Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan seksual pada anak, termasuk definisi, karakteristik pelaku dan korban, gejala perilaku, emosi, dan fisik, serta langkah-langkah pencegahan dan respons terhadap pengungkapan kekerasan seksual oleh anak.
Dokumen tersebut membahas tentang child abuse yang mencakup definisi, prevalensi, jenis-jenis kekerasan terhadap anak seperti kekerasan fisik, seksual, emosional dan penelantaran, etiologi, tanda-tanda, dampak serta diagnosis awal kasus kekerasan anak.
Skpw 2163 kuliah 7 krisis dan disorganisasi dalam keluarga (april 2013)Jamiah Manap
油
Kuliah ini membahas tentang krisis dan disorganisasi dalam keluarga seperti keganasan, penderaan, pengabaian, perceraian dan perkahwinan semula. Topik-topik tersebut dijelaskan beserta definisi, faktor penyebab, kesan, dan prosesnya. Perceraian dibahas secara mendalam melalui proses enam tahapan dan kesan terhadap anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pelecehan seksual, yang didefinisikan sebagai perbuatan merendahkan atau menyerang tubuh seseorang karena ketimpangan kuasa atau gender yang dapat menyebabkan penderitaan psikis dan fisik. Terdapat tiga tingkatan pelecehan yaitu ringan, sedang, dan berat. Data tahun 2021 menunjukkan 15,2% dari 10.247 kasus kekerasan terhadap perempuan adalah kekerasan seksual. Pelecehan
Dokumen tersebut membahas berbagai topik mengenai penyimpangan seksual dan kejahatan seksual termasuk sadisme, incest, pelecehan anak, pemerkosaan, melancap, zoofilia, nekrofilia, pelecehan seksual di tempat umum, nimfomania, satiriasis, dan pelacuran. Faktor-faktor yang memengaruhi penyimpangan tersebut juga dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan bebas di kalangan remaja Indonesia. Pergaulan bebas sering diasosiasikan dengan hal-hal negatif seperti seks bebas, narkoba, dan gaya hidup malam. Dokumen tersebut juga menjelaskan jenis-jenis pergaulan bebas, penyebabnya seperti faktor keluarga dan lingkungan, serta dampaknya seperti perilaku seksual dini dan rendahnya pendidikan. Untuk mengatasinya, d
Dokumen tersebut membahas mengenai seks bebas dan dampaknya, termasuk penyebab dan pencegahannya. Seks bebas dapat berakibat buruk seperti kehamilan dan penyakit menular seksual pada remaja. Faktor penyebabnya antara lain pengaruh lingkungan, teman sebaya, dan ketidakhadiran orang tua. Pencegahannya meliputi penguatan iman agama, menjauhi pergaulan bebas, serta mengisi waktu
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang didefinisikan sebagai perbuatan yang menyebabkan penderitaan fisik, seksual, psikologis, atau penelantaran rumah tangga. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis KDRT, penyebabnya seperti ketidaksetaraan gender dan komunikasi yang buruk, dampaknya seperti gangguan kejiwaan dan kematian, serta solusi untuk menghindari K
Beberapa perilaku seksual yang mungkin dialami remaja dalam perkembangannya adalah berdandan untuk menarik perhatian lawan jenis, mempelajari hubungan seks melalui berbagai sumber, dan masturbasi untuk memenuhi dorongan seksual. Pada masa ini, remaja juga sering berpacaran yang dilakukan dengan berbagai bentuk sentuhan fisik.
Dokumen tersebut membahas bahaya perilaku seks bebas yang dapat menyebabkan dampak fisik, psikologis, sosial dan keagamaan seperti penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, gangguan jiwa, dan menjauh dari iman. Dokumen tersebut juga menyarankan cara menanggulangi perilaku tersebut dengan memperdalam iman, mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, dan berteman dengan orang-
Dokumen tersebut membahas dampak psikologis kekerasan dan penyimpangan seksual. Kekerasan seksual umumnya terjadi di lingkungan pribadi oleh anggota keluarga dan menyebabkan berbagai trauma seperti gangguan stres pasca trauma, perasaan tidak berdaya, dan stigmatisasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis penyimpangan seksual dan upaya pencegahan serta penanganannya.
Dokumen tersebut membahas mengenai seks bebas dan dampaknya, termasuk di kalangan remaja. Seks bebas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual, aborsi, dan bahkan AIDS. Dokumen juga menyarankan pentingnya pendidikan sejak dini, perhatian orang tua, serta memilih lingkungan yang positif untuk mencegah perilaku seks bebas di kalangan remaja.
SOSIOLOGI KELAS X , BAB 2 SEMESTER 2 .
daftar isi :
- pengertian pelecehan seksual
- orang yg menjadi korban
- tempat terjadinya pelecehan seksual
- bentuk-bentuk pelecehan seksual
- alasan orang melakukannya
- tips agar terhindar
- pelecehan seksual anak oleh anak
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini dan dampaknya. Pernikahan dini didefinisikan sebagai pernikahan di bawah usia yang seharusnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini antara lain ekonomi, pendidikan, dan mencegah pergaulan bebas. Dampak pernikahan dini secara fisik adalah gangguan ekonomi rumah tangga, risiko kanker leher rahim dan kehamilan yang tinggi. Secara psikolog
Kelompok 2 terdiri dari 5 orang yaitu Aldy Sofindra, Intan widyasari, Ludya manurung, Rahmadania Hasmidah, dan Rebekah oktaviani. Dokumen ini membahas tentang seks bebas, pengaruh negatifnya seperti penyakit dan dampak sosial, serta solusi untuk mencegah seks bebas seperti pendidikan seks dan peran orang tua.
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan SeksualNimahAzizah
油
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan tindak kekerasan seksual terhadap anak, dengan menjelaskan berbagai bentuk kekerasan seksual, dampaknya, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh anak, orang tua, dan masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Makalah ini membahas seks bebas di kalangan remaja dan peranan guru BK dalam mencegahnya. Seks bebas di kalangan remaja semakin marak karena faktor peer pressure, kurangnya pendidikan seks, dan perhatian orang tua. Guru BK berperan penting dalam memberikan konseling dan pendidikan seks yang tepat guna mencegah dampak buruk seperti penyakit menular dan kehamilan di luar nikah.
Dokumen ini membahas tentang kenakalan remaja yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya kasih sayang orang tua, pergaulan bebas, dan masalah internal yang dipendam. Kenakalan remaja dapat berupa pernikahan dini, miras, narkoba, aborsi, dan hubungan seks pra-nikah yang mengakibatkan kehamilan tidak diinginkan. Untuk mengatasi masalah ini perlu menata kembali emosi remaja yang tercabik
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis trauma yang dialami oleh kanak-kanak termasuk penderaan seksual, fizikal, emosi, kemalangan, peperangan, dan kematian ahli keluarga. Jenis-jenis trauma ini dapat menyebabkan gangguan mental dan emosi pada kanak-kanak.
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas berbagai topik mengenai penyimpangan seksual dan kejahatan seksual termasuk sadisme, incest, pelecehan anak, pemerkosaan, melancap, zoofilia, nekrofilia, pelecehan seksual di tempat umum, nimfomania, satiriasis, dan pelacuran. Faktor-faktor yang memengaruhi penyimpangan tersebut juga dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan bebas di kalangan remaja Indonesia. Pergaulan bebas sering diasosiasikan dengan hal-hal negatif seperti seks bebas, narkoba, dan gaya hidup malam. Dokumen tersebut juga menjelaskan jenis-jenis pergaulan bebas, penyebabnya seperti faktor keluarga dan lingkungan, serta dampaknya seperti perilaku seksual dini dan rendahnya pendidikan. Untuk mengatasinya, d
Dokumen tersebut membahas mengenai seks bebas dan dampaknya, termasuk penyebab dan pencegahannya. Seks bebas dapat berakibat buruk seperti kehamilan dan penyakit menular seksual pada remaja. Faktor penyebabnya antara lain pengaruh lingkungan, teman sebaya, dan ketidakhadiran orang tua. Pencegahannya meliputi penguatan iman agama, menjauhi pergaulan bebas, serta mengisi waktu
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang didefinisikan sebagai perbuatan yang menyebabkan penderitaan fisik, seksual, psikologis, atau penelantaran rumah tangga. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis KDRT, penyebabnya seperti ketidaksetaraan gender dan komunikasi yang buruk, dampaknya seperti gangguan kejiwaan dan kematian, serta solusi untuk menghindari K
Beberapa perilaku seksual yang mungkin dialami remaja dalam perkembangannya adalah berdandan untuk menarik perhatian lawan jenis, mempelajari hubungan seks melalui berbagai sumber, dan masturbasi untuk memenuhi dorongan seksual. Pada masa ini, remaja juga sering berpacaran yang dilakukan dengan berbagai bentuk sentuhan fisik.
Dokumen tersebut membahas bahaya perilaku seks bebas yang dapat menyebabkan dampak fisik, psikologis, sosial dan keagamaan seperti penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, gangguan jiwa, dan menjauh dari iman. Dokumen tersebut juga menyarankan cara menanggulangi perilaku tersebut dengan memperdalam iman, mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, dan berteman dengan orang-
Dokumen tersebut membahas dampak psikologis kekerasan dan penyimpangan seksual. Kekerasan seksual umumnya terjadi di lingkungan pribadi oleh anggota keluarga dan menyebabkan berbagai trauma seperti gangguan stres pasca trauma, perasaan tidak berdaya, dan stigmatisasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis penyimpangan seksual dan upaya pencegahan serta penanganannya.
Dokumen tersebut membahas mengenai seks bebas dan dampaknya, termasuk di kalangan remaja. Seks bebas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual, aborsi, dan bahkan AIDS. Dokumen juga menyarankan pentingnya pendidikan sejak dini, perhatian orang tua, serta memilih lingkungan yang positif untuk mencegah perilaku seks bebas di kalangan remaja.
SOSIOLOGI KELAS X , BAB 2 SEMESTER 2 .
daftar isi :
- pengertian pelecehan seksual
- orang yg menjadi korban
- tempat terjadinya pelecehan seksual
- bentuk-bentuk pelecehan seksual
- alasan orang melakukannya
- tips agar terhindar
- pelecehan seksual anak oleh anak
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini dan dampaknya. Pernikahan dini didefinisikan sebagai pernikahan di bawah usia yang seharusnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini antara lain ekonomi, pendidikan, dan mencegah pergaulan bebas. Dampak pernikahan dini secara fisik adalah gangguan ekonomi rumah tangga, risiko kanker leher rahim dan kehamilan yang tinggi. Secara psikolog
Kelompok 2 terdiri dari 5 orang yaitu Aldy Sofindra, Intan widyasari, Ludya manurung, Rahmadania Hasmidah, dan Rebekah oktaviani. Dokumen ini membahas tentang seks bebas, pengaruh negatifnya seperti penyakit dan dampak sosial, serta solusi untuk mencegah seks bebas seperti pendidikan seks dan peran orang tua.
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan SeksualNimahAzizah
油
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan tindak kekerasan seksual terhadap anak, dengan menjelaskan berbagai bentuk kekerasan seksual, dampaknya, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh anak, orang tua, dan masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Makalah ini membahas seks bebas di kalangan remaja dan peranan guru BK dalam mencegahnya. Seks bebas di kalangan remaja semakin marak karena faktor peer pressure, kurangnya pendidikan seks, dan perhatian orang tua. Guru BK berperan penting dalam memberikan konseling dan pendidikan seks yang tepat guna mencegah dampak buruk seperti penyakit menular dan kehamilan di luar nikah.
Dokumen ini membahas tentang kenakalan remaja yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya kasih sayang orang tua, pergaulan bebas, dan masalah internal yang dipendam. Kenakalan remaja dapat berupa pernikahan dini, miras, narkoba, aborsi, dan hubungan seks pra-nikah yang mengakibatkan kehamilan tidak diinginkan. Untuk mengatasi masalah ini perlu menata kembali emosi remaja yang tercabik
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis trauma yang dialami oleh kanak-kanak termasuk penderaan seksual, fizikal, emosi, kemalangan, peperangan, dan kematian ahli keluarga. Jenis-jenis trauma ini dapat menyebabkan gangguan mental dan emosi pada kanak-kanak.
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian anak korban kekerasan yang mencakup faktor-faktor risiko pelaku dan anak, indikator kekerasan fisik dan seksual, tujuan pemeriksaan fisis, dan rekomendasi penanganan kasus kekerasan anak."
P2TP2A - Diseminasi Konsep Kekerasan Seksual dan Perundungan KEMDIKBUD.pptxdewa pradnyana
油
Ancaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagi
1. ANCAMAN TINDAK
KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN DAN ANAK BAGI
KETAHANAN KELUARGA
Oleh Suswandari, Ketua LEMLITBANG UHAMKA
DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DI RPTRA
ALAM SEGAR BATU AMPAR JAKARTA TIMUR
2. KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN
ANAK
Semua bentuk perlakuan yg secara fisik, emosional,
seksual , penelantaran atau eksploitasi komersial atau
lainnya yang mengakibatkan gangguan atau secara
potensial mengganggu perkembangan, kesehatan,
dan kelangsungan hidup maupun martabatnya
dalam hubungannya dengan tanggung jawab,
kepercayaan dan kekuasaan pada perempuan dan
anak
3. KEKERASAN TERHADAP ANAK
Fisik : cubit, pukul,
jewer, tendang, iris,
sundut dll
Psikologis : aniaya
emosinya,
pengabaian
Seksual : raba, cium,
pegang, paksa
melakukan sesuatu
Menganggu tumbuh
kembang
4. DIMANA TEMPAT TERJADINYA
Di rumah Di Sekolah
Di lingkungan
rumah
Di jalanan
Tempat tempat
lain tempat
anak bermain
5. KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
FISIK : PUKUL, TENDANG,
SILET, DORONG, TIDAK
DIBERI MAKAN
PSIKOLOGI: KATA KATA
KEJI, SUMPAH SERAPAH,
KATA KASAR, HINAAN,
MAKIAN :
SEKSUAL : PEMAKSAAN
KEHENDAK, MENANG
SENDIRI
MENGANGGU AKTIVITAS
UNTUK MENJALANKAN
PERAN SEBAGAI IBU DARI
ANAK ANAK DENGAN
TUGAS YANG TIDAK
PERNAH SELESAI
6. KONDISI YANG DAPAT MEMICU TERJADINYA KEKERASAN
TERHADAP ANAK
Orangtua juga
penderita perlakuan
salah pada masa
kanak.
Orangtua yang agresif
dan impulsif.
Keluarga dengan
satu orangtua.
Orangtua yang dipaksa
menikah saat belasan
tahun sebelum siap
secara emosional dan
ekonomi.
Perkawinan yang saling
mencederai pasangan
dalam perselisihan.
7. KONDISI YANG DAPAT MEMICU TERJADINYA KEKERASAN
TERHADAP ANAK
Tidak mempunyai
pekerjaan.
Jumlah anak yang
banyak.
Adanya konflik dengan
hukum.
Ketergantungan obat,
alkohol, atau sakit jiwa.
Kondisi lingkungan
yang terlalu padat.
8. ANAK BERISIKO TINGGI TERHADAP TINDAK
KEKERASAN
Anak yang tidak diinginkan.
Anak yang lahir prematur, terutama yang mengalami komplikasi neonatal,
berakibat adanya keterikatan bayi dan orangtua yang membutuhkan
perawatan yang berkepanjangan.
Anak dengan retardasi mental, orangtua merasa malu.
Anak dengan malformasi, anak mungkin ditolak.
Anak dengan kelainan tingkah laku seperti hiperaktif mungkin terlihat nakal.
Anak normal, tetapi diasuh oleh pengasuh karena orangtua bekerja (Lina
Safarina, 2015)
9. Perbuatan yang termasuk
kekerasan Seksual Pada Anak
KONTAK FISIK
Ciuman seksual
Menyentuh atau meremas alat
kelamin, dada, bokong/pantat anak
Masturbasi
Kontak Oral Genital
Memasukkan jari tangan atau
benda lainnya dalam alat kelamin.
KONTAK NON FISIK
Pornografi : memaksa anak
melihat atau melakukan adegan
pornografi
Pelacuran anak
Menunjukkan bagian tubuh yang
merangsang pada anak
Melihat/ mengintip (voyeurism)
Mengucapkan kata2 yang
menjurus kearah perbuatan
seksual.
10. Dampak Kekerasan pada Anak
(Umum)
Rendahnya rasa percaya diri
Hilangnya kepercayaan pada orang lain
Hilangnya konsentrasi belajar-
Prestasi belajar menurun menolak untuk
sekolah
Rasa putus asa dan tak berdaya
Marah dan perasaan dikhianati
Emosi tidak stabil
Tidak mandiri (dependen)
11. Reaksi orang tua anak korban
kekerasan
Kaget, Terkejut,
Tidak Percaya
(Shock)
Takut
MarahLedakan emosi
Cenderung meng-
interogasi anak
Cenderung
menyalahkananak.
12. Tindakan yang sebaiknya dilakukan jika
Anak diduga mengalami Kekerasan
Membuat suasana yang nyaman buat anak, agar ia mau ber'cerita' pada orang yg dipercaya
Mendorong anak untuk bercerita tentang kekerasan seksual yg 'mungkin' dialami tanpa diberi 'sugesti'.
bercerita tanpa disuruh.
Jaga perasaan utk tidak menunjukkan emosi yang dapat mempengaruhi cerita dan emosi anak.
Yakinkan anak bahwa ia tak bersalah, atas kejadian yang menimpanya.
Laporkan kejadian pada aparat yang berwenang (Polisi- Unit PPA), kumpulkan barang bukti, dan ajak
untuk melakukan pemeriksaan medis (visum).
Minta bantuan Psikolog, Pekerja Sosial, Tenaga Akhli Kesehatan Mental untuk pendampingan.
13. KEKERASAN TERHADAP ANAK SEBAGAI
ANCAMAN, MENGAPA ??
PEMICU
TERGANGGUNYA
TUMBUH KEMBANG
MERUSAK GENERASI
MASA DEPAN BANGSA
MERUSAK CITA CITA
KELUARGA
PENENTU EKSISTENSI
BANGSA
14. APA SAJA ANCAMAN ITUI ?
Tontonan yang tidak mendidik
Percakapan di luar perkembangan psikologis anak
Gatget yang tidak pada tempatnya
Kehidupan boros
Membiarkan tumbuhnya hanya rasa senang
Egoisme
Asyik dengan kehidupannya sendiri
Tidak pernah berinteraksi
15. Pelak
u
da
n
Jeni
s
Kekeras
an
- Orang tua / mertua
- Guru / Pendidik
- Aparat Keamanan
- Dll.
8
Pelaku Selain Pasangan :
1.Kekerasan Fisik
2.Kekerasan Seksual
Yang dimaksud Selain Pasangan adalah:
- Keluarga (kakek/paman/sepupu/,dll)
- Teman / Tetangga
- Orang tak dikenal
- Majikan
Pelaku Pasangan
1. Kekerasan Fisik
2. Kekerasan Seksual
3. Kekerasan Emosional (psikis)
4. Kekerasan Ekonomi
5. PembatasanAktivitas
Yang dimaksud Pasangan adalah:
- Suami
- Pasangan yang hidup bersama
(tidak menikah)
- Pasangan seksual, tinggal terpisah
16. BADAN PUSAT STATISTIK
KARAKTERISTIK
RESPONDENSD Sederajat dan
Tidak/Belum Tamat
Persentase
perempuan usia
15-64 tahun menurut
Tingkat
Pendidikan
SD
SMP Sederajat
SMA Sederajat dan
Diploma/Sarjana
Pertambangan,
Pengolahan,
Energi, dan
Konstruksi
Persentase
perempuan usia
15-64 tahun menurut
Sektor
Pekerjaan
7,0%
Pertanian
35,0%
42,3%
Perdagangan,
Jasa, dan
LainnyaTidak Bekerja 10
17. PREVALENSI KEKERASAN FISIK DAN/ ATAU SEKSUAL OLEH PASANGAN DAN SELAIN PASANGAN
33,4% Fisik &
Seksual
9%
Seksual
15,3%
Fisik
9,1%
9,4%Selama Hidup
12 Bulan Terakhir
BADAN PUSAT STATISTIK
12
36,3%
Perempuan yang tinggal di daerah
Perkotaan lebih banyak mengalami
kekerasan daripada yang tinggal di
daerah Perdesaan
29,8%
Perkotaan Perdesaan
1 dari 3 perempuan usia 15-64 tahun di Indonesia mengalami
kekerasan oleh pasangan dan selain pasangan selama hidup mereka.
Sekitar 1 dari 10 perempuan mengalaminya dalam 12 bulan terakhir.
18. PREVALENSI KEKERASAN FISIK DAN/ ATAU SEKSUAL OLEH PASANGAN
DAN SELAIN PASANGAN
Oleh pasangan Oleh selain pasangan
Fisik Seksual
Seksual
4,9%
BADAN PUSAT STATISTIK
13
Sekitar 2 dari 11 perempuan
yang pernah/ sedang menikah
mengalami kekerasan fisik
dan/ atau seksual oleh
pasangan selama hidup
mereka.
18,3% Fisik &
7,7%
4,6%
6%
Selama Hidup
12 Bulan Terakhir
Kekerasan fisik merupakan jenis kekerasan yang paling banyak
dilakukan oleh suami/pasangan pada istri/pasangan perempuan
Sekitar 1 dari 4
perempuan mengalami
kekerasan fisik dan/
atau seksual oleh
selain pasangan
selama hidup mereka.
23,7% Fisik
Fisik &
Seksual
5,2%
Seksual
14,4%
4,1%
5,6%
Selama Hidup
12 Bulan Terakhir
Kekerasan seksual merupakan jenis kekerasan yang paling
banyak dilakukan selain/bukan pasangan.
19. PREVALENSI KEKERASAN FISIK DAN/ ATAU SEKSUAL OLEH
SELAIN PASANGAN
Perempuan BELUM PERNAH MenikahPerempuan PERNAH/SEDANG Menikah
Fisik Seksual
Seksual
2,5%
BADAN PUSAT STATISTIK
15
1 dari 5 perempuan pernah/ sedang
menikah mengalami kekerasan fisik
dan / atau seksual oleh selain
pasangan selama hidup atau
seksual oleh selain pasangan
20,4% Fisik &
4,6%
2,9%
12,9%
Selama Hidup
12 Bulan Terakhir
2 dari 5 perempuan belum pernah
menikah mengalami kekerasan fisik
dan/ atau seksual oleh selain
pasangan selama hidup.
42,7% Fisik
Fisik &
Seksual
8,3%
Seksual
23,1%
11,3%
23,3%
Selama Hidup
12 Bulan Terakhir
20. PREVALENSI KEKERASAN FISIK DAN SEKSUAL
OLEH PASANGAN
MENURUT JENIS
TINDAKAN
banyak dialami perempuan pernah/
16
3,1% 0,6%
Kekerasan Fisik Kekerasan Seksual
3 jenis Kekerasan Seksual yang paling
banyak dialami perempuan pernah/
sedang menikah dari Pasangan .
Melakukan hubungan karena Takut
7,8% 2,8%
Dipaksa secara Fisik berhubungan saat
tidak ingin
6,3% 2,0%
Dipaksa melakukan tindakan seksual yang
merendahkan /memalukan
2,0% 0,6%
4 jenis Kekerasan Fisik yang paling
sedang menikah dari Pasangan .
DITAMPAR
9,4% 1,4%
DIPUKUL
6,2% 1,1%
DIDORONG / DIJAMBAK RAMBUT
4,4% 0,8%
DITENDANG, DISERET, DIHAJAR
Selama Hidup
BADAN PUSAT STATISTIK
12 Bulan Terakhir
21. P
b
Pela
2,8
PREVALENSI KEKERASAN FISIK DAN SEKSUAL OLEH
SELAIN PASANGAN
MENURUT JENIS
TINDAKAN
12 Bulan Terakhir
17
Kekerasan Fisik Kekerasan Seksual
4 jenis Kekerasan Fisik yang paling banyak dialami
perempuan usia 15-64 th dari Selain Pasangan .
DIPUKUL
5,2% 0,8%
DITAMPAR
5,0% 0,8%
DIDORONG / DIJAMBAK RAMBUT
3,6% 0,8%
DITENDANG, DISERET, DIHAJAR
1,4% 0,4%
4 jenis Kekerasan Seksual yang paling banyak dialami
perempuan pernah/ sedang menikah dari Selain
Pasangan .
elaku berkomentar/mengirim pesan
ernada seksual
10,0% 3,2%
Pelaku menyentuh / meraba tubuh
7,1% 0,9%
Pelaku memperlihatkan gambar seksual
5,1% 0,6%
ku memaksa berhubungan seksual
% 0,2%
Selama Hidup
BADAN PUSAT STATISTIK
22. PREVALENSI KEKERASAN FISIK DAN ATAU SEKSUAL
PEREMPUAN USIA 15-64 TAHUN
MENURUT LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN STATUS
PEKERJAAN PEREMPUANPendidikan Status Pekerjaan
32,1 %
BADAN PUSAT STATISTIK
18
Kekerasan fisik dan/ atau seksual
lebih banyak dialami perempuan yang
berstatus tidak bekerja.
35,1%
Tidak Bekerja Bekerja
Kekerasan fisik dan/ atau seksual
lebih banyak dialami perempuan
berpendidikan SMA Ke Atas.
39,4%
30,6%
SD dan SMP SMAKe Atas
23. We are women, we are only half the world, but we gave
birth to the whole world. No one on this planet came
here without coming through us.
Jangan pernah mengabaikan dan menyakiti
perempuan, karena merekalah yang
melahirkan kehidupan
****