Bahasan mengenai ciri sifat manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis. Salah satunya mengenai lemah watak dan karakter. Adapun indikator mengenai lemah watak dan karakter ini dapat dilihat dari beberapa aspek kehidupan masyarakat Indonesia diantaranya seperti yang dipaparkan dalam presentasi kali ini.
T2 (K) - Prinsip Pengajaran dan Asesmen 1.pptxtutikiriani14
油
Asesmen penting untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa dan perkembangan pencapaian hasil belajar. Namun, pelaksanaannya belum dimanfaatkan secara optimal sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran. Asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif perlu dilakukan untuk mengukur capaian tujuan pembelajaran siswa. Informasi dari asesmen ini berguna untuk merancang pembelajaran berdiferensiasi dan strategi pengajar
Kurikulum perlu diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid agar tujuan pendidikan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan murid dapat tercapai. Adaptasi kurikulum memungkinkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid saat ini dan masa depan.
Dokumen tersebut membahas kerangka pengembangan kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter serta pentingnya kerja sama antara SMK dan industri untuk meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan dan keterserapan lulusan. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat kerja sama tersebut bagi berbagai pihak seperti pendidikan, industri, siswa, dan pemerintah.
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengajar pada praktik mengajar perdana hingga kedua. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu alokasi waktu yang kurang tepat, pengelolaan kelas yang kurang memadai sehingga suasana kurang kondusif, serta kurangnya integrasi antar materi pelajaran. Solusi yang diterapkan adalah menambah bahan ajar, mengatur kelas lebih ketat, serta mengintegrasikan
Aksi nyata merdeka belajar Rina Pauziah,S.Pd (2).pptxssuserbac0e5
油
Modul pelatihan ini membahas tentang pemahaman guru akan merdeka belajar dan perannya sebagai pendidik yang mendorong tumbuhnya potensi peserta didik. Guru perlu mengenali dirinya, mendidik dengan menuntun kodrat peserta didik, serta memberikan pembelajaran bermakna untuk memandu keselamatan dan kebahagiaan peserta didik.
Aksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdfAlmaFauziah4
油
Cerita praktik baik yang dilakukan oleh guru SMPN 4 Tambang dalam memperkenalkan pendekatan pembelajaran STEM kepada murid-murid dan rekan guru di komunitas eksternal. Guru tersebut mempraktekkan pendekatan STEM di kelasnya sendiri sebelum menyampaikannya kepada komunitas eksternal seperti MGMP IpA dan guru-guru dari beberapa sekolah di kecamatan Tapung. Praktik baik ini disampaikan pada bulan Febr
Buku ini membahas tentang kurikulum dan pengajaran. Ia menjelaskan pengertian kurikulum, asas-asas dan determinan kurikulum, pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber mengajar, desain evaluasi kurikulum, dasar desain instruksional, pemecahan masalah, dan pendidikan afektif. Buku ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mengembangkan kur
Kurikulum perlu diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid agar tujuan pendidikan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan murid dapat tercapai. Adaptasi kurikulum memungkinkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid saat ini dan masa depan.
Dokumen tersebut membahas kerangka pengembangan kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter serta pentingnya kerja sama antara SMK dan industri untuk meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan dan keterserapan lulusan. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat kerja sama tersebut bagi berbagai pihak seperti pendidikan, industri, siswa, dan pemerintah.
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengajar pada praktik mengajar perdana hingga kedua. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu alokasi waktu yang kurang tepat, pengelolaan kelas yang kurang memadai sehingga suasana kurang kondusif, serta kurangnya integrasi antar materi pelajaran. Solusi yang diterapkan adalah menambah bahan ajar, mengatur kelas lebih ketat, serta mengintegrasikan
Aksi nyata merdeka belajar Rina Pauziah,S.Pd (2).pptxssuserbac0e5
油
Modul pelatihan ini membahas tentang pemahaman guru akan merdeka belajar dan perannya sebagai pendidik yang mendorong tumbuhnya potensi peserta didik. Guru perlu mengenali dirinya, mendidik dengan menuntun kodrat peserta didik, serta memberikan pembelajaran bermakna untuk memandu keselamatan dan kebahagiaan peserta didik.
Aksi yata Komunitas Belajar Eksternal.pdfAlmaFauziah4
油
Cerita praktik baik yang dilakukan oleh guru SMPN 4 Tambang dalam memperkenalkan pendekatan pembelajaran STEM kepada murid-murid dan rekan guru di komunitas eksternal. Guru tersebut mempraktekkan pendekatan STEM di kelasnya sendiri sebelum menyampaikannya kepada komunitas eksternal seperti MGMP IpA dan guru-guru dari beberapa sekolah di kecamatan Tapung. Praktik baik ini disampaikan pada bulan Febr
Buku ini membahas tentang kurikulum dan pengajaran. Ia menjelaskan pengertian kurikulum, asas-asas dan determinan kurikulum, pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber mengajar, desain evaluasi kurikulum, dasar desain instruksional, pemecahan masalah, dan pendidikan afektif. Buku ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mengembangkan kur
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum, mencakup 3 poin utama: (1) Pengertian pengembangan kurikulum yang sistematis dan berbasis kemitraan, (2) Fungsi pengembangan kurikulum untuk merealisasikan tujuan pendidikan, (3) Konsep dasar pengembangan kurikulum meliputi pendekatan-pendekatan seperti subjek akademis, humanistik, dan kompetensi.
Buku ini membahas konsep dasar kurikulum dan pengajaran. Ia menjelaskan pengertian kurikulum, proses pengembangan kurikulum, determinan-determinan yang mempengaruhi kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber belajar mengajar, serta desain evaluasi kurikulum."
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum dan pembelajaran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa kurikulum adalah dokumen perencanaan yang menetapkan tujuan, materi, dan evaluasi pembelajaran, serta peran kurikulum dalam mengarahkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Buku ini membahas tentang kurikulum dan pengajaran, mulai dari pengertian kurikulum, proses pengembangan kurikulum, determinan-determinan yang mempengaruhi kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber belajar mengajar, hingga desain evaluasi kurikulum."
Tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi masyarakat serta didasari oleh pemikiran-pemikiran yang terarah pada pencapaian nilai-nilai filosofis, terutama falsafah negara. Anatomi kurikulum terdiri atas empat bagian yaitu tujuan, proses pembelajaran, materi pelajaran, dan evaluasi. Ada beberapa model desain kurikulum seperti berorientasi pada disiplin
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxAmirohSKom
油
Paparan ini menjelaskan tentang Model Pengembangan Kurikulum Murray PRINT yang dirangkum dari Buku Curriculum Development and Design by Murray Print 1988.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
2. MODUL 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
KEGIATAN BELAJAR 1 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Pengertian secara umum prinsip berarti azas, dasar, keyakinan dan pendirian.
Dari pengertian di atas tersirat makna bahwa kata prinsip itu menunjukkan
pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki
sifat mengatur dan mengarahkan.
Prinsip juga mencerminkan tentang hakikat yang dikandung oleh sesuatu,
mungkin produk atau proses,dan bersifat memberikan rambu-rambu atau
aturan main yang harus diikuti untuk mencapai tujuan secara benar.
Dalam pengembangan kurikulum ada beberapa prinsip yang umum digunakan
dalam pengembangan kurikulum, antara lain, prinsip berorientasi pada tujuan,
kontinuitas, fleksibilitas, dan integritas.
.
3. MODUL 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum
1. Prinsip berorientasi pada tujuan
Kurikulum sebagai suatu sistem yang memiliki komponen tujuan, materi, metode, dan
evaluasi. Pengembangan kurikulum harus berorientasi pada tujuan, prinsip ini
menegaskan bahwa tujuan merupakan arah bagi pengembangan komponen-
komponen lainnya dalam pengembangan Tujuan kurikulum harus dapat dipahami
dengan jelas oleh para pelaksana kurikulum kurikulum. untuk dapat dijabarkan
menjadi tujuan-tujuan lainnya yang lebih spesifik dan operasional. Tujuan kurikulum
juga harus komprehensif, yakni meliputi berbagai aspek domain tujuan baik
kognitif, afektif, maupun psikomotor.
2. Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas yaitu adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal
maupun secara horizontal. Khususnya kesinambungan materi kurikulum pada jenis
dan jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP,SLTA,SMU/SMK sampai ke PT
(Perguruan Tinggi). Materi kurikulum harus memiliki hubungan hierarkis fungsional.
Dalam pengembangan materi kurikulum minimal dua aspek kesinambungan yaitu:
a. materi kurikulum yang diperlukan pada sekolah tingkat atas harus sudah
diberikan pada sekolah tingkat bawah
b. materi kurikulum yang sudah diberikan pada sekolah tingkat yang ada di bawah
tidak perlu lagi diberikan pada sekolah tingkat atas. Dengan demikian dapat
dihindari pengulangan materi kurikulum, yang mengakibatkan kebosanan pada
siswa dan agar tidak terjadi tumpang tindih materi, dan untuk menghindari hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara menyusun scope dan sequence.
4. MODUL 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
3. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur dan tidak kaku,
terutama dalam hal pelaksanaannya, dalam pengembangan kurikulum
mengusahakan agar apa yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan
fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik.
Para pengembang kurikulum perlu memikirkan bahwa implementasi kurikulum
pada tataran yang sebenarnya akan terkait dengan keragaman kemampuan
sekolah untuk menyediakan tenaga dan fasilitas bagi berlangsungnya suatu
kegiatan yang harus dilaksanakan. Prinsip fleksibel juga terkait dengan adanya
kebebasan siswa dalam memilih program studi yang dipilih. Pengembangan
kurikulum atau sekolah harus mampu menyediakan berbagai program pilihan
bagi siswa, siswa diperkenankan memilih sesuai dengan minat, bakat,
kemampuan, dan kebutuhannya. Fleksibel juga diberikan kepada guru, yang
artinya kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi guru untuk
mengembangkan program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada,
asalkan tidak menyimpang jauh dari apa yang telah digariskan dalam kurikulum.
4. Prinsip Integritas
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan prinsip keterpaduan, dirancang
untuk mampu membentuk manusia yang utuh, pribadi yang integrated, yaitu
selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya. Untuk itu, kurikulum harus
mengembangkan berbagai keterampilan hidup (lifeskill).
5. MODUL 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Dua kategori keterampilan hidup:
(1) Keterampilan hidup umum (personal, berpikir rasional,
sosial)
(2) Keterampilan hidup spesifik (akademik dan vokasional)
Dalam realitas empiris, semua keterampilan tersebut tidak
dapat dipisah-pisahkan. Tindakan individu merupakan paduan
aspek fisik, mental, emosional, dan intelektual.
Penyusunan KTSP dikembangkan berdasarkan tujuh prinsip
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
6. MODUL 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Prinsip Khusus Pengembangan Komponen Kurikulum
Prinsip khusus berkenaan dengan prinsip yang digunakan dalam
mengembangkan komponen utama kurikulum, yaitu:
1. Prinsip yang berkenaan dengan Tujuan Pendidikan (jangka
panjang, menengah, maupun pendek
2. Prinsip yang berkenaan dengan Pemilihan Isi Pendidikan
3. Prinsip yang berkenaan dengan Pemilihan Proses Belajar
Mengajar
4. Prinsip yang berkenaan dengan Pemilihan Media dan Alat
Pengajaran
5. Prinsip yang berkenaan dengan Penilaian
7. MODUL 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
KEGIATAN BELAJAR 2 LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN KURIKULUM
Langkah-langkah pengembangan kurikulum terdiri atas diagnosis
kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan dan perorganisasian materi, pemilihan
dan pengorganisasian pengalaman belajar dan pengembangan alat evaluasi.
A. Analisis dan Diagnosis Kebutuhan
Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menganalisis dan
menndiagnosis kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan
mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat /dunia kerja,
dan harapan harapan dari pemerintah (kebijakan pendididikan). Pendekatan
yang dapat dilakukan untuk menganalisis kebutuhan ada tiga, yaitu survei
kebutuhan, studi kompetensi, dan analisis tugas. Hasil akhir kegiatan analisis
dan diagnosis kebutuhan ini adalah deskripsi kebutuhan sebagai bahan yang
akan dijadikan masukan bagi langkah selanjutnya dalam pengembangan
kurikulum yaitu perumusan tujuan.
8. B. Perumusan Tujuan
Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang paling
umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih khusus dan
operasional. Hierarki tujuan tersebut meliputi: Tujuan Pendididikan Nasional,
Tujuan Insitusional, Tujuan Kurikuler, serta Tujuan Instruksional. Di samping be
rsifat hierarki, komponen tujuan juga dapat dibagi dalam beberapa taksonomi
tujuan. Benyamin S. Bloom dalam Taxonomy
of Educational Objective membagi tujuan ini menjadi tiga ranah/domain , yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Domain kogniitif berkenaan dengan
pengusaaan kempampuan kemampuan intelektual atau berpikir, domain afektif
berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan perasaaan, minat, sikap
dan nilai-nilai, sedangkan domain psikomotor berkenaan dengan penguasaaan
dan pengembangan ketrampilan motorik.
MODUL 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
9. C. Pemilihan dan pengorganisasian materi
Materi kurikulum disusun berdasarkan prosedur-prosedur tertentu yang me
rupakan salah satu bagian dalam pengembangan kurikulum secara kseluruh
an. Dalam Handbook for Evaluating and Selecting Curiculum Materials, M.D
Gall (1981) mengemukakan sembilan tahap dalam pengembangan bahan ku
rikulum, yaitu identifikasi kebutuhan, merumuskan misi kurikulum, menent
ukan anggaran biaya, membentuk tim, mendapat susunan bahan, menganal
isis bahan, menilai bahan, membuat keputusan adopsi, menyebarkan, mem
pergunakan, dan memonitor penggunaan bahan.
Materi kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam
kegiatan belajar mengajar. Isi dari kegiatan pembelajaran tersebut adalah isi
dari kurikulum. Dalam penyusunan bahan pelajaran ini dikenal ada istilah sc
ope dan sequence. Scope atau ruang lingkup menyangkut keluasan dan keda
laman materi kurikulum. Sequence menyangkut urutan susunan bahan kuri
kulum. Sequence dapat disusun dengan mempertimbangkan tiga hal, yaitu s
truktur disiplin ilmu, taraf perkembangan siswa, dan pembagian materi kuri
kulum berdasarkan tingkatan kelas.
MODUL 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
10. D. Pemilihan dan Pengorganisasian Pengalaman belajar
Cara pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar da
pat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, st
rategi, metode serta teknik yang disesuaikan dengan tujuan
dan sifat materi yang akan diberikan. Pengalaman belajar sis
wa bisa bersumber dari pengalaman penciuman, atau pengal
aman suara, pengalaman perabaaan, dan penciuman. Semu
a pengalaman belajar tersebut dapat diorganisasikan sedemi
kian rupa dengan sumber, fasilitas, dan masyarakat.
MODUL 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
11. KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN, PRINSIP, DAN FUNGSI RENCANA PEMBELAJARAN
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses sebab akibat. Guru
sebagai pengajar merupakan penyebab utama terjadinya proses belajar.
Siswa sebagai peserta didik merupakan subjek utama dalam proses
pembelajaran. Cara belajar dapat dilakukan dalam bentuk kelompok
(klasikal) ataupun perorangan (individual). Kurikulum dan pembelajaran
tidak dapat dipisahkan karena kurikulum tanpa pembelajaran tidak ada
bermakna apa-apa. Pembelajaran tanpa kurikulum juga akan salah arah,
tidak ada pedoman yang memberikan arah pada pencapaian tujuan.
MODUL 9 RENCANA PEMBELAJARAN
12. MODUL 9 RENCANA PEMBELAJARAN
PENGERTIAN RENCANA PEMBELAJARAN
RPP merupakan kegiatan merumuskan tujuan-tujuan atau kompetensi-kompetensi apa yang
akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang digunakan untuk menilai penc
apaian tujuan atau kompetensi tersebut, materi atau bahan apa yang akan disimpulkan, baga
imana cara menyampaikan bahan, serta media atau alat atau sumber belajar apa yang diperl
ukan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran. Ada beberapa karakteristik yang dapat di
jadikan pertimbangan tatkala guru menyusun suatu rencana pembelajaran, yaitu:
1. Ditujukan untuk siswa belajar
Intinya rencana pembelajaran yang dibuat harus ditujukan untuk memenuhi kebutuhan siswa.
2. Memiliki tahap-tahap
Yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap tindak lanjut
3. Sistematis
Perencanaan tersebut harus dimulai dari hal yang diperlukan terlebih dahulu kemudian diikuti
dengan sesuatu yang harus mengikutinya
4. Pendekatan system
Pembelajaran itu terdiri atas komponen-komponen yang saling berkaitan dan saling mempen
garuhi
5. Didasarkan pada proses belajar manusia
Mengutamakan pada proses belajar siswa itu sendiri sebagai manusia yang akan belajar
13. MODUL 9 RENCANA PEMBELAJARAN
B. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN
1. memperhatikan perbedaan individu siswa
memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal (entry behavio
r), tingkat intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan
social, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar be
lakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa.
2. mendorong partisipasi aktif siswa
RPP yang disusun harus menciptakan suatu pembelajaran yang dapat me
ndorong partisipasi aktif setiap siswa
3. mengembangkan budaya membaca dan menulis
RPP seharusnya menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat m
engembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.
4. memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP harus mengakomodasi kegiatan yang berkenaan dengan hasil pemb
elajaran, antara lain umpan balik positif, kegiatan penguatan, kegiatan pe
ngayaan, dan kegiatan remedial.
14. MODUL 9 RENCANA PEMBELAJARAN
C. FUNGSI RENCANA PEMBELAJARAN
RPP disusun setidaknya memiliki fungsi prediktif, preventif, dan korektif. Fungsi prediktif
atau hipotek terkait dengan (1) tujuan atau komptensi, (2) materi atau pengalaman belajar,
(3) strategi atau metode, dan (4) alat/teknik penilaian. RPP yang disusun sedemikian rupa
akan memberikan kemudahan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Preventif arti
nya seorang guru dapat melakukan pencegahan terlebih dahulu terhadap berbagai ketidak
sesuaian yang mungkin terjadi dalam implementasi pembelajaran. Korektif atau kuratif arti
nya RPP yang disusun harus merupakan perbaikan dari rancangan pembelajaran dan impl
ementasi pembelajaran sebelumnya
15. KEGIATAN BELAJAR 2
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN
A. KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN
Komponen RPP terdiri dari:
1. Identitas mata pelajaran
2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi Dasar
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi Ajar
7. Alokasi Waktu
8. Metode Pembelajaran
9. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
b. Inti
c. Penutup
10. Penilaian Hasil Belajar
11. Sumber Belajar
16. MODUL 9 RENCANA PEMBELAJARAN
B. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN
Untuk menyusun rencana pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Perumusan Tujuan
2. Perencanaan Materi Pelajaran
3. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
4. Pengembangan Alat Evaluasi
C. FORMAT ATAU BENTUK RENCANA PEMBELAJARAN
Format yang biasa dipakai dalam penyusunan RPP yaitu format/bentu
k deskriptif dan format/bentuk lajur. Pada umumnya, RPP disusun dengan m
enggunakan format deskriptif dan untuk silabus biasanya disusun dengan m
enggunakan format lajur.
17. KEGIATAN BELAJAR 3 KEPUTUSAN SITUASIONAL
A. MODEL PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN
1. Model Banathy
Langkah 1: merumuskan tujuan (formulate objectives)
Langkah 2: mengembangkan tes (develop test)
Langkah 3: menganalisis tugas belajar (analyze learning task)
Langkah 4: Mendesain system instruksional (design system)
Langkah 5: Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil (implement and test output)
Langkah 6: mengadakan perbaikan (charge to improve)
2. Model Kemp
a. Menentukan tujuan pembelajaran umum (TPU)
b. Membuat analisis tentang karakteristik siswa
c. Menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik, operasional, dan terukur
d. Menentukan materi/bahan pelajaran yang sesuai dengan TPK
e. Menetapkan penjajagan awal (pre assessment)
f. Menentukan strategi belajar mengajar yang sesuai
g. Mengkoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan
h. Mengadakan evaluasi
18. 3. Model PPSI
PPSI adalah singkatan dari Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional. Langkah-langkahnya adalah:
a. Merumuskan tujuan instruksional
b. Mengembangkan alat evaluasi
c. Menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran
d. Mengembangkan program kegiatan
e. Melaksanakan program
Langkah-langkahnya:
Langkah 1: merumuskan tujuan instruksional khusus
Langkah 2: mengembangkan alat evaluasi
Langkah 3: menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran
Langkah 4: mengembangkan program kegiatan
Langkah 5: melaksanakan program
19. 4. Model Gerlach & Ely
Model ini terdiri dari 10 unsur:
a. Spesifikasi isi pokok bahasan
b. Spesifikasi tujuan pembelajaran
c. Pengumpulan dan penyaringan data tentang siswa
d. Penentuan pendekatan
e. Pengelompokkan siswa
f. Penyediaan waktu
g. Pemilihan media
h. Evaluasi
i. Analisis umpan balik
20. MODUL 9 RENCANA PEMBELAJARAN
B. UMPAN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM
MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN
Ada beberapa kasus yang dapat diungkapkan, yaitu:
1. Sikap guru dan administrator
Guru sering kali tidak membuat rancangan pembelajaran,
khususnya guru-guru yang telah lama mengajar. Administrator
yang hanya memandang rancangan pembelajaran sebagai
sebuah dokumen untuk kenaikan pangkat dan bukan untuk
melihat apakah rancangan pembelajaran yang dibuat guru itu
diimplementasikan dalam kegiatan yang nyata
2. Aspek-aspek yang sering dianggap bermasalah
Antara lain rancangan pembelajaran yang terlalu rinci,
ketidaksinambungan antarunsur dalam rancangan
pembelajaran, dan ketidakjelasan evaluasi yang dilakukan