Dokumen tersebut membahas strategi membina hubungan positif antara guru dan murid. Ia menganalisis kasus Alia Maisara yang memiliki hubungan buruk dengan gurunya. Dokumen tersebut menyarankan agar guru membangun hubungan positif dengan murid melalui empati, dukungan, dan menghindari sikap negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengurusan bilik darjah yang dinamik untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran. Ia menjelaskan pentingnya organisasi bilik darjah, peranan guru, dan elemen-elemen yang perlu dipertimbangkan seperti penampilan guru, prasarana bilik darjah, dan proses pengajaran dan pembelajaran yang terancang."
Dokumen tersebut membahas beberapa teknik intervensi untuk menangani tingkah laku bermasalah, seperti modifikasi tingkah laku, terapi bermain, terapi bercerita, terapi seni, dan terapi muzik. Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membantu murid mengekspresikan diri, mengurangkan masalah emosi dan tingkah laku, serta meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.
Bab ini membahas konsep pengurusan bilik darjah yang efektif, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan pembelajaran, rutin kelas, dan disiplin siswa. Guru perlu menciptakan lingkungan fisik dan psikososial yang kondusif untuk meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran.
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan masih tradisional sehingga kurang menarik perhatian siswa.
2) Untuk meningkatkan hasil belajar, peneliti menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi tumbuhan kecambah. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa
Guru permulaan menghadapi beberapa cabaran utama dalam tahun-tahun awal kerjaya mengajar mereka. Mereka kurang berpengalaman dan kemahiran mengajar, serta kekurangan keyakinan dan motivasi untuk mengendalikan kelas. Guru permulaan perlu meningkatkan pengetahuan dan kemahiran profesional mereka, serta bersedia dengan baik untuk meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran.
Teks tersebut membahas tentang pengajaran yang efektif untuk murid-murid dengan tingkat kecerdasan yang berbeda. Teks tersebut menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan pengajaran, seperti karakteristik murid, pendekatan pengajaran, dan strategi yang tepat."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya motivasi dalam proses pembelajaran. Motivasi dapat memengaruhi intensitas belajar siswa dan hasil yang dicapai. Terdapat berbagai jenis motivasi seperti intrinsik dan ekstrinsik, serta berbagai cara guru dapat memotivasi siswa seperti memberikan tantangan baru, memberikan dukungan, serta menyesuaikan tingkat kesulitan materi pelajaran.
Kajian kes ini membincangkan tentang murid bernama Alia Maisara yang pendiam dan sukar berinteraksi dengan rakan sekelas. Guru Maisara, Cikgu Anis bersikap kasar terhadapnya dengan menamparnya kerana gagal menjawab soalan. Peristiwa ini seterusnya menyebabkan Maisara enggan pergi ke sekolah. Analisis kajian kes ini menyarankan agar guru bersikap prihatin dan empati terhadap pelajar, serta menggunakan ka
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya guru yang kompeten dan berkualitas dalam mendukung pelaksanaan kurikulum baru.
2. Guru inspiratif dijelaskan memiliki 13 kriteria seperti menguasai materi, manajemen kelas, serta peka terhadap konteks pembelajaran.
3. Guru perlu mengembangkan kemampuan seperti improvisasi dan pemecahan masalah unt
Konsep pengurusan bilik darjah membincangkan dua pendekatan utama iaitu pendekatan tradisional yang bersifat kawalan dan pendekatan bersifat holistik yang lebih menekankan pencegahan daripada penyelesaian masalah. Faktor penting bagi pengurusan bilik darjah yang berkesan adalah pemahaman keperluan murid, pengurusan persekitaran pembelajaran, komunikasi, dan penilaian.
Model Disiplin Asertif Canter menekankan pentingnya menetapkan peraturan kelas yang jelas serta memberikan ganjaran dan hukuman yang konsisten untuk mempengaruhi tingkah laku murid. Guru perlu bertindak secara asertif, adil, dan konsisten untuk mencipta suasana pembelajaran yang kondusif bagi murid.
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesanZue Shari
油
Dokumen tersebut membahas perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan melalui beberapa komponen utama seperti pengajaran, pencegahan, pembetulan, sokongan, dan persekitaran fizikal. Dokumen ini menyarankan langkah-langkah praktis untuk merancang, menyusun, dan melaksanakan komponen-komponen tersebut demi mewujudkan persekitaran pembelajaran yang kondusif.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan penasihatan murid di sekolah. Ia menjelaskan definisi utama seperti nasihat dan mentoring, serta strategi dan teknik yang digunakan dalam memberikan penasihatan seperti pendekatan afektif, kognitif, dan perilaku. Dokumen ini juga membandingkan perbezaan antara penasihatan, kaunseling, dan mentoring, serta menyentuh pentingnya sistem penasihatan di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kepemimpinan guru dan komunikasi yang berkesan. Konsep kepemimpinan guru meliputi kemampuan memimpin dan memotivasi siswa serta staf sekolah, serta kerja sama dengan masyarakat. Komunikasi yang berkesan memiliki ciri seperti pemahaman yang baik, keseronokan, pengaruh sikap, perbaikan hubungan, dan tindak lanjut. Kemampuan penting bagi guru adalah kom
Dokumen tersebut membahas teori perkembangan guru menurut Fuller (1969) dan Trotter (1986) yang mencakupi peringkat-peringkat keprihatinan guru dan peringkat perkembangan guru. Teori-teori tersebut menjelaskan perjalanan perkembangan guru dari yang baru mulai mengajar hingga menjadi guru yang berpengalaman.
Guru permulaan menghadapi beberapa cabaran utama dalam tahun-tahun awal kerjaya mengajar mereka. Mereka kurang berpengalaman dan kemahiran mengajar, serta kekurangan keyakinan dan motivasi untuk mengendalikan kelas. Guru permulaan perlu meningkatkan pengetahuan dan kemahiran profesional mereka, serta bersedia dengan baik untuk meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran.
Teks tersebut membahas tentang pengajaran yang efektif untuk murid-murid dengan tingkat kecerdasan yang berbeda. Teks tersebut menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan pengajaran, seperti karakteristik murid, pendekatan pengajaran, dan strategi yang tepat."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya motivasi dalam proses pembelajaran. Motivasi dapat memengaruhi intensitas belajar siswa dan hasil yang dicapai. Terdapat berbagai jenis motivasi seperti intrinsik dan ekstrinsik, serta berbagai cara guru dapat memotivasi siswa seperti memberikan tantangan baru, memberikan dukungan, serta menyesuaikan tingkat kesulitan materi pelajaran.
Kajian kes ini membincangkan tentang murid bernama Alia Maisara yang pendiam dan sukar berinteraksi dengan rakan sekelas. Guru Maisara, Cikgu Anis bersikap kasar terhadapnya dengan menamparnya kerana gagal menjawab soalan. Peristiwa ini seterusnya menyebabkan Maisara enggan pergi ke sekolah. Analisis kajian kes ini menyarankan agar guru bersikap prihatin dan empati terhadap pelajar, serta menggunakan ka
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya guru yang kompeten dan berkualitas dalam mendukung pelaksanaan kurikulum baru.
2. Guru inspiratif dijelaskan memiliki 13 kriteria seperti menguasai materi, manajemen kelas, serta peka terhadap konteks pembelajaran.
3. Guru perlu mengembangkan kemampuan seperti improvisasi dan pemecahan masalah unt
Konsep pengurusan bilik darjah membincangkan dua pendekatan utama iaitu pendekatan tradisional yang bersifat kawalan dan pendekatan bersifat holistik yang lebih menekankan pencegahan daripada penyelesaian masalah. Faktor penting bagi pengurusan bilik darjah yang berkesan adalah pemahaman keperluan murid, pengurusan persekitaran pembelajaran, komunikasi, dan penilaian.
Model Disiplin Asertif Canter menekankan pentingnya menetapkan peraturan kelas yang jelas serta memberikan ganjaran dan hukuman yang konsisten untuk mempengaruhi tingkah laku murid. Guru perlu bertindak secara asertif, adil, dan konsisten untuk mencipta suasana pembelajaran yang kondusif bagi murid.
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesanZue Shari
油
Dokumen tersebut membahas perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan melalui beberapa komponen utama seperti pengajaran, pencegahan, pembetulan, sokongan, dan persekitaran fizikal. Dokumen ini menyarankan langkah-langkah praktis untuk merancang, menyusun, dan melaksanakan komponen-komponen tersebut demi mewujudkan persekitaran pembelajaran yang kondusif.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan penasihatan murid di sekolah. Ia menjelaskan definisi utama seperti nasihat dan mentoring, serta strategi dan teknik yang digunakan dalam memberikan penasihatan seperti pendekatan afektif, kognitif, dan perilaku. Dokumen ini juga membandingkan perbezaan antara penasihatan, kaunseling, dan mentoring, serta menyentuh pentingnya sistem penasihatan di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kepemimpinan guru dan komunikasi yang berkesan. Konsep kepemimpinan guru meliputi kemampuan memimpin dan memotivasi siswa serta staf sekolah, serta kerja sama dengan masyarakat. Komunikasi yang berkesan memiliki ciri seperti pemahaman yang baik, keseronokan, pengaruh sikap, perbaikan hubungan, dan tindak lanjut. Kemampuan penting bagi guru adalah kom
Dokumen tersebut membahas teori perkembangan guru menurut Fuller (1969) dan Trotter (1986) yang mencakupi peringkat-peringkat keprihatinan guru dan peringkat perkembangan guru. Teori-teori tersebut menjelaskan perjalanan perkembangan guru dari yang baru mulai mengajar hingga menjadi guru yang berpengalaman.
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas permasalahan dan cara penyelesaian dalam proses belajar mengajar, termasuk strategi guru dalam meningkatkan partisipasi siswa dan mengatasi kesulitan belajar siswa. (2) Dibahas pula peranan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengatur kelompok belajar. (3) Juga disebutkan beberapa faktor penyebab kesulitan belajar
Upacara kelahiran masyarakat Melayu terdiri daripada tiga peringkat utama iaitu sewaktu mengandung, bersalin, dan selepas lahir. Setiap peringkat melibatkan adat-adat seperti melenggang perut, potong tali pusat, memberi nama, dan cukur rambut yang dijalankan untuk kebaikan ibu dan bayi.
Konsep ledakan budaya akibat proses globalisasifitri norlida
油
Ledakan budaya terjadi akibat proses globalisasi yang menyebabkan peningkatan akses terhadap informasi dan budaya asing melalui internet dan media. Hal ini memberikan dampak positif dan negatif terhadap pelajar, seperti meningkatkan pengetahuan tetapi juga meningkatkan risiko pengaruh budaya negatif. Sistem pendidikan di Malaysia perlu disesuaikan dengan tantangan era globalisasi agar tetap relevan dengan generasi pelajar saat ini.
Tugasan ini membahaskan isu dan cabaran pendidikan dalam konteks kepelbagaian sosiobudaya di Malaysia dalam dekad mendatang. Beberapa cabaran utama termasuk mengelola kepelbagaian budaya murid, menghindari prasangka, dan memastikan semua murid merasa terwakili dalam pembelajaran. Guru perlu memahami latar belakang murid dan merancang pengajaran yang sesuai untuk semua.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Mata pelajaran Pendidikan Seni Visual bertujuan membentuk keperibadian generasi Malaysia yang celik budaya kesenian.
2) Kursus ini meminta mahasiswa untuk menyiapkan Rancangan Pengajaran Harian Pendidikan Seni Visual yang mengandungi aktiviti membuat tengkolok.
3) Rancangan Pengajaran Harian ini bertujuan mengenalkan kraf tangan tradisional Malaysia kepada murid.
Struktur organisasi persatuan sukan perlu mempunyai unit khusus untuk menguruskan pemasaran acara sukan. Unit ini melapor kepada setiausaha agung dan bekerjasama dengan jabatan lain. Pegawai yang ditugaskan perlu berpengalaman dan sepenuh masa untuk memastikan pengurusan acara dan pemasaran berjalan lancar. Format pertandingan perlu menarik minat penonton, penaja dan media dengan mempertimbangkan faktor seperti sumber kewangan
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai kata sendi nama dalam bahasa Melayu seperti laksana, sejak, terhadap, akan, oleh, hingga, dan sampai beserta penjelasan fungsi dan contoh penggunaannya.
Ayat inti merupakan ayat dasar yang membentuk ayat-ayat lain. Ayat inti terdiri daripada subjek dan predikat sederhana tanpa tambahan unsur dan merupakan ayat penyata atau tunggal. Proses pengguguran dapat menghilangkan unsur-unsur tertentu dalam ayat seperti subjek dan predikat.
Penguasaan ilmu sintaksis oleh guru bahasa Melayu sangat penting untuk memastikan pengajaran tatabahasa yang berkesan dan menghindari kesalahan penggunaan bahasa di kalangan pelajar. Guru perlu menguasai bidang ini untuk merancang pengajaran, membina bahan pengajaran, dan menjadi teladan penggunaan bahasa yang betul.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan kata dalam bahasa Melayu, termasuk empat bentuk kata dasar (kata tunggal, kata terbitan, kata majmuk, kata ganda) dan berbagai contoh pola pembentukan kata untuk masing-masing bentuk."
Empat bidang kegiatan pendidikan seni visual meliputi menggambar, membuat corak dan rekaan, membentuk dan membuat binaan, serta mengenal kraf tradisional. Bidang-bidang ini bertujuan memperkembangkan persepsi, kreativiti, dan kemahiran murid dalam aktiviti seni visual menggunakan pelbagai alat, teknik, dan media.
Dokumen tersebut membahas tentang kepentingan mematuhi peraturan dan undang-undang jalan raya. Ia menyenaraikan objektif pembelajaran tentang topik ini untuk murid, dan memberikan contoh aktiviti seperti menonton video, berlakon situasi, dan menulis karangan mengenai topik ini.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
1. ANALISIS STRATEGI KAJIAN KES
i) Strategi Membina Hubungan Positif Guru-Murid serta Rasionalnya
Berdasarkan kes yang telah dikaji iaitu Cerdik Tetapi Diherdik ini, saya telah
memilih strategi membina hubungan positif guru-murid kerana saya dapati ianya
lebih berkisar tentang hubungan di antara guru dan muridnya iaitu hubungan Alia
Maisara dan cikgunya, Cikgu Anis. Dalam kes ini saya dapati tiada hubungan positif
yang wujud di antara mereka berdua. Malah hubungan interpersonal diantara
mereka juga lebih banyak mendatangkan kesan negatif daripada kesan positif. Hal
ini demikian kerana Cikgu Anis telah berpandangan negatif sejak dari awal lagi
terhadap Alia Maisara atas sikap pendiamnya. Dengan itu secara tidak langsung,
hubungan mesra di antara mereka ini tidak dapat dijalinkan akibat pandangan
negatifnya itu.
Untuk itu, saya berpendapat sekiranya terdapat murid yang mempunyai
masalah seperti Alia Maisara ini, guru haruslah mengadakan sesi kaunseling untuk
membantu mereka bagi mengatasi masalah peribadi dan seterusnya menggalakkan
mereka menyertai aktiviti pembelajaran bersama dengan murid-murid lain. Guru juga
harus mendorong murid-murid normal supaya mereka dapat menerima murid seperti
Alia Maisara ini dalam kumpulan mereka dan tidak menyingkirkannya. Cara ini akan
dapat melibatkan lebih ramai murid berinteraksi di antara satu sama lain.
Dalam kes ini, saya juga berpendapat bahawa sepatutnya cikgu Anis patut
bertanggungjawab dalam memainkan peranan penting bagi mewujudkan hubungan
yang positif. Dengan itu, secara tidak langsung hubungan guru dengan murid yang
berkesan dapat diwujudkan dan akan dapat membantu memotivasikan Alia Maisara
tersebut supaya dapat berinteraksi dengan berkesan serta tidaklah dia berdiam diri
sahaja apabila disoal. Seharusnya gurulah yang harus bertindak dalam membina
hubungan yang baik serta teknik menyoal yang berkesan ini. Untuk mengamalkan
komunikasi yang berkesan dalam bilik darjah, Cikgu Anis haruslah menguasai
kemahiran-kemahiran penggunaan kaedah dan teknik mengajar, khasnya teknik
menyoal kerana komunikasi yang berkesanlah yang membantu dalam membentuk
iklim alam belajar yang kondusif.
2. Selain daripada itu, saya juga berpendapat bahawa tindakan Cikgu Anis yang
menampar Alia Maisara adalah tidak wajar belaku. Seharusnya sebagai seorang
guru kita harus mengurangkan emosi-emosi yang negatif seperti ini terhadap murid-
murid. Perasaan negatif seperti marah, , tidak puas hati dan bosan seperti yang
ditunjukkan oleh Cikgu Anis ini seharusnya dielakkan bagi mengekalkan hubungan
yang positif. Oleh yang demikian, dalam situasi ini saya berpendapat jika seseorang
murid tidak dapat menjawab soalan yang diajukan walaupun berkali-kali, kita
sepatutnya menilai cara penyampaian kita sama ada jelas ataupun tidak. Malah
dalam bersoal jawab juga kita haruslah peka terhadap kadar percakapan kita sama
ada sesuai ataupun tidak serta haruslah menunjukkan air muka yang berseri demi
membina hubungan yang positif di dalam kalangan guru dan murid.
Malah, saya juga berpendapat bahawa apabila murid tidak dapat menjawab
sesuatu soalan itu, guru haruslah berperanan dalam menghuraikan secara teliti
kepada murid yang kurang faham dan haruslah mengelak daripada menyindir murid
tersebut seperti apa yang dilakukan oleh Cikgu Anis. Dalam hal ini, guru juga tidak
seharusnya merungut kerana murid tidak menjalankan tugas, malah haruslah
mengenalpasti masalah atau punca berlakunya keadaan sedemikian. Tindakan guru
yang mengecil-ngecilkan usaha murid juga tidak harus wujud dalam diri seorang
guru, jika ianya wujud secara tidak langsung sikap negatif ini akan menyebabkan
muridnya hilang rasa hormat terhadapnya dan berkemungkinan nilai dan
kepercayaan murid terhadap gurunya juga akan hilang seperti apa yang berlaku
diantara Alia Maisara yang hilang rasa hormatnya terhadap cikgunya, Cikgu Anis.
Dalam kes ini, saya juga berpendapat bahawa Cikgu Anis ini bukanlah
seorang guru yang kreatif dalam berkomunikasi, malah hanya bertindak mengikut
emosinya sahaja. Jika dia seorang guru yang keatif dan bertanggungjwab terhadap
pelajarnya, berkemungkinan besar dia akan terus mencuba dan tidak berputus asa
serta tidak akan melakukan tidakan yang negatif seperti yang dilakukan olehnya.
Seharusnya sebagai seorang guru, dalam sesi bersoal jawab, kita haruslah pandai
menyesuaikan pertanyaan kita mengikut tahap murid tersebut. Mungkin kita boleh
menggunakan perkataan-perkataan yang mudah supaya murid dapat memahaminya
dengan baik tanpa keraguan.. Untuk itu, dalam menghadapi pelajar seperti Alia
Maisara ini saya berpendapat bahawa guru haruslah memainkan peranan penting
3. dengan mempelbagaikan nada variasi ransangan demi menarik perhatian pelajar ini
serta menunjukkan reaksi yang positif.
Seterusnya, dalam membina hubungan yang positif, guru juga perlu
berusaha untuk memahami masalah pelajarnya serta mengambil berat terhadap
mereka. Dengan adanya tindakan seperti ini secara tidak langsung membolehkan
guru memotivasikan pelajarnya supaya dapat menimbulkan minat dan perhatian
mereka terhadap aktiviti pengajaran dan pembelajaran yang dijalankan. Proses ini
juga dapat membantu mewujudkan kemesraan di antara pelajar dan guru
seterusnya turut membantu dalam membina hubungan yang positif dalam kalangan
guru dan juga muridnya. Interaksi-interaksi seperti ini adalah penting dalam proses
pengajaran dan pembelajaran kerana ianya merupakan proses utama bagi guru
dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada pelajar-pelajarnya. Oleh yang
demikian saya dapati corak interaksi guru dengan murid dalam bilik darjah amatlah
bergantung kepada jenis kepimpinan guru tersebut sama ada secara autokratik,
demokratik ataupun laissez-faire.
Kesimpulannya, berdasarkan kajian kes ini, saya dapati strategi ini amat
membantu dalam mengatasi masalah pelajar seperti Alia Maisara ini. Dalam kes ini
guru yang memainkan peranan penting dalam pengurusan pelajar dan masalah-
masalah yang berlaku dalam bilik darjah. Seseorang guru itu haruslah sering
mengingatkan diri masing-masing bahawa menjalinkan hubungan yang positif
dengan pelajar amatlah perlu dan membantu dalam mengekalkan suasana bilik
darjah yang kondusif. Oleh yang demikian, seseorang guru itu haruslah bersabar
dalam pembentukan hubungan positif dengan murid ini walaupun banyak
rintangannya.
4. ii) Perlaksanaan Strategi yang dipilih
Sebagai seorang guru kelas, saya berpendapat proses dalam menjalin dan
membina sesebuah hubungan yang positif haruslah kena pada caranya. Secara
umumnya, terdapat dua cara untuk menjalin hubungan guru-murid yang positif.
Pertamanya, hubungan ini perlu dibina sejak bermulanya penggal pertama
persekolahan. Sebagai seorang guru kelas, saya perlulah menarik minat murid ke
alam pembelajaran dengan sikap mesra, mudah didekati tetapi tegas dalam
menentukan batas-batas pembelajaran. Keduanya, saya juga berpendapat sikap ini
juga perlu kekal sepanjang masa dalam setiap situasi tanpa ada diskriminasi antara
murid. Saya juga akan mengurangkan emosi-emosi negatif terhadap murid dan
sentiasa menggalakkan emosi positif dalam membentuk sahsiah murid. Dengan
cara ini secara tidak langsung dapat membantu saya mengajar dengan lebih mudah
apabila hubungan guru-murid terjalin dengan baik.
Oleh yang demikian, langkah yang pertama yang akan saya ambil dalam
perlaksanaan strategi ini ialah, sebagai seorang guru kelas saya akan berusaha
untuk mengenali dan mengingati nama murid-murid bermula dari hari pertama
persekolahan. Saya juga akan berusaha mengelakakan daripada memanggil murid
dengan menggunakan nombor pendaftaran atau kata ganti diri am,
contohnya, awak...,kamu..., atau berdasarkan posisi di dalam kelas contohnya
awak yang duduk di belakang sekali.... Saya berkeyakinan bahawa kebanyakan
murid akan berasa bangga apabila gurunya mengingati nama mereka. Situasi itu
menandakan bahawa guru ingat mereka dan mereka wujud dimata guru disamping
menunjukkan usaha guru yang bersunguh-sungguh untuk mengenali murid-
muridnya. Saya berpendapat guru yang mengingati nama murid-muridnya akan lebih
cepat mesra dengan murid-muridnya. Hal ini juga dapat membantu saya sebagai
guru kelas dalam mengawal tingkah laku murid. Apabila berlaku salah laku saya
bolehlah terus memanggil nama murid dan menegurnya.
Seterusnya, untuk langkah yang kedua, saya akan cuba menanamkan
semangat cintakan kelas dalam kalangan murid bagi membangkitkan motivasi
intrinsik kepada murid-murid untuk datang ke sekolah. Saya akan cuba
menggunakan strategi-strategi tertentu untuk menjadikan kelas sebagai satu tempat
5. yang seronok untuk menimba ilmu. Saya juga akan cuba menanamkan sifat
kepunyaan dalam diri murid terhadap kelas melalui aktiviti-aktiviti yang akan
dilakukan secara bersama, misalnya mengadakan cogan kata yang melambangkan
semangat ahli di dalam kelas. Selain itu, saya juga akan cuba membimbing murid
untuk mencirikan sifat-sifat yang mereka inginkan untuk kelas mereka. Saya juga
akan berbincang dengan murid-murid cara yang terbaik untuk menjaga keharmonian
kelas dan akan mendapatkan idea-idea bersama untuk mencantikkan kelas. Saya
juga akan mengunakan pujian dan memberi peneguhan kepada usaha yang telah
ditunjukkan oleh mereka.
Manakala, untuk langkah ketiga pula, saya juga akan cuba melibatkan murid
dalam membuat keputusan dan bersama memikul tanggungjawab melibatkan kelas
dan P&P. Saya akan cuba memberi peluang dan ruang kepada murid-murid untuk
memikul tanggungjawab untuk menjaga kesejahteraan kelas, iaitu bermula dengan
bersama-sama membuat peraturan bilik darjah serta berbincang dalam menentukan
peraturan, matlamat, harapan dan sebagainya. Selain itu, sebagai guru kelas saya
juga akan menunjukkan teladan yang baik terutamanya dari segi kuasa yang
diperuntukkan dalam pengurusan penyelesaian konflik di dalam kelas. Saya juga
akan cuba memainkan peranan dalam memberikan perhatian terahadap mereka.
Sehubungan itu, saya juga akan memastikan bahawa murid-murid di dalam kelas
saya berasa diri mereka adalah sebahagian daripada bilik darjah tersebut.
Untuk langkah yang terakhir, saya akan lebih menumpukan kepada
mengambil berat dan prihatin terhadap keperluan murid-murid yang akan dapat
membantu saya dalam menjalinkan hubungan yang baik dengan murid-murid. Saya
juga akan memastikan sikap saya sebgai guru kelas ini juga akan menjadi contoh
yang baik kepada murid-murid untuk menjadi seorang yang prihatin terhadap orang
dipersekitarannya. Saya juga akan memastikan keikhlasan dalam setiap
keprihatinan yan diberi. Dalam situasi ini, saya juga akan cuba mengelakkan diri
daripada bersikap berat sebelah dengan hanya memberikan perhatian kepada
kelompok-kelompok murid yang tertentu sahaja. Saya akan cuba memberikan
perhatian sama rata kepada semua murid.