際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SEMINAR NASIONAL
Tema
Hutan Dan Lahan Kita:
Bersama Mencari Harapan
(Paralel IV: Rezim perizinan pasca UU 23/2014)
Oleh :
H. Junaidi Hamsyah
Gubernur Bengkulu
Gub bengkulu-rezim-perizinanl
Sekitar 46% dari Luas daratan
Provinsi Bengkulu merupakan
KAWASAN HUTAN
Hutan
Konservasi
50%
Hutan
Lindung
27%
Hutan
Produksi
23%
RINCIAN LUAS KAWASAN HUTAN PROVINSI BENGKULU
BERDASARKAN SK MENHUT NO. 784/MENHUT-II/2012
No. Fungsi Hutan Luas (Ha) Prosentase
1. Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam 462.965 50,07%
a. Cagar Alam 4.300 0,47%
b. Taman Nasional 412.325 44,59%
c. Taman Wisata Alam 27.630 2,99%
d. Taman Hutan Raya 1.748 0,19%
e. Taman Buru 16.962 1,83%
2. Hutan Lindung 250.750 27,12%
3. Hutan Produksi 210.916 22,81%
a. Hutan Produksi Terbatas 173.280 18,74%
b. Hutan Produksi Tetap 25.873 2,80%
c. Hutan Produksi Konversi 11.763 1,27%
TOTAL 924.631 100,00%
Target Program pemerintah pusat alokasi
kawasan hutan kepada masyarakat
 Terkait program pembangunan Nasional 2015-2019 telah menetapkan target
alokasi kawasan hutan seluas 12,7 juta hektar kepada masyarakat serta
distribusi lahan pertanian seluas 9 juta hektar.
 Penetapan target itu adalah sebuah lompatan besar meski mengalami
pengurangan dari rencana 40 juta hektar yang disebutkan sebelumnya dalam
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Rezim perizinan di UU
No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan
Daerah
Pembelajaran dari UU pemerintahan daerah
32/2004 dalam konteks perizinan
 Banyak tumpang tindih izin yang terjadi di tingkat kabupaten, dan banyak izin
tidak tembuskan kepada pihak pemerintah Provinsi
 Izin dikeluarkan melebihi kapasitas lingkungan dan daya dukung wilayah,
Sehingga membuat menyempitnya wilayah ruang kelola masyarakat.
 Izin dikeluarkan tanpa bisa dikontrol oleh propinsi dan pusat
PROVINSI BENGKULUPERTAMBANGAN
Sebaran yang terindikasi masuk dalam/berhimpitan:
 7 kabupaten
 30 lokasi Kawasan Konservasi seluas 5.098,75 Ha
 19 lokasi hutan lindung seluas 113.600,97 Ha
KABUPATEN
FUNGSI
KAWASAN
OVERLAY
GRAND
TOTAL
KETERANGAN
BERHIMP
ITAN
MASUK
KAWASAN
Bengkulu
Selatan
Kawasan
Konservasi
- - -
-
Hutan Lindung - 2 2 Menunggu konfirmasi dari Kab. terkait
Bengkulu
Tengah
Kawasan
Konservasi - 5 5
1 (satu) lokasi izin dicabut
4 (empat) lokasi tidak ada kegiatan
Hutan Lindung - 7 7 Menunggu konfirmasi dari Kab.
Bengkulu Utara Kawasan
Konservasi
- 4 4 Dalam proses cek lapangan
Hutan Lindung - 4 4 Menunggu konfirmasi dari Kab. terkait
Kaur
Kawasan
Konservasi
- 4 4
1 (satu) lokasi masuk sebagian
1 (satu) lokasi berada di Hutan Lindung
2 (dua) lokasi berada di luar kawasan
Hutan Lindung - 1 1 Menunggu konfirmasi dari Kab. terkait
Lebong Kawasan
Konservasi
2 1 3 Dalam proses cek lapangan
Hutan Lindung - 1 1 Menunggu konfirmasi dari Kab terkait
Muko-Muko Kawasan
Konservasi
- 5 5 Dalam proses cek lapangan
Hutan Lindung - - - -
Seluma
Kawasan
Konservasi
- 9 9
1 (satu) lokasi dalam proses deteksi
kembali
8 (delapan) lokasi tidak ada kegiatan
Hutan Lindung - 4 4 -
Grand Total 2 47 49
PERKEBUNAN/OKUPASI DAN ILLEGAL LOGGING
Sebaran :
 Hutan Lindung = 3 lokasi, 20 kasus
 Hutan Konservasi = 3 CA, 3 TWA, 2 TB , 40 kasus
 Hutan lainnya = 5 lokasi, 32 kasus
SEBARAN LOKASI TIPIHUT DI PROPINSI BENGKULU
NO FUNGSI KAWASAN HUTAN
TIPOLOGI KEJAHATAN KEHUTANAN
TOTALILLOG DALKAR PETI OKUPASI TSL
1 Areal Penggunaan Lainnya 1 3 4
Peredaran 1 1
Peredaran TSL 3 3
2Cagar Alam 1 5 1 7
Danau Dusun Besar 2 2
Pasar Ngalam 2 2
Pasar Tallo 1 1 2
Taba Penanjung 1 1
3 Hutan Lindung 9 11 20
Bukit Biki 3 3
Bukit Daun 2 10 12
Rimbo Pengadang 4 1 5
4 Hutan Produksi 4 1 5
Air Bengkarang 1 1
Kelompok Hutan Curup 1 1
Sungai Tambulun 1 1
5 Kawasan Hutan Lainnya 14 1 13 9 37
Bengkulu Kulu 1 1
Peredaran 5 5
Peredaran 9 1 1 11
Peredaran TSL 8 8
6 Taman Buru 3 1 4
Semidang Bukit Kabu 2 1 3
Semidang Bukit Parimo 1 1
7 Taman Wisata Alam 22 9 1 32
Air Hitam 1 1
Bukit Kaba 22 8 23
PLG Seblat 1 1 1 3
Grand Total 53 1 1 40 14 109
SEBARAN IUP TAMBANG DI BENGKULU
Gub bengkulu-rezim-perizinanl
Gub bengkulu-rezim-perizinanl
Gub bengkulu-rezim-perizinanl
Gub bengkulu-rezim-perizinanl
Gub bengkulu-rezim-perizinanl
Pembelajaran dari UU pemerintahan daerah
32/2004 dalam konteks relasi pusat dan
daerah
 Daerah mengeluarkan izin tapa memperhatikan tataruang nasional.
 Data izin tidak terkoordinasi dan terdata sampai kepusat.
 Banyak izin yang tidak sesuai dengan perundangan
Implikasi pemberlakukuan undang-undang
23/2014 terhadap system perizinan
industry berbasis lahan
 Salah satu isi yang menarik dalam UU No. 23 Tahun 2014, sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 14, adalah ditariknya kewenangan kabupaten/kota
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kehutanan, kelautan,
serta energi dan sumber daya mineral dari pemerintah kabupaten/kota
kepada pemerintah dan pemerintah provinsi.
 Adapun urusan pemerintahan bidang kehutanan yang menjadi kewenangan
kabupaten/kota hanya yang berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya
yang terdapat di wilayah kabupaten/kota. Pengalihan kewenangan tersebut
tentu saja akan berdampak terhadap pemerintah kabupaten/kota, terutama
jika dikaitkan dengan organisasi perangkat daerah.
Catatan kritis Gubernur terhadap
pemberlakuan undang-undang 23/2014
 Ego sektoral kuat di miliki oleh bupati di wilayah yang bersangkutan
 Penolakan / keberatan dari bupati
 Ada kemungkinan kabupaten akan semakin abai terhadap pengawasan
kehutanan
 Gubernur sangat berperan dalam pemberian perizinan dan kewenangan lain
yang selama ini menjadi kewenangan Kabupaten/Kota, sehingga
keberhasilannya sangat tergantung dari itikad baik Gubernur.
Catatan posistif terhadap pemberlakuan
undang-undang 23/2014
 Perizinan berbasis lahan bisa terkontrol dan terdata dengan baik
 Perizinan yang diberikan akan lebih sesuai dengan daya dukung wilayah,
sehingga memberi ruang kelola masyarakat
 1 map pengelolaan sumber daya alam di tingkat provinsi bisa tercapai
Terima Kasih

More Related Content

What's hot (20)

Penataan zona taman hutan raya gunung kunci
Penataan zona taman hutan raya gunung kunciPenataan zona taman hutan raya gunung kunci
Penataan zona taman hutan raya gunung kunci
MNFahmil
Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001
People Power
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi MalukuKebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
CIFOR-ICRAF
Lahan pangan berkelanjutan di mebidangro
Lahan pangan berkelanjutan di mebidangroLahan pangan berkelanjutan di mebidangro
Lahan pangan berkelanjutan di mebidangro
Sigit Pramulia
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
CIFOR-ICRAF
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
hadiarnowo
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Rizki Darmawan
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
CIFOR-ICRAF
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
walhiaceh
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya HutanMiskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di MalukuGambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
CIFOR-ICRAF
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas arealPermen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
walhiaceh
Saatnya Kerja Nyata Selamatkan Sumber Daya Alam!
Saatnya Kerja Nyata Selamatkan Sumber Daya Alam!Saatnya Kerja Nyata Selamatkan Sumber Daya Alam!
Saatnya Kerja Nyata Selamatkan Sumber Daya Alam!
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
Menguras bumi-mendulang-tragedi
Menguras bumi-mendulang-tragediMenguras bumi-mendulang-tragedi
Menguras bumi-mendulang-tragedi
Aksi SETAPAK
Permen esdm 01 2013 ttg pengendalian bbm
Permen esdm 01 2013 ttg pengendalian bbmPermen esdm 01 2013 ttg pengendalian bbm
Permen esdm 01 2013 ttg pengendalian bbm
Sei Enim
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Jhon Blora
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
CIFOR-ICRAF
P49 08 Hutan Desa
P49 08   Hutan DesaP49 08   Hutan Desa
P49 08 Hutan Desa
People Power
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
CIFOR-ICRAF
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluangDinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
CIFOR-ICRAF
Penataan zona taman hutan raya gunung kunci
Penataan zona taman hutan raya gunung kunciPenataan zona taman hutan raya gunung kunci
Penataan zona taman hutan raya gunung kunci
MNFahmil
Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001
People Power
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi MalukuKebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
CIFOR-ICRAF
Lahan pangan berkelanjutan di mebidangro
Lahan pangan berkelanjutan di mebidangroLahan pangan berkelanjutan di mebidangro
Lahan pangan berkelanjutan di mebidangro
Sigit Pramulia
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
CIFOR-ICRAF
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
hadiarnowo
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Rizki Darmawan
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
CIFOR-ICRAF
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
walhiaceh
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di MalukuGambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
CIFOR-ICRAF
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas arealPermen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
walhiaceh
Menguras bumi-mendulang-tragedi
Menguras bumi-mendulang-tragediMenguras bumi-mendulang-tragedi
Menguras bumi-mendulang-tragedi
Aksi SETAPAK
Permen esdm 01 2013 ttg pengendalian bbm
Permen esdm 01 2013 ttg pengendalian bbmPermen esdm 01 2013 ttg pengendalian bbm
Permen esdm 01 2013 ttg pengendalian bbm
Sei Enim
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Jhon Blora
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
CIFOR-ICRAF
P49 08 Hutan Desa
P49 08   Hutan DesaP49 08   Hutan Desa
P49 08 Hutan Desa
People Power
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
CIFOR-ICRAF
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluangDinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
CIFOR-ICRAF

Similar to Gub bengkulu-rezim-perizinanl (20)

Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
01112015
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
People Power
Borneo menggugat-sampul-dan-isi
Borneo menggugat-sampul-dan-isiBorneo menggugat-sampul-dan-isi
Borneo menggugat-sampul-dan-isi
Aksi SETAPAK
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Yayasan CAPPA
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi RiauKebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
People Power
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan AncamanLembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
People Power
PENAPISAN WAJIB ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PENAPISAN WAJIB ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGANPENAPISAN WAJIB ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PENAPISAN WAJIB ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
RibutLupiyanto1
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
AdiSuriyadin
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
TaufikFirdaus9
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
TaufikFirdaus9
Materi_Penapisan dalam analisis dampak lingkungan
Materi_Penapisan dalam analisis dampak lingkunganMateri_Penapisan dalam analisis dampak lingkungan
Materi_Penapisan dalam analisis dampak lingkungan
GusmanArsyad1
Buku pemanfaatan final 2012
Buku pemanfaatan final 2012Buku pemanfaatan final 2012
Buku pemanfaatan final 2012
Basuki Suhardiman
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontaloTorang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdfPPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
sabaruddinsabar2
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
People Power
Agraria 28 okt 2017 uns (yuti)
Agraria 28 okt 2017   uns (yuti)Agraria 28 okt 2017   uns (yuti)
Agraria 28 okt 2017 uns (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riau
Raflis Ssi
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar DialogSains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Indonesia Climate Change Center
Implikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan KehutananImplikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan Kehutanan
CIFOR-ICRAF
Mata_Kuliah_KEBIJAKAN_ KEHUTANAN_ke.pptx
Mata_Kuliah_KEBIJAKAN_ KEHUTANAN_ke.pptxMata_Kuliah_KEBIJAKAN_ KEHUTANAN_ke.pptx
Mata_Kuliah_KEBIJAKAN_ KEHUTANAN_ke.pptx
bimantarat19m
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
01112015
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
People Power
Borneo menggugat-sampul-dan-isi
Borneo menggugat-sampul-dan-isiBorneo menggugat-sampul-dan-isi
Borneo menggugat-sampul-dan-isi
Aksi SETAPAK
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Yayasan CAPPA
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi RiauKebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
People Power
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan AncamanLembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
People Power
PENAPISAN WAJIB ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PENAPISAN WAJIB ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGANPENAPISAN WAJIB ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PENAPISAN WAJIB ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
RibutLupiyanto1
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
AdiSuriyadin
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
TaufikFirdaus9
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
永掘鰻赫掘晦或晦粥粥鰻-皆禽粥H雨意粥鰻-鴛馨沿鉛庄一温壊庄-永艶鉛温一壊温稼温温稼-雨雨遺悪.沿糸韓
TaufikFirdaus9
Materi_Penapisan dalam analisis dampak lingkungan
Materi_Penapisan dalam analisis dampak lingkunganMateri_Penapisan dalam analisis dampak lingkungan
Materi_Penapisan dalam analisis dampak lingkungan
GusmanArsyad1
Buku pemanfaatan final 2012
Buku pemanfaatan final 2012Buku pemanfaatan final 2012
Buku pemanfaatan final 2012
Basuki Suhardiman
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontaloTorang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdfPPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
sabaruddinsabar2
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
People Power
Agraria 28 okt 2017 uns (yuti)
Agraria 28 okt 2017   uns (yuti)Agraria 28 okt 2017   uns (yuti)
Agraria 28 okt 2017 uns (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riau
Raflis Ssi
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar DialogSains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Sains Bicara Indonesia Masa Depan dan Tatakelolanya: Pengantar Dialog
Indonesia Climate Change Center
Implikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan KehutananImplikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan Kehutanan
CIFOR-ICRAF
Mata_Kuliah_KEBIJAKAN_ KEHUTANAN_ke.pptx
Mata_Kuliah_KEBIJAKAN_ KEHUTANAN_ke.pptxMata_Kuliah_KEBIJAKAN_ KEHUTANAN_ke.pptx
Mata_Kuliah_KEBIJAKAN_ KEHUTANAN_ke.pptx
bimantarat19m

More from Aksi SETAPAK (20)

Wacana 33-the-fight-for-forest-control-and-the-struggle-of-indigenous-women
Wacana 33-the-fight-for-forest-control-and-the-struggle-of-indigenous-womenWacana 33-the-fight-for-forest-control-and-the-struggle-of-indigenous-women
Wacana 33-the-fight-for-forest-control-and-the-struggle-of-indigenous-women
Aksi SETAPAK
Wacana 33-masyarakat-adat-dan-perebutan-penguasaan-hutan-arsip-digital
Wacana 33-masyarakat-adat-dan-perebutan-penguasaan-hutan-arsip-digitalWacana 33-masyarakat-adat-dan-perebutan-penguasaan-hutan-arsip-digital
Wacana 33-masyarakat-adat-dan-perebutan-penguasaan-hutan-arsip-digital
Aksi SETAPAK
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-indonesian
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-indonesianUncovering regional-wealth-seknas-fitra-indonesian
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-indonesian
Aksi SETAPAK
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-english
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-englishUncovering regional-wealth-seknas-fitra-english
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-english
Aksi SETAPAK
Tata kelola-hutan-dan-lahan-2015-indonesian
Tata kelola-hutan-dan-lahan-2015-indonesianTata kelola-hutan-dan-lahan-2015-indonesian
Tata kelola-hutan-dan-lahan-2015-indonesian
Aksi SETAPAK
Taf forest and-land-governance-in-indonesia
Taf forest and-land-governance-in-indonesiaTaf forest and-land-governance-in-indonesia
Taf forest and-land-governance-in-indonesia
Aksi SETAPAK
Suplemen wacana-33-masyarakat-hukum-adat-adalah-penyandang-hak-subjek-hukum-d...
Suplemen wacana-33-masyarakat-hukum-adat-adalah-penyandang-hak-subjek-hukum-d...Suplemen wacana-33-masyarakat-hukum-adat-adalah-penyandang-hak-subjek-hukum-d...
Suplemen wacana-33-masyarakat-hukum-adat-adalah-penyandang-hak-subjek-hukum-d...
Aksi SETAPAK
Studi delphi-meningkatkan-tata-kelola-hutan-dan-lahan
Studi delphi-meningkatkan-tata-kelola-hutan-dan-lahanStudi delphi-meningkatkan-tata-kelola-hutan-dan-lahan
Studi delphi-meningkatkan-tata-kelola-hutan-dan-lahan
Aksi SETAPAK
State of-the-forest-report-2009-2013
State of-the-forest-report-2009-2013State of-the-forest-report-2009-2013
State of-the-forest-report-2009-2013
Aksi SETAPAK
Setapak news-edition-1
Setapak news-edition-1Setapak news-edition-1
Setapak news-edition-1
Aksi SETAPAK
Ruang hampa-pasca-proklamasi
Ruang hampa-pasca-proklamasiRuang hampa-pasca-proklamasi
Ruang hampa-pasca-proklamasi
Aksi SETAPAK
Rakyat menggugat-koalisi-tambang
Rakyat menggugat-koalisi-tambangRakyat menggugat-koalisi-tambang
Rakyat menggugat-koalisi-tambang
Aksi SETAPAK
Portret keadaan-hutan-indonesia-2009-2013
Portret keadaan-hutan-indonesia-2009-2013Portret keadaan-hutan-indonesia-2009-2013
Portret keadaan-hutan-indonesia-2009-2013
Aksi SETAPAK
Policy brief-yayasan-spora-indonesian
Policy brief-yayasan-spora-indonesianPolicy brief-yayasan-spora-indonesian
Policy brief-yayasan-spora-indonesian
Aksi SETAPAK
Policy brief-swandiri-institute-english
Policy brief-swandiri-institute-englishPolicy brief-swandiri-institute-english
Policy brief-swandiri-institute-english
Aksi SETAPAK
Policy brief-sampan-more-permits-than-land
Policy brief-sampan-more-permits-than-landPolicy brief-sampan-more-permits-than-land
Policy brief-sampan-more-permits-than-land
Aksi SETAPAK
Policy brief-prakarsa-borneo-english
Policy brief-prakarsa-borneo-englishPolicy brief-prakarsa-borneo-english
Policy brief-prakarsa-borneo-english
Aksi SETAPAK
Policy brief-ppkmlb-indonesian
Policy brief-ppkmlb-indonesianPolicy brief-ppkmlb-indonesian
Policy brief-ppkmlb-indonesian
Aksi SETAPAK
Policy brief-ppkmlb-english
Policy brief-ppkmlb-englishPolicy brief-ppkmlb-english
Policy brief-ppkmlb-english
Aksi SETAPAK
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesianPolicy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Aksi SETAPAK
Wacana 33-the-fight-for-forest-control-and-the-struggle-of-indigenous-women
Wacana 33-the-fight-for-forest-control-and-the-struggle-of-indigenous-womenWacana 33-the-fight-for-forest-control-and-the-struggle-of-indigenous-women
Wacana 33-the-fight-for-forest-control-and-the-struggle-of-indigenous-women
Aksi SETAPAK
Wacana 33-masyarakat-adat-dan-perebutan-penguasaan-hutan-arsip-digital
Wacana 33-masyarakat-adat-dan-perebutan-penguasaan-hutan-arsip-digitalWacana 33-masyarakat-adat-dan-perebutan-penguasaan-hutan-arsip-digital
Wacana 33-masyarakat-adat-dan-perebutan-penguasaan-hutan-arsip-digital
Aksi SETAPAK
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-indonesian
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-indonesianUncovering regional-wealth-seknas-fitra-indonesian
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-indonesian
Aksi SETAPAK
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-english
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-englishUncovering regional-wealth-seknas-fitra-english
Uncovering regional-wealth-seknas-fitra-english
Aksi SETAPAK
Tata kelola-hutan-dan-lahan-2015-indonesian
Tata kelola-hutan-dan-lahan-2015-indonesianTata kelola-hutan-dan-lahan-2015-indonesian
Tata kelola-hutan-dan-lahan-2015-indonesian
Aksi SETAPAK
Taf forest and-land-governance-in-indonesia
Taf forest and-land-governance-in-indonesiaTaf forest and-land-governance-in-indonesia
Taf forest and-land-governance-in-indonesia
Aksi SETAPAK
Suplemen wacana-33-masyarakat-hukum-adat-adalah-penyandang-hak-subjek-hukum-d...
Suplemen wacana-33-masyarakat-hukum-adat-adalah-penyandang-hak-subjek-hukum-d...Suplemen wacana-33-masyarakat-hukum-adat-adalah-penyandang-hak-subjek-hukum-d...
Suplemen wacana-33-masyarakat-hukum-adat-adalah-penyandang-hak-subjek-hukum-d...
Aksi SETAPAK
Studi delphi-meningkatkan-tata-kelola-hutan-dan-lahan
Studi delphi-meningkatkan-tata-kelola-hutan-dan-lahanStudi delphi-meningkatkan-tata-kelola-hutan-dan-lahan
Studi delphi-meningkatkan-tata-kelola-hutan-dan-lahan
Aksi SETAPAK
State of-the-forest-report-2009-2013
State of-the-forest-report-2009-2013State of-the-forest-report-2009-2013
State of-the-forest-report-2009-2013
Aksi SETAPAK
Setapak news-edition-1
Setapak news-edition-1Setapak news-edition-1
Setapak news-edition-1
Aksi SETAPAK
Ruang hampa-pasca-proklamasi
Ruang hampa-pasca-proklamasiRuang hampa-pasca-proklamasi
Ruang hampa-pasca-proklamasi
Aksi SETAPAK
Rakyat menggugat-koalisi-tambang
Rakyat menggugat-koalisi-tambangRakyat menggugat-koalisi-tambang
Rakyat menggugat-koalisi-tambang
Aksi SETAPAK
Portret keadaan-hutan-indonesia-2009-2013
Portret keadaan-hutan-indonesia-2009-2013Portret keadaan-hutan-indonesia-2009-2013
Portret keadaan-hutan-indonesia-2009-2013
Aksi SETAPAK
Policy brief-yayasan-spora-indonesian
Policy brief-yayasan-spora-indonesianPolicy brief-yayasan-spora-indonesian
Policy brief-yayasan-spora-indonesian
Aksi SETAPAK
Policy brief-swandiri-institute-english
Policy brief-swandiri-institute-englishPolicy brief-swandiri-institute-english
Policy brief-swandiri-institute-english
Aksi SETAPAK
Policy brief-sampan-more-permits-than-land
Policy brief-sampan-more-permits-than-landPolicy brief-sampan-more-permits-than-land
Policy brief-sampan-more-permits-than-land
Aksi SETAPAK
Policy brief-prakarsa-borneo-english
Policy brief-prakarsa-borneo-englishPolicy brief-prakarsa-borneo-english
Policy brief-prakarsa-borneo-english
Aksi SETAPAK
Policy brief-ppkmlb-indonesian
Policy brief-ppkmlb-indonesianPolicy brief-ppkmlb-indonesian
Policy brief-ppkmlb-indonesian
Aksi SETAPAK
Policy brief-ppkmlb-english
Policy brief-ppkmlb-englishPolicy brief-ppkmlb-english
Policy brief-ppkmlb-english
Aksi SETAPAK
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesianPolicy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Aksi SETAPAK

Gub bengkulu-rezim-perizinanl

  • 1. SEMINAR NASIONAL Tema Hutan Dan Lahan Kita: Bersama Mencari Harapan (Paralel IV: Rezim perizinan pasca UU 23/2014) Oleh : H. Junaidi Hamsyah Gubernur Bengkulu
  • 3. Sekitar 46% dari Luas daratan Provinsi Bengkulu merupakan KAWASAN HUTAN Hutan Konservasi 50% Hutan Lindung 27% Hutan Produksi 23%
  • 4. RINCIAN LUAS KAWASAN HUTAN PROVINSI BENGKULU BERDASARKAN SK MENHUT NO. 784/MENHUT-II/2012 No. Fungsi Hutan Luas (Ha) Prosentase 1. Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam 462.965 50,07% a. Cagar Alam 4.300 0,47% b. Taman Nasional 412.325 44,59% c. Taman Wisata Alam 27.630 2,99% d. Taman Hutan Raya 1.748 0,19% e. Taman Buru 16.962 1,83% 2. Hutan Lindung 250.750 27,12% 3. Hutan Produksi 210.916 22,81% a. Hutan Produksi Terbatas 173.280 18,74% b. Hutan Produksi Tetap 25.873 2,80% c. Hutan Produksi Konversi 11.763 1,27% TOTAL 924.631 100,00%
  • 5. Target Program pemerintah pusat alokasi kawasan hutan kepada masyarakat Terkait program pembangunan Nasional 2015-2019 telah menetapkan target alokasi kawasan hutan seluas 12,7 juta hektar kepada masyarakat serta distribusi lahan pertanian seluas 9 juta hektar. Penetapan target itu adalah sebuah lompatan besar meski mengalami pengurangan dari rencana 40 juta hektar yang disebutkan sebelumnya dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
  • 6. Rezim perizinan di UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
  • 7. Pembelajaran dari UU pemerintahan daerah 32/2004 dalam konteks perizinan Banyak tumpang tindih izin yang terjadi di tingkat kabupaten, dan banyak izin tidak tembuskan kepada pihak pemerintah Provinsi Izin dikeluarkan melebihi kapasitas lingkungan dan daya dukung wilayah, Sehingga membuat menyempitnya wilayah ruang kelola masyarakat. Izin dikeluarkan tanpa bisa dikontrol oleh propinsi dan pusat
  • 8. PROVINSI BENGKULUPERTAMBANGAN Sebaran yang terindikasi masuk dalam/berhimpitan: 7 kabupaten 30 lokasi Kawasan Konservasi seluas 5.098,75 Ha 19 lokasi hutan lindung seluas 113.600,97 Ha KABUPATEN FUNGSI KAWASAN OVERLAY GRAND TOTAL KETERANGAN BERHIMP ITAN MASUK KAWASAN Bengkulu Selatan Kawasan Konservasi - - - - Hutan Lindung - 2 2 Menunggu konfirmasi dari Kab. terkait Bengkulu Tengah Kawasan Konservasi - 5 5 1 (satu) lokasi izin dicabut 4 (empat) lokasi tidak ada kegiatan Hutan Lindung - 7 7 Menunggu konfirmasi dari Kab. Bengkulu Utara Kawasan Konservasi - 4 4 Dalam proses cek lapangan Hutan Lindung - 4 4 Menunggu konfirmasi dari Kab. terkait Kaur Kawasan Konservasi - 4 4 1 (satu) lokasi masuk sebagian 1 (satu) lokasi berada di Hutan Lindung 2 (dua) lokasi berada di luar kawasan Hutan Lindung - 1 1 Menunggu konfirmasi dari Kab. terkait Lebong Kawasan Konservasi 2 1 3 Dalam proses cek lapangan Hutan Lindung - 1 1 Menunggu konfirmasi dari Kab terkait Muko-Muko Kawasan Konservasi - 5 5 Dalam proses cek lapangan Hutan Lindung - - - - Seluma Kawasan Konservasi - 9 9 1 (satu) lokasi dalam proses deteksi kembali 8 (delapan) lokasi tidak ada kegiatan Hutan Lindung - 4 4 - Grand Total 2 47 49 PERKEBUNAN/OKUPASI DAN ILLEGAL LOGGING Sebaran : Hutan Lindung = 3 lokasi, 20 kasus Hutan Konservasi = 3 CA, 3 TWA, 2 TB , 40 kasus Hutan lainnya = 5 lokasi, 32 kasus SEBARAN LOKASI TIPIHUT DI PROPINSI BENGKULU NO FUNGSI KAWASAN HUTAN TIPOLOGI KEJAHATAN KEHUTANAN TOTALILLOG DALKAR PETI OKUPASI TSL 1 Areal Penggunaan Lainnya 1 3 4 Peredaran 1 1 Peredaran TSL 3 3 2Cagar Alam 1 5 1 7 Danau Dusun Besar 2 2 Pasar Ngalam 2 2 Pasar Tallo 1 1 2 Taba Penanjung 1 1 3 Hutan Lindung 9 11 20 Bukit Biki 3 3 Bukit Daun 2 10 12 Rimbo Pengadang 4 1 5 4 Hutan Produksi 4 1 5 Air Bengkarang 1 1 Kelompok Hutan Curup 1 1 Sungai Tambulun 1 1 5 Kawasan Hutan Lainnya 14 1 13 9 37 Bengkulu Kulu 1 1 Peredaran 5 5 Peredaran 9 1 1 11 Peredaran TSL 8 8 6 Taman Buru 3 1 4 Semidang Bukit Kabu 2 1 3 Semidang Bukit Parimo 1 1 7 Taman Wisata Alam 22 9 1 32 Air Hitam 1 1 Bukit Kaba 22 8 23 PLG Seblat 1 1 1 3 Grand Total 53 1 1 40 14 109
  • 9. SEBARAN IUP TAMBANG DI BENGKULU
  • 15. Pembelajaran dari UU pemerintahan daerah 32/2004 dalam konteks relasi pusat dan daerah Daerah mengeluarkan izin tapa memperhatikan tataruang nasional. Data izin tidak terkoordinasi dan terdata sampai kepusat. Banyak izin yang tidak sesuai dengan perundangan
  • 16. Implikasi pemberlakukuan undang-undang 23/2014 terhadap system perizinan industry berbasis lahan Salah satu isi yang menarik dalam UU No. 23 Tahun 2014, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 14, adalah ditariknya kewenangan kabupaten/kota dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah dan pemerintah provinsi. Adapun urusan pemerintahan bidang kehutanan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota hanya yang berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya yang terdapat di wilayah kabupaten/kota. Pengalihan kewenangan tersebut tentu saja akan berdampak terhadap pemerintah kabupaten/kota, terutama jika dikaitkan dengan organisasi perangkat daerah.
  • 17. Catatan kritis Gubernur terhadap pemberlakuan undang-undang 23/2014 Ego sektoral kuat di miliki oleh bupati di wilayah yang bersangkutan Penolakan / keberatan dari bupati Ada kemungkinan kabupaten akan semakin abai terhadap pengawasan kehutanan Gubernur sangat berperan dalam pemberian perizinan dan kewenangan lain yang selama ini menjadi kewenangan Kabupaten/Kota, sehingga keberhasilannya sangat tergantung dari itikad baik Gubernur.
  • 18. Catatan posistif terhadap pemberlakuan undang-undang 23/2014 Perizinan berbasis lahan bisa terkontrol dan terdata dengan baik Perizinan yang diberikan akan lebih sesuai dengan daya dukung wilayah, sehingga memberi ruang kelola masyarakat 1 map pengelolaan sumber daya alam di tingkat provinsi bisa tercapai