際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
IV. Suhu Udara



              Oleh:
       GUSTI RUSMAYADI
   (PS Agroekoteknologi - Unlam)
       grusmayadi@yahoo.com.sg


         Disajikan Pada:
PERKULIAHAN KLIMATOLOGI DASAR
        FAPERTA UNLAM
4.1. Pengertian Suhu dan Panas
   Pada kehidupan sehari-hari temperatur merupakan
 ukuran mengenai panas atau dingin suatu benda atau
                       hawa.
Es dikatakan memiliki      Api dikatakan panas atau
temperatur rendah          bertemperatur tinggi




             Temperatur di kota Banjarbaru 27C
4.1. Pengertian Suhu dan Panas

   Suhu mencerminkan energi                 Panas merupakan salah satu bentuk
    kinetik rata-rata dari gerakan            energi yang dikandung oleh suatu
    molekul-molekul.                          benda; cal atau joule (J).
   Ek = 遜 m v2 = 3/2 N k T                  Panas laten adalah kuantitas panas
                                              yang diserap atau diteruskan; cal g-1.
     Ek : energi kinetik rerata molekul
        dari gas                             Panas terasa adalah bentuk energi
                                              yang menyebabkan kenaikan suhu
     m : massa sebuah molekul                 udara.
     v2 : kecepatan kuadrat rerata
        dari gerakan molekul                 Dalam satuan SI, satuan kalor adalah
     N : jumlah molekul per satuan            joule dengan 1 kal= 4.186 J
        volume                               1 kalori (kal ) = kalor yang dibutuhkan
     k : tetapan Boltzman                     untuk menaikkan temperatur 1 gr air
     T : suhu mutlak (K)                      sebesar 1 C
   Suhu ukuran kuantitatif
    pada temperatur; panas
    dan dingin  suhu kardinal
4.2. Satuan Suhu

   4 macam satuan suhu;
    (1)   Celcius       5
    (2)   Farenheit     9
    (3)   Reamur, dan   4
    (4)   Kelvin        5
   Konversi satuan tergantung titik
    awal dan skalanya.
   x尊C = (9/5 x + 32) 尊F
        = (4/5 x) 尊R
        = (x + 273) K
Teladan 4.1.

4.1.1. Suhu permukaan dari      Penyelesaian teladan 4.1.1.
   sebuah benda -40尊C.           x尊C = (9/5 x + 32) 尊F
   Ubahlah derajad skala suhu    x尊C = {9/5  (- 40) + 32} 尊F
   tersebut ke dalam skala
                                        = ((-72) + (32)} 尊F
   Fahrenheit !
                                        = - 40 尊F

4.1.2. Kedua skala suhu,
   yaitu Fahrenheit dan
   Celcius akan                 Penyelesaian teladan 4.1.2
   menunjukkan suhu              Silahkan anda buktikan.
   sama pada -40尊.
   Buktikanlah pernyataan
   di atas !
4.3. Kapasitas Panas
dan Panas Jenis
 Kapasitas panas , C merupakan
  jumlah panas yang dapat
  dikandung oleh suatu benda
C=Q/T
 C : kapasitas panas (J 尊C K-1)
 Q : +/- panas (J)
 T : perubahan suhu naik atau turun
Kapasitas Panas, C

 Kapasitas panas tergantung dari ;
   (1) massa (m) atau jumlah mol (n)
    dan
   (2) panas jenis (c atau c*) benda
    tersebut.
C=mc        atau C = m cv
 C = n c*   atau C = n cp
Panas Jenis Udara, cv atau cp
 Cv = C/m = Q / (m   T)
          atau
 Cv = C/m = Q / (n   T)

 Hubungan antara +/-
  panas per satuan Q/m
  atau Q/n sbb;
   Q/m = cv  T
   Q/n = cp  T
                     m = massa (gr)
                     c = kalor jenis (kal/gC)
                     T = Perubahan suhu ( C)
Kapasitas panas benda tergantung pada massa (m), jumlah mol (n) dan panas jenis

                      Menunjukkan potensi panas yang dapat dikandung suatu benda
                                                                                   (c). Untuk gas panas jenis dapat dibedakan atas panas jenis pada volume tetap (cv)
                                                                                   dan tekanan tetap (cp)



                                                                                              cv : 717 J/kg/K
                                                                                              cp : 1004 J/kg/K
Kapasitas panas (C)




                                                                                               ctanah : 800 J/kg/K
                                                                                                                                               cair : 4200 J/kg/K
                                                                                   Lautan penyimpan panas yang baik sementara
                                                                                   udara penyimpan panas yang buruk
4.4. Proses Pemindahan Panas di Permukaan Bumi


   3 proses pemindahan energi ;

   Konduksi
                          Perlu medium rambat

   Konveksi

   Radiasi               Tidak Perlu medium rambat
Konduksi
   Konduksi adalah proses
    pemindahan panas pada
    benda-benda padat.

   Jumlah aliran panas per
    satuan waktu dan luas (fluks
    panas, G, Wm-2) tergantung
    oleh konduktivitas panas (虜,
    Wm-2 K-1) medium.

                                                        Tanah
   G = 虜 dT/dz
       dT/dz : gradien suhu (K
                m-1)               Arah aliran panas,
                                       konduksi
Konveksi                                                Arah aliran panas,
                                                                konveksi
   Konveksi adalah proses pemindahan
    panas pada fluida (cairan dan gas).
   Panas dipindahkan bersama dengan
    fluida yang bergerak.
   Melalui proses konveksi paksa dan
    konveksi bebas.

   H = -  cp/rs dT/dz
       H : fluks panas dari permukaan ke
        atmosfer atau sebaliknya (Wm-2)
        : kerapatan udara kering (kgm-3)
       cp: panas jenis udara pada
        tekanan tetap (J kg K-1)
       ra : tahanan aerodinamik (s m-2)                           Tanah
       dT/dz : gradien suhu secara
        vertikal(Km-1)
                                             Arah aliran panas,
                                                 konduksi
H = -  cp/ra dT/dz


                                 F = 竜  Ts4




                 G = -  dT/dz
Profil suhu udara
   Pada siang hari, suhu
    udara dekat permukaan
    akan lebih tinggi
    dibandingkan pada
    lapisan udara yang lebih
    tinggi.
   Pada malam hari, suhu
    udara dekat permukaan
    menjadi lebih rendah
    dibandingkan dengan
    suhu udara pada
    lapisan udara yang lebih
    tinggi.
Profil Suhu Tanah
     Fluktuasi suhu tanah
      akan tinggi pada
      permukaan dan
      akan mengecil
      dengan ke dalaman
      yang bertambah.
Pengukuran Fluks Panas
   H = -  cp/ra (T3  T1)/dz2
                            T1 > T3

                                       T3 

                                 dz2          Sensor suhu


                                       T1 

                                 dz1
      G = 虜 (T2  T1)/dz1
                                       T2 
      T1 > T2
4.5. Penyebaran Suhu Menurut
     Ruang dan Waktu
                4.5.1. Penyebaran suhu
                 vertikal

                     Udara penyimpan panas
                      terburuk. Permukaan bumi
                      merupakan         pamasok
                      panas      terasa     untuk
                      pemanasan udara.
                     Lautan mempunyai luas
                      dan kapasitas panas yang
                      lebih    besar     daripada
                      daratan,          sehingga
                      pengaruh        permukaan
                      lautan secara vertikal lebih
                      dominan.
                     Lapse rate di Indonesia
                      sekitar 5-6 (5)尊C per 1000
                      m kenaikan.
4.5. Penyebaran Suhu Menurut
     Ruang dan Waktu
 4.5.2. Penyebaran
  suhu di permukaan
  bumi (horizontal)-
  Lintang
   Sumber energi utama
    berasal dari daerah
    tropika (30尊LU-
    30尊LS).
   Suhu di permukaan
    bumi semakin rendah
    dengan peningkatan
    lintang.
Faktor Penggerak Variasi Suhu Berdasarkan Letak Lintang




         Hadley Cell                    Hadley Cell
4.5. Penyebaran Suhu Menurut
     Ruang dan Waktu
                 4.5.2. Penyebaran suhu
                  di permukaan bumi
                  (horizontal)- posisi
                  daratan dan lautan
                      Variasi suhu menurut
                       tempat juga
                       dipengaruhi oleh
                       daratan, lautan dan
                       keawanan serta waktu.
 Isoterm
                      Daerah benua
                       mempunyai suhu lebih
                       tinggi dari kepulauan
                       pada musim panas
                       (summer), dan
                       sebaliknya.
                      Kapasitas panas dari
                       benua yang luas lebih
                       rendah daripada lautan.
4.5. Penyebaran Suhu Menurut
     Ruang dan Waktu
   4.5.3. Suhu diurnal dan
    harian
       Di wilayah tropika fluktuasi
        suhu rata-rata harian
        relatif konstan sepanjang
        tahun. Fluktuasi suhu
        diurnal lebih besar
        daripada fluktuasi suhu
        rata-rata harian.
       Di wilayah lintang tinggi
        fluktuasi suhu rata-rata
        harian jauh lebih besar
        daripada wilayah tropika.
       Pada variasi diurnal, suhu
        maksimum tercapai sekitar
        pukul 14.00 WS, yaitu
        setelah radiasi maksimum.
4.6. Alat Pengukur Suhu

                4.6.1. Alat pengukur suhu
                   udara
                 Alat pengukur suhu secara
                   umum disebut termometer.
                 Alat pengukur suhu
                   otomatis disebut termograf.
                 Alat pengukur suhu
                   ditempatkan dalam sangkar
                   cuaca (Stevenson screen).
4.6. Alat Pengukur Suhu
4.6.2.   Alat pengukur suhu
   tanah
     Termometer            tanah;
      termometer air raksa yang
      dibengkokkan       ujungnya
      dan dimasukkan ke dalam
      tanah pada posisi yang
      akan     diukur.       Batas
      kedalaman sampai dengan
      50 cm.
     Untuk kedalaman > 50 cm,
      termometer di tempatkan
      dalam tabung baja.
     Pengukuran suhu tanah
      dilakukan pada kedalaman
      5, 10, 20, 50 dan 100 cm.
4.6. Alat Pengukur Suhu
   4.6.3. Cara mengukur suhu
    rata-rata harian
     T = (Tmaks + Tmin)/2

     T = 裡 Ti,      i = 0, 2, . . . ,
      23 (jam)
     T = (2 T07.30 + T13.30 +
      T17.30)/4
Pendalaman Materi
1.   Suhu permukaan di daerah tropika sebesar
     27属C. Berapakah suhu permukaan pada
     ketinggian pada 4 km. Nisbah penurunan
     suhu adalah 粒= - T/z = 0,5属C/100 m. Tz =
     27  粒 ( 4000 m)
2.   Pengukuran suhu tanah dilakukan pada
     kedalaman 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Kenapa
     pada kedalaman 5  50 cm jaraknya rapat,
     sedangkan mulai 50  100 cm jarak
     pengukurannya renggang.

More Related Content

What's hot (20)

Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
KANDA IZUL
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
Bagus Nugroho
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
Rico Afrinando
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
rickygunawan84
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
Fenny Yuniharto
Acara 3
Acara 3Acara 3
Acara 3
univesitas gadjah mada
depresi
depresidepresi
depresi
Joni Iswanto
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Okta Yosiana Dewi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Rukmana Suharta
Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015 Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015
Ulfah Hanum
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
NajMah Usman
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
Ratih Ramadhanti
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
Shoetiaone
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
Maya Alwayswishyou
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
husnul khotimah
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
Ira Masykura
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
virgananda
DEHIDRASI.ppt
DEHIDRASI.pptDEHIDRASI.ppt
DEHIDRASI.ppt
ssuser9df8d0
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
KANDA IZUL
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
Bagus Nugroho
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
Rico Afrinando
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
rickygunawan84
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Okta Yosiana Dewi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Rukmana Suharta
Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015 Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015
Ulfah Hanum
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
NajMah Usman
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
Ratih Ramadhanti
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
Shoetiaone
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
husnul khotimah
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
Ira Masykura
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
virgananda

Viewers also liked (20)

IX evapotranspirasi
IX evapotranspirasiIX evapotranspirasi
IX evapotranspirasi
Gusti Rusmayadi
I ruang lingkup gusti rusmayadi
I ruang lingkup gusti rusmayadiI ruang lingkup gusti rusmayadi
I ruang lingkup gusti rusmayadi
Gusti Rusmayadi
V kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtrV kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtr
Gusti Rusmayadi
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
Gusti Rusmayadi
Vi tekanan udara
Vi tekanan udaraVi tekanan udara
Vi tekanan udara
Gusti Rusmayadi
3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr
Gusti Rusmayadi
Simulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtrSimulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtr
Gusti Rusmayadi
Model simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrModel simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtr
Gusti Rusmayadi
Masa depan bumi gusti rusmayadi par_rev
Masa depan bumi gusti rusmayadi par_revMasa depan bumi gusti rusmayadi par_rev
Masa depan bumi gusti rusmayadi par_rev
Gusti Rusmayadi
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udaraIii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Gusti Rusmayadi
Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014
Gusti Rusmayadi
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaranIdentifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Gusti Rusmayadi
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrViii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Gusti Rusmayadi
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtrVi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Gusti Rusmayadi
Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013
Gusti Rusmayadi
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtrPraktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Gusti Rusmayadi
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
Aji Sanjaya
Vii angin
Vii anginVii angin
Vii angin
Gusti Rusmayadi
viii hujan
viii hujanviii hujan
viii hujan
Gusti Rusmayadi
Suhu permukaan laut (tugas pak djisman) revisi
Suhu permukaan laut (tugas pak djisman)   revisiSuhu permukaan laut (tugas pak djisman)   revisi
Suhu permukaan laut (tugas pak djisman) revisi
Nurma Putri Tanadoang
I ruang lingkup gusti rusmayadi
I ruang lingkup gusti rusmayadiI ruang lingkup gusti rusmayadi
I ruang lingkup gusti rusmayadi
Gusti Rusmayadi
V kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtrV kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtr
Gusti Rusmayadi
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
Gusti Rusmayadi
3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr
Gusti Rusmayadi
Simulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtrSimulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtr
Gusti Rusmayadi
Model simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrModel simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtr
Gusti Rusmayadi
Masa depan bumi gusti rusmayadi par_rev
Masa depan bumi gusti rusmayadi par_revMasa depan bumi gusti rusmayadi par_rev
Masa depan bumi gusti rusmayadi par_rev
Gusti Rusmayadi
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udaraIii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Gusti Rusmayadi
Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014
Gusti Rusmayadi
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaranIdentifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Gusti Rusmayadi
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrViii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Gusti Rusmayadi
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtrVi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Gusti Rusmayadi
Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013
Gusti Rusmayadi
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtrPraktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Gusti Rusmayadi
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
Aji Sanjaya
Suhu permukaan laut (tugas pak djisman) revisi
Suhu permukaan laut (tugas pak djisman)   revisiSuhu permukaan laut (tugas pak djisman)   revisi
Suhu permukaan laut (tugas pak djisman) revisi
Nurma Putri Tanadoang

Similar to Iv suhu gtr (20)

Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
FKIP UNHALU
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
FANDIGILEZ
Bahan Ajar Perpan.ppt
Bahan Ajar Perpan.pptBahan Ajar Perpan.ppt
Bahan Ajar Perpan.ppt
Yulianti3835
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
Sigit Handojoe
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
iwan kurniawan
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdfPeningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Dadang Subarna
Sifat Termal dan Elektrik Bahan.Fisika.pptx
Sifat Termal dan Elektrik Bahan.Fisika.pptxSifat Termal dan Elektrik Bahan.Fisika.pptx
Sifat Termal dan Elektrik Bahan.Fisika.pptx
meidykuron1
Materi dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptxMateri dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptx
Gunturs4
Suhu dan panas serta konversinya
Suhu dan panas serta konversinyaSuhu dan panas serta konversinya
Suhu dan panas serta konversinya
abebbiondy
Temperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanahTemperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanah
Dicky Pulungan
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
Jun Hidayat
perpindahan panas perpindahan panas perpindahan panas
perpindahan panas perpindahan panas perpindahan panasperpindahan panas perpindahan panas perpindahan panas
perpindahan panas perpindahan panas perpindahan panas
ZakiPros
(DEVINA AULIA S)Suhu dan Kalor smantu.pptx
(DEVINA AULIA S)Suhu dan Kalor smantu.pptx(DEVINA AULIA S)Suhu dan Kalor smantu.pptx
(DEVINA AULIA S)Suhu dan Kalor smantu.pptx
HernandaNajmudin
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
Ajeng Rizki Rahmawati
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
emri3
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab SuhuFisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Aliya Indriyana
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
FISIKA - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
ifrahcim
ppt ipa terpadu aurin.pdf
ppt ipa terpadu aurin.pdfppt ipa terpadu aurin.pdf
ppt ipa terpadu aurin.pdf
RiniFebruari
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
FKIP UNHALU
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
FANDIGILEZ
Bahan Ajar Perpan.ppt
Bahan Ajar Perpan.pptBahan Ajar Perpan.ppt
Bahan Ajar Perpan.ppt
Yulianti3835
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
iwan kurniawan
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdfPeningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Dadang Subarna
Sifat Termal dan Elektrik Bahan.Fisika.pptx
Sifat Termal dan Elektrik Bahan.Fisika.pptxSifat Termal dan Elektrik Bahan.Fisika.pptx
Sifat Termal dan Elektrik Bahan.Fisika.pptx
meidykuron1
Materi dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptxMateri dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptx
Gunturs4
Suhu dan panas serta konversinya
Suhu dan panas serta konversinyaSuhu dan panas serta konversinya
Suhu dan panas serta konversinya
abebbiondy
Temperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanahTemperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanah
Dicky Pulungan
perpindahan panas perpindahan panas perpindahan panas
perpindahan panas perpindahan panas perpindahan panasperpindahan panas perpindahan panas perpindahan panas
perpindahan panas perpindahan panas perpindahan panas
ZakiPros
(DEVINA AULIA S)Suhu dan Kalor smantu.pptx
(DEVINA AULIA S)Suhu dan Kalor smantu.pptx(DEVINA AULIA S)Suhu dan Kalor smantu.pptx
(DEVINA AULIA S)Suhu dan Kalor smantu.pptx
HernandaNajmudin
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
emri3
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab SuhuFisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Aliya Indriyana
Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
ifrahcim
ppt ipa terpadu aurin.pdf
ppt ipa terpadu aurin.pdfppt ipa terpadu aurin.pdf
ppt ipa terpadu aurin.pdf
RiniFebruari

More from Gusti Rusmayadi (19)

Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
Gusti Rusmayadi
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
Gusti Rusmayadi
Fadly 60 68
Fadly 60 68Fadly 60 68
Fadly 60 68
Gusti Rusmayadi
Afiah49 59-baik
Afiah49 59-baikAfiah49 59-baik
Afiah49 59-baik
Gusti Rusmayadi
Gusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baikGusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baik
Gusti Rusmayadi
Bakti 37 39
Bakti 37 39Bakti 37 39
Bakti 37 39
Gusti Rusmayadi
Susi 28-36
Susi 28-36Susi 28-36
Susi 28-36
Gusti Rusmayadi
Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27
Gusti Rusmayadi
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
Gusti Rusmayadi
Habibah baik11-14
Habibah baik11-14Habibah baik11-14
Habibah baik11-14
Gusti Rusmayadi
Nofia=6 10
Nofia=6 10Nofia=6 10
Nofia=6 10
Gusti Rusmayadi
Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5
Gusti Rusmayadi
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Gusti Rusmayadi
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtrIv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Gusti Rusmayadi
Pembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtrPembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtr
Gusti Rusmayadi
Vii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannyaVii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannya
Gusti Rusmayadi
Lk cwr 2012
Lk cwr 2012Lk cwr 2012
Lk cwr 2012
Gusti Rusmayadi
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
Gusti Rusmayadi
Iv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organikIv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organik
Gusti Rusmayadi
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
Gusti Rusmayadi
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
Gusti Rusmayadi
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Gusti Rusmayadi
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtrIv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Gusti Rusmayadi
Pembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtrPembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtr
Gusti Rusmayadi
Vii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannyaVii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannya
Gusti Rusmayadi
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
Gusti Rusmayadi
Iv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organikIv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organik
Gusti Rusmayadi

Iv suhu gtr

  • 1. IV. Suhu Udara Oleh: GUSTI RUSMAYADI (PS Agroekoteknologi - Unlam) grusmayadi@yahoo.com.sg Disajikan Pada: PERKULIAHAN KLIMATOLOGI DASAR FAPERTA UNLAM
  • 2. 4.1. Pengertian Suhu dan Panas Pada kehidupan sehari-hari temperatur merupakan ukuran mengenai panas atau dingin suatu benda atau hawa. Es dikatakan memiliki Api dikatakan panas atau temperatur rendah bertemperatur tinggi Temperatur di kota Banjarbaru 27C
  • 3. 4.1. Pengertian Suhu dan Panas Suhu mencerminkan energi Panas merupakan salah satu bentuk kinetik rata-rata dari gerakan energi yang dikandung oleh suatu molekul-molekul. benda; cal atau joule (J). Ek = 遜 m v2 = 3/2 N k T Panas laten adalah kuantitas panas yang diserap atau diteruskan; cal g-1. Ek : energi kinetik rerata molekul dari gas Panas terasa adalah bentuk energi yang menyebabkan kenaikan suhu m : massa sebuah molekul udara. v2 : kecepatan kuadrat rerata dari gerakan molekul Dalam satuan SI, satuan kalor adalah N : jumlah molekul per satuan joule dengan 1 kal= 4.186 J volume 1 kalori (kal ) = kalor yang dibutuhkan k : tetapan Boltzman untuk menaikkan temperatur 1 gr air T : suhu mutlak (K) sebesar 1 C Suhu ukuran kuantitatif pada temperatur; panas dan dingin suhu kardinal
  • 4. 4.2. Satuan Suhu 4 macam satuan suhu; (1) Celcius 5 (2) Farenheit 9 (3) Reamur, dan 4 (4) Kelvin 5 Konversi satuan tergantung titik awal dan skalanya. x尊C = (9/5 x + 32) 尊F = (4/5 x) 尊R = (x + 273) K
  • 5. Teladan 4.1. 4.1.1. Suhu permukaan dari Penyelesaian teladan 4.1.1. sebuah benda -40尊C. x尊C = (9/5 x + 32) 尊F Ubahlah derajad skala suhu x尊C = {9/5 (- 40) + 32} 尊F tersebut ke dalam skala = ((-72) + (32)} 尊F Fahrenheit ! = - 40 尊F 4.1.2. Kedua skala suhu, yaitu Fahrenheit dan Celcius akan Penyelesaian teladan 4.1.2 menunjukkan suhu Silahkan anda buktikan. sama pada -40尊. Buktikanlah pernyataan di atas !
  • 6. 4.3. Kapasitas Panas dan Panas Jenis Kapasitas panas , C merupakan jumlah panas yang dapat dikandung oleh suatu benda C=Q/T C : kapasitas panas (J 尊C K-1) Q : +/- panas (J) T : perubahan suhu naik atau turun
  • 7. Kapasitas Panas, C Kapasitas panas tergantung dari ; (1) massa (m) atau jumlah mol (n) dan (2) panas jenis (c atau c*) benda tersebut. C=mc atau C = m cv C = n c* atau C = n cp
  • 8. Panas Jenis Udara, cv atau cp Cv = C/m = Q / (m T) atau Cv = C/m = Q / (n T) Hubungan antara +/- panas per satuan Q/m atau Q/n sbb; Q/m = cv T Q/n = cp T m = massa (gr) c = kalor jenis (kal/gC) T = Perubahan suhu ( C)
  • 9. Kapasitas panas benda tergantung pada massa (m), jumlah mol (n) dan panas jenis Menunjukkan potensi panas yang dapat dikandung suatu benda (c). Untuk gas panas jenis dapat dibedakan atas panas jenis pada volume tetap (cv) dan tekanan tetap (cp) cv : 717 J/kg/K cp : 1004 J/kg/K Kapasitas panas (C) ctanah : 800 J/kg/K cair : 4200 J/kg/K Lautan penyimpan panas yang baik sementara udara penyimpan panas yang buruk
  • 10. 4.4. Proses Pemindahan Panas di Permukaan Bumi 3 proses pemindahan energi ; Konduksi Perlu medium rambat Konveksi Radiasi Tidak Perlu medium rambat
  • 11. Konduksi Konduksi adalah proses pemindahan panas pada benda-benda padat. Jumlah aliran panas per satuan waktu dan luas (fluks panas, G, Wm-2) tergantung oleh konduktivitas panas (虜, Wm-2 K-1) medium. Tanah G = 虜 dT/dz dT/dz : gradien suhu (K m-1) Arah aliran panas, konduksi
  • 12. Konveksi Arah aliran panas, konveksi Konveksi adalah proses pemindahan panas pada fluida (cairan dan gas). Panas dipindahkan bersama dengan fluida yang bergerak. Melalui proses konveksi paksa dan konveksi bebas. H = - cp/rs dT/dz H : fluks panas dari permukaan ke atmosfer atau sebaliknya (Wm-2) : kerapatan udara kering (kgm-3) cp: panas jenis udara pada tekanan tetap (J kg K-1) ra : tahanan aerodinamik (s m-2) Tanah dT/dz : gradien suhu secara vertikal(Km-1) Arah aliran panas, konduksi
  • 13. H = - cp/ra dT/dz F = 竜 Ts4 G = - dT/dz
  • 14. Profil suhu udara Pada siang hari, suhu udara dekat permukaan akan lebih tinggi dibandingkan pada lapisan udara yang lebih tinggi. Pada malam hari, suhu udara dekat permukaan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan suhu udara pada lapisan udara yang lebih tinggi.
  • 15. Profil Suhu Tanah Fluktuasi suhu tanah akan tinggi pada permukaan dan akan mengecil dengan ke dalaman yang bertambah.
  • 16. Pengukuran Fluks Panas H = - cp/ra (T3 T1)/dz2 T1 > T3 T3 dz2 Sensor suhu T1 dz1 G = 虜 (T2 T1)/dz1 T2 T1 > T2
  • 17. 4.5. Penyebaran Suhu Menurut Ruang dan Waktu 4.5.1. Penyebaran suhu vertikal Udara penyimpan panas terburuk. Permukaan bumi merupakan pamasok panas terasa untuk pemanasan udara. Lautan mempunyai luas dan kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sehingga pengaruh permukaan lautan secara vertikal lebih dominan. Lapse rate di Indonesia sekitar 5-6 (5)尊C per 1000 m kenaikan.
  • 18. 4.5. Penyebaran Suhu Menurut Ruang dan Waktu 4.5.2. Penyebaran suhu di permukaan bumi (horizontal)- Lintang Sumber energi utama berasal dari daerah tropika (30尊LU- 30尊LS). Suhu di permukaan bumi semakin rendah dengan peningkatan lintang.
  • 19. Faktor Penggerak Variasi Suhu Berdasarkan Letak Lintang Hadley Cell Hadley Cell
  • 20. 4.5. Penyebaran Suhu Menurut Ruang dan Waktu 4.5.2. Penyebaran suhu di permukaan bumi (horizontal)- posisi daratan dan lautan Variasi suhu menurut tempat juga dipengaruhi oleh daratan, lautan dan keawanan serta waktu. Isoterm Daerah benua mempunyai suhu lebih tinggi dari kepulauan pada musim panas (summer), dan sebaliknya. Kapasitas panas dari benua yang luas lebih rendah daripada lautan.
  • 21. 4.5. Penyebaran Suhu Menurut Ruang dan Waktu 4.5.3. Suhu diurnal dan harian Di wilayah tropika fluktuasi suhu rata-rata harian relatif konstan sepanjang tahun. Fluktuasi suhu diurnal lebih besar daripada fluktuasi suhu rata-rata harian. Di wilayah lintang tinggi fluktuasi suhu rata-rata harian jauh lebih besar daripada wilayah tropika. Pada variasi diurnal, suhu maksimum tercapai sekitar pukul 14.00 WS, yaitu setelah radiasi maksimum.
  • 22. 4.6. Alat Pengukur Suhu 4.6.1. Alat pengukur suhu udara Alat pengukur suhu secara umum disebut termometer. Alat pengukur suhu otomatis disebut termograf. Alat pengukur suhu ditempatkan dalam sangkar cuaca (Stevenson screen).
  • 23. 4.6. Alat Pengukur Suhu 4.6.2. Alat pengukur suhu tanah Termometer tanah; termometer air raksa yang dibengkokkan ujungnya dan dimasukkan ke dalam tanah pada posisi yang akan diukur. Batas kedalaman sampai dengan 50 cm. Untuk kedalaman > 50 cm, termometer di tempatkan dalam tabung baja. Pengukuran suhu tanah dilakukan pada kedalaman 5, 10, 20, 50 dan 100 cm.
  • 24. 4.6. Alat Pengukur Suhu 4.6.3. Cara mengukur suhu rata-rata harian T = (Tmaks + Tmin)/2 T = 裡 Ti, i = 0, 2, . . . , 23 (jam) T = (2 T07.30 + T13.30 + T17.30)/4
  • 25. Pendalaman Materi 1. Suhu permukaan di daerah tropika sebesar 27属C. Berapakah suhu permukaan pada ketinggian pada 4 km. Nisbah penurunan suhu adalah 粒= - T/z = 0,5属C/100 m. Tz = 27 粒 ( 4000 m) 2. Pengukuran suhu tanah dilakukan pada kedalaman 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Kenapa pada kedalaman 5 50 cm jaraknya rapat, sedangkan mulai 50 100 cm jarak pengukurannya renggang.