際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MODUL 3
PERAN PENDIDIK
Pelatihan Calon Pelatih Asesor
Pelatihan Asesor BAN-PDM Provinsi Jawa Barat
Tahun 2024
Agenda Sinkronus, 12 Juli 2024
Sesi Pagi Sesi Siang Aktivitas Ket
08.00-08.45 13.00-13.45 Presentasi konsep inti Main Room
08.45-09.00 13.45-14.00 Penjelasan untuk diskusi Main Room
09.00-10.00 14.00-15.00 Diskusi Kelompok Break out Room
10.00-10.30 15.00-15.30 Tanya Jawab Pertanyaan di LMS Main Room
10.30-11.00 15.30-16.00 Penguatan hasil diskusi Main Room
A. Acuan Kebijakan:
- Peran Pendidik dalam Sekolah yang Dicita-
citakan
- Model Kompetensi Guru
A. 3 (Tiga) Konsep Inti dan Aspek
Kinerja yang Dinilai
B. Keterhubungan Antara Konsep
Inti dan Kinerja
Topik Bahasan
Peran Pendidik dalam
konsep Sekolah yang
dicita-citakan
Kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta
menjadi teladan peserta didik. Kemampuan
kepribadian tersebut
dilakukan melalui refleksi dalam menjalankan
tanggung jawab sebagai guru sesuai kode
etik profesi dan berorientasi pada peserta
didik.
Modul 3- Peran Pendidik dilingkungan sekolah.pptx
Modul 3- Peran Pendidik dilingkungan sekolah.pptx
Modul 3- Peran Pendidik dilingkungan sekolah.pptx
Modul 3- Peran Pendidik dilingkungan sekolah.pptx
Modul 3- Peran Pendidik dilingkungan sekolah.pptx
Model Kompetensi Guru
Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
2626/B/HK.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru
1.1. Lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik
2.1. Kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan
kode etik guru
2.2. Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi
2.3. Orientasi berpusat pada peserta didik
3 Konsep Inti Modul dan Tujuan Pembelajaran
1. Disiplin Positif
2. Pembelajaran
Sosial Emosional
3. Pola Pikir
Bertumbuh
Diharapkan peserta pelatihan
dapat memahami konsep-konsep
tersebut dan mampu
mengidentifikasi penerapannya di
sekolah melalui metode
pengumpulan data; observasi,
wawancara, dan telaah dokumen.
Prinsip penyusunan instrumen akreditasi
Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Bermakna Inklusif Kontekstual
1 2 3
Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Instrumen akreditasi disusun dengan menggunakan 4
komponen yang dipercaya paling berdampak bagi murid
Kinerja Pendidik dalam Proses
Pembelajaran
Hasil Belajar
Keberhasilan satuan pendidikan dalam membangun kompetensi dan karakter yang
diperlukan oleh peserta didik.
Iklim Lingkungan Belajar
Kepemimpinan Kepala Satuan
Pendidikan dalam Pengelolaan
Apakah satdik mampu menghadirkan iklim lingkungan belajar yang bineka, inklusif,
aman, menjaga keselamatan dan kesehatan peserta didik?
Apakah satdik dipimpin oleh KS yang mampu mengelola pembelajaran, PTK-nya,
sumber daya-nya serta berbagai pihak yang terlibat untuk memberikan layanan terbaik
bagi anak didik?
Apakah satdik memiliki pendidik yang mampu mengelola proses pembelajaran di kelas
secara bermakna dan berpusat pada murid?
Aspek Kinerja yang dinilai dalam
Kinerja Guru
 Pendidik menyediakan dukungan sosial emosional
bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
 Pendidik mengelola kelas untuk menciptakan
suasana belajar yang aman, nyaman, dan
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
 Pendidik turut mewujudkan iklim lingkungan
belajar yang aman secara psikis bagi peserta didik,
pendidik, dan tenaga kependidikan.
dimana ada kemerdekaan, disitulah harus
ada disiplin yang kuat. Sungguhpun
disiplin itu bersifat self discipline yaitu
kita sendiri yang mewajibkan kita
dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama
saja; sebab jikalau kita tidak cakap
melakukan self discipline, wajiblah
penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan
peraturan demikian itulah harus ada di
dalam suasana yang merdeka.
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap
Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470)
Konsep Inti 1:
Disiplin Positif
Konsep Inti 1:
Disiplin Positif
Konsep Inti 1:
Disiplin Positif
Teori-teori terkait,
1. Teori Perkembangan Moral
(Lawrence Kohlberg, 1958)
2. Teori Konstruktivisme Sosial &
Zone of Proximal Development
(Lev Vygotsky, 1928)
3. Teori Psikologi Humanistik (Carl
Rogers dan Abraham Maslow)
4. Teori Pilihan (William Glasser)
Konsep Inti 1:
Disiplin Positif
Implementasi di sekolah
1. Membangun kesepakatan
bersama
2. Membangun hubungan yang
kuat
3. Menggunakan penguatan
positif
4. Pendekatan restoratif
Konsep Inti 2:
Pembelajaran Sosial
Emosional
Apa itu PEMBELAJARAN SOSIAL
EMOSIONAL?
Pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh
seluruh komunitas sekolah yang
memungkinkan anak dan orang
dewasa di sekolah memperoleh dan
menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap positif
mengenai aspek sosial dan
emosional.
Kerangka Pembelajaran Sosial Emosional - CASEL
Konsep Inti 2:
Pembelajaran Sosial
Emosional
Pembelajaran Sosial Emosional
memerlukan guru yang tidak hanya
mampu mengajarkan kompetensi PSE
kepada siswa, tetapi juga senantiasa
mengembangkan kompetensi sosial
emosional pada dirinya sendiri.
PSE untuk orang dewasa harus menjadi bagian penting
pembelajaran sosial emosional. Penelitian memberikan
konfirmasi bahwa mendukung PSE pendidik dalam
komunitas sekolah akan menciptakan kondisi yang lebih baik
bagi siswa untuk belajar dan berkembang.
(SEL Exchange- CASEL, 2023)
Implementasi Pembelajaran Sosial Emosional
Menguatkan kompetensi sosial emosional
pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah
Mengintegrasikan pembelajaran sosial
emosional dalam kurikulum
Mengajarkan strategi kompetensi sosial
emosional secara eksplisit
Menciptakan iklim dan budaya sekolah
yang aman dan inklusif
Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Siswa mendapat beragam
kesempatan untuk belajar/bermain
mandiri yang mendorong latihan
pengelolaan diri dan pengambilan
keputusan yang bertanggungjawab.
Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Siswa berlatih kesadaran diri
dengan mengidentifikasi apa
yang mereka rasakan sepanjang
hari , terutama ketika
berhadapan dengan tugas yang
sulit.
Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Guru secara aktif memodelkan
kompetensi sosal emosional, salah satu
caranya adalah dengan sengaja berhenti
dan berpikir lantang (think aloud) untuk
mendeskripsikan apa yang ia rasakan,
pikirkan, salam sebuah situasi.
Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Guru mengidentifikasi kompetensi
sosial emosional yang dibutuhkan
untuk tugas-tugas akademik
(belajar) dan memasukkannya
daam rencana pembelajaran.
Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Siswa mengembangkan
keterampilan menjalin relasi,
seperti komunikasi dan
kolaborasi, melalui kerja
kelompok terstruktur.
Konsep Inti 2:
Bagaimana
menerapkan PSE sehari-
hari?
Guru menggunakan momen
belalar untuk membimbing
murid mengatasi tantangan
sosial emosional, misalnya
membantu siswa memediasi
konflik.
Konsep Inti 2:
DAMPAK Pembelajaran Sosial
Emosional
Konsep Inti 3:
Pola Pikir Bertumbuh Makna Pola Pikir Bertumbuh (PPB)
PPB adalah pola pikir seseorang yang
menyadari bahwa kemampuan atau
bakat yang dimilikinya sejak kecil
merupakan kemampuan dan bakat
yang dapat terus berkembang dengan
kerja keras dan dedikasi yang
dilakukannya.
Konsep Inti 3:
Pola Pikir Bertumbuh
Konsep Inti 3:
Pola Pikir Bertumbuh Teori-Teori Terkait
1. Mindset: The New Psychology of
Success (Carol Dweck, 2007)
2. Grit: The Power of Passion and
(Angela Duckworth, 2018)
Kegagalan adalah kesempatan untuk
belajar
Saya bisa belajar apa saja yang saya
inginkan
Tantangan membantu saya
berkembang
Usaha dan sikap saya menentukan
kemampuan saya.
Umpan balik itu bermanfaat
Saya terinspirasi kesuksesan orang
lain.
Saya suka mencoba hal baru.
Kegagalan adalah batas kemampuan
saya.
Saya bisa atau tidak bisa.
Saya tahu atau tidak tahu.
Kemampuan saya tidak bisa diubah.
Saya tidak suka tantangan.
Potensi saya sudah dari sananya
Ketika frustrasi, saya menyerah.
Umpan balik dan kritik terasa
menyerang diri saya.
Saya lakukan hal yang saya
tahu/bisa saja.
Konsep Inti 3:
Pola Pikir
Bertumbuh
Konsep Inti 3:
Pola Pikir Bertumbuh Implementasi di Sekolah
1. Guru memiliki peran penting untuk menumbuhkan pola
pikir bertumbuh pada murid-muridnya. Guru yang
memahami dan menerapkan konsep PPB dapat
memberikan dukungan sosial emosional yang
dibutuhkan murid.
2. Guru perlu menciptakan suasana belajar yang aman
dan menyenangkan sehingga setiap murid merasa
dihargai, termotivasi dan didukung dalam perjalanan
belajar mereka.
Cerita pengalaman tentang
Peran Pendidik
Cerita Anda tentang Peran Guru
dalam Tahap Bermula dari Pengalaman
Guru saya adalah guru yang sering memberi inspirasi dan motivasi untuk kami satu kelas selalu hadir
di kelas. Inspirasi yang dilakukan adalah dengan cara memberikan contoh kehidupan guru sendiri
sebagai teladan, contohnya adalah ketika menceritakan masa lalunya yang sangat sulit karena
keadaan ekonomi orang tuanya yang hanya sebagai petani biasa yang tidak bisa membiayai anaknya
untuk melanjutkan ke tingkat SMA sehingga beliau dititipkan saudaranya untuk dapat disekolahkan di
tingkat selanjutnya. Dalam kesehariannya, beliau menceritakan kegiatan yang harus dilakukan setiap
hari sebelum sekolah yaitu harus menimba air untuk memenuhi bak mandi, menyapu dan
membersihkan rumah. Kegiatan itu routine dilakukan dengan penuh kesadaran, karena menurut beliau
untuk maju meraih cita-cita harus ada proses yang harus dilewati baik itu senang maupun susah.
Singkat cerita, dengan rutinitas yang beliau lakukan sebelum sekolah itu, berhasil lah beliau menjadi
seorang guru. Dengan cerita yang inspiratif itu membuat perasaan kami termotivasi untuk sekolah dan
hadir disetiap hari . apalagi guru saya itu selalu memberikan pujian kepada murid dan dorongan
kepada kami sebagai murid ketika di antara kami ada yang berhasil melakukan hal-hal yang positif.
Herning Guntari
Cerita Anda tentang Peran Guru
dalam Tahap Bermula dari Pengalaman
Guru saya adalah guru yang sering memberi inspirasi dan motivasi untuk kami satu kelas selalu hadir
di kelas. Inspirasi yang dilakukan adalah dengan cara memberikan contoh kehidupan guru sendiri
sebagai teladan, contohnya adalah ketika menceritakan masa lalunya yang sangat sulit karena
keadaan ekonomi orang tuanya yang hanya sebagai petani biasa yang tidak bisa membiayai anaknya
untuk melanjutkan ke tingkat SMA sehingga beliau dititipkan saudaranya untuk dapat disekolahkan di
tingkat selanjutnya. Dalam kesehariannya, beliau menceritakan kegiatan yang harus dilakukan setiap
hari sebelum sekolah yaitu harus menimba air untuk memenuhi bak mandi, menyapu dan
membersihkan rumah. Kegiatan itu routine dilakukan dengan penuh kesadaran, karena menurut beliau
untuk maju meraih cita-cita harus ada proses yang harus dilewati baik itu senang maupun susah.
Singkat cerita, dengan rutinitas yang beliau lakukan sebelum sekolah itu, berhasillah beliau menjadi
seorang guru. Dengan cerita yang inspiratif itu membuat perasaan kami termotivasi untuk sekolah dan
hadir disetiap hari . apalagi guru saya itu selalu memberikan pujian kepada murid dan dorongan
kepada kami sebagai murid ketika di antara kami ada yang berhasil melakukan hal-hal yang positif.
Herning Guntari
Deskripsi suasana kelas yang membuatku nyaman dan aman saat bersekolah.
Saya mempunyai kenangan indah yang mampu membuat saya merasa nyaman dan aman selama berada di sekolah.
Kejadian inda ini terjadi sewaktu saya sekolah di SMP St. Fransiskus Xaverius. Saat itu saya sedang mengalami kesulitan dalam
mata Pelajaran matematika dan tak jarang saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan di bidang tersebut. Oleh karena itu,
saya sempat merasa terpuruk dan gagal sehingga hal ini memberi pengaruh pada mata Pelajaran lainnya. Saya menjadi mudah
sedih dan sering tidak konsentrasi. Tetapi untungnya, ada beberapa guru yang memperhatikan perubahan perilaku saya tersebut
dan mencoba untuk mendekati saya guna mencari tahu apa yang sedang terjadi. Setelah mengetahui penyebabnya, guru wali
kelas saya berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika terkait kesulitan yang sedang saya alami. Dan menanggapi hal
tersebut, setelahnya saya selalu diberikan perhatian lebih selama mata pelajaran matematika dan diberikan penjelasan dengan
baik sehingga saya menjadi mengerti dan berhasil mengejar ketertinggalan pemahaman materi matematika yang lainnya.
Dengan perhatian, kasih sayang yang tulus dan bimbingan yang diberikan oleh para guru membuat saya merasa bersyukur
dan bahagia karena diperlakukan dengan baik oleh Bapak/Ibu guru saya. Setelahnya saya menjadi lebih terbuka apabila ada
materi yang tidak saya pahami dan menjadi termotivasi untuk lebih tekun belajar.
Saya merasakan bersyukur dan bahagia karena Bapak/Ibu guru memperhatikan perilaku saya ketika saya sedang kesusahan
dan dengan sabar membantu saya untuk keluar dari kesulitan yang saya alami. Dampak positif yang saya dapatkan setelah
kejadian tersebut sebagai seorang murid/ pelajar yakni saya menjadi sangat termotivasi untuk lebih tekun belajar karena apabila
saya mengalami kesulitan maka akan dibimbing dan dibantu untuk memahami materi yang sulit tersebut. Sehingga saya bisa
mendapatkan nilai yang baik dan menyelesaikan masa pendidikan saya.
Tiwi Sri Utami
Deskripsi suasana kelas yang membuatku nyaman dan aman saat bersekolah.
Saya mempunyai kenangan indah yang mampu membuat saya merasa nyaman dan aman selama berada di sekolah.
Kejadian inda ini terjadi sewaktu saya sekolah di SMP St. Fransiskus Xaverius. Saat itu saya sedang mengalami kesulitan dalam
mata Pelajaran matematika dan tak jarang saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan di bidang tersebut. Oleh karena itu,
saya sempat merasa terpuruk dan gagal sehingga hal ini memberi pengaruh pada mata Pelajaran lainnya. Saya menjadi mudah
sedih dan sering tidak konsentrasi. Tetapi untungnya, ada beberapa guru yang memperhatikan perubahan perilaku saya tersebut
dan mencoba untuk mendekati saya guna mencari tahu apa yang sedang terjadi. Setelah mengetahui penyebabnya, guru wali
kelas saya berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika terkait kesulitan yang sedang saya alami. Dan menanggapi hal
tersebut, setelahnya saya selalu diberikan perhatian lebih selama mata pelajaran matematika dan diberikan penjelasan dengan
baik sehingga saya menjadi mengerti dan berhasil mengejar ketertinggalan pemahaman materi matematika yang lainnya.
Dengan perhatian, kasih sayang yang tulus dan bimbingan yang diberikan oleh para guru membuat saya merasa bersyukur
dan bahagia karena diperlakukan dengan baik oleh Bapak/Ibu guru saya. Setelahnya saya menjadi lebih terbuka apabila ada
materi yang tidak saya pahami dan menjadi termotivasi untuk lebih tekun belajar.
Saya merasakan bersyukur dan bahagia karena Bapak/Ibu guru memperhatikan perilaku saya ketika saya sedang kesusahan
dan dengan sabar membantu saya untuk keluar dari kesulitan yang saya alami. Dampak positif yang saya dapatkan setelah
kejadian tersebut sebagai seorang murid/ pelajar yakni saya menjadi sangat termotivasi untuk lebih tekun belajar karena apabila
saya mengalami kesulitan maka akan dibimbing dan dibantu untuk memahami materi yang sulit tersebut. Sehingga saya bisa
mendapatkan nilai yang baik dan menyelesaikan masa pendidikan saya.
Tiwi Sri Utami
Kumpulan Pertanyaan untuk
Modul Peran Pendidik
Konsep Inti 1:
Disiplin positif untuk mengelola kelas
yang aman dan nyaman
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Konsep Inti 2:
Pembelajaran Sosial Emosional untuk
memberikan dukungan sosial emosional bagi
peserta didik
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Konsep Inti 3:
Pola Pikir Bertumbuh untuk memberi
dukungan sosial emosional bagi peserta didik.
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Bagaimana cara untuk senantiasa
menumbuhkan growth mindset untuk
guru-guru? (Bambang)
JAWABAN
1. Workshop, Pelatihan dan Seminar yang fokus pada konsep growth mindset sampai pada penerapan di kelas;
2. Pengembangan profesional berkelanjutan termasuk kursus inline tentang growth mindset
3. Guru dapat menjadi modeling growth mindset di kelas seperti menerima umpan balik, mengakui kesalahan dan rajin;
4. Membantu guru dalam menetapkan tujuan pembelajaran yang menyenangkan dan menantang;
5. Dukungan sekolah dengan menciptakan budaya growth mindset, misalnya bahwa kesalahan adalah sebuah proses
pembelajaran;
6. Sekolah dapat mendukung dengan menerima umpan balik yang konstruktif dan mendorong guru untuk terus belajar dan
berkembang;
7. Guru dapat bergabung dalam komunitas belajar untuk berbagi praktik baik dan berkolaborasi dalam pengembangan;
8. Guru dapat dipasangkan yang berpengalaman dengan guru baru untuk memberi dukungan, bimbingan dan belajar Bersama;
9. Sekolah atau Guru dapat belajar literatur dan materi dengan mengakses video, artikel, buku yang menjelaskan growth mindset
dan praktik dalam pembelajaran;
10. Belajar pada pengalaman dan kasus yang berhasil menerapkan growth mindset, untuk mendapatkan wawasan praktis dan
inspirasi.
Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Strategi yang bagaimana untuk menumbuhkan
growth mindset pada siswa di sekolah? (Tatan)
JAWABAN
1. Membangun mimpi dan tujuan belajar yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan berbatas waktu;
2. Mengenalkan konsep growth mindset, misalnya tentang otak yang bisa berkembang dan bagaimana mengoptimalkannya;
3. Memberikan cerita kepada anak dan mengajak diskusi tentang orang-orang yang terkenal telah berhasil melalui perjuangan,
kerja keras dan ketekunan;
4. Gunakan bahasa anak dan terus memotivasi anak untuk melalui tahapan prosesnya serta mengajarkan bahwa kesalahan
adalah sebuah proses pembelajaran;
5. Guru dapat memberikan pujian pada setiap proses, usaha, strategi dan kemajuan dengan tepat dan sesuai;
6. Guru dapat mendorong siswa untuk merefleksi proses belajar, misalnya kesulitan yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya;
7. Guru dapat memberikan tugas yang menantang anak namun tetap membimbingnya meghadapai tantangan;
8. Guru dapat menjadi modeling dalam growth mindset;
9. Guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang mendukung;
10. Kenalkan teknik mindfulness dan meditasi untuk membantu siswa mengelola stres dan tetap fokus.
11. Menerapkan pendekatan Diferensiasi dengan menyesuaikan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu siswa dan
mengenali bahwa setiap siswa memiliki perjalanan belajar yang unik.
Pertanyaan-pertanyaan dari LMS
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Apa indikator dan bagaimana mengukurnya dari
penerapan growth mindset? (Teguh)
JAWABAN
Indikator Growth Mindset:
1. Siswa menunjukkan antusiasme dan tekun saat menghadapi tantangan;
2. Siswa dapat beradaptasi dengan perubahan dan hal yang baru;
3. Siswa menunjukkan ketahanan saat menghadapi kesulitan;
4. Siswa melihat kesalahan sebagai proses pembelajaran dan untuk berkembang;
5. Siswa menghargai usaha yang dilakukan lebih banyak daripada hasil.
Cara Mengukur Growth Mindset:
1. Melakukan wawancara dengan siswa untuk mendengar pandangan mereka tentang usaha, tantangan, dan kesalahan;
2. Mengamati perilaku siswa dalam pembelajaran, mencatat reaksi siswa saat menghadapi kesulitan, umpan balik dan melakukan
kesalahan;
3. Mengamati dokumen portofolio pekerjaan anak yang menunjukkan proses pembelajaran, usaha dan perbaikan;
4. Melakukan wawancara terhadap orang tua tentang umpan balik sikap anak terhadap belajar dan dalam menghadapi
tantangan.
Penguatan Konsep Inti
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Menyusun kesepakatan kelas
secara partisipatif.
Disiplin Positif
Guru melibatkan siswa berpendapat
ketika menyusun kesepakatan kelas.
Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Tidak menggunakan tindakan agresif baik
secara verbal dan non verbal untuk
mengelola perilaku siswa
Disiplin Positif
Guru menggunakan teknik restitusi ketika
siswa berbuat kesalahan.
Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Satuan pendidikan mewujudkan iklim
lingkungan belajar yang aman secara
psikis bagi peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan.
Disiplin Positif
Pembelajaran Sosial Emosional
Sekolah mengedepankan pendekatan
restoratif
Guru mengajarkan teknik-teknik resolusi
konflik dan mengenali perundungan pada
siswa
Guru melibatkan orang tua dalam
kebijakan/program anti perundungan.
Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Guru memfasilitasi murid untuk
mengembangkan keterampilan sosial
emosional.
Pembelajaran Sosial Emosional
- Murid diajak mengenali kebutuhan
dan harapan dalam pelajaran
matematika
- Tujuan-tujuan pembelajaran
berkaitan dengan refleksi diri
- Kegiatan mindfullness
Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Guru memberikan umpan balik yang
membangun rasa percaya diri murid
bahwa ia dapat berkembang ketika
mau berusaha.
Pola Pikir Bertumbuh
Ada apresiasi dalam umpan balik yang
diberikan.
Guru menyampaikan apa yang
diharapkan kepada siswa.
Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Guru menciptakan interaksi yang
setara dan saling menghargai antara
guru dan murid.
Pembelajaran Sosial Emosional
Pola Pikir Bertumbuh
Guru memberi ruang bagi siswa untuk
merasakan emosinya.
Guru mengajak siswa berlatih mengelola
emosi dengan menenangkan siswa yang
menangis
Guru mengatakan tidak ada anak yang
nakal, berarti guru percaya setiap anak
bisa berperilaku lebih baik bila
kebutuhannya terpenuhi.
Aspek Kinerja
yang Dinilai
Konsep Inti
Terkait
Fakta yang
Ditemukan
Guru memberikan perhatian pada
murid yang memerlukan dukungan
khusus.
Pembelajaran Sosial Emosional
Pola Pikir Bertumbuh
Guru memberi kesempatan anak untuk
mencoba
Guru mengajak kelasnya untuk berempati
dan memberi apresiasi
Dalam takarirnya, guru minta maaf jika
terlalu terburu-guru dan tidak
memperhatikan anak yang tertinggal. Ini
menunjukkan teladan untuk berfleksi dan
memperbaiki diri.
Refleksi
https://s.id/refleksiPelatihan
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Modul 3- Peran Pendidik dilingkungan sekolah.pptx (20)

koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptxkoneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
AgusSupriyono43
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
Nasrun Ahmad
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptxTEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
Faridaunpkdr
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptxTEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
Faridaunpkdr
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
mariaspd302
1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx
1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx
1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx
CiciPujawati1
Koneksi Antar materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
Koneksi Antar materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfKoneksi Antar materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
Koneksi Antar materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
SatotoPrihlaksono1
Modul 1.4 Rencana Tindakan Aksi Nyata.pdf
Modul 1.4 Rencana Tindakan Aksi Nyata.pdfModul 1.4 Rencana Tindakan Aksi Nyata.pdf
Modul 1.4 Rencana Tindakan Aksi Nyata.pdf
apriliant
Budaya Positif di sekolah dan keterkaitannya dengan filosofi KHD.pptx
Budaya Positif di sekolah dan keterkaitannya dengan filosofi KHD.pptxBudaya Positif di sekolah dan keterkaitannya dengan filosofi KHD.pptx
Budaya Positif di sekolah dan keterkaitannya dengan filosofi KHD.pptx
IsmoyoYudhaLukito
1.4.a.8 Koneksi antar materi module.pptx
1.4.a.8 Koneksi antar materi module.pptx1.4.a.8 Koneksi antar materi module.pptx
1.4.a.8 Koneksi antar materi module.pptx
CiciPujawati1
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Rizki septa wiratna
Modul 1.2-Aksi Nyata.pptxjdfldsjfogwgfdsgrbg
Modul 1.2-Aksi Nyata.pptxjdfldsjfogwgfdsgrbgModul 1.2-Aksi Nyata.pptxjdfldsjfogwgfdsgrbg
Modul 1.2-Aksi Nyata.pptxjdfldsjfogwgfdsgrbg
Akbaralim8
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
Mel Noizz
pendampingan-individu-3.docx MARSALINA M
pendampingan-individu-3.docx MARSALINA Mpendampingan-individu-3.docx MARSALINA M
pendampingan-individu-3.docx MARSALINA M
marsalinamalau27
1.4 Koneksi antar materi tugas guru penggerak modul 1.4
1.4 Koneksi antar materi tugas guru penggerak modul 1.41.4 Koneksi antar materi tugas guru penggerak modul 1.4
1.4 Koneksi antar materi tugas guru penggerak modul 1.4
EkoP9
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
WARIKI
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Pensil Dan Pemadam
Aksi Nyata sosial Emosional Ratna Modul 2.pdf
Aksi Nyata sosial Emosional Ratna Modul 2.pdfAksi Nyata sosial Emosional Ratna Modul 2.pdf
Aksi Nyata sosial Emosional Ratna Modul 2.pdf
UPTDSDNTAMBAAN3
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 tentang budaya positif.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 tentang budaya positif.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 1.4 tentang budaya positif.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 tentang budaya positif.pptx
SatriaSetiawan11
Modul 3 Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar (Kelompok 2).pptx
Modul 3 Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar (Kelompok 2).pptxModul 3 Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar (Kelompok 2).pptx
Modul 3 Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar (Kelompok 2).pptx
nurarifin658
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptxkoneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
koneksi antar materi calon guru penggerak modul1.4.pptx
AgusSupriyono43
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
際際滷s Koneksi Antar Materi Modul 1.4 (PGP 9)
Nasrun Ahmad
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptxTEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
Faridaunpkdr
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptxTEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
TEORI-TEORI BELAJAR PESERTA DIDIK SD.pptx
Faridaunpkdr
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
mariaspd302
1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx
1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx
1.4.a.8 Koneksi antar materi peran .pptx
CiciPujawati1
Koneksi Antar materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
Koneksi Antar materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfKoneksi Antar materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
Koneksi Antar materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
SatotoPrihlaksono1
Modul 1.4 Rencana Tindakan Aksi Nyata.pdf
Modul 1.4 Rencana Tindakan Aksi Nyata.pdfModul 1.4 Rencana Tindakan Aksi Nyata.pdf
Modul 1.4 Rencana Tindakan Aksi Nyata.pdf
apriliant
Budaya Positif di sekolah dan keterkaitannya dengan filosofi KHD.pptx
Budaya Positif di sekolah dan keterkaitannya dengan filosofi KHD.pptxBudaya Positif di sekolah dan keterkaitannya dengan filosofi KHD.pptx
Budaya Positif di sekolah dan keterkaitannya dengan filosofi KHD.pptx
IsmoyoYudhaLukito
1.4.a.8 Koneksi antar materi module.pptx
1.4.a.8 Koneksi antar materi module.pptx1.4.a.8 Koneksi antar materi module.pptx
1.4.a.8 Koneksi antar materi module.pptx
CiciPujawati1
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Rizki septa wiratna
Modul 1.2-Aksi Nyata.pptxjdfldsjfogwgfdsgrbg
Modul 1.2-Aksi Nyata.pptxjdfldsjfogwgfdsgrbgModul 1.2-Aksi Nyata.pptxjdfldsjfogwgfdsgrbg
Modul 1.2-Aksi Nyata.pptxjdfldsjfogwgfdsgrbg
Akbaralim8
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
Mel Noizz
pendampingan-individu-3.docx MARSALINA M
pendampingan-individu-3.docx MARSALINA Mpendampingan-individu-3.docx MARSALINA M
pendampingan-individu-3.docx MARSALINA M
marsalinamalau27
1.4 Koneksi antar materi tugas guru penggerak modul 1.4
1.4 Koneksi antar materi tugas guru penggerak modul 1.41.4 Koneksi antar materi tugas guru penggerak modul 1.4
1.4 Koneksi antar materi tugas guru penggerak modul 1.4
EkoP9
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
WARIKI
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Pensil Dan Pemadam
Aksi Nyata sosial Emosional Ratna Modul 2.pdf
Aksi Nyata sosial Emosional Ratna Modul 2.pdfAksi Nyata sosial Emosional Ratna Modul 2.pdf
Aksi Nyata sosial Emosional Ratna Modul 2.pdf
UPTDSDNTAMBAAN3
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 tentang budaya positif.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 tentang budaya positif.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 1.4 tentang budaya positif.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 tentang budaya positif.pptx
SatriaSetiawan11
Modul 3 Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar (Kelompok 2).pptx
Modul 3 Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar (Kelompok 2).pptxModul 3 Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar (Kelompok 2).pptx
Modul 3 Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar (Kelompok 2).pptx
nurarifin658

Recently uploaded (20)

Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdfManual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Igen D
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
ssuser327180
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptxKeragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
aifi3
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdfManual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdf
Igen D
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
ssuser327180
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptxKeragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
aifi3
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro

Modul 3- Peran Pendidik dilingkungan sekolah.pptx

  • 1. MODUL 3 PERAN PENDIDIK Pelatihan Calon Pelatih Asesor Pelatihan Asesor BAN-PDM Provinsi Jawa Barat Tahun 2024
  • 2. Agenda Sinkronus, 12 Juli 2024 Sesi Pagi Sesi Siang Aktivitas Ket 08.00-08.45 13.00-13.45 Presentasi konsep inti Main Room 08.45-09.00 13.45-14.00 Penjelasan untuk diskusi Main Room 09.00-10.00 14.00-15.00 Diskusi Kelompok Break out Room 10.00-10.30 15.00-15.30 Tanya Jawab Pertanyaan di LMS Main Room 10.30-11.00 15.30-16.00 Penguatan hasil diskusi Main Room
  • 3. A. Acuan Kebijakan: - Peran Pendidik dalam Sekolah yang Dicita- citakan - Model Kompetensi Guru A. 3 (Tiga) Konsep Inti dan Aspek Kinerja yang Dinilai B. Keterhubungan Antara Konsep Inti dan Kinerja Topik Bahasan
  • 4. Peran Pendidik dalam konsep Sekolah yang dicita-citakan Kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kemampuan kepribadian tersebut dilakukan melalui refleksi dalam menjalankan tanggung jawab sebagai guru sesuai kode etik profesi dan berorientasi pada peserta didik.
  • 10. Model Kompetensi Guru Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 2626/B/HK.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru 1.1. Lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik 2.1. Kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru 2.2. Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi 2.3. Orientasi berpusat pada peserta didik
  • 11. 3 Konsep Inti Modul dan Tujuan Pembelajaran 1. Disiplin Positif 2. Pembelajaran Sosial Emosional 3. Pola Pikir Bertumbuh Diharapkan peserta pelatihan dapat memahami konsep-konsep tersebut dan mampu mengidentifikasi penerapannya di sekolah melalui metode pengumpulan data; observasi, wawancara, dan telaah dokumen.
  • 12. Prinsip penyusunan instrumen akreditasi Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Bermakna Inklusif Kontekstual 1 2 3
  • 13. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Instrumen akreditasi disusun dengan menggunakan 4 komponen yang dipercaya paling berdampak bagi murid Kinerja Pendidik dalam Proses Pembelajaran Hasil Belajar Keberhasilan satuan pendidikan dalam membangun kompetensi dan karakter yang diperlukan oleh peserta didik. Iklim Lingkungan Belajar Kepemimpinan Kepala Satuan Pendidikan dalam Pengelolaan Apakah satdik mampu menghadirkan iklim lingkungan belajar yang bineka, inklusif, aman, menjaga keselamatan dan kesehatan peserta didik? Apakah satdik dipimpin oleh KS yang mampu mengelola pembelajaran, PTK-nya, sumber daya-nya serta berbagai pihak yang terlibat untuk memberikan layanan terbaik bagi anak didik? Apakah satdik memiliki pendidik yang mampu mengelola proses pembelajaran di kelas secara bermakna dan berpusat pada murid?
  • 14. Aspek Kinerja yang dinilai dalam Kinerja Guru Pendidik menyediakan dukungan sosial emosional bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidik mengelola kelas untuk menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Pendidik turut mewujudkan iklim lingkungan belajar yang aman secara psikis bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
  • 15. dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat self discipline yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana yang merdeka. (Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470) Konsep Inti 1: Disiplin Positif
  • 17. Konsep Inti 1: Disiplin Positif Teori-teori terkait, 1. Teori Perkembangan Moral (Lawrence Kohlberg, 1958) 2. Teori Konstruktivisme Sosial & Zone of Proximal Development (Lev Vygotsky, 1928) 3. Teori Psikologi Humanistik (Carl Rogers dan Abraham Maslow) 4. Teori Pilihan (William Glasser)
  • 18. Konsep Inti 1: Disiplin Positif Implementasi di sekolah 1. Membangun kesepakatan bersama 2. Membangun hubungan yang kuat 3. Menggunakan penguatan positif 4. Pendekatan restoratif
  • 19. Konsep Inti 2: Pembelajaran Sosial Emosional Apa itu PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL? Pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.
  • 20. Kerangka Pembelajaran Sosial Emosional - CASEL
  • 21. Konsep Inti 2: Pembelajaran Sosial Emosional Pembelajaran Sosial Emosional memerlukan guru yang tidak hanya mampu mengajarkan kompetensi PSE kepada siswa, tetapi juga senantiasa mengembangkan kompetensi sosial emosional pada dirinya sendiri. PSE untuk orang dewasa harus menjadi bagian penting pembelajaran sosial emosional. Penelitian memberikan konfirmasi bahwa mendukung PSE pendidik dalam komunitas sekolah akan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi siswa untuk belajar dan berkembang. (SEL Exchange- CASEL, 2023)
  • 22. Implementasi Pembelajaran Sosial Emosional Menguatkan kompetensi sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional dalam kurikulum Mengajarkan strategi kompetensi sosial emosional secara eksplisit Menciptakan iklim dan budaya sekolah yang aman dan inklusif
  • 23. Konsep Inti 2: Bagaimana menerapkan PSE sehari- hari? Siswa mendapat beragam kesempatan untuk belajar/bermain mandiri yang mendorong latihan pengelolaan diri dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.
  • 24. Konsep Inti 2: Bagaimana menerapkan PSE sehari- hari? Siswa berlatih kesadaran diri dengan mengidentifikasi apa yang mereka rasakan sepanjang hari , terutama ketika berhadapan dengan tugas yang sulit.
  • 25. Konsep Inti 2: Bagaimana menerapkan PSE sehari- hari? Guru secara aktif memodelkan kompetensi sosal emosional, salah satu caranya adalah dengan sengaja berhenti dan berpikir lantang (think aloud) untuk mendeskripsikan apa yang ia rasakan, pikirkan, salam sebuah situasi.
  • 26. Konsep Inti 2: Bagaimana menerapkan PSE sehari- hari? Guru mengidentifikasi kompetensi sosial emosional yang dibutuhkan untuk tugas-tugas akademik (belajar) dan memasukkannya daam rencana pembelajaran.
  • 27. Konsep Inti 2: Bagaimana menerapkan PSE sehari- hari? Siswa mengembangkan keterampilan menjalin relasi, seperti komunikasi dan kolaborasi, melalui kerja kelompok terstruktur.
  • 28. Konsep Inti 2: Bagaimana menerapkan PSE sehari- hari? Guru menggunakan momen belalar untuk membimbing murid mengatasi tantangan sosial emosional, misalnya membantu siswa memediasi konflik.
  • 29. Konsep Inti 2: DAMPAK Pembelajaran Sosial Emosional
  • 30. Konsep Inti 3: Pola Pikir Bertumbuh Makna Pola Pikir Bertumbuh (PPB) PPB adalah pola pikir seseorang yang menyadari bahwa kemampuan atau bakat yang dimilikinya sejak kecil merupakan kemampuan dan bakat yang dapat terus berkembang dengan kerja keras dan dedikasi yang dilakukannya.
  • 31. Konsep Inti 3: Pola Pikir Bertumbuh
  • 32. Konsep Inti 3: Pola Pikir Bertumbuh Teori-Teori Terkait 1. Mindset: The New Psychology of Success (Carol Dweck, 2007) 2. Grit: The Power of Passion and (Angela Duckworth, 2018)
  • 33. Kegagalan adalah kesempatan untuk belajar Saya bisa belajar apa saja yang saya inginkan Tantangan membantu saya berkembang Usaha dan sikap saya menentukan kemampuan saya. Umpan balik itu bermanfaat Saya terinspirasi kesuksesan orang lain. Saya suka mencoba hal baru. Kegagalan adalah batas kemampuan saya. Saya bisa atau tidak bisa. Saya tahu atau tidak tahu. Kemampuan saya tidak bisa diubah. Saya tidak suka tantangan. Potensi saya sudah dari sananya Ketika frustrasi, saya menyerah. Umpan balik dan kritik terasa menyerang diri saya. Saya lakukan hal yang saya tahu/bisa saja. Konsep Inti 3: Pola Pikir Bertumbuh
  • 34. Konsep Inti 3: Pola Pikir Bertumbuh Implementasi di Sekolah 1. Guru memiliki peran penting untuk menumbuhkan pola pikir bertumbuh pada murid-muridnya. Guru yang memahami dan menerapkan konsep PPB dapat memberikan dukungan sosial emosional yang dibutuhkan murid. 2. Guru perlu menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan sehingga setiap murid merasa dihargai, termotivasi dan didukung dalam perjalanan belajar mereka.
  • 36. Cerita Anda tentang Peran Guru dalam Tahap Bermula dari Pengalaman Guru saya adalah guru yang sering memberi inspirasi dan motivasi untuk kami satu kelas selalu hadir di kelas. Inspirasi yang dilakukan adalah dengan cara memberikan contoh kehidupan guru sendiri sebagai teladan, contohnya adalah ketika menceritakan masa lalunya yang sangat sulit karena keadaan ekonomi orang tuanya yang hanya sebagai petani biasa yang tidak bisa membiayai anaknya untuk melanjutkan ke tingkat SMA sehingga beliau dititipkan saudaranya untuk dapat disekolahkan di tingkat selanjutnya. Dalam kesehariannya, beliau menceritakan kegiatan yang harus dilakukan setiap hari sebelum sekolah yaitu harus menimba air untuk memenuhi bak mandi, menyapu dan membersihkan rumah. Kegiatan itu routine dilakukan dengan penuh kesadaran, karena menurut beliau untuk maju meraih cita-cita harus ada proses yang harus dilewati baik itu senang maupun susah. Singkat cerita, dengan rutinitas yang beliau lakukan sebelum sekolah itu, berhasil lah beliau menjadi seorang guru. Dengan cerita yang inspiratif itu membuat perasaan kami termotivasi untuk sekolah dan hadir disetiap hari . apalagi guru saya itu selalu memberikan pujian kepada murid dan dorongan kepada kami sebagai murid ketika di antara kami ada yang berhasil melakukan hal-hal yang positif. Herning Guntari
  • 37. Cerita Anda tentang Peran Guru dalam Tahap Bermula dari Pengalaman Guru saya adalah guru yang sering memberi inspirasi dan motivasi untuk kami satu kelas selalu hadir di kelas. Inspirasi yang dilakukan adalah dengan cara memberikan contoh kehidupan guru sendiri sebagai teladan, contohnya adalah ketika menceritakan masa lalunya yang sangat sulit karena keadaan ekonomi orang tuanya yang hanya sebagai petani biasa yang tidak bisa membiayai anaknya untuk melanjutkan ke tingkat SMA sehingga beliau dititipkan saudaranya untuk dapat disekolahkan di tingkat selanjutnya. Dalam kesehariannya, beliau menceritakan kegiatan yang harus dilakukan setiap hari sebelum sekolah yaitu harus menimba air untuk memenuhi bak mandi, menyapu dan membersihkan rumah. Kegiatan itu routine dilakukan dengan penuh kesadaran, karena menurut beliau untuk maju meraih cita-cita harus ada proses yang harus dilewati baik itu senang maupun susah. Singkat cerita, dengan rutinitas yang beliau lakukan sebelum sekolah itu, berhasillah beliau menjadi seorang guru. Dengan cerita yang inspiratif itu membuat perasaan kami termotivasi untuk sekolah dan hadir disetiap hari . apalagi guru saya itu selalu memberikan pujian kepada murid dan dorongan kepada kami sebagai murid ketika di antara kami ada yang berhasil melakukan hal-hal yang positif. Herning Guntari
  • 38. Deskripsi suasana kelas yang membuatku nyaman dan aman saat bersekolah. Saya mempunyai kenangan indah yang mampu membuat saya merasa nyaman dan aman selama berada di sekolah. Kejadian inda ini terjadi sewaktu saya sekolah di SMP St. Fransiskus Xaverius. Saat itu saya sedang mengalami kesulitan dalam mata Pelajaran matematika dan tak jarang saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan di bidang tersebut. Oleh karena itu, saya sempat merasa terpuruk dan gagal sehingga hal ini memberi pengaruh pada mata Pelajaran lainnya. Saya menjadi mudah sedih dan sering tidak konsentrasi. Tetapi untungnya, ada beberapa guru yang memperhatikan perubahan perilaku saya tersebut dan mencoba untuk mendekati saya guna mencari tahu apa yang sedang terjadi. Setelah mengetahui penyebabnya, guru wali kelas saya berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika terkait kesulitan yang sedang saya alami. Dan menanggapi hal tersebut, setelahnya saya selalu diberikan perhatian lebih selama mata pelajaran matematika dan diberikan penjelasan dengan baik sehingga saya menjadi mengerti dan berhasil mengejar ketertinggalan pemahaman materi matematika yang lainnya. Dengan perhatian, kasih sayang yang tulus dan bimbingan yang diberikan oleh para guru membuat saya merasa bersyukur dan bahagia karena diperlakukan dengan baik oleh Bapak/Ibu guru saya. Setelahnya saya menjadi lebih terbuka apabila ada materi yang tidak saya pahami dan menjadi termotivasi untuk lebih tekun belajar. Saya merasakan bersyukur dan bahagia karena Bapak/Ibu guru memperhatikan perilaku saya ketika saya sedang kesusahan dan dengan sabar membantu saya untuk keluar dari kesulitan yang saya alami. Dampak positif yang saya dapatkan setelah kejadian tersebut sebagai seorang murid/ pelajar yakni saya menjadi sangat termotivasi untuk lebih tekun belajar karena apabila saya mengalami kesulitan maka akan dibimbing dan dibantu untuk memahami materi yang sulit tersebut. Sehingga saya bisa mendapatkan nilai yang baik dan menyelesaikan masa pendidikan saya. Tiwi Sri Utami
  • 39. Deskripsi suasana kelas yang membuatku nyaman dan aman saat bersekolah. Saya mempunyai kenangan indah yang mampu membuat saya merasa nyaman dan aman selama berada di sekolah. Kejadian inda ini terjadi sewaktu saya sekolah di SMP St. Fransiskus Xaverius. Saat itu saya sedang mengalami kesulitan dalam mata Pelajaran matematika dan tak jarang saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan di bidang tersebut. Oleh karena itu, saya sempat merasa terpuruk dan gagal sehingga hal ini memberi pengaruh pada mata Pelajaran lainnya. Saya menjadi mudah sedih dan sering tidak konsentrasi. Tetapi untungnya, ada beberapa guru yang memperhatikan perubahan perilaku saya tersebut dan mencoba untuk mendekati saya guna mencari tahu apa yang sedang terjadi. Setelah mengetahui penyebabnya, guru wali kelas saya berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika terkait kesulitan yang sedang saya alami. Dan menanggapi hal tersebut, setelahnya saya selalu diberikan perhatian lebih selama mata pelajaran matematika dan diberikan penjelasan dengan baik sehingga saya menjadi mengerti dan berhasil mengejar ketertinggalan pemahaman materi matematika yang lainnya. Dengan perhatian, kasih sayang yang tulus dan bimbingan yang diberikan oleh para guru membuat saya merasa bersyukur dan bahagia karena diperlakukan dengan baik oleh Bapak/Ibu guru saya. Setelahnya saya menjadi lebih terbuka apabila ada materi yang tidak saya pahami dan menjadi termotivasi untuk lebih tekun belajar. Saya merasakan bersyukur dan bahagia karena Bapak/Ibu guru memperhatikan perilaku saya ketika saya sedang kesusahan dan dengan sabar membantu saya untuk keluar dari kesulitan yang saya alami. Dampak positif yang saya dapatkan setelah kejadian tersebut sebagai seorang murid/ pelajar yakni saya menjadi sangat termotivasi untuk lebih tekun belajar karena apabila saya mengalami kesulitan maka akan dibimbing dan dibantu untuk memahami materi yang sulit tersebut. Sehingga saya bisa mendapatkan nilai yang baik dan menyelesaikan masa pendidikan saya. Tiwi Sri Utami
  • 41. Konsep Inti 1: Disiplin positif untuk mengelola kelas yang aman dan nyaman BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
  • 42. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
  • 43. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
  • 44. Konsep Inti 2: Pembelajaran Sosial Emosional untuk memberikan dukungan sosial emosional bagi peserta didik BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
  • 45. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
  • 46. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
  • 47. Konsep Inti 3: Pola Pikir Bertumbuh untuk memberi dukungan sosial emosional bagi peserta didik. BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
  • 48. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH Bagaimana cara untuk senantiasa menumbuhkan growth mindset untuk guru-guru? (Bambang)
  • 49. JAWABAN 1. Workshop, Pelatihan dan Seminar yang fokus pada konsep growth mindset sampai pada penerapan di kelas; 2. Pengembangan profesional berkelanjutan termasuk kursus inline tentang growth mindset 3. Guru dapat menjadi modeling growth mindset di kelas seperti menerima umpan balik, mengakui kesalahan dan rajin; 4. Membantu guru dalam menetapkan tujuan pembelajaran yang menyenangkan dan menantang; 5. Dukungan sekolah dengan menciptakan budaya growth mindset, misalnya bahwa kesalahan adalah sebuah proses pembelajaran; 6. Sekolah dapat mendukung dengan menerima umpan balik yang konstruktif dan mendorong guru untuk terus belajar dan berkembang; 7. Guru dapat bergabung dalam komunitas belajar untuk berbagi praktik baik dan berkolaborasi dalam pengembangan; 8. Guru dapat dipasangkan yang berpengalaman dengan guru baru untuk memberi dukungan, bimbingan dan belajar Bersama; 9. Sekolah atau Guru dapat belajar literatur dan materi dengan mengakses video, artikel, buku yang menjelaskan growth mindset dan praktik dalam pembelajaran; 10. Belajar pada pengalaman dan kasus yang berhasil menerapkan growth mindset, untuk mendapatkan wawasan praktis dan inspirasi.
  • 50. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH Strategi yang bagaimana untuk menumbuhkan growth mindset pada siswa di sekolah? (Tatan)
  • 51. JAWABAN 1. Membangun mimpi dan tujuan belajar yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan berbatas waktu; 2. Mengenalkan konsep growth mindset, misalnya tentang otak yang bisa berkembang dan bagaimana mengoptimalkannya; 3. Memberikan cerita kepada anak dan mengajak diskusi tentang orang-orang yang terkenal telah berhasil melalui perjuangan, kerja keras dan ketekunan; 4. Gunakan bahasa anak dan terus memotivasi anak untuk melalui tahapan prosesnya serta mengajarkan bahwa kesalahan adalah sebuah proses pembelajaran; 5. Guru dapat memberikan pujian pada setiap proses, usaha, strategi dan kemajuan dengan tepat dan sesuai; 6. Guru dapat mendorong siswa untuk merefleksi proses belajar, misalnya kesulitan yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya; 7. Guru dapat memberikan tugas yang menantang anak namun tetap membimbingnya meghadapai tantangan; 8. Guru dapat menjadi modeling dalam growth mindset; 9. Guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang mendukung; 10. Kenalkan teknik mindfulness dan meditasi untuk membantu siswa mengelola stres dan tetap fokus. 11. Menerapkan pendekatan Diferensiasi dengan menyesuaikan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu siswa dan mengenali bahwa setiap siswa memiliki perjalanan belajar yang unik.
  • 52. Pertanyaan-pertanyaan dari LMS BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH Apa indikator dan bagaimana mengukurnya dari penerapan growth mindset? (Teguh)
  • 53. JAWABAN Indikator Growth Mindset: 1. Siswa menunjukkan antusiasme dan tekun saat menghadapi tantangan; 2. Siswa dapat beradaptasi dengan perubahan dan hal yang baru; 3. Siswa menunjukkan ketahanan saat menghadapi kesulitan; 4. Siswa melihat kesalahan sebagai proses pembelajaran dan untuk berkembang; 5. Siswa menghargai usaha yang dilakukan lebih banyak daripada hasil. Cara Mengukur Growth Mindset: 1. Melakukan wawancara dengan siswa untuk mendengar pandangan mereka tentang usaha, tantangan, dan kesalahan; 2. Mengamati perilaku siswa dalam pembelajaran, mencatat reaksi siswa saat menghadapi kesulitan, umpan balik dan melakukan kesalahan; 3. Mengamati dokumen portofolio pekerjaan anak yang menunjukkan proses pembelajaran, usaha dan perbaikan; 4. Melakukan wawancara terhadap orang tua tentang umpan balik sikap anak terhadap belajar dan dalam menghadapi tantangan.
  • 54. Penguatan Konsep Inti BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
  • 55. Aspek Kinerja yang Dinilai Konsep Inti Terkait Fakta yang Ditemukan Menyusun kesepakatan kelas secara partisipatif. Disiplin Positif Guru melibatkan siswa berpendapat ketika menyusun kesepakatan kelas.
  • 56. Aspek Kinerja yang Dinilai Konsep Inti Terkait Fakta yang Ditemukan Tidak menggunakan tindakan agresif baik secara verbal dan non verbal untuk mengelola perilaku siswa Disiplin Positif Guru menggunakan teknik restitusi ketika siswa berbuat kesalahan.
  • 57. Aspek Kinerja yang Dinilai Konsep Inti Terkait Fakta yang Ditemukan Satuan pendidikan mewujudkan iklim lingkungan belajar yang aman secara psikis bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Disiplin Positif Pembelajaran Sosial Emosional Sekolah mengedepankan pendekatan restoratif Guru mengajarkan teknik-teknik resolusi konflik dan mengenali perundungan pada siswa Guru melibatkan orang tua dalam kebijakan/program anti perundungan.
  • 58. Aspek Kinerja yang Dinilai Konsep Inti Terkait Fakta yang Ditemukan Guru memfasilitasi murid untuk mengembangkan keterampilan sosial emosional. Pembelajaran Sosial Emosional - Murid diajak mengenali kebutuhan dan harapan dalam pelajaran matematika - Tujuan-tujuan pembelajaran berkaitan dengan refleksi diri - Kegiatan mindfullness
  • 59. Aspek Kinerja yang Dinilai Konsep Inti Terkait Fakta yang Ditemukan Guru memberikan umpan balik yang membangun rasa percaya diri murid bahwa ia dapat berkembang ketika mau berusaha. Pola Pikir Bertumbuh Ada apresiasi dalam umpan balik yang diberikan. Guru menyampaikan apa yang diharapkan kepada siswa.
  • 60. Aspek Kinerja yang Dinilai Konsep Inti Terkait Fakta yang Ditemukan Guru menciptakan interaksi yang setara dan saling menghargai antara guru dan murid. Pembelajaran Sosial Emosional Pola Pikir Bertumbuh Guru memberi ruang bagi siswa untuk merasakan emosinya. Guru mengajak siswa berlatih mengelola emosi dengan menenangkan siswa yang menangis Guru mengatakan tidak ada anak yang nakal, berarti guru percaya setiap anak bisa berperilaku lebih baik bila kebutuhannya terpenuhi.
  • 61. Aspek Kinerja yang Dinilai Konsep Inti Terkait Fakta yang Ditemukan Guru memberikan perhatian pada murid yang memerlukan dukungan khusus. Pembelajaran Sosial Emosional Pola Pikir Bertumbuh Guru memberi kesempatan anak untuk mencoba Guru mengajak kelasnya untuk berempati dan memberi apresiasi Dalam takarirnya, guru minta maaf jika terlalu terburu-guru dan tidak memperhatikan anak yang tertinggal. Ini menunjukkan teladan untuk berfleksi dan memperbaiki diri.

Editor's Notes

  • #15: Makna disiplin = regulasi diri Disiplin tidak sama dengan patuh
  • #29: Salah satu hal yang penting dalam PSE sebenarnya berkaitan dengan growth mindset atau pola pikir bertumbuh. Setiap orang bisa mengasah kompetensi sosial emosionalnya dengan terus belajar dan melatih diri. Nah, setelah ini Bu Anita akan kembali menjelaskan konsep ke 3, yaitu pola pikir bertumbuh. Silakan Bu Anita
  • #35: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #40: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #41: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #42: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #43: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #44: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #45: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #46: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #47: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #48: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #50: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #52: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #54: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #55: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #56: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #57: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #58: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #59: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #60: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan
  • #61: 53 pertanyaan: Kebinekaan 151 pertanyaan pembelajaran inklusi 22 pertanyaan penjaminan kemanan 62 pertanyaan Kesehatan fisik dan mental 21 pertanyaan penjaminan keselamatan