Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gigitan ular dan penatalaksanaannya, meliputi definisi gigitan ular, anatomi dan fisiologi kulit, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan medik pada korban gigitan ular. Secara khusus ditekankan pentingnya menjaga korban tetap tenang dan menghindari aktivitas berlebihan hingga tiba di fasilitas kesehatan.
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Dokumen tersebut merangkum proses pengkajian keperawatan sistem persarafan yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan neurologis, studi diagnostik, dan konsultasi tim kesehatan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan sistem saraf pasien dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat.
Ketidakbersihan jalan napas, kekurangan volume cairan, kerusakan jaringan kulit, dan hambatan mobilitas merupakan masalah prioritas pasien dengan diabetes mellitus dan komplikasinya.
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
This document discusses various restraint techniques used for children during medical procedures. It describes restraints like mummy, elbow, knee, abdominal, ankle, wrist, finger, crib-net, and jacket restraints. The purpose of restraints is to safely complete examinations, treatments, and prevent injury while allowing procedures to be performed. Proper restraint selection and application is important to maintain comfort and circulation without causing physical or psychological harm to the child. Complications can be prevented by following safety guidelines for restraint use.
The use of restraints at WCMC increased significantly over the previous year. Restraints are primarily used in the CCU and are only applied after alternative methods have been tried or considered. Only trained staff can apply restraints and they must be documented thoroughly. Alternative methods and guidelines for different types of restraints are also outlined.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Dokumen tersebut merangkum proses pengkajian keperawatan sistem persarafan yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan neurologis, studi diagnostik, dan konsultasi tim kesehatan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan sistem saraf pasien dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat.
Ketidakbersihan jalan napas, kekurangan volume cairan, kerusakan jaringan kulit, dan hambatan mobilitas merupakan masalah prioritas pasien dengan diabetes mellitus dan komplikasinya.
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
This document discusses various restraint techniques used for children during medical procedures. It describes restraints like mummy, elbow, knee, abdominal, ankle, wrist, finger, crib-net, and jacket restraints. The purpose of restraints is to safely complete examinations, treatments, and prevent injury while allowing procedures to be performed. Proper restraint selection and application is important to maintain comfort and circulation without causing physical or psychological harm to the child. Complications can be prevented by following safety guidelines for restraint use.
The use of restraints at WCMC increased significantly over the previous year. Restraints are primarily used in the CCU and are only applied after alternative methods have been tried or considered. Only trained staff can apply restraints and they must be documented thoroughly. Alternative methods and guidelines for different types of restraints are also outlined.
The Use of Restraints in a Pediatric PopulationKimberly Allan
Ìý
This document discusses the use of restraints and seclusion on pediatric psychiatric populations. It begins by stating the learning objectives, which are to recognize different types of restraints, understand the restraint process, and identify methods to reduce restraints. It then defines three types of restraints - physical, chemical, and seclusion. The document outlines the restraint process, including initiation, monitoring, assessment, and release. It reviews research showing why reducing restraints is important. Two intervention models for reduction - collaborative problem solving and comprehensive behavioral management - are presented. Case studies of successful programs utilizing the Six Core Strategies framework are described. The document concludes with a discussion of hypothetical patient scenarios.
Children may sometimes need to be restrained for medical procedures or examinations. The document discusses various restraint techniques and important safety considerations for restraining children. Key restraint methods include mummy restraints, elbow/knee restraints, abdominal restraints, extremity restraints using clove hitch knots, finger restraints, crib-net restraints, jacket restraints, safety belts, and splints. Proper padding and loose restraints are important to avoid complications like restricted circulation or pressure sores.
The document discusses guidelines for the use of restraint in patients. It defines restraint as restricting a person's freedom of movement or decision making. Restraint should only be used as an emergency therapeutic measure when no other options are available. A physician must write the restraint order and reassess the patient every 24 hours. Nurses are responsible for assessment, documentation, and monitoring policy implementation. Alternative measures should be attempted first before using restraint. Staff must be educated on proper restraint use and documentation is required. The goal is to use restraint only when necessary and remove it as soon as possible.
This presentation provides nursing staff education on safely restraining patients when necessary. It aims to teach alternatives to restraints and safe restraint application and monitoring. Key points include obtaining proper physician orders, using restraints as a last resort, monitoring restrained patients every 15 minutes, and documenting care provided. The goal is to educate on restraint safety and providing a safe environment for restrained patients.
This document provides information on the nurse's role and responsibilities regarding the use of restraints. It defines restraints and outlines general principles, indications, types, risks, and guidelines for their use. The nurse's role includes obtaining a doctor's order, monitoring the restrained patient every 15 minutes, documenting checks every 2 hours, and considering the earliest removal of restraints. Alternatives to restraints should always be tried first to reduce risk of harm.
Manajemen krisis psikiatri meliputi tindakan-tindakan untuk menangani pasien gangguan jiwa yang mengalami krisis seperti amuk, gelisah, atau berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Peran perawat meliputi pemberian obat, restrain fisik, dan monitoring kondisi pasien. Restrain hanya boleh dilakukan jika diperlukan untuk keselamatan, dengan mempertimbangkan hak pasien dan melakukan dokumentasi.
Dokumen ini membahas evaluasi asuhan keperawatan pada pasien post-operasi laparatomi selama 3 hari. Terdapat beberapa kesenjangan antara teori dan praktik dalam hal diagnosa keperawatan. Evaluasi belum dapat dituntaskan karena waktu pengawasan yang terbatas, namun kerja sama yang baik antara perawat, pasien, dan keluarga mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan.
1) Modul ini membahas tentang perawatan pasien sebelum dan sesudah operasi serta perawatan luka operasi. 2) Topik utama meliputi persiapan fisik dan psikis pasien pre-operasi, perawatan pasca-operasi, dan teknik perawatan luka yang steril untuk mencegah infeksi. 3) Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat memahami pentingnya perawatan komplit pasien sebelum, sesudah operasi, dan perawatan luka yang tepat
Postural drainage merupakan prosedur untuk membantu pasien mengeluarkan dahak dengan menggunakan posisi tertentu untuk memanfaatkan gravitasi. Prosedur ini dilakukan dengan cara memberi posisi pada pasien, melakukan perkusi dada, vibrasi, dan mengajarkan teknik batuk efektif.
ON lINE 3.ppt..PERAWATAN KRTITS PERTEMUANJumainmain1
Ìý
Restrain
2. Penanganan Klien Dengan Restraint.
1. Pengertian
Restraint : terapi dengan alat-alat mekanik atau
manual untuk membatasi mobilitas fisik klien,
dilakukan pada konsisi khusus, merupakan
intervensi yang terakhir jika perilaku klien sudah
tidak dapat diatasi atau dikontrol dengan strategi
perilaku maupun modifikasi lingkungan
(Widyodiningrat. R, 2009).
7. 3. Tujuan dan Prinsip-prinsip
Restraint
a.Melindungi pasien dari cedera fisik
b.Memberikan lingkungan yang aman
c.Strategi untuk menurunkan agresifitas.
Klp IV _PSIK_B_2011
8. 4. Indikasi Restraint
• Perilaku amuk,
• Perilaku agitasi.
• Klien dgn gangguan kesadaran.
• Ancaman terhadap integritas fisik
• Permintaan klien untuk
pengendalian prilaku eksternal.
Pastikan bahwa tindakan ini sudah
dikaji dan berindikasi terapeutik
9. 5. Komplikasi yang dapat terjadi akibat
Restraint.
a. Sufokasi
b.Gangguan sirkulasi.
c. Gangguan integritas kulit.
d. Penurunan neurosensori.
e. Luka tekan dan kontraktur.
f. Pengurangan massa tulang dan otot.
g. Fraktur.
h. Gangguan nutrisi dan hidrasi.
i. Aspirasi dan kesulitan bernafas.
j. Inkontinensia.
Kelompok IV _PSIK B_2011
10. Intervensi Keperawatan untuk Klien yang
dilakukan Restraint
nursing process, (Yosep, 2009):
Intervensi yg jd fokus perhatian dlm
restrain:
• Sediakan staf yang cukup dan
terlatih (4-5 org)
• Kaji lokasi pemasangan restraint
• Selama restraint klien diobservasi
setiap 10-15 menit.
Kelompok IV_PSIK_B_2011 10
11. • Pastikan restraint mudah dijangkau
bila terjadi kegawatan:
• Observasi alat restraint setiap 1-2 jam
• Pertahankan kontak verbal
• Keberhasilan teknik restraint sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan dan skill
perawat dalam melakukannya.
Kelompok IV_PSIK_B_2011 11
12. Kelompok IV_PSIK_B_2011
12
C. Intervensi Keperawatan untuk Klien
yang Dilakukan Restraint
Menjalin trust dan melalui sikap empati
(memahami apa yang dirasakan klien).