Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan aplikasi Movie Maker pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri atas dua siklus. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Movie Maker dapat meningkatkan aktivitas siswa menjadi 80,98% dan hasil belaj
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 membahas manfaat komputer untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa Inggris dan refleksi diri guru. Komputer dapat menyajikan konteks situasi dan input otentik untuk membantu peserta didik memahami materi secara lebih nyata. Komputer juga membantu guru menyajikan materi secara efisien. Refleksi diri penting bagi guru untuk mengetahui kekurangan
Dokumen tersebut merangkum tentang pembuatan media pembelajaran interaktif prinsip-prinsip dasar elektronika pada mata kuliah Elektronika 1. Media ini dibuat menggunakan program Flash 8 untuk membantu mahasiswa memahami konsep-konsep dasar elektronika secara interaktif dan mandiri. Media ini dievaluasi dan hasilnya menunjukkan bahwa kualitas media termasuk dalam kategori cukup baik.
Media pembelajaran interaktif flip-flop pada mata kuliah elektronika digital dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 untuk mensimulasikan prinsip kerja flip-flop seperti FF SR, FF SR berdetak, FF-D dan FF-JK agar mahasiswa dapat lebih memahami materi elektronika digital.
Teknologi pengajaran merupakan gabungan antara pengetahuan teknologi, pedagogi dan kandungan yang berintegrasi untuk meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran. Konsep TPACK menekankan pentingnya pengintegrasian ketiga bidang pengetahuan ini bagi menghasilkan pengajaran yang berkesan. Domin teknologi pengajaran pula menyediakan rangka kerja lima komponen utama dalam bidang ini.
Jurnal ini membahas pembuatan media pembelajaran interaktif mengenai flip-flop menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 untuk mata kuliah Elektronika Digital. Media pembelajaran ini dirancang untuk membantu mahasiswa memahami konsep flip-flop secara interaktif dan menarik.
Teknologi pembelajaran merupakan bidang yang meliputi teori dan praktik desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses serta sumber daya untuk keperluan pembelajaran. Bidang ini terbagi menjadi beberapa kawasan seperti desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi."
Arrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiahPrams Rifai
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan multimedia interaktif model drill and practice dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP dalam pembelajaran TIK berdasarkan gain yang diukur.
Dokumen tersebut membahas strategi guru PAI dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Teknologi dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu menyampaikan materi, mengumpulkan tugas, dan melakukan diskusi kelas secara online. Faktor pendukung dan penghambat juga mempengaruhi pemanfaatan teknologi, seperti sarana prasarana, dukungan kebijakan, dan k
Dokumen tersebut membahas konsep pengintegrasian teknologi dan cara mengaplikasikannya dalam pengajaran dan pembelajaran. Teknologi perlu digabungkan dengan sistematik untuk meningkatkan kualiti pendidikan, contohnya penggunaan perisian pengarangan dan peralatan multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran interaktif. Guru memainkan peranan penting dalam pengintegrasian teknologi secara berfokus dan berkesan.
Dokumen tersebut membahas definisi dan komponen-komponen Teknologi Pembelajaran (TP) sebelum dan sesudah tahun 1994. Secara ringkas, sebelum 1994 terdapat berbagai definisi TP dengan istilah yang berbeda seperti teknologi pendidikan dan komunikasi audiovisual. Sedangkan definisi TP tahun 1994 mencakup teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses serta sumber daya untuk belajar
Modul ini memperkenalkan Manual (Modul BBM Multimedia Microsoft PowerPoint) yang dapat membantu guru menyediakan bahan pengajaran menggunakan perisian PowerPoint. Modul ini menyediakan panduan langkah demi langkah untuk menggunakan ciri-ciri PowerPoint seperti membuat slaid, memasukkan gambar, video dan audio, serta membina hiperlink. Tujuannya adalah untuk memudahkan guru mengaplikasikan teknologi dalam proses pengajaran dan
Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia untuk mata pelajaran bahasa Inggris kelas XI di SMA Negeri 2 Ambon. Media yang dikembangkan berupa CD-ROM yang berisi video dan audio pembelajaran bahasa Inggris beserta pedoman penggunaannya untuk guru. Tujuannya adalah meningkatkan strategi penyampaian pembelajaran bahasa Inggris secara lebih efektif dan inovatif. Hasil validasi dan uji coba menunjukkan bahwa media pembel
Pelayar TinkerCAD dapat membantu meningkatkan pemahaman dan minat guru dalam mengajar topik elektronik di tingkatan 2. Faktor penting termasuk kelengkapan komputer dan internet yang berfungsi dengan baik.
Topik 8 multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaranNik Ibrahim Nik Mat
油
Dokumen tersebut membahasikan konsep dan elemen multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaran, termasuk definisi multimedia, sistem multimedia, perkembangan multimedia, elemen utama seperti teks, grafik, audio, video dan animasi, serta interaktivitas. Dokumen tersebut juga membahasikan perancangan dan penyediaan bahan multimedia, seperti penentuan tajuk, penyediaan skrip, carta alir, dan papan cerita.
A. Pengembangan media ajar pada pendidikan vokasi harus terus ditingkatkan agar hasil belajar meningkat. B. Modul konvensional di SMKN 1 Sumatera Barat belum memadai dan siswa kesulitan menerapkan konsep. C. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul PSPTKR berbasis project learning agar lebih efektif.
Media pembelajaran interaktif flip-flop dibuat untuk membantu pemahaman mahasiswa tentang konsep dasar flip-flop pada mata kuliah Elektronika Digital menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Media ini berisi penjelasan tentang jenis-jenis flip-flop seperti SR, D, JK beserta contoh aplikasinya dalam bentuk simulasi interaktif.
Teks tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran berbantuan komputer untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus. Tujuannya adalah memahami pengertian pembelajaran berbantuan komputer dan mengetahui hipotesis penelitian terkait pembelajaran berbantuan komputer."
Teknologi pembelajaran merupakan bidang yang meliputi teori dan praktik desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses serta sumber daya untuk keperluan pembelajaran. Bidang ini terbagi menjadi beberapa kawasan seperti desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi."
Arrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiahPrams Rifai
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan multimedia interaktif model drill and practice dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP dalam pembelajaran TIK berdasarkan gain yang diukur.
Dokumen tersebut membahas strategi guru PAI dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Teknologi dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu menyampaikan materi, mengumpulkan tugas, dan melakukan diskusi kelas secara online. Faktor pendukung dan penghambat juga mempengaruhi pemanfaatan teknologi, seperti sarana prasarana, dukungan kebijakan, dan k
Dokumen tersebut membahas konsep pengintegrasian teknologi dan cara mengaplikasikannya dalam pengajaran dan pembelajaran. Teknologi perlu digabungkan dengan sistematik untuk meningkatkan kualiti pendidikan, contohnya penggunaan perisian pengarangan dan peralatan multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran interaktif. Guru memainkan peranan penting dalam pengintegrasian teknologi secara berfokus dan berkesan.
Dokumen tersebut membahas definisi dan komponen-komponen Teknologi Pembelajaran (TP) sebelum dan sesudah tahun 1994. Secara ringkas, sebelum 1994 terdapat berbagai definisi TP dengan istilah yang berbeda seperti teknologi pendidikan dan komunikasi audiovisual. Sedangkan definisi TP tahun 1994 mencakup teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses serta sumber daya untuk belajar
Modul ini memperkenalkan Manual (Modul BBM Multimedia Microsoft PowerPoint) yang dapat membantu guru menyediakan bahan pengajaran menggunakan perisian PowerPoint. Modul ini menyediakan panduan langkah demi langkah untuk menggunakan ciri-ciri PowerPoint seperti membuat slaid, memasukkan gambar, video dan audio, serta membina hiperlink. Tujuannya adalah untuk memudahkan guru mengaplikasikan teknologi dalam proses pengajaran dan
Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia untuk mata pelajaran bahasa Inggris kelas XI di SMA Negeri 2 Ambon. Media yang dikembangkan berupa CD-ROM yang berisi video dan audio pembelajaran bahasa Inggris beserta pedoman penggunaannya untuk guru. Tujuannya adalah meningkatkan strategi penyampaian pembelajaran bahasa Inggris secara lebih efektif dan inovatif. Hasil validasi dan uji coba menunjukkan bahwa media pembel
Pelayar TinkerCAD dapat membantu meningkatkan pemahaman dan minat guru dalam mengajar topik elektronik di tingkatan 2. Faktor penting termasuk kelengkapan komputer dan internet yang berfungsi dengan baik.
Topik 8 multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaranNik Ibrahim Nik Mat
油
Dokumen tersebut membahasikan konsep dan elemen multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaran, termasuk definisi multimedia, sistem multimedia, perkembangan multimedia, elemen utama seperti teks, grafik, audio, video dan animasi, serta interaktivitas. Dokumen tersebut juga membahasikan perancangan dan penyediaan bahan multimedia, seperti penentuan tajuk, penyediaan skrip, carta alir, dan papan cerita.
A. Pengembangan media ajar pada pendidikan vokasi harus terus ditingkatkan agar hasil belajar meningkat. B. Modul konvensional di SMKN 1 Sumatera Barat belum memadai dan siswa kesulitan menerapkan konsep. C. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul PSPTKR berbasis project learning agar lebih efektif.
Media pembelajaran interaktif flip-flop dibuat untuk membantu pemahaman mahasiswa tentang konsep dasar flip-flop pada mata kuliah Elektronika Digital menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Media ini berisi penjelasan tentang jenis-jenis flip-flop seperti SR, D, JK beserta contoh aplikasinya dalam bentuk simulasi interaktif.
Teks tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran berbantuan komputer untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus. Tujuannya adalah memahami pengertian pembelajaran berbantuan komputer dan mengetahui hipotesis penelitian terkait pembelajaran berbantuan komputer."
Modul media pembelajaran digital bahasa indonesiaNadiaPutri86
油
1. Modul ini membahas tentang media pembelajaran digital pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, termasuk pengertian media pembelajaran dan media digital, serta penerapannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD.
2. Teknologi digital dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui empat keterampilan bahasa, seperti menggunakan aplikasi zoom untuk mengajar dan memberikan tugas.
3
Teknologi pendidikan merupakan bidang yang berfokus pada pemecahan masalah pembelajaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan nonmanusia serta menerapkan konsep sistem. Bidang ini terdiri atas 9 unsur utama yaitu studi, praktik etis, memfasilitasi, pembelajaran, meningkatkan kinerja, menciptakan, menggunakan, mengelola, dan peran terhadap pendidikan dan non-pendidikan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kemampuan siswa dalam memanajemen file melalui metode demonstrasi.
2. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang memanajemen file.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memanajemen file.
Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi. Barlow (1985) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu dalam pelaksanaan tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara lebih efektif. glover dan ronning (dalam Elliot, 1996) menyatakan bahwa psikologi pendidikan mencakup topik-topik yang berkisar pada perkembangan manusia, perbedaan individual, pengukuran, belajar, motivasi dan pandangan pendidikan humanistik, baik yang didasarkan pada data empiris maupun teori.
Menurut Witherington, psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Muhibbin Syah (2002) menyatakan bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Definisi yang diterima paling luas menurut Elliot dkk (1996). Adalah bahwa psikologi pendidikan merupakan aplikasi psikologi yang mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran dan isu-isu lain yang berkaitan yang timbul dalam setting pendidikan.
Praktik ini menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII pada materi zat aditif. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar siswa dan merancang pembelajaran partisipatif menggunakan LKPD dan evaluasi online. Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan peningkatan aktivitas dan motivasi siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas pengembangan multimedia interaktif untuk mata pelajaran TIK pada kelas XII di MAN Gresik 1. (2) Hasil pengujian multimedia oleh ahli dan siswa menunjukkan presentase validitas di atas 90%. (3) Hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan multimedia tersebut.
Dokumen ini membahas penerapan model pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK di bidang multimedia. Model ini diterapkan karena siswa memiliki kemampuan berpikir rendah akibat pembelajaran jarak jauh selama pandemi. Langkah-langkahnya meliputi perancangan LKPD dan evaluasi berbasis HOTS, serta pembelajaran praktik menggunakan perangkat lunak editing video. Hasilnya menunjuk
1. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Kutasari dan mencoba mengatasinya dengan pembelajaran berbasis masalah dan diskusi serta pemberian motivasi melalui video.
2. Langkah yang diambil adalah membagi peserta didik dalam kelompok kecil, memberikan permasalahan, dan memotivasi melalui video kisah sukses. Hasilnya, motivasi dan keaktifan peserta didik meningkat.
3. Faktor
Laporan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMKN 5 Tangerang pada mata pelajaran Desain Grafis Percetakan melalui pembelajaran model Problem Based Learning. Pembelajaran konvensional yang terlalu teori menyebabkan siswa kurang termotivasi sehingga hasil belajar rendah. Dengan model baru ini, siswa lebih aktif berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan hasil belaj
KELOMPOK 8_SIMDIK_MODEL PEMBELAJARAN E LEARNING.pptxDesyAris
油
Artikel teti fitria dewi 93886
1. 1
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa artikel ilmiah ini benar-benar karya
saya sendiri. Sepanjang sepengetahuan tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata tulisan karya ilmiah yang lazim.
Padang, November 2012
Yang menyatakan
Teti Fitriadewi
E-Tech Vol 1 No 1
2. 2
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER
PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI DI KELAS XII SMA N 1 SITIUNG
ABSTRAK
Fenomena dalam penelitian ini, pada proses pembelajaran guru kurang
memvariasikan cara mengajar, cenderung menggunakan metode ceramah saja.
Siswa merasa jenuh dan kurang aktivitas dalam mengikuti pelajaran dan hasil
belajar siswa dalam pelajaran TIK masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan Program
Aplikasi Movie Maker dalam mata pelajaran TIK di kelas XII IPA 1 SMA 1
Sitiung.
Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dari II siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA
1. Teknik pengumpulan data pedoman observasi daftar pertanyaan tes. Teknik
analisis data menggunakan rumus skala likert, sedangkan data hasil belajar
dengan menggunakan rumus ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal.
Berdasarkan analisis yang telah dijabarkan, Program Aplikasi Movie
Maker telah meningkatkan Aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II menjadi
80,98% dengan kriteria baik, begitu juga dengan pengamatan kolaborator dari
siklus I ke siklus II meningkat menjadi 80,71% dengan kriteria baik. Selanjutnya
hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II menjadi
85,71% diatas KKM. Dengan kata lain semua telah melebihi indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan
bahwa program aplikasi Movie Maker dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran TIK di kelas XII SMA N 1 Sitiung.
Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Menggunakan Media.
PENDAHULUAN
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi berkembang pesat
membawa dampak terhadap seluruh aspek kehidupan manusia seperti bidang
perekonomian, kesehatan, perdagangan dan pendidikan, pariwisata dan
E-Tech Vol 1 No 1
3. 3
komunikasi. Dengan berkembangnya teknologi berbagai usaha sedang
dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu
memperbaharui kurikulum, melengkapi semua sarana dan prasarana,
meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan-pelatihan, semuanya berorientasi
pada prosedur tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Meningkatkan mutu pendidikan dibutuhkan Guru profesional memiliki
kecakapan : 1) Kompetensi sosial yang baik yaitu a) Bersikap inklusif, bertindak
obyektif, serta tidak diskriminatif, b) Komunikasi yang baik dengan sesama guru,
tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat. 2) Kompetensi
Profesional menguasai bidang pekerjaan seperti a) Penguasaan materi struktur
konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. b)
Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif. 3) Kompetensi Pedagogis
yaitu Mengenal karakteristik anak didik a) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik, b) Pengembangan kurikulum, c) Kegiatan
pembelajaran yang mendidik, d) Memahami dan mengembangkan potensi, e)
Komunikasi dengan peserta didik, f) Penilaian dan evaluasi. 4) Kompetensi
kepribadian yaitu : a) memiliki kepribadianBertindak sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, b) Menunjukkan pribadi yang
dewasa dan teladan, 3) Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru.
Penguasaan Kompetensi Profesional di atas didukung dengan
penggunaan teknologi dalam pendidikan akan dapat memberikan motivasi, minat
E-Tech Vol 1 No 1
4. 4
baru dan pengaruh psikologis peserta didik, juga mempermudah siswa menyerap
dan mengolah informasi yang diterimanya, menyajikan data secara akurat,
mempermudah penafsiran dan memudahkan pemberian informasi. Siswa dituntut
untuk beraktivitas semaksimal mungkin, baik secara mandiri maupun atas
bimbingan guru.
Hasil temuan pembelajaran TIK Kelas XII semester I SMA Negeri 1
Sitiung Kabupaten Dharmasraya menunjukkan bahwa rendahnya aktivitas dan
hasil belajar siswa pada pelajaran TIK. Hal ini merupakan salah satu indikator
bahwa pembelajaran TIK belum maksimal. Beberapa permasalahan dalam proses
pembelajaran mata pelajaran TIK di sekolah, antara lain :
1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Minimnya aktifitas belajar siswa disebabkan guru lebih mendominasi
kegiatan pembelajaran.
3. Metode pembelajaran yang diterapkan guru belum bervariasi dalam
proses belajar mengajar.
4. Hasil belajar siswa rata-rata dibawah KKM.
Salah satu cara untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut adalah
dengan mengganti metode pembelajaran dengan video pembelajaran
memvisualisasikan konsep atau satu kajian yang bisa digunakan untuk
pembelajaran yang sukar diterangkan dalam buku. Penggunaan Teknologi
multimedia ini diharapkan siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
meningkat pula hasil belajarnya.
E-Tech Vol 1 No 1
5. 5
Melalui penelitian ini, maka peneliti mencoba meneliti aktivitas dan hasil
belajar siswa dengan menggunakan Aplikasi Movie Maker pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi khususnya program Design Garfis diikuti
dengan praktek, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
membantu agar siswa lebih memahami serta dapat mempraktekkan dan
selanjutnya dapat menganalisis teori-teori yang sudah dipelajari pada
pembelajaran di kelas.
Menurut Nana Sudjana (2009: 28) Belajar adalah proses yang aktif, belajar
adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu.
Belajar adalah proses yang disarankan kepada tujuan, proses berbuat melalui
berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami
sesuatu.
John Dewey dalam Sardiman (2007: 97) Learning by doing. Sekolah harus
dijadikan tempat kerja, siswa harus diransang agar mau belajar dan dengan
aktivitas siswanya proses belajar akan berlangsung baik.
Nana Sudjana (2001: 5) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat meransang siswa untuk belajar.
Movie Maker merupakan software (perangkat lunak) keluaran Adobe yang
dapat dijadikan media pembelajaran. Movie Maker ini bersifat aplikasi video
E-Tech Vol 1 No 1
6. 6
dan dapat digunakan sebagai video pembelajaran yang dapat memuat gambar, teks
serta import video dengan kualitas suara, animasi, seperti aplikasi lainnya.
Perangkat lunak yang digunakan dalam membuat rekaman suara, gambar
dan video. (Rudi Hidayat dkk, 156:2004).
1. Memasukkan Video pada Aplikasi Movie Maker
2. Tampilan awal impor Video animasi Langkah pembuatan desain
Undangan pada Corel Draw 12
E-Tech Vol 1 No 1
7. 7
3. Memasukan Rekaman Gambar dan Video Koleksi Ke Movie Maker
4. Tampilan Desain Undangan sudah di desain
4.
5.
6.
7.
E-Tech Vol 1 No 1
8. 8
8. Hasil Video Pembelajaran yang siap ditayangkan
Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas menggunakan kriteria
ketuntasan belajar yang dicantumkan dalam petunjuk teknis GBPP 1994 hal 34
yaitu :
1. Hasil belajar siswa meningkat dan dapat mencapai KKM yang telah
ditetapkan yaitu 70%.
2. Aktivitas telah mencapai indicator keberhasilan jika telah mencapai
80%.
3. Siswa dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 85% dari seluruh
pengikut tes sudah menguasai 65% materi yang diajar.
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
2. Setting Penelitian ini dilakukan di Kelas XII SMA Negeri 1 Sitiung
Kabupaten Dharmasraya.
E-Tech Vol 1 No 1
9. 9
3. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini di kelas XII IPA 1
jumlah siswa 28 orang.
4. Prosedur / siklus Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan sampai tercapainya ketuntasan
belajar dengan menggunakan Aplikasi Movie Maker yang dilanjutkan dengan
kegiatan tindakan kelas melalui siklus model PTK
Persiapan Penelitian
a. Pencatatan Lapangan.
b. Observasi.
Alat Pengumpulan Data
o Tes
o Kuesioner
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aktivitas yang diukur dengan kuesioner dalam bentuk skala Likert untuk
menentukan berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan.
Menurut Nana Sudjana (2002: 22) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian
tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan hasil yang akan dicapai manusia
dari pengalaman belajar.
Siklus I
E-Tech Vol 1 No 1
10. 10
Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa tingkat aktivitas siswa terletak
dalam rentang 70 79 % (71,99 %) yang termasuk kriteria cukup. Siklus I ini
belum berhasil disebabkan oleh siswa menjawab kuesioner asal-asal saja tidak
sesuai dengan kenyataan, maka hasilnya rendah, dan siswa masih ada yang
bingung dengan penjelasan guru, jadi menjawab kuesionernya tidak dijawab
dengan serius. Karena belum berhasil penelitian dilanjutkan pada siklus II
hasilnya diperoleh sebagai berikut :
Siklus II
Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa tingkat aktivitas siswa terletak
dalam rentang 80 89 % (80.98 %) yang termasuk kriteria baik.
1. Hasil Belajar
Siklus I
Dalam siklus I hasil belajarnya sebanyak 15 siswa yang tuntas
(53,57%) dan siswa yang tidak tuntas 13 orang (46.42%). Pada siklus I masih
banyak siswa belum tuntas belajar disebabkan oleh karena siswa kurang
mengerti dan tidak mau mangajukan pertanyaan pada guru. Hal ini terjadi
karena guru kurang memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa.Siswa
yang pintar masih enggan membantu temannya dalam belajar.Mereka asyik
belajar sendiri walaupun guru telah memotivasi untuk saling bekerjasama dan
membantu dalam belajar.際際滷 yang ditampilkan oleh guru masih belum
menarik, dimana antara background dengan teks tidak kontras, sehingga
materi kurang jelas sampai kebelakang. Hasil tes belajar siklus I masih
banyak siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah.
E-Tech Vol 1 No 1
11. 11
Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar ini masih terletak
dibawah batas ketuntasan yaitu 75%.Perhitungan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 1 pada lampiran 10 halaman 83. Karena siklus I belum
berhasil maka penelitian dilanjutkan pada siklus II
Siklus II
Dalam siklus II jumlah siswa yang tidak tuntas hanya 4 orang
(14.28%) dan yang tuntasnya 24 orang (85.71%).Berdasarkan siklus II ini
sudah mengalami peningkatan hasil belajarnya disebabkan siswa sudah
tidak malu lagi bertanya kepada gurunya maupun temannya, siswa yang
pintar sudah mau membantu temannya. Guru telah berhasil memotivasi
siswanya untuk saling bekerjasama dan membantu dalam belajar. Video
際際滷 yang ditampilkan oleh guru sudah dibuatsemenarik mungkin, dimana
antara backgroundsuara langkah kerja dengan teks sudah kontras, sehingga
materi jelas sampai kebelakang. Sehingga hasil tes belajar siklus II sudah
mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah, untuk lebih jelas hasil
belajar siklus II.
Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar sudah diatas batas
ketuntasan yaitu 75%. Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
2 pada lampiran 11 halaman 100 .Karena siklus II ini sudah berhasil maka
penelitian berakhir pada siklus ini.
E-Tech Vol 1 No 1
12. 12
Untuk lebih jelasnya berdasarkan hasil penelitian motivasi dan hasil
belajar yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat dibuat
rekapitulasinya, pada tabel 3.
Komponen yang Kegiatan siklus Kriteria Hasil
diukur sukses
I% II %
Aktivitas siswa 71,90 80,98 80% Sukses /
berhasil
Hasil Belajar 53,57 85,71 75% Sukses /
berhasil
Data hasil pengamatan kolaborator terhadap siswa berdasarkan
panduan observasi untuk memantau jalannya PBM pada siklus I di kelas XII
IPA 1 , dengan materi Undangan 57,86%.
Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa pengamatan yang dilakukan
kolaborator terhadap siswa hasilnya masih dalam kriteria kurang. Hal Ini
disebabkan antusias, semangat, dan ambisi belajar siswa masih kurang, serta
tidak senangnya siswa dengan tugas-tugas yang diberikan guru. Selain itu
tampilanVideoslide juga belum bergairah, dikarenakan backgroundsuara
langkah kerja dengan teks tidak kontras. Akibatnya tampilannya tidak jelas
sampai kebelakang.
Data hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator terhadap siswa
pada saat PBM pada siklus I,score mentah bisa dilihat pada lampiran 12
halaman 102, Data hasil sudah diolah dapat dilihat pada tabel 4lampiran 14
halaman 104. Karena data hasil pengamatan kolaborator terhadap siswa
E-Tech Vol 1 No 1
13. 13
dalam proses PBM belum berhasil maka pengamatan kolaborator terhadap
siswa dilanjutkan ke siklus II.
Siklus II
Data hasil pengamatan kolaborator terhadap siswa berdasarkan panduan
observasi untuk memantau jalannya PBM pada siklus II di kelas XII IPA1
SMA N 1 Sitiung, dengan materi Undangan 80,71 %.
Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa pengamatan yang dilakukan
kolaborator terhadap siswa sudah kriteria baik, ini disebabkan siswa sudah
antusias dalam belajar, semangat, senang mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan, dan berambisi menjawab pertanyaan guru. Serta bergairah
melihat Videoslide yang ditampilkan guru karena tampilannya menarik, dan
mudah dipahami siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, siklus I dan 2 dalam
pembelajaran TI&K melalui Program Aplikasi Movie Maker , maka dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran TI&K dengan menggunakan Movie Maker dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa sampai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Peningkatan motivasi siswa mengalami peningkatan dari siklus I
E-Tech Vol 1 No 1
14. 14
71,99% dengan kriteria cukup kemudian meningkat menjadi 80,98% pada
siklus II dengan kriteria baik.
2. Pembelajaran TI&K dengan menggunakan Program Aplikasi Movie Maker
dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA N 1 Sitiung. Peningkatan hasil
belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I 53,57% dibawah KKM
75% kemudian meningkat menjadi 85,71% pada siklus II diatas KKM,
sudah melebihi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan .
B. Saran
Selanjutnya, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
o Untuk guru yang bersangkutan agar dapat menggunakan Movie
Makerdengan video pembelajaran desain undangan yang luas dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
o Untuk sekolah yang bersangkutan agar dapat menyediakan sarana dan
prasarana penunjang proses pembelajaran, seperti LCD Proyektor,
speaker
DAFTAR PUSTAKA
Basuki Wibawa, 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasonal.
Depdiknas, 2007. Standar Kompetensin Mata Pelajaran TIK, Jakarta: Depdiknas.
Aristo, Rahadi. 2003, Media Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional.
BSNP, (2003). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Hamdani, 2005. Media Pembelajaran. Bandung : CV.Wacana Prima
E-Tech Vol 1 No 1
15. 15
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen
Pendidikan & Kebudayaan dengan Rineka Cipta
Gagne, R. M.(1970a). The Conditins of Learning. (2nd ed).New York:
Holt,Rinehartand Winston
Rasyid, Harun dkk, 2007.Penilaian Hasil Belajar.Bandung : CV.Wacana Prima
Deway, John, 2004. Experience and Education filsafat pendidikan john dewey,
Bandung: Mizan.
Syafril.2006, Statistik Lanjutan.Padang : FIP Universitas Negeri Padang.
Nana Sudjana, 2009.Dasar-Dasar Proses Pembelajaran .Bandung :Sinar Baru
Algesindo.
Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rudi Hidayat dkk, 2004, Teknologi Informasi & Komunikasi SMA, Jakarta:
Erlangga.
Arief S Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Depdikbud, 2003.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Departemen Pendidkan
Nasional.
http://ilmukomputer.com/2008/06/27/pembelajaran berbasis komputer/diakses
tanggal 5 september 2011 pada jam 12:27
E-Tech Vol 1 No 1