2. 1. Pengertian
Imunisasi adalah pemberian kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar
tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi
seseorang.Imunisasi berasal dari kata imun
yang berarti kebal atau resisten. (Umar,2006).
3. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan
memberikan kekebalan atau resistensi pada
penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar
dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya
4. 2.Macam kekebalan : (cara timbul)
1.Aktif
Dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada
antigen, mis: imunisasi aktif, terpajan secara
alamiah.
Berlangsung lama memori imunologi
2.Pasif
Diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat individu
itu sendiri, mis: kekebalan janin yang diperoleh
dari ibu, imunisasi pasif.
Tidak berlangsung lama
5. 3. Tujuan Imunisasi
1. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang
sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa
menyebabkan kematian pada penderitanya
2. Membentuk sistem kekebalan tubuh untuk jangka
waktu yang panjang.
3. Tindakan pencegahan yang murah dan sangat efektif.
4. Memberikan perlindungan tanpa menimbulkan bahaya.
Efek samping yang serius jarang terjadi.
5. Menciptakan kekebalan Komunitas.
6. 4. Keberhasilan Imunisasi
ditentukan Oleh :
1. Status imun
2. Faktor genetik
3. Kualitas dan kuantitas vaksin
4. Cara pemberian
5. dosis pemberian
6. frekuensi pemberian
7. alat yang digunakan
8. jenis vaksin : vaksin hidup
7. 5. Macam macam imunisasi
Definisi: pemberian antigen pada inang untuk
menginduksi pembentukan antibodi dan
imunitas seluler.
Tujuan: menginduksi perlindungan terhadap
berbagai bahan infeksius
1. Imunisasi Aktif
8. Lanjutan
Bahan: materi yang diinaktivasi (mati) atau
bahan hidup yang dilemahkan
Lebih disukai karena:
- kadar antibodi tinggi dipertahankan dalam
jangka lebih lama
- frekuensi pemberian lebih jarang
- secara beriringan membentuk imunitas
seluler
9. 2. Imunisasi Pasif
Definisi: pemindahan imunitas pada inang
menggunakan produk imunologis yang sudah
terbentuk
Tujuan: memberikan perlindungan terhadap
antigen
Bahan: Imunoglobulin
10. Lanjutan .
Sasaran :
Individu yang tidak mampu membentuk antibodi
(agammaglobulinemia kongenital)
Pencegahan penyakit ketika waktu tidak
memungkinkan imunisasi aktif
(misal: pasca paparan)
Terapi penyakit tertentu yang secara normal
dicegah dengan imunisasi (misal: tetanus)
Terapi dalam kondisi imunisasi aktif tidak
tersedia atau tidak dapat dilaksanakan
(misal: tergigit ular)
11. 6. JENIS VAKSIN
1. Vaksin Hidup Attenuated
bakteri atau virus hidup yang dilemahkan
dengan cara pembiakan berulang-ulang
harus dpt berkembang biak respon imun
respon imun = infeksi alamiah
bersifat labil, rusak oleh panas & cahaya
contoh: campak, mumps, rubela, polio (virus)
BCG, demam tifoid oral (bakteri)
12. 2. Vaksin Inactivated
bakteri, virus/ komponennya yg dibuat tidak
aktif dgn pemanasan atau bahan kimia
tidak dapat replikasi seluruh dosis ag
tidak dapat menyebabkan penyakit
tidak dipengaruhi oleh ab yg beredar
selalu membutuhkan dosis ganda
sedikit atau tidak menimbulkan respon seluler
contoh: difteri, tetanus (toksoid)
haemophilus influenza(polisakarida)
13. 7. TATA CARA PEMBERIAN IMUNISASI
Sebelum melakukan imunisasi
memberitahu risiko vaksinasi dan tdk imunisasi
persiapan bila terjadi reaksi ikutan
baca dgn teliti informasi produk
tinjau apakah ada kontraindikasi
periksa pasien dan beri antipiretik bila perlu
periksa kondisi vaksin (warna, kadaluarsa)
pemberian sesuai jadwal
berikan vaksin dengan tehnik yang benar
14. Lanjutan .
Setelah pemberian imunisasi
berilah petunjuk kpd pengasuh/ortu apa yg
harus dikerjakan dalam kejadian reaksi biasa
atau reaksi ikutan yang lebih berat
catat imunisasi dalam rekam medis
laporkan hasil imunisasi ke Dinkes
periksa status imunisasi keluarga yg lain
15. 8. Penyimpanan Vaksin
Aturan umum: sebagian besar harus
didinginkan pada suhu 2-8o C DPT,
Hib, hepatitis B, hepatitis A (tdk beku)
OPV, Yellow fever (dapat dalam kead. beku)
Pengenceran
Vaksin kering yang beku harus diencerkan
Dengan pelarut khusus
Digunakan dalam periode waktu tertentu,
mis vaksin campak yg telah diencerkan cepat
berubah warna pada suhu kamar.
16. 9. Perlu diperhatikan pada anak sebelum imunisasi
Pernah mengalami kejadian ikutan yg berat
Alergi terhadap bahan dalam vaksin
Sedang terapi steroid, radioterapi/kemotx
Menderita sakit yg menurunkan imunitas
Tinggal serumah dg org lain yg imunitasnya turun
atau dalm terapi yg menurunkan imun
Bulan lalu mendapat vaksin virus hidup (campak,
poliomielitis, rubela)
Pada 3 bln lalu mendpt imunoglobulin/ transfusi
darah
17. Pemberian Paracetamol sesudah imunisasi
Mengurangi ketidaknyamanan pasca imunisasi
Dosis 15 mg/kgbb kepada bayi/anak, 3-4 X/hr
Reaksi KIPI
Reaksi lokal di tempat suntikan atau reaksi umum
Derajat ringan selama 1-2 hari
Lokal: kemerahan, gatal, nyeri kompres hangat
teraba benjolan kecil agak keras beberapa minggu
atau lebih tidak perlu tindakan
Lanjutan .
18. 10. Jenis imunisasi yang diberikan
saat bayi sebelum 1 tahun
1. Imunisasi BCG, Ketahanan terhadap penyakit
TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan
keberadaan virus tubercle bacii yang hidup
didalam darah. Itulah mengapa agar memiliki
kekebalan aktif, dimasukkan jenis basil tak
berbahaya ini ke dalam tubuh, alias vaksinasi
BCG (Bacillus Celmette-Guerin)
19. 2. Imunisasi Hepatitis B, Imunisasi ini
merupakan langkah efektif untuk mencegah
masuknya VHB, yaitu virus penyebab penyakit
hepatitis B. Hepatitis B dapat menyebabkan
sirosis atau pengerutan hati, bahkan lebih
buruk lagi mengakibatkan kanker hati.
3. Imunisasi Polio, Imunisasi polio akan
memberikan kekebalan terhadap serangan
virus polio. Penyakit akibat virus ini dapat
menyebabkan kelumpuhan.
20. Lanjutan
4. Imunisasi DTP, Dengan pemberian imunisasi DTP,
diharapkan penyakit difteri, tetanus, dan
pentusis, menyingkir jauh dari tubuh si kecil.
5. Imunisasi Campak, Sebenarnya bayi sudah
mendapatkan kekebalan campak dari ibunya.
Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari
ibunya semakin menurun sehingga butuh
antibodi tambahan lewat pemberian vaksin
campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus
Morbili.
21. 6. Imunisasi HIB. Penyakit Hib bisa dicegah
melalui imunisasi Hib. Imunisasi Hib tidak
dapat melindungi kanak- kanak daripada
mendapat penyakit yang disebabkan oleh
bakteria/ virus yang lain. Kanak- kanak
mungkin boleh mendapat lain jenis jangkitan
radang paru- paru, radang selaput otak atau
selesma. Semua bayi berumur 2, 3 dan 5
bulan perlu diberi imunisasi Hib Imunisasi Hib
diberikan sebanyak 3 dos. Umur Dos: 2 bulan
Dos 1, 3 bulan Dos 2, 5 bulan Dos 3
22. 7. Imunisasi Rotavirus Rotavirus merupakan
penyakit yang banyak menyerang anak-anak
dan menyebabkan kematian. Studi terbaru
mengungkapkan vaksin rotavirus terbukti
efektif dan memberikan perlindungan yang
luas. Baru-baru ini sebuah vaksin rotavirus
diperkenalkan dan telah terbukti sangat efektif
serta memiliki beberapa manfaat yang tidak
terduga. Hal ini karena vaksin tersebut
memberikan perlindungan yang lebih luas bagi
anak yang menerima vaksin dan orang-orang
disekitarnya.
23. 8. Imunisasi Pnemokokus. Vaksin pneeumokokus
konjungat merupakan vaksin kedua yang
digunakan untuk mencegah radang selaput otak
(Hib adalah yang pertama). Dulu vaksin ini hanya
dianjurkan untuk dewasa berusia 65 tahun atau
lebih dan tidak digunakan pada anak karena tipe
vaksin yang terdahulu (polisakarida) tidak bagus
digunakan pada anak. Vaksin ini memberikan
kekebalan terhadap 7 strain bakteri
pneumokokus penyebab terbanyak infeksi serius
pada anak. Vaksin ini baru dapat mencega infeksi
telinga tengah, meningitis, pneumonia (radang
paru), dan bakteremia akibat bakteri
pneumokokus. Bayi harus mendapatkan vaksin ini
sebanyak 4 dosis, yang diberikan pada usia 2, 4, 6
dan 12 15 bulan
24. 9. Imunisasi influenza.
Imunisasi influenza untuk pencegahan influenza
musiman. Influenza (flu) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus influenza. Ada berbagai
jenis virus flu, dimana mereka sering ditularkan
melalui batuk dan bersin. Gejala influenza suhu
tinggi (demam), nyeri otot, batuk, sakit kepala
dan kelelahan yang ekstrim. Flu biasanya
berlangsung selama antara dua dan tujuh hari
dan biasanya membaik secara spontan.
Kebanyakan orang bisa sembuh sepenuhnya,
tetapi komplikasi, seperti infeksi dada atau
pneumonia, berkembang di beberapa kasus.
27. DATA CAKUPAN IMUNISASI
JANUARI S/D JULI 2013
DINAS KESEHATAN KAB. GROBOGAN
NO JENIS IMUNISASI HASIL PERSEN KET
1 HB 0 12.424 55,4 %
2 BCG 12.563 56,0 %
3 POLIO 1 12.586 56,1 %
4 DPT HB 1 12.024 53,7 %
5 POLIO 2 12.118 54,1 %
6 DPT HB 2 12.185 54,4 %
7 POLIO 3 11.995 53,6 %
8 DPT HB 3 11.895 53,1 %
9 POLIO 4 11.875 53,0 %
10 CAMPAK 12.397 55,4 %