Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga Ny. E yang terdiri dari suami dan anaknya.
2. Ny. E berumur 72 tahun mengeluhkan nyeri pada lutut dan kaki kirinya. Keluarga kurang mengetahui tentang penyebab dan penanganan masalah kesehatan yang dialami.
3. Berdasarkan pengkajian, masalah prioritas yang dihadapi keluarga ad
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan diare. Secara ringkas, diare adalah kondisi buang air besar yang tidak normal lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer yang disebabkan oleh inflamasi usus dan gangguan absorpsi cairan dan elektrolit. Gejala klinis diare antara lain buang air besar encer, dehidrasi, dan gangguan keseimbangan asam basa. Penanganannya meliputi pemberian cair
Format pengkajian keperawatan untuk Ny. S yang dirawat dengan diagnosis gastroenteritis akut dan dehidrasi ringan mencakup data demografi, keluhan utama, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, diagnosa keperawatan, dan rencana tindakan.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien stroke yang mencakup latar belakang, tujuan, tinjauan teori tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, faktor risiko, upaya pencegahan, dan studi kasus tentang pengkajian pasien stroke.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Ìý
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Ìý
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan gerontik yang mencakup definisi, proses penuaan, karakteristik dan masalah yang dihadapi lansia, serta lingkup dan model pemberian asuhan keperawatan gerontik yang meliputi pendekatan fisik, psikis, sosial dan spiritual."
4. Memberikan pujian atas tindakan
kurang dari kemarin
1. Membantu klien melakukan senam reumatik
yang sudah dilakukan
2. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan
5. Menjelaskan tentang senam
baik
reumatik
3. TTV dalam batas normal
6. Membantu klien melakukan
O:
senam reumatik
1. Klien terlihat
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien stroke yang mencakup latar belakang, tujuan, tinjauan teori tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, faktor risiko, upaya pencegahan, dan studi kasus tentang pengkajian pasien stroke.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Ìý
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Ìý
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan gerontik yang mencakup definisi, proses penuaan, karakteristik dan masalah yang dihadapi lansia, serta lingkup dan model pemberian asuhan keperawatan gerontik yang meliputi pendekatan fisik, psikis, sosial dan spiritual."
4. Memberikan pujian atas tindakan
kurang dari kemarin
1. Membantu klien melakukan senam reumatik
yang sudah dilakukan
2. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan
5. Menjelaskan tentang senam
baik
reumatik
3. TTV dalam batas normal
6. Membantu klien melakukan
O:
senam reumatik
1. Klien terlihat
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan lanjut usia dengan rheumatoid arthritis. Populasi lanjut usia meningkat di perkotaan sehingga kebutuhan mereka pun meningkat. Rheumatoid arthritis menyebabkan nyeri sendi dan jaringan sekitarnya. Penanganannya mencakup pemberian edukasi, relaksasi, dan aktivitas fisik guna meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan gerontik yang mencakup perspektif keperawatan lansia, tren dan isu, kebijakan pemerintah, fenomena demografi lansia, karakteristik penyakit pada lansia, upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan lansia, hukum terkait lansia, konsep lansia seperti definisi, batasan usia, tipologi, dan mitos-mitos tentang lansia.
Memahami proses asuhan keperawatan lansia. (baru)Dodit Mujiono
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan lanjut usia yang mencakup tujuan, pendekatan, masalah umum, pengkajian, diagnosis, rencana, tindakan, dan evaluasi perawatan lanjut usia.
Makalah ini membahas tentang gangguan psikosis pada lanjut usia, termasuk definisi psikosis, faktor risiko, etiologi, dan klasifikasi gangguan psikosis seperti psikosis organik dan fungsional serta contohnya seperti skizofrenia dan parafrenia. Tujuannya adalah untuk memahami konsep dasar gangguan psikosis dan peran perawat dalam penanganannya."
Dokumen tersebut merupakan format pengkajian lansia yang meliputi identitas klien, data keluarga, status kesehatan sekarang, perubahan terkait proses menua, potensi pertumbuhan psikososial dan spiritual, lingkungan, konsekuensi fungsional negatif, hasil pemeriksaan diagnostik, serta fungsi sosial lansia. Format ini menggunakan beberapa alat ukur seperti Indeks Barthel, MMSE, TUG Test, GDS, skor nutris
Dokumen tersebut membahas beberapa teori mengenai proses penuaan dari perspektif biologi, sosiologi, dan psikologi. Teori-teori tersebut meliputi teori jam genetik Hayflick, teori kesalahan, teori aus dan aus, teori radikal bebas, teori imunitas, teori ikatan silang dalam perspektif biologi. Juga disebutkan teori pengasingan, teori aktivitas, teori kontinuitas, dan teori kecocokan lingkungan dalam
Dokumen tersebut berisi daftar judul-judul skripsi keperawatan yang tersedia untuk didownload beserta kontak untuk memperoleh file atau mendownloadnya. Terdapat 67 judul skripsi yang mencakup topik seperti faktor penyebab stres, analisis faktor, efektivitas terapi, hubungan antara variabel, dan gambaran variabel tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan lanjut usia yang sedang menghadapi ajal. Terdapat beberapa poin penting yaitu pengertian kematian, tanda-tanda menjelang kematian, teori-teori kematian menurut beberapa ahli, tahapan kematian, dan asuhan keperawatan yang diberikan.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)pjj_kemenkes
Ìý
1) Pasien dengan gangguan penglihatan katarak membutuhkan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kualitas penglihatan dan mencegah komplikasi seperti infeksi dan cedera.
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docxssuser2c9a85
Ìý
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan nama Tn. S yang beranggotakan 4 orang. Terdapat data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, analisis data, diagnosa, dan implementasi serta evaluasi keperawatan."
Keluarga ini terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak. Ibu mengeluh tentang benjolan di bagian pantatnya yang sudah ada selama satu tahun dan kadang terasa nyeri. Keluarga ini memiliki hubungan yang harmonis antar anggota dan memenuhi kebutuhan dasar seperti makan dan kesehatan.
Dokumen ini berisi laporan pemeriksaan antenatal fisiologis pada seorang ibu hamil berusia 34 minggu 6 hari. Laporan mendokumentasikan identitas pasien, riwayat kehamilan, pemeriksaan fisik, dan diagnosis kehamilan yang sedang berlangsung. Diagnosis yang ditegakkan adalah kehamilan 34 minggu 6 hari dengan janin berada dalam posisi punggung kanan dan letak memanjang (kepala) yang belum masuk ke dalam panggul at
Dokumen ini berisi laporan pemeriksaan antenatal fisiologis pada seorang ibu hamil usia 34 minggu 6 hari. Laporan mendokumentasikan identitas ibu dan suami, riwayat kehamilan, pemeriksaan fisik, diagnosa kehamilan, dan rencana tindak lanjut.
Keluarga Tn. E dan Ny. D sedang dalam tahap adaptasi setelah menikah baru-baru ini. Mereka berencana meningkatkan keharmonisan keluarga dengan merencanakan keluarga kecil, namun belum memiliki anak. Tn. E berkomitmen untuk selalu menjaga keselamatan istrinya.
Dokumen tersebut berisi ringkasan biodata pasien dan keluarganya, riwayat kesehatan, tumbuh kembang, imunisasi, aktivitas sehari-hari, dan hasil pemeriksaan fisik pasien. Pasien bernama An. A berusia 7 tahun yang dirawat karena difteri dengan keluhan sesak napas dan nyeri menelan.
Ny. S dirawat di RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto dengan diagnosis Stroke Non Hemoragik. Pasien mengeluhkan lemahnya kaki kiri dan sulit digerakkan."
Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. R sebagai istri, dan An. I sebagai anak tunggal berusia 3 bulan. Keluarga ini tinggal di desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang dan beragama Islam. Tn. A bekerja sebagai pelayan restoran sedangkan Ny. R sebagai ibu rumah tangga. Status ekonomi keluarga termasuk rendah dan interaksi antar anggota keluarga kurang harmonis. Berdas
Asuhan keperawatan untuk Ny. W dengan diagnosis bronchitis kronis mencakup evaluasi gejala sesak napas dan nafas tidak teratur serta pemberian terapi oksigen dan obat-obatan. Perawatan fokus pada meningkatkan kemampuan bernafas dan kebersihan saluran pernapasan.
Askep Keperawatan RSUD SIMO BOYOLALI FIXxxxx.pptxendratkartiko1
Ìý
Asuhan Keperawatan Gerontik
1. ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.S DENGAN
REMATIK (OSTEOARTRITIS) DI PERUMAHAN PONDOK
MARTOLOYO KOTA TEGAL
Dosen Pembimbing :
Arif Rakhman, S.kep.,Ns
Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan gerontik
Disusun oleh :
Nama : Arifatunisa P. Kh
Nim : C1010038
Kelas : 3A
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA
SLAWI
Jl. Cut Nyak Dhien No.16 Slawi-52416
TA 2012/2013
2. ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.S DENGAN REMATIK
(OSTEOARTRITIS) DI PERUMAHAN PONDOK MARTOLOYO KOTA TEGAL
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama : Ny. S
Tempat/ tanggal lahir : Kediri, 10 Agustus 1936
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SKKP/ SMP
Golda : O
Agama : Islam
Status perkawinan : Janda
Alamat : JL.Flores no 28 tegal
Keluarga atau orang lain yang penting/ yang dapat di hubungi
Nama : Ny. D
Alamat : JL.Flores no 28 tegal
No. telp : -
Jenis kelamin : perempuan
Hubungan dengan usila/klien : anak
2. Riwayat pekerjaan
Saat ini Ny.S tidak bekerja, sebelumnya Ny.S bekerja sebagai penjahit. Sumber
pendapatan Ny.S yang di dapat dari hasil kebun miliknya dan uang pensiunan suaminya
masih dapat mencukupi kebutuhan Ny.S sehari-hari.
3. Aktivitas rekreasi
Di rumah Ny.S suka masak-masak, Ny.S juga sering memasak untuk cucu-cucunya yang
tinggal dengan klien. Ny.S jarang pergi berwisata. Ny.S sering mengikuti pengajian
yang diadakan di masjid,biasanya diadakan seminggu 2 kali.
3. 4. Riwayat keluarga
a. Saudara/ anak kandung
Nama Keadaan saat ini keterangan
Tn. I Sehat Tinggal serumah
Ny. D Sehat Tinggal serumah
Tn. E Sehat Tidak tinggal serumah
Ny. R Sehat Tidak tinggal serumah
Ny. N Sehat Tidak tinggal serumah
Ny. Y Sehat Tinggal serumah
Ny. R Sehat Tidak tinggal serumah
Ny. A Sehat Tidak tinggal serumah
b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)
Dalam 1 tahun terakhir tidak ada keluarga yang meninggal
c. Kunjungan keluarga
Setiap lebaran (Idul fitri) keluarga besar Ny.S selalu berkumpul di rumah Ny. S.
B. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
1. Nutrisi
Ny.S mengatakan makan 3x sehari 1 centong, makannya selalu habis. Setiap hari
klien makan dengan nasi, sayur dan lauk dengan menu yang berbeda. Ny.S lebih suka
makan menggunakan tangan, klien selalu mencuci tangannya sebelum makan. Ny.S
mengatakan tidak suka makan mie instan.
Ny.S mengatakan tidak ada riwayat alergi, pantangan ataupun keluhan yang
berhubungan dengan makan.
4. 2. Eliminasi
BAK dan BAB
Klien mengatakan biasanya BAK 6x/hari dengan warna putih bening,bau khas.
Klien BAB 1x/ 2 hari dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan dan bau
khas. Biasanya klien BAB di pagi hari. Klien tidak mempunyai keluhan mengenai
BAK ataupun BAB.
3. Personal hygiene
a. Mandi
Ny.S mengatakan mandi sehari 2x dengan menggunakan sabun.
b. Oral hygiene
Ny.S tidak menggosok gigi karena Ny.S sudah tidak mempunyai gigi.
c. Cuci rambut
Biasanya Ny.S membersihkan rambutnya dengan shampo 2 hari 1x.
d. Kuku dan tangan
Ny.S mengatakan memotong kukunya setiap hari jumat, Ny.S juga sering
mencuci tangannya dengan sabun.
e. Istirahat dan tidur
Ny.S mengatakan tidurnya tidak bisa nyenyak karena Ny.S sering terbangun di
tengah malam, merasa kepalanya pusing dan sulit untuk bisa tidur lagi. Keluarga
Ny.S (anak klien) mengatakan Ny.S sering nglindur saat tidur. Ny.S mengatakan
biasa nonton tv sebelum tidur dan biasanya Ny.S tidur malam jam 21.00-02.00
dan tidur siang jam13.10-15.30
f. Kebiasaan mengisi waktu luang
Ny.S suka jalan-jalan ke pasar di pagi hari. Biasanya Ny.S menggunakan waktu
luangnya untuk nonton tv, memasak ataupun berkebun.
g. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Ny.S tidak pernah melakukan kebiasaan yang dapat menurunkan kesehatannya
seperti merokok, minum-minuman keras, Ny.S juga tidak ada ketergantunag
terhadap obat-obatan.
5. Uraian kronologis sehari-hari
Jenis kegiatan Lama waktu setiap kegiatan
Sholat tahajud 02.10 – 04.00
Sholat subuh 04.30 – 05.00
Masak untuk sarapan 05.00 – 06.00
Membersihkan halaman dan rumah 06.00 – 08.00
Belanja 08.00 – 09.00
Nonton tv 09.00 – 11.00
Masak untuk makan siang 11.00 – 12.00
Sholat duhur 12.00 – 12.30
Makan siang 12.30 – 13.00
Tidur siang 13.10 – 15.30
Mandi 15.30 – 15.45
Sholat asar 16.00 – 16.20
Nonton tv 16.30 – 17.20
Persiapan sholat magrib dan isya 17.20 – 19.30
Makan malam 19.30 – 20.00
Nonton tv 20.00 – 21.00
Tidur 21.00 – 02.00
C. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama 1 tahun terakhir :
Ny.S mengatakan pegal-pegal pada persendian bila Ny.S merasa kecapean.
b. Gejala yang di rasakan
Ny.S mengatakan merasa pegal pada pundak, pinggul dan lutut.
c. Faktor pencetus
Ny.S mengatakan mungkin penyebabnya karena kelelahan.
d. Timbulnya keluhan
Ny.S mengatakan pegal-pegal timbul setelah beraktifitas berat.
6. e. Waktu timbulnya keluhan
Ny.S mengatakan timbul pegal setelah beraktifitas berat dan merasa tambah pegal
lagi setelah itu, biasanya di rasakan pada sore/ malam hari. Ny.S mengatakan
terkadang tidak bisa tidur karena nyeri.
f. Upaya mengatasi
Ny.S mengatakan biasanya kalau asam uratnya kambuh Ny.S memanggil tukang
pijat, Mengkonsumsi obat-obatan tradisional, Pergi ke klinik pengobatan atau
dokter praktik.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah di derita
Ny.S mengatakan tidak pernah punya penyakit yang serius.
b. Riwayat alergi
Ny.S mengatakan tidak ada riwayat alergi.
c. Riwayat kecelakaan
Ny.S mengatakan dulu Ny.S pernah mengalami kecelakaan motor, tapi lukanya tidak
serius, hanya lecet-lecet saja.
d. Riwayat di rawat di rumah sakit
Ny.S mengatakan tidak pernah di rawat di rumah sakit.
e. Riwayat pemakaian obat
Ny.S mengatakan tidak ketergantungan dengan obat, bila sakit, Ny.S mengkonsumsi
jamu atau membeli obat yang di beli di warung.
3. Pengkajian / pemeriksaan fisik (observasi, pengukran, auskultasi, perkusi, palpasi)
a. Keadaan umum (TTV) : TD 110/70 mmHg
N : 90 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,5 °C
b. BB/TB : 40 Kg / 143 cm
c. Mata : bentuk simetris, konjungtiva ananemis, sklera
an ikterik, penglihatan klien tidak jelas (+3)
7. d. Telinga : telinga klien bersih, bentuk simetris, pendengaran
sudah agak berkurang
e. Mulut, gigi dan bibir : keadaan mulut baik, gigi tidak ada, bibir agak
kering.
f. Leher : baik, tidak ada pembesaran tiroid, Klien mengatakan leher
terasa kaku dan pegal
g. Dada
Jantung
Inspeksi : Simetris, tidak ada pembesaran
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak
Auskultasi : Reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
Paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada odem
Palpasi : Taxtil premitus sama, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Redup
Auskultasi : Vasikuler
h. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskultasi : Refluks 10x /mnt
Palpasi : Tidak ada pembesaran hati, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
i. Fungsi reproduksi : sudah tidak bereproduksi/ tidak mengalami menstruasi
j. Kulit : kriput, warna sawo matang, tugor kulit baik
k. Ekstrimitas atas : baik, dapat di gerakkan, CRT < 3 detik.
l. Ekstrimitas bawah : baik, dapat di gerakkan, ada nyeri tekan skala 5, warna
kemerahan, akral hangat, kekuatan otot skala 4.
8. D. Hasil Pengkajian Khusus (Lampiran)
1. Masalah kesehatan kronis
Berdasarkan analisa hasil, Ny.S penglihatannya sering kabur, mata berair,
pendengaran sudah berkurang, telinga sering berdenging, sering nyeri pinggang dan
tulang belakang, nyeri persendian dan bengkak, nyeri pegal pada daerah tengkuk.
Masalah kesehatan Ny.S dengan jumlah 19 yang menunjukan bahwa Ny.S tidak ada
masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan.
2. Fungsi kognitif
Berdasarkan analisa hasil, Ny.S tidak bisa menjawab pertanyaan di mana
alamatnya. Dengan jumlah kesalahan total 1 yang menunjukan bahwa fungsi intelektual
Ny.S utuh.
3. Status fungsional
Analisa hasil dengan jumlah 17 yang menunjukan bahwa Ny.S masih bisa
melakukan aktifitas dengan mandiri seperti mandi di kamar mandi, menyiapkan pakaian
dan mengenakannya, memakan makanan yang telah di siapkan, memelihara kebersihan
diri, dapat mengontrol pengeluaran fases dan air kemih, berjalan tanpa alat bantu,
menjalankan ibadah, melakukan pekerjaan rumah, berbelanja, dll.
4. Status psikologis (skala depresi)
Ny.S mengatakan Ny.S sering merasa bosan. Dari analisa hasil dengan Jumlah 1
yang menunjukan bahwa Ny.S Normal / tidak mengalami depresi.
5. Dukungan keluarga
Ny.S mengatakan selalu puas bahwa Ny.S dapat kembali pada keluarga (teman-
teman) Ny.S untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan Ny.S, Ny.S selalu puas
dengan cara keluarga (teman-teman) Ny.S membicarakan sesuatu dengan Ny.S dan
mengungkapkan masalah dengan Ny.S, Ny.S selalu puas bahwa keluarga (teman-teman)
Ny.S menerima dan mendukung keinginan Ny.S untuk melakukan aktivitas atau arah
baru, Ny.S selalu puas dengan cara keluarga (teman-teman) Ny.S mengekspresikan afek
dan berespons terhadap emosi-emosi Ny.S, Ny.S kadang-kadang puas dengan cara
teman-teman Ny.S dan Ny.S menyediakan waktu bersama-sama.
Dari analisa hasil APGAR yang di peroleh dari Ny.S adalah 9 yang menunjukan
bahwa fungsi sosial Ny.S normal.
9. E. Lingkungan tempat tinggal
1. Kebersihan dan kerapian ruangan
Keadaan rumah Ny.S bersih dan rapi, Ny.S mengatakan setiap hari membersihkan dan
merapikan rumahnya sendiri.
2. Penerangan dan Sirkulasi udara
Pencahayaan dan sirkulasi di rumah Ny.S cukup, dilihat dari umah Ny.S yang memiliki
jendela dan ventilasi di setiap ruangan.
3. Keadaan kamar mandi dan wc
Rumah Ny.S memiliki kamar mandi beralaskan kramik, lantainya licin karena sering
basah . Wc berbentuk leher angsa dan terlihat bersih.
4. Pembuangan air kotor
Rumah Ny.S memiliki pembuangan air kotor (got).
5. Sumber air minum
Ny.S menggunakan air minum dari tanah (air tanah).
6. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah ada di belakang rumah (±10m), di bakar 2 minggu sekali
7. Sumber pencemaran
asap dari dapur (Ny.S masih menggunakan tungku untuk memasak)
8. Penataan halaman (kalau ada)
-
9. Privasi
privasi cukup baik, kamar mandi Ny.S tertutup kamar tidur Ny.S memiliki cendela dan
pintu yang mudah di tutup.
10. Risiko injury
keadaan kamar mandi licin, tidak ada tangga di rumah Ny.S.
10. Lampiran :
1. Masalah kesehatan kronis
No. Keluhan kesehatan/ gejala yang di
rasakan klien dalam waktu 3 bulan
terakhir berkaitan dengan fungsi-fungsi
Selalu
(3)
Sering
(2)
Jarang
(1)
Tidak
pernah
(0)
A. Fungsi Penglihatan
1. Penglihatan kabur V
2. Mata berair V
B. Fungsi pendengaran
3. Pendengaran berkurang V
4. Telinga berdenging V
C. Fungsi paru-paru
5. Batuk lama disertai keringat malam V
6. Sesak nafas V
7. Berdahak/sputum V
D. Fungsi jantung
8. Jantung berdebar-debar V
9. Cepat lelah V
10. Nyeri dada V
E. Fungsi pencernaan
11. Mual/ muntah V
12. Nyeri ulu hati V
13. Makan & minum banyak (berlebihan) V
14. Perubahan kebiasaan BAK
(mencret/sembelit)
V
F. Fungsi pergerakan
15. Nyeri kaki saat jalan V
16. Nyeri pinggang dan tulang belakang V
17. Nyeri persendian dan bengkak V
11. G. Fungsi persyarafan
18. Lumpuh/kelemahan pada kaki atau
tangan
V
19. Kehilangan rasa V
20. Gemetar/tremor V
21. Nyeri pegal pada daerah tengkuk V
H. Fungsi saluran perkemihan
22. BAK banyak V
23. Sering BAK pada malam hari V
24. Tidak mampu mengontrol pengeluaran
air kemih (ngompol)
V
Jumlah 13 6 19
Analisa hasil :
Skor 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan
Skor 26 – 50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor 51 : masalah kesehatan kronis berat
12. 2. Fungsi kognitif
Pengkajian status kognitif dan afektif
Short Portable Mentalstatus Questionnaire (SPMSQ)
Skor No Pertanyaan Jawaban
+ -
V 1. Tanggal berapa hari ini? 20
V 2. Hari apa sekarang ini? (hari, tanggal, tahun) Kamis, 20 juni 2013
V 3. Apa nama tempat ini? Rumah
4. Berapa nomor telepon anda? -
V 4a. Di mana alamat anda? (tanyakan bila klien tidak
mempunyai telepon)
JL.Flores no 28 tegal
V 5. Berapa umur anda? 76
V 6. Kapan anda lahir 10 Agustus 1936
V 7. Siapa presiden sekarang? SBY
V 8. Siapa presiden sebelumnya? Megawati
V 9. Siapa nama kecil ibu anda? Ami
V 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
30.000-5.000= 25.000
35.000-20.000 = 5000
5000-3000 = 2000
Jumlah kesalahan total 1
Analisa hasil
Kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 fungsi intelektual ringan
Kesalahan 5-7 fungsi intelektual sedang
Kesalahan 8-10 fungsi intelektual berat
13. 3. Status fungsional
No Aktifitas Mandiri
(nilai 1)
Tergantung
(nilai 0)
1. Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan dan
mengeringkan badan)
V
2. Menyiapkan pakaian, menggunakan dan mengenakannya V
3. Memakan makanan yang telah di siapkan V
4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir
rambut, mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis)
V
5. Buang air besar di WC (membersihkan dan mengeringkan
bokong)
V
6. Dapat mengontrol pengeluaran fases (tinja). V
7. Buang air kecil di kamar mandi (membersihkan dan
mengeringkan daerah kemaluan).
V
8. Dapat menguntrol pegeluaran air kemih V
9. Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan tanpa
alat bantu seperti tongkat
V
10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut V
11. Melakukan pekerjaan rumah seperti merapikan tempat tidur,
mencuci pakaian, memasak dan membersihkan ruangan
V
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga V
13. Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang
sendiri)
V
14. Menggunakan sarana transportasi umum untuk bepergian V
15. Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan (takaran
obat dan waktu minum obat tepat)
V
16. Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan
keluarga dalam hal penggunaan uang, aktivitas social yang
dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
V
17. Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan, V
14. social, rekreasi, olahraga dan menyalurkan hobi).
Jumlah 17
Analisa hasil :
Skor 13 – 17 : mandiri
Skor 0 – 12 : ketergantungan
4. Pengkajian status fungsional yang belum di modifikasi
A : Kemandirian dalam hal makan,kontinen, berpindah, ke ka,ar kecil, berpakaian dan
mandi
5. Status psikologis
Modifikasi skala depresi geriatrik yesavage
No Apakah Bapak/Ibu dalam satu minggu terakhir Jawaban
1 Merasa puas dengan hidup yang di jalani? Ya Ya
2 Banyak meninggalkan kesenangan/minat dan aktivitas anda? Tidak Tidak
3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa? Tidak Tidak
4 Sering merasa bosan? Tidak Ya
5 Penuh pengharapan akan masa depan? Ya Ya
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu? Ya Ya
7 Di ganggu oleh pikirang-pikiran yang tidak dapat di ungkapkan? Tidak Tidak
8 Merasa bahagia di sebagian besar waktu? Ya Ya
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? Tidak Tidak
10 Sering kali merasa tidak berdaya ? Tidak Tidak
11 Sering merasa gelisah dan gugup? Tidak Tidak
12 Memilih tinggal di rumah daripada pergi melakukan sesuatu
yang bermanfaat?
Tidak Tidak
15. 13 Sering kali merasa khawatir akan masa depan? Tidak Tidak
14 Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat di
bandingkan orang lain?
Tidak Tidak
15 Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang? Ya Ya
16 Sering kali merasa merana? Tidak Tidak
17 Merasa kurang bahagia? Tidak Tidak
18 Sangat khawatir terhadap masa lalu? Tidak Tidak
19 Merasakan bahwa hidup ini sangat menggairahkan? Ya Ya
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu hal yang baru? Tidak Tidak
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat? Ya Ya
22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Tidak Tidak
23 Berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda? Tidak Tidak
24 Seringkali menjadi kesal dengan hal yang sepele? Tidak Tidak
25 Seringkali merasa ingin menangis? Tidak Tidak
26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi? Tidak Tidak
27 Menikmati tidur? Ya Ya
28 Memilih menghindar dari kumpulan social? Tidak Tidak
29 Mudah mengambil keputusan? Ya Ya
30 Mempunyai pikiran yang jernih? Ya Ya
Jumlah 2
Analisa hasil :
= terganggu nilai 1
= normal nilai 0
Nilai : 6 – 15 ; depresi ringan sampai sedang
Nilai : 16 – 30 ; depresi berat
Nilai : 0 - 5 ; normal
16. 6. Pengkajian status sosial
Status sosal lansia dapat di ukur dengan menggunakan APGAR Keluarga. Penilaian : bila
pertanyaan-pertanyaan yang di jawab selalu (poin 2), kadang-kadang (poin 1), hampir tidak
pernah (poin 0)
APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian Skore
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya.
2
2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya
membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan
masalah dengan saya.
2
3. Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima dan
mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas atau
arah baru.
2
4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya
mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi-emosi
saya, seperti marah, sedih atau mencintai.
2
5. Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya
menyediakan waktu bersama-sama.
1
Analisa hasil :
Skor 8-10 ; fungsi sosial normal
Skor 5-7; fungsi sosial cukup
Skor 0-4 ; fungsi sosial kurang/ suka menyendiri
17. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. Ds :
- Ny.S mengatakan
P = Pegal2 timbul setelah
beraktifitas berat.
Q = Seperti di terjerat tali.
- R = Pegal-pegal pada pundak,
pinggul dan lutut.
S = Skala 5
- T = Biasanya di rasakan pada
sore/ malam hari.
- Ny.S mengatakan pegal-pegal
pada persendian bila Ny.S
merasa kecapean.
- Ny.S mengatakan terkadang
tidak bisa tidur karena nyeri.
Do :
- Ny.S tampak meringis kesakitan
- Ny.S tampak gelisah
- Ny.S tampak berhati-hati saat
bergerak.
- Kekuatan otot ekstrimitas bawah
skala 4.
- Terdapat nyeri tekan di pundak,
pinggul dan lutut.
- Warna kulit pada bets terlihat
kemerahan, akral hangat,
kekuatan otot skala 4.
destruksi sendi Nyeri akut
18. 2. Ds :
- Ny.S mengatakan tidurnya tidak
bisa nyenyak.
- Ny.S mengatakan biasa nonton
tv sebelum tidur.
- Ny.S mengatakan sering
terbangun tengah malam dan
merasa kepalanya pusing.
- Ny.S mengatakan bila sudah
bangun sulit untuk tidur lagi.
- Keluarga Ny.S (anak klien)
mengatakan Ny.S sering
nglindur saat tidur.
- Ny.S mengatakan tidur malam
jam 21.00-02.00 dan tidur siang
jam13.10-15.30
- Ny.S mengatakan bila
beraktifitas cepat lelah.
Do :
- Ny.S tampak mengantuk
- Ny.S terlihat pucat
- Terdapat kantong mata
- Konjungtiva Ny.S terlihat
kemerahan.
pergeseran tahap
tidur terkait
dengan proses
penuaan
Deprivasi tidur
19. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan destruksi sendi.
2. Deprivasi tidur berhubungan dengan pergeseran tahap tidur terkait dengan proses
penuaan.
20. Intervensi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Evaluasi
1. Nyeri akut
berhubunga
n dengan
destruksi
sendi.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan :
- Menunjukkan
nyeri hilang/
terkontrol.
- Terlihat rileks,
dapat
tidur/beristirah
at dan
berpartisipasi
dalam
aktivitas
sesuai
kemampuan.
- Mengikuti
program
farmakologis
yang
diresepkan.
- Menggabungk
an
keterampilan
relaksasi dan
aktivitas
hiburan ke
dalam
1. Kaji nyeri, catat
lokasi dan
intensitas (skala
0-10). Catat
faktor-faktor
yang
mempercepat dan
tanda-tanda rasa
sakit non verbal.
2. Berikan
matras/kasur
keras, bantal
kecil. Tinggikan
linen tempat tidur
sesuai kebutuhan.
1. Membantu
dalam
menentukan
kebutuhan
manajemen
nyeri dan
keefektifan
program.
2. Matras yang
lembut/empuk,
bantal yang
besar akan
mencegah
pemeliharaan
kesejajaran
tubuh yang
tepat,
menempatkan
stress pada
sendi yang
sakit.
Peninggian
linen tempat
tidur
menurunkan
tekanan pada
sendi yang
- Menunjukka
n nyeri
hilang/
terkontrol.
- Terlihat
rileks, dapat
tidur/beristir
ahat dan
berpartisipas
i dalam
aktivitas
sesuai
kemampua.
- Mengikuti
program
farmakologi
s yang
diresepkan.
Menggabun
gkan
keterampilan
relaksasi dan
aktivitas
hiburan ke
dalam
program
kontrol
nyeri.
21. program
kontrol nyeri.
3. Libatkan dalam
aktivitas hiburan
yang sesuai
untuk situasi
individu.
4. Kolaborasi:
Berikan obat-
obatan sesuai
petunjuk.
5. Berikan es
kompres dingin
jika dibutuhkan.
6. Anjurkan pasien
untuk terapi
herbal dengan
menggunakan
jahe
terinflamasi/ny
eri.
3. Memfokuskan
kembali
perhatian,
memberikan
stimulasi, dan
meningkatkan
rasa percaya
diri dan
perasaan sehat.
4. Sebagai anti
inflamasi dan
efek analgesik
ringan dalam
mengurangi
kekakuan dan
meningkatkan
mobilitas.
5. Rasa dingin
dapat
menghilangkan
nyeri dan
bengkak selama
periode akut.
6. Penggunaan
jahe dapat
mengurangi
gejala inflamasi
dan gejala
rematik pada
22. pasien.
2. Deprivasi
tidur
berhubunga
n dengan
pergeseran
tahap tidur
terkait
dengan
proses
penuaan.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan :
- Menunjukka
n tidur yang
dibuktikan
dengan
perasaan
segar setelah
tidur
- Penurunan
gejala
deprivasi
tidur
- Kualitas
tidur
meningkat
- Tidak ada
gangguan
tidur.
1. Ciptakan
lingkungan rasa
nyaman dan
rileks untuk
klien.
2. Anjurkan pasien
untuk minum
obat analgesik
sebelum tidur.
3. Bantu kebiasaan
klien sebelum
tidur misalnya
mendengarkan
musik,
membaca dan
berdoa.
1. Lingkungan
yang tenang
dapat
meningkatkan
kualitas tidur
klien.
2. Pemberian
analgesik
untuk klien
yang nyeri
dapat
membantu
klien tidur
nyenyak.
3. Kebiasaan
sebelum tidur
yang baik
dapat
membuat
pkiran rileks.
- Menunjukka
n tidur yang
dibuktikan
dengan
perasaan
segar setelah
tidur
- Penurunan
gejala
deprivasi
tidur
- Kualitas
tidur
meningkat
- Tidak ada
gangguan
tidur.
23. 4. Hindari latihan
fisik yang
berlebihan
sebelum tidur
5. Ajarkan pada
klien dan
keluarga tentang
faktor yang
dapat
mengganggu
tidur.
4. Latihan fisik
yang
berlebihan
dapat
menyebabkan
kelelahan.
5. Memberikan
informasi
kepada klien
dan keluarga
tentang faktor
apa saja yang
dapat
mengganggu
tidur.
24. Implementasi
No. Tnggl Intervensi Respon
1. Kamis,
20 juni
2013
1. Mengkaji dan mencatat lokasi
dan intensitas
2. Catat faktor-faktor yang
mempercepat dan tanda-tanda
rasa sakit non verbal.
3. Berikan matras/kasur keras,
bantal kecil.
4. Libatkan dalam aktivitas
hiburan yang sesuai untuk
situasi individu.
Ds: - Ny.S mengatakan
P = Pegal-pegal timbul setelah
beraktifitas berat.
Q = Seperti di terjerat tali.
R = Pegal-pegal pada pundak,
pinggul dan lutut.
S = Skala nyeri berkurang menjadi
4
T = di rasakan pada sore/ malam
hari
Do: - Ny.S tampak lebih rileks
Ds : - Ny.S mengatakan terasa pegal bila
gerak.
Do : - Ny.S tampak memijat-mijati
kakinya.
Ds: - Ny.S mengatakan nyaman
Do: - Ny.S terlihat rileks
Ds: -
Do: - Ny.S terlihat sibuk menonton tv.
25. 5. Berikan kompres hangat jika
dibutuhkan.
6. menganjurkan pasien untuk
mengkonsumsi obat herbal
dengan menggunakan jahe.
Ds: - Ny.S mengatakan nyerinya
berkurang
Do: - Nyeri berkurang menjadi skala 4
Ds : - Ny.S mengatakan kondisinya
sedikit lebih baik.
Do : -
2. Kamis,
20 juni
2013
1. Mengatur posisi yang nyaman
untuk tidur, tempat tidur yang
bersih dan rapi.
2. Menganjurkan pasien minum
obat analgesik yang di berikan
dokter sebelum tidur.
3. Membantu kebiasaan klien
sebelum tidur misalnya
mendengarkan musik,
membaca dan berdoa.
4. menghindari latihan fisik yang
berlebihan sebelum tidur
5. memberikan informasi pada
Ds : - Ny.S mengatakan lebih nyaman
miring ke kanan
Do : - Ny.S tampak nyaman
Ds : - Ny.S mengatakan bisa tidur
nyenyak
Do : - Ny.S minum analsik setelah
makan 3x1 hari
Ds : - Ny.S mengatakan suka nonton tv
sebelum tidur
- Ny.S mengatakan selalu
membaca doa sbelum tidur
Do : -
Ds : - Ny.S mengatakan tidak jarang
melakukan aktivitas yang berat
sebelum tidur.
Do : - Ny.S terlihat rileks.
Ds : - Ny.S dan keluarga klien
mengatakan paham terhadap apa
26. klien dan keluarga tentang
faktor yang dapat mengganggu
yang di sampaikan perawat.
- Keluarga Ny.S mengatakan
bersedia untuk menerapkan apa
yang di sampaikan perawat.
Do : - Ny.S tampak kooperatif
Evaluasi
No. Tnggl Diagnosa kep. Evaluasi
1. Kamis,
20 juni
2013
Nyeri kronis berhubungan
dengan destruksi sendi.
S :
- Ny.S mengatakan
P = Pegal2 timbul setelah beraktifitas
berat.
Q = Seperti di terjerat tali.
R = Pegal-pegal pada pundak, pinggul
dan lutut.
S = Skala nyeri berkurang menjadi 4
T = di rasakan pada sore/ malam hari
- Ny.S mengatakan terasa pegal bila
gerak.
- Ny.S mengatakan nyaman
- Ny.S mengatakan nyerinya berkurang
- Ny.S mengatakan kondisinya sedikit
lebih baik
-
O :
- Ny.S tampak lebih rileks
- Ny.S tampak memijat-mijati kakinya.
- Ny.S terlihat rileks
- Ny.S terlihat sibuk menonton tv.
27. - Nyeri berkurang menjadi skala 4
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2. Kamis,
20 juni
2013
Deprivasi tidur
berhubungan dengan
pergeseran tahap tidur
terkait dengan proses
penuaan.
S:
- Ny.S mengatakan lebih nyaman miring
ke kanan.
- Ny.S mengatakan bisa tidur nyeyak.
- Ny.S mengatakan suka nonton tv
sebelum tidur .
- Ny.S mengatakan selalu membaca doa
sbelum tidur.
- Ny.S mengatakan tidak jarang
melakukan aktifitas yang berat sebelum
tidur.
- Ny.S dan keluarga Ny.S mengatakan
paham terhadap apa yang di sampaikan
perawat.
- Keluarga Ny.S mengatakan bersedia
untuk menerapkan apa yang di
sampaikan perawat.
O :
- Ny.S tampak nyaman
- Ny.S diberi analsik 3x1 hari setelah
makan
- Ny.S terlihat rileks.
- Ny.S tampak kooperatif
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi