Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya air bagi manusia dan bahan pangan, struktur molekul air dan es, sifat fisik dan kimia air, peran air dalam bahan pangan, aktivitas air, dan pengawetan pangan dengan pengendalian kadar air.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, pengelompokan, mekanisme kerja, persyaratan penggunaan, karakteristik, fungsi dan efek dari bahan tambahan pangan antikempal. Antikempal dapat mencegah menggumpalnya pangan berupa tepung dan umumnya ditambahkan dalam bahan makanan seperti tepung, gula, dan susu bubuk.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...Fransiska Puteri
油
Laporan praktikum mengenai transfer massa uap air melalui film kemasan PE dan PP. Tujuannya adalah menentukan laju transfer massa dan pengaruh laminasi kedua kemasan secara teori seri dan paralel. Dilakukan pengukuran permeabilitas uap air film PE dan PP menggunakan mangkuk WVTR di dalam desikator. Jenis film, suhu, dan laminitas mempengaruhi permeabilitas. PE lebih impermeabel daripada PP.
Serealia dan kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat dan protein nabati penting. Serealia kaya akan karbohidrat seperti pati sedangkan kacang-kacangan mengandung protein tinggi. Selama penyimpanan, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam serealia mengalami berbagai perubahan biokimia.
Perubahan pada pati terjadi sebelum dan sesudah proses pengolahan yang meliputi gelatinisasi, retrogradasi, esterifikasi, hidrolisis, dan isomerisasi. Faktor-faktor seperti jenis pati, kandungan amilosa dan amilopektin, bentuk granula, dan suhu mempengaruhi perubahan tersebut. Perubahan pada pati berdampak pada sifat fisik produk akhir seperti tekstur, rasa, dan daya simpan.
Distilasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen. Distilasi memanfaatkan proses penguapan dan kondensasi untuk memisahkan komponen yang lebih mudah menguap dari yang lainnya. Distilasi sederhana hanya menggunakan satu siklus penguapan-kondensasi sehingga efisiensinya terbatas.
Penetapan kadar gula dalam suatu sampel menggunakan metode Luff-Schrool dimana sampel dihidrolisis dengan asam untuk membentuk monosakarida pereduksi yang kemudian direaksikan dengan larutan Luff berlebih menghasilkan endapan Cu2O merah dan CuI2 yang diukur dengan titrasi Na2S2O3 untuk menentukan kadar gula sebelum dan sesudah inversi, yang digunakan untuk menghitung kadar gula total se
Tepung terigu, tapioka, tepung beras, tepung ketan, dan tahu memiliki kadar air berkisar antara 10-15% berdasarkan berat basah dan 12-15% berdasarkan berat kering. Kadar air tahu paling tinggi yaitu sekitar 76% berdasarkan berat basah dan 320% berdasarkan berat kering. Kadar air ditentukan dengan memanaskan sampel di oven hingga berat konstan.
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
油
BAB 1 PENDAHULUAN memberikan tujuan percobaan untuk membantu mahasiswa mempelajari prinsip farmakologi secara praktis dan menghargai peran hewan percobaan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penanganan hewan percobaan seperti mencit dan tikus serta cara-cara pemberian obat secara oral, subkutan, intravena, intramuscular, dan intraperitoneal.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu galenika yang mempelajari pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam, termasuk cara penarikan zat bermanfaat dari bahan tumbuhan dan hewan menggunakan cairan pelarut seperti air dan etanol."
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)pure chems
油
Lipid merupakan kelompok senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Lipid terdiri atas asam lemak, trigliserida, fosfolipida, dan sterol. Asam lemak merupakan penyusun utama lipid dan diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai karbon dan jumlah ikatan rangkapnya. Lipid berperan sebagai sumber energi, komponen membran sel, dan penghantar sinyal biologis.
Dokumen tersebut membahas tentang logam besi, mulai dari sejarah penemuan besi, keberadaan besi di alam, sifat-sifat besi, proses pembuatan besi, senyawa-senyawa besi, identifikasi besi, kegunaan besi, bahaya besi, dan penanganan besi.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...Fransiska Puteri
油
Laporan praktikum mengenai transfer massa uap air melalui film kemasan PE dan PP. Tujuannya adalah menentukan laju transfer massa dan pengaruh laminasi kedua kemasan secara teori seri dan paralel. Dilakukan pengukuran permeabilitas uap air film PE dan PP menggunakan mangkuk WVTR di dalam desikator. Jenis film, suhu, dan laminitas mempengaruhi permeabilitas. PE lebih impermeabel daripada PP.
Serealia dan kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat dan protein nabati penting. Serealia kaya akan karbohidrat seperti pati sedangkan kacang-kacangan mengandung protein tinggi. Selama penyimpanan, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam serealia mengalami berbagai perubahan biokimia.
Perubahan pada pati terjadi sebelum dan sesudah proses pengolahan yang meliputi gelatinisasi, retrogradasi, esterifikasi, hidrolisis, dan isomerisasi. Faktor-faktor seperti jenis pati, kandungan amilosa dan amilopektin, bentuk granula, dan suhu mempengaruhi perubahan tersebut. Perubahan pada pati berdampak pada sifat fisik produk akhir seperti tekstur, rasa, dan daya simpan.
Distilasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen. Distilasi memanfaatkan proses penguapan dan kondensasi untuk memisahkan komponen yang lebih mudah menguap dari yang lainnya. Distilasi sederhana hanya menggunakan satu siklus penguapan-kondensasi sehingga efisiensinya terbatas.
Penetapan kadar gula dalam suatu sampel menggunakan metode Luff-Schrool dimana sampel dihidrolisis dengan asam untuk membentuk monosakarida pereduksi yang kemudian direaksikan dengan larutan Luff berlebih menghasilkan endapan Cu2O merah dan CuI2 yang diukur dengan titrasi Na2S2O3 untuk menentukan kadar gula sebelum dan sesudah inversi, yang digunakan untuk menghitung kadar gula total se
Tepung terigu, tapioka, tepung beras, tepung ketan, dan tahu memiliki kadar air berkisar antara 10-15% berdasarkan berat basah dan 12-15% berdasarkan berat kering. Kadar air tahu paling tinggi yaitu sekitar 76% berdasarkan berat basah dan 320% berdasarkan berat kering. Kadar air ditentukan dengan memanaskan sampel di oven hingga berat konstan.
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
油
BAB 1 PENDAHULUAN memberikan tujuan percobaan untuk membantu mahasiswa mempelajari prinsip farmakologi secara praktis dan menghargai peran hewan percobaan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penanganan hewan percobaan seperti mencit dan tikus serta cara-cara pemberian obat secara oral, subkutan, intravena, intramuscular, dan intraperitoneal.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu galenika yang mempelajari pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam, termasuk cara penarikan zat bermanfaat dari bahan tumbuhan dan hewan menggunakan cairan pelarut seperti air dan etanol."
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)pure chems
油
Lipid merupakan kelompok senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Lipid terdiri atas asam lemak, trigliserida, fosfolipida, dan sterol. Asam lemak merupakan penyusun utama lipid dan diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai karbon dan jumlah ikatan rangkapnya. Lipid berperan sebagai sumber energi, komponen membran sel, dan penghantar sinyal biologis.
Dokumen tersebut membahas tentang logam besi, mulai dari sejarah penemuan besi, keberadaan besi di alam, sifat-sifat besi, proses pembuatan besi, senyawa-senyawa besi, identifikasi besi, kegunaan besi, bahaya besi, dan penanganan besi.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi kemasan dalam melindungi produk dan memberikan informasi kepada konsumen, serta jenis-jenis bahan yang umum digunakan untuk kemasan seperti kertas, kaleng, plastik, dan kayu. Selain itu juga membahas produk kerajinan dari bahan lunak seperti tanah liat, serat alami, dan kulit serta proses pembuatan busana tradisional dari bahan alami."
1. Pemanasan pada suhu lebih rendah dalam waktu panjang dan pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi dan waktu singkat merupakan strategi utama dalam proses pasteurisasi dan sterilisasi;
2. Proses pasteurisasi bertujuan untuk membunuh beberapa mikroorganisme tahan panas sedangkan sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme termasuk spora;
3. Pengawetan panas seperti pasteurisasi dan sterilisasi
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan tujuan pengemasan bahan pangan, persyaratan bahan pengemasan, jenis-jenis bahan pengemasan seperti plastik, logam, gelas, kain, kertas, dan bahan tradisional. Dokumen ini juga membahas Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang kewajiban pengemasan bahan pangan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan konsumen.
Kelompok 6 membuat desain kemasan kotak pensil dari kayu dengan balutan serbuk kayu untuk memberikan kesan alami. Kemasan dibuat dari kertas karton, plastik mika, dan serbuk kayu dengan cara memotong pola, menempelkan bahan, melekatkan, dan menabur serbuk kayu secara merata. Kemasan bertujuan menjadikan produk kayu lebih indah dan bernilai jual tinggi.
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkVolker Hirsch
油
TEDx Manchester talk on artificial intelligence (AI) and how the ascent of AI and robotics impacts our future work environments.
The video of the talk is now also available here: https://youtu.be/dRw4d2Si8LA
Dokumen tersebut membahas tentang kemasan logam, terutama kaleng logam. Ia menjelaskan proses pembuatan dan jenis-jenis kaleng logam seperti kaleng tiga keping, dua keping, serta kaleng aerosol beserta komponennya."
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan kaleng logam mulai dari jenis tutup kaleng, proses pembuatan tutup tetap dan tutup mudah buka, jenis kaleng (tiga bagian dan dua bagian), dan proses pembuatan sisi lipatan pada kaleng tiga bagian menggunakan penyolderan atau pengelasan.
Proses pengecoran logam telah dikembangkan sejak zaman kuno untuk membentuk logam cair menjadi berbagai bentuk yang kompleks. Pengecoran memungkinkan produksi massal komponen dengan biaya rendah serta mampu membentuk logam ke dalam bentuk yang rumit. Bahan yang umum digunakan untuk pengecoran antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
Dokumen tersebut membahas tentang elemen pengikat permanen dan jenis-jenis sambungan pada mesin, termasuk las, lem, dan paku keling. Jenis-jenis sambungan meliputi sambungan tetap, tidak tetap, sebidang, lewatan, tegak, sudut, sisi, serta klasifikasi kualitas las. Lem industri dan jenis-jenisnya juga dibahas, begitu pula tentang paku keling sebagai elemen pengikat permanen.
Dokumen tersebut membahas tentang desain dan pembuatan isolator listrik. Secara umum membahas tentang isolator porselen, isolator kaca, dan komponen-komponen penting seperti logam dan semen yang digunakan. Juga membahas perkembangan berbagai jenis isolator dan faktor yang mempengaruhi kinerja isolator.
*Pemesanan mulai 100Pcs*
*Harga sangat terjangkau & berkualitas*
https://kemasandingemaz.com/
Kami adalah perusahaan yang bergerak di jasa pembuatan kemasan full printing yang berlokasi di Sidoarjo.
Kami melayani pemesanan kemasan Standing pouch, kemasan Sachet, kemasan Sentral seal, kemasan Gusset serta kemasan Box.
Tersedia kemasan dengan Zipplock ataupun Non Zipplock
Tersedia laminasi Doff maupun laminasi Glossy
Tersedia bahan Paperfoil maupun Aluminium foil
Bisa costum berbagai ukuran sesuai dengan keinginan & kebutuhan produk
Estimasi pengerjaan 7-10 hari kerja
Info pemesanan & konsultasi seputar kemasan (FREE) hubungi kami di No 0812-4428-7800
Atau klik link berikut https://bit.ly/AdminNgemaz
kemasan,kemasan murah,kemasan makanan, kemasan produk, kemasan UKM, kemasan pouch, kemasan zipplock, kemasan aluminium foil, kemasan basreng, kemasan kopi,kemasan Snack, Standing pouch, sachet, kemasan brownies, packaging, kemasan Sidoarjo, kemasan paparfoil, kemasan benih, kemasan masker
#kemasan,#kemasanmurah,#kemasanmakanan,#kemasanproduk,#kemasanukm,#kemasanpouch,#kemasanzipplock,#kemasanaluminiumfoil,#kemasankopi,#kemasanbasreng,#kemasansnack,#standingpouch,#sachet,#kemasanbrownies,#packaging,#kemasansidoarjo,#kemasanpaperfoil,#kemasanbenih,#kemasanmasker
Dokumen tersebut membahas definisi, sifat mekanis, dan proses pembuatan tinplate dan aluminium foil. Tinplate adalah lembaran baja tipis dengan lapisan tim tipis pada permukaannya, yang dibuat dengan proses elektroplating. Sedangkan aluminium foil dibuat melalui proses smelting, casting, dan rolling dari bauksit."
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaserOsamaOsama30
油
Dokumen tersebut membahas pengaruh proses hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro pada baja karbon sedang jenis SNCM 447. Penelitian ini menguji baja SNCM 447 dengan proses hardening pada suhu 900属C dan tempering pada suhu 300-500属C. Hasilnya menunjukkan peningkatan kekerasan pada baja yang dihardening dan didinginkan dengan air.
Makalah ini membahas tentang penarikan kawat, batang, dan tabung. Penjelasan mencakup definisi dan jenis-jenis penarikan logam seperti wire drawing, bar drawing, dan tube drawing. Selain itu diuraikan pula prinsip kerja, komponen gaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penarikan seperti reduksi, temperatur, dan delta factor."
Makalah ini membahas tentang baja sebagai bahan struktur. Pertama, menjelaskan sejarah baja dimulai dari penemuan besi pada 1500 SM hingga pengembangan baja ringan modern. Kemudian membahas kekuatan baja seperti elastisitas dan kekuatan tinggi namun juga kelemahan seperti rentan korosi dan buckling. Terakhir menjelaskan klasifikasi baja berdasarkan komposisi kimia menjadi baja karbon, menengah,
1. Makalah ini membahas cacat-cacat yang sering terjadi pada las pelat sisi kapal beserta penyebab dan cara penanggulangannya. Termasuk retak las, penembusan las kurang baik, pengerukan, dan keropos.
2. Faktor penyebab cacat las antara lain pilihan elektroda dan kecepatan las yang salah, serta pendinginan yang terlalu cepat.
3. Cara menanggulangi meliputi penyetelan arus dan kecepatan
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang aluminium dan paduannya, khususnya aluminium 5083, yang merupakan paduan aluminium dengan magnesium yang memiliki sifat daya tahan korosi yang baik.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengaruh suhu interpass pada saat pengelasan multipass terhadap kualitas hasil las dan struktur mikro material.
3. Penelitian akan menguji pengaruh 3
Peraturan Terbaru Pemeriksaan Pajak - Apa Dampaknya bagi Wajib Pajak?EnforceA Real Solution
油
PMK Terbaru Pemeriksaan Pajak : Apa yang berubah & dampaknya bagi Wajib Pajak?
Pada tanggal 14 Februari 2025 lalu, telah terbit Peraturan Menteri Keuangan (PMK) baru, yakni PMK Nomor 15 Tahun 2025 (PMK 15/2025) tentang Pemeriksaan Pajak. PMK 15/2025 ini merupakan hasil penyesuaian ketentuan pemeriksaan pajak yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. PMK ini juga diterbitkan untuk mengganti regulasi mengenai pemeriksaan pajak sebelumnya, yang tersebar dalam beberapa peraturan lain, yaitu PMK 17/2013 s.t.d.t.d PMK 184/2015, PMK Nomor 256/2014 dan Pasal 105 PMK 18/2021.
Mengingat bahwa pemeriksaan pajak adalah hal yang dapat terjadi kepada Wajib Pajak sebagai bentuk pengawasan pemenuhan kewajiban perpajakan, maka penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami apa saja yang diatur dalam PMK 15/2025 ini. enforceA mengajak Anda untuk mengikuti webinar dengan judul PMK Terbaru Pemeriksaan Pajak: Apa yang Berubah & Dampaknya bagi Wajib Pajak? bersama narasumber yang kompeten.
Pembicara
I Wayan Sudiarta, S.E., M.M., C.W.M., B.K.P. Managing Partner enforceA
Dewi Wiwiek Hartini Senior Manager enforceA
Moderator
Widya Astuti Assistant Tax Manager enforceA
Konsep Keadilan dalam Filsafat Politik: Perspektif John Rawls dan Aplikasinya...gembeldarurat01
油
Teori keadilan yang dikembangkan oleh John Rawls, yang berfokus pada prinsip kebebasan dasar yang setara dan prinsip perbedaan, memberikan fondasi yang sangat relevan dalam merancang masyarakat yang lebih adil, terutama dalam konteks demokrasi modern. Rawls mengajukan ide bahwa keadilan dalam masyarakat tidak hanya berkaitan dengan pembagian hak-hak dasar yang setara bagi semua individu, tetapi juga bagaimana mengatur ketidaksetaraan sosial dan ekonomi secara adil. Menurut Rawls, ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya dan kesempatan hanya dapat diterima jika ketimpangan tersebut memberi manfaat yang lebih besar bagi mereka yang paling tidak beruntung, yaitu mereka yang berada pada posisi sosial dan ekonomi yang paling rendah. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kebijakan publik yang diambil harus memprioritaskan kesejahteraan dan kepentingan kelompok yang paling terpinggirkan dalam masyarakat.
Prinsip pertama Rawls, yaitu kebebasan dasar yang setara, menekankan bahwa setiap individu dalam masyarakat harus memiliki kebebasan yang setara untuk menentukan kehidupannya sendiri, bebas dari diskriminasi atau penindasan. Kebebasan ini mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan hak untuk memilih dalam sistem politik yang demokratis. Dalam konteks ini, teori Rawls sangat menekankan pentingnya jaminan negara untuk melindungi kebebasan dasar setiap individu, yang dianggap sebagai hak asasi yang tidak bisa dikompromikan. Kebebasan ini harus dijaga dan dilindungi dalam kerangka hukum, agar setiap orang, tanpa memandang status sosial atau latar belakangnya, dapat menikmati hak-hak mereka secara setara. Selain itu, prinsip kebebasan dasar ini juga menjamin martabat setiap individu, mengakui mereka sebagai entitas yang memiliki nilai yang setara dalam masyarakat, serta memastikan bahwa mereka tidak diperlakukan lebih rendah dari orang lain.
Prinsip kedua, yaitu prinsip perbedaan, mengharuskan bahwa ketidaksetaraan dalam masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi, hanya bisa diterima jika ketidaksetaraan tersebut memberikan manfaat yang lebih besar bagi mereka yang paling tidak beruntung. Hal ini memperlihatkan bahwa Rawls tidak sepenuhnya menolak ketidaksetaraan, tetapi ia memberikan syarat ketat bagi ketidaksetaraan tersebut untuk dapat diterima. Ketidaksetaraan yang ada haruslah digunakan untuk memperbaiki kondisi mereka yang berada pada posisi paling bawah, seperti orang miskin dan kelompok yang terpinggirkan. Oleh karena itu, penerapan prinsip ini dalam kebijakan publik sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, di mana keuntungan dari ketidaksetaraan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka yang paling kurang beruntung. Prinsip perbedaan ini, dengan kata lain, mendorong pengembangan kebijakan redistribusi yang lebih adil, seperti pajak progresif dan program kesejahteraan sosial yang dapat mengurangi jurang ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin.
Dalam konteks demokrasi modern,
Materi Pert 3 legal drafting DASAR KEBERLAKUAN DAN ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN...TrinurhayatiUINWalis
油
Kemasan logam
1. KEMASAN LOGAM
Makalah ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Teknologi
Pengemasan
Dosen Pengampu : Lisa Novalia, S.Pi dan Yuri Amiro Hitosi, S.Pi
OLEH :
KELOMPOK 2
RAHMAT BATUBARA
IRNO MARIADI POHAN
ROY ANDREAS HUTAGALUNG
IRA BIONITA
ARIF RAHMAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN BERBASIS PERIKANAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
PDD KOTA SIBOLGA
BANDAR LAMPUNG
2015
2. KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatdan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kemasan
Logam dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tulisan dalam makalah ini merupakan hasil rangkuman dari berbagai referensi, dan kami
telah rumuskan dalam sebuah makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Bersama ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini dengan baik.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran
bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.
Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
Sibolga, 19 Oktober 2015
TIM Penulis
Kelompok 2
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan penduduk di Indonesia yang sangat pesat serta kebutuhan pangan yang
semakin meningkat menyebabkan industri pangan berinovasi untuk terus mengembangkan
produk pangan yang aman dan berkualitas. Gaya hidup masyarakat sekarang menuntut adanya
inovasi produk pangan instan. Oleh karena ttu, industri pangan berkompetisi untuk menciptakan
makanan cepat saji dengan kemasan yang aman dan unik. Kemasan yang aman adalah kemasan
yang bebas dari kontaminasi mikrobia patogen dan tidak menimbulkan penyakit.Pengemasan
merupakan suatu usahayang bertujuan untuk melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab
kerusakan, baik kerusakan fisik, kimia, biologis, maupun mekanis, sehingga kemasan dapat
sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik.
Jenis kemasan setiap produk berbeda-beda tergantung dari karakteristik produk tersebut.
Salah satunya bahan pengemas yang beredar di masyarakat menggunakan logam. Kemasan yang
dibuat dari logam masih menempati bagian yang penting dalam pengemasan pangan, meskipun
ada saingan yang sangat ketat dari kemasan yang terbuat dari plastik dan kertas. Hal ini
disebabkan karena kemasan yang terbuat dari logam mempunyai kekuatan mekanik yang sangat
besar. Penulis akan membahas sedikit tentang kemasan logam
B. TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mempelajari cara pembuatan kemasan logam,
jenis kemasan logam, sifat kemasan logam, Kelebihan dan Kekurangan serta contoh Produk
produk yang menggunakan kemasan dari logam
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara Pembuatan Kemasan Logam
a. Umum
Secara umum proses pembuatan kaleng terdiri dari printing, slitting/shearing, pressing
dan assembly. Proses printing dilakukan dengan tujuan untuk pembuatan dekorasi dan
melindungi kaleng dari karat atau untuk mencegah reaksi antara tinplate dengan bahan yang
dikemas.
Slitting/Shearing adalah proses memotong tinplate menjadi body blank atau strip yang
digunakan untuk pembuatan komponen-komponen kaleng sesuai kebutuhan.
Pressing adalah proses pembuatan komponen-komponen kaleng seperti tutup atas/bawah
atau body kaleng pada two pieces. Jumlah proses pembuatan komponen tergantung dari
bentuk kaleng yang akan dibuat. Pada pembuatan tutup latex sebagai bahan pengisi
sambungan body dengan tutup membuat kaleng kedap udara.
Assembly adalah proses menyatukan badan dan utup kaleng dengan menggunakan mesin-
mesin soudronic, soldering atau mesin lain. Pembuatan kemasan kaleng dilakukan dengan
menyambung lembaran plat timah hingga membentuk kaleng. Proses penyambungan
dilakukan dengan cara soldering (patri), cementingdan welding. Soldering adalah cara
perekatan dengan panas pada metal solid (tin plate) dengan metalic boundary
agent dengan menggunakan fluks pada suhu 45oC. Cementing adalah perekatan dengan
menggunakan bahan perekat berupa poliamida dan polyester. Teknik cementing tidak
tahan sterilisasi dan biasanya digunakan untuk kaleng kaleng minyak goreng.
b. Konvensional (3 piece-cans)
Wadah kaleng pada awalnya terbuat dari plat timah (tin plate) yang terdiri dari : lembaran
dasar baja dilapisi timah putih (Sn) dengan cara pencelupan dalam timah cair panas (hot
dipping) atau dengan elektrolisa. Pelapisan kaleng dengan cara hot dipped merupakan cara
yang lama dimana lembaran baja dicelupkan ke dalam cairan timah panas, sehingga
diperoleh lapisan timah yang terlalu tebal dan tidak menarik. Pelapisan dengan cara
elektrolisa adalah cara yang lebih moderen yaitu pelapisan dengan menggunakan listrik
galvanis sehingga dihasilkan lapisan timah yang lebih tipis dan rata.
Pembuatan kaleng plat timah secara tradisional dilakukan dengan memukul besi hingga
gepeng dan tipis kemudian direndam dalam larutan asam hasil fermentasi, sehingga
prosesnya disebut dengan pickling.
Pada pembuatan kaleng plat timah secara mekanis , pengasaman dilakukan dengan
menggunakan asam sulfat, sedangkan proses pelembaran dengan menggunakan tekanan
tinggi. Lembaran plat timah ini dapat dibuat menjadi kaleng yang
berbentuk hollow (berlubang), atau flat can yaitu kaleng yang digepengkan baru kemudian
dibentuk kembali.
c. Kaleng 2 lembar (2 piece-cans)
Kaleng dua lembar adalah kaleng yang dibuat dari bahan baku plat timah, aluminium atau lakur
(alloy). Pembuatan kaleng dua lembar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu proses draw-and-
5. wall-iron (DWI) dan proses draw-and-redraw (DRD). Proses DWI menghasilkan kaleng dengan
dinding yang tipis dan digunakan untuk memproduksi kaleng aluminium untuk minuman
berkarbonasi dimana bahan pengemas mendapat tekanan setelah pengisian. Kaleng DRD
mempunyai dinding yang lebih tebal dan dapat digunakan untuk mengemas bahan pangan yang
disterilisasi dimana diperlukan adanya ruang vakum (head-space) pada kaleng selama
pendinginan.
Kaleng DWI (Draw and Wall Iron)
Urutan proses pembuatan kaleng DWI dapat dilihat pada Gambar 6.5, dan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Bahan pembuat kaleng adalah plat timah dan aluminium dengan ketebalan masing-masing 0.3 dan
0.42 mm.
2. Sekeliling lembaran ditekan kedalam berbentuk mangkuk atau lekukan untuk memperoleh lekukan
yang dangkal.
3. Lekukan dilewatkan berturut-turut pada lingkaran logam (annular rings) untuk mengurangi
ketebalan dinding lekukan sampai kira-kira 1/3 dari ketebalan awal dan tingginya tiga kali tinggi
semula. Proses ini disebut dengan Wall Ironed.
4. Setelah bentuk dasar terbentuk, maka kaleng dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
5. Penutupan dengan cara double seaming setelah pengisian.
Sistem pelapisan bagian dalam dilakukan dengan cara spray dan oven. Jenis enamel yang
digunakan tergantung dari bahan pembuat kaleng dan produk yang akan dikemas, dan biasanya
berupa epoksifenolik, epoksiamin dan senyawa-senyawa vinil.
Modifikasi dari proses DWI dapat dilakukan dengan cara :
a. Memperkecil ukuran diameter dari leher kaleng yang dapat memperbaiki penampilan dan
kekuatan kaleng untuk ditumpuk, serta menghemat penggunaan logam.
b. Ring-pull-tabs atau full-aperture untuk memudahkan membuka kaleng.
c. Disain cetakan dengan menggunakan komputer dan penggunaan tinta yang tahan terhadap abrasi,
yang memungkinkan badan kaleng dicetak sebelum dibentuk. Tinta kemudian ditarik dengan
logam selama proses DWI untuk menghasilkan disain yang diinginkan pada produk akhir.
Kaleng DRD (Draw and Re-Draw)
Proses DRD pada prinsipnya sama dengan DWI, dan perbedaannya hanya terletak pada proses
ironing, dimana pada DWI proses ironing bertujuan untuk mengurangi ketebalan dari kaleng,
sedangkan pada proses DWD tidak terdapat proses ironing sehingga dihasilkan kaleng yang lebih
tebal. Bahan pembuat kaleng DRD adalah plat timah dengan ketebalan 0.2 mm.
6. Gambar 6.6.Tahapan proses pembuatan kaleng lembar ganda dengan sistem DRD
Keuntungan dari kaleng dua lembar adalah mempunyai integritas yang besar, lapisan penutup
yang lebih seragam, menghemat penggunaan logam dan mempunyai bentuk yang lebih menarik
bagi konsumen, dibandingkan dengan sistem solder maupun penyambungan pada kaleng lembar
tiga (TPC). Hal ini disebabkan karena :
a. Lembar ganda hanya mempunyai satu sambungan double seam sehingga mudah dibentuk dan
dikontrol, dibandingkan TPC dengan sambungan pada sisi badan dan double seam yang kompleks.
b. Lapisan pelindung bagian dalam tidak perlu melindungi sambungan yang mudah korosian kontak
dengan produk sebagaimana pada kaleng TPC.
c. Tidak diperlukan adanya penyolderan sehingga bahan dapat dihemat.
d. Menyediakan tempat yang lebih luas karena tidak terdapat sambungan sehingga dapat dicetak
(diprinting) lebih indah dan lebih lengkap misalnya untuk pelabelan pada produk.
2.2 Jenis Kemasan Logam
Logam merupakan salah satu kemasan yang sangat penting dalam pengemasan pangan,
walaupun pada pengemasan, logam memilii saingan seperti plastic dan kertas, logam masih unggul
dengan mekanik yang tinggi. Umumnya jenis logam yang dibuat untuk kemasan makanan antara
lain:
a. Baja
Baja umumnya digunakan sebagai penampung dalam distribusi makanan. Jenis makanan yang
dapat di distribusi dengan pengemasan baja adalah semi padat, serpihan, dan tepung. Penggunaan
baja biasanya dapat disimpan dan digunakan dalam waktu jangka panjang, dengan tahan
penanganan selama pengangkutan, sehingga produk pangan tidak cepat rusak bentuknya. Bentuk
kemasan baja paling umum adalah berbentuk drum.
b. Plat timah
Plat timah adalah bahan baku dalam pembuatan kemasan kaleng, terdiri dari lembaran baja dan
pelapis timah. Palt timah berbentuk lembaran atau gulungan baja berkarbon rendah. Umumnya
penggunaan plat timah sebagai pengemasan produk yang mengalami sterilisasi
Beberapa jenis kaleng plat timah yang digunakan adalah :
1. Kaleng baja bebas timah (tin-free steel)
2. Kaleng 3 lapis (three pieces cans)
3. Kaleng lapis ganda (two pieces cans)
Kaleng bebas timah adalah lembaran baja yang tidak dilapisi timah putih, biasanya jenis kaleng
bebas timah yang biasa digunakan adalah jenis tin freesteel chrome tye (TFS-CT), tipe ini lembaran
baja dilapisi kromium secara elektris, sehingga terbentuk chromium oksida di seluruh permukaanya.
Pada jenis ini harga lebih ekonomis dan daya adhesi terhadap bahan organic baik.
7. Kaleng Tipe L = Low Metalloids adalah kaleng yang mempunyai daya korosifrendah, sehingga
dapat digunakan untuk makanan yang berasam tingi. Kaleng tipe MR (Medium Residual) dan tipe
MC (Medium Metalloids Cold Reduces) adalah kaleng yangmempunyai daya korosif rendah
sehingga digunakan untuk makanan berasam rendah.Kaleng dengan lapisan timah yang tebal
digunakan untuk makanan dengan daya korosif yang tinggi.
Kaleng tiga lembar adalah kaleng yang mempunyai satu lingkaran dan dua tutup. Bahan baku
dari kaleng tiga lembar ini adalah plat timah, atau baja bebas timah. Kaleng lapis tiga ini biasanya
untuk pengemas makanan semi padat dan cair.
Kaleng dua lembar adalah kaleng yang dibuat dari bahan baku plat timah, alumunium dan lakur.
Dari cara pembuatan kaleng dua lembar ini, dibagi menjadi dua jenis yaitu kaleng draw and wall iron
(DWI) dan draw and redraw(DRD). Proses DWI menghasilkan kaleng dengan dinding yang tipis dan
digunakan untukmemproduksi kaleng aluminium untuk minuman berkarbonasi dimana
bahanpengemas mendapat tekanan setelah pengisian. Kaleng DRD mempunyai dindingyang lebih
tebal dan dapat digunakan untuk mengemas bahan pangan yang disterilisasi dimana diperlukan
adanya ruang vakum (head-space) pada kaleng selama pendinginan.
Cara pemilihan kemasan logam :
c. Alumunium
Kemasan alumunium dapat Kemasan yang terbuat dari alumunium dapat dikategorikansebagai
kemasan kaku (rigid) dan kemasan fleksibel seperti alumuniumlaminasi.Alumunium memiliki sifat
antara lain: a) mempunyai bobot yanglebih ringan dibandingkan dengan baja; b) daya korosif oleh
atmosfirrendah; c) mudah dibentuk karena sifatnya yang lemas dan lentur; d)cukup melindungi
produk dari pengaruh kelembaban, gas dan cahaya;e) tidak menimbulkan noda dengan adanya
sulfur pada produk. Melaluiproses panas (thermo processing), alumunium dapat dilaminasi
denganplastik khusus atau kertas menjadi kemasan fleksibel yang biasa digunakan untuk produk
pangan cair, semi padat, bakery, serealia, danlain-lain.
Dari sifat-sifat alumunium tersebut ditemukan pula beberapakelemahan dalam hubungannya
dengan bentuk kemasan berupakaleng, antara lain: (1) sukar/sulit untuk ditutup atau direkat
dengansolder; (2) dari sifatnya yang lentur clan sulit ditutup, cenderung adalubang-lubang yang
merugikan; (3) seringkali dapat memudarkanwarna beberapa produk yang dikemas; (4) bila
digunakan untukmengemas produk pangan cair atau berair, daya awetnya lebih kecildari tinplate
dan (4) kekuatannya lebih rendah dibandingkan lembarantimah pada ketebalan yang sama
2.3 Sifat Kemasan Logam
Logam memiliki beberapa sifat yaitu:
a. Penghantar (konduktor) panas dan listrik yang baik
b. Dapat ditempa atau dibengkokan dalam keadaan padat
c. Mempunyai kilap logam
d. Tidak tembus pandang
e. Densitas tinggi
f. Berbentuk padat(kecuali merkuri)
Dari sifat-sifat logam tersebut, kemasan logam memiliki beberapa keuntungan yaitu:
a. Mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi
b. Barrier yang baik terhadap gas,uap air,jasad renik, debu, kotoran , sehingga cocok untuk kemasan
hermetis
8. c. Toksisitasnya relatif rendah, meskipun ada kemungkinan migrasi unsur logam kebahan yang
dikemas
d. Tahan terhadap perubahan-perubahan atau keadaan suhu yang ekstrim
e. Mempunyai permukaan yang ideal untuk dekorasi dan pelabelan
Sedangkan karakteristik logam jika dibandingan dengan bahan non logam adalah:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses pembuatan kemasan logam terdiri atas 3 jenis, yaitu umum, kaleng 3 lembar dan kaleng
2 lembar. Secara umum proses pembuatan kemasan logam adalah printing, slitting, pressing dan
assembly. Proses pembuatan kaleng 3 lembar dilakukan mulai membuat lembaran kaleng dengan
sudut bercelah, lembaran kaleng berkait, pembentukan silinder, kaitan didatarkan, strip pada bagian
luar, pembentukan body hook dan pembentukan model lipatan sambungan. Proses pembuatan
kaleng 2 lembar dilakukan melalui 2 cara, yaitu DWI dan DRD. Jenis kemasan logam ada 3, yaitu
baja, plat timah dan aluminium. Sedangkan sifat-sifat kemasan logam adalah konduktor yang baik,
dapat ditempa dan dibengkokan dalam keadaan padat, mempunyai kilap logam, tidak tembus
pandang, densitas tinggi dan berbentuk padat.
B. SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengemas logam karena jenis pengemas ini
memiliki potensi yang sangat banyak untuk dapat menjadi pengemas makanan yang baik.
9. DAFTAR PUSTAKA
Herman, A. S. 1990. Kandungan Timah Putih (Sn) Dalam Makanan kaleng. Di dalam : S. Fardiaz dan D.
Fardiaz (ed), Risalah Seminar Pengemasan dan Transportasi dalam Menunjang Pengembangan
Industri, Distribusi dalam Negeri dan Ekspor Pangan. Jakarta.
Rahimah, S. 2011. Kemasan Logam. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Universitas Padjajaran.
Syarief, R, S. Santausa, St. Ismayana B.1989.Teknologi Pengemasan Pangan. Laboratorium Rekayasa
Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB.
Tjahjadi, C dan Herlina Marta. 2011.Pengantar Teknologi Pangan. Universitas Padjajaran, Bandung
Winarno, F.G. 1995.Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta