ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Pengaruh cara pengeringan terhadap mutu herba meniran
(phyllantus niruri LINN)
Farmak
ognosi
Citra
yuliana
Amelia
pratiwi
Susi
Susanti
Arnold
us
Dimas
fauzi
Lailatul
Azizah
Nurlaili
Faiqoh
Fenny
Rahma
wati
Ade
Herma
wan
Meniran ( phyllanthus niruri
Linn).adalah salah satu tumbuhan obat
indonesia yang telah lama digunakan secara
turun-temurun untuk pengobatan berbagai
penyakit seperti diuretik,ekspektoran dan
pelancar haid,hepatoprotektif,antidiabetes,dan
antioksidan.
kandungan kimia dalam herba meniran
seperti senyawa filantin,hipofilantin,
flavonoid,alkaloid,terpenoid,lignan,polifenol,tan
in,kumarin,dan saponin.
salah satu faktor yang mempengaruhi
mutu herba meniran adalah kondisi proses
pengeringan tumbuhan obat terutama untuk
yang berasal dari tumbuhan liar. Oleh karena itu
perlu dilakukan penelitian untuk menentukan
kondisi optimum pada pengeringan tumbuhan
meniran menjadi simplisia yang bermutu baik.
PENDAHULUAN
• ALAT DAN BAHAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah bagian atas tanah tumbuhan meniran yang
dikumpulkan dari daerah sekitar kampus universitas
andalas, limau manih, padang pada bulan juli 2009.
Bahan penunjang yang digunakan adalah natrium
karbonat, asam galat, etanol, reagen folin-ciocalteau.
Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah rotary
evaporator,oven, timbangan analitik,
spektrofotometer UV-Visibel, dan shaker.
METODOLOGI
Meniran
dicuci dan
ditiriskan
Dibagi menjadi
empat bagian
Bagian pertama berupa sempel
segar sebanyak 5g diekstraksi
langsung dengan etanol 80%.
Bagian kedua dikering-anginkan
dalam udara terbuka pada suhu ±
25°c sampai kadar air < 10%.
Bagian ketiga dikeringkan dalam
oven pada suhu ±60°c sampai
kadar air <10%.
Perlakuan
pengerian
tumbuhan
Bagian ke empat dikmeringkan
dalam oven pada suhu ± 60°c
sampai kadar air < 10%
• Sampel berupa tumbuhan segar atau yang telah dikeringkan
dengan cara di atas (5g) direndam dengan 50ml, etanol 80%
selama 15 menit kemudian dikocok dengan shaker selama 10
menit, lalu disaring dengan kertas saring (filtrat 1). Ampas dari
sampel diekstraksi lagi dengan 50ml , etanol 80% selama 10 menit
kemudian dikocok selama 10 menit, lalu disaring dengan kertas
saring (filtrat 2). Ampas tersebut dicuci lagi dengan 50ml ,etanol
96% lalu disaring dengan kertas saring (filtrat 3). Ketiga filtrat dari
tiap sampel digabung lalu diuapkan dengan rotary evaporator
pada suhu < 50°c sampai kental. Sebelum dianalisa, masing-masing
ekstrak dilarutkan dalam labu ukur sampai 50ml dengan campuran
air suling : metanol (1:1).
Ekstraksi
sampel
• Larutan ekstrak yang telah disiapkan dengan cara di
atas dipipet sebanyak 10ml ke dalam piring penguap
yang telah ditara. Pelarutnya diuapkan di atas penangas
air sampai kering. Sisanya dipanaskan dalam oven pada
suhu 105°c selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam
desikator dan ditimbang segera. Pengeringan dan
penimbangan diulangi beberapa kali sampai diperoleh
bobot konstan. Kadar ekstraktif (rendemen) dinyatakan
dalam sebagai mg ekstrak per gram simplisia kering
(mg/g).
Penentuan
kadar
ekstraktif
(rendemen)
• Kadar senyawa fenolat total dalam larutan ekstrak sampel
ditentukan dengan pereaksi Folingiocalteau menggunakan
prosedur yang dipakai pourmorad. Larutan encer masing-
masing ekstrak tumbuhan obat (0,5 ml, ekstrak 1:10) atau
larutan asam galat (senyawa fenolat standar) dicampur dengan
pereaksi foli- ciocalteau (5ml, diencerkan 1:10 dengan air
suling) dan larutan natrium karbonat (4ml,1M). Campuran
tersebut dibiarkan selama 15 menit dan kadar senyawa fenolat
ditentukan dengan mengukur serapan pada panjang
gelombang 765mm dengan spektrofometer UV-Vis. Kurva
standar asam galat dengan konsentrasi 25,50,75,100 dan
125µg/ml dalam metanol-air (1:1). Kadar senyawa fenolat
setara asam galat per g simplisia kering (mg/g).
Penentuan
kadar senyawa
fenolat total
Pengukur aktivitas antioksidan
• Aktivitas antioksidan ekstrak tumbuhan obat ditentukan dengan metode
DPPH yang digunakan oleh Mosquera. Masing-masing ekstrak encer
tumbuhan obat sebanyak 1ml dicampur dengan 2ml larutan DPPH (20mg/L)
yang baru dibuat. Masing-masing campuran itu dikocok dan didiamkan
selama 30menit pada suhu kamar di tempat gelap. Kemudian serapan
masing-masing campuran itu diukur pada panjang gelombang 517 nm
dengan spektrofotometetr UV-Vis. Sebagai blanko, digunakan larutan yang
dibuat dengan mencampurkan 1ml metanol air (1:1) dengan 2 ml larutan
DPPH (20mg/L). Untuk meniadakan serapan ekstrak pada pajang
gelombang ini, sampel blanko dibuat dengan mencampurkan 1ml ekstrak
dengan 2ml metanol-air (1:1). Persentase antioksidan dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
• Aktivitas antioksidan (%) = Akontrol – Aekstrak x 100%
Akontrol
Tabel. Pengaruh cara pengeringan terhadap
perolehan kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat
total dan aktivitas antioksidan (IC50) Pada herba
meniran
Cara
pengeringan
Lama
pengeringan
Kadar ekstraktif
(mg/g)*
Kadar
fenolat
(mg/g)*
IC 50
(mg/mL)
Segar - 249,008± 0,345 4,980±
0,012
2,186
Kering angin
(±25°c)
7 hari 194,925 ± 0,181 0,975±0,002 4,030
Kering oven 40°c 9 hari 202,190±1,725 1,014±0,015 1,395
Kering oven 60°c 3,5 jam 162,865±0,982 0,814±0,008 2,751
Asam galat
(pembanding)
0,947
(µg/mL
• Pengaruh cara pengeringan terhadap perolehan kadar ekstraktif dan
kadar senyawa fenolat total dari herba meniran
Pengeringan herba meniran menyebabkan penurunan yanag signifikan
(p<0,05). Perolehan ekstraktif yang tinggi diperoleh pada pengeringan
dengan oven 40°c. Demikian pula, pengeringan herba meniran juga
menyebabkan peenurunana yang signifikan . Pengeringan pada suhu 40°c
memberikan kadar fenolat lebih besar daripada pengeringan dengan
angin pada suhu ±25°c (p<0,05). Sedangkan pengeringan pada suhu 60°c
menyebabkan penurunann kadar fenolat dengan signifikan (p<0,05)
dibandingkan dengan pengeringan pada suhu 40°c. Dengan demikian,
pengeringan herba meniran dalam oven pada suhu 40°c adalah cara
pengeringan yang optimum untuk mendapatkan kadar senyawa fenolat
yang tertinggi
Hasil dan pembahasan
• Pengaruh cara pengeringan terhadap
aktivitas antioksidan herba meniran
Pengeringan dengan angin dapat
menyebabkan berkurangnya aktivitas
antioksidan herba meniran. Pengeringan
pada suhu 40°c ternyata dapat
meningkatkan kembali aktivitas antioksidan
herba meniran. Hasil ini sejalan dengan
peningkatan kadar senyawa fenolat dengan
pengeringan pada suhu 40°c.
• Pengeringan herba meniran menyebabkan
penurunan yang nyata perolehan ekstraktif, kadar
senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan
dibandingkan dengan herba meniran segar. Cara-
cara pengeringan memberikan pengaruh yang
berbeda nyata (p<0,05) terhadap perolehan kadar
ekstraktif, kadar senyawa fenolat dan aktivitas
antioksidan. Di antara cara pengeringan yang
dicobakan, yang terbaik adalah cara pengeringan
dalam oven pada suhu 40°c.
kesimpulan
Thank You

More Related Content

What's hot (19)

uji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdfuji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdf
MurniAmiruddin1
Ìý
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Farhan Yuzevan
Ìý
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
Nadiyayoo
Ìý
Gel jambu biji
Gel jambu bijiGel jambu biji
Gel jambu biji
Suci Nur Hidayah
Ìý
Farmakoqnosi Terpenoid
Farmakoqnosi TerpenoidFarmakoqnosi Terpenoid
Farmakoqnosi Terpenoid
dinana88
Ìý
tablet coating
 tablet coating tablet coating
tablet coating
Agus Pratiwi
Ìý
Galenika
GalenikaGalenika
Galenika
Helmy Momogai Syadian
Ìý
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
Wulung Gono
Ìý
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurtAplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Sawarni H
Ìý
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
sisabihi
Ìý
tugas review tablet coating
 tugas review tablet coating tugas review tablet coating
tugas review tablet coating
Agus Pratiwi
Ìý
Sediaan galenika
Sediaan galenikaSediaan galenika
Sediaan galenika
ViKi Viquendah
Ìý
Jurnal kimia
Jurnal kimiaJurnal kimia
Jurnal kimia
Syaifulanwar14027
Ìý
3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm
SarahZieldaNajib
Ìý
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasi
nonawulan
Ìý
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolidJurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
wendy wijaya
Ìý
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolataPPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
Fitranul Untsa
Ìý
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Novi Fachrunnisa
Ìý
galenika
galenikagalenika
galenika
Hamelia Juwita
Ìý
uji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdfuji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdf
MurniAmiruddin1
Ìý
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Farhan Yuzevan
Ìý
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
Nadiyayoo
Ìý
Farmakoqnosi Terpenoid
Farmakoqnosi TerpenoidFarmakoqnosi Terpenoid
Farmakoqnosi Terpenoid
dinana88
Ìý
tablet coating
 tablet coating tablet coating
tablet coating
Agus Pratiwi
Ìý
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
Wulung Gono
Ìý
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurtAplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Sawarni H
Ìý
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
sisabihi
Ìý
tugas review tablet coating
 tugas review tablet coating tugas review tablet coating
tugas review tablet coating
Agus Pratiwi
Ìý
Sediaan galenika
Sediaan galenikaSediaan galenika
Sediaan galenika
ViKi Viquendah
Ìý
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasi
nonawulan
Ìý
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolidJurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
wendy wijaya
Ìý
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolataPPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
Fitranul Untsa
Ìý
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Novi Fachrunnisa
Ìý

Viewers also liked (6)

Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Gina Sakinah
Ìý
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Filania Kanja
Ìý
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Wulung Gono
Ìý
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
Ìý
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbal
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III
Ìý
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Wulung Gono
Ìý
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Gina Sakinah
Ìý
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Filania Kanja
Ìý
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Wulung Gono
Ìý
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
Ìý
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Wulung Gono
Ìý

Similar to Farmakognosi (20)

Sertifik Sistem
Sertifik SistemSertifik Sistem
Sertifik Sistem
rindaaulutamii
Ìý
Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96
Lailatul Rofiah
Ìý
PPT Kelompok 2_Tugas RPH_19A (1).pptx
PPT Kelompok 2_Tugas RPH_19A (1).pptxPPT Kelompok 2_Tugas RPH_19A (1).pptx
PPT Kelompok 2_Tugas RPH_19A (1).pptx
lindawatisetyaningru
Ìý
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
Irenee9
Ìý
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Yuke Puspita
Ìý
Percobaan iv budi
Percobaan iv budiPercobaan iv budi
Percobaan iv budi
Budi Hermanto Madjaga
Ìý
9. ririn.pdf
9. ririn.pdf9. ririn.pdf
9. ririn.pdf
ririnsagita1
Ìý
JURNAL Larasita.docx
JURNAL Larasita.docxJURNAL Larasita.docx
JURNAL Larasita.docx
LolitaMegi
Ìý
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
Fransiska Puteri
Ìý
19-73-1-PB.pdf jurnal ekstrak daun wungu
19-73-1-PB.pdf jurnal ekstrak daun wungu19-73-1-PB.pdf jurnal ekstrak daun wungu
19-73-1-PB.pdf jurnal ekstrak daun wungu
sriwahyuningsih1004
Ìý
Pengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpaiPengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpai
radhiani
Ìý
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) II
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) IIKAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) II
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) II
Ayda.N Mazlan
Ìý
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)
Hani Ani
Ìý
Ramuan Pengatur Sistem Imun
Ramuan Pengatur Sistem ImunRamuan Pengatur Sistem Imun
Ramuan Pengatur Sistem Imun
Trie Marcory
Ìý
PP KOMPRE.pptx
PP KOMPRE.pptxPP KOMPRE.pptx
PP KOMPRE.pptx
NoviFirmansyah2
Ìý
Hamdiasnov Adi Putra_MIF_Biofar.pptx
Hamdiasnov Adi Putra_MIF_Biofar.pptxHamdiasnov Adi Putra_MIF_Biofar.pptx
Hamdiasnov Adi Putra_MIF_Biofar.pptx
HamdiPutra5
Ìý
Punica granatum
Punica granatumPunica granatum
Punica granatum
Yuneistya
Ìý
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
iyudhi18
Ìý
Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96
Lailatul Rofiah
Ìý
PPT Kelompok 2_Tugas RPH_19A (1).pptx
PPT Kelompok 2_Tugas RPH_19A (1).pptxPPT Kelompok 2_Tugas RPH_19A (1).pptx
PPT Kelompok 2_Tugas RPH_19A (1).pptx
lindawatisetyaningru
Ìý
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
Irenee9
Ìý
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Yuke Puspita
Ìý
9. ririn.pdf
9. ririn.pdf9. ririn.pdf
9. ririn.pdf
ririnsagita1
Ìý
JURNAL Larasita.docx
JURNAL Larasita.docxJURNAL Larasita.docx
JURNAL Larasita.docx
LolitaMegi
Ìý
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
Fransiska Puteri
Ìý
19-73-1-PB.pdf jurnal ekstrak daun wungu
19-73-1-PB.pdf jurnal ekstrak daun wungu19-73-1-PB.pdf jurnal ekstrak daun wungu
19-73-1-PB.pdf jurnal ekstrak daun wungu
sriwahyuningsih1004
Ìý
Pengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpaiPengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpai
radhiani
Ìý
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) II
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) IIKAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) II
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) II
Ayda.N Mazlan
Ìý
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)
Hani Ani
Ìý
Ramuan Pengatur Sistem Imun
Ramuan Pengatur Sistem ImunRamuan Pengatur Sistem Imun
Ramuan Pengatur Sistem Imun
Trie Marcory
Ìý
Hamdiasnov Adi Putra_MIF_Biofar.pptx
Hamdiasnov Adi Putra_MIF_Biofar.pptxHamdiasnov Adi Putra_MIF_Biofar.pptx
Hamdiasnov Adi Putra_MIF_Biofar.pptx
HamdiPutra5
Ìý
Punica granatum
Punica granatumPunica granatum
Punica granatum
Yuneistya
Ìý
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
iyudhi18
Ìý

More from Citra pharmacist (11)

mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
Citra pharmacist
Ìý
Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia
Citra pharmacist
Ìý
sitostatika
sitostatikasitostatika
sitostatika
Citra pharmacist
Ìý
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek pptTugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Citra pharmacist
Ìý
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Citra pharmacist
Ìý
Anestesi MENCITppt
Anestesi MENCITpptAnestesi MENCITppt
Anestesi MENCITppt
Citra pharmacist
Ìý
Soal jarum bedah
Soal jarum bedahSoal jarum bedah
Soal jarum bedah
Citra pharmacist
Ìý
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Citra pharmacist
Ìý
Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016
Citra pharmacist
Ìý
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
Citra pharmacist
Ìý
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
Citra pharmacist
Ìý
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
Citra pharmacist
Ìý
Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia
Citra pharmacist
Ìý
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek pptTugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Citra pharmacist
Ìý
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Citra pharmacist
Ìý
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Citra pharmacist
Ìý
Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016
Citra pharmacist
Ìý
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
Citra pharmacist
Ìý

Recently uploaded (19)

Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Ìý
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
Ìý
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Ìý
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
Ìý
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Ìý
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Ìý
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Ìý
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
Ìý
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Ìý
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Ìý
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
Ìý
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Ìý
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
Ìý
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Ìý
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Ìý
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Ìý
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
Ìý
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Ìý

Farmakognosi

  • 1. Pengaruh cara pengeringan terhadap mutu herba meniran (phyllantus niruri LINN) Farmak ognosi Citra yuliana Amelia pratiwi Susi Susanti Arnold us Dimas fauzi Lailatul Azizah Nurlaili Faiqoh Fenny Rahma wati Ade Herma wan
  • 2. Meniran ( phyllanthus niruri Linn).adalah salah satu tumbuhan obat indonesia yang telah lama digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan berbagai penyakit seperti diuretik,ekspektoran dan pelancar haid,hepatoprotektif,antidiabetes,dan antioksidan. kandungan kimia dalam herba meniran seperti senyawa filantin,hipofilantin, flavonoid,alkaloid,terpenoid,lignan,polifenol,tan in,kumarin,dan saponin. salah satu faktor yang mempengaruhi mutu herba meniran adalah kondisi proses pengeringan tumbuhan obat terutama untuk yang berasal dari tumbuhan liar. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menentukan kondisi optimum pada pengeringan tumbuhan meniran menjadi simplisia yang bermutu baik. PENDAHULUAN
  • 3. • ALAT DAN BAHAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian atas tanah tumbuhan meniran yang dikumpulkan dari daerah sekitar kampus universitas andalas, limau manih, padang pada bulan juli 2009. Bahan penunjang yang digunakan adalah natrium karbonat, asam galat, etanol, reagen folin-ciocalteau. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah rotary evaporator,oven, timbangan analitik, spektrofotometer UV-Visibel, dan shaker. METODOLOGI
  • 4. Meniran dicuci dan ditiriskan Dibagi menjadi empat bagian Bagian pertama berupa sempel segar sebanyak 5g diekstraksi langsung dengan etanol 80%. Bagian kedua dikering-anginkan dalam udara terbuka pada suhu ± 25°c sampai kadar air < 10%. Bagian ketiga dikeringkan dalam oven pada suhu ±60°c sampai kadar air <10%. Perlakuan pengerian tumbuhan Bagian ke empat dikmeringkan dalam oven pada suhu ± 60°c sampai kadar air < 10%
  • 5. • Sampel berupa tumbuhan segar atau yang telah dikeringkan dengan cara di atas (5g) direndam dengan 50ml, etanol 80% selama 15 menit kemudian dikocok dengan shaker selama 10 menit, lalu disaring dengan kertas saring (filtrat 1). Ampas dari sampel diekstraksi lagi dengan 50ml , etanol 80% selama 10 menit kemudian dikocok selama 10 menit, lalu disaring dengan kertas saring (filtrat 2). Ampas tersebut dicuci lagi dengan 50ml ,etanol 96% lalu disaring dengan kertas saring (filtrat 3). Ketiga filtrat dari tiap sampel digabung lalu diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu < 50°c sampai kental. Sebelum dianalisa, masing-masing ekstrak dilarutkan dalam labu ukur sampai 50ml dengan campuran air suling : metanol (1:1). Ekstraksi sampel
  • 6. • Larutan ekstrak yang telah disiapkan dengan cara di atas dipipet sebanyak 10ml ke dalam piring penguap yang telah ditara. Pelarutnya diuapkan di atas penangas air sampai kering. Sisanya dipanaskan dalam oven pada suhu 105°c selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang segera. Pengeringan dan penimbangan diulangi beberapa kali sampai diperoleh bobot konstan. Kadar ekstraktif (rendemen) dinyatakan dalam sebagai mg ekstrak per gram simplisia kering (mg/g). Penentuan kadar ekstraktif (rendemen)
  • 7. • Kadar senyawa fenolat total dalam larutan ekstrak sampel ditentukan dengan pereaksi Folingiocalteau menggunakan prosedur yang dipakai pourmorad. Larutan encer masing- masing ekstrak tumbuhan obat (0,5 ml, ekstrak 1:10) atau larutan asam galat (senyawa fenolat standar) dicampur dengan pereaksi foli- ciocalteau (5ml, diencerkan 1:10 dengan air suling) dan larutan natrium karbonat (4ml,1M). Campuran tersebut dibiarkan selama 15 menit dan kadar senyawa fenolat ditentukan dengan mengukur serapan pada panjang gelombang 765mm dengan spektrofometer UV-Vis. Kurva standar asam galat dengan konsentrasi 25,50,75,100 dan 125µg/ml dalam metanol-air (1:1). Kadar senyawa fenolat setara asam galat per g simplisia kering (mg/g). Penentuan kadar senyawa fenolat total
  • 8. Pengukur aktivitas antioksidan • Aktivitas antioksidan ekstrak tumbuhan obat ditentukan dengan metode DPPH yang digunakan oleh Mosquera. Masing-masing ekstrak encer tumbuhan obat sebanyak 1ml dicampur dengan 2ml larutan DPPH (20mg/L) yang baru dibuat. Masing-masing campuran itu dikocok dan didiamkan selama 30menit pada suhu kamar di tempat gelap. Kemudian serapan masing-masing campuran itu diukur pada panjang gelombang 517 nm dengan spektrofotometetr UV-Vis. Sebagai blanko, digunakan larutan yang dibuat dengan mencampurkan 1ml metanol air (1:1) dengan 2 ml larutan DPPH (20mg/L). Untuk meniadakan serapan ekstrak pada pajang gelombang ini, sampel blanko dibuat dengan mencampurkan 1ml ekstrak dengan 2ml metanol-air (1:1). Persentase antioksidan dihitung dengan menggunakan rumus berikut : • Aktivitas antioksidan (%) = Akontrol – Aekstrak x 100% Akontrol
  • 9. Tabel. Pengaruh cara pengeringan terhadap perolehan kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat total dan aktivitas antioksidan (IC50) Pada herba meniran Cara pengeringan Lama pengeringan Kadar ekstraktif (mg/g)* Kadar fenolat (mg/g)* IC 50 (mg/mL) Segar - 249,008± 0,345 4,980± 0,012 2,186 Kering angin (±25°c) 7 hari 194,925 ± 0,181 0,975±0,002 4,030 Kering oven 40°c 9 hari 202,190±1,725 1,014±0,015 1,395 Kering oven 60°c 3,5 jam 162,865±0,982 0,814±0,008 2,751 Asam galat (pembanding) 0,947 (µg/mL
  • 10. • Pengaruh cara pengeringan terhadap perolehan kadar ekstraktif dan kadar senyawa fenolat total dari herba meniran Pengeringan herba meniran menyebabkan penurunan yanag signifikan (p<0,05). Perolehan ekstraktif yang tinggi diperoleh pada pengeringan dengan oven 40°c. Demikian pula, pengeringan herba meniran juga menyebabkan peenurunana yang signifikan . Pengeringan pada suhu 40°c memberikan kadar fenolat lebih besar daripada pengeringan dengan angin pada suhu ±25°c (p<0,05). Sedangkan pengeringan pada suhu 60°c menyebabkan penurunann kadar fenolat dengan signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan pengeringan pada suhu 40°c. Dengan demikian, pengeringan herba meniran dalam oven pada suhu 40°c adalah cara pengeringan yang optimum untuk mendapatkan kadar senyawa fenolat yang tertinggi Hasil dan pembahasan
  • 11. • Pengaruh cara pengeringan terhadap aktivitas antioksidan herba meniran Pengeringan dengan angin dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas antioksidan herba meniran. Pengeringan pada suhu 40°c ternyata dapat meningkatkan kembali aktivitas antioksidan herba meniran. Hasil ini sejalan dengan peningkatan kadar senyawa fenolat dengan pengeringan pada suhu 40°c.
  • 12. • Pengeringan herba meniran menyebabkan penurunan yang nyata perolehan ekstraktif, kadar senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan herba meniran segar. Cara- cara pengeringan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (p<0,05) terhadap perolehan kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan. Di antara cara pengeringan yang dicobakan, yang terbaik adalah cara pengeringan dalam oven pada suhu 40°c. kesimpulan