Dokumen tersebut membahas perhitungan penulangan kolom beton bertulang. Terdapat persyaratan penulangan kolom seperti lindungan beton minimal, rasio luas tulangan terhadap luas penampang, jumlah dan jarak tulangan memanjang serta sengkang ikat. Diberikan contoh perhitungan penentuan penampang dan penulangan kolom untuk menahan beban tekan 1500 kN dan momen 80 kNm.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1) Distribusi tegangan pada balok dan wilayah tarik serta tekan.
2) Model beban dan struktur untuk balok lantai 2 dan 3 serta ring balk.
3) Fungsi tulangan tarik, tekan, dan geser dalam perencanaan balok.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis material penyusun dinding struktural dan non-struktural serta perbedaan antara keduanya. Dibahas pula prinsip dasar dinding dalam menahan gaya lateral dan sistem penahan gaya gempa baik sistem aktif maupun pasif beserta contoh penerapannya.
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGoVaRisZar
油
Dokumen ini membahas struktur lengkung, termasuk sejarahnya, jenisnya berdasarkan material dan bentuk, serta fungsi dan kelebihan kekurangannya. Struktur lengkung dibentuk dari elemen garis melengkung antara dua titik untuk membentangkan ruang dan menopang beban. Jenisnya meliputi pelengkung batu, kayu, beton bertulang, dan baja.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur pelat lantai beton. Menguraikan pengertian, fungsi, jenis, klasifikasi, sistem tumpuan dan metode pelaksanaan pelat lantai beton untuk konstruksi bangunan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPGHybrid1
油
Dokumen tersebut membahas tentang pekerjaan utilitas pada bangunan gedung yang mencakup tiga bidang utama, yaitu mekanikal, elektrikal, dan plumbing. Pekerjaan mekanikal meliputi elevator, eskalator, dan instalasi pengatur suhu ruang. Pekerjaan elektrikal membahas instalasi listrik dan sistem penangkal petir. Pekerjaan plumbing mencakup instalasi air bersih, limbah, dan sistem pembuangan. Dokumen ini memberikan
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Struktur atap berfungsi untuk melindungi bangunan dari panas, hujan, dan iklim. Rencana struktur atap menggambarkan bentuk, komponen, dan ukuran atap secara detail untuk memudahkan pembangunan. Prinsip atap daerah tropis adalah atap miring dengan overstek untuk melindungi dari hujan dan panas matahari.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi kayu. Secara umum dibahas tentang definisi kayu, sifat kayu secara umum, kelebihan dan kekurangannya, mutu kayu, jenis-jenis sambungan kayu, pemotongan kayu, mesin gergaji kayu, penggunaan kayu sebagai bahan bangunan, dan cara pengawetan kayu.
Dokumen tersebut membahas tentang material hijau (green material) yang ramah lingkungan untuk digunakan dalam pembangunan green building. Ia menjelaskan definisi green material, contoh-contoh material hijau seperti kayu, bambu, beton rumput, serta kriteria green material meliputi sumber daya yang berkelanjutan, proses produksi dan pemasangan yang ramah lingkungan, serta dapat mendukung penghematan energi dan efisiensi bangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkerasan jalan yang terdiri dari beberapa lapisan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membangun perkerasan jalan, seperti agregat, filler, semen, dan aspal sebagai bahan pengikat. Bahan-bahan tersebut harus memenuhi standar kualitas untuk membangun perkerasan jalan yang kuat dan tahan lama.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bahan penutup atap dan kriteria yang baik untuk bahan penutup atap. Jenis-jenis bahan penutup atap yang dijelaskan antara lain genteng tanah liat, genteng keramik, genteng beton, genteng metal, genteng kaca, atap seng, atap asbes, atap polikarbonat, atap onduline, dan atap ijuk beserta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis sambungan kayu seperti sambungan sudut, ambang pintu, melebar, dan memanjang. Jenis-jenis sambungan ambang pintu dijelaskan seperti sambungan bibir, pen dan papan terbuka, sambungan pasak dan lobang disertai pasak luncur, serta sambungan ambang tengah. Metode-metode konstruksi kayu seperti konstruksi alur dan lidah, verstek dengan isian, menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang struktur pelat lantai beton. Menguraikan pengertian, fungsi, jenis, klasifikasi, sistem tumpuan dan metode pelaksanaan pelat lantai beton untuk konstruksi bangunan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPGHybrid1
油
Dokumen tersebut membahas tentang pekerjaan utilitas pada bangunan gedung yang mencakup tiga bidang utama, yaitu mekanikal, elektrikal, dan plumbing. Pekerjaan mekanikal meliputi elevator, eskalator, dan instalasi pengatur suhu ruang. Pekerjaan elektrikal membahas instalasi listrik dan sistem penangkal petir. Pekerjaan plumbing mencakup instalasi air bersih, limbah, dan sistem pembuangan. Dokumen ini memberikan
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Struktur atap berfungsi untuk melindungi bangunan dari panas, hujan, dan iklim. Rencana struktur atap menggambarkan bentuk, komponen, dan ukuran atap secara detail untuk memudahkan pembangunan. Prinsip atap daerah tropis adalah atap miring dengan overstek untuk melindungi dari hujan dan panas matahari.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi kayu. Secara umum dibahas tentang definisi kayu, sifat kayu secara umum, kelebihan dan kekurangannya, mutu kayu, jenis-jenis sambungan kayu, pemotongan kayu, mesin gergaji kayu, penggunaan kayu sebagai bahan bangunan, dan cara pengawetan kayu.
Dokumen tersebut membahas tentang material hijau (green material) yang ramah lingkungan untuk digunakan dalam pembangunan green building. Ia menjelaskan definisi green material, contoh-contoh material hijau seperti kayu, bambu, beton rumput, serta kriteria green material meliputi sumber daya yang berkelanjutan, proses produksi dan pemasangan yang ramah lingkungan, serta dapat mendukung penghematan energi dan efisiensi bangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkerasan jalan yang terdiri dari beberapa lapisan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membangun perkerasan jalan, seperti agregat, filler, semen, dan aspal sebagai bahan pengikat. Bahan-bahan tersebut harus memenuhi standar kualitas untuk membangun perkerasan jalan yang kuat dan tahan lama.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bahan penutup atap dan kriteria yang baik untuk bahan penutup atap. Jenis-jenis bahan penutup atap yang dijelaskan antara lain genteng tanah liat, genteng keramik, genteng beton, genteng metal, genteng kaca, atap seng, atap asbes, atap polikarbonat, atap onduline, dan atap ijuk beserta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis sambungan kayu seperti sambungan sudut, ambang pintu, melebar, dan memanjang. Jenis-jenis sambungan ambang pintu dijelaskan seperti sambungan bibir, pen dan papan terbuka, sambungan pasak dan lobang disertai pasak luncur, serta sambungan ambang tengah. Metode-metode konstruksi kayu seperti konstruksi alur dan lidah, verstek dengan isian, menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang kayu, mulai dari pengertian, bagian-bagian, sifat, kelebihan, kekurangan, kelas keawetan, jenis, cacat, pengawetan kayu beserta metode dan jenis bahannya. Secara ringkas, kayu adalah bagian batang pohon yang mengeras akibat lignifikasi, memiliki berbagai bagian, sifat, dan kelas keawetan berbeda. Pengawetan kayu bertujuan memperpanjang um
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat kayu dan penggunaannya. Kayu memiliki berbagai sifat fisik seperti berat, warna, tekstur, dan higroskopis. Secara mekanik, kayu memiliki kekuatan tarik, tekan, geser, dan lentur yang berbeda di setiap arahnya. Jenis dan klasifikasi kayu ditentukan berdasarkan pemakaian, sementara penggunaan kayu meliputi konstruksi, perabot, lant
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis kayu dan sifat-sifatnya, mulai dari kayu jati, merbau, bangkirai, kamper, kelapa, meranti merah, karet, gelam, ulin, akasia. Jenis-jenis kayu tersebut dijelaskan asal usul, warna, tekstur, dan kegunaannya. Dokumen juga menjelaskan sifat fisik umum kayu seperti berat jenis, keawetan, warna
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan rumah prefabrikasi kayu dengan sistem panel. Rumah prefabrikasi dirancang menggunakan komponen modular untuk struktur dan non-struktur. Komponen struktur utama adalah kolom dan balok yang terbuat dari kayu olahan LVL. Pengujian menunjukkan komponen struktur mempunyai kuat lentur rata-rata 1556,1 N/mm2 dan kuat tekan rata-rata 40,67 N/mm2. Rumah pre
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur kayu untuk atap, termasuk perhitungan beban mati, hidup, hujan, dan angin yang bekerja pada struktur atap. Disebutkan pula kombinasi beban yang digunakan dalam perencanaan struktur.
Rencana pembelajaran mata pelajaran konstruksi bangunan kelas X ini membahas 3 poin utama:
1) Materi pembelajaran tentang sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu yang digunakan untuk konstruksi bangunan.
2) Indikator pembelajaran untuk menguasai karakteristik dan spesifikasi kayu.
3) Kompetensi dasar yang meliputi pengetahuan tentang kayu dan penerapannya dalam konstruksi bangunan.
Dokumen ini membahas pengembangan perangkat pembelajaran modul untuk model pembelajaran berbasis kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) pada kompetensi dasar membuat sambungan dan hubungan kayu di SMK Negeri 1 Kediri untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengembangan perangkat pembelajaran modul dapat membuat pembelajaran lebih ba
Dokumen tersebut membahas tentang bahan tambahan beton, terutama plasticizer. Jenis bahan tambahan beton meliputi bahan kimia seperti plasticizer dan bahan mineral seperti abu terbang. Plasticizer bekerja dengan menetralisir muatan pada permukaan partikel semen sehingga partikel tersebar dan mengurangi kebutuhan air pada beton.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai jenis kayu yang umum digunakan sebagai bahan bangunan di Indonesia. Jenis-jenis kayu tersebut dijelaskan karakteristiknya seperti warna, tekstur, sifat, kelas kuat, keawetan, kegunaan dan harga. Beberapa jenis kayu yang dijelaskan antara lain jati, bengkirai, kamper, keruing, meranti merah, meranti putih, nangka dan durian.
This document lists the names of national heroes of Indonesia over six pages. It includes independence fighters, religious and social leaders, and founding fathers such as Bung Karno and Moh. Hatta who were integral to Indonesia declaring its independence and shaping the country.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat kayu secara umum, penampang kayu, dan berbagai jenis sambungan kayu yang digunakan pada konstruksi bangunan, perabotan, dan produk lainnya."
Dokumen tersebut membahas tentang sambungan dan hubungan kayu, termasuk definisi sambungan dan hubungan kayu, jenis-jenis sambungan dan hubungan kayu, serta teknik pembuatan masing-masing jenis sambungan dan hubungan kayu.
Dokumen ini berisi tentang konstruksi kayu. Menguraikan tentang nilai kuat acuan kayu seperti modulus elastisitas lentur, kuat lentur, kuat tarik sejajar serat, kuat tekan sejajar serat, kuat geser dan kuat tekan tegak lurus serat. Juga menjelaskan tentang nilai rasio tahanan dan macam-macam cacat pada kayu seperti retak, pingul, arah serat, saluran damar, gubal, lubang serangga dan hati rap
Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu betonPaul Alves
油
1) Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan kuat lentur balok komposit kayu-beton dengan penghubung geser paku polos dan paku ulir.
2) Balok komposit terdiri atas kayu dan beton yang disatukan menggunakan penghubung geser berupa paku polos atau paku ulir.
3) Penelitian ini bertujuan mengetahui kuat lentur balok komposit yang menggunakan paku polos dan paku ulir sebagai penghubung ges
3. Kostruksi Kayu
Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi
bangunan. Pengetahuan dasar mengenai konstruksi
kayu pada umumnya adalah Hubungan dan Sambungan
Kayu
4. Sambungan dan Hubungan
Konstruksi Kayu
Sambungan kayu adalah dua batang atau lebih
yang disambung-sambung menjadi satu batang
kayu panjang atau mendatar maupun tegak lurus
dalam satu bidang datar atau dua dimensi
Sedangkan yang disebut dengan hubungan kayu
yaitu dua batang kayu atau lebih yang dihubung-
hubungkan menjadi satu benda atau satu bagian
konstruksi dalam satu bidang (dua dimensi)
maupun dalam satu ruang berdimensi tiga.
5. Untuk memenuhi syarat kekokohan maka sambungan
dan hubungan-hubungan kayu harus memenuhi
syaratsyarat sebagai berikut:
a. Sambungan harus sederhana dan kuat. Harus
dihindari takikan besar dan dalam, karena dapat
mengakibatkan kelemahan kayu dan diperlukan
batang-batang kayu berukuran besar, sehingga dapat
merupakan pemborosan.
b. Harus memperhatikan sifat-sifat kayu, terutama
sifat menyusut, mengembang dan tarikan.
c. Bentuk sambungan dari hubungan konstruksi kayu
harus tahan terhadap gaya-gaya yang bekerja.
6. Hubungan kayu dibagi dalam 3 kelompok ialah:
a. Sambungan kayu arah memanjang
b. Hubungan kayu yang arah seratnya berlainan
(menyudut)
c. Sambungan kayu arah melebar (sambungan papan)
Sambungan memanjang digunakan untuk
menyambung balok tembok, gording dan sebagainya.
Hubungan kayu banyak digunakan pada hubungan-
hubungan pintu, jendela, kuda-kuda dan sebagainya.
Sedangkan sambungan melebar digunakan untuk bibir
lantai, dinding atau atap.
7. Sambungan Kayu Arah Memanjang Mendatar
sambungan
memanjang ini terdiri dari sambungan mendatar dan
tegak lurus.
a. Sambungan bibir lurus
b. Sambungan bibir lurus berkait
c. Sambungan bibir miring
d. Sambungan bibir miring berkait
e. Sambungan memanjang balok kunci
f. Sambungan memanjang kunci jepit
g. Sambungan tegak lurus.
24. Gaya Gaya yang harus
diperhatikan pada sambungan
Gaya Tarik
Gaya Desak
Gaya Momen
25. Gaya Tarik pada sambungan
Bila yang bekerja gaya tarik, maka sambungan batang
kayu tersebut harus saling mengait agar tidak mudah
lepas, Misalnya memakai sambungan bibir miring
berkait.
26. Gaya Desak Pada Sambungan
Bila yang bekerja gaya desak, maka sambungan
kedua batang kayu diusahakan agar permukaan
batang yang akan disambung saling menempel rapat.
Misalnya memakai sambungan tegak lurus tekan.
27. Gaya Lintang dan Momen
Bila yang bekerja gaya lintang dan momen, maka gaya
lintang akan menyebabkan sambungan akan saling
bergeser sedang momen akan menyebabkan suatu
lenturan. Maka dalam hal ni sambungan harus kuat dan
kaku misalnya memakai sambungan pengunci.
28. ASD (Allowable Stress Design)
Allowable Stress Design merupakan format
konvesional yang sederhana dalam format ini
diasumsikan tidak ada variabilitas beban sehingga
setiap macam beban dianggap mempunyai pengaruh
yang sama terhadap kayu dan tidak ada distribusi
beban, konsep dasar dari penghitungan ASD adalah
29. artinya beban hidup (L) ditambah beban mati (D)
harus lebih kecil dengan tegangan ijin (Fx) dikalikan
dengan faktor lama pembebanan (Cd) diambil nilai
1,oo untuk lantai, 1,15 untuk atap dengan beban salju
1,25 untuk atap tanpa beban salju. Sedangkan
tegangan izin (Fx) merupakan kekuatan karakteristik
kayu yang telah direduksi dengan faktor penyesuaian
sebagai faktor pengali. Untuk softwood dipilih faktor
penyesuaian sebesar 遜 ,1 sedangkan untuk hardwood
dipilih faktor penyesuaian sebesar 遜 ,3. Kekuatan
karakteristik merupakan 5% Exclution limit distribusi
populasi (R0,05 ). Sehingga tegangan ijin (Fx) untuk
pemilahan mekanis dapat dilakukan dengan cara :