Buku ini memberikan panduan bagaimana menciptakan kebijakan tentang lingkungan sekolah yang sehat dan aman untuk peserta didik dengan memberikan informasi tentang kecakapan hidup, layanan kesehatan dan gizi sekolah, serta lingkungan yang mudah diakses dan aman. Buku ini juga menjelaskan langkah-langkah untuk membuat, memantau, dan mengevaluasi kebijakan tersebut dengan melibatkan berbagai pihak.
Promosi kesehatan di sekolah bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman serta meningkatkan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah. Program-programnya meliputi penciptaan lingkungan sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan, dan pelayanan kesehatan di sekolah. Sasarannya adalah siswa, guru, karyawan sekolah, dan masyarakat
Program Dokter Kecil bertujuan untuk membentuk siswa SD agar memiliki kemampuan dan kepedulian dalam mempromosikan pola hidup sehat di sekolah dan lingkungan. Salah satu siswi yang menjadi Dokter Kecil mengatakan bahwa ia senang menolong teman-teman dan mempererat pertemanan.
Pada dasarnya tujuan promosi kesehatan adalah membangun karakter masyarakat dalam melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berperan dalam gerakan masyarakat melalui kegiatan promosi kesehatan yang sudah terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat. Selain itu, Promosi kesehaan juga mampu meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas lima pendekatan dalam promosi kesehatan, yaitu: (1) pendekatan medis, (2) pendekatan perilaku, (3) pendidikan, (4) berpusat pada klien, dan (5) perubahan sosial. Dokumen tersebut juga menjelaskan strategi dan tujuan setiap pendekatan serta contoh-contoh penerapannya dalam kesehatan masyarakat.
MTBS merupakan sistem manajemen terpadu yang digunakan untuk menangani balita sakit dengan memberikan penilaian, klasifikasi, dan tindakan sesuai kondisi balita. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan balita dengan melibatkan petugas kesehatan dan masyarakat.
Modul Latihan Kelab Doktor Muda (Edisi 4) ini merangkum 12 skop yang meliputi aspek-aspek kesihatan yang relevan untuk murid sekolah rendah. Modul ini disediakan untuk melatih pembimbing Kelab Doktor Muda dalam meningkatkan pengetahuan dan kemahiran murid terpilih untuk mempromosikan kesihatan di sekolah. Aktiviti yang dijalankan oleh Doktor Muda adalah membimbing rakan sebaya,
Dokumen tersebut membahas tentang upaya strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui program pendidikan dan kesehatan sekolah. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar, dan kesehatan peserta didik."
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxpkmkaliangkrik1
油
Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua
usia (termasuk anak dan remaja)
Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah = pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya (Program UKS).
Pengembangan sekolah sehat jiwa dilakukan upaya
menanamkan perilaku sehat sedini mungkin melalui:
pendidikan kesehatan
pelayanan kesehatan
pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia peserta didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjutan)
Permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
peserta didik.
Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk berperilaku hidup sehat, berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa Keterampilan Sosial).
Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup sehat seperti menghindari kebiasaan merokok dan NAPZA - Meningkatkan kerjasama kelompok
Tidak terlibat tawuran, perkelahian
Adanya hubungan yang harmonis antara peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah melalui materi keterampilan sosial.
dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan termasuk penyuluhan masalah emosi, perilaku dan latihan keterampilan sosial, dll
Presentase penduduk usia 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa ( anak siswa baru dan tingkat akhir) 60%
Presentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan di Fasyankes 60%
Jumlah penyalahgunaan napza yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis 11.000
Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut berperan aktif dalam memberikan bimbingan, meningkatkan kemampuan anak didik serta meningkatkan kesehatan jiwanya.
Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
Buku ini merupakan acuan bagi tim pelaksana UKS di sekolah dan Puskesmas bagaimana melaksanakan trias UKS/M yang terintegrasi dengan kegiatan belajar mengajar. Buku Saku ini berisi penjelasan langkah-langkah menerapkan kegiatan pendidikan kesehatan (gerakan literasi, sarapan bersama, PHBS) ; pelayanan kesehatan (penjaringan kesehatan, imunisasi); dan pembinaan lingkungan sehat (kantin sehat, kebersihan, pemanfaatan pekarangan, pembinaan kader kesehatan sekolah) dalam keseharian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang meliputi pengertian, sejarah, tujuan, sasaran, program, dan strata pelaksanaan UKS. Program utama UKS terdiri atas pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang bertujuan meningkatkan kesehatan siswa, warga sekolah, dan masyarakat sekitar.
Dokumen tersebut membahas tentang usaha kesehatan sekolah (UKS) yang meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, organisasi, kegiatan, dan tolak ukur UKS. UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar, dan kesehatan siswa melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan kesehatan sekolah, meliputi ruang lingkup, standar praktik, proses keperawatan, program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), asuhan keperawatan, diagnosa, intervensi, serta isu dan permasalahan kesehatan sekolah. Keperawatan sekolah berfokus pada upaya preventif dan promotif untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah untuk meningkatkan kesehatan siswa. PHBS di sekolah dapat dilakukan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan tujuan membentuk pola hidup sehat sejak dini, mencegah penyakit, dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Implementasi PHBS di sekolah melibatkan siswa, g
Pada dasarnya tujuan promosi kesehatan adalah membangun karakter masyarakat dalam melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berperan dalam gerakan masyarakat melalui kegiatan promosi kesehatan yang sudah terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat. Selain itu, Promosi kesehaan juga mampu meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas lima pendekatan dalam promosi kesehatan, yaitu: (1) pendekatan medis, (2) pendekatan perilaku, (3) pendidikan, (4) berpusat pada klien, dan (5) perubahan sosial. Dokumen tersebut juga menjelaskan strategi dan tujuan setiap pendekatan serta contoh-contoh penerapannya dalam kesehatan masyarakat.
MTBS merupakan sistem manajemen terpadu yang digunakan untuk menangani balita sakit dengan memberikan penilaian, klasifikasi, dan tindakan sesuai kondisi balita. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan balita dengan melibatkan petugas kesehatan dan masyarakat.
Modul Latihan Kelab Doktor Muda (Edisi 4) ini merangkum 12 skop yang meliputi aspek-aspek kesihatan yang relevan untuk murid sekolah rendah. Modul ini disediakan untuk melatih pembimbing Kelab Doktor Muda dalam meningkatkan pengetahuan dan kemahiran murid terpilih untuk mempromosikan kesihatan di sekolah. Aktiviti yang dijalankan oleh Doktor Muda adalah membimbing rakan sebaya,
Dokumen tersebut membahas tentang upaya strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui program pendidikan dan kesehatan sekolah. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar, dan kesehatan peserta didik."
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxpkmkaliangkrik1
油
Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua
usia (termasuk anak dan remaja)
Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah = pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya (Program UKS).
Pengembangan sekolah sehat jiwa dilakukan upaya
menanamkan perilaku sehat sedini mungkin melalui:
pendidikan kesehatan
pelayanan kesehatan
pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia peserta didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjutan)
Permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
peserta didik.
Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk berperilaku hidup sehat, berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa Keterampilan Sosial).
Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup sehat seperti menghindari kebiasaan merokok dan NAPZA - Meningkatkan kerjasama kelompok
Tidak terlibat tawuran, perkelahian
Adanya hubungan yang harmonis antara peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah melalui materi keterampilan sosial.
dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan termasuk penyuluhan masalah emosi, perilaku dan latihan keterampilan sosial, dll
Presentase penduduk usia 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa ( anak siswa baru dan tingkat akhir) 60%
Presentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan di Fasyankes 60%
Jumlah penyalahgunaan napza yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis 11.000
Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut berperan aktif dalam memberikan bimbingan, meningkatkan kemampuan anak didik serta meningkatkan kesehatan jiwanya.
Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
Buku ini merupakan acuan bagi tim pelaksana UKS di sekolah dan Puskesmas bagaimana melaksanakan trias UKS/M yang terintegrasi dengan kegiatan belajar mengajar. Buku Saku ini berisi penjelasan langkah-langkah menerapkan kegiatan pendidikan kesehatan (gerakan literasi, sarapan bersama, PHBS) ; pelayanan kesehatan (penjaringan kesehatan, imunisasi); dan pembinaan lingkungan sehat (kantin sehat, kebersihan, pemanfaatan pekarangan, pembinaan kader kesehatan sekolah) dalam keseharian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang meliputi pengertian, sejarah, tujuan, sasaran, program, dan strata pelaksanaan UKS. Program utama UKS terdiri atas pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang bertujuan meningkatkan kesehatan siswa, warga sekolah, dan masyarakat sekitar.
Dokumen tersebut membahas tentang usaha kesehatan sekolah (UKS) yang meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, organisasi, kegiatan, dan tolak ukur UKS. UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar, dan kesehatan siswa melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan kesehatan sekolah, meliputi ruang lingkup, standar praktik, proses keperawatan, program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), asuhan keperawatan, diagnosa, intervensi, serta isu dan permasalahan kesehatan sekolah. Keperawatan sekolah berfokus pada upaya preventif dan promotif untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah untuk meningkatkan kesehatan siswa. PHBS di sekolah dapat dilakukan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan tujuan membentuk pola hidup sehat sejak dini, mencegah penyakit, dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Implementasi PHBS di sekolah melibatkan siswa, g
5. Bahan Tayang Usia Produktif dan Lansia.pptxmilaintan
油
Dokumen tersebut membahas tentang layanan dasar kesehatan untuk usia produktif dan lanjut usia di posyandu, termasuk deteksi dini penyakit tidak menular, edukasi kesehatan, dan pencatatan pelaporan."
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
3. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas
masyarakat.
PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan
siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk
mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan
sekolah sehat.
Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses
4. Contoh pelaksanaan PHBS di sekolah antara lain
:
Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan
sesudah makan,
Mengkonsumsi jajanan sehat,
Menggunakan jamban bersih dan sehat
Olahraga yang teratur
Memberantas jentik nyamuk
Tidak merokok di lingkungan sekolah
Membuang sampah pada tempatnya,
Melakukan kerja bakti bersama warga
6. Kantin sehat adalah unit kegiatan di sekolah yang
memberi manfaat bagi kesehatan. Karena itu suatu
kantin sehat harus menyediakan makanan utama
atau ringan yang menyehatkan, yaitu bergizi,
higienis dan aman dikonsumsi bagi peserta didik
serta warga sekolah lainnya.
Keberadaan kantin sehat terdiri dari 4 pilar, yakni:
1. Komitmen dan manajemen
2. Sumber daya manusia
3. Mutu pangan
4. Sarana Prasarana
7. Standar dan kriteria kantin sehat dari Kemenkes Standar
dan kriteria kantin sehat berdasarkan Kemenkes nomor
1.492 tahun 2006 yakni:
1. Tersedia tempat mencuci peralatan makanan dan
minuman dengan air mengalir
2. Tersedianya tempat cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir
3. Tersedia tempat penyimpanan bahan-bahan makanan
4. Tersedia tempat penyimpanan makanan siap saji yang
tertutup
5. Tersedia tempat penyimpanan peralatan makan dan
minum
6. Jarak kantin dengan lokasi pembuangan sampah
sementara (TPS) minimal 20 meter
17. Tatalaksana dan pemulihan masalah kesehatan
jiwa
Untuk mencegah terjadinya permasalahan
kesehatan jiwa peserta didik, maka satuan
pendidikan dapat memberikan Intervensi dini
berupa psikoedukasi dan konseling oleh guru
dan konselor sebaya serta pembinaan dan
konseling kepada keluarga. Bila terjadi
permasalahan yang tidak dapat ditangani di
sekolah, peserta didik dapat dirujuk ke
puskesmas atau rumah sakit.
18. CARA MENJAGA KESEHATAN MENTAL SISWA
Salah satu tips/cara yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan kesehatan mental
khususnya bagi pelajar dalam lembaga
pendidikan yaitu penerapan 5T
1. Talking
2. Training
3. Teaching
4. Tools
5. Taking Care
19. 1. Talking about mental health. Para pelajar harus diedukasi dan dirangkul agar
mudah mengungkapkan tentang kondisi kesehatan jiwa dan mentalnya. Hal ini
bertujuan agar mereka memiliki kesadaran untuk meminta bantuan pada
profesional dan mengurangi stigma yang ada pada masyarakat.
Dengan edukasi dan keterbukaan untuk para pelajar, maka masalah yang
dihadapi dapat terselesaikan dengan tepat dan baik. Pada dasarnya gangguan
jiwa ini sama dengan penyakit lain. Jika diketahui diagnosanya sedari dini, dapat
diberi penanganan yang tepat.
2. Training, yaitu memberikan pelatihan-pelatihan kepada tenaga pendidik di sekolah.
Hal ini dibutuhkan agar tenaga pendidik bisa memberikan informasi yang benar
kepada para pelajar. Selain itu, hal ini juga dapat mengurangi disinformasi dan
tidak menimbulkan kebingungan pada siswa.
3. Teaching, yaitu mengintegrasikan sistem pembelajaran dalam kurikulum sekolah
ataupun dalam pembelajaran mengenai kesehatan mental.
4. Tools, yaitu tersedianya infrastruktur untuk menyalurkan beban mental yang
dialami siswa. Misalnya dengan menyediakan saluran curhat, ruang rekreatif di
sekolah
5. Taking care yang ditujukan kepada para tenaga pendidik untuk peduli dengan
kesehatan mental dirinya dan siswa. Kedua belah pihak harus saling menjaga.
Dengan begitu, stakeholder di sekolah dari atas hingga bawah memiliki kesadaran
yang baik tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
20. Pertanyaan
1. Cara membuat minuman protein secara alami
2. Cara penanggulangan scabies
3. Cara meredakan asthma
4. Cara mengatasi penyakit kulit
5. Ciri-ciri sakit paru paru basah