Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman seperti faktor abiotik (cahaya, suhu, kelembangan, nutrisi), faktor biotik (gen, hormon) dan organisme pengganggu tanaman seperti serangga, bakteri, cendawan, virus, nematoda dan gulma.
Dokumen ini membahas tentang hama dan penyakit pada tumbuhan. Hama didefinisikan sebagai organisme yang merusak tanaman karena aktivitas hidupnya, sementara penyakit tumbuhan adalah kondisi dimana tanaman tidak dapat berfungsi normal akibat infeksi mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau nematoda. Contoh hama utama pada tanaman pertanian adalah serangga seperti wereng dan ulat, sedangkan contoh pen
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri penyebab penyakit pada tanaman seperti penyakit layu pada tanaman nilam, penyakit hawar daun padi, dan penyakit layu pada kacang tanah beserta gejala dan cara pengendaliannya.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
油
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi, meliputi ulat grayak, wereng hijau, keong mas, tikus sawah, dan penyakit blas. Disebutkan pula gejala serangan, cara klasifikasi, dan pengendalian masing-masing organisme perusak tersebut.
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama DaslintanHario Sadewo
油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gejala serangan hama pada tanaman, perilaku pemakanan berbagai jenis serangga hama, dan metode untuk mengestimasi kerugian hasil akibat serangan hama.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman kedelai di Indonesia. Beberapa hama dan penyakit utama yang dijelaskan antara lain ulat penggerek polong, ulat jengkal, kepik hijau, dan kumbang-kumbangan. Dokumen juga menjelaskan gejala, morfologi, siklus hidup, dan cara pengendaliannya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas VIII tentang struktur sistem tumbuhan mencakup tujuan pembelajaran mengenai gerak dan hama penyakit pada tumbuhan, materi pelajaran seperti jenis-jenis gerak dan perbedaan antara hama dan penyakit, serta metode diskusi kelompok dan tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran.
Praktikum ini membahas tentang hama, gejala, dan tanda yang ditimbulkannya pada tanaman budidaya. Tujuannya adalah untuk mengenali delapan ordo serangga yang berpotensi menjadi hama, jenis mulut dan gejala serangannya, serta metamorfosis dan bioekologi spesimen hama."
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah yang mencakup interaksi tanaman dan hama, pengendalian hama secara terpadu, dan beberapa kasus lapangan pengendalian hama utama di Indonesia. Tujuan instruksionalnya adalah agar mahasiswa memahami konsep pengendalian hama secara holistik dan terintegrasi.
Hama Nezara viridula menyerang tanaman kacang-kacangan dan menurunkan produksi hingga 8-9%. Pengendalian dilakukan dengan penanaman varietas tahan hama, rotasi tanaman, jamur Beauveria bassiana yang dapat menyebabkan kematian 78% hama, dan parasitoid telur Ooencyrtus malayensis serta Trissolcus basalis.
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
1. Dokumen tersebut membahas identifikasi hama ulat pada tanaman kubis di Kabupaten Magetan sebagai sumber belajar biologi.
2. Beberapa jenis hama ulat yang menyerang tanaman kubis di antaranya adalah ulat tritip, ulat krop, ulat krop bergaris, dan ulat grayak.
3. Hasil identifikasi akan dijadikan poster sebagai sumber belajar tentang hama dan penyakit tumbuhan untuk siswa SMP.
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...Dody Perdana
油
Laporan ini membahas pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di tanah gambut. Kompos dibuat dari limbah ternak, organik tanaman, dan tanah subur dengan bakteri pengompos. Hasilnya menunjukkan pemberian kompos meningkatkan tinggi tanaman dan daun kedelai dibanding kontrol negatif dan positif. Hal ini disebabkan bakteri pengompos dapat menguraikan hara organik untuk pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pestisida nabati sebagai alternatif pestisida yang ramah lingkungan. Pestisida nabati berasal dari tanaman dan lebih aman bagi lingkungan karena mudah terurai. Namun, penggunaannya di Indonesia masih terbatas karena beberapa kendala seperti ketersediaan bahan dan regulasi. Terdapat potensi besar pengembangan pestisida nabati mengingat kekayaan sumber daya alam Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi, meliputi ulat grayak, wereng hijau, keong mas, tikus sawah, dan penyakit blas. Disebutkan pula gejala serangan, cara klasifikasi, dan pengendalian masing-masing organisme perusak tersebut.
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama DaslintanHario Sadewo
油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gejala serangan hama pada tanaman, perilaku pemakanan berbagai jenis serangga hama, dan metode untuk mengestimasi kerugian hasil akibat serangan hama.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman kedelai di Indonesia. Beberapa hama dan penyakit utama yang dijelaskan antara lain ulat penggerek polong, ulat jengkal, kepik hijau, dan kumbang-kumbangan. Dokumen juga menjelaskan gejala, morfologi, siklus hidup, dan cara pengendaliannya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas VIII tentang struktur sistem tumbuhan mencakup tujuan pembelajaran mengenai gerak dan hama penyakit pada tumbuhan, materi pelajaran seperti jenis-jenis gerak dan perbedaan antara hama dan penyakit, serta metode diskusi kelompok dan tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran.
Praktikum ini membahas tentang hama, gejala, dan tanda yang ditimbulkannya pada tanaman budidaya. Tujuannya adalah untuk mengenali delapan ordo serangga yang berpotensi menjadi hama, jenis mulut dan gejala serangannya, serta metamorfosis dan bioekologi spesimen hama."
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah yang mencakup interaksi tanaman dan hama, pengendalian hama secara terpadu, dan beberapa kasus lapangan pengendalian hama utama di Indonesia. Tujuan instruksionalnya adalah agar mahasiswa memahami konsep pengendalian hama secara holistik dan terintegrasi.
Hama Nezara viridula menyerang tanaman kacang-kacangan dan menurunkan produksi hingga 8-9%. Pengendalian dilakukan dengan penanaman varietas tahan hama, rotasi tanaman, jamur Beauveria bassiana yang dapat menyebabkan kematian 78% hama, dan parasitoid telur Ooencyrtus malayensis serta Trissolcus basalis.
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
1. Dokumen tersebut membahas identifikasi hama ulat pada tanaman kubis di Kabupaten Magetan sebagai sumber belajar biologi.
2. Beberapa jenis hama ulat yang menyerang tanaman kubis di antaranya adalah ulat tritip, ulat krop, ulat krop bergaris, dan ulat grayak.
3. Hasil identifikasi akan dijadikan poster sebagai sumber belajar tentang hama dan penyakit tumbuhan untuk siswa SMP.
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...Dody Perdana
油
Laporan ini membahas pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di tanah gambut. Kompos dibuat dari limbah ternak, organik tanaman, dan tanah subur dengan bakteri pengompos. Hasilnya menunjukkan pemberian kompos meningkatkan tinggi tanaman dan daun kedelai dibanding kontrol negatif dan positif. Hal ini disebabkan bakteri pengompos dapat menguraikan hara organik untuk pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pestisida nabati sebagai alternatif pestisida yang ramah lingkungan. Pestisida nabati berasal dari tanaman dan lebih aman bagi lingkungan karena mudah terurai. Namun, penggunaannya di Indonesia masih terbatas karena beberapa kendala seperti ketersediaan bahan dan regulasi. Terdapat potensi besar pengembangan pestisida nabati mengingat kekayaan sumber daya alam Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang pembuatan kompos dari jerami padi sebagai solusi untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Kompos jerami dapat meningkatkan kesuburan tanah, aktivitas mikroba, dan hasil pertanian secara berkelanjutan serta lebih murah dibanding pupuk kimia. Proses pembuatan kompos jerami sederhana dan mudah dilakukan petani
Dokumen tersebut membahas pengelolaan sampah di Kota Bogor. Terdapat tiga jenis sampah yang dibahas yaitu sampah pasar, jerami/seresah daun, dan sampah rumah tangga. Dokumen ini juga menjelaskan proses pengomposan sebagai solusi pengelolaan sampah organik.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara pembuatan pupuk organik, kompos, dan pestisida nabati. Terdapat 12 cara pembuatan yang dijelaskan secara singkat mulai dari emb induk, emb dedak, starter kompos, mol keong, hingga pembuatan pestisida dari bahan alami seperti mimba, tembakau, kenikir dan lainnya.
Teks tersebut membahas tentang peran jamur terhadap tumbuhan dan manusia. Jamur dapat berperan sebagai patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman maupun manusia, namun juga bermanfaat sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan membantu proses dekomposis.
Hama yang menyerang tanaman cabai di Desa Tambak Sogra adalah belalang dan kutu daun. Belalang menyebabkan bekas gigitan pada daun sedangkan kutu daun menyebabkan daun mengeriting dan mengundang semut.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman kedelai di Indonesia. Beberapa hama dan penyakit utama yang dijelaskan antara lain ulat penggerek polong, ulat jengkal, kepik hijau, dan kumbang-kumbangan. Dokumen juga menjelaskan tentang morfologi, siklus hidup, gejala, dan cara pengendaliannya.
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati musuh alami gulma secara langsung. Tiga jenis gulma ditanam dalam satu pot dan diintroduksikan ke belalang dan ulat sebagai musuh alaminya. Hasil pengamatan menunjukkan presentase kerusakan pada gulma golongan rumput lebih tinggi dibandingkan golongan lainnya, sedangkan golongan teki mengalami kerusakan paling rendah. Hal ini menunjukkan preferensi musuh alami terhadap jen
Dokumen tersebut membahas tentang jamur/cendawan, termasuk definisi fungi, habitat fungi yang tersebar luas di bumi, dan kemampuan fungi untuk hidup di berbagai material organik baik hidup maupun mati. Juga disebutkan bahwa banyak fungi hidup di tanah berhumus meskipun ada juga yang menyerang organisme hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hama terpadu pada tanaman kedelai. Secara ringkas:
1. Kedelai menghadapi ancaman serius dari berbagai jenis hama yang dapat menurunkan hasil hingga 80%
2. Pengendalian hama idealnya dilakukan secara terpadu dengan memanfaatkan mekanisme alami ekosistem untuk menekan populasi hama
3. Beberapa hama penting yang sering menyerang kedelai meliputi l
1. I. FAKTOR ABIOTIK
1. Cahaya
2. Suhu
3. Kelembaban
4. Nutrisi
II. FAKTOR BIOTIK
1. Gen
2. Hormon
2. Faktor Luar yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
ad: organisme pengganggu tanaman seperti
serangga, bakteri, cendawan, virus, nematoda
dan gulma
3. I Serangga:
Serangga is kelompok hewan yang termasuk dlm
phylum Arthropoda, kelas insekta / Hexapoda
Mempunyai 3 pasang kaki, sepasang antena, tubuh
bersegmen terdiri dr bag kepala, dada dan perut.
Serangga bisa sebagai hama( merusak tanaman),
serangga penyerbuk dan musuh alami hama
(organisme yg dp mengendalikan populasi hama.
4. Serangga sebagai musuh alami hama.
Dilihat dr fungsinya dikelompokkan :
1. Parasitoid
2. Patogen
3. Predator
5. Parasitoid atau parasit :
Is binatang yg hidup di atas atau di dalam
binatang lain yg lebih besar yg merupakan
inangnya.
Parasit memakan atau menghisap cairan tubuh
inangnya shg dp melemahkan dan akhirnya
membunuh inangnya.
Fase hidupnya biasanya sama dg fase hidup
inangnya.
Contoh parasit hama :
Brachymeria euploeae
6. Patogen :
Is. Mikroorganisme yg dp menyebabkan
penyakit pada hama.
Mikroorganisme yg dp menyerang hama
adalah: Bakteri, Virus dan Cendawan.
Contoh cendawan yg dp dimanfaatkan sbg
pengendali hama :
Metarrhizium anosipliae
7. Predator.
Is Organisme yang memangsa organisme lainnya
untuk mempertahankan hidupnya dan dilakukan
secara berulang-ulang.
Predator dlm suatu ekosistem mutlak diperlukan
untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
Predator memangsa serangga lain dg cara
menangkap,menghisap cairan atau memangsa
seluruh tubuh.
Contoh predator yang telah digunakan untuk
pengendali hama :
Cheilomenes sexmaculatus
8. II. Patogen Tanaman.
Patogen is mikroorganisme yang
menimbulkan penyakit bagi tanaman.
Yang tergolong patogen yaitu bakteri, jamur
( cendawan ), virus dan nematoda
9. Bakteri.
Pemindahan bakteri dari luar ke dalam bagian
tanaman dapat terjadi melalui lubang alami
seperti stomata daun, tetapi bakteri ini tidak
bisa menembus langsung kutikula daun, atau
melalui jaringan tanaman yang luka.
Spora bakteri ini dapat disebarkan oleh
percikan air hujan atau air irigasi, angin,
manusia atau alat-alat pertanian
10. Bakteri bisa merugikan dan menguntungkan.
Contoh bakteri yang merugikan
Pseudomonas solanacearum yang
menyebabkan penyakit layu bakteri.
Contoh bakteri yg menguntungkan berperan
sbg musuh alami yaitu Bacillus thuringiensis
untuk mengendalikan hama serangga.
11. Cendawan.
Mikroorganisme yang berkembangbiak dengan
membentuk spora.
Terdiri dr banyak sel yg bentuknya seperti benang
Halus yang disebut hifa.
Contoh cendawan yg merugikan tanaman
Plasmodiophora brassicae penyebab penyakit akar
gada pada kubis,
Contoh cendawan yang menguntungkan ad.
Beauveria
bassiana sejenis cendawan untuk mengendalikan ulat
daun kubis (Plutella xylostella).
12. Virus.
Is. Organisme yg memiliki ukuran tubuh
sangat kecil, hanya dp dilihat dg mikroskop
elektron.
Virus dikenal sbg partikel hidup, krn hanya
bisa hidup dan berkembang biak dlm
jaringan tanaman yg hidup.
Penularan virus terjadi mll biji, tepung sari,
stek atau umbi, sambungan/okulasi,
pemindahan secara bersinggungan, alat-alat
pertanian dan serangga (vektor).
13. Virus yang bersifat merugikan menimbulkan
gejala kerusakan yang khas, diantaranya:
klorose, nekrosis dan kerdil.
Virus yang bersifat menguntungkan antara
lain Nucleopolyhedrovirus (NPV) yang
merupakan agensi hayati ulat grayak
Spodoptera exigua.
14. Nematoda.
Sejenis cacing yang hanya bisa dilihat dg
mikroskop.
Berbentuk benang, sepintas mirip belut shg
disebut cacing belut
Badannya silindris, meruncing pada ke dua
ujungnya tidak beruas-ruas pd kulitnya,
panjangnya sekitar 1mm.
15. Penyebaran nematoda dapat terjadi melalui
pengangkutan tanah, pupuk organik, biji,
tanaman pesemaian (khususnya yang
diangkut beserta tanahnya) atau alat-alat
pertanian.
Nematoda ini bersifat merugikan tanaman
tapi ada juga yang
menguntungkan. Nematoda yang merugikan
tanaman menimbulkan gejala yang khas di
bawah permukaan tanah dan gejala di atas
permukaan tanah.
16. Gulma.
adalah tumbuhan liar yang mudah
beradaptasi dengan lingkungan tanah/lahan
yang sudah terjamah atau telah ada campur
tangan manusia.
Gulma juga didefinisikan sebagai tumbuhan
yang mempunyai sifat-sifat atau ciri khas
tertentu yang memungkinkannya untuk
mudah tersebar luas dan mampu
menimbulkan kerugian dan gangguan.
17. Kelompok gulma :
- Teki-tekian, contoh : Cyperus rotundus
- Rumput-r umputan, contoh : Imperata cylindrica
- Gulma berdaun lebar, contoh :
Clidemia hirta (akar kala), kirinyuh (Chromolaena
odorata), Mikania micrantha, Wedelia sp. Ciri-
cirinya yang khusus adalah daunnya terdiri dari
berbagai bentuk dan susunan tulang daun,
biasanya lebih lebar daripada rumput dan teki.
18. Sifat-sifat gulma :
Dapat tumbuh dengan cepat pada tanah yang tidak begitu subur,
Mempunyai daya reproduksi yang tinggi tanpa campur tangan
manusia,
Biji gulma mempunyai sifat dormansi yang kuat
memungkinkannya untuk bertahan hidup dalam kondisi yang
kurang menguntungkan
Mempunyai toleransi besar pada keadaaan lingkungan yang
tidak menguntungkan atau ekstrim
Mempunyai daya saing yang kuat dengan tanaman yang
dibudidayakan dalam memperebutkan faktor-faktor kebutuhan
hidupnya,
Mempunyai daya berkembang biak yang besar secara vegetatif
dan atau generatif,
Alat perkembangbiakannya mudah tersebar melalui angin, air,
maupun binatang.