Dokumen tersebut membahas tentang layanan dasar kesehatan untuk usia produktif dan lanjut usia di posyandu, termasuk deteksi dini penyakit tidak menular, edukasi kesehatan, dan pencatatan pelaporan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, kebijakan, dan prosedur pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di bidang kesehatan masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat secara mandiri dalam menanggulangi masalah kesehatan. Prosedur pelaksanaannya meliputi perencanaan, komunikasi, advokasi,
Dokumen tersebut membahas tentang transisi epidemiologi penyakit di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2015, di mana terjadi pergeseran dominasi penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Prima sebagai bagian dari integrasi layanan primer yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lainnya secara terintegrasi di tingkat desa/kelurahan melalui jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW."
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas tentang program Desa Siaga di Kabupaten Wonogiri yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam mencegah dan menangani masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri. Program ini diimplementasikan melalui optimalisasi peran Poliklinik Kesehatan Desa dan Forum Komunikasi Desa serta melakukan survei mawas diri, musyawarah masyarakat desa, dan gerak
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Indikator Germas dan Posyandu Aktif Th 2023.pptxpkmsegarau
油
Dokumen tersebut membahas tentang indikator presentase kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Indikator ini memiliki target 30%-90% untuk tahun 2020-2024 berdasarkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Definisi operasional dari indikator ini juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
油
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dokumen ini berisi tentang SOP Refreshing Kader di Puskesmas Sabrang. Kegiatan refreshing kader bertujuan untuk pembelajaran dan penyegaran pengetahuan kader dalam pelaksanaan posyandu Balita. Langkah-langkahnya meliputi pembukaan acara, sambutan, pre test, pemberian materi, post test, dan penutupan, diikuti pencatatan dan pelaporan.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan pusat kegiatan pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Posbindu bertujuan untuk mendeteksi dini dan menangani faktor risiko PTM secara komunitas berbasis.
Rencana tindak lanjut pelatihan fasilitator pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular bagi kader posyandu di wilayah kerja Angkatan Gelombang II Angkatan 15 tahun 2022 meliputi pelaporan hasil pelatihan ke kepala puskesmas, sosialisasi hasil pelatihan ke pimpinan program dan wilayah, orientasi faktor risiko untuk kader posyandu, monitoring kegiatan posyandu, dan evaluasi capaian program.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas tentang program Desa Siaga di Kabupaten Wonogiri yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam mencegah dan menangani masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri. Program ini diimplementasikan melalui optimalisasi peran Poliklinik Kesehatan Desa dan Forum Komunikasi Desa serta melakukan survei mawas diri, musyawarah masyarakat desa, dan gerak
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Indikator Germas dan Posyandu Aktif Th 2023.pptxpkmsegarau
油
Dokumen tersebut membahas tentang indikator presentase kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Indikator ini memiliki target 30%-90% untuk tahun 2020-2024 berdasarkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Definisi operasional dari indikator ini juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
油
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dokumen ini berisi tentang SOP Refreshing Kader di Puskesmas Sabrang. Kegiatan refreshing kader bertujuan untuk pembelajaran dan penyegaran pengetahuan kader dalam pelaksanaan posyandu Balita. Langkah-langkahnya meliputi pembukaan acara, sambutan, pre test, pemberian materi, post test, dan penutupan, diikuti pencatatan dan pelaporan.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan pusat kegiatan pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Posbindu bertujuan untuk mendeteksi dini dan menangani faktor risiko PTM secara komunitas berbasis.
Rencana tindak lanjut pelatihan fasilitator pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular bagi kader posyandu di wilayah kerja Angkatan Gelombang II Angkatan 15 tahun 2022 meliputi pelaporan hasil pelatihan ke kepala puskesmas, sosialisasi hasil pelatihan ke pimpinan program dan wilayah, orientasi faktor risiko untuk kader posyandu, monitoring kegiatan posyandu, dan evaluasi capaian program.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan terpadu penyakit tidak menular (PANDU PTM) di fasilitas kesehatan primer. PANDU PTM bertujuan untuk mencegah, mengendalikan, dan menangani faktor risiko dan penyakit tidak menular secara terintegrasi melalui upaya kesehatan masyarakat dan perorangan. Pelayanan inti PANDU PTM meliputi promosi kesehatan, deteksi dini, peningkatan peran serta masyar
PENGERTIAN POSYANDU
Posyandu merupakan singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.
TUJUAN POSYANDU
Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat. Berbeda dengan puskesmas yang memberikan pelayanan setiap hari, posyandu hanya melayani setidaknya 1 kali dalam sebulan. Lokasi posyandu umumnya mudah dijangkau masyarakat, mulai dari lingkungan desa atau kelurahan hingga RT dan RW.
KEGIATAN YANG ADA DI POSYANDU
Program Kesehatan Ibu Hamil
Program Kesehatan Anak
Keluarga Berencana (KB)
Imunisasi
Pemantauan Status Gizi
Pencegahan dan Penanggulangan Diare
MANFAAT KEGIATAN POSYANDU
Kegiatan posyandu dan manfaatnya bisa diperoleh tanpa mengeluarkan biaya, sehingga sangat meringankan beban ekonomi masyarakat. Selain itu, posyandu juga memiliki banyak manfaat lain yang meliputi :
Memberikan beragam informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, seperti pemberian ASI, MPASI, dan pencegahan penyakit
Memantau tumbuh kembang anak, sehingga anak terhindar dari risiko kekurangan gizi atau gizi buruk
Mendeteksi sejak dini bila terdapat kelainan pada anak, ibu hamil dan ibu menyusui, sehingga penanganan dapat segera dilakukan
Memberikan imunisasi lengkap
Posyandu juga dapat menjadi sarana bagi para ibu untuk menambah pengetahuan dan berbagi pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak, baik dengan petugas kesehatan maupun dengan peserta posyandu lainnya. Dengan pengetahuan yang baik, diharapkan kualitas kesehatan ibu dan anak dapat meningkat. Kegiatan posyandu dan manfaatnya bisa semakin dirasakan jika diikuti secara rutin. Jika berminat mengikuti kegiatan posyandu, Anda bisa menanyakan jadwal pelayanannya kepada pengurus RT/RW, kader posyandu setempat, atau puskesmas di lingkungan tempat tinggal Anda.Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu
bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah
saja, namun semua komponen yang ada di
masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam
penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena
selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada
masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat
untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat.Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelay
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2. Tujuan
Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:
1. Melakukan penyuluhan Germas
2. Melakukan penyuluhan penyakit terbanyak
(Obesitas. hipertensi, PPOK, TBC, Diare,
Kesehatan Jiwa, Geriatri).
3. Melakukan deteksi dini risiko usia produktif
dan lansia (PPOK, Kesehatan Jiwa, Geriatri)
melalui pengukuran
4. Melakukan deteksi dini risiko usia produktif
dan lansia (obesitas, DM, hipertensi, TBC,
Kesehatan Jiwa, Geriatri) melalui wawancara
5. Melakukan penyuluhan keluarga berencana
3. FAKTOR RISIKO PTM UTAMA
GIF: Gangguan Indera Dan Fungsional
3
Hipertensi
Stroke
4. YANG BISA DIRUBAH
YANG TIDAK BISA DIRUBAH
MEROKOK
KURANG AKTIFITAS FISIK
POLA MAKAN TIDAK SEHAT
OBESITAS
PENINGKATAN TEKANAN DARAH
PREDIABETES
USIA
JENIS KELAMIN
GENETIK
YANG TIDAK BISA DIRUBAH YANG BISA DIRUBAH
FAKTOR RISIKO PTM
6. STOP PENYAKIT TIDAK
MENULAR DENGAN GERMAS
TUJUAN
Kesehatan
Terjaga
Produktif Lingkungan
Bersih Biaya untuk
berobat
kurang
7. MEWUJUDKAN
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
Peningkatan
Edukasi
Hidup Sehat
Peningkatan
Kualitas
Lingkungan
Peningkatan
Pencegahan dan
Deteksi
Dini Penyakit
Penyediaan
Pangan Sehat
dan Percepatan
Perbaikan Gizi
Peningkatan
Perilaku
Hidup Sehat
Peningkatan
Aktivitas Fisik
KETERLIBATAN MULTI SEKTOR,
GUBERNUR
DAN BUPATI/WALIKOTA
Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
(Inpres 1 Tahun 2017)
8. SIAPA YANG MELAKSANAKAN
SELURUH LAPISAN MASYARAKAT
Mempraktekkan pola
hidup sehat sehari-
hari
Individu Keluarga Masyarakat
Menggerakkan institusi dan organisasi
masing-masing
Akademisi Dunia Usaha Organisasi
Masyarakat
Menyediakan : kurikulum pendidikan,
fasilitas olahraga, sayur dan buah,
fasilitas kesehatan, transportasi,
Kawasan Tanpa Rokok, taman untuk
beraktivitas, Iklan Layanan
Masyarakat, car free day, dsb
Pemerintah
Pusat dan
Daerah
9. DETEKSI DINI PTM DAN FAKTOR RISIKONYA
2
Pesan Kunci
PTM sering muncul tanpa gejala penting dilakukan
deteksi dini untuk mengetahui kondisi tubuh sejak
awal, agar bisa dilakuakan pencegahan dan
pengendalian
Deteksi dini minimal 1 kali setahun untuk
populasi sehat,
Populasi berisiko kunjungan ulang setiap 3-6 bulan
ke posyandu
Penderita PTM melakukan pengobatan secara
teratur dan memantau kondisi tubuh setiap bulannya
ke faskyankes
Jenis Kegiatan
Identifikasi Riwayat Penyakit PTM
Identifikasi Faktor Risiko Perilaku PTM
Deteksi dini Obesitas (Umum dan Sentral)
Deteksi Dini Hipertensi
Deteksi Dini Diabetes Melitus
Deteksi Dini PPOK (Wawancara Kuesioner PUMA)
Deteksi Dini Indera
Edukasi
Pencatatan dan Pelaporan
10. KEGIATAN DAN TAHAPAN DETEKSI DINI PTM DAN
FAKTOR RISIKONYA
2
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5
Pendaftaran
/Registrasi
Wawancara Riwayat
Penyakit PTM
Wawancara Faktor
Risiko Perilaku
Merokok
Aktifitas Fisik
Konsumsi Sayur
dan Buah
Konsumsi Alkohol
Wawancara
Kuesioner PUMA
Pengukuran TB
Pengukuran BB
Pengukuran
Lingkar Perut
Tekanan Darah
DD Tajam
penglihatan
DD tajam
pendengaran
Pencatatan
Pengukuran Gula
Darah Sewaktu
Konseling /
Pemantauan
kepatuhan minum
obat
Edukasi/Penyul
uhan
Tindak Lanjut
Validasi
Pencatatan dan
Pelaporan
12. KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan
INDIVIDU
1.Melakukan aktivitas
fisik rutin minimal 30
menit sehari (150
menit dalam
seminggu)
2.Aktivitas fisik rutin
dan intensitas
sedang per minggu
KELUARGA
1. Membudayakan
aktifitas fisik
bersama minimal 1x
seminggu
2. Membagi pekerjaan
rumahtangga
kepada semua
anggota keluarga
1. Olahraga Bersama
Setiap kegiatan
posyandu/ setiap
Jumat di
Instansi/kegiatan
komunitas
POSYANDU/
KOMUNITAS
13. KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan
Porsi dan Komposisi Sajian Sekali Makan
Yang di Anjurkan untuk mencegah obesitas
Porsi dan Komposisi Sajian Sekali Makan
Yang di Anjurkan untuk orang dengan
berat badan lebih/obesitas
17. KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap
tekanan darah sistolik 140 mmHg DAN / ATAU tekanan darah diastolik 90 mmhg .
Hipertensi sering terjadi tanpa gejala, sehingga penderita tidak merasa sakit.
GEJALA DAN TANDA:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual dan muntah
4. Sesak napas
5. Napas pendek (terengah-engah)
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur
8. Mata berkunang-kunang
9. Mudah marah
10. Telinga berdengung
11. Sulit tidur
12. Rasa berat di tengkuk
20. KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Penyakit Jantung Koroner
Nyeri dada
Tertekan di
daerah dada
Rasa berat di dada
Rasa mual atau
nyeri ulu hati
Keringat dingin
Rasa
terbakar
24. KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Diabetes Melitus
Diabetes
Melitus adalah
suatu penyakit
menahun yang
ditandai oleh
kadar glukosa
darah yang
melebihi nilai
normal secara
menahun.
35. KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Gangguan Penglihatan
35
35
Gangguan penglihatan yaitu kondisi yang ditandai
dengan penurunan tajam penglihatan seperti tidak bisa
melihat jauh/dekat dengan jelas, atau penglihatan
kabur.
Beberapa penyakit penyebab gangguan penglihatan
yang sering ditemui di masyarakat yaitu :
kelainan refraksi
katarak
glaukoma
retinopati diabetikum
39. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
TUBERKULOSIS (TBC)
PENULARAN
GEJALA PENCEGAHAN
PENULARAN
40. Alur Skrining Tuberkulosis di Posyandu
Skrining TBC
Pengobatan TBC dilaksanakan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan
Pemeriksaan TBC menggunakan bakteriologis yaitu
menggunakan Alat TCM (Tes Cepat Molekular)
Prinsip pengobatan TBC adalah tepat waktu, tepat cara, tepat
dosis
PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
41. Investigasi Kontak
(Bagan Alur Petugas Kesehatan/ Kader dalam Pelaksanaan Investigasi Kontak)
Keterangan
: Dilakukan oleh Kader
: Dilakukan oleh Petugas kesehatan
Mengapa TPT Penting?
TPT diperlukan diberikan untuk mencegah terjadinya sakit TBC. Jika kita
dapat mencegah terjadinya sakit TBC. Maka akan mengurangi sumber
penularan dan mencegah penularan selanjutnya. Dengan demikian,
Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
42. Pengawas menelan Obat (PMO) adalah seseorang yang
secara sukarela mendampingi pasien TBC menelan obat
PMO
Pada efek samping obat yang ringan kader hanya perlu memberikan
motivasi kepada pasien dan keluarga agar mendukung pasien untuk
tetap patuh berobat. Sedangkan, pada efek samping berat, maka
kader bisa merujuk pasien untuk berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan di Puskesmas
Tepat Dosis
Obat TBC ditelan dalam satu dosis. Dosis obat ditentukan oleh
petugas kesehatan.
Informasi Mengenai kepatuhan Pengobatan
TBC (Tepat Waktu, Tepat Cara dan Tepat Dosis)
皰 Untuk mencegah penularan, saat kader dan petugas
kesehatan melakukan investigasi kontak/kunjungan rumah,
dapat menggunakan APD minimal menggunakan masker,
bisa ditambah dengan sarung tangan dan mencuci tangan
setelah melakukan kunjungan.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Tepat Waktu
Untuk memastikan obat secara efektif bekerja terus-menerus
membunuh kuman TBC, maka pasien harus minum obat setiap
24 jam
Tepat Cara
Cara minum obat yang baik adalah saat perut kosong, yaitu
pagi hari sebelum makan atau malam hari sebelum tidur.
43. JENIS INTRUMEN SKRINING DAN SASARAN YANG DAPAT DILAKUKAN DI POSYANDU
43
SASARAN JENIS INSTRUMEN
USIA PRODUKTIF SRQ 20
LANSIA SRQ 20
REMAJA SDQ 11-18 THN
ANAK SDQ 4-11 THN
44. 44
SRQ
Untuk mengetahui adanya gangguan mental emosional seperti gejala depresi, gejala ansietas,
gejala kognitif, gejala somatic dan gejala penurunan energi
Validitas yang cukup baik dalam hal sensitivitas dan spesifitasnya
Terdiri dari 20 pertanyaan yang diisi langsung atau melalui wawancara
Dapat diidentifkasi gejala-gejala gangguan mental emosional seperti gejala depresi, gejala
ansietas, gejala kognitif, gejala somatik dan gejala penurunan energi.
Interpretasi Hasil:
Bila terdapat > 6 jawaban Ya maka ada indikasi mengalami masalah kesehatan
jiwa sehingga memerlukan pemeriksaan lanjutan wawancara psikitrik untuk
mengetahui ada atau tidaknya gangguan jiwa
Pertanyaan no 17, jika pertanyaan dijawab YA meskipun skor total < 6, maka
ada indikasi mengalami masalah kesehatan jiwa sehingga memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut
2) Instrumen Self Reporting Questionnaire (SRQ-20)
45. Tujuan dan Manfaat Skrining Geriatri
Tujuan skrining geriatri
memudahkan kader mengetahui dengan cepat kondisi kesehatan lansia di
wilayah kerjanya.
Manfaat skrining geriatri
Untuk dapat merencanakan perawatan lanjutan agar dapat memperlambat
atau mencegah penurunan kapasitas intrinsik dan kemampuan fungsional.
Skrining dilakukan pada setiap lansia yang kontak pertama kali dengan
kader/petugas Kesehatan dan dilakukan minimal 1 tahun sekali.