Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap ekosistem mangrove di negara-negara kepulauan Karibia. Perubahan iklim berpotensi merusak mangrove melalui kenaikan suhu dan permukaan air laut, serta perubahan pola hujan. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan mangrove dan ekosistem terkait seperti terumbu karang. Dokumen juga menjelaskan respon adaptif mangrove terhadap perubahan iklim seperti migrasi ke daratan lebih
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh faktor alam dan manusia, serta upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup seperti reboisasi, pengolahan limbah, dan kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah dan menghemat sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Alquran mengenai ekosistem, kerusakan lingkungan akibat campur tangan manusia seperti penebangan hutan dan intensifikasi pertanian, serta kewajiban melestarikan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang keanekaragaman hayati, perubahan lingkungan, pemanasan global, dan dampaknya bagi ekosistem.
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Ìý
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Integrated, opened, and participatory mangrove ecosystem management strategyCIFOR-ICRAF
Ìý
1. Dokumen ini membahas strategi pengelolaan ekosistem mangrove yang terpadu dan partisipatif.
2. Mangrove memiliki peran penting dalam menahan abrasi, menurunkan emisi karbon, dan menyediakan sumber daya bagi masyarakat.
3. Dampak konversi lahan mangrove perlu diantisipasi dengan pemulihan dan pengelolaan yang berkelanjutan.
Global warming adalah peningkatan suhu bumi secara bertahap akibat peningkatan gas rumah kaca di atmosfir. Suhu rata-rata global telah naik 0.74°C dalam seratus tahun terakhir.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang revitalisasi program pengelolaan ruang laut nasional dan pencemaran lingkungan di Teluk Jakarta. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut bertugas menyusun kebijakan pengelolaan ruang laut dan sumber daya laut. Teluk Jakarta tercemar limbah sampah dan industri sebanyak 14.000 kubik yang mengalir melalui 13 sungai.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha PelestariannyaVinny Oxtafianica
Ìý
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk penyebab kerusakan lingkungan hidup seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan pencemaran serta upaya pelestariannya. Beberapa contoh peristiwa yang diuraikan adalah gempa bumi Samudera Hindia 2004, topan Cimaron di Filipina 2006, banjir di Manado 2014, longsor di Bogor 2014, letusan gunung Sinabung dan Kelud 2014.
Mangrove adalah ekosistem hutan yang tumbuh di daerah pesisir dan terpapar air laut. Dokumen ini menjelaskan bahwa mangrove memiliki berbagai fungsi ekologis, kimiawi, dan biologis seperti melindungi pantai dari erosi, menyerap karbon, dan berperan sebagai habitat alami bagi berbagai biota. Namun saat ini kondisi mangrove di Indonesia sangat memprihatinkan karena kerusakan akibat faktor alam dan manusia seperti
Dokumen tersebut membahas tentang tiga ekosistem laut tropis yaitu padang lamun, hutan mangrove, dan terumbu karang. Padang lamun berperan sebagai produsen detritus dan zat hara serta tempat berlindung bagi berbagai biota laut. Terumbu karang dibentuk oleh karang hermatipik yang menjadi habitat bagi beragam satwa laut. Ekosistem ini saling terkait dan berperan dalam melindungi pantai serta mendukung mata pencaharian masy
Makalah ini membahas tentang wanamina (silvofishery) sebagai modifikasi iklim mikro di tambak berbasis konservasi. Wanamina merupakan budidaya tumpangsari antara ikan dan mangrove yang dapat memodifikasi iklim lokal agar tetap ideal untuk budidaya ikan/udang serta berperan dalam konservasi mangrove. Makalah ini juga membahas masalah yang terjadi di daerah pesisir seperti kerusakan lingkungan dan dampak perubahan iklim
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Ìý
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Integrated, opened, and participatory mangrove ecosystem management strategyCIFOR-ICRAF
Ìý
1. Dokumen ini membahas strategi pengelolaan ekosistem mangrove yang terpadu dan partisipatif.
2. Mangrove memiliki peran penting dalam menahan abrasi, menurunkan emisi karbon, dan menyediakan sumber daya bagi masyarakat.
3. Dampak konversi lahan mangrove perlu diantisipasi dengan pemulihan dan pengelolaan yang berkelanjutan.
Global warming adalah peningkatan suhu bumi secara bertahap akibat peningkatan gas rumah kaca di atmosfir. Suhu rata-rata global telah naik 0.74°C dalam seratus tahun terakhir.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang revitalisasi program pengelolaan ruang laut nasional dan pencemaran lingkungan di Teluk Jakarta. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut bertugas menyusun kebijakan pengelolaan ruang laut dan sumber daya laut. Teluk Jakarta tercemar limbah sampah dan industri sebanyak 14.000 kubik yang mengalir melalui 13 sungai.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha PelestariannyaVinny Oxtafianica
Ìý
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk penyebab kerusakan lingkungan hidup seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan pencemaran serta upaya pelestariannya. Beberapa contoh peristiwa yang diuraikan adalah gempa bumi Samudera Hindia 2004, topan Cimaron di Filipina 2006, banjir di Manado 2014, longsor di Bogor 2014, letusan gunung Sinabung dan Kelud 2014.
Mangrove adalah ekosistem hutan yang tumbuh di daerah pesisir dan terpapar air laut. Dokumen ini menjelaskan bahwa mangrove memiliki berbagai fungsi ekologis, kimiawi, dan biologis seperti melindungi pantai dari erosi, menyerap karbon, dan berperan sebagai habitat alami bagi berbagai biota. Namun saat ini kondisi mangrove di Indonesia sangat memprihatinkan karena kerusakan akibat faktor alam dan manusia seperti
Dokumen tersebut membahas tentang tiga ekosistem laut tropis yaitu padang lamun, hutan mangrove, dan terumbu karang. Padang lamun berperan sebagai produsen detritus dan zat hara serta tempat berlindung bagi berbagai biota laut. Terumbu karang dibentuk oleh karang hermatipik yang menjadi habitat bagi beragam satwa laut. Ekosistem ini saling terkait dan berperan dalam melindungi pantai serta mendukung mata pencaharian masy
Makalah ini membahas tentang wanamina (silvofishery) sebagai modifikasi iklim mikro di tambak berbasis konservasi. Wanamina merupakan budidaya tumpangsari antara ikan dan mangrove yang dapat memodifikasi iklim lokal agar tetap ideal untuk budidaya ikan/udang serta berperan dalam konservasi mangrove. Makalah ini juga membahas masalah yang terjadi di daerah pesisir seperti kerusakan lingkungan dan dampak perubahan iklim
Ekosistem mangrove memberikan berbagai fungsi penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam serta mata pencarian masyarakat, meskipun saat ini terancam kerusakan akibat perubahan iklim, pembangunan, dan aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.
8.aspek ekosistem dan lingkungan pesisir_2017.pptMrYoumen
Ìý
dampak pembangunan pada ekosistem dan lingkungan, pembangunan yang masik berdampak pada ekosistem lingkungan yang buruk, materi ini menjelaskan bagemana dampak pembangunan terhadap risiko lingkungan, apa saja dampak, sumber, jenis pembangunan, risiko,. pencegahan dan pengendalian dampak sehingga tidak menimbulkan risiko
MATERI PRESENTASI BIOLOGI UNTUK SISWA SMP KELAS VII. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. KUNJUNGI SAYA PADA http://aguspurnomosite.blogspot.com
1. Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya alam di wilayah pesisir dan laut Indonesia serta ancaman terhadap keberlangsungan sumber daya tersebut akibat degradasi lingkungan.
2. Sumber daya alam pesisir dan laut Indonesia memiliki beragam manfaat ekonomis dan ekosistem, namun sering terdegradasi akibat polusi, pemanfaatan berlebihan, dan perubahan iklim.
3. Diperlukan upaya pemantauan dan pengelolaan
Mangrove memiliki peran penting dalam menyerap karbon dan menahan laju kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim. Rehabilitasi mangrove dapat meningkatkan ketahanan ekosistem pantai dan menghasilkan manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat. Ancaman utama terhadap mangrove adalah konversi lahan dan peningkatan permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Sutrisna Sandi
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan sumber daya alam di pesisir dan laut Indonesia khususnya di Kepulauan Riau. Beberapa permasalahan yang diuraikan antara lain erosi pantai, degradasi terumbu karang, konversi hutan mangrove, dan pencemaran perairan. Upaya pelestarian yang dianjurkan adalah pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, serta p
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, dan manfaat hutan mangrove. Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pesisir dan dipengaruhi pasang surut air laut. Ia memiliki ciri akar khusus dan biji yang dapat berkecambah serta bermanfaat sebagai pelindung pantai, sumber daya alam, dan habitat satwa. Kerusakan mangrove dapat dicegah dengan penanaman pohon dan perlindungan bersama masy
Dokumen tersebut membahas program pelestarian mangrove di pesisir pantai Sambuli, Sulawesi Tenggara. Program ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian mangrove melalui identifikasi, penyuluhan, penanaman dan pemeliharaan mangrove. Metode yang digunakan meliputi survey, penyuluhan kepada masyarakat, penanaman bibit mangrove, dan monitoring pertumbuhan mangrove. Hasil awal menunjukkan pertumbuhan mangrove dan kemb
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi fisik hutan mangrove dan adaptasi tumbuhan mangrove untuk bertahan hidup pada lingkungan yang ekstrim. Mangrove mampu tumbuh di habitat berlumpur dan berair payau melalui berbagai adaptasi anatomi, morfologi, dan fisiologis seperti akar pneumatik, kelenjar garam, dan kemampuan mengatur kesetimbangan garam. Dokumen ini juga menjelaskan zonasi dan manfaat hutan mangrove.
Negosiasi #PlasticTreaty (Traktat Plastik) soal jadwal, waktu dan lokasi belum diumumkan resmi oleh UNEP
#AMDK muncul lagi, tetapi yang dibahas fokus kepada soal usia kelayakan pakai galon dan juga soal #gelasplastik yang tidak #layakdaurulang.
KLH berketetapan menutup sebanyak 306 TPA sampah di seluruh Indonesia karena menerapkan sistem pembuangan terbuka yang dinilai berbahaya terhadap lingkungan
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptxcokbagus4
Ìý
Climate change
1. Impacts of Climate Change on Mangrove Ecosystems in the
Coastal and Marine Environments of Caribbean Small Island
Developing States (SIDS)
MATA KULIAH BIOLOGI KONSERVASI
JURUSAN BIOLOGI
4. Persebaran Mangrove di Karibia
Source: 2010 World Atlas of Mangroves
Meksiko: 7.700 km2 (770.000 hektar)
Belize: 785,11 km2 (78.511 hektar)
Guatemala: 188 km2 (18.800 hektar)
Honduras: 530 km2 (54.300 hektar)
24% hutan
mangrove di
Karibia telah
hilang dalam ¼
abad terakhir
5. Spesies Mangrove di Karibia
Rhizophora mangle
Avicennia germinans
Laguncularia racemose
Conocarpus erectus
6. Ancaman-ancaman terhadap Ekosistem Mangrove
Perubahan lanskap (pembangunan pesisir)
Perubahan Iklim
Polusi
Eksploitasi manusia
Kerangka Hukum yang tidak efektif
7. Respon Mangrove Terhadap Perubahan Iklim
Meningkatnya
Karbon di
Atmosfer
Kenaikan
Permukaan
Air Laut
Meningkatnya
Suhu
Permukaan
Perubahan
Presipitasi
Dampak
Terhadap
Ekosistem
di
Sekitarnya
Badai dan
Kejadian
Cuaca
Ekstrim
Pengasaman
Air Laut
8. Respon Mangrove terhadap kenaikan permukaan air laut
Respon mangrove terhadap naiknya
muka air laut akan bervariasi menurut
lokasi dan akan bergantung pada laju
kenaikan muka air laut secara lokal dan
ketersediaan sedimen sebagai media
tempat tumbuhnya mangrove. Di wilayah
Karibia, semai mangrove sangat sensitif
terhadap ketersediaan sedimen yang
rendah, diperkirakan mangrove di Pulau
Koral Caribbean tidak akan survive apabila
permukaan air laut meningkat. Ellison and
Stoddart (1991) melaporkan bahwa di
wilayah Caribbean dan Pasifik mangrove
masih dapat berkembang pada kenaikan
muka air laut sekitar 8-9 cm/100 tahun
mangrove mengalami stres, dan kenaikan
diatas 12 cm/100 tahun mangrove hilang.
9. Meningkatnya Karbon di Atmosfer
CO2 dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan produktivitas
tumbuhan secara langsung. Semakin
tinggi konsentrasi CO2 pada atmosfer,
mangrove akan meningkatkan
produktivitas dan efisiensi air yang
semakin tinggi pula. Peningkatan CO2
diatmosfer diperkirakan dapat
memperkuat kemampuan mangrove
(melalui proses biologis seperti
pembentukan akar dan pertambahan
tanah) untuk berpindah menuju
daratan yang lebih tinggi selama SLR
(Sea Level Rise) menggenangi habitat
primernya di zona intertidal.
10. Meningkatnya Suhu Permukaan
Mangrove umumnya tumbuh dalam
kisaran suhu 15-25°C. Peningkatan CO2
dan suhu di atmosfer dapat mempengaruhi
produktivitas mangrove dan dapat
menyebabkan mangrove melakukan
ekspansi menuju latitude / garis lintang
yang lebih tinggi di seluruh dunia. Efek
yang dapat terjadi pada mangrove meliputi:
perubahan komposisi spesies; perubahan
pola phonological (waktu pembungaan dan
pembuahan); peningkatan produktivitas
mangrove (selama suhu tidak melebihi
ambang batas). Peningkatan suhu dapat
memberikan efek negatif yang tajam pada
mangrove tepi pantai.
11. Perubahan Presipitasi
Sedikitnya hujan, adanya SLR (Sea Level Rise),
atau berkurangnya groundwater dapat menyebabkan
tingginya salinitas di lingkungan mangrove. Penurunan
hujan akan mengurangi area geografis pertumbuhan
mangrove dan peningkatan hujan akan memperluas area
geografis pertumbuhan mangrove. Hal tersebut dikarenakan
sedikitnya hujan dapat menyebabkan mangrove mengambil
garam-garaman dari lingkungan rawa. SLR (Sea Level Rise),
sedikitnya hujan dan runoff dapat menyebabkan mangrove
mengalami salinitas yang tinggi dan campuran air asin yang
berdampak pada berkurangya produktivitas secara
keseluruhan. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi
komposisi spesies, diversitas dan interaksi mangrove dengan
vegetasi coastal lainnya.
Badai dan Kejadian Cuaca
Ekstrim
Mangrove sejak lama diketahui mudah
untuk terdegradasi dan melemahkan fungsi
ekosistem dikarenakan adanya peristiwa cuaca
yang ekstrim seperti angina topan dan badai
tropis. Mangrove dapat memberikan
perlindungan dari angina dan hentakan badai
yang disebabkan oleh berbagai cauaca ekstrem.
Mangrove juga berperan sebagai tempat untuk
ikan dan habitat sejumlah spesies, berperan
sebagai mata pencaharian populasi sekitar, dan
mendukung kegiatan turis pantai dan laut.
12. Dampak Terhadap Ekosistem di Sekitarnya
Karena saling ketergantungan antara
ekosistem mangrove dengan ekosistem disekitarnya,
dengan adanya perubahan iklim maka akan
menurunkan tingkat interaksi antar keduanya.
Misalnya, dampak terhadap terumbu karang termasuk
pemutihan karang dan degradasi struktur terumbu
karang akibat menurunnya pH air laut. Hal ini akan
membatasi perlindungan yang diberikan oleh
ekosistem tersebut dari gelombang yang besar
maupun badai, dengan demikian maka akan semakin
memperburuk degradasi hutan mangrove di Karibia.
13. Menetralkan pengasaman air laut
Ketika lautan menyerap CO2, proses
hidrolisis meningkatkan potensi hidrogen (pH)
air laut. Satu studi baru-baru ini
mempertimbangkan apakah mangrove adalah
penggerak pengasaman laut atau penyangga
terhadapnya. Studi ini menetapkan bahwa ekspor
senyawa anorganik terlarut dan alkalinitas dari
enam sungai mangrove asli di Australia
menciptakan peningkatan yang terukur, secara
lokal, dalam pH laut pesisir, menunjukkan
bahwa mangrove dapat secara parsial
menetralkan pengasaman laut di perairan tropis.