Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia wafiqasfari
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Terdapat penjelasan mengenai teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menentukan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam tabel periodik. Juga dibahas mengenai hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul, serta interaksi antarmolekul seperti gaya van der Waals dan ikatan hidrogen.
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPADian Ningrum
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, sistem periodik unsur, ikatan kimia, dan konfigurasi elektron berdasarkan konsep bilangan kuantum seperti aturan Aufbau, aturan Pauli, dan aturan Hund. Secara khusus membahas tentang teori atom mekanika kuantum, diagram orbital, letak unsur dalam tabel periodik, bentuk geometri molekul, teori ikatan seperti VSEPR dan hibridisasi, serta jenis ikatan seperti ion, kovalen, hid
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 YogyakartaResma Puspitasari
油
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah perkembangan model atom dari Dalton hingga Schrodinger, termasuk penerapannya untuk menjelaskan spektrum atom hidrogen. Terdapat juga penjelasan mengenai konsep-konsep kuantum seperti orbital, bilangan kuantum, dan ketidakpastian Heisenberg.
Atom terdiri dari inti bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Beberapa model atom telah dikemukakan untuk menjelaskan struktur atom, mulai dari model Dalton, Thomson, Rutherford, hingga model mekanika gelombang. Model terakhir menjelaskan elektron sebagai partikel gelombang yang menduduki orbital-orbital atom. Spektrum atom memberikan informasi mengenai tingkat energi elektron dalam atom.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom dan sistem periodik. Secara singkat, dibahas mengenai penemuan elektron, inti atom, model atom Bohr, teori gelombang elektron, dan konfigurasi elektron dalam atom.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur elektron atom, meliputi sifat gelombang cahaya, model atom Bohr, rumus Schrodinger, dan konfigurasi elektron atom. Secara khusus dijelaskan tentang bilangan kuantum yang menentukan energi dan lokasi elektron dalam orbital atom.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur elektron atom dan teori mekanika kuantum. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, tetapi dapat ditentukan kemungkinan menemukan elektron berdasarkan fungsi jarak dari inti atom. Dokumen juga menjelaskan empat bilangan kuantum yang menentukan konfigurasi elektron dalam atom.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep atom menurut Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr
2. Konsep atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi
3. Konsep atom Rutherford menyatakan bahwa atom memiliki inti bermuatan positif dan elektron mengorbitinya
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom dan konfigurasi elektron, termasuk model-model atom, bilangan kuantum, cara pengisian elektron dalam orbital atom berdasarkan prinsip-prinsip terkait.
Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom mulai dari Demokritus, Dalton, Thomson, Rutherford, hingga Bohr. Teori Bohr mampu menjelaskan spektrum garis atom hidrogen dengan menyatakan bahwa elektron hanya dapat berada pada orbit-orbit tertentu di sekitar inti atom.
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Ismail Musthofa
油
Dokumen tersebut membahas dualisme gelombang-partikel dalam fisika modern. Ia menjelaskan bahwa radiasi elektromagnetik memiliki sifat gelombang dan partikel sekaligus, yang ditunjukkan melalui peristiwa interferensi dan efek fotolistrik. Dokumen ini juga menjelaskan hukum radiasi benda hitam, pergeseran Wien, teori Planck, dan efek Compton yang mendukung sifat partikel cahaya.
Arthur Compton menemukan efek yang dinamai menurut namanya, yaitu efek Compton, di mana panjang gelombang sinar-X atau gamma akan bertambah setelah mengalami hamburan dengan elektron. Efek Compton penting karena menunjukkan bahwa cahaya tidak dapat dijelaskan semata-mata sebagai gelombang. Selain itu, Compton juga melakukan penelitian terhadap sinar kosmik dan efek sinar-X pada inti atom.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur elektron atom, meliputi sifat gelombang cahaya, model atom Bohr, rumus Schrodinger, dan konfigurasi elektron atom. Secara khusus dijelaskan tentang bilangan kuantum yang menentukan energi dan lokasi elektron dalam orbital atom.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur elektron atom dan teori mekanika kuantum. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, tetapi dapat ditentukan kemungkinan menemukan elektron berdasarkan fungsi jarak dari inti atom. Dokumen juga menjelaskan empat bilangan kuantum yang menentukan konfigurasi elektron dalam atom.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep atom menurut Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr
2. Konsep atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi
3. Konsep atom Rutherford menyatakan bahwa atom memiliki inti bermuatan positif dan elektron mengorbitinya
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom dan konfigurasi elektron, termasuk model-model atom, bilangan kuantum, cara pengisian elektron dalam orbital atom berdasarkan prinsip-prinsip terkait.
Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom mulai dari Demokritus, Dalton, Thomson, Rutherford, hingga Bohr. Teori Bohr mampu menjelaskan spektrum garis atom hidrogen dengan menyatakan bahwa elektron hanya dapat berada pada orbit-orbit tertentu di sekitar inti atom.
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Ismail Musthofa
油
Dokumen tersebut membahas dualisme gelombang-partikel dalam fisika modern. Ia menjelaskan bahwa radiasi elektromagnetik memiliki sifat gelombang dan partikel sekaligus, yang ditunjukkan melalui peristiwa interferensi dan efek fotolistrik. Dokumen ini juga menjelaskan hukum radiasi benda hitam, pergeseran Wien, teori Planck, dan efek Compton yang mendukung sifat partikel cahaya.
Arthur Compton menemukan efek yang dinamai menurut namanya, yaitu efek Compton, di mana panjang gelombang sinar-X atau gamma akan bertambah setelah mengalami hamburan dengan elektron. Efek Compton penting karena menunjukkan bahwa cahaya tidak dapat dijelaskan semata-mata sebagai gelombang. Selain itu, Compton juga melakukan penelitian terhadap sinar kosmik dan efek sinar-X pada inti atom.
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science ChemistryAriff Shafzan
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut memberikan rincian tentang penilaian kursus yang terdiri daripada 2 ujian tengah semester, laporan makmal/tutorial/ujian ringkas, dan peperiksaan akhir; (2) Ia juga menerangkan tugasan kumpulan yang melibatkan penyampaian lisan dan penyerahan kertas topik khusus; (3) Struktur atom dibahaskan dengan terperinci termasuk sejarah penemuan model atom
Dokumen tersebut membahas tentang teori atom mekanika kuantum yang menerangkan struktur atom, termasuk bilangan kuantum, orbital, konfigurasi elektron, dan ion positif serta negatif. Teori ini menjelaskan atom lebih akurat daripada teori Bohr sebelumnya.
a. Teori atom berkembang dari model Demokritus, Dalton, Thomson, hingga Rutherford dan Bohr
b. Model Bohr menjelaskan kuantisasi momentum dan energi elektron serta terjadinya spektrum diskrit
c. Model ini juga menjelaskan efek Zeeman dan struktur elektron atom berelektron banyak
Dokumen tersebut membahas tentang spektrum unsur dan teori-teori yang terkait, seperti teori kuantum Planck, mekanika gelombang Schrodinger, dan konfigurasi elektron atom. Juga dibahas mengenai bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron."
Model atom Bohr menyatakan bahwa elektron hanya dapat berada pada orbit-orbit tertentu di sekitar inti atom, dan bahwa setiap orbit memiliki energi yang terkuantisasi. Teori ini mampu menjelaskan spektrum emisi atom hidrogen dengan baik meskipun memiliki beberapa kelemahan untuk sistem atom yang lebih kompleks."
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom dan konfigurasi elektron, termasuk model-model atom, bilangan kuantum, cara pengisian elektron dalam orbital atom berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.
Dokumen tersebut merangkum teori atom Bohr, yang menjelaskan bahwa elektron hanya dapat mengorbit inti atom pada orbit-orbit tertentu dengan energi yang terkuantisasi. Teori ini mampu menjelaskan spektrum cahaya atom hidrogen meski memiliki kelemahan untuk atom yang lebih kompleks.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
Sistem periodik terdiri atas 7 periode dan 18 golongan yang mengelompokkan unsur berdasarkan jumlah kulit elektron dan elektron valensi. Sifat-sifat periodik unsur antara lain jari-jari atom, energi ionisasi, dan keelektronegatifan yang berubah secara berkala di sepanjang periode dan golongan. Beberapa golongan penting adalah gas mulia, halogen, logam alkali, dan logam alkali tanah.
Bab 4 membahas senyawa turunan alkana, termasuk tata namanya, keisomerannya, reaksi kimianya, serta kegunaan dan dampak beberapa senyawa tersebut. Senyawa turunan alkana dijelaskan sebagai senyawa yang berasal dari alkana dengan satu atau lebih atom hidrogen diganti oleh gugus fungsi tertentu.
Bab 3 membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat unsur logam dan nonlogam beserta penggunaannya, unsur radioaktif, dan penggunaan radioisotop. Unsur-unsur seperti gas mulia, logam, dan nonlogam ditemukan dalam bentuk bebas atau senyawa di alam. Sifat kimia unsur antara lain bergantung pada jari-jari atom, elektron valensi, dan energi ionisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi redoks dan elektrokimia, termasuk penyetaraan reaksi redoks, sel volta, elektrolisis, dan korosi. Secara khusus membahas metode penyetaraan reaksi redoks, susunan sel volta, potensial elektrode standar, dan aplikasi elektrolisis dalam industri.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi, jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Koloid adalah sistem heterogen dimana zat terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm dan tercampur secara homogen di dalam medium dispersi. Terdapat beberapa jenis koloid seperti sol, emulsi, buih, dan gel yang berbeda berdasarkan fase terdispersi dan medium dispersinya. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown,
Bab 5 membahas larutan asam dan basa, termasuk konsep asam dan basa menurut teori Arrhenius, Br淡nsted-Lowry, dan Lewis. Terdapat penjelasan tentang sifat larutan asam dan basa, pengukuran pH, derajat ionisasi, tetapan ionisasi, dan reaksi antara asam dan basa.
1. BAB 1
STRUKTUR ATOM, SISTEM
PERIODIK, DAN IKATAN KIMIA
Standar Kompetensi:
Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur,
struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa.
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi
untuk meramalkan bentuk molekul.
Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul) dengan sifatnya.
3. A. Teori Kuantum Max Planck
Pada tahun 1990, Max Planck mengajukkan gagasan bahwa radiasi
elektromagnet bersifat diskret. Artinya, suatu benda hanya dapat
memancarkan atau menyerap radiasi elektromagnet dalam ukuran atau
paket-paket kecil dengan nilai tertentu. Paket energi itu disebut kuantum
(kuanta untuk bentuk jamaknya). Besarnya energi dalam suatu paket (satu
kuantum atau satu foton)
dengan, E = energi radiasi
h = tetapan Planck = 6,63 卒 10-34 J s
4. B. Model Atom Niels Bohr
Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya
dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Lintasan
eletron tersebut berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu yang disebut sebagai
kulit atom. Setiap kulit ditandai dengan suatu bilangan yang disebut bilangan
kuantum (n).
Bilangan kuantum (n) 1 2 3 4 dan seterusnya
Lambang kulit K L M N dan seterusnya
Bohr berhasil merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron pada atom
hidrogen sebagai berikut.
r = n2 a
n 0
dengan n = 1, 2, 3, . . .
a = 0,53 (53 pm)
Energi elektron pada lintasan ke- n adalah:
E = -
n
H
R
H
n2
R = tetapan (2,179 卒 10-18 J)
5. C. Hipotesis Louis de Broglie
Louis de Broglie, seorang ahli fisika dari Perancis, mengemukkan
gagasannya tentang gelombang materi. Kalau cahaya memliki sifat partikel,
maka partikel juga memilki sifat gelombang. Menurut dr Broglie, gerakan
partikel mempunyai ciri-ciri gelombang. Sifat gelombang dari partikel tersebut
dinyatakan dalam persamaan:
6. D. Azas Ketidakpastian Werner
Heisenberg
Menurut Heisenberg, tidak mungkin menentukan posisi dan
momentum elektron secara bersamaan dengan ketelitian tinggi.
Heisenberg merumuskan hubungan ketidakpastian momentum
sebagai berikut.
7. E. Model Atom Mekanika Kuantum
Pada tahun 1926, Shr旦dinger mengajukkan suatu persamaan, kini disebut
persamaan gelombang Shr旦dinger, untuk mendeskripsikan keberadaan
elektron dalam atom.
Dalam teori atom mekanika kuantum, posisi elektron tidak dipastikan. Hal
yang dapat dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang menemukan
elektron pada setiap titik dalam ruang di sekitar inti.
Istilah lain untuk menyatakan peluang menemukan elektron adalah
densitas elektron.
8. F. Bilangan-Bilangan Kuantum
1. Bilangan Kuantum Utama (n).
Bilangan kuantum utama menentukan tingkat energi orbital atau kulit
atom. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan
bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
2. Bilangan Kuantum Azimut (l).
Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit. Bilangan kuantum
azimut dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai dari 0 sampai
dengan (n - 1) untuk setiap nilai n.
Nilai l = 0 sampai dengan (n - 1)
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m).
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam
ruang. Bilangan kuantum magnetik dapat mempunyai nilai semua bilangan
bulat mulai dari -l sampai dengan +l, termasuk nil (0).
Nilai m = - l, 0, hingga +l
12. H. Atom dengan Banyak Elektron
Urutan-urutan tingkat energi
Urutan-urutan tingkat energi subkulit, 1s-2s-2-3s-4s 3d-4p-5s dan seterusnya
sesuai dengan arah garis berpanah
13. I. Bilangan Kuantum Spin dan
Azas Larangan Pauli
Azaz Larangan Pauli:
Dalam sebuah atom, tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai
keempat bilangan kuantum (n, l , m, dan s) yang sama.
14. J. Konfigurasi Elekron dan Elektron Valensi
Azas Aufbau
Azas aufbau menyatakan bahwa pengisian orbital dimulai dari tingkat energi
yang lebih rendah kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Azas Hund
Menurut Hund, pada mengisian orbital-orbital dengan tingkat energi yang
sama, yaitu orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan
menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan spin yang pararel, baru
kemudian berpasangan.
Menyingkat Penulisan Konfigurasi Elektron dengan Menggunakan
Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Na (Z = 11) : 1s2 2s2 2p6 3s1
Sc (Z = 21) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
Na (Z = 11) : [Ne] 3s1
Sc (Z = 21) : [Ar] 3d1 4s2
15. Elekron Valensi
Elektron valensi adalah elektron yang dapat digunakan untuk pembentukan
ikatan kimia. Kulit valensi
Golongan utama:
ns dan ps
Golongan transisi
(n - 1)d dan ns
Contoh
Kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur-unsur Cl (Z = 17)
Cl (Z = 17)
Konfigurasi elektron Cl (Z = 17): 1s2 2s2 2p6 3s 2 3p5 atau [Ne] 3s2 3p5
Kulit valensi: 3s dan 3p
Jumlah elektron valensi: 2 + 5 = 7
17. A.Sistem Periodik dan Konfigurasi
Elektron
Golongan
Utama
Elektron
Valensi
Golongan
Tambahan
Elektron
Valensi
lA
llA
lllA
lVA
VA
VlA
VllA
VllA
ns1
ns2
ns2 np1
ns2 np1
ns2 np3
ns2 np4
ns2 np5
ns2 np6
lllB
lVB
VB
VlB
VllB
VlllB
lB
llB
(n - 1) d1ns2
(n - 1) d2ns2
(n - 1) d3ns2
(n - 1) d5ns1
(n - 1) d5ns2
(n - 1) d6, 7,8
ns2
(n - 1) d10ns1
(n - 1) d10 ns2
Oleh karena elektron valensi khas bagi setiap unsur, maka kita
dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan
elektron valensinya, atau sebaliknya.
18. B. Blok s, p, d, dan f
Hubungan sistem periodik dengan konfigurasi elektron diringkaskan
pada gambar
20. A. Geometri Molekul
1. Teori Domain Elektron
Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan geometri molekul
berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat.
Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.
1. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga)
merupakan satu domain.
2. Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu domain.
21. Prinsip-prinsip dasar teori domain elektron adalah
1. Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat
saling tolak-menolak, sehingga domain elektron
akan mengatur diri (mengambil formasi)
sedemikian rupa sehingga tolak menolak di
antaranya menjadi minimum.
2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak
yang sedikit lebih kuat daripada pasangan
elektron ikatan.
3. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan
elektron terikat.
22. 2. Merumuskan Tipe Molekul
Tipe molekul ditentukan dengan cara sebagi berikut
atom pusat dinyatakan dengan lambang A,
setiap domain elektron ikatan dinyatakan dengan X, dan
setiap domain elektron bebas dinyatakan dengan E.
23. Tipe molekul dapat ditentukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Senyawa Biner Berikatan Tunggal
dengan,
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
X = jumlah domain elektron ikatan (jumlah atom
yang terikat pada atom pusat)
E = jumlah domain elektron bebas
2. Senyawa Biner Berikatan Rangkap atau Ikatan Kovalen
Koordinat
E =
(EV - X)
2
E =
(EV - X)
2
24. 3. Menentukan Geometri Molekul
Geometri molekul dapat ditentukan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Menentukan tipe molekul.
2. Menentukan geometri domain-domain elektron di sekitar atom pusat
yang memberi tolak minimum.
3. Menetapkan domain elektron terikat dengan menuliskan lambang atom
yang bersangkutan.
4. Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh
pasangan elektron bebas.
Contoh
Molekul IF
3
AX E
3 2
揃 揃
I
揃 揃
揃 揃
揃 揃
揃 揃
F
I
揃 揃
揃 揃
F
F
F
I
F
F
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4
Planar bentuk T
25. B. Molekul Polar dan Nonpolar
Molekul dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan dalam molekul
terbesar secara merata. Molekul dikatakan bersifat polar jika distribusi rapatan
elektron tidak merata.
Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut.
a. Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum, ikatan antaratom yang
berbeda dapat dianggap polar.
b. Bentuk molekul tidak simetris, sehingga pusat muatan positif tidak berhimpit
dengan pusat muatan negatif.
26. C. Hibridisasi
Orbital Asal Orbital Hibrida Bentuk Orbital Hibrida Gambar
s, p sp linear
s, p, p sp2 segitiga sama sisi
s, p, p, p sp3 tetrahedron
s, p, p, p, d sp3d bipiramida trigonal
s, p, p, p, d,
sp3d2 oktahedron
27. D. Gaya Tarik Antarmolekul
1. Gaya tarik-menarik Dipol Sesaat-Dipol Terimbas
(Gaya London = Gaya Depresi )
Gaya depresi adalah gaya tarik-menarik antara molekul-molekul dalam zat
yang nonpolar.
2. Gaya Tarik Dipol-dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya antarmolekul dalam zat yang polar. Gaya tarik
dipol-dipol lebih kuat dibandingkan gaya depresi (gaya London), sehingga zat
polar cenderung mempunyai titik cair dan titik didih lebih tinggi dibandingkan
zat nonpolar yang massa molekulnya kira-kira sama.
3. Gaya Tarik Dipol-dipol Terimbas
Gaya antarmolekul seperti ini terjadi antara molekul polar dengan molekul
nonpolar.
28. E. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik antara atom hidrogen yang terkait
pada suatu atom berkeelektronegatifan besar dari molekul lain di sekitarnya.
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya-gaya van der Waals.
29. F. Gaya-gaya van der waals
Gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Namun
demikian, ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang tujuannya untuk
memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat sebagai berikut.
Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya
antarmolekul
itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas
mulia, hidrogen, dan nitrogen.
Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol
di samping gaya dispresi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.