際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
IMUNISASI
OLEH : dr. DJATMIKO
1. Pengertian
Imunisasi adalah pemberian kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar
tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi
seseorang.Imunisasi berasal dari kata imun
yang berarti kebal atau resisten. (Umar,2006).
Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan
memberikan kekebalan atau resistensi pada
penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar
dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya
2.Macam kekebalan : (cara timbul)
1.Aktif
Dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada
antigen, mis: imunisasi aktif, terpajan secara
alamiah.
Berlangsung lama memori imunologi
2.Pasif
Diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat individu
itu sendiri, mis: kekebalan janin yang diperoleh
dari ibu, imunisasi pasif.
Tidak berlangsung lama
3. Tujuan Imunisasi
1. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang
sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa
menyebabkan kematian pada penderitanya
2. Membentuk sistem kekebalan tubuh untuk jangka
waktu yang panjang.
3. Tindakan pencegahan yang murah dan sangat efektif.
4. Memberikan perlindungan tanpa menimbulkan bahaya.
Efek samping yang serius jarang terjadi.
5. Menciptakan kekebalan Komunitas.
4. Keberhasilan Imunisasi
ditentukan Oleh :
1. Status imun
2. Faktor genetik
3. Kualitas dan kuantitas vaksin
4. Cara pemberian
5. dosis pemberian
6. frekuensi pemberian
7. alat yang digunakan
8. jenis vaksin : vaksin hidup
5. Macam  macam imunisasi
 Definisi: pemberian antigen pada inang untuk
menginduksi pembentukan antibodi dan
imunitas seluler.
 Tujuan: menginduksi perlindungan terhadap
berbagai bahan infeksius
1. Imunisasi Aktif
Lanjutan 
 Bahan: materi yang diinaktivasi (mati) atau
bahan hidup yang dilemahkan
 Lebih disukai karena:
- kadar antibodi tinggi dipertahankan dalam
jangka lebih lama
- frekuensi pemberian lebih jarang
- secara beriringan membentuk imunitas
seluler
2. Imunisasi Pasif
 Definisi: pemindahan imunitas pada inang
menggunakan produk imunologis yang sudah
terbentuk
 Tujuan: memberikan perlindungan terhadap
antigen
Bahan: Imunoglobulin
Lanjutan .
Sasaran :
 Individu yang tidak mampu membentuk antibodi
(agammaglobulinemia kongenital)
 Pencegahan penyakit ketika waktu tidak
memungkinkan imunisasi aktif
(misal: pasca paparan)
 Terapi penyakit tertentu yang secara normal
dicegah dengan imunisasi (misal: tetanus)
 Terapi dalam kondisi imunisasi aktif tidak
tersedia atau tidak dapat dilaksanakan
(misal: tergigit ular)
6. JENIS VAKSIN
1. Vaksin Hidup Attenuated
bakteri atau virus hidup yang dilemahkan
dengan cara pembiakan berulang-ulang
harus dpt berkembang biak  respon imun
respon imun = infeksi alamiah
bersifat labil, rusak oleh panas & cahaya
contoh: campak, mumps, rubela, polio (virus)
BCG, demam tifoid oral (bakteri)
2. Vaksin Inactivated
bakteri, virus/ komponennya yg dibuat tidak
aktif dgn pemanasan atau bahan kimia
tidak dapat replikasi seluruh dosis ag
tidak dapat menyebabkan penyakit
tidak dipengaruhi oleh ab yg beredar
selalu membutuhkan dosis ganda
sedikit atau tidak menimbulkan respon seluler
contoh: difteri, tetanus (toksoid)
haemophilus influenza(polisakarida)
7. TATA CARA PEMBERIAN IMUNISASI
 Sebelum melakukan imunisasi
 memberitahu risiko vaksinasi dan tdk imunisasi
 persiapan bila terjadi reaksi ikutan
 baca dgn teliti informasi produk
 tinjau apakah ada kontraindikasi
 periksa pasien dan beri antipiretik bila perlu
 periksa kondisi vaksin (warna, kadaluarsa)
 pemberian sesuai jadwal
 berikan vaksin dengan tehnik yang benar
Lanjutan .
Setelah pemberian imunisasi
 berilah petunjuk kpd pengasuh/ortu apa yg
harus dikerjakan dalam kejadian reaksi biasa
atau reaksi ikutan yang lebih berat
 catat imunisasi dalam rekam medis
 laporkan hasil imunisasi ke Dinkes
 periksa status imunisasi keluarga yg lain
8. Penyimpanan Vaksin
Aturan umum: sebagian besar harus
didinginkan pada suhu 2-8o C DPT,
Hib, hepatitis B, hepatitis A (tdk beku)
OPV, Yellow fever (dapat dalam kead. beku)
Pengenceran
Vaksin kering yang beku harus diencerkan
Dengan pelarut khusus
Digunakan dalam periode waktu tertentu,
mis vaksin campak yg telah diencerkan cepat
berubah warna pada suhu kamar.
9. Perlu diperhatikan pada anak sebelum imunisasi
 Pernah mengalami kejadian ikutan yg berat
 Alergi terhadap bahan dalam vaksin
 Sedang terapi steroid, radioterapi/kemotx
 Menderita sakit yg menurunkan imunitas
 Tinggal serumah dg org lain yg imunitasnya turun
atau dalm terapi yg menurunkan imun
 Bulan lalu mendapat vaksin virus hidup (campak,
poliomielitis, rubela)
 Pada 3 bln lalu mendpt imunoglobulin/ transfusi
darah
Pemberian Paracetamol sesudah imunisasi
 Mengurangi ketidaknyamanan pasca imunisasi
 Dosis 15 mg/kgbb kepada bayi/anak, 3-4 X/hr
Reaksi KIPI
 Reaksi lokal di tempat suntikan atau reaksi umum
 Derajat ringan selama 1-2 hari
 Lokal: kemerahan, gatal, nyeri kompres hangat
teraba benjolan kecil agak keras beberapa minggu
atau lebih tidak perlu tindakan
Lanjutan .
10. Jenis imunisasi yang diberikan
saat bayi sebelum 1 tahun
1. Imunisasi BCG, Ketahanan terhadap penyakit
TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan
keberadaan virus tubercle bacii yang hidup
didalam darah. Itulah mengapa agar memiliki
kekebalan aktif, dimasukkan jenis basil tak
berbahaya ini ke dalam tubuh, alias vaksinasi
BCG (Bacillus Celmette-Guerin)
2. Imunisasi Hepatitis B, Imunisasi ini
merupakan langkah efektif untuk mencegah
masuknya VHB, yaitu virus penyebab penyakit
hepatitis B. Hepatitis B dapat menyebabkan
sirosis atau pengerutan hati, bahkan lebih
buruk lagi mengakibatkan kanker hati.
3. Imunisasi Polio, Imunisasi polio akan
memberikan kekebalan terhadap serangan
virus polio. Penyakit akibat virus ini dapat
menyebabkan kelumpuhan.
Lanjutan
4. Imunisasi DTP, Dengan pemberian imunisasi DTP,
diharapkan penyakit difteri, tetanus, dan
pentusis, menyingkir jauh dari tubuh si kecil.
5. Imunisasi Campak, Sebenarnya bayi sudah
mendapatkan kekebalan campak dari ibunya.
Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari
ibunya semakin menurun sehingga butuh
antibodi tambahan lewat pemberian vaksin
campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus
Morbili.
6. Imunisasi HIB. Penyakit Hib bisa dicegah
melalui imunisasi Hib. Imunisasi Hib tidak
dapat melindungi kanak- kanak daripada
mendapat penyakit yang disebabkan oleh
bakteria/ virus yang lain. Kanak- kanak
mungkin boleh mendapat lain jenis jangkitan
radang paru- paru, radang selaput otak atau
selesma. Semua bayi berumur 2, 3 dan 5
bulan perlu diberi imunisasi Hib Imunisasi Hib
diberikan sebanyak 3 dos. Umur Dos: 2 bulan
Dos 1, 3 bulan Dos 2, 5 bulan Dos 3
7. Imunisasi Rotavirus Rotavirus merupakan
penyakit yang banyak menyerang anak-anak
dan menyebabkan kematian. Studi terbaru
mengungkapkan vaksin rotavirus terbukti
efektif dan memberikan perlindungan yang
luas. Baru-baru ini sebuah vaksin rotavirus
diperkenalkan dan telah terbukti sangat efektif
serta memiliki beberapa manfaat yang tidak
terduga. Hal ini karena vaksin tersebut
memberikan perlindungan yang lebih luas bagi
anak yang menerima vaksin dan orang-orang
disekitarnya.
8. Imunisasi Pnemokokus. Vaksin pneeumokokus
konjungat merupakan vaksin kedua yang
digunakan untuk mencegah radang selaput otak
(Hib adalah yang pertama). Dulu vaksin ini hanya
dianjurkan untuk dewasa berusia 65 tahun atau
lebih dan tidak digunakan pada anak karena tipe
vaksin yang terdahulu (polisakarida) tidak bagus
digunakan pada anak. Vaksin ini memberikan
kekebalan terhadap 7 strain bakteri
pneumokokus penyebab terbanyak infeksi serius
pada anak. Vaksin ini baru dapat mencega infeksi
telinga tengah, meningitis, pneumonia (radang
paru), dan bakteremia akibat bakteri
pneumokokus. Bayi harus mendapatkan vaksin ini
sebanyak 4 dosis, yang diberikan pada usia 2, 4, 6
dan 12  15 bulan
9. Imunisasi influenza.
Imunisasi influenza untuk pencegahan influenza
musiman. Influenza (flu) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus influenza. Ada berbagai
jenis virus flu, dimana mereka sering ditularkan
melalui batuk dan bersin. Gejala influenza suhu
tinggi (demam), nyeri otot, batuk, sakit kepala
dan kelelahan yang ekstrim. Flu biasanya
berlangsung selama antara dua dan tujuh hari
dan biasanya membaik secara spontan.
Kebanyakan orang bisa sembuh sepenuhnya,
tetapi komplikasi, seperti infeksi dada atau
pneumonia, berkembang di beberapa kasus.
Imunisasi dasar
Imunisasi dasar
DATA CAKUPAN IMUNISASI
JANUARI S/D JULI 2013
DINAS KESEHATAN KAB. GROBOGAN
NO JENIS IMUNISASI HASIL PERSEN KET
1 HB 0 12.424 55,4 %
2 BCG 12.563 56,0 %
3 POLIO 1 12.586 56,1 %
4 DPT HB 1 12.024 53,7 %
5 POLIO 2 12.118 54,1 %
6 DPT HB 2 12.185 54,4 %
7 POLIO 3 11.995 53,6 %
8 DPT HB 3 11.895 53,1 %
9 POLIO 4 11.875 53,0 %
10 CAMPAK 12.397 55,4 %
Terima kasih

More Related Content

Imunisasi dasar

  • 2. 1. Pengertian Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. (Umar,2006).
  • 3. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya
  • 4. 2.Macam kekebalan : (cara timbul) 1.Aktif Dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen, mis: imunisasi aktif, terpajan secara alamiah. Berlangsung lama memori imunologi 2.Pasif Diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat individu itu sendiri, mis: kekebalan janin yang diperoleh dari ibu, imunisasi pasif. Tidak berlangsung lama
  • 5. 3. Tujuan Imunisasi 1. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya 2. Membentuk sistem kekebalan tubuh untuk jangka waktu yang panjang. 3. Tindakan pencegahan yang murah dan sangat efektif. 4. Memberikan perlindungan tanpa menimbulkan bahaya. Efek samping yang serius jarang terjadi. 5. Menciptakan kekebalan Komunitas.
  • 6. 4. Keberhasilan Imunisasi ditentukan Oleh : 1. Status imun 2. Faktor genetik 3. Kualitas dan kuantitas vaksin 4. Cara pemberian 5. dosis pemberian 6. frekuensi pemberian 7. alat yang digunakan 8. jenis vaksin : vaksin hidup
  • 7. 5. Macam macam imunisasi Definisi: pemberian antigen pada inang untuk menginduksi pembentukan antibodi dan imunitas seluler. Tujuan: menginduksi perlindungan terhadap berbagai bahan infeksius 1. Imunisasi Aktif
  • 8. Lanjutan Bahan: materi yang diinaktivasi (mati) atau bahan hidup yang dilemahkan Lebih disukai karena: - kadar antibodi tinggi dipertahankan dalam jangka lebih lama - frekuensi pemberian lebih jarang - secara beriringan membentuk imunitas seluler
  • 9. 2. Imunisasi Pasif Definisi: pemindahan imunitas pada inang menggunakan produk imunologis yang sudah terbentuk Tujuan: memberikan perlindungan terhadap antigen Bahan: Imunoglobulin
  • 10. Lanjutan . Sasaran : Individu yang tidak mampu membentuk antibodi (agammaglobulinemia kongenital) Pencegahan penyakit ketika waktu tidak memungkinkan imunisasi aktif (misal: pasca paparan) Terapi penyakit tertentu yang secara normal dicegah dengan imunisasi (misal: tetanus) Terapi dalam kondisi imunisasi aktif tidak tersedia atau tidak dapat dilaksanakan (misal: tergigit ular)
  • 11. 6. JENIS VAKSIN 1. Vaksin Hidup Attenuated bakteri atau virus hidup yang dilemahkan dengan cara pembiakan berulang-ulang harus dpt berkembang biak respon imun respon imun = infeksi alamiah bersifat labil, rusak oleh panas & cahaya contoh: campak, mumps, rubela, polio (virus) BCG, demam tifoid oral (bakteri)
  • 12. 2. Vaksin Inactivated bakteri, virus/ komponennya yg dibuat tidak aktif dgn pemanasan atau bahan kimia tidak dapat replikasi seluruh dosis ag tidak dapat menyebabkan penyakit tidak dipengaruhi oleh ab yg beredar selalu membutuhkan dosis ganda sedikit atau tidak menimbulkan respon seluler contoh: difteri, tetanus (toksoid) haemophilus influenza(polisakarida)
  • 13. 7. TATA CARA PEMBERIAN IMUNISASI Sebelum melakukan imunisasi memberitahu risiko vaksinasi dan tdk imunisasi persiapan bila terjadi reaksi ikutan baca dgn teliti informasi produk tinjau apakah ada kontraindikasi periksa pasien dan beri antipiretik bila perlu periksa kondisi vaksin (warna, kadaluarsa) pemberian sesuai jadwal berikan vaksin dengan tehnik yang benar
  • 14. Lanjutan . Setelah pemberian imunisasi berilah petunjuk kpd pengasuh/ortu apa yg harus dikerjakan dalam kejadian reaksi biasa atau reaksi ikutan yang lebih berat catat imunisasi dalam rekam medis laporkan hasil imunisasi ke Dinkes periksa status imunisasi keluarga yg lain
  • 15. 8. Penyimpanan Vaksin Aturan umum: sebagian besar harus didinginkan pada suhu 2-8o C DPT, Hib, hepatitis B, hepatitis A (tdk beku) OPV, Yellow fever (dapat dalam kead. beku) Pengenceran Vaksin kering yang beku harus diencerkan Dengan pelarut khusus Digunakan dalam periode waktu tertentu, mis vaksin campak yg telah diencerkan cepat berubah warna pada suhu kamar.
  • 16. 9. Perlu diperhatikan pada anak sebelum imunisasi Pernah mengalami kejadian ikutan yg berat Alergi terhadap bahan dalam vaksin Sedang terapi steroid, radioterapi/kemotx Menderita sakit yg menurunkan imunitas Tinggal serumah dg org lain yg imunitasnya turun atau dalm terapi yg menurunkan imun Bulan lalu mendapat vaksin virus hidup (campak, poliomielitis, rubela) Pada 3 bln lalu mendpt imunoglobulin/ transfusi darah
  • 17. Pemberian Paracetamol sesudah imunisasi Mengurangi ketidaknyamanan pasca imunisasi Dosis 15 mg/kgbb kepada bayi/anak, 3-4 X/hr Reaksi KIPI Reaksi lokal di tempat suntikan atau reaksi umum Derajat ringan selama 1-2 hari Lokal: kemerahan, gatal, nyeri kompres hangat teraba benjolan kecil agak keras beberapa minggu atau lebih tidak perlu tindakan Lanjutan .
  • 18. 10. Jenis imunisasi yang diberikan saat bayi sebelum 1 tahun 1. Imunisasi BCG, Ketahanan terhadap penyakit TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan virus tubercle bacii yang hidup didalam darah. Itulah mengapa agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkan jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, alias vaksinasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin)
  • 19. 2. Imunisasi Hepatitis B, Imunisasi ini merupakan langkah efektif untuk mencegah masuknya VHB, yaitu virus penyebab penyakit hepatitis B. Hepatitis B dapat menyebabkan sirosis atau pengerutan hati, bahkan lebih buruk lagi mengakibatkan kanker hati. 3. Imunisasi Polio, Imunisasi polio akan memberikan kekebalan terhadap serangan virus polio. Penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan.
  • 20. Lanjutan 4. Imunisasi DTP, Dengan pemberian imunisasi DTP, diharapkan penyakit difteri, tetanus, dan pentusis, menyingkir jauh dari tubuh si kecil. 5. Imunisasi Campak, Sebenarnya bayi sudah mendapatkan kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus Morbili.
  • 21. 6. Imunisasi HIB. Penyakit Hib bisa dicegah melalui imunisasi Hib. Imunisasi Hib tidak dapat melindungi kanak- kanak daripada mendapat penyakit yang disebabkan oleh bakteria/ virus yang lain. Kanak- kanak mungkin boleh mendapat lain jenis jangkitan radang paru- paru, radang selaput otak atau selesma. Semua bayi berumur 2, 3 dan 5 bulan perlu diberi imunisasi Hib Imunisasi Hib diberikan sebanyak 3 dos. Umur Dos: 2 bulan Dos 1, 3 bulan Dos 2, 5 bulan Dos 3
  • 22. 7. Imunisasi Rotavirus Rotavirus merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-anak dan menyebabkan kematian. Studi terbaru mengungkapkan vaksin rotavirus terbukti efektif dan memberikan perlindungan yang luas. Baru-baru ini sebuah vaksin rotavirus diperkenalkan dan telah terbukti sangat efektif serta memiliki beberapa manfaat yang tidak terduga. Hal ini karena vaksin tersebut memberikan perlindungan yang lebih luas bagi anak yang menerima vaksin dan orang-orang disekitarnya.
  • 23. 8. Imunisasi Pnemokokus. Vaksin pneeumokokus konjungat merupakan vaksin kedua yang digunakan untuk mencegah radang selaput otak (Hib adalah yang pertama). Dulu vaksin ini hanya dianjurkan untuk dewasa berusia 65 tahun atau lebih dan tidak digunakan pada anak karena tipe vaksin yang terdahulu (polisakarida) tidak bagus digunakan pada anak. Vaksin ini memberikan kekebalan terhadap 7 strain bakteri pneumokokus penyebab terbanyak infeksi serius pada anak. Vaksin ini baru dapat mencega infeksi telinga tengah, meningitis, pneumonia (radang paru), dan bakteremia akibat bakteri pneumokokus. Bayi harus mendapatkan vaksin ini sebanyak 4 dosis, yang diberikan pada usia 2, 4, 6 dan 12 15 bulan
  • 24. 9. Imunisasi influenza. Imunisasi influenza untuk pencegahan influenza musiman. Influenza (flu) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Ada berbagai jenis virus flu, dimana mereka sering ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala influenza suhu tinggi (demam), nyeri otot, batuk, sakit kepala dan kelelahan yang ekstrim. Flu biasanya berlangsung selama antara dua dan tujuh hari dan biasanya membaik secara spontan. Kebanyakan orang bisa sembuh sepenuhnya, tetapi komplikasi, seperti infeksi dada atau pneumonia, berkembang di beberapa kasus.
  • 27. DATA CAKUPAN IMUNISASI JANUARI S/D JULI 2013 DINAS KESEHATAN KAB. GROBOGAN NO JENIS IMUNISASI HASIL PERSEN KET 1 HB 0 12.424 55,4 % 2 BCG 12.563 56,0 % 3 POLIO 1 12.586 56,1 % 4 DPT HB 1 12.024 53,7 % 5 POLIO 2 12.118 54,1 % 6 DPT HB 2 12.185 54,4 % 7 POLIO 3 11.995 53,6 % 8 DPT HB 3 11.895 53,1 % 9 POLIO 4 11.875 53,0 % 10 CAMPAK 12.397 55,4 %