Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil. Jari-jari atom dipengaruhi oleh jumlah kulit elektron dan muatan inti, sehingga dalam satu periode jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan dan dalam satu golongan semakin besar dari atas ke bawah."
Dokumen tersebut membahas tiga jenis gaya antar molekul yaitu gaya London, gaya Van der Waals, dan ikatan hidrogen, yang mempengaruhi sifat fisik seperti titik didih dan titik beku berdasarkan interaksi antar molekul.
Struktur Lewis menggunakan titik untuk mewakili elektron pada kulit valensi atom, yang menunjukkan ikatan kovalen dan koordinat antar atom dalam molekul. Struktur ini dikembangkan oleh Gilbert Lewis untuk memodelkan elektron yang terlibat dalam ikatan kimia antar atom. Logam transisi, lantanida, dan aktinida lebih sulit digambarkan dalam struktur Lewis.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terionisasi. Dokumen ini menjelaskan sifat dan contoh larutan elektrolit kuat, lemah, serta non elektrolit berdasarkan hasil percobaan menggunakan alat uji elekt
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]ryryn
油
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan khususnya penurunan tekanan uap jenuh. Sifat koligatif larutan hanya ditentukan oleh jumlah zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis zatnya. Penurunan tekanan uap jenuh terjadi karena zat terlarut menghambat partikel pelarut untuk berpindah ke fase uap. Semakin besar konsentrasi zat terlarut, semakin besar
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan tabel periodik unsur kimia secara singkat, mulai dari pengelompokan awal oleh Lavoisier hingga sistem periodik modern oleh Moseley. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang golongan, periode, konfigurasi elektron, muatan inti efektif, dan jari-jari atom dalam tabel periodik.
Dokumen tersebut membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas pada keadaan standar, dan hubungan antara jumlah mol dengan koefisien reaksi kimia."
1. Ridwan menghibur Gina yang sedih karena tidak lulus ujian masuk fakultas kedokteran dengan menyamakan situasi tersebut dengan konsep reaksi kimia dan pereaksi pembatas.
2. Ridwan menjelaskan bahwa fakultas kedokteran mewakili pereaksi pembatas karena kuota yang terbatas, sementara Gina mewakili pereaksi berlebih.
3. Ridwan menyemangati Gina dengan mengatakan bahwa keber
Bab 5 membahas stoikiometri atau perhitungan kimia yang meliputi tata nama senyawa, hukum-hukum dasar kimia, persamaan reaksi, konsep mol, dan stoikiometri reaksi."
Dokumen tersebut merangkum empat hukum dasar tentang gas, yaitu Hukum Boyle, Hukum Charles, Hukum Gay-Lussac, dan Hukum Avogadro, serta menjelaskan hubungan antara tekanan, volume, suhu, dan jumlah molekul dalam gas. Dokumen tersebut juga memperkenalkan Hukum Gas Ideal yang merupakan gabungan dari keempat hukum dasar tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia seperti konsentrasi, suhu, luas permukaan, sifat zat, dan katalis.
2. Pengertian tentang kemolaran, orde reaksi, energi aktivasi, dan persamaan laju reaksi.
3. Contoh soal terkait penentuan orde reaksi, persamaan laju reaksi, dan pengaruh faktor-faktor terhadap laju reak
materi pembelajaran:
Gugus fungsi senyawa karbon
Struktur dan tata nama senyawa karbon
Sifat-sifat senyawa karbon
Reaksi senyawa karbon
Kegunaan senyawa karbon
Isomer
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia wafiqasfari
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Terdapat penjelasan mengenai teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menentukan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam tabel periodik. Juga dibahas mengenai hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul, serta interaksi antarmolekul seperti gaya van der Waals dan ikatan hidrogen.
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
油
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Topik utama meliputi teori atom Bohr dan mekanika kuantum, sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, geometri molekul berdasarkan teori domain elektron, serta gaya antarmolekul seperti ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.
Struktur Lewis menggunakan titik untuk mewakili elektron pada kulit valensi atom, yang menunjukkan ikatan kovalen dan koordinat antar atom dalam molekul. Struktur ini dikembangkan oleh Gilbert Lewis untuk memodelkan elektron yang terlibat dalam ikatan kimia antar atom. Logam transisi, lantanida, dan aktinida lebih sulit digambarkan dalam struktur Lewis.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terionisasi. Dokumen ini menjelaskan sifat dan contoh larutan elektrolit kuat, lemah, serta non elektrolit berdasarkan hasil percobaan menggunakan alat uji elekt
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]ryryn
油
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan khususnya penurunan tekanan uap jenuh. Sifat koligatif larutan hanya ditentukan oleh jumlah zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis zatnya. Penurunan tekanan uap jenuh terjadi karena zat terlarut menghambat partikel pelarut untuk berpindah ke fase uap. Semakin besar konsentrasi zat terlarut, semakin besar
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan tabel periodik unsur kimia secara singkat, mulai dari pengelompokan awal oleh Lavoisier hingga sistem periodik modern oleh Moseley. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang golongan, periode, konfigurasi elektron, muatan inti efektif, dan jari-jari atom dalam tabel periodik.
Dokumen tersebut membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas pada keadaan standar, dan hubungan antara jumlah mol dengan koefisien reaksi kimia."
1. Ridwan menghibur Gina yang sedih karena tidak lulus ujian masuk fakultas kedokteran dengan menyamakan situasi tersebut dengan konsep reaksi kimia dan pereaksi pembatas.
2. Ridwan menjelaskan bahwa fakultas kedokteran mewakili pereaksi pembatas karena kuota yang terbatas, sementara Gina mewakili pereaksi berlebih.
3. Ridwan menyemangati Gina dengan mengatakan bahwa keber
Bab 5 membahas stoikiometri atau perhitungan kimia yang meliputi tata nama senyawa, hukum-hukum dasar kimia, persamaan reaksi, konsep mol, dan stoikiometri reaksi."
Dokumen tersebut merangkum empat hukum dasar tentang gas, yaitu Hukum Boyle, Hukum Charles, Hukum Gay-Lussac, dan Hukum Avogadro, serta menjelaskan hubungan antara tekanan, volume, suhu, dan jumlah molekul dalam gas. Dokumen tersebut juga memperkenalkan Hukum Gas Ideal yang merupakan gabungan dari keempat hukum dasar tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia seperti konsentrasi, suhu, luas permukaan, sifat zat, dan katalis.
2. Pengertian tentang kemolaran, orde reaksi, energi aktivasi, dan persamaan laju reaksi.
3. Contoh soal terkait penentuan orde reaksi, persamaan laju reaksi, dan pengaruh faktor-faktor terhadap laju reak
materi pembelajaran:
Gugus fungsi senyawa karbon
Struktur dan tata nama senyawa karbon
Sifat-sifat senyawa karbon
Reaksi senyawa karbon
Kegunaan senyawa karbon
Isomer
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia wafiqasfari
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Terdapat penjelasan mengenai teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menentukan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam tabel periodik. Juga dibahas mengenai hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul, serta interaksi antarmolekul seperti gaya van der Waals dan ikatan hidrogen.
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
油
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Topik utama meliputi teori atom Bohr dan mekanika kuantum, sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, geometri molekul berdasarkan teori domain elektron, serta gaya antarmolekul seperti ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiSinta Sry
油
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Topik utama meliputi teori atom Bohr dan mekanika kuantum, sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, geometri molekul berdasarkan teori domain elektron, serta gaya antarmolekul seperti ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.
Atom terdiri dari inti bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Beberapa model atom telah dikemukakan untuk menjelaskan struktur atom, mulai dari model Dalton, Thomson, Rutherford, hingga model mekanika gelombang. Model terakhir menjelaskan elektron sebagai partikel gelombang yang menduduki orbital-orbital atom. Spektrum atom memberikan informasi mengenai tingkat energi elektron dalam atom.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep atom menurut Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr
2. Konsep atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi
3. Konsep atom Rutherford menyatakan bahwa atom memiliki inti bermuatan positif dan elektron mengorbitinya
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom dan sistem periodik. Secara singkat, dibahas mengenai penemuan elektron, inti atom, model atom Bohr, teori gelombang elektron, dan konfigurasi elektron dalam atom.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur elektron atom dan teori mekanika kuantum. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, tetapi dapat ditentukan kemungkinan menemukan elektron berdasarkan fungsi jarak dari inti atom. Dokumen juga menjelaskan empat bilangan kuantum yang menentukan konfigurasi elektron dalam atom.
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPADian Ningrum
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, sistem periodik unsur, ikatan kimia, dan konfigurasi elektron berdasarkan konsep bilangan kuantum seperti aturan Aufbau, aturan Pauli, dan aturan Hund. Secara khusus membahas tentang teori atom mekanika kuantum, diagram orbital, letak unsur dalam tabel periodik, bentuk geometri molekul, teori ikatan seperti VSEPR dan hibridisasi, serta jenis ikatan seperti ion, kovalen, hid
Model atom Bohr menyatakan bahwa elektron hanya dapat berada pada orbit-orbit tertentu di sekitar inti atom, dan bahwa setiap orbit memiliki energi yang terkuantisasi. Teori ini mampu menjelaskan spektrum emisi atom hidrogen dengan baik meskipun memiliki beberapa kelemahan untuk sistem atom yang lebih kompleks."
Dokumen tersebut membahas perkembangan teori atom, dimulai dari teori atom Dalton hingga teori mekanika kuantum. Teori-teori tersebut meliputi teori Thomson (atom terdiri dari muatan positif dan elektron), Rutherford (penemuan inti atom), Bohr (elektron mengorbit inti pada tingkat energi tertentu), hingga mekanika kuantum (atom dijelaskan oleh fungsi gelombang Schrodinger dan bilangan kuantum).
Dokumen ini membahas tentang fungsi eksponen dan logaritma, termasuk definisi, sifat-sifat, grafik, persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis transformasi geometri seperti translasi, rotasi, refleksi, dan dilatasi beserta persamaannya dalam bentuk koordinat dan matriks. Dibahas pula komposisi dari beberapa transformasi tersebut."
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep matematika seperti vektor, matriks, dan transformasi yang digunakan dalam pemecahan masalah. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat operasi aljabar vektor dan perkalian skalar dua vektor.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar matriks seperti definisi matriks, jenis-jenis matriks, operasi-operasi dasar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks, determinan, dan invers matriks serta penerapannya dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.
Dokumen ini membahas tentang standar kompetensi menyelesaikan masalah program linier yang mencakup menyelesaikan sistem pertidaksamaan linier dua variabel, merancang model matematika masalah program linier, dan menyelesaikan model tersebut beserta penafsirannya. Metode yang dibahas untuk menentukan nilai optimum fungsi tujuan program linier adalah metode uji titik pojok dan metode garis selidik.
Dokumen tersebut membahas konsep integral dan operasi pengintegralan. Integral digunakan untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar. Terdapat beberapa jenis integral seperti integral tak tentu, integral tentu, serta rumus-rumus integral untuk fungsi aljabar dan trigonometri.
Bab 6 membahas komposisi dua fungsi dan fungsi invers. Komposisi fungsi adalah proses memetakan nilai output suatu fungsi sebagai input fungsi lain. Fungsi invers adalah fungsi terbalik dari suatu fungsi. Fungsi invers hanya terdefinisi jika fungsi aslinya bijektif. Rumus fungsi invers diperoleh dengan mengubah variabel input dan output pada rumus fungsi aslinya.
Bab 3 membahas rumus-rumus trigonometri jumlah, selisih, dan sudut ganda serta cara membuktikan identitas trigonometri. Kompetensi dasarnya adalah menggunakan rumus-rumus tersebut dan menurunkan rumus-rumus baru seperti perkalian sinus dan kosinus.
BAB 1 membahas standar kompetensi dan kompetensi dasar statistika termasuk membaca dan menyajikan data dalam berbagai diagram serta menghitung ukuran pemusatan, letak, dan penyebaran data. Selanjutnya dijelaskan beberapa pengertian dasar seperti sampel, populasi, datum, data kualitatif dan kuantitatif, serta cara menyajikan data dalam tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, serta ogive.
BUKU SILVIKULTUR POHON DI PERKOTAAN, PENERBIT SELAT MEDIAkukuhsungkawa68
油
Pohon menyediakan sejumlah manfaat penting dalam konteks
perkotaan, termasuk penyerapan polutan udara, penyediaan oksigen,
pengurangan suhu udara melalui peneduh dan evaporasi, serta
peningkatan estetika dan kesejahteraan psikologis penduduk. Untuk
mengoptimalkan manfaat ini, diperlukan pemahaman mendalam tentang
silvikultur pohon di perkotaan - ilmu yang mempelajari penanaman,
perawatan, dan pengelolaan pohon dalam konteks perkotaan. Para
perencana kota dan pejabat berwenang harus memahami prinsipprinsip silvikultur perkotaan untuk mengintegrasikan ruang terbuka
hijau secara efektif dalam perencanaan dan pengembangan kota.
Keterlibatan masyarakat dalam silvikultur pohon di perkotaan juga
merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Pendidikan dan
partisipasi publik dalam pengelolaan ruang hijau dapat meningkatkan
kesadaran dan apresiasi terhadap manfaat pohon, serta mendorong perawatan dan perlindungan pohon di lingkungan perkotaan. Inovasi
dan teknologi baru menawarkan peluang besar untuk meningkatkan
praktik silvikultur perkotaan, seperti penggunaan sistem informasi
geografis untuk pemetaan kanopi pohon dan pengembangan varietas
pohon yang lebih tahan terhadap stres lingkungan perkotaan.
Kerja sama antar lembaga dan sektor sangat penting dalam
mencapai tujuan silvikultur perkotaan yang berkelanjutan. Kemitraan
antara pemerintah kota, lembaga penelitian, sektor swasta, dan
komunitas lokal dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, sumber
daya, dan praktik terbaik. Visi masa depan silvikultur pohon di
perkotaan harus mencakup pendekatan yang lebih adaptif dan inklusif,
mempertimbangkan dampak perubahan iklim dan kebutuhan sosial
yang beragam. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang tantangan, peluang, dan strategi terkait dengan
silvikultur pohon di perkotaan, serta menginspirasi pembaca untuk
berkontribusi dalam menciptakan kota-kota yang lebih hijau, sehat,
dan berkelanjutan.
PPT SEMINAR PROPOSAL HUBUNGAN PELAKSANAAN PERAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN STUN...EgiSatyaFralazenda1
油
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
1. STRUKTUR ATOM, SISTEM
PERIODIK, DAN IKATAN KIMIA
BAB 1
Standar Kompetensi:
Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur,
struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa.
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori
hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.
Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul) dengan sifatnya.
3. A. Teori Kuantum Max Planck
Pada tahun 1990, Max Planck mengajukkan gagasan bahwa radiasi
elektromagnet bersifat diskret. Artinya, suatu benda hanya dapat
memancarkan atau menyerap radiasi elektromagnet dalam ukuran atau
paket-paket kecil dengan nilai tertentu. Paket energi itu disebut kuantum
(kuanta untuk bentuk jamaknya). Besarnya energi dalam suatu paket (satu
kuantum atau satu foton)
dengan, E = energi radiasi
h = tetapan Planck = 6,63 1034 J s
4. B. Model Atom Niels Bohr
Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya
dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Lintasan
eletron tersebut berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu yang disebut sebagai
kulit atom. Setiap kulit ditandai dengan suatu bilangan yang disebut bilangan
kuantum (n).
Bohr berhasil merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron pada atom
hidrogen sebagai berikut.
r = n2 an 0
dengan n = 1, 2, 3, . . .
a = 0,53 (53 pm)
R = tetapan (2,179 1018 J)
E = n
H
n2
RH
Energi elektron pada lintasan ke- n adalah:
Bilangan kuantum (n) 1 2 3 4 dan seterusnya
Lambang kulit K L M N dan seterusnya
5. C. Hipotesis Louis de Broglie
Louis de Broglie, seorang ahli fisika dari Perancis, mengemukkan
gagasannya tentang gelombang materi. Kalau cahaya memliki sifat partikel,
maka partikel juga memilki sifat gelombang. Menurut dr Broglie, gerakan
partikel mempunyai ciri-ciri gelombang. Sifat gelombang dari partikel tersebut
dinyatakan dalam persamaan:
6. D. Azas Ketidakpastian Werner
Heisenberg
Menurut Heisenberg, tidak mungkin menentukan posisi dan
momentum elektron secara bersamaan dengan ketelitian tinggi.
Heisenberg merumuskan hubungan ketidakpastian momentum
sebagai berikut.
7. E. Model Atom Mekanika Kuantum
Pada tahun 1926, Shr旦dinger mengajukkan suatu persamaan, kini disebut
persamaan gelombang Shr旦dinger, untuk mendeskripsikan keberadaan
elektron dalam atom.
Dalam teori atom mekanika kuantum, posisi elektron tidak dipastikan. Hal
yang dapat dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang menemukan
elektron pada setiap titik dalam ruang di sekitar inti.
Istilah lain untuk menyatakan peluang menemukan elektron adalah
densitas elektron.
8. F. Bilangan-Bilangan Kuantum
1. Bilangan Kuantum Utama (n).
Bilangan kuantum utama menentukan tingkat energi orbital atau kulit
atom. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan
bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
2. Bilangan Kuantum Azimut (l).
Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit. Bilangan kuantum azimut
dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai dari 0 sampai dengan
(n 1) untuk setiap nilai n.
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m).
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam ruang.
Bilangan kuantum magnetik dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat
mulai dari l sampai dengan +l, termasuk nil (0).
Nilai l = 0 sampai dengan (n 1)
Nilai m = l, 0, hingga +l
13. I. Bilangan Kuantum Spin dan
Azas Larangan Pauli
Azaz Larangan Pauli:
Dalam sebuah atom, tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai
keempat bilangan kuantum (n, l , m, dan s) yang sama.
14. J. Konfigurasi Elekron dan Elektron Valensi
Azas Aufbau
Azas aufbau menyatakan bahwa pengisian orbital dimulai dari tingkat energi
yang lebih rendah kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Azas Hund
Menurut Hund, pada mengisian orbital-orbital dengan tingkat energi yang
sama, yaitu orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan
menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan spin yang pararel, baru
kemudian berpasangan.
Menyingkat Penulisan Konfigurasi Elektron dengan Menggunakan
Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Na (Z = 11) : 1s2 2s2 2p6 3s1
Sc (Z = 21) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
Na (Z = 11) : [Ne] 3s1
Sc (Z = 21) : [Ar] 3d1 4s2
15. Elekron Valensi
Elektron valensi adalah elektron yang dapat digunakan untuk pembentukan
ikatan kimia. Kulit valensi
Golongan utama:
ns dan ps
Golongan transisi
(n 1)d dan ns
Contoh
Kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur-unsur Cl (Z = 17)
Cl (Z = 17)
Konfigurasi elektron Cl (Z = 17): 1s2 2s2 2p6 3s 2 3p5 atau [Ne] 3s2 3p5
Kulit valensi: 3s dan 3p
Jumlah elektron valensi: 2 + 5 = 7
17. A.Sistem Periodik dan Konfigurasi
Elektron
Oleh karena elektron valensi khas bagi setiap unsur, maka kita
dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan
elektron valensinya, atau sebaliknya.
Golongan
Utama
Elektron
Valensi
Golongan
Tambahan
Elektron
Valensi
lA
llA
lllA
lVA
VA
VlA
VllA
VllA
ns1
ns2
ns2 np1
ns2 np1
ns2 np3
ns2 np4
ns2 np5
ns2 np6
lllB
lVB
VB
VlB
VllB
VlllB
lB
llB
(n 1) d1ns2
(n 1) d2ns2
(n 1) d3ns2
(n 1) d5ns1
(n 1) d5ns2
(n 1) d6, 7,8 ns2
(n 1) d10ns1
(n 1) d10 ns2
18. B. Blok s, p, d, dan f
Hubungan sistem periodik dengan konfigurasi elektron diringkaskan
pada gambar
20. 1. Teori Domain Elektron
Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan geometri molekul
berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat.
Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.
1. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga)
merupakan satu domain.
2. Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu domain.
A. Geometri Molekul
21. Prinsip-prinsip dasar teori domain elektron adalah
1. Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat
saling tolak-menolak, sehingga domain elektron
akan mengatur diri (mengambil formasi)
sedemikian rupa sehingga tolak menolak di
antaranya menjadi minimum.
2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak
yang sedikit lebih kuat daripada pasangan
elektron ikatan.
3. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan
elektron terikat.
22. 2. Merumuskan Tipe Molekul
Tipe molekul ditentukan dengan cara sebagi berikut
atom pusat dinyatakan dengan lambang A,
setiap domain elektron ikatan dinyatakan dengan X, dan
setiap domain elektron bebas dinyatakan dengan E.
23. Tipe molekul dapat ditentukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Senyawa Biner Berikatan Tunggal
dengan,
2. Senyawa Biner Berikatan Rangkap atau Ikatan Kovalen
Koordinat
E =
(EV X)
2
E =
(EV X)
2
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
X = jumlah domain elektron ikatan (jumlah atom yang
terikat pada atom pusat)
E = jumlah domain elektron bebas
24. 3. Menentukan Geometri Molekul
Geometri molekul dapat ditentukan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Menentukan tipe molekul.
2. Menentukan geometri domain-domain elektron di sekitar atom pusat
yang memberi tolak minimum.
3. Menetapkan domain elektron terikat dengan menuliskan lambang atom
yang bersangkutan.
4. Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh
pasangan elektron bebas.
Contoh
Molekul IF
3
AX E3 2
I
件
I
F
F
F
I
F
F
F
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4
Planar bentuk T
25. B. Molekul Polar dan Nonpolar
Molekul dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan dalam molekul
terbesar secara merata. Molekul dikatakan bersifat polar jika distribusi rapatan
elektron tidak merata.
Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut.
a. Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum, ikatan antaratom yang
berbeda dapat dianggap polar.
b. Bentuk molekul tidak simetris, sehingga pusat muatan positif tidak berhimpit
dengan pusat muatan negatif.
26. C. Hibridisasi
Orbital Asal Orbital Hibrida Bentuk Orbital Hibrida Gambar
s, p sp linear
s, p, p sp2 segitiga sama sisi
s, p, p, p sp3 tetrahedron
s, p, p, p, d sp3d bipiramida trigonal
s, p, p, p, d, sp3d2 oktahedron
27. D. Gaya Tarik Antarmolekul
1. Gaya tarik-menarik Dipol Sesaat-Dipol Terimbas
(Gaya London = Gaya Depresi )
Gaya depresi adalah gaya tarik-menarik antara molekul-molekul dalam zat
yang nonpolar.
2. Gaya Tarik Dipol-dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya antarmolekul dalam zat yang polar. Gaya tarik
dipol-dipol lebih kuat dibandingkan gaya depresi (gaya London), sehingga zat
polar cenderung mempunyai titik cair dan titik didih lebih tinggi dibandingkan
zat nonpolar yang massa molekulnya kira-kira sama.
3. Gaya Tarik Dipol-dipol Terimbas
Gaya antarmolekul seperti ini terjadi antara molekul polar dengan molekul
nonpolar.
28. E. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik antara atom hidrogen yang terkait
pada suatu atom berkeelektronegatifan besar dari molekul lain di sekitarnya.
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya-gaya van der Waals.
29. F. Gaya-gaya van der waals
Gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Namun
demikian, ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang tujuannya untuk
memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat sebagai berikut.
Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul
itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas
mulia, hidrogen, dan nitrogen.
Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-
dipol di samping gaya dispresi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.