際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ALKANA
1
Alkana
adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya
terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering
disebut sebagai hidrokarbon jenuh, karena jumlah
atom Hidrogen dalam tiap-tiap molekulnya
maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat
vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa-
senyawa karbon lainnya.
Sifat-sifat umum
1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah
atom H nya maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3. Sukar bereaksi
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1  C4 pada suhu kamar adalah gas, C4
 C17 pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah
padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambahdan bila jumlah
atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih
rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
Deret homolog alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon
dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan
antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan
kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang
yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
Alkana alkena-alkuna
Sifat Fisika Alkana
Alkana yang memiliki berat molekul rendah yaitu metana, etana, propana dan butana
pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang memiliki 5-17 atom
karbon berwujud cair dan selebihnya berwujud padat.
Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi cenderung
larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter. Jika alkana ditambahkan pada air
alkana akan berada pada lapisan atas, hal ini disebabkan adanya perbedaan massa jenis
antara air dan alkana. Sebagian besar alkana memiliki massa jenis lebih kecil dari
massa jenis air. Karena alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga alkana yang
berwujud cair pada suhu kamar merupakan pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa
kovalen.
Untuk alkana-alkana yang berantai lurus titik leleh dan titik didih makin tinggi seiring
bertambahnya massa molekul molekul. Pada molekul-molekul alkana terjadi gaya van
der Wals. Oleh karena itu alkana memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah
dibanding senyawa semipolar atau senyawa polar dengan berat molekul yang hampir
sama.
Sifat Kimia Alkana
Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan sebagian
besar pereaksi. Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma yang kuat
antar atom karbon. Pada kondisi tertentu alkana dapat bereaksi dengan
oksigen dan unsur-unsur halogen.
Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan teroksidasi
sempurna menjadi karbon dioksida dan uap air serta pelepasan sejumlah
energi panas. Apabila jumlah oksigen yang tersedia tidak mencukupi, hasil
reaksi yang diperoleh berupa karbon monooksida dan uap air.
Alkana dapat bereaksi dengan halogen dikatalisis oleh panas atau sinar
ultraviolet. Dari reaksi tersebut terjadi pergantian 1 atom H dari alkana
terkait. Namun apabila halogen yang tersedia cukup memadai atau berlebih,
maka terjadi pergantian lebih dari satu atom bahkan semua atom H
digantikan oleh halogen. Berdasarkan penelitian laju pergantian atom H
sebagai berikut H3 > H2 > H1. Reaksi pergantian atom dalam suatu senyawa
disebut reaksi substitusi.
Kegunaan alkana, sebagai :
 Bahan bakar
 Pelarut
 Sumber hidrogen
 Pelumas
 Bahan baku untuk senyawa organik lain
 Bahan baku industri
ALKENA
9
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1
ikatan rangkap 2 (-C=C-)
1. Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
2. Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
3. Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur > 2-metil-2-
butena)
4. Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
5. Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang
khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3  34
%)
6. Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses
cracking
Sifat-sifat umum Alkena
Sifat-sifat fisika Alkena
Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut
dalam air dan memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena
dapat larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut nonpolar dan
etanol. Pada temperatur kamar alkena yang memiliki dua, tiga
dan empat atom karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena
dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair
dan padatan pada suhu kamar.
Sifat-sifat kimia Alkena
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari
alkena yang disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena
dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi diluar
ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap
disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan
rangkap (ikatan ) membentuk ikatan tunggal (ikatan 留)
dengan atom atau gugus tertentu.
Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi
polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen
membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah
oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi
maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.
Kegunaan Alkena sebagai :
1. Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur
dengan O2)
2. Untuk memasakkan buah-buahan
3. Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan
alkohol.
Alkana alkena-alkuna
ALKENA CnH2n
CH2H2C H3C CH CH2
Ethene Propene
1-Butene
1-Pentene
1-Hexene
1,3-Butadiene
3-methyl-1,4-pentadiene
C(6) - 1s2
, 2s2
, 2px
1
, 2py
1
, 2pz
0
C(6) - 1s2
, 2s1
, 2px
1
, 2py
1
, 2pz
1
Hybridization
3 sp2
Three s-bonds
p-bondC C
H H
HH
s-bonds  One C-C, two C-H bonds per carbon
atom
p-bond
CC
H
H
H
H
120o
ikatan
s
ikatan
p
cis- trans-
H
R R
H R
R H
H
H
H3C CH3
H CH3
H3C H
H
cis-2-butene trans-2-butene
Geometric isomers have
different chemical &
physical properties
TATA NAMA
 Rantai utama adalah rantai atom karbon
terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap.
 Nama rantai utama sama dengan alkana,
akhiran - ana pada alkana diganti dengan -
ena untuk alkena dan - una untuk alkuna.
 Penomoran rantai utama dicari agar atom C
yang mengandung ikatan rangkap bernomor
kecil.
 Penamaan dan penomoran gugus cabang
sama dengan alkana
CH3
CH3
CH
CH3CHCH CH
CH3
C CH
CH3
a.
b.
CH3
CH
CH2
CH2 C C
CH3CH CH
CH
CH3
CH
CH3
CH
c.
( CH3 )2
d.
E-Z Nomenclature
 Gunakan aturan Cahn-Ingold-Prelog untuk
menentukan urutan prioritas gugus-gugus yang
terikat pada atom C ikatan rangkap.
 Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi
berada pada sisi yang sama, diberi nama Z
(zusammen).
 Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi
berada pada sisi yang berlawanan, diberi nama E
(entgegen).
Example, E-Z
C C
H3C
H
Cl
CH2
C C
H
H
CH CH3
Cl1
2
1
2
2Z
2
1
1
2
5E
3,7-dichloro-(2Z, 5E)-2,5-octadiene
3,7-dichloro-(2Z, 5E)-octa-2,5-diene
Cl Br
HF
Cl > F Br > H
(Z)-2-Bromo-1-chloro-1-fluoroethene
Cl H
BrF
Cl > F Br > H
(E)-2-Bromo-1-chloro-1-fluoroethene
CH3
H
CH3
F
F > CH3
CH3 > H
(Z)-2-fluorobutene
Ikatan p adalah area dengan kerapatan electron
tinggi, sehingga dapat menyerang molekul yang
kekurangan elektron, yang disebut electrophiles, E+
E+ C C + A B CA C B
C C
H X
CH C X
X X CX C X
CH C OSO3H
H OSO3H
CH C OH
H OH
H+
Alkyl Halides
Alkyl hydrogen Sulfate
Alcohols
Dihaloalkanes
C
C
H
H
C H
C H
Pt or Pd - catalyst
solvent, pressure
C
C
H
H
2 X
CH H
CH H
Pt - catalyst
solvent, pressure
Example
Pt
ethanol, 1 atm
cyclohexene cyclohexane
Hydrogenation
(Reduction)
H2C CH2
KMnO4, -
OH, H2O
OHOH
H2C CH2 + MnO2
OXIDATION OF ALKENES
1,2-Ethanediol
Reduction =
Gain of electrons
Gain of Hydrogen
Loss of Oxygen
Oxidation =
Loss of electrons
Loss of Hydrogen
Gain of Oxygen
An oxidizing agent gets reduced
A reducing agent gets oxidized
C C
H
H
H
H H
C C
H
H H
C C
H
H
H
CH3 H
C C
CH3
H H
C C
H
H
H
Cl
C C
F
F
F
F
C C
H H
C C
H
H H
H
C C
H
H
ClH
C C
F F
FF
n
Polyethylene
n
Polypropylene
propylene
ethylene
vinyl chloride
n
n
n
n
Poly(vinylchloride), PVC
n
n
n
n
TeflonTetrafluoroethene
Styrene
Polystyrene
Polymers are large
molecules containing
many identical repeating
units (100-1000000)
Polymerisation reaction is a repetition
reaction which combines many small
molecules of monomer (alkene) to
form a polymer
ALKUNA
18/02/2020
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang
memiliki 1 ikatan rangkap 3 (CC). Sifat-nya sama
dengan Alkena namun lebih reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena, namun
akhiran -ena diganti una
Alkana alkena-alkuna
Sifat Fisika Alkuna
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (
CC). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
1. Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas,
sedangkan yang mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud
gas.
2. Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
3. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non
polar seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
4. Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom
karbon, tetapi makin rendah apabila terdapat rantai samping atau
makin banyak percabangan. Titik didih alkuna sedikit lebih tinggi dari
alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir sama.
Sifat Kimia Alkuna
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan
terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
Kegunaan Alkuna
1. etuna (asetilena = C2H2) digunakan
untuk mengelas besi dan baja.
2. untuk penerangan
3. Sintesis senyawa lain.
REAKSI ALKUNA
 Reduksi (reksi dengan H2)
 Adisi (Reaksi dengan X2 dan HX)
 Hidrasi (Reaksi dengan H2O)
REAKSI REDUKSI
CH3
CH3
CH3
CH3
CC HH C C
H H
CH3C CH3C
Pt
+
Pd/BaSO4
cis-2-butena
+2H2 CH3 CH2 CH2 CH3
REAKSI ADISI
CHHC HCl C C
H
HH
Cl
CHHC 2HCl CH3 CHCl2
+
vinil klorida
+
1,1-dikloroetana
REAKSI HIDRASI
CH3
CH3C CH CH3H2O C C H
O
H
C
O
CH3
+
Struk. enol
keton
H

More Related Content

Alkana alkena-alkuna

  • 2. Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh, karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap-tiap molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa- senyawa karbon lainnya.
  • 3. Sifat-sifat umum 1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal) 2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung) 3. Sukar bereaksi 4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 C17 pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat 5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambahdan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah 6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar 7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C 8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
  • 4. Deret homolog alkana Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama. Sifat-sifat deret homolog alkana : o Mempunyai sifat kimia yang mirip o Mempunyai rumus umum yang sama o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14 o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
  • 6. Sifat Fisika Alkana Alkana yang memiliki berat molekul rendah yaitu metana, etana, propana dan butana pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang memiliki 5-17 atom karbon berwujud cair dan selebihnya berwujud padat. Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter. Jika alkana ditambahkan pada air alkana akan berada pada lapisan atas, hal ini disebabkan adanya perbedaan massa jenis antara air dan alkana. Sebagian besar alkana memiliki massa jenis lebih kecil dari massa jenis air. Karena alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga alkana yang berwujud cair pada suhu kamar merupakan pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa kovalen. Untuk alkana-alkana yang berantai lurus titik leleh dan titik didih makin tinggi seiring bertambahnya massa molekul molekul. Pada molekul-molekul alkana terjadi gaya van der Wals. Oleh karena itu alkana memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dibanding senyawa semipolar atau senyawa polar dengan berat molekul yang hampir sama.
  • 7. Sifat Kimia Alkana Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan sebagian besar pereaksi. Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma yang kuat antar atom karbon. Pada kondisi tertentu alkana dapat bereaksi dengan oksigen dan unsur-unsur halogen. Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan teroksidasi sempurna menjadi karbon dioksida dan uap air serta pelepasan sejumlah energi panas. Apabila jumlah oksigen yang tersedia tidak mencukupi, hasil reaksi yang diperoleh berupa karbon monooksida dan uap air. Alkana dapat bereaksi dengan halogen dikatalisis oleh panas atau sinar ultraviolet. Dari reaksi tersebut terjadi pergantian 1 atom H dari alkana terkait. Namun apabila halogen yang tersedia cukup memadai atau berlebih, maka terjadi pergantian lebih dari satu atom bahkan semua atom H digantikan oleh halogen. Berdasarkan penelitian laju pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1. Reaksi pergantian atom dalam suatu senyawa disebut reaksi substitusi.
  • 8. Kegunaan alkana, sebagai : Bahan bakar Pelarut Sumber hidrogen Pelumas Bahan baku untuk senyawa organik lain Bahan baku industri
  • 10. merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)
  • 11. 1. Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua 2. Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak) 3. Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur > 2-metil-2- butena) 4. Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif 5. Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 34 %) 6. Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses cracking Sifat-sifat umum Alkena
  • 12. Sifat-sifat fisika Alkena Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air dan memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar alkena yang memiliki dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair dan padatan pada suhu kamar.
  • 13. Sifat-sifat kimia Alkena Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan ) membentuk ikatan tunggal (ikatan 留) dengan atom atau gugus tertentu. Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.
  • 14. Kegunaan Alkena sebagai : 1. Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2) 2. Untuk memasakkan buah-buahan 3. Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
  • 16. ALKENA CnH2n CH2H2C H3C CH CH2 Ethene Propene 1-Butene 1-Pentene 1-Hexene 1,3-Butadiene 3-methyl-1,4-pentadiene
  • 17. C(6) - 1s2 , 2s2 , 2px 1 , 2py 1 , 2pz 0 C(6) - 1s2 , 2s1 , 2px 1 , 2py 1 , 2pz 1 Hybridization 3 sp2 Three s-bonds p-bondC C H H HH s-bonds One C-C, two C-H bonds per carbon atom p-bond
  • 19. cis- trans- H R R H R R H H H H3C CH3 H CH3 H3C H H cis-2-butene trans-2-butene Geometric isomers have different chemical & physical properties
  • 20. TATA NAMA Rantai utama adalah rantai atom karbon terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap. Nama rantai utama sama dengan alkana, akhiran - ana pada alkana diganti dengan - ena untuk alkena dan - una untuk alkuna. Penomoran rantai utama dicari agar atom C yang mengandung ikatan rangkap bernomor kecil. Penamaan dan penomoran gugus cabang sama dengan alkana
  • 21. CH3 CH3 CH CH3CHCH CH CH3 C CH CH3 a. b. CH3 CH CH2 CH2 C C CH3CH CH CH CH3 CH CH3 CH c. ( CH3 )2 d.
  • 22. E-Z Nomenclature Gunakan aturan Cahn-Ingold-Prelog untuk menentukan urutan prioritas gugus-gugus yang terikat pada atom C ikatan rangkap. Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi berada pada sisi yang sama, diberi nama Z (zusammen). Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi berada pada sisi yang berlawanan, diberi nama E (entgegen).
  • 23. Example, E-Z C C H3C H Cl CH2 C C H H CH CH3 Cl1 2 1 2 2Z 2 1 1 2 5E 3,7-dichloro-(2Z, 5E)-2,5-octadiene 3,7-dichloro-(2Z, 5E)-octa-2,5-diene
  • 24. Cl Br HF Cl > F Br > H (Z)-2-Bromo-1-chloro-1-fluoroethene Cl H BrF Cl > F Br > H (E)-2-Bromo-1-chloro-1-fluoroethene CH3 H CH3 F F > CH3 CH3 > H (Z)-2-fluorobutene
  • 25. Ikatan p adalah area dengan kerapatan electron tinggi, sehingga dapat menyerang molekul yang kekurangan elektron, yang disebut electrophiles, E+ E+ C C + A B CA C B C C H X CH C X X X CX C X CH C OSO3H H OSO3H CH C OH H OH H+ Alkyl Halides Alkyl hydrogen Sulfate Alcohols Dihaloalkanes
  • 26. C C H H C H C H Pt or Pd - catalyst solvent, pressure C C H H 2 X CH H CH H Pt - catalyst solvent, pressure Example Pt ethanol, 1 atm cyclohexene cyclohexane Hydrogenation (Reduction)
  • 27. H2C CH2 KMnO4, - OH, H2O OHOH H2C CH2 + MnO2 OXIDATION OF ALKENES 1,2-Ethanediol Reduction = Gain of electrons Gain of Hydrogen Loss of Oxygen Oxidation = Loss of electrons Loss of Hydrogen Gain of Oxygen An oxidizing agent gets reduced A reducing agent gets oxidized
  • 28. C C H H H H H C C H H H C C H H H CH3 H C C CH3 H H C C H H H Cl C C F F F F C C H H C C H H H H C C H H ClH C C F F FF n Polyethylene n Polypropylene propylene ethylene vinyl chloride n n n n Poly(vinylchloride), PVC n n n n TeflonTetrafluoroethene Styrene Polystyrene Polymers are large molecules containing many identical repeating units (100-1000000) Polymerisation reaction is a repetition reaction which combines many small molecules of monomer (alkene) to form a polymer
  • 30. merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (CC). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif. Rumus umumnya CnH2n-2 Tata namanya juga sama dengan Alkena, namun akhiran -ena diganti una
  • 32. Sifat Fisika Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 ( CC). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif. 1. Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud gas. 2. Memiliki massa jenis lebih kecil dari air. 3. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non polar seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida. 4. Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon, tetapi makin rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak percabangan. Titik didih alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir sama.
  • 33. Sifat Kimia Alkuna Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
  • 34. Kegunaan Alkuna 1. etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja. 2. untuk penerangan 3. Sintesis senyawa lain.
  • 35. REAKSI ALKUNA Reduksi (reksi dengan H2) Adisi (Reaksi dengan X2 dan HX) Hidrasi (Reaksi dengan H2O)
  • 36. REAKSI REDUKSI CH3 CH3 CH3 CH3 CC HH C C H H CH3C CH3C Pt + Pd/BaSO4 cis-2-butena +2H2 CH3 CH2 CH2 CH3
  • 37. REAKSI ADISI CHHC HCl C C H HH Cl CHHC 2HCl CH3 CHCl2 + vinil klorida + 1,1-dikloroetana
  • 38. REAKSI HIDRASI CH3 CH3C CH CH3H2O C C H O H C O CH3 + Struk. enol keton H