ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
BAB 7
BIOMOLEKUL
7.1 Protein
7.2 Karbohidrat
7.3 Lipid
7.4 Asam Nukleat (Pengayaan)
a. Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup.
b. Fungsi biologis protein sangat beragam, antara lain sebagai
pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi.
c. protein merupakan polimer dari sekitar 20 jenis asam α-amino.
d. Massa molekul relatifnya berkisar dari sekitar 6.000 hingga
beberapa juta.
e. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N.
f. Banyak juga protein yang mengandung belerang (S) dan dalam
jumlah yang lebih sedikit, fosforus (P).
g. Beberapa protein mengandung besi, mangan, tembaga, dan
iodin.
Protein
Asam Amino
Asam amino adalah suatu golongan senyawa karbon yang
setidak-tidaknya mengandung satu gugus karboksil (–COOH) dan
satu gugus amino (–NH2).
a. Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino
yang satu dengan asam amino yang lainnya.
b. Gugus R dalam asam amino beragam, antara lain:
1. hidrofob (seperti glisin dan alanin)
2. hidrofil karena mengandung gugus polar
seperti —OH, —COOH atau —NH2
(misalnya tirosin, lisin dan asam glutamat),
3. bersifat asam (misalnya asam glutamat),
4. bersifat basa (misalnya lisin)
5. mengandung belerang (misalnya sistein)
6. cincin aromatik (misalnya tirosin).
Beberapa Contoh Asam Amino
Ion Zwitter
Molekul asam amino dapat mengalami reaksi asam-basa intramolekul
membentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter.
Oleh karena mempunyai gugus asam dan gugus basa, maka asam
amino bersifat amfoter (dapat bereaksi baik dengan asam maupun
dengan basa).
Asam Amino Esensial dan Nonesensial
Asam-asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh.
Asam Amino Esensial
Contoh: fenilalanin, valin, leusin, isoleusin, triptofan, dan
lisin. Arginin dan histidin juga esensial untuk bayi.
Asam-asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh.
Asam Amino Nonesensial
Contoh asam amino esensial yaitu valin, leusin, dan
isoleusin.
Ikatan Peptida
Ikatan peptida adalah ikatan yang
mengaitkan dua molekul asam amino.
Senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.
Struktur protein dapat dibedakan ke
dalam 4 tingkatan, yaitu struktur
primer, sekunder, tersier, dan
kuarterner.
Struktur Protein
urut-urutan asam amino dalam
rantai polipeptida yang menyusun
protein.
Struktur Primer
Struktur sekunder berkaitan dengan bentuk
dari suatu rantai polipeptida.
Oleh karena adanya ikatan hidrogen antara
atom hidrogen dengan atom oksigen dalam
satu rantai, suatu rantai polipeptida
menggulung seperti spiral (alfa heliks) atau
seperti lembaran kertas continues form (beta-
pleated sheet), atau bentuk triple
helix.olipeptida yang menyusun protein.
Struktur Sekunder
Struktur Tersier
a. Bagaikan seutas mie yang diletakkan di dalam cawan, suatu
rantai polipeptida dapat melipat atau menggulung sehingga
mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu.
Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga
dimensi dari suatu protein.
b. Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal
polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut protein oligomer,
terdiri dari dua atau lebih rantai.
c. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer disebut
struktur kuarterner.
Hidrolisis Peptida
Suatu polipeptida atau protein dapat mengalami hidrolisis
jika dipanaskan dengan asam klorida pekat, sekitar 6 M.
Contoh:
Denaturasi Protein
a. Jika suatu larutan protein, misalnya albumin telur, dipanaskan
secara perlahan-lahan sampai kira-kira 60°–70°C, lambat-laun
larutan itu akan menjadi keruh dan akhirnya mengalami
koagulasi.
b. Protein yang telah terkoagulasi itu tidak dapat larut lagi pada
pendinginan.
c. Perubahan seperti itu disebut denaturasi protein.
d. Denaturasi juga dapat disebabkan oleh perubahan pH yang
ekstrim, oleh beberapa pelarut seperti alkohol atau aseton,
oleh zat terlarut seperti urea, oleh detergen, atau oleh
pengguncangan yang intensif.
e. Protein terdenaturasi hampir selalu kehilangan fungsi
biologisnya.
Penggolongan Protein
Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dapat dibedakan atas 7 golongan,
yaitu:
1. Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis.
2. Protein transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion
spesifik.
3. Protein nutrien dan penyimpan, ialah protein yang berfungsi sebagai cadangan
makanan.
4. Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organisme
untuk mengubah bentuk atau bergerak.
5. Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan
struktur biologi kekuatan atau perlindungan.
6. Protein pertahanan (antibodi), yaitu protein yang melindungi organisme terhadap
serangan organisme lain (penyakit).
7. Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Reaksi Pengenalan Protein
a. Uji Ninhidrin
Uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino.
b. Uji Biuret
Uji Biuret adalah uji umum untuk protein (ikatan peptida)
tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas.
c. Uji Xantoproteat
Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang
mengandung gugus fenil (cincin benzena).
d. Uji Belerang
Adanya unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkan
dengan uji ini.
Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen,
dan oksigen.
Contohnya adalah glukosa (C6H12O6),
sukrosa atau gula tebu (C12H22O11), dan
selulosa {(C6H10O5)n}.
Susunan Karbohidrat
Karbohidrat biasanya digolongkan
menjadi monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.
Penggolongan ini didasarkan pada reaksi
hidrolisisnya.
Penggolongan Karbohidrat
Monosakarida
1. Monosakarida dapat berupa aldosa (polihidroksialdehida)
atau ketosa (polihidroksiketon).
2. Golongan aldosa mempunyai satu gugus aldehida (—CHO) dan
beberapa gugus hidroksil, sedangkan golongan ketosa
mempunyai satu gugus keton (—CO—) dan beberapa gugus
hidroksil.
3. Monosakarida juga dapat digolongkan berdasarkan jumlah
atom karbon dalam molekulnya.
4. Monosakarida paling kecil yang mengandung 3 atom karbon
disebut triosa; yang mempunyai 4 atom karbon disebut
tetrosa, dan seterusnya.
Sifat-sifat Monosakarida
1. Kelarutan dalam Air
Semua monosakarida merupakan zat padat berwarna putih yang
mudah larut dalamair.
2. Oksidasi
Semua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa, merupakan
reduktor sehingga disebut gula pereduksi. Larutan monosakarida
bereaksi positif dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict
maupun dengan pereaksi Tollens.
3. Reduksi
Reduksi gugus karbonil (gugus aldehida atau keton) dari
monosakarida menghasilkan alkohol polivalen yang disebut alditol.
Beberapa Monosakarida
1. Glukosa
Glukosa disebut juga gula anggur (karena terdapat dalam buah
anggur), gula darah (karena terdapat dalam darah) atau
dekstrosa (karena memutarkan bidang polarisasi ke kanan).
2. Fruktosa
Fruktosa terdapat dalam buah-buahan dan merupakan gula yang
paling manis. Bersamasama dengan glukosa, merupakan
komponen utama dari madu. Larutannya merupakan pemutar kiri
sehingga D-fruktosa disebut juga levulosa.
3. Ribosa dan 2-Deoksiribosa
Ribosa dan 2-deoksiribosa merupakan gula pentosa yang
membentuk RNA dan DNA.
Polisakarida
Polisakarida terdiri dari banyak molekul monosakarida.
Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak
mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, atau Tollens.
a. Amilum
Amilum atau pati adalah polisakarida yang terdapat
dalam tumbuhan.
b. Glikogen
Manusia dan banyak hewan menggunakan amilum sebagai
makanan. Dalam sistem pencernaan, amilum mengalami hidrolisis
kemudian diserap dalam bentuk glukosa. Glukosa yang tidak
segera digunakan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam
hati dan jaringan otot.
c. Selulosa
Bagian terbesar dari glukosa yang terbentuk pada proses
fotosintesis diubah menjadi selulosa, yaitu untuk membangun
dinding sel dan serat tumbuhan. Selulosa adalah polisakarida
yang paling melimpah dan merupakan komponen serat utama
dalam makanan kita.
Reaksi Pengenalan Karbohidrat
a. Uji umum untuk karbohidrat adalah uji Molisch. Apabila
larutan atau suspensi karbohidrat diberi beberapa tetes
larutan alfanaftol, kemudian asam sulfat pekat secukupnya
sehingga terbentuk dua lapisan cairan, maka pada bidang
batas kedua lapisan itu akan terbentuk warna merah-ungu.
b. Gula pereduksi, yaitu monosakarida dan disakarida (kecuali
sukrosa), dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau
pereaksi Benedict.
c. Amilum memberi warna biru-ungu dengan larutan iodin.
Struktur dan Tata Nama Lemak
Lemak (fat), seperti lemak sapi atau minyak kelapa, adalah ester
dari gliserol dengan asam-asam lemak.
R1, R2, dan R3 adalah rantai hidrokarbon
dengan jumlah atom karbon dari 3 hingga
23, tetapi yang paling umum dijumpai
adalah 15 dan 17.
Penamaan lemak dimulai dengan kata
gliseril yang diikuti oleh nama asam
lemaknya.
Perbedaan Lemak dengan Minyak
a. Lemak yang pada suhu kamar berupa cairan, lazim disebut
minyak.
b. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, seperti minyak
kelapa, minyak jagung, dan minyak zaitun.
c. Lemak yang berwujud cair (minyak) banyak mengandung
asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat (C17H33COOH),
asam linoleat (C17H31COOH), dan asam linolenat
(C17H29COOH).
d. Sedangkan lemak yang berwujud padat lebih banyak
mengandung asam lemak jenuh, seperti asam stearat
(C17H35COOH) dan asam palmitat (C15H31COOH).
Reaksi-reaksi Lemak dan Minyak
1. Hidrolisis
Lemak dan minyak dapat mengalami hidrolisis karena pengaruh
asam kuat atau enzim lipase membentuk gliserol dan asam lemak.
2. Penyabunan
Reaksi lemak atau minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH
atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu, reaksinya disebut
reaksi penyabunan (saponifikasi). Reaksi penyabunan
menghasilkan gliserol sebagai hasil sampingan.
3. Hidrogenasi Minyak
Minyak dapat dipadatkan melalui hidrogenasi (adisi hidrogen).
Reaksi ini dapat dikatalisis oleh serbuk nikel.
a. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dan
cadangan makanan.
b. Lemak kita peroleh dari makanan berlemak, daging, susu,
keju, dan kacangkacangan.
c. Di bidang industri, lemak terutama digunakan untuk
membuat sabun dan margarin.
d. Dewasa ini, berbagai jenis minyak nabati, seperti minyak
jarak dan minyak sawit, diubah menjadi bahan bakar yang
disebut biodisel.
Fungsi dan Sumber Lemak
Fosfolipid
a. Fosfolipid juga merupakan ester dari gliserol.
b. Fosfolipid yang sering terdapat dalam sel hidup yaitu
fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin, dan fosfatidilserin.
Steroid
a. Asam nukleat juga merupakan polimer.
b. Umumnya, molekul DNA lebih besar daripada
molekul RNA. Monomer asam nukleat adalah
nukleotida.
c. Nukleotida terdiri atas tiga jenis molekul sederhana,
yaitu satu basa nitrogen (basa purin atau basa
pirimidin), satu pentosa (ribosa atau deoksiribosa),
dan asam fosfat.
Struktur Asam Nukleat
Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA terletak pada jenis gula
pentosa dan basa nitrogennya. DNA mengandung 2–deoksiribosa,
sedangkan RNA mengandung ribosa. Basa nitrogen yang terdapat
dalam DNA adalah adenin (A), guanin (G), timin (T), dan sitosin (S);
sedangkan dalam RNA adalah adenin (A), guanin (G), urasil (U), dan
sitosin (S).

More Related Content

What's hot (20)

Polimer
PolimerPolimer
Polimer
KeinLeyn
Ìý
Ikatan kimia ppt
Ikatan kimia pptIkatan kimia ppt
Ikatan kimia ppt
Venus Adhila
Ìý
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleat
Rian Hari Suharto
Ìý
Ppt replikasi DNA
Ppt replikasi DNAPpt replikasi DNA
Ppt replikasi DNA
Elis S'Rachmawatii
Ìý
Biomolekul ppt
Biomolekul pptBiomolekul ppt
Biomolekul ppt
munartisya
Ìý
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Yunus Thariq
Ìý
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
adeputra93
Ìý
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
Hanifah Nisrina C
Ìý
Power Point Protein
Power Point ProteinPower Point Protein
Power Point Protein
Fefi Puspitasari
Ìý
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Yunan Malifah
Ìý
Lipid
LipidLipid
Lipid
Mardiana
Ìý
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikrobaIsolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
Yona Oktasari
Ìý
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Irma Rahmawati
Ìý
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
NURSAPTIA PURWA ASMARA
Ìý
Lipid
LipidLipid
Lipid
Youssii Ajaahh
Ìý
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xii
Sinta Sry
Ìý
Ppt materi genetika
Ppt materi genetikaPpt materi genetika
Ppt materi genetika
mauliza Ahmad
Ìý
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Fransiska Puteri
Ìý
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
Hilya Fithri
Ìý
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
KeinLeyn
Ìý
Ikatan kimia ppt
Ikatan kimia pptIkatan kimia ppt
Ikatan kimia ppt
Venus Adhila
Ìý
Biomolekul ppt
Biomolekul pptBiomolekul ppt
Biomolekul ppt
munartisya
Ìý
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Yunus Thariq
Ìý
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
adeputra93
Ìý
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Yunan Malifah
Ìý
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikrobaIsolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
Yona Oktasari
Ìý
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Irma Rahmawati
Ìý
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xii
Sinta Sry
Ìý
Ppt materi genetika
Ppt materi genetikaPpt materi genetika
Ppt materi genetika
mauliza Ahmad
Ìý
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Fransiska Puteri
Ìý
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
Hilya Fithri
Ìý

Similar to biomolekul (20)

Bab7 biomolekul
Bab7 biomolekulBab7 biomolekul
Bab7 biomolekul
Bayu Ariantika Irsan
Ìý
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
sanoptri
Ìý
Bab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekulBab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekul
wafiqasfari
Ìý
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
Afan's BenWadd
Ìý
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptxBIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
nadyasyakinah
Ìý
Komponen Penyusun Sel [Biologi]
Komponen Penyusun Sel [Biologi]Komponen Penyusun Sel [Biologi]
Komponen Penyusun Sel [Biologi]
Lydia Nurkumalawati
Ìý
pembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalampembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalam
nyotoprayugoskripsi
Ìý
fungsi dan peran karbohidrat.biokimia.pdf
fungsi dan peran karbohidrat.biokimia.pdffungsi dan peran karbohidrat.biokimia.pdf
fungsi dan peran karbohidrat.biokimia.pdf
Alhabibi4812
Ìý
power point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupanpower point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupan
suyono fis
Ìý
Makalah biokimia stip wuna
Makalah biokimia stip wunaMakalah biokimia stip wuna
Makalah biokimia stip wuna
Septian Muna Barakati
Ìý
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
Eka S
Ìý
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
Septian Muna Barakati
Ìý
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein
Andrew Hutabarat
Ìý
PRESENTASE SEL.pptx
PRESENTASE  SEL.pptxPRESENTASE  SEL.pptx
PRESENTASE SEL.pptx
FawazMufrih2
Ìý
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
Marniati7
Ìý
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
nugrohowidiSasmito
Ìý
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
sanoptri
Ìý
Bab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekulBab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekul
wafiqasfari
Ìý
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
Afan's BenWadd
Ìý
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptxBIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
nadyasyakinah
Ìý
Komponen Penyusun Sel [Biologi]
Komponen Penyusun Sel [Biologi]Komponen Penyusun Sel [Biologi]
Komponen Penyusun Sel [Biologi]
Lydia Nurkumalawati
Ìý
pembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalampembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalam
nyotoprayugoskripsi
Ìý
fungsi dan peran karbohidrat.biokimia.pdf
fungsi dan peran karbohidrat.biokimia.pdffungsi dan peran karbohidrat.biokimia.pdf
fungsi dan peran karbohidrat.biokimia.pdf
Alhabibi4812
Ìý
power point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupanpower point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupan
suyono fis
Ìý
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
Eka S
Ìý
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein
Andrew Hutabarat
Ìý
PRESENTASE SEL.pptx
PRESENTASE  SEL.pptxPRESENTASE  SEL.pptx
PRESENTASE SEL.pptx
FawazMufrih2
Ìý
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
Marniati7
Ìý
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
nugrohowidiSasmito
Ìý

More from mfebri26 (20)

eksponen dan logaritma
eksponen dan logaritmaeksponen dan logaritma
eksponen dan logaritma
mfebri26
Ìý
barisan dan deret
 barisan dan deret barisan dan deret
barisan dan deret
mfebri26
Ìý
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
mfebri26
Ìý
vektor
vektorvektor
vektor
mfebri26
Ìý
matriks
matriksmatriks
matriks
mfebri26
Ìý
program linier
program linierprogram linier
program linier
mfebri26
Ìý
integral
 integral integral
integral
mfebri26
Ìý
turunan
turunanturunan
turunan
mfebri26
Ìý
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsi
mfebri26
Ìý
komposisi dua fungsi dan fungsi invers
komposisi dua fungsi dan fungsi inverskomposisi dua fungsi dan fungsi invers
komposisi dua fungsi dan fungsi invers
mfebri26
Ìý
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyak
mfebri26
Ìý
persamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungpersamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgung
mfebri26
Ìý
rumus rumus trigonometri
rumus rumus trigonometrirumus rumus trigonometri
rumus rumus trigonometri
mfebri26
Ìý
peluang
peluangpeluang
peluang
mfebri26
Ìý
statistika
statistikastatistika
statistika
mfebri26
Ìý
Bab 1 statistika
Bab 1 statistikaBab 1 statistika
Bab 1 statistika
mfebri26
Ìý
geometri
geometrigeometri
geometri
mfebri26
Ìý
trigonometri
 trigonometri trigonometri
trigonometri
mfebri26
Ìý
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
mfebri26
Ìý
sistem persamaan linear
sistem persamaan linearsistem persamaan linear
sistem persamaan linear
mfebri26
Ìý
eksponen dan logaritma
eksponen dan logaritmaeksponen dan logaritma
eksponen dan logaritma
mfebri26
Ìý
barisan dan deret
 barisan dan deret barisan dan deret
barisan dan deret
mfebri26
Ìý
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
mfebri26
Ìý
vektor
vektorvektor
vektor
mfebri26
Ìý
matriks
matriksmatriks
matriks
mfebri26
Ìý
program linier
program linierprogram linier
program linier
mfebri26
Ìý
integral
 integral integral
integral
mfebri26
Ìý
turunan
turunanturunan
turunan
mfebri26
Ìý
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsi
mfebri26
Ìý
komposisi dua fungsi dan fungsi invers
komposisi dua fungsi dan fungsi inverskomposisi dua fungsi dan fungsi invers
komposisi dua fungsi dan fungsi invers
mfebri26
Ìý
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyak
mfebri26
Ìý
persamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungpersamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgung
mfebri26
Ìý
rumus rumus trigonometri
rumus rumus trigonometrirumus rumus trigonometri
rumus rumus trigonometri
mfebri26
Ìý
peluang
peluangpeluang
peluang
mfebri26
Ìý
statistika
statistikastatistika
statistika
mfebri26
Ìý
Bab 1 statistika
Bab 1 statistikaBab 1 statistika
Bab 1 statistika
mfebri26
Ìý
geometri
geometrigeometri
geometri
mfebri26
Ìý
trigonometri
 trigonometri trigonometri
trigonometri
mfebri26
Ìý
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
mfebri26
Ìý
sistem persamaan linear
sistem persamaan linearsistem persamaan linear
sistem persamaan linear
mfebri26
Ìý

biomolekul

  • 1. BAB 7 BIOMOLEKUL 7.1 Protein 7.2 Karbohidrat 7.3 Lipid 7.4 Asam Nukleat (Pengayaan)
  • 2. a. Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup. b. Fungsi biologis protein sangat beragam, antara lain sebagai pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi. c. protein merupakan polimer dari sekitar 20 jenis asam α-amino. d. Massa molekul relatifnya berkisar dari sekitar 6.000 hingga beberapa juta. e. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N. f. Banyak juga protein yang mengandung belerang (S) dan dalam jumlah yang lebih sedikit, fosforus (P). g. Beberapa protein mengandung besi, mangan, tembaga, dan iodin. Protein
  • 3. Asam Amino Asam amino adalah suatu golongan senyawa karbon yang setidak-tidaknya mengandung satu gugus karboksil (–COOH) dan satu gugus amino (–NH2). a. Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino yang satu dengan asam amino yang lainnya. b. Gugus R dalam asam amino beragam, antara lain: 1. hidrofob (seperti glisin dan alanin) 2. hidrofil karena mengandung gugus polar seperti —OH, —COOH atau —NH2 (misalnya tirosin, lisin dan asam glutamat), 3. bersifat asam (misalnya asam glutamat), 4. bersifat basa (misalnya lisin) 5. mengandung belerang (misalnya sistein) 6. cincin aromatik (misalnya tirosin).
  • 5. Ion Zwitter Molekul asam amino dapat mengalami reaksi asam-basa intramolekul membentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter. Oleh karena mempunyai gugus asam dan gugus basa, maka asam amino bersifat amfoter (dapat bereaksi baik dengan asam maupun dengan basa).
  • 6. Asam Amino Esensial dan Nonesensial Asam-asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh. Asam Amino Esensial Contoh: fenilalanin, valin, leusin, isoleusin, triptofan, dan lisin. Arginin dan histidin juga esensial untuk bayi. Asam-asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh. Asam Amino Nonesensial Contoh asam amino esensial yaitu valin, leusin, dan isoleusin.
  • 7. Ikatan Peptida Ikatan peptida adalah ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino. Senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.
  • 8. Struktur protein dapat dibedakan ke dalam 4 tingkatan, yaitu struktur primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Struktur Protein
  • 9. urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang menyusun protein. Struktur Primer
  • 10. Struktur sekunder berkaitan dengan bentuk dari suatu rantai polipeptida. Oleh karena adanya ikatan hidrogen antara atom hidrogen dengan atom oksigen dalam satu rantai, suatu rantai polipeptida menggulung seperti spiral (alfa heliks) atau seperti lembaran kertas continues form (beta- pleated sheet), atau bentuk triple helix.olipeptida yang menyusun protein. Struktur Sekunder
  • 11. Struktur Tersier a. Bagaikan seutas mie yang diletakkan di dalam cawan, suatu rantai polipeptida dapat melipat atau menggulung sehingga mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu. Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu protein. b. Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut protein oligomer, terdiri dari dua atau lebih rantai. c. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer disebut struktur kuarterner.
  • 12. Hidrolisis Peptida Suatu polipeptida atau protein dapat mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan asam klorida pekat, sekitar 6 M. Contoh:
  • 13. Denaturasi Protein a. Jika suatu larutan protein, misalnya albumin telur, dipanaskan secara perlahan-lahan sampai kira-kira 60°–70°C, lambat-laun larutan itu akan menjadi keruh dan akhirnya mengalami koagulasi. b. Protein yang telah terkoagulasi itu tidak dapat larut lagi pada pendinginan. c. Perubahan seperti itu disebut denaturasi protein. d. Denaturasi juga dapat disebabkan oleh perubahan pH yang ekstrim, oleh beberapa pelarut seperti alkohol atau aseton, oleh zat terlarut seperti urea, oleh detergen, atau oleh pengguncangan yang intensif. e. Protein terdenaturasi hampir selalu kehilangan fungsi biologisnya.
  • 14. Penggolongan Protein Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dapat dibedakan atas 7 golongan, yaitu: 1. Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. 2. Protein transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. 3. Protein nutrien dan penyimpan, ialah protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan. 4. Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk mengubah bentuk atau bergerak. 5. Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan. 6. Protein pertahanan (antibodi), yaitu protein yang melindungi organisme terhadap serangan organisme lain (penyakit). 7. Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
  • 15. Reaksi Pengenalan Protein a. Uji Ninhidrin Uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino. b. Uji Biuret Uji Biuret adalah uji umum untuk protein (ikatan peptida) tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas. c. Uji Xantoproteat Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang mengandung gugus fenil (cincin benzena). d. Uji Belerang Adanya unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkan dengan uji ini.
  • 16. Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Contohnya adalah glukosa (C6H12O6), sukrosa atau gula tebu (C12H22O11), dan selulosa {(C6H10O5)n}. Susunan Karbohidrat
  • 17. Karbohidrat biasanya digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Penggolongan ini didasarkan pada reaksi hidrolisisnya. Penggolongan Karbohidrat
  • 18. Monosakarida 1. Monosakarida dapat berupa aldosa (polihidroksialdehida) atau ketosa (polihidroksiketon). 2. Golongan aldosa mempunyai satu gugus aldehida (—CHO) dan beberapa gugus hidroksil, sedangkan golongan ketosa mempunyai satu gugus keton (—CO—) dan beberapa gugus hidroksil. 3. Monosakarida juga dapat digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon dalam molekulnya. 4. Monosakarida paling kecil yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa; yang mempunyai 4 atom karbon disebut tetrosa, dan seterusnya.
  • 19. Sifat-sifat Monosakarida 1. Kelarutan dalam Air Semua monosakarida merupakan zat padat berwarna putih yang mudah larut dalamair. 2. Oksidasi Semua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa, merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi. Larutan monosakarida bereaksi positif dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict maupun dengan pereaksi Tollens. 3. Reduksi Reduksi gugus karbonil (gugus aldehida atau keton) dari monosakarida menghasilkan alkohol polivalen yang disebut alditol.
  • 20. Beberapa Monosakarida 1. Glukosa Glukosa disebut juga gula anggur (karena terdapat dalam buah anggur), gula darah (karena terdapat dalam darah) atau dekstrosa (karena memutarkan bidang polarisasi ke kanan). 2. Fruktosa Fruktosa terdapat dalam buah-buahan dan merupakan gula yang paling manis. Bersamasama dengan glukosa, merupakan komponen utama dari madu. Larutannya merupakan pemutar kiri sehingga D-fruktosa disebut juga levulosa. 3. Ribosa dan 2-Deoksiribosa Ribosa dan 2-deoksiribosa merupakan gula pentosa yang membentuk RNA dan DNA.
  • 21. Polisakarida Polisakarida terdiri dari banyak molekul monosakarida. Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, atau Tollens. a. Amilum Amilum atau pati adalah polisakarida yang terdapat dalam tumbuhan.
  • 22. b. Glikogen Manusia dan banyak hewan menggunakan amilum sebagai makanan. Dalam sistem pencernaan, amilum mengalami hidrolisis kemudian diserap dalam bentuk glukosa. Glukosa yang tidak segera digunakan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan jaringan otot. c. Selulosa Bagian terbesar dari glukosa yang terbentuk pada proses fotosintesis diubah menjadi selulosa, yaitu untuk membangun dinding sel dan serat tumbuhan. Selulosa adalah polisakarida yang paling melimpah dan merupakan komponen serat utama dalam makanan kita.
  • 23. Reaksi Pengenalan Karbohidrat a. Uji umum untuk karbohidrat adalah uji Molisch. Apabila larutan atau suspensi karbohidrat diberi beberapa tetes larutan alfanaftol, kemudian asam sulfat pekat secukupnya sehingga terbentuk dua lapisan cairan, maka pada bidang batas kedua lapisan itu akan terbentuk warna merah-ungu. b. Gula pereduksi, yaitu monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa), dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict. c. Amilum memberi warna biru-ungu dengan larutan iodin.
  • 24. Struktur dan Tata Nama Lemak Lemak (fat), seperti lemak sapi atau minyak kelapa, adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak. R1, R2, dan R3 adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon dari 3 hingga 23, tetapi yang paling umum dijumpai adalah 15 dan 17. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemaknya.
  • 25. Perbedaan Lemak dengan Minyak a. Lemak yang pada suhu kamar berupa cairan, lazim disebut minyak. b. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, seperti minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak zaitun. c. Lemak yang berwujud cair (minyak) banyak mengandung asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat (C17H33COOH), asam linoleat (C17H31COOH), dan asam linolenat (C17H29COOH). d. Sedangkan lemak yang berwujud padat lebih banyak mengandung asam lemak jenuh, seperti asam stearat (C17H35COOH) dan asam palmitat (C15H31COOH).
  • 26. Reaksi-reaksi Lemak dan Minyak 1. Hidrolisis Lemak dan minyak dapat mengalami hidrolisis karena pengaruh asam kuat atau enzim lipase membentuk gliserol dan asam lemak. 2. Penyabunan Reaksi lemak atau minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu, reaksinya disebut reaksi penyabunan (saponifikasi). Reaksi penyabunan menghasilkan gliserol sebagai hasil sampingan. 3. Hidrogenasi Minyak Minyak dapat dipadatkan melalui hidrogenasi (adisi hidrogen). Reaksi ini dapat dikatalisis oleh serbuk nikel.
  • 27. a. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan. b. Lemak kita peroleh dari makanan berlemak, daging, susu, keju, dan kacangkacangan. c. Di bidang industri, lemak terutama digunakan untuk membuat sabun dan margarin. d. Dewasa ini, berbagai jenis minyak nabati, seperti minyak jarak dan minyak sawit, diubah menjadi bahan bakar yang disebut biodisel. Fungsi dan Sumber Lemak
  • 28. Fosfolipid a. Fosfolipid juga merupakan ester dari gliserol. b. Fosfolipid yang sering terdapat dalam sel hidup yaitu fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin, dan fosfatidilserin.
  • 30. a. Asam nukleat juga merupakan polimer. b. Umumnya, molekul DNA lebih besar daripada molekul RNA. Monomer asam nukleat adalah nukleotida. c. Nukleotida terdiri atas tiga jenis molekul sederhana, yaitu satu basa nitrogen (basa purin atau basa pirimidin), satu pentosa (ribosa atau deoksiribosa), dan asam fosfat. Struktur Asam Nukleat
  • 31. Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA terletak pada jenis gula pentosa dan basa nitrogennya. DNA mengandung 2–deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung ribosa. Basa nitrogen yang terdapat dalam DNA adalah adenin (A), guanin (G), timin (T), dan sitosin (S); sedangkan dalam RNA adalah adenin (A), guanin (G), urasil (U), dan sitosin (S).