Gunung berapi memiliki berbagai ciri dan jenis. Ada gunung berapi aktif dan tidak aktif, stratovolcano, perisai, cinder cone, dan kaldera. Letusan gunung berapi dapat memberikan dampak positif seperti tanah subur namun juga negatif seperti polusi udara, gangguan ekonomi, dan bencana alam. Contoh kasus letusan gunung berapi yang merugikan adalah Merapi 2010, Krakatau 1883, dan Tambora 1815.
Geomorfologi adalah ilmu yang mendeskripsikan bentuk-lahan di permukaan bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan air laut, serta proses-proses pembentukannya dan hubungannya dengan lingkungan. Ilmu ini mempelajari empat aspek utama yaitu morfologi, morfogenesis, morfokronologi, dan morfoaransemen.
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur dan karakteristik Matahari, yang terdiri dari enam lapisan utama dan memiliki diameter sekitar 1,4 juta kilometer serta massa yang 330.000 kali lebih besar dari Bumi. Matahari juga menghasilkan angin surya dan badai Matahari yang dapat memengaruhi Bumi.
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxNenoSUPRIADI2
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang penanggulangan bencana alam di Indonesia melalui edukasi, kearifan lokal, dan teknologi modern. Terdapat tiga tahapan penanggulangan bencana yaitu prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis bencana alam serta lembaga-lembaga terkait penanggulangan bencana di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum tentang penerapan ilmu fisika dalam lingkungan, dengan contoh pemanfaatan radiasi matahari, air, konduktor dan isolator, gaya gesek, serta pengaruh cuaca dan iklim. Ilmu fisika diterapkan dalam berbagai aspek lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga surya, transportasi, dan pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang litosfer, yaitu lapisan terluar bumi yang terdiri dari batuan dan kerak bumi. Litosfer terbentuk dari unsur oksigen, silikon, dan aluminium. Terdapat dua jenis litosfer yakni litosfer benua dan litosfer samudra yang memiliki kedalaman berbeda. Bentuk permukaan bumi antara lain dataran rendah, tinggi, lembah, bukit, dan gunung. Proses yang terjadi pada litosfer
Citra foto udara dan citra nonfoto memberikan informasi tentang benda di permukaan bumi tanpa menyentuhnya langsung. Citra foto diambil menggunakan kamera udara sedangkan citra nonfoto menggunakan sensor pada satelit. Keduanya dapat memberikan informasi mengenai objek melalui interpretasi berdasarkan ciri-ciri seperti warna, tekstur, bentuk, pola dan lainnya.
Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang terdiri dari lapisan sial dan sima dengan ketebalan total 100 km. Litosfer membentuk kerangka luar bumi dan terbentuk dari proses tektonik dan vulkanik.
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
i. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
ii. Terdapat beberapa jenis gempa bumi seperti gempa tektonik, vulkanik, dan reruntuhan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas gunung api.
iii. Kekuatan gempa bumi diukur menggunakan skala richter dan dapat men
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Bumi terdiri atas tiga komponen utama yaitu atmosfer, litosfer, dan hidrosfer. Atmosfer adalah selimut gas yang mengelilingi Bumi, litosfer terdiri dari kerak dan mantel Bumi, sedangkan hidrosfer adalah air yang membentang di permukaan dan bawah tanah Bumi. Pergerakan lempeng bumi menyebabkan terbentuknya gunung api dan gempa bumi akibat tabrakan lempeng.
Dokumen tersebut merangkum struktur lapisan bumi yang terdiri atas kerak, mantel, dan inti. Kerak terbagi atas kerak samudera dan kerak benua, mantel terbagi atas mantel atas dan bawah, sedangkan inti terbagi atas inti luar dan dalam. Dokumen juga menjelaskan susunan kimiawi bumi yang terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di kerak bumi, dimana tekanan yang terakumulasi akhirnya terlepas dan menimbulkan getaran. Ada dua jenis utama gempa bumi: gempa tektonik yang disebabkan pergeseran lempeng, dan gempa vulkanik di sekitar gunung berapi akibat aktivitas magma di bawah tanah.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Banjir terjadi ketika suatu daerah tergenang air dalam jumlah besar yang berasal dari curah hujan intens atau luapan sungai. Tiga jenis banjir yang dijelaskan adalah banjir bandang akibat hujan lebat, banjir hujan ekstrim dalam 6 jam, dan banjir luapan sungai dalam waktu lama. Dampak banjir adalah rusaknya permukiman dan areal pertanian serta penyakit seperti diare. Upaya pencegahan
Pencemaran tanah dapat terjadi dari berbagai sumber seperti limbah domestik, industri, pertanian, dan pupuk pestisida. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan manusia dan gangguan ekosistem. Upaya yang dapat dilakukan untuk meremediasi tanah tercemar adalah remediasi, bioremediasi, reboisasi, dan pengolahan sampah yang baik. Semua pihak memiliki peran untuk mencegah terjadinya pencemaran tanah.
Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Dokumen tersebut membahas tentang anggota kelompok penelitian gempa bumi, penjelasan gempa bumi dan penyebabnya serta cara menghadapi gempa bumi. Gempa bumi dijelaskan sebagai getaran akibat pelepasan energi dalam bumi yang menimbulkan gelombang seismik, diukur menggunakan skala richter, dan umumnya disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik.
Dokumen menjelaskan lima bentuk gunung api yaitu stratovolcano, cinder volcano, shield volcano, maar volcano, dan caldera. Setiap bentuk memiliki ciri khas tersendiri seperti struktur, komposisi lava, dan contoh gunung apinya.
Dokumen tersebut membahas tentang letusan gunung berapi, termasuk proses pembentukannya, jenis-jenis gunung berapi, tanda-tanda sebelum meletus, dampak positif dan negatif, serta contoh gunung berapi yang pernah meletus.
Citra foto udara dan citra nonfoto memberikan informasi tentang benda di permukaan bumi tanpa menyentuhnya langsung. Citra foto diambil menggunakan kamera udara sedangkan citra nonfoto menggunakan sensor pada satelit. Keduanya dapat memberikan informasi mengenai objek melalui interpretasi berdasarkan ciri-ciri seperti warna, tekstur, bentuk, pola dan lainnya.
Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang terdiri dari lapisan sial dan sima dengan ketebalan total 100 km. Litosfer membentuk kerangka luar bumi dan terbentuk dari proses tektonik dan vulkanik.
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
i. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
ii. Terdapat beberapa jenis gempa bumi seperti gempa tektonik, vulkanik, dan reruntuhan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas gunung api.
iii. Kekuatan gempa bumi diukur menggunakan skala richter dan dapat men
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Bumi terdiri atas tiga komponen utama yaitu atmosfer, litosfer, dan hidrosfer. Atmosfer adalah selimut gas yang mengelilingi Bumi, litosfer terdiri dari kerak dan mantel Bumi, sedangkan hidrosfer adalah air yang membentang di permukaan dan bawah tanah Bumi. Pergerakan lempeng bumi menyebabkan terbentuknya gunung api dan gempa bumi akibat tabrakan lempeng.
Dokumen tersebut merangkum struktur lapisan bumi yang terdiri atas kerak, mantel, dan inti. Kerak terbagi atas kerak samudera dan kerak benua, mantel terbagi atas mantel atas dan bawah, sedangkan inti terbagi atas inti luar dan dalam. Dokumen juga menjelaskan susunan kimiawi bumi yang terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di kerak bumi, dimana tekanan yang terakumulasi akhirnya terlepas dan menimbulkan getaran. Ada dua jenis utama gempa bumi: gempa tektonik yang disebabkan pergeseran lempeng, dan gempa vulkanik di sekitar gunung berapi akibat aktivitas magma di bawah tanah.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Banjir terjadi ketika suatu daerah tergenang air dalam jumlah besar yang berasal dari curah hujan intens atau luapan sungai. Tiga jenis banjir yang dijelaskan adalah banjir bandang akibat hujan lebat, banjir hujan ekstrim dalam 6 jam, dan banjir luapan sungai dalam waktu lama. Dampak banjir adalah rusaknya permukiman dan areal pertanian serta penyakit seperti diare. Upaya pencegahan
Pencemaran tanah dapat terjadi dari berbagai sumber seperti limbah domestik, industri, pertanian, dan pupuk pestisida. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan manusia dan gangguan ekosistem. Upaya yang dapat dilakukan untuk meremediasi tanah tercemar adalah remediasi, bioremediasi, reboisasi, dan pengolahan sampah yang baik. Semua pihak memiliki peran untuk mencegah terjadinya pencemaran tanah.
Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Dokumen tersebut membahas tentang anggota kelompok penelitian gempa bumi, penjelasan gempa bumi dan penyebabnya serta cara menghadapi gempa bumi. Gempa bumi dijelaskan sebagai getaran akibat pelepasan energi dalam bumi yang menimbulkan gelombang seismik, diukur menggunakan skala richter, dan umumnya disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik.
Dokumen menjelaskan lima bentuk gunung api yaitu stratovolcano, cinder volcano, shield volcano, maar volcano, dan caldera. Setiap bentuk memiliki ciri khas tersendiri seperti struktur, komposisi lava, dan contoh gunung apinya.
Dokumen tersebut membahas tentang letusan gunung berapi, termasuk proses pembentukannya, jenis-jenis gunung berapi, tanda-tanda sebelum meletus, dampak positif dan negatif, serta contoh gunung berapi yang pernah meletus.
Dokumen ini membahas tentang tipe-tipe letusan gunung berapi dan peta daerah pusat gempa dunia. Ada enam tipe letusan gunung berapi yang dijelaskan yaitu Strombolian, Vesuvian, Pelean, erupsi Hawaii, phreatik, dan Plinian. Dokumen ini juga memaparkan peta daerah pusat gempa di dunia dan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang atmosfer dan cuaca serta iklim. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi dengan ketinggian kurang dari 1000 km dari permukaan bumi dan terdiri dari beberapa lapisan. Cuaca merupakan kondisi udara pada waktu dan tempat tertentu yang dipengaruhi oleh suhu, tekanan, kelembapan, awan, dan angin. Sedangkan iklim adalah rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik bumi. Gempa diukur menggunakan skala Richter dan dapat menyebabkan kerusakan besar jika skalanya besar. Wilayah yang sering mengalami gempa adalah Cincin Api Pasifik di sekitar Samudra Pasifik.
Dokumen tersebut membahas tentang gunung berapi, mulai dari penjelasan tentang apa itu gunung berapi, jenis-jenis gunung berapi, tanda-tanda akan meletus, bahaya letusan gunung berapi, upaya penanggulangannya, beberapa gunung berapi yang pernah meletus di Indonesia seperti Kelud, Merapi, Galunggung, Agung, dan Krakatau beserta dampak letusannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gunung berapi dan letusannya. Terdapat definisi gunung meletus, sebab banyaknya gunung berapi di Indonesia, tipe-tipe gunung berapi, tanda-tanda akan meletus, hasil letusan, upaya penanggulangan pemerintah, dampak positif dan negatif, serta contoh letusan gunung berapi yang pernah terjadi di Indonesia seperti Gunung Kelud, Merapi, dan Krakatau.
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiamythafp
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang gunung berapi dan pencemaran udara akibat letusan Gunung Merapi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa letusan gunung berapi dapat menyebabkan pencemaran udara melalui abu vulkanik dan gas-gas beracun. Dampaknya bervariasi mulai dari gangguan pernapasan hingga penurunan suhu akibat terhalangnya sinar matahari. Dokumen juga menjelaskan tindakan yang harus di
Gunung meletus akibat tekanan magma di bawah permukaan bumi. Indonesia memiliki banyak gunung berapi karena terletak di pertemuan lempeng tektonik. Letusan menghasilkan gas beracun, lava panas, hujan abu, dan awan panas yang membahayakan. Pemerintah melakukan pemantauan, sosialisasi bahaya, dan pengungsian masyarakat untuk mengurangi korban.
Dokumen tersebut membahas tentang vulkanologi yang merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan fenomena geologi terkait gunung api yang masih aktif. Dibahas pula proses terbentuknya gunung api, bagian-bagian gunung api, jenis letusan gunung api, batuan hasil letusan gunung api, serta dampak dan upaya mitigasi bencana gunung berapi.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis letusan gunung api dan dampaknya. Terdapat tujuh jenis letusan gunung api yang dijelaskan berdasarkan sifat lava, interval letusan, material yang dikeluarkan, serta kedalaman dapur magma. Dampak letusan gunung api antara lain merusak pemukiman, menyebabkan kebakaran hutan, gagal panen, dan gangguan infrastruktur serta aktivitas masyarakat.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
1. M. Hilmy Arief
M. Mulky Canta W.
Nabilla Chintani A. W.
Nadiyah Rahmasari
Naufal Rizky Rahardian
Ni Luh Eva Laraswati
Nurafwan Sofiyullah
2. Karakter Umum Gunung Berapi
Ciri – ciri gunung berapi yang aktif:
 Dapat meletus sewaktu-waktu, megneluarkan lava atau debu vulkanik, bebatuan
dan pasir
 Umumnya berbentuk kerucut
 Memilik kepundan
 Mengeluarkan asap dan debu belerang
 Mengeluarkan bau belerang yang sangat meyengat
 Menghasilkan mata air panas
3. Karakter Umum Gunung Berapi
Ciri – ciri gunung berapi yang tidak aktif :
 Pada bekas kepundan terdapat pohon atau hutan yang lebat
 Tidak memperlihatkan ciri-ciri sebagaimana gunung api yang aktif
4. Jenis Gunung Berapi
 Stratovolcano tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-
ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa
jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang
bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali.
 Perisai Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair,
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya
akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik.
5. Jenis Gunung Berapi
 Cinder Cone merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan
vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini
membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari
tanah di sekitarnya.
 Kaldera Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan.
6. Klasifikasi Gunung Berapi
 Tipe A Gunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya
satu kali sesudah tahun 1600
 Tipe B Gunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi
magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan
solfatara.
 Tipe C Gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan
solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
8. Akibat dan Dampak Gunung Berapi
Dampak positif:
 Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian
sebab tanah tersebut secara alamah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan
tanaman yang jauh lebih berkualitas.
 Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi
pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
 Bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi tersebut bisa dimanfaatkan
sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
 Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan
mineral yang sangat melimpah.
9. Akibat dan Dampak Gunung Berapi
 Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial
terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
 Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan
pembangkit listrik.
Dampak negatif:
 Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-
macam gas mulai dari Sulfur Dioksida, gas Hidrogen sulfide, Nitrogen Dioksida
serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di
sekitarnya.
 Aktivitas ekonomi penduduk sekitar menjadi lumpuh
10. Akibat dan Dampak Gunung Berapi
 Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik
panas akan merusak pemukiman warga.
 Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan
sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
 Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan
hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
11. Akibat dan Dampak Gunung Berapi
Akibat gunung berapi:
 Daerah yang dilalui oleh lava pijar yang dikeluarkan dari gunung berapi dengan
mudah akan terbakar.
 Awan panas dari letusan gunung berapi memiliki suhu yang tinggi (sekitar 500
derajat celcius) sehingga daerah yang dilaluinya dapat terbakar dan luluh lantak.
 Hutan yang terkena hujan abu, pasir, dan kerikil dalam skala besar dapat rusak
dan daun-daun dari tumbuhan dapat rontok karenanya.
 Bahaya hujan abu bagi manusia dapat mengganggu pernafasan dan juga dapat
menyebabkan atap-atap rumah roboh.
12. Akibat dan Dampak Gunung Berapi
 Banjir lahar dingin membawa material seperti abu,pasir, kerikil dan bebatuan
vulkanik menuju sungai yang berhulu di puncak gunung yang akan
mengakibatkan mendangkalnya sungai dan luapan yang membahayakan bagi
masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai.
 Gejolak magma dalam perut gunung berapi dapat mengakibatkan getaran-
getaran yang besar sehingga dapat memicu terjadinya gempa bumi vulkanik.
13. Contoh Kasus Gunung Berapi
• Letusan Merapi 2010 adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di Merapi di
Indonesia. Aktivitas seismik dimulai pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan
gunung berapipada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010, mengakibatkan sedikitnya 165 orang
tewas.
14. • Krakatau (Selat Sunda) Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan
berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah
disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang
sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan
Krakatau menyebabkan perubahan iklim global.
15.  Gunung Tambora (Sumbawa NTB) Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai
puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada
Volcanic Explosivity Index. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra
(lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan
Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari
71.000 orang dengan 11.000 – 12.000 di antaranya terbunuh secara langsung
akibat dari letusan tersebut.