A. Penerapan budaya positif di sekolah memerlukan kerja sama antara semua pihak, termasuk guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat. Guru berperan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendorong tumbuhnya motivasi internal siswa.
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranRizki septa wiratna
油
Makalah ini membahas tentang jabatan profesional guru dan tantangan yang dihadapi guru dalam pembelajaran. Guru memiliki peran penting dalam membimbing peserta didik agar menjadi pribadi yang mandiri. Sebagai jabatan profesional, guru harus bekerja secara profesional dengan keahlian yang dimiliki. Dalam pembelajaran, guru melakukan berbagai kegiatan seperti penyajian materi, membimbing belajar mandiri siswa, dan berinteraksi dengan
Buku ini membahas prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum dan peran lingkungan belajar serta guru dalam pembelajaran. Terdapat 6 bab yang membahas tentang kecerdasan ganda, motivasi dalam pembelajaran, belajar melalui pengalaman, dan perbaikan pembelajaran melalui kegiatan remedial dan pengayaan.
Teks tersebut membahas tentang pengajaran yang efektif untuk murid-murid dengan tingkat kecerdasan yang berbeda. Teks tersebut menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan pengajaran, seperti karakteristik murid, pendekatan pengajaran, dan strategi yang tepat."
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranRizki septa wiratna
油
Makalah ini membahas tentang jabatan profesional guru dan tantangan yang dihadapi guru dalam pembelajaran. Guru memiliki peran penting dalam membimbing peserta didik agar menjadi pribadi yang mandiri. Sebagai jabatan profesional, guru harus bekerja secara profesional dengan keahlian yang dimiliki. Dalam pembelajaran, guru melakukan berbagai kegiatan seperti penyajian materi, membimbing belajar mandiri siswa, dan berinteraksi dengan
Buku ini membahas prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum dan peran lingkungan belajar serta guru dalam pembelajaran. Terdapat 6 bab yang membahas tentang kecerdasan ganda, motivasi dalam pembelajaran, belajar melalui pengalaman, dan perbaikan pembelajaran melalui kegiatan remedial dan pengayaan.
Teks tersebut membahas tentang pengajaran yang efektif untuk murid-murid dengan tingkat kecerdasan yang berbeda. Teks tersebut menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan pengajaran, seperti karakteristik murid, pendekatan pengajaran, dan strategi yang tepat."
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
2. Agenda Sinkronus, 12 Juli 2024
Sesi Pagi Sesi Siang Aktivitas Ket
08.00-08.45 13.00-13.45 Presentasi konsep inti Main Room
08.45-09.00 13.45-14.00 Penjelasan untuk diskusi Main Room
09.00-10.00 14.00-15.00 Diskusi Kelompok Break out Room
10.00-10.30 15.00-15.30 Tanya Jawab Pertanyaan di LMS Main Room
10.30-11.00 15.30-16.00 Penguatan hasil diskusi Main Room
3. A. Acuan Kebijakan:
- Peran Pendidik dalam Sekolah yang Dicita-
citakan
- Model Kompetensi Guru
A. 3 (Tiga) Konsep Inti dan Aspek
Kinerja yang Dinilai
B. Keterhubungan Antara Konsep
Inti dan Kinerja
Topik Bahasan
4. Peran Pendidik dalam
konsep Sekolah yang
dicita-citakan
Kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta
menjadi teladan peserta didik. Kemampuan
kepribadian tersebut
dilakukan melalui refleksi dalam menjalankan
tanggung jawab sebagai guru sesuai kode
etik profesi dan berorientasi pada peserta
didik.
10. Model Kompetensi Guru
Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
2626/B/HK.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru
1.1. Lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik
2.1. Kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan
kode etik guru
2.2. Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi
2.3. Orientasi berpusat pada peserta didik
11. 3 Konsep Inti Modul dan Tujuan Pembelajaran
1. Disiplin Positif
2. Pembelajaran
Sosial Emosional
3. Pola Pikir
Bertumbuh
Diharapkan peserta pelatihan
dapat memahami konsep-konsep
tersebut dan mampu
mengidentifikasi penerapannya di
sekolah melalui metode
pengumpulan data; observasi,
wawancara, dan telaah dokumen.
12. Prinsip penyusunan instrumen akreditasi
Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Bermakna Inklusif Kontekstual
1 2 3
13. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Instrumen akreditasi disusun dengan menggunakan 4
komponen yang dipercaya paling berdampak bagi murid
Kinerja Pendidik dalam Proses
Pembelajaran
Hasil Belajar
Keberhasilan satuan pendidikan dalam membangun kompetensi dan karakter yang
diperlukan oleh peserta didik.
Iklim Lingkungan Belajar
Kepemimpinan Kepala Satuan
Pendidikan dalam Pengelolaan
Apakah satdik mampu menghadirkan iklim lingkungan belajar yang bineka, inklusif,
aman, menjaga keselamatan dan kesehatan peserta didik?
Apakah satdik dipimpin oleh KS yang mampu mengelola pembelajaran, PTK-nya,
sumber daya-nya serta berbagai pihak yang terlibat untuk memberikan layanan terbaik
bagi anak didik?
Apakah satdik memiliki pendidik yang mampu mengelola proses pembelajaran di kelas
secara bermakna dan berpusat pada murid?
14. Aspek Kinerja yang dinilai dalam
Kinerja Guru
Pendidik menyediakan dukungan sosial emosional
bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Pendidik mengelola kelas untuk menciptakan
suasana belajar yang aman, nyaman, dan
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Pendidik turut mewujudkan iklim lingkungan
belajar yang aman secara psikis bagi peserta didik,
pendidik, dan tenaga kependidikan.
15. dimana ada kemerdekaan, disitulah harus
ada disiplin yang kuat. Sungguhpun
disiplin itu bersifat self discipline yaitu
kita sendiri yang mewajibkan kita
dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama
saja; sebab jikalau kita tidak cakap
melakukan self discipline, wajiblah
penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan
peraturan demikian itulah harus ada di
dalam suasana yang merdeka.
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap
Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470)
Konsep Inti 1:
Disiplin Positif
17. Konsep Inti 1:
Disiplin Positif
Teori-teori terkait,
1. Teori Perkembangan Moral
(Lawrence Kohlberg, 1958)
2. Teori Konstruktivisme Sosial &
Zone of Proximal Development
(Lev Vygotsky, 1928)
3. Teori Psikologi Humanistik (Carl
Rogers dan Abraham Maslow)
4. Teori Pilihan (William Glasser)
18. Konsep Inti 1:
Disiplin Positif
Implementasi di sekolah
1. Membangun kesepakatan
bersama
2. Membangun hubungan yang
kuat
3. Menggunakan penguatan
positif
4. Pendekatan restoratif
19. Konsep Inti 2:
Pembelajaran Sosial
Emosional
Apa itu PEMBELAJARAN SOSIAL
EMOSIONAL?
Pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh
seluruh komunitas sekolah yang
memungkinkan anak dan orang
dewasa di sekolah memperoleh dan
menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap positif
mengenai aspek sosial dan
emosional.
21. Konsep Inti 2:
Pembelajaran Sosial
Emosional
Pembelajaran Sosial Emosional
memerlukan guru yang tidak hanya
mampu mengajarkan kompetensi PSE
kepada siswa, tetapi juga senantiasa
mengembangkan kompetensi sosial
emosional pada dirinya sendiri.
PSE untuk orang dewasa harus menjadi bagian penting
pembelajaran sosial emosional. Penelitian memberikan
konfirmasi bahwa mendukung PSE pendidik dalam
komunitas sekolah akan menciptakan kondisi yang lebih baik
bagi siswa untuk belajar dan berkembang.
(SEL Exchange- CASEL, 2023)
22. Implementasi Pembelajaran Sosial Emosional
Menguatkan kompetensi sosial emosional
pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah
Mengintegrasikan pembelajaran sosial
emosional dalam kurikulum
Mengajarkan strategi kompetensi sosial
emosional secara eksplisit
Menciptakan iklim dan budaya sekolah
yang aman dan inklusif
23. Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Siswa mendapat beragam
kesempatan untuk belajar/bermain
mandiri yang mendorong latihan
pengelolaan diri dan pengambilan
keputusan yang bertanggungjawab.
24. Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Siswa berlatih kesadaran diri
dengan mengidentifikasi apa
yang mereka rasakan sepanjang
hari , terutama ketika
berhadapan dengan tugas yang
sulit.
25. Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Guru secara aktif memodelkan
kompetensi sosal emosional, salah satu
caranya adalah dengan sengaja berhenti
dan berpikir lantang (think aloud) untuk
mendeskripsikan apa yang ia rasakan,
pikirkan, salam sebuah situasi.
26. Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Guru mengidentifikasi kompetensi
sosial emosional yang dibutuhkan
untuk tugas-tugas akademik
(belajar) dan memasukkannya
daam rencana pembelajaran.
27. Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Siswa mengembangkan
keterampilan menjalin relasi,
seperti komunikasi dan
kolaborasi, melalui kerja
kelompok terstruktur.
28. Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Guru menggunakan momen
belalar untuk membimbing
murid mengatasi tantangan
sosial emosional, misalnya
membantu siswa memediasi
konflik.
30. Konsep Inti 3:
Pola Pikir Bertumbuh Makna Pola Pikir Bertumbuh (PPB)
PPB adalah pola pikir seseorang yang
menyadari bahwa kemampuan atau
bakat yang dimilikinya sejak kecil
merupakan kemampuan dan bakat
yang dapat terus berkembang dengan
kerja keras dan dedikasi yang
dilakukannya.
32. Konsep Inti 3:
Pola Pikir Bertumbuh Teori-Teori Terkait
1. Mindset: The New Psychology of
Success (Carol Dweck, 2007)
2. Grit: The Power of Passion and
(Angela Duckworth, 2018)
33. Kegagalan adalah kesempatan untuk
belajar
Saya bisa belajar apa saja yang saya
inginkan
Tantangan membantu saya
berkembang
Usaha dan sikap saya menentukan
kemampuan saya.
Umpan balik itu bermanfaat
Saya terinspirasi kesuksesan orang
lain.
Saya suka mencoba hal baru.
Kegagalan adalah batas kemampuan
saya.
Saya bisa atau tidak bisa.
Saya tahu atau tidak tahu.
Kemampuan saya tidak bisa diubah.
Saya tidak suka tantangan.
Potensi saya sudah dari sananya
Ketika frustrasi, saya menyerah.
Umpan balik dan kritik terasa
menyerang diri saya.
Saya lakukan hal yang saya
tahu/bisa saja.
Konsep Inti 3:
Pola Pikir
Bertumbuh
34. Konsep Inti 3:
Pola Pikir Bertumbuh Implementasi di Sekolah
1. Guru memiliki peran penting untuk menumbuhkan pola
pikir bertumbuh pada murid-muridnya. Guru yang
memahami dan menerapkan konsep PPB dapat
memberikan dukungan sosial emosional yang
dibutuhkan murid.
2. Guru perlu menciptakan suasana belajar yang aman
dan menyenangkan sehingga setiap murid merasa
dihargai, termotivasi dan didukung dalam perjalanan
belajar mereka.
36. Cerita Anda tentang Peran Guru
dalam Tahap Bermula dari Pengalaman
Guru saya adalah guru yang sering memberi inspirasi dan motivasi untuk kami satu kelas selalu hadir
di kelas. Inspirasi yang dilakukan adalah dengan cara memberikan contoh kehidupan guru sendiri
sebagai teladan, contohnya adalah ketika menceritakan masa lalunya yang sangat sulit karena
keadaan ekonomi orang tuanya yang hanya sebagai petani biasa yang tidak bisa membiayai anaknya
untuk melanjutkan ke tingkat SMA sehingga beliau dititipkan saudaranya untuk dapat disekolahkan di
tingkat selanjutnya. Dalam kesehariannya, beliau menceritakan kegiatan yang harus dilakukan setiap
hari sebelum sekolah yaitu harus menimba air untuk memenuhi bak mandi, menyapu dan
membersihkan rumah. Kegiatan itu routine dilakukan dengan penuh kesadaran, karena menurut beliau
untuk maju meraih cita-cita harus ada proses yang harus dilewati baik itu senang maupun susah.
Singkat cerita, dengan rutinitas yang beliau lakukan sebelum sekolah itu, berhasil lah beliau menjadi
seorang guru. Dengan cerita yang inspiratif itu membuat perasaan kami termotivasi untuk sekolah dan
hadir disetiap hari . apalagi guru saya itu selalu memberikan pujian kepada murid dan dorongan
kepada kami sebagai murid ketika di antara kami ada yang berhasil melakukan hal-hal yang positif.
Herning Guntari
37. Cerita Anda tentang Peran Guru
dalam Tahap Bermula dari Pengalaman
Guru saya adalah guru yang sering memberi inspirasi dan motivasi untuk kami satu kelas selalu hadir
di kelas. Inspirasi yang dilakukan adalah dengan cara memberikan contoh kehidupan guru sendiri
sebagai teladan, contohnya adalah ketika menceritakan masa lalunya yang sangat sulit karena
keadaan ekonomi orang tuanya yang hanya sebagai petani biasa yang tidak bisa membiayai anaknya
untuk melanjutkan ke tingkat SMA sehingga beliau dititipkan saudaranya untuk dapat disekolahkan di
tingkat selanjutnya. Dalam kesehariannya, beliau menceritakan kegiatan yang harus dilakukan setiap
hari sebelum sekolah yaitu harus menimba air untuk memenuhi bak mandi, menyapu dan
membersihkan rumah. Kegiatan itu routine dilakukan dengan penuh kesadaran, karena menurut beliau
untuk maju meraih cita-cita harus ada proses yang harus dilewati baik itu senang maupun susah.
Singkat cerita, dengan rutinitas yang beliau lakukan sebelum sekolah itu, berhasillah beliau menjadi
seorang guru. Dengan cerita yang inspiratif itu membuat perasaan kami termotivasi untuk sekolah dan
hadir disetiap hari . apalagi guru saya itu selalu memberikan pujian kepada murid dan dorongan
kepada kami sebagai murid ketika di antara kami ada yang berhasil melakukan hal-hal yang positif.
Herning Guntari
38. Deskripsi suasana kelas yang membuatku nyaman dan aman saat bersekolah.
Saya mempunyai kenangan indah yang mampu membuat saya merasa nyaman dan aman selama berada di sekolah.
Kejadian inda ini terjadi sewaktu saya sekolah di SMP St. Fransiskus Xaverius. Saat itu saya sedang mengalami kesulitan dalam
mata Pelajaran matematika dan tak jarang saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan di bidang tersebut. Oleh karena itu,
saya sempat merasa terpuruk dan gagal sehingga hal ini memberi pengaruh pada mata Pelajaran lainnya. Saya menjadi mudah
sedih dan sering tidak konsentrasi. Tetapi untungnya, ada beberapa guru yang memperhatikan perubahan perilaku saya tersebut
dan mencoba untuk mendekati saya guna mencari tahu apa yang sedang terjadi. Setelah mengetahui penyebabnya, guru wali
kelas saya berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika terkait kesulitan yang sedang saya alami. Dan menanggapi hal
tersebut, setelahnya saya selalu diberikan perhatian lebih selama mata pelajaran matematika dan diberikan penjelasan dengan
baik sehingga saya menjadi mengerti dan berhasil mengejar ketertinggalan pemahaman materi matematika yang lainnya.
Dengan perhatian, kasih sayang yang tulus dan bimbingan yang diberikan oleh para guru membuat saya merasa bersyukur
dan bahagia karena diperlakukan dengan baik oleh Bapak/Ibu guru saya. Setelahnya saya menjadi lebih terbuka apabila ada
materi yang tidak saya pahami dan menjadi termotivasi untuk lebih tekun belajar.
Saya merasakan bersyukur dan bahagia karena Bapak/Ibu guru memperhatikan perilaku saya ketika saya sedang kesusahan
dan dengan sabar membantu saya untuk keluar dari kesulitan yang saya alami. Dampak positif yang saya dapatkan setelah
kejadian tersebut sebagai seorang murid/ pelajar yakni saya menjadi sangat termotivasi untuk lebih tekun belajar karena apabila
saya mengalami kesulitan maka akan dibimbing dan dibantu untuk memahami materi yang sulit tersebut. Sehingga saya bisa
mendapatkan nilai yang baik dan menyelesaikan masa pendidikan saya.
Tiwi Sri Utami
39. Deskripsi suasana kelas yang membuatku nyaman dan aman saat bersekolah.
Saya mempunyai kenangan indah yang mampu membuat saya merasa nyaman dan aman selama berada di sekolah.
Kejadian inda ini terjadi sewaktu saya sekolah di SMP St. Fransiskus Xaverius. Saat itu saya sedang mengalami kesulitan dalam
mata Pelajaran matematika dan tak jarang saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan di bidang tersebut. Oleh karena itu,
saya sempat merasa terpuruk dan gagal sehingga hal ini memberi pengaruh pada mata Pelajaran lainnya. Saya menjadi mudah
sedih dan sering tidak konsentrasi. Tetapi untungnya, ada beberapa guru yang memperhatikan perubahan perilaku saya tersebut
dan mencoba untuk mendekati saya guna mencari tahu apa yang sedang terjadi. Setelah mengetahui penyebabnya, guru wali
kelas saya berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika terkait kesulitan yang sedang saya alami. Dan menanggapi hal
tersebut, setelahnya saya selalu diberikan perhatian lebih selama mata pelajaran matematika dan diberikan penjelasan dengan
baik sehingga saya menjadi mengerti dan berhasil mengejar ketertinggalan pemahaman materi matematika yang lainnya.
Dengan perhatian, kasih sayang yang tulus dan bimbingan yang diberikan oleh para guru membuat saya merasa bersyukur
dan bahagia karena diperlakukan dengan baik oleh Bapak/Ibu guru saya. Setelahnya saya menjadi lebih terbuka apabila ada
materi yang tidak saya pahami dan menjadi termotivasi untuk lebih tekun belajar.
Saya merasakan bersyukur dan bahagia karena Bapak/Ibu guru memperhatikan perilaku saya ketika saya sedang kesusahan
dan dengan sabar membantu saya untuk keluar dari kesulitan yang saya alami. Dampak positif yang saya dapatkan setelah
kejadian tersebut sebagai seorang murid/ pelajar yakni saya menjadi sangat termotivasi untuk lebih tekun belajar karena apabila
saya mengalami kesulitan maka akan dibimbing dan dibantu untuk memahami materi yang sulit tersebut. Sehingga saya bisa
mendapatkan nilai yang baik dan menyelesaikan masa pendidikan saya.
Tiwi Sri Utami
41. Konsep Inti 1:
Disiplin positif untuk mengelola kelas
yang aman dan nyaman
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
44. Konsep Inti 2:
Pembelajaran Sosial Emosional untuk
memberikan dukungan sosial emosional bagi
peserta didik
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
47. Konsep Inti 3:
Pola Pikir Bertumbuh untuk memberi
dukungan sosial emosional bagi peserta didik.
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
48. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Bagaimana cara untuk senantiasa
menumbuhkan growth mindset untuk
guru-guru? (Bambang)
49. JAWABAN
1. Workshop, Pelatihan dan Seminar yang fokus pada konsep growth mindset sampai pada penerapan di kelas;
2. Pengembangan profesional berkelanjutan termasuk kursus inline tentang growth mindset
3. Guru dapat menjadi modeling growth mindset di kelas seperti menerima umpan balik, mengakui kesalahan dan rajin;
4. Membantu guru dalam menetapkan tujuan pembelajaran yang menyenangkan dan menantang;
5. Dukungan sekolah dengan menciptakan budaya growth mindset, misalnya bahwa kesalahan adalah sebuah proses
pembelajaran;
6. Sekolah dapat mendukung dengan menerima umpan balik yang konstruktif dan mendorong guru untuk terus belajar dan
berkembang;
7. Guru dapat bergabung dalam komunitas belajar untuk berbagi praktik baik dan berkolaborasi dalam pengembangan;
8. Guru dapat dipasangkan yang berpengalaman dengan guru baru untuk memberi dukungan, bimbingan dan belajar Bersama;
9. Sekolah atau Guru dapat belajar literatur dan materi dengan mengakses video, artikel, buku yang menjelaskan growth mindset
dan praktik dalam pembelajaran;
10. Belajar pada pengalaman dan kasus yang berhasil menerapkan growth mindset, untuk mendapatkan wawasan praktis dan
inspirasi.
50. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Strategi yang bagaimana untuk menumbuhkan
growth mindset pada siswa di sekolah? (Tatan)
51. JAWABAN
1. Membangun mimpi dan tujuan belajar yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan berbatas waktu;
2. Mengenalkan konsep growth mindset, misalnya tentang otak yang bisa berkembang dan bagaimana mengoptimalkannya;
3. Memberikan cerita kepada anak dan mengajak diskusi tentang orang-orang yang terkenal telah berhasil melalui perjuangan,
kerja keras dan ketekunan;
4. Gunakan bahasa anak dan terus memotivasi anak untuk melalui tahapan prosesnya serta mengajarkan bahwa kesalahan
adalah sebuah proses pembelajaran;
5. Guru dapat memberikan pujian pada setiap proses, usaha, strategi dan kemajuan dengan tepat dan sesuai;
6. Guru dapat mendorong siswa untuk merefleksi proses belajar, misalnya kesulitan yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya;
7. Guru dapat memberikan tugas yang menantang anak namun tetap membimbingnya meghadapai tantangan;
8. Guru dapat menjadi modeling dalam growth mindset;
9. Guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang mendukung;
10. Kenalkan teknik mindfulness dan meditasi untuk membantu siswa mengelola stres dan tetap fokus.
11. Menerapkan pendekatan Diferensiasi dengan menyesuaikan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu siswa dan
mengenali bahwa setiap siswa memiliki perjalanan belajar yang unik.
52. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Apa indikator dan bagaimana mengukurnya dari
penerapan growth mindset? (Teguh)
53. JAWABAN
Indikator Growth Mindset:
1. Siswa menunjukkan antusiasme dan tekun saat menghadapi tantangan;
2. Siswa dapat beradaptasi dengan perubahan dan hal yang baru;
3. Siswa menunjukkan ketahanan saat menghadapi kesulitan;
4. Siswa melihat kesalahan sebagai proses pembelajaran dan untuk berkembang;
5. Siswa menghargai usaha yang dilakukan lebih banyak daripada hasil.
Cara Mengukur Growth Mindset:
1. Melakukan wawancara dengan siswa untuk mendengar pandangan mereka tentang usaha, tantangan, dan kesalahan;
2. Mengamati perilaku siswa dalam pembelajaran, mencatat reaksi siswa saat menghadapi kesulitan, umpan balik dan melakukan
kesalahan;
3. Mengamati dokumen portofolio pekerjaan anak yang menunjukkan proses pembelajaran, usaha dan perbaikan;
4. Melakukan wawancara terhadap orang tua tentang umpan balik sikap anak terhadap belajar dan dalam menghadapi
tantangan.
54. Penguatan Konsep Inti
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
55. Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Menyusun kesepakatan kelas
secara partisipatif.
Disiplin Positif
Guru melibatkan siswa berpendapat
ketika menyusun kesepakatan kelas.
56. Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Tidak menggunakan tindakan agresif baik
secara verbal dan non verbal untuk
mengelola perilaku siswa
Disiplin Positif
Guru menggunakan teknik restitusi ketika
siswa berbuat kesalahan.
57. Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Satuan pendidikan mewujudkan iklim
lingkungan belajar yang aman secara
psikis bagi peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan.
Disiplin Positif
Pembelajaran Sosial Emosional
Sekolah mengedepankan pendekatan
restoratif
Guru mengajarkan teknik-teknik resolusi
konflik dan mengenali perundungan pada
siswa
Guru melibatkan orang tua dalam
kebijakan/program anti perundungan.
58. Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Guru memfasilitasi murid untuk
mengembangkan keterampilan sosial
emosional.
Pembelajaran Sosial Emosional
- Murid diajak mengenali kebutuhan
dan harapan dalam pelajaran
matematika
- Tujuan-tujuan pembelajaran
berkaitan dengan refleksi diri
- Kegiatan mindfullness
59. Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Guru memberikan umpan balik yang
membangun rasa percaya diri murid
bahwa ia dapat berkembang ketika
mau berusaha.
Pola Pikir Bertumbuh
Ada apresiasi dalam umpan balik yang
diberikan.
Guru menyampaikan apa yang
diharapkan kepada siswa.
60. Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Guru menciptakan interaksi yang
setara dan saling menghargai antara
guru dan murid.
Pembelajaran Sosial Emosional
Pola Pikir Bertumbuh
Guru memberi ruang bagi siswa untuk
merasakan emosinya.
Guru mengajak siswa berlatih mengelola
emosi dengan menenangkan siswa yang
menangis
Guru mengatakan tidak ada anak yang
nakal, berarti guru percaya setiap anak
bisa berperilaku lebih baik bila
kebutuhannya terpenuhi.
61. Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Guru memberikan perhatian pada
murid yang memerlukan dukungan
khusus.
Pembelajaran Sosial Emosional
Pola Pikir Bertumbuh
Guru memberi kesempatan anak untuk
mencoba
Guru mengajak kelasnya untuk berempati
dan memberi apresiasi
Dalam takarirnya, guru minta maaf jika
terlalu terburu-guru dan tidak
memperhatikan anak yang tertinggal. Ini
menunjukkan teladan untuk berfleksi dan
memperbaiki diri.
#15: Makna disiplin = regulasi diri
Disiplin tidak sama dengan patuh
#29: Salah satu hal yang penting dalam PSE sebenarnya berkaitan dengan growth mindset atau pola pikir bertumbuh. Setiap orang bisa mengasah kompetensi sosial emosionalnya dengan terus belajar dan melatih diri. Nah, setelah ini Bu Anita akan kembali menjelaskan konsep ke 3, yaitu pola pikir bertumbuh. Silakan Bu Anita