Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan emosional dalam praktik kebidanan. Terdapat beberapa poin penting yaitu definisi kecerdasan emosional menurut Salovey dan Mayer yang terdiri dari 5 wilayah utama seperti mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri seseorang yang memiliki kecerdasan emosional dan
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALINLilis c'Ben
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang skrining ibu bersalin dan deteksi dini komplikasi persalinan. Beberapa alat untuk skrining dan deteksi dini yang disebutkan adalah partograf dan kardiotokografi. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda komplikasi yang perlu dirujuk selama keempat fase persalinan.
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
Ìý
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab dan peran bidan dalam pelayanan kesehatan di berbagai tingkatan pelayanan mulai dari komunitas, fasilitas kesehatan primer hingga tersier. Bidan berperan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti dalam memberikan pelayanan kebidanan yang mencakup ibu, anak dan keluarga berencana."
Sistem pendidikan kebidanan di Indonesia telah berkembang sejak zaman kolonial hingga saat ini. Pada awalnya dilakukan pelatihan singkat bagi dukun bayi, kemudian dibukanya sekolah-sekolah bidan hingga saat ini terdapat program sarjana dan pascasarjana kebidanan. Perkembangan ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Dokumen tersebut merangkum proses konsultasi antara seorang bidan dengan seorang ibu hamil trimester ketiga dan suaminya. Bidan melakukan pemeriksaan fisik dan medis terhadap ibu hamil, dan menjelaskan kondisi yang dialami ibu seperti sakit pinggang dan susah bernafas sebagai hal yang normal pada kehamilan akhir. Bidan juga memberikan saran gizi dan istirahat yang tepat untuk ibu. Ibu dan suami tampak pu
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Persalinan normal Ny. I berjalan lancar. Ia mengalami kontraksi dan pelepasan lendir sejak malam sebelumnya. Pemeriksaan menunjukkan persalinan Kala I fase laten dengan pembukaan 2 cm. Selama proses, kondisi ibu dan janin baik. Pembukaan terus bertambah hingga mencapai 10 cm malam harinya, menandakan persalinan akan segera selesai.
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN DI KOMUNITAS, FASKES DAN PRAKTIK MANDIRINunik Endang
Ìý
Bidan memberikan pelayanan kesehatan di berbagai tingkatan, mulai dari komunitas, fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, hingga fasilitas sekunder dan tersier seperti rumah sakit. Bidan harus memiliki izin praktik dan bekerja sesuai dengan standar kompetensi serta etika profesinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara menyusui yang benar, termasuk posisi menyusui, langkah-langkah menyusui yang benar, cara mengamati teknik menyusui yang benar, lama dan frekuensi menyusui, serta manfaat menyusui untuk ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan awal asuhan kehamilan yang meliputi tujuan kunjungan, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan laboratorium, diagnosis kehamilan, serta ketidaknyamanan umum selama kehamilan."
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah perawatan payudara secara manual untuk memproduksi ASI, meliputi pengurutan payudara dengan gerakan melingkar, pijat sel-sel pembuat ASI, dan perawatan terakhir dengan kompres air hangat-dingin untuk menjaga kesehatan dan produksi ASI. Perawatan payudara secara rutin diperlukan untuk kesehatan ibu dan bayi.
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeripjj_kemenkes
Ìý
Dokumen tersebut membahas perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan di beberapa negara Eropa dan Amerika Utara seperti Spanyol, Belanda, Denmark, dan Kanada. Dokumen tersebut juga membahas perkembangan profesi bidan secara historis dan perubahan model pelayanan kebidanan di berbagai negara."
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananValny Majid
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan observasi, termasuk definisi observasi, hal yang perlu diamati dalam observasi seperti tingkah laku verbal dan non verbal, jenis-jenis observasi, dan analisis observasi.
Dokumen ini membahas tentang dilema etik dalam kebidanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dilema etik kebidanan antara lain perbedaan agama, hubungan bidan dengan klien dan dokter, serta prinsip-prinsip moral seperti otonomi, keadilan, kejujuran dan kerahasiaan. Pemecahan dilema etik kebidanan dapat dilakukan dengan mengembangkan data dasar, mengidentifikasi konflik, mengusulkan alternatif, menentuk
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara menyusui yang benar, termasuk posisi menyusui, langkah-langkah menyusui yang benar, cara mengamati teknik menyusui yang benar, lama dan frekuensi menyusui, serta manfaat menyusui untuk ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan awal asuhan kehamilan yang meliputi tujuan kunjungan, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan laboratorium, diagnosis kehamilan, serta ketidaknyamanan umum selama kehamilan."
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah perawatan payudara secara manual untuk memproduksi ASI, meliputi pengurutan payudara dengan gerakan melingkar, pijat sel-sel pembuat ASI, dan perawatan terakhir dengan kompres air hangat-dingin untuk menjaga kesehatan dan produksi ASI. Perawatan payudara secara rutin diperlukan untuk kesehatan ibu dan bayi.
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeripjj_kemenkes
Ìý
Dokumen tersebut membahas perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan di beberapa negara Eropa dan Amerika Utara seperti Spanyol, Belanda, Denmark, dan Kanada. Dokumen tersebut juga membahas perkembangan profesi bidan secara historis dan perubahan model pelayanan kebidanan di berbagai negara."
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananValny Majid
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan observasi, termasuk definisi observasi, hal yang perlu diamati dalam observasi seperti tingkah laku verbal dan non verbal, jenis-jenis observasi, dan analisis observasi.
Dokumen ini membahas tentang dilema etik dalam kebidanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dilema etik kebidanan antara lain perbedaan agama, hubungan bidan dengan klien dan dokter, serta prinsip-prinsip moral seperti otonomi, keadilan, kejujuran dan kerahasiaan. Pemecahan dilema etik kebidanan dapat dilakukan dengan mengembangkan data dasar, mengidentifikasi konflik, mengusulkan alternatif, menentuk
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Self awareness and johari window (dalam organisasi)akbarfaisalm
Ìý
Teks tersebut membahas tentang kesadaran diri dan pengelolaan emosi. Ada tiga gaya menghadapi emosi yaitu terbebani, menerima, dan sadar diri. Sadar diri berarti menyadari dan memahami emosi sendiri serta mengontrolnya agar tetap dalam batas norma. Teknik menulis perasaan, kebutuhan, dan niat dapat membantu meningkatkan kesadaran diri. Model Johari Window menjelaskan area diri yang terbuka, but
Dokumen tersebut membahasikan kecerdasan emosi (EQ) pelajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ia juga menjelaskan definisi EQ, kepentingan EQ, dan cara meningkatkan EQ.
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi) Kanaidi ken
Ìý
Pelatihan mengenai penjualan dengan kecerdasan emosi memberikan penjelasan tentang pentingnya kecerdasan emosi dalam penjualan, lima bidang kunci keberhasilan penjualan, serta karakteristik dan tantangan berbagai gaya kepribadian. Pelatihan ini membantu peserta meningkatkan kesadaran diri dan keterampilan pengelolaan emosi.
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarRiva Warid
Ìý
Pandangan sebelumnya menyatakan bahwa faktor penetu keberhasilan seseorang dilihat berdasarkan kecerdasan intelektualnya akan tetapi seiring berjalannya waktu kecerdasan emosional menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan seseorang. Perbandingannya adalah 20 : 80, 20 untuk kecerdasan intelektual dan 80 untuk kecerdasan emosional.
Mengelola Motivasi Diri untuk Membangun ASN Idaman.pdfhanpangpersiantar
Ìý
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah (Pasal 1, ayat 1, UU No 5 tahun 2014).
ASN, dengan demikian adalah sekelompok orang yang bekerja di sektor pelayanan publik atau sektor pemerintahan.
Mengingat ASN bekerja di sektor pelayanan publik atau pemerintahan, selama ini ASN acapkali dikontraskan dengan orang-orang yang bekerja di sektor private atau swasta.
2. 1.PENGERTIAN KECERDASAN
EMOSIONAL
kemampuan seseorang untuk
mengenali emosi diri, mengelola
emosi, memotivasi diri sendiri,
mengenali emosi orang
lain(empati) dan kemampuan
untuk membina hubungan
(Kerjasama) dengan orang lain.
3. SALOVEY
DAN
MAYER
1) Empati
2) Mengungkapkan dan memahami perasaan
3) Mengendalikan amarah
4) Kemampuan kemandirian
5) Kemampuan menyesuaikan diri
6) Kemampuan berdiskusi
7) Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi
8) Ketekunan
9) Kesetiakawanan
10) Sikap hormat.
4. Salovey dan Mayer (1997),
mempertajam kemampuan
kecerdasan emosional menjadi 5
wilayah utama, yaitu:
• Mengenali emosi diri
• Mengelola emosi Kemampuan mengelola
emosi
• Memotivasi diri sendiri
• Mengenali emosi orang lain
• Membina hubungan dengan orang lain
7. Membentuk Regulasi Diri
membentuk regulasi diri, regulasi berkaitan
sebagai pengaturan dalam hal ini yang dimaksud
adalah individu yang harus memiliki pengaturan
emosional yang baik.
8. Memiliki Keterampilan Sosial
8
3
lewat emosi orang lain dan ini
akan membantu dalam
pembentukan kecerdasan
emosi yang semakin tinggi.
Sejatinya pemahaman
emosional tak hanya
melibatkan dalam
pemahaman emosi diri
sendiri,
Menjadi aspek terpenting
dalam kecerdasan tersebut
yaitu kemampuan berinteraksi
sosial dengan baik.
2
1
9. Mempunyai Empati
 Memiliki Motivasi
Empati membentuk pemahaman terkait
perasaan emosional yang tengah
dirasakan orang lain atau dalam hal ini
adalah lawan bicara.
keinginan untuk mendapatkan
ketenaran, pujian, uang banyak
hingga pengakuan dari orang lain
atau kelompok masyarakat
10. Menurut Goleman (2003), ada empat kemampuan mendasar yang
ada pada kecerdasan emosional yaitu :
Kesadaran Sosial (Self- Awareness)
Manajemen Diri (Self-Management)
Kesadaran Diri (Self-Awareness)
Kemampuan Sosial (Social-Skill)
11. CIRI-CIRI
SESEORANG
MEMILIKI
KECERDASAN
EMOSIONAL
Mampu mengenali perasaan diri sendiri.
Dapat membaca perasaan orang lain.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Tidak mudah merasa tersinggung atau baper.
Lebih cenderung menjadi sosok pendengar yang baik.
Memiliki cara berpikir terbuka dan menerima pendapat
orang lain.
Tidak malu untuk meminta maaf lebih dulu
13. Proses mengenali ini juga bisa
menjadikan Anda mampu memprediksi
tindakan terbaik yang dilakukan untuk
menghadapi sesuatu dengan bijak.
Mengenali emosi diri sendiri
15. Melatih mengekspresikan emosi
Emosi yang tertahan bisa menjadikan
beban hati dan pikiran sehingga
menimbulkan berbagai penyakit Anda
perlu mengekspresikan diri dalam
kesedihan hingga kebahagiaan, seperti
memberanikan diri untuk menunjukan
siapa Anda dan memberi batasan dalam
bersosialisasi. Salah satunya, beranilah
berkata tidak untuk memprioritaskan
kepentingan positif
16. Bersikap proaktif, bukan reaktif
Sikap proaktif berarti melincahkan diri
dalam menghadapi segala sesuatu
dengan hal-hal positif. Untuk itu,
Anda bisa menjadi orang yang baik
dalam bersosialisasi dan tidak semua
orang nyaman untuk diri Anda
17. Introspeksi diri
Introspeksi diri memang begitu sulit disadari oleh
banyak orang karena hanya fokus pada menunjuk
orang lain sebagai biang kerok. Jika Anda
melakukan hal tersebut, kecerdasan emosional
akan terganggu sehingga bisa saja menjadi pribadi
yang toxic di lingkungan sosial.
19. Kesimpulan
Kecerdasan emosi dapat menempatkan emosi
seseorang pada porsi yang tepat, memilah kepuasan
dan mengatur suasana hati. Koordinasi suasana hati
adalah inti dari hubungan sosial yang baik.