Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap tiga. Alkuna memiliki sifat fisika dan kimia yang mirip dengan alkena namun lebih reaktif karena adanya ikatan rangkap tiga. Alkuna dapat mengalami berbagai reaksi seperti adisi, reduksi, hidrasi, dan polimerisasi.
Alkena merupakan senyawa organik yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Alkena bersifat tidak jenuh dan reaktif karena ikatan rangkapnya. Alkena dapat mengalami berbagai reaksi seperti adisi, polimerisasi, dan pembakaran yang terjadi pada ikatan rangkapnya. Keisomeran dan sifat fisika serta kimiawi alkena dipengaruhi oleh struktur molekulnya.
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana memiliki sifat nonpolar, tidak larut dalam air, dan memiliki titik didih rendah. Beberapa contoh alkana adalah metana yang merupakan bahan bakar gas alam, dan karbon tetraklorida yang digunakan sebagai zat pemadam api.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal antar atom karbon. Alkena memiliki ikatan rangkap dua dan lebih reaktif dari alkana. Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang paling reaktif.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi aldehid dan keton dengan menggunakan pereaksi Fehling dan Tollen's. Aldehid mudah dioksidasi membentuk endapan perak dengan Tollen's dan endapan merah bata dengan Fehling, sedangkan keton tidak membentuk endapan dengan kedua pereaksi tersebut.
Ga ada yang salah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh maaf kak pas disuruh tdi nggak ad teman mabar kah diriku sendiri trus ko ad catatan semalam ad GK ad tpi klo satu' lama siap e minta maaf kak pas disuruh tdi nggak ingat nitip lapak ya gan dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan
Ga ada yang salah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh maaf kak pas disuruh tdi nggak ad teman mabar kah diriku sendiri trus ko ad catatan semalam ad GK ad tpi klo satu' lama siap e minta maaf kak pas disuruh tdi nggak ingat nitip lapak ya gan dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis senyawa karbon seperti isomer, gugus fungsional, hidrokarbon, alkana, alkena, alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester, lemak, minyak, dan haloalkana. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi, tatanama, sifat kimia, dan contoh dari berbagai senyawa karbon dasar.
Turunan senyawa alkana adalah senyawa kimia yang berasal dari alkana (hidrokarbon jenuh) dengan menggantikan satu atau lebih atom hidrogen dalam rantai karbon alkana dengan gugus fungsional tertentu. Beberapa turunan senyawa alkana yang umum melibatkan substitusi hidrogen dengan gugus fungsional tertentu, seperti halogen, gugus hidroksil, atau gugus amino.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang ikatan tunggal yang mencakupi alkana dan sikloalkana, alkil halida, alkohol, eter, epoksida dan amina. Topik-topik utama yang dibahas meliputi definisi, penamaan menurut sistem IUPAC, sintesis, dan tindak balas masing-masing senyawa organik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi aldehid dan keton dengan menggunakan pereaksi Fehling dan Tollen's. Aldehid mudah dioksidasi membentuk endapan perak dengan Tollen's dan endapan merah bata dengan Fehling, sedangkan keton tidak membentuk endapan dengan kedua pereaksi tersebut.
Ga ada yang salah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh maaf kak pas disuruh tdi nggak ad teman mabar kah diriku sendiri trus ko ad catatan semalam ad GK ad tpi klo satu' lama siap e minta maaf kak pas disuruh tdi nggak ingat nitip lapak ya gan dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan
Ga ada yang salah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh maaf kak pas disuruh tdi nggak ad teman mabar kah diriku sendiri trus ko ad catatan semalam ad GK ad tpi klo satu' lama siap e minta maaf kak pas disuruh tdi nggak ingat nitip lapak ya gan dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan asli dan palsu dan
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis senyawa karbon seperti isomer, gugus fungsional, hidrokarbon, alkana, alkena, alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester, lemak, minyak, dan haloalkana. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi, tatanama, sifat kimia, dan contoh dari berbagai senyawa karbon dasar.
Turunan senyawa alkana adalah senyawa kimia yang berasal dari alkana (hidrokarbon jenuh) dengan menggantikan satu atau lebih atom hidrogen dalam rantai karbon alkana dengan gugus fungsional tertentu. Beberapa turunan senyawa alkana yang umum melibatkan substitusi hidrogen dengan gugus fungsional tertentu, seperti halogen, gugus hidroksil, atau gugus amino.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang ikatan tunggal yang mencakupi alkana dan sikloalkana, alkil halida, alkohol, eter, epoksida dan amina. Topik-topik utama yang dibahas meliputi definisi, penamaan menurut sistem IUPAC, sintesis, dan tindak balas masing-masing senyawa organik tersebut.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
3. Latar
Belakang
Alkena ialah merupakan suatu hidrokarbon
yang mengandung ikatan rangkap. Alkena juga
kadang disebut olefin, yang berasal dari kata
olefiant gas (gas yang membentuk minyak),
suatu nama lama untuk etilena (CH: CHâ‚‚).
Alkena bersifat tak jenuh karena tidak
mempunyai jumlah maksimum atom H yang
dapat di tampung oleh tiap atom karbon.
4. Latar
Belakang
Alkena mempunyai sifat non polar sehingga
tidak larut dalam air dan memiliki massa jenis
yang lebih kecil dibandingkan dengan air.
Alkena dapat larut dalam alkena lain, pelarut-
pelarut non polar dan etanol. Alkena dapat
dibuat melalui berbagai reaksi senyawa-
senyawa seperti reaksi alkil halida,
dehalogenasi vicinil dihalida, reaksi wittig
(reaksi dengan ilid phosponium), dehidrasi
alkohol, dan hidrogenasi alkuna.
7. ISOMER STRUKTURAL
Isomer struktural alkena adalah senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama,
tetapi memiliki struktur yang berbeda. Isomer struktural alkena terjadi karena
perbedaan susunan ikatan struktur antaratom maupun gugus fungsi di dalam suatu
molekul. Isomer struktural alkena dapat dibedakan berdasarkan posisi di mana
rantai ikatan rangkapnya terjadi. Contohnya, molekul C4H8 memiliki isomer struktural
berupa 1-butena dan 2-butena. Selain isomer struktural, alkena juga dapat memiliki
isomer geometri, yaitu isomer cis dan trans. Isomer cis-trans terjadi ketika tiap-tiap
atom C yang berikatan rangkap, mengikat gugus atom yang tidak sama.
Alkena adalah hidrokarbon berantai terbuka yang mengandung sedikitnya satu
ikatan rangkap. Rumus umum untuk alkena yang mengandung satu ikatan rangkap
adalah CnH2n.
8. 1
Alkena memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan
dengan alkana dengan jumlah atom karbon yang sama. Hal ini
disebabkan oleh adanya ikatan rangkap dua yang mengurangi
jumlah interaksi van der Waals antara molekul. Sebagai contoh,
etilen (C₂H₄) memiliki titik didih -104 °C, sedangkan propana
(C₃H₈) memiliki titik didih -42 °C.
sifat fisika
9. 2
Alkena bersifat nonpolar dan memiliki kelarutan yang rendah
dalam air. Namun, alkena dapat larut dalam pelarut organik
seperti etanol dan eter. Hal ini dikarenakan sifat nonpolar dari
alkena yang tidak cocok untuk pelarut polar seperti air.
sifat fisika
10. 3
Densitas alkena biasanya lebih rendah dibandingkan air (d < 1
g/cm³). Sebagian besar alkena akan mengapung di atas air.
Contohnya, densitas etilen adalah sekitar 0,001178 g/cm³ pada 0
°C
sifat fisika
11. 4
Ikatan rangkap dua dalam alkena memberikan sifat reaktivitas
yang tinggi dibandingkan alkana. Keberadaan ikatan ini juga
mempengaruhi sifat fisik lainnya, seperti stabilitas termal dan
polaritas molekul.
sifat fisika
13. Alkena adalah kelompok hidrokarbon tak jenuh yang memiliki
satu atau lebih ikatan rangkap dua dalam struktur molekulnya.
Sifat-sifat unik alkena, seperti reaktivitas yang tinggi, titik didih
yang lebih rendah dibandingkan dengan alkana, dan kelarutan
yang rendah dalam air, menjadikannya komponen penting
dalam banyak aplikasi industri dan penelitian. Alkena
berfungsi sebagai bahan baku utama dalam produksi polimer
seperti polietilen dan polipropilena, yang digunakan dalam
berbagai produk sehari-hari, mulai dari kemasan hingga
barang rumah tangga. Selain itu, alkena juga digunakan dalam
sintesis senyawa kimia, pembuatan bahan bakar alternatif,
serta dalam industri farmasi untuk menghasilkan obat-obatan.
kesimpulan