際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
i
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN
DISUSUN OLEH :
Nama : Rifki Sanjaya
NPM : 0022125
Kelas : 2 PCM A
Semester : 3
Program Studi : D-3 Perancangan Mekanik Mesin
Dosen Pengampu : Dedy Ramdhani, S.S.T.,M.Sc
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI
BANGKA BELITUNG
Industri Air Kantung Sungailiat, 33211
Bangka Induk Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
Telepon : (0717) 93586, (0717) 431335 Ext. 2281, 2126
Fax : (0717) 93585
ii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadiran allah SWT karena atas
berkah, rahmat, dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana
yang kami harapkan.
Banyak pihak yang tealah membantu menyelesaikan secara langsung dan
tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak. Dalam penyusunan makalah ini kami sadar betul atas kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan, sehingga dapat
memperbaiki makalah ini
Penyusun
3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Elemen Pengikat
Elemen pengikat untuk mengikat dua komponen atau lebih, dengan atau tanpa menahan
gaya. Fungsi sebagai pemegang, penyetel ,penyambung dan lain sebagainya Dan secara umum
elemen penigikat dibagi menjadi dua: pengikat permanen dan non permanen
B. Pengertian Sambungan
Tiap mesin atau konstuksi terbentuk dari beberapa suku bagian,macam-macam
bagian. Sesamanya dihubungkan, salah satu cara menghubungkan suatu bagian ke suku bagian
yang lain diperlukan / memberikan sambungan.
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian / konstruksi dengan
menggunakan suatu cara tertentu.
C. Macam-Macam Sambungan
1. Sambungan tetap adalah sambungan yang dapat dilepas dengan cara merusaknya,
contoh:sambungan keeling dan sambungan las.
2. Sambungan tidak tetap adalah sambungan yang dapat kita lepas dan dapat kita bongkar
tanpa merusaknya sesuatu,contohnya:sambungan pasak,sambungan pena,dan
sambungan ulir
D. Las
Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi
pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair.
Dengan kata lain, las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan
menggunakan energi panas. Dalam proses penyambungan ini adakalanya disertai dengan
tekanan dan material tambahan (filler material)
Jenis-jenis Sambungan Las
Jenis sambungan tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran dan profil batang yang
bertemu di sambungan, jenis pembebanan, besarnya luas sambungan yang tersedia untuk
pengelasan, dan biaya relatif dari berbagai jenis las. Sambungan las terdiri dari lima jenis dasar
dengan berbagai macam variasi dan kombinasi yang banyak jumlahnya. Kelima jenis dasar ini
4
adalah sambungan sebidang (butt), lewatan (lap), tegak (T), sudut, dan sisi, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 6.16.
1. Sambungan Sebidang
Sambungan sebidang dipakai terutama untuk menyambung ujung-ujung plat datar
dengan ketebalan yang sama atau hampir sarna. Keuntungan utama jenis
sambungan ini ialah menghilangkan eksentrisitas yang timbul pada sambungan
lewatan tunggal seperti dalam Gambar 6.16(b). Bila digunakan bersama dengan las
tumpul penetrasi sempurna (full penetration groove weld), sambungan sebidang
menghasilkan ukuran sambungan minimum dan biasanya lebih estetis dari pada
sambungan bersusun. Kerugian utamanya ialah ujung yang akan disambung
biasanya harus disiapkan secara khusus (diratakan atau dimiringkan) dan
dipertemukan secara hati-hati sebelum dilas. Hanya sedikit penyesuaian dapat
dilakukan, dan potongan yang akan disambung harus diperinci dan dibuat secara
teliti. Akibatnya, kebanyakan sambungan sebidang dibuat di bengkel yang dapat
mengontrol proses pengelasan dengan akurat.
2. Sambungan Lewatan
Sambungan lewatan pada Gambar 6.17 merupakan jenis yang paling umum.
Sambungan ini mempunyai dua keuntungan utama:
a) Mudah disesuaikan. Potongan yang akan disambung tidak memerlukan
ketepatan dalam pembuatannya bila dibanding dengan jenis sambungan
lain. Potongan tersebut dapat digeser untuk mengakomodasi kesalahan kecil
dalam pembuatan atau untuk penyesuaian panjang.
b) Mudah disambung. Tepi potongan yang akan disambung tidak memerlukan
persiapan khusus dan biasanya dipotong dengan nyala (api) atau geseran.
Sambungan lewatan menggunakan las sudut sehingga sesuai baik untuk
5
pengelasan di bengkel maupun di lapangan. Potongan yang akan disambung
dalam banyak hal hanya dijepit (diklem) tanpa menggunakan alat pemegang
khusus. Kadang-kadang potongan-potongan diletakkan ke posisinya dengan
beberapa baut pemasangan yang dapat ditinggalkan atau dibuka kembali
setelah dilas.
Keuntungan lain sambungan lewatan adalah mudah digunakan untuk
menyambung plat yang tebalnya berlainan.
3. Sambungan Tegak
Jenis sambungan ini dipakai untuk membuat penampang bentukan (built-up) seperti
profil T, profil 1, gelagar plat (plat girder), pengaku tumpuan atau penguat samping
(bearing stiffener), penggantung, konsol (bracket). Umumnya potongan yang
disambung membentuk sudut tegak lurus seperti pada Gambar 6.16(c). Jenis
sambungan ini terutama bermanfaat dalam pembuatan penampang yang dibentuk
dari plat datar yang disambung dengan las sudut maupun las tumpul.
4. Sambungan Sudut
Sambungan sudut dipakai terutama untuk membuat penampang berbentuk boks segi
empat seperti yang digunakan untuk kolom dan balok yang memikul momen puntir
yang besar.
5. Sambungan Sisi
Sambungan sisi umumnya tidak struktural tetapi paling sering dipakai untuk
menjaga agar dua atau lebih plat tetap pada bidang tertentu atau untuk
mempertahankan kesejajaran (alignment) awal.
Seperti yang dapat disimpulkan dari pembahasan di muka, variasi dan kombinasi
kelima jenis sambungan las dasar sebenarriya sangat banyak. Karena biasanya
terdapat lebih dari satu cara untuk menyambung sebuah batang struktural dengan
lainnya, perencana harus dapat memilih sambungan (atau kombinasi sambungan)
terbaik dalam setiap persoalan.
6
Klasifikasi Kualitas Sambungan LAS
1. Sambungan kelas I
Bila persyaratan 1  6 dipenuhi, dan pengelasan khusus untuk kekuatan dan kualitas
material yang tinggi
2. Sambungan kelas II
Persyaratan 1-5 dipenuhi, prosedur pengelasan normal untuk beban statis maupun
dinamis
3. Sambungan kelas III
Tidak ada persyaratan khusus dan sambungan tidak perlu di test
E. Lem Industri
Lem adalah zat atau bahan perekat yang berfungsi merekatkan dua bagian (sisi) suatu
benda. Secara garis besar material pembentukan lem terbuat dari bahan alami maupun bahan
sintetis. Lem yang terbuat dari bahan alami biasanya menggunakan campuaran air sebagai
pelarutnya sehingga kekuatannya akan melemah ketika terkena air akan tetapi jenis le mini
tidak mudah terbakar. Sedangkan lem sintetis menggunakan pelarut kimia dan lem akan
mongering setelah pelarutnya menguap akan tetapi jenis lem ini akan mudah terbakar.
Salah satunya lem macam pasta gigi atau sealer, lem jenis ini buat blok mesin punya
kemampuan menahan tekanan udara, oli, air dan yang pasti tahan panas.
7
Namun bukan berarti lem jenis ini bisa merapatkan komponen di mesin yang akan
disatukan.Ada beberapa jenis lem khusus yang digunakan hanya untuk komponen-komponen
tertentu di mesin. Misalkan lem silikon macam Super Red Silicone yang banyak dijual di
pasaran.
Meski lem warna oranye ini tahan panas, sayangnya bila mengering jadi karet itu
kurang kuat untuk merekatkan blok mesin.Makanya disarankan lem silicon baiknya dipakai
buat merapatkan part macam slang radiator atau O-ring seperti di dinamo starter.
Sedangkan lem cair khusus blok harusnya mampu menutupi pori-pori agar tidak
bocor.Selain lem cair dan silicon, di pasaran juga beredar lem-lem khusus buat
mengencangkan komponen di mesin.
Contoh lem plastic steel yang biasa dipakai untuk merekatkan komponen bermaterial
babet bila patah. Atau lem power glue untuk atasi komponen berbahan plastik jika retak atau
lem Loctate yang fungsinya buat mengunci baut dan mur.
Jenis-jenis Lem pada Mesin
1. lem Dextone
Toppers, kalau lem jenis ini sering juga disebut dengan lem Dextone. Nah, lem ini
memiliki 2 komponen, resin dan hardener (pengeras).Namun, sebelum kamu
mengaplikasikannya pada kayu, kamu harus mencampur ke 2 jenis lem ini terlebih
dahulu ya. Nah, lem ini mampu bertahan pada temperatur tinggi juga lho.Jadi, selain
cocok untuk merekatkan besi, lem ini juga cocok untuk baja, tembaga, plastik, kayu,
keramik, dan bahan lainnya.
2. Lem Red Silikon
Silicone Sealant berwarna merah yang mempunyai daya tahan temperature yang
lebih baik, digunakan untuk mulut pipa, pelindung transmisi, tutup valve, tutup oli,
8
pompa air, dan dapat digunakan juga ke material lain seperti metal, keramik, porselin
dan plastik.
F. Paku keling / sholder
Selama bertahun-tahun sambungan paku keling adalah satu-satunya cara praktis yang
menghasilkan sambungan logam yang aman. Sambungan keling termasuk ke dalam jenis
sambungan tetap atau permanen, yaitu sambungan yang tidak dapat dibuka kecuali dengan
merusaknya. Proses penggunaan sambungan keling mengharuskan pembuatan lubang poros
atau lubang bor yang kira-kira berukuran besar (1/16 inchi ; 1,5 mm).
Pemasangan bagian-bagian yang menggunakan paku semat (Drift Pin) untuk
menyejajarkan lubang-lubang tersebut dan penggunaan satu atau lebih baut untuk menyatukan
bagian-bagian tersebutuntuk sementara.
Pada hakekatnya, metoda pemasangannya adalah dengan memanaskan keling sampai
berwarna merah jambu (kira-kira 980 0
c) dan dimasukkan ke dalam lubang yang disejajarkan
melalui ke beberapa bagian yang akan disambungkan. Salah seorang pekerja pemasang paku
keling kemudian memakaikan sebuah batang pegang (Bucking Bar) dengan sebuah blok bentuk
kepala (Head Die) kepada kepala paku keling yang dibuat untuk memegang paku keling di
tempatnya dan untuk membentuknya. Seorang pekerja lainnya menggunakan poros penggerak
tekan dengan sebuah blok bentuk kepala untuk menempa tangkai paku keling yang menonjol
yang akan menghasilkan kepala lainnya. Operasi penempaan tersebut secara serempak
mengerjakan kembali logam paku keling dan menyebabkan pembesaran tangki sampai hampir
mengisi lubang besar tersebut. Pengerjaan kembali dan pembesaran tangkai ini bersama-sama
dengan penyusutan paku keling panas tersebut, kebanyakan telah menghasilkan sambungan
yang kuat. Konstruksi paku keling selama pendinginan ditahan oleh bahan sambungan dan
9
akan mengembangkan tegangan dalam paku keling sehingga sebuah sambungan paku keling
berada di tengah-tengah antara sebuah sambungan jenis gesekan dan sebuah sambungan jenis
dukung. Sambungan ini meneruskan beban desain terutama melalui gesekan diantara plat-plat
klem yang membuat sambungan tersebut. Sambungan paku keling telah mempunyai sejarah
keberhasilan yang cukup panjang di bawah tegangan lelah (Fatique Stress) seperti sambungan
rel kereta api.
Pemakaian paku keling ini digunakan untuk :
1. Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler( boiler, tangki dan pipa-pipa
tekanan tinggi ).
2. Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane ).
3. Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa
tekanan).
4. Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( mis ; pesawat terbang)
Keuntungan dan kerugian sambungan paku keling.
Keuntungan
1. Dapat menyerap getaran
2. Dapat menyambung bahan yang berbeda
3. Dapat menyambung bahan yang tipis
4. Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat
5. Pemeriksaannya lebih mudah
Kerugian
1. Kekuatan bahan berkurang dengan adanya lubang
2. Konstruksi relative lebih mahal
3. Terjadi pemusatan tegangan
Jenis pembebanan dalam paku keling
Bila dilihat dari bentuk pembebanannya, sambungan paku keling ini dibedakan yaitu :
1. Pembebanan Tangensial.
Pada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak pada garis kerja
resultannya, sehingga pembebanannya terdistribusi secara merata kesetiap paku
keling yang digunakan.
2. Pembebanan Eksentrik
10
Teknik Penyolderan
1. Penyolderan Busur Api Bahan tambah dicairkan dengan busur api dari peralatan
solder atau gas asetilen. Membutuhkan bahan pengalir. Pemakaian pada
penyolderan lunak dank Keras, serta sesuai untuk pekerjaan tunggal.
2. Penyolderan Tahanan dan Induksi Bagian bahan yang akan disolder bersama bahan
tambah dan bahan pengalir dipanaskan dengan gulungan induksi listrik. Sangat
sesuai dan menghemat waktu untuk pengerjaanmasal dengan ban berjalan.
3. Penyolderan Sinar Panas dipanaskan dari sinar lampu Halogen ( Daya sekitar 150-
4000W) yang difokuskan lensa cekung. Daerah panas yang dihasilkan mencapai
diameter 15 mm. Metode ini sangat cocok untuk penyolderan benda-benda teknik
yang presisi dan peralatan listrik.
11
Jenis kerusakan
Kerusakan yang biasanya terjadi paku keling adalah :
1. Tearing of the plate at ende : robek pada bagian pinggir dari plat yang dapat terjadi
jika margin (m) kurang dari 1.5 d, dengan d ialah diameter paku keling.
Tearing of the plate at ende
2. Tearing of the plate a cross a row of rivets : robek pada garis sumbu lubang paku
keling dan bersilangan dengan garis gaya.
Tearing of the plate a cross a row of rivets
3. Shearing of the rivets : kerusakan sambungan paku keling karena beban geser.
Shearing of the rivets
12
Tipe sambungan paku keling
1. Berdasarkan Penyambungan Plat
a) Lap Joint (Sambungan Berimpit) : sambungan yang menempatkan pelat
yang akan disambung saling berimpitan dan kedua pelat tersebut disambung
dengan paku keling.
Pemasangan tipe lap joint biasanya digunakan pada plat yang overlaps satu
dengan yang lainnya..
b) Butt Joint (Sambungan Bilah) : sambungan yang menempatkan kedua ujung
pelat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut
ditutup dengan bilah (strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan
dengan bilah menggunakan paku keling
Digunakan untuk menyambung dua plat utama, dengan menjepit
menggunakan 2 plat lain, sebagai penahan (cover), dimana plat penahan ikut
dikeling dengan plat utama. Tipe ini meliputi single strap butt joint dan
double strap butt joint
Tipe Sambungan Paku Keling Berdasarkan Sambungan Plat
13
2. Berdasarkan Jumlah Baris
a) Sambungan baris tunggal (single riveted joint)
Pada sambungan berimpit, sambungan baris tunggal adalah sambungan
yang menggunakan satu baris paku keeling pada sistem sambungan.
Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris tunggal adalah
sambungan yang menggunakan satu baris paku pada masing-masing sisi
sambungan.
b) Sambungan baris ganda (double riveted lap joint)
Pada sambungan berimpit, sambungan baris ganda adalah sambungan yang
menggunakan dua baris paku keling pada sistem sambungan. Sedangkan
pada sambungan bilah, sambungan baris ganda adalah sambungan yang
menggunakan dua baris paku pada masing-masing sisi sambungan
Berdasarkan Jumlah Baris
3. Berdasarkan Susunan Paku
a) Sambungan Rantai
b) Sambungan Zig - Zag
Berdasarkan Susunan Paku
14
Desain teknis keling
a) Pitch: Jarak dari pusat satu keling ke pusat keling lainnya yang sejajar,
dinotasikan dengan p.
b) Diagonal Pitch: Jarak antara pusat keling pada baris berikutnya dari sambungan
keling zig-zag
c) Back Pitch: Jarak tegak lurus diantara garis pusat dari baris berikutnya,
donotasikan dengan ps.
d) Margin: Merupakan jarak antara pusat dari lubang keling dengan tepi dari pelat,
notasi m.

More Related Content

Similar to ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx (20)

Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1
PPGhybrid3
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
Fajar Istu
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1 Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
Polban
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
frans2014
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfModul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
DonKabo1
Sambungan_Las_Elemen_Mesin_sambungan las_ppt.ppt
Sambungan_Las_Elemen_Mesin_sambungan las_ppt.pptSambungan_Las_Elemen_Mesin_sambungan las_ppt.ppt
Sambungan_Las_Elemen_Mesin_sambungan las_ppt.ppt
satria461
makalah Ring PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN ELE...
makalah Ring PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN ELE...makalah Ring PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN ELE...
makalah Ring PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN ELE...
Fariq Abdullah dachlan
Kemasan logam
Kemasan logamKemasan logam
Kemasan logam
rahmat fahri
Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur baja
Nunu Nurul
Materi i teknik mesin m6 kb2
Materi i teknik mesin m6 kb2Materi i teknik mesin m6 kb2
Materi i teknik mesin m6 kb2
PPGhybrid3
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Komunitas pencinta seni Dan kreatif - komposer
Bab 1 reka bentuk dan penghasilan projek
Bab 1 reka bentuk dan penghasilan projekBab 1 reka bentuk dan penghasilan projek
Bab 1 reka bentuk dan penghasilan projek
diancz
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan MesinKHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
Zasni @ Zaxx
2
22
2
ADIYEL
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdfMechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Deni Prasetyo
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja ii
nizar amody
Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1
PPGhybrid3
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
Fajar Istu
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1 Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
Polban
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
frans2014
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfModul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
DonKabo1
Sambungan_Las_Elemen_Mesin_sambungan las_ppt.ppt
Sambungan_Las_Elemen_Mesin_sambungan las_ppt.pptSambungan_Las_Elemen_Mesin_sambungan las_ppt.ppt
Sambungan_Las_Elemen_Mesin_sambungan las_ppt.ppt
satria461
makalah Ring PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN ELE...
makalah Ring PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN ELE...makalah Ring PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN ELE...
makalah Ring PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN ELE...
Fariq Abdullah dachlan
Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur baja
Nunu Nurul
Materi i teknik mesin m6 kb2
Materi i teknik mesin m6 kb2Materi i teknik mesin m6 kb2
Materi i teknik mesin m6 kb2
PPGhybrid3
Bab 1 reka bentuk dan penghasilan projek
Bab 1 reka bentuk dan penghasilan projekBab 1 reka bentuk dan penghasilan projek
Bab 1 reka bentuk dan penghasilan projek
diancz
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan MesinKHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
Zasni @ Zaxx
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdfMechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Deni Prasetyo
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja ii
nizar amody

More from AmaliaJuaddy (7)

Mengenal-Hakikat-Syiah.ppt
Mengenal-Hakikat-Syiah.pptMengenal-Hakikat-Syiah.ppt
Mengenal-Hakikat-Syiah.ppt
AmaliaJuaddy
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.pptppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
AmaliaJuaddy
sifat hidup foya-foya.docx
sifat hidup foya-foya.docxsifat hidup foya-foya.docx
sifat hidup foya-foya.docx
AmaliaJuaddy
makalah tawuran antar pelajar.docx
makalah tawuran antar pelajar.docxmakalah tawuran antar pelajar.docx
makalah tawuran antar pelajar.docx
AmaliaJuaddy
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxpenerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
AmaliaJuaddy
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
AmaliaJuaddy
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptxDewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
AmaliaJuaddy
Mengenal-Hakikat-Syiah.ppt
Mengenal-Hakikat-Syiah.pptMengenal-Hakikat-Syiah.ppt
Mengenal-Hakikat-Syiah.ppt
AmaliaJuaddy
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.pptppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
AmaliaJuaddy
sifat hidup foya-foya.docx
sifat hidup foya-foya.docxsifat hidup foya-foya.docx
sifat hidup foya-foya.docx
AmaliaJuaddy
makalah tawuran antar pelajar.docx
makalah tawuran antar pelajar.docxmakalah tawuran antar pelajar.docx
makalah tawuran antar pelajar.docx
AmaliaJuaddy
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxpenerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
AmaliaJuaddy
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
AmaliaJuaddy
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptxDewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
Dewi Julaihah_Tokoh Teori Psikologi Perkembangan.pptx
AmaliaJuaddy

Recently uploaded (17)

Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis DataTopik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Seta Wicaksana
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanTopik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Seta Wicaksana
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdfCompany Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
PT. Jawara Data Nusantara
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
AnastangAnastang
NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...
NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...
NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...
Educations / Operator Open Office / Design GNU Joomla / ITe
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR AnalyticsTopik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Seta Wicaksana
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
Ratnaningrum15
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar KepemimpinanTopik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Seta Wicaksana
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptxKelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
FarahSalsabilaM
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptxGrand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
ridhopes1
Topik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Topik 5 Model Maturitas Human Resources AnalyticsTopik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Topik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Seta Wicaksana
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR AnalyticsTopik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Seta Wicaksana
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan RetensiTopik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Seta Wicaksana
Certified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management ProfessionalCertified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management Professional
miraveranita2198
Brands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Brands Presentation BFA - Brand Growth MysteryBrands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Brands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Deddy Rahman
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
Ratnaningrum15
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPOELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO88
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis DataTopik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Seta Wicaksana
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanTopik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Seta Wicaksana
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdfCompany Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
PT. Jawara Data Nusantara
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
AnastangAnastang
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR AnalyticsTopik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Seta Wicaksana
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
Ratnaningrum15
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar KepemimpinanTopik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Seta Wicaksana
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptxKelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
FarahSalsabilaM
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptxGrand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
ridhopes1
Topik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Topik 5 Model Maturitas Human Resources AnalyticsTopik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Topik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Seta Wicaksana
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR AnalyticsTopik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Seta Wicaksana
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan RetensiTopik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Seta Wicaksana
Certified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management ProfessionalCertified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management Professional
miraveranita2198
Brands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Brands Presentation BFA - Brand Growth MysteryBrands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Brands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Deddy Rahman
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
Ratnaningrum15
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPOELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO88

ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx

  • 1. i ELEMEN PENGIKAT PERMANEN DISUSUN OLEH : Nama : Rifki Sanjaya NPM : 0022125 Kelas : 2 PCM A Semester : 3 Program Studi : D-3 Perancangan Mekanik Mesin Dosen Pengampu : Dedy Ramdhani, S.S.T.,M.Sc POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG Industri Air Kantung Sungailiat, 33211 Bangka Induk Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon : (0717) 93586, (0717) 431335 Ext. 2281, 2126 Fax : (0717) 93585
  • 2. ii KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadiran allah SWT karena atas berkah, rahmat, dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana yang kami harapkan. Banyak pihak yang tealah membantu menyelesaikan secara langsung dan tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini. Akhirnya, semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dalam penyusunan makalah ini kami sadar betul atas kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan, sehingga dapat memperbaiki makalah ini Penyusun
  • 3. 3 PEMBAHASAN A. Pengertian Elemen Pengikat Elemen pengikat untuk mengikat dua komponen atau lebih, dengan atau tanpa menahan gaya. Fungsi sebagai pemegang, penyetel ,penyambung dan lain sebagainya Dan secara umum elemen penigikat dibagi menjadi dua: pengikat permanen dan non permanen B. Pengertian Sambungan Tiap mesin atau konstuksi terbentuk dari beberapa suku bagian,macam-macam bagian. Sesamanya dihubungkan, salah satu cara menghubungkan suatu bagian ke suku bagian yang lain diperlukan / memberikan sambungan. Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian / konstruksi dengan menggunakan suatu cara tertentu. C. Macam-Macam Sambungan 1. Sambungan tetap adalah sambungan yang dapat dilepas dengan cara merusaknya, contoh:sambungan keeling dan sambungan las. 2. Sambungan tidak tetap adalah sambungan yang dapat kita lepas dan dapat kita bongkar tanpa merusaknya sesuatu,contohnya:sambungan pasak,sambungan pena,dan sambungan ulir D. Las Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Dalam proses penyambungan ini adakalanya disertai dengan tekanan dan material tambahan (filler material) Jenis-jenis Sambungan Las Jenis sambungan tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran dan profil batang yang bertemu di sambungan, jenis pembebanan, besarnya luas sambungan yang tersedia untuk pengelasan, dan biaya relatif dari berbagai jenis las. Sambungan las terdiri dari lima jenis dasar dengan berbagai macam variasi dan kombinasi yang banyak jumlahnya. Kelima jenis dasar ini
  • 4. 4 adalah sambungan sebidang (butt), lewatan (lap), tegak (T), sudut, dan sisi, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6.16. 1. Sambungan Sebidang Sambungan sebidang dipakai terutama untuk menyambung ujung-ujung plat datar dengan ketebalan yang sama atau hampir sarna. Keuntungan utama jenis sambungan ini ialah menghilangkan eksentrisitas yang timbul pada sambungan lewatan tunggal seperti dalam Gambar 6.16(b). Bila digunakan bersama dengan las tumpul penetrasi sempurna (full penetration groove weld), sambungan sebidang menghasilkan ukuran sambungan minimum dan biasanya lebih estetis dari pada sambungan bersusun. Kerugian utamanya ialah ujung yang akan disambung biasanya harus disiapkan secara khusus (diratakan atau dimiringkan) dan dipertemukan secara hati-hati sebelum dilas. Hanya sedikit penyesuaian dapat dilakukan, dan potongan yang akan disambung harus diperinci dan dibuat secara teliti. Akibatnya, kebanyakan sambungan sebidang dibuat di bengkel yang dapat mengontrol proses pengelasan dengan akurat. 2. Sambungan Lewatan Sambungan lewatan pada Gambar 6.17 merupakan jenis yang paling umum. Sambungan ini mempunyai dua keuntungan utama: a) Mudah disesuaikan. Potongan yang akan disambung tidak memerlukan ketepatan dalam pembuatannya bila dibanding dengan jenis sambungan lain. Potongan tersebut dapat digeser untuk mengakomodasi kesalahan kecil dalam pembuatan atau untuk penyesuaian panjang. b) Mudah disambung. Tepi potongan yang akan disambung tidak memerlukan persiapan khusus dan biasanya dipotong dengan nyala (api) atau geseran. Sambungan lewatan menggunakan las sudut sehingga sesuai baik untuk
  • 5. 5 pengelasan di bengkel maupun di lapangan. Potongan yang akan disambung dalam banyak hal hanya dijepit (diklem) tanpa menggunakan alat pemegang khusus. Kadang-kadang potongan-potongan diletakkan ke posisinya dengan beberapa baut pemasangan yang dapat ditinggalkan atau dibuka kembali setelah dilas. Keuntungan lain sambungan lewatan adalah mudah digunakan untuk menyambung plat yang tebalnya berlainan. 3. Sambungan Tegak Jenis sambungan ini dipakai untuk membuat penampang bentukan (built-up) seperti profil T, profil 1, gelagar plat (plat girder), pengaku tumpuan atau penguat samping (bearing stiffener), penggantung, konsol (bracket). Umumnya potongan yang disambung membentuk sudut tegak lurus seperti pada Gambar 6.16(c). Jenis sambungan ini terutama bermanfaat dalam pembuatan penampang yang dibentuk dari plat datar yang disambung dengan las sudut maupun las tumpul. 4. Sambungan Sudut Sambungan sudut dipakai terutama untuk membuat penampang berbentuk boks segi empat seperti yang digunakan untuk kolom dan balok yang memikul momen puntir yang besar. 5. Sambungan Sisi Sambungan sisi umumnya tidak struktural tetapi paling sering dipakai untuk menjaga agar dua atau lebih plat tetap pada bidang tertentu atau untuk mempertahankan kesejajaran (alignment) awal. Seperti yang dapat disimpulkan dari pembahasan di muka, variasi dan kombinasi kelima jenis sambungan las dasar sebenarriya sangat banyak. Karena biasanya terdapat lebih dari satu cara untuk menyambung sebuah batang struktural dengan lainnya, perencana harus dapat memilih sambungan (atau kombinasi sambungan) terbaik dalam setiap persoalan.
  • 6. 6 Klasifikasi Kualitas Sambungan LAS 1. Sambungan kelas I Bila persyaratan 1 6 dipenuhi, dan pengelasan khusus untuk kekuatan dan kualitas material yang tinggi 2. Sambungan kelas II Persyaratan 1-5 dipenuhi, prosedur pengelasan normal untuk beban statis maupun dinamis 3. Sambungan kelas III Tidak ada persyaratan khusus dan sambungan tidak perlu di test E. Lem Industri Lem adalah zat atau bahan perekat yang berfungsi merekatkan dua bagian (sisi) suatu benda. Secara garis besar material pembentukan lem terbuat dari bahan alami maupun bahan sintetis. Lem yang terbuat dari bahan alami biasanya menggunakan campuaran air sebagai pelarutnya sehingga kekuatannya akan melemah ketika terkena air akan tetapi jenis le mini tidak mudah terbakar. Sedangkan lem sintetis menggunakan pelarut kimia dan lem akan mongering setelah pelarutnya menguap akan tetapi jenis lem ini akan mudah terbakar. Salah satunya lem macam pasta gigi atau sealer, lem jenis ini buat blok mesin punya kemampuan menahan tekanan udara, oli, air dan yang pasti tahan panas.
  • 7. 7 Namun bukan berarti lem jenis ini bisa merapatkan komponen di mesin yang akan disatukan.Ada beberapa jenis lem khusus yang digunakan hanya untuk komponen-komponen tertentu di mesin. Misalkan lem silikon macam Super Red Silicone yang banyak dijual di pasaran. Meski lem warna oranye ini tahan panas, sayangnya bila mengering jadi karet itu kurang kuat untuk merekatkan blok mesin.Makanya disarankan lem silicon baiknya dipakai buat merapatkan part macam slang radiator atau O-ring seperti di dinamo starter. Sedangkan lem cair khusus blok harusnya mampu menutupi pori-pori agar tidak bocor.Selain lem cair dan silicon, di pasaran juga beredar lem-lem khusus buat mengencangkan komponen di mesin. Contoh lem plastic steel yang biasa dipakai untuk merekatkan komponen bermaterial babet bila patah. Atau lem power glue untuk atasi komponen berbahan plastik jika retak atau lem Loctate yang fungsinya buat mengunci baut dan mur. Jenis-jenis Lem pada Mesin 1. lem Dextone Toppers, kalau lem jenis ini sering juga disebut dengan lem Dextone. Nah, lem ini memiliki 2 komponen, resin dan hardener (pengeras).Namun, sebelum kamu mengaplikasikannya pada kayu, kamu harus mencampur ke 2 jenis lem ini terlebih dahulu ya. Nah, lem ini mampu bertahan pada temperatur tinggi juga lho.Jadi, selain cocok untuk merekatkan besi, lem ini juga cocok untuk baja, tembaga, plastik, kayu, keramik, dan bahan lainnya. 2. Lem Red Silikon Silicone Sealant berwarna merah yang mempunyai daya tahan temperature yang lebih baik, digunakan untuk mulut pipa, pelindung transmisi, tutup valve, tutup oli,
  • 8. 8 pompa air, dan dapat digunakan juga ke material lain seperti metal, keramik, porselin dan plastik. F. Paku keling / sholder Selama bertahun-tahun sambungan paku keling adalah satu-satunya cara praktis yang menghasilkan sambungan logam yang aman. Sambungan keling termasuk ke dalam jenis sambungan tetap atau permanen, yaitu sambungan yang tidak dapat dibuka kecuali dengan merusaknya. Proses penggunaan sambungan keling mengharuskan pembuatan lubang poros atau lubang bor yang kira-kira berukuran besar (1/16 inchi ; 1,5 mm). Pemasangan bagian-bagian yang menggunakan paku semat (Drift Pin) untuk menyejajarkan lubang-lubang tersebut dan penggunaan satu atau lebih baut untuk menyatukan bagian-bagian tersebutuntuk sementara. Pada hakekatnya, metoda pemasangannya adalah dengan memanaskan keling sampai berwarna merah jambu (kira-kira 980 0 c) dan dimasukkan ke dalam lubang yang disejajarkan melalui ke beberapa bagian yang akan disambungkan. Salah seorang pekerja pemasang paku keling kemudian memakaikan sebuah batang pegang (Bucking Bar) dengan sebuah blok bentuk kepala (Head Die) kepada kepala paku keling yang dibuat untuk memegang paku keling di tempatnya dan untuk membentuknya. Seorang pekerja lainnya menggunakan poros penggerak tekan dengan sebuah blok bentuk kepala untuk menempa tangkai paku keling yang menonjol yang akan menghasilkan kepala lainnya. Operasi penempaan tersebut secara serempak mengerjakan kembali logam paku keling dan menyebabkan pembesaran tangki sampai hampir mengisi lubang besar tersebut. Pengerjaan kembali dan pembesaran tangkai ini bersama-sama dengan penyusutan paku keling panas tersebut, kebanyakan telah menghasilkan sambungan yang kuat. Konstruksi paku keling selama pendinginan ditahan oleh bahan sambungan dan
  • 9. 9 akan mengembangkan tegangan dalam paku keling sehingga sebuah sambungan paku keling berada di tengah-tengah antara sebuah sambungan jenis gesekan dan sebuah sambungan jenis dukung. Sambungan ini meneruskan beban desain terutama melalui gesekan diantara plat-plat klem yang membuat sambungan tersebut. Sambungan paku keling telah mempunyai sejarah keberhasilan yang cukup panjang di bawah tegangan lelah (Fatique Stress) seperti sambungan rel kereta api. Pemakaian paku keling ini digunakan untuk : 1. Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler( boiler, tangki dan pipa-pipa tekanan tinggi ). 2. Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane ). 3. Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa tekanan). 4. Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( mis ; pesawat terbang) Keuntungan dan kerugian sambungan paku keling. Keuntungan 1. Dapat menyerap getaran 2. Dapat menyambung bahan yang berbeda 3. Dapat menyambung bahan yang tipis 4. Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat 5. Pemeriksaannya lebih mudah Kerugian 1. Kekuatan bahan berkurang dengan adanya lubang 2. Konstruksi relative lebih mahal 3. Terjadi pemusatan tegangan Jenis pembebanan dalam paku keling Bila dilihat dari bentuk pembebanannya, sambungan paku keling ini dibedakan yaitu : 1. Pembebanan Tangensial. Pada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak pada garis kerja resultannya, sehingga pembebanannya terdistribusi secara merata kesetiap paku keling yang digunakan. 2. Pembebanan Eksentrik
  • 10. 10 Teknik Penyolderan 1. Penyolderan Busur Api Bahan tambah dicairkan dengan busur api dari peralatan solder atau gas asetilen. Membutuhkan bahan pengalir. Pemakaian pada penyolderan lunak dank Keras, serta sesuai untuk pekerjaan tunggal. 2. Penyolderan Tahanan dan Induksi Bagian bahan yang akan disolder bersama bahan tambah dan bahan pengalir dipanaskan dengan gulungan induksi listrik. Sangat sesuai dan menghemat waktu untuk pengerjaanmasal dengan ban berjalan. 3. Penyolderan Sinar Panas dipanaskan dari sinar lampu Halogen ( Daya sekitar 150- 4000W) yang difokuskan lensa cekung. Daerah panas yang dihasilkan mencapai diameter 15 mm. Metode ini sangat cocok untuk penyolderan benda-benda teknik yang presisi dan peralatan listrik.
  • 11. 11 Jenis kerusakan Kerusakan yang biasanya terjadi paku keling adalah : 1. Tearing of the plate at ende : robek pada bagian pinggir dari plat yang dapat terjadi jika margin (m) kurang dari 1.5 d, dengan d ialah diameter paku keling. Tearing of the plate at ende 2. Tearing of the plate a cross a row of rivets : robek pada garis sumbu lubang paku keling dan bersilangan dengan garis gaya. Tearing of the plate a cross a row of rivets 3. Shearing of the rivets : kerusakan sambungan paku keling karena beban geser. Shearing of the rivets
  • 12. 12 Tipe sambungan paku keling 1. Berdasarkan Penyambungan Plat a) Lap Joint (Sambungan Berimpit) : sambungan yang menempatkan pelat yang akan disambung saling berimpitan dan kedua pelat tersebut disambung dengan paku keling. Pemasangan tipe lap joint biasanya digunakan pada plat yang overlaps satu dengan yang lainnya.. b) Butt Joint (Sambungan Bilah) : sambungan yang menempatkan kedua ujung pelat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut ditutup dengan bilah (strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan dengan bilah menggunakan paku keling Digunakan untuk menyambung dua plat utama, dengan menjepit menggunakan 2 plat lain, sebagai penahan (cover), dimana plat penahan ikut dikeling dengan plat utama. Tipe ini meliputi single strap butt joint dan double strap butt joint Tipe Sambungan Paku Keling Berdasarkan Sambungan Plat
  • 13. 13 2. Berdasarkan Jumlah Baris a) Sambungan baris tunggal (single riveted joint) Pada sambungan berimpit, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku keeling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku pada masing-masing sisi sambungan. b) Sambungan baris ganda (double riveted lap joint) Pada sambungan berimpit, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku keling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku pada masing-masing sisi sambungan Berdasarkan Jumlah Baris 3. Berdasarkan Susunan Paku a) Sambungan Rantai b) Sambungan Zig - Zag Berdasarkan Susunan Paku
  • 14. 14 Desain teknis keling a) Pitch: Jarak dari pusat satu keling ke pusat keling lainnya yang sejajar, dinotasikan dengan p. b) Diagonal Pitch: Jarak antara pusat keling pada baris berikutnya dari sambungan keling zig-zag c) Back Pitch: Jarak tegak lurus diantara garis pusat dari baris berikutnya, donotasikan dengan ps. d) Margin: Merupakan jarak antara pusat dari lubang keling dengan tepi dari pelat, notasi m.