Tiga kalimat:
Kajian ini bertujuan meningkatkan komitmen guru dalam pengajaran dan pembelajaran melalui intervensi dinamik untuk memperbaiki dan menyelesaikan masalah berdasarkan aduan dari orang tua. Data aduan dianalisis menggunakan analisis kekuatan medan Kurt Lewin untuk memperkuat dorongan positif dan melemahkan dorongan negatif. Hasil awal menunjukkan penurunan keluhan orang tua
Ringkasan dokumen ini adalah:
Dokumen ini memberikan ucapan pengetua STAR yang menekankan delapan prinsip untuk membawa STAR ke arah sekolah terbilang dan cemerlang, termasuk fokus kepada pelanggan, kepimpinan yang kuat, penglibatan semua anggota, pendekatan proses, pengurusan berasaskan sistem, penambahbaikan berterusan, membuat keputusan berdasarkan fakta, dan hubungan yang baik dengan pihak l
1. Komuniti pembelajaran profesional (PLC) dicadangkan sebagai pendekatan untuk meningkatkan prestasi sekolah melalui pembinaan kapasiti guru secara berkelompok.
2. PLC merupakan kumpulan profesional guru yang bertemu secara berterusan untuk meningkatkan pembelajaran diri dan pelajar melalui perkongsian pengetahuan dan amalan pengajaran berkesan.
3. Pelaksanaan PLC memerlukan kepimpinan b
Dokumen tersebut membahasakan profesionalisme perguruan, pengertian guru dan ulama, serta karakteristik seorang guru yang profesional. Ia menjelaskan bahwa guru perlu memiliki pengetahuan mendalam, komitmen tinggi terhadap pendidikan, serta kemampuan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media monopoli. Penelitian ini menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa secara umum pada siklus I dan II. Sebelum menggunakan model kooperatif, aktivitas belajar siswa hanya 39,31%, kemudian meningkat menjadi 67,43%
Dokumen tersebut membincangkan beberapa isu dalam pendidikan seperti kelemahan penguasaan 3M, dasar 60:40, PPSMI, berorientasikan peperiksaan, dan masalah sosial. Ia juga menyentuh tentang kelemahan pengurusan kurikulum seperti pengajaran tanpa induksi, tidak berfokus kepada pelajar, dan kualiti pengajaran guru yang sederhana. Dokumen ini menekankan peranan kepimpinan instruksion
Penelitian Tindakan Sekolah oleh Viktorinus Rema Gare,S.Pd. 2016. Upaya Menigkatkan Kompetensi Pedagogik guru dalam Perencanaan dan Pelaksanaan pembelajaran melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Bajawa Utara
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) membahas proses penerapan ide dan konsep kurikulum dalam aktivitas pembelajaran agar peserta didik menguasai kompetensi tertentu. Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah memberikan kemudahan belajar dan memfasilitasi interaksi peserta didik dengan lingkungan untuk mengubah perilaku. Faktor yang mempengaruhi implementasi KTSP antara l
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam meningkatkan mutu pembelajaran dengan menetapkan kebijakan waktu yang ketat dan meningkatkan kapasitas guru; (2) Strategi yang digunakan meliputi peningkatan keterampilan mengajar guru, pemanfaatan sarana pembelajaran, dan kerja sama dengan masyarakat; (3) Kendala utama adalah kedisiplinan guru dan fas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam meningkatkan mutu pembelajaran dengan menetapkan kebijakan waktu yang ketat dan meningkatkan kapasitas guru; (2) Strategi yang digunakan meliputi peningkatan kapasitas mengajar guru, pemanfaatan sarana prasarana, dan supervisi rutin; (3) Kendala utama adalah kedisiplinan guru dan fasilitas sekolah.
Teks tersebut membahas tentang pengajaran yang efektif untuk murid-murid dengan tingkat kecerdasan yang berbeda. Teks tersebut menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan pengajaran, seperti karakteristik murid, pendekatan pengajaran, dan strategi yang tepat."
Dokumen tersebut membincangkan beberapa isu dalam pendidikan seperti kelemahan penguasaan 3M, dasar 60:40, PPSMI, berorientasikan peperiksaan, dan masalah sosial. Ia juga menyentuh tentang kelemahan pengurusan kurikulum seperti pengajaran tanpa induksi, tidak berfokus kepada pelajar, dan kualiti pengajaran guru yang sederhana. Dokumen ini menekankan peranan kepimpinan instruksion
Penelitian Tindakan Sekolah oleh Viktorinus Rema Gare,S.Pd. 2016. Upaya Menigkatkan Kompetensi Pedagogik guru dalam Perencanaan dan Pelaksanaan pembelajaran melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Bajawa Utara
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) membahas proses penerapan ide dan konsep kurikulum dalam aktivitas pembelajaran agar peserta didik menguasai kompetensi tertentu. Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah memberikan kemudahan belajar dan memfasilitasi interaksi peserta didik dengan lingkungan untuk mengubah perilaku. Faktor yang mempengaruhi implementasi KTSP antara l
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam meningkatkan mutu pembelajaran dengan menetapkan kebijakan waktu yang ketat dan meningkatkan kapasitas guru; (2) Strategi yang digunakan meliputi peningkatan keterampilan mengajar guru, pemanfaatan sarana pembelajaran, dan kerja sama dengan masyarakat; (3) Kendala utama adalah kedisiplinan guru dan fas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam meningkatkan mutu pembelajaran dengan menetapkan kebijakan waktu yang ketat dan meningkatkan kapasitas guru; (2) Strategi yang digunakan meliputi peningkatan kapasitas mengajar guru, pemanfaatan sarana prasarana, dan supervisi rutin; (3) Kendala utama adalah kedisiplinan guru dan fasilitas sekolah.
Teks tersebut membahas tentang pengajaran yang efektif untuk murid-murid dengan tingkat kecerdasan yang berbeda. Teks tersebut menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan pengajaran, seperti karakteristik murid, pendekatan pengajaran, dan strategi yang tepat."
Komuniti Pembelajaran Profesional (PLC) adalah sekumpulan pendidik yang bekerja secara kolaboratif dan berterusan untuk meningkatkan pembelajaran murid melalui inkuiri dan kajian tindakan. PLC menekankan pembelajaran sebagai tujuan utama, kerjasama, dan penilaian berterusan berdasarkan pencapaian untuk meningkatkan kualiti pendidikan.
Revitalisasi Pengembangan Kurikulum
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang revitalisasi pengembangan kurikulum di sekolah, termasuk peran guru yang penting dalam merevitalisasi kurikulum agar tujuan pembelajaran tercapai dan mutu pendidikan meningkat. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan dan unsur-unsur penting dalam implementasi kurikulum di sekolah.
Teks ini membahas tentang pentingnya pembangunan profesionalisme guru yang berterusan melalui pendidikan lanjutan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran siswa. Guru perlu menguasai kandungan kurikulum, memiliki kemahiran pedagogi terkini, serta mampu menciptakan inovasi untuk memotivasi siswa belajar. Tanggung jawab guru mencakup pembentukan karakter siswa dan kemamp
Kaedah mengajar matematik oleh guru pelatihhuda hamdan
油
Dokumen ini membahas mengenai kaedah mengajar yang digunakan oleh guru pelatih selama latihan mengajar di Universiti Teknologi Malaysia. Dokumen ini mengkaji jenis-jenis kaedah mengajar, teknik mengajar, faktor pemilihan kaedah dan teknik mengajar serta kesesuaian dan masalah yang dihadapi oleh guru pelatih.
1. MENINGKATKAN KEBERKESANAN KOMITMEN GURU DALAM PENGAJARAN
DAN PEMBELAJARAN (P&P) MELALUI INTERVEENSI DINAMIK
R&R (RECTIFY DAN RESOLVE)
Chitra A/P Gopalan
Maimun BT Ali Kuty
SMK Methodist Ayer Tawar Perak
ABSTRAK
Kajian ini adalah berdasarkan usaha meningkatkan keberkesanan sekolah yang melibatkan
tanggungjawab guru di sekolah. Ibubapa menaruh harapan dan kepercayaan yang tinggi
kepada guru di sekolah untuk menjana kecemerlangan anak-anak mereka dalam akademik dan
sahsiah. Pada masa yang sama sekolah diharap dapat mewujudkan suasana persekitaran bilik
darjah yang kondusif untuk P&P. Apabila harapan gagal dipenuhi,timbul rasa tidak puas hati
dalam kalangan ibubapa dan mereka mengemukakan aduan kepada pengurusan sekolah . Diatas
rasa kesedaran untuk meningkatkan kualiti komitmen guru, aduan-aduan yang diterima
dijadikan data dalam kajian tindakan. Data tersebut dianalisis menggunakan force field
analysismengikut Kurt Lewin(1947). Berdasarkan dorongan positif, strategi dan tindakan
dirancang ,dilaksana dan dinilai keberkesanannya. Intervensi pengurusan adalah bersifat
dinamik berdasarkan rectify & resolve. Petunjuk aduan rasa tidak puas hati ibubapa terhadap
komitmen guru dalam P&P didapati berkurang secara mendadak selepas kajian. Persekitaran
fizikal bilik darjah turut berubah menjadi lebih kondusif.
1.0 LATAR BELAKANG
Sekolah adalah satu persekitaran institusi sosial yang kompleks dengan kumpulan yang berbeza,
tetapi mendokong visi dan misi bersama. Kepempimpinan pendidikan di sekolah menjadi faktor
penting dalam usaha penambahbaikan sesebuah sekolah. Budaya serta iklim sekolah cemerlang
akan tercapai apabila berlaku perubahan dalam bilik darjah, kurikulum ,kegiatan kokurikulum
serta berbagai aspek pengurusan lain seperti perkhidmatan kepada pelajar, pengurusan pejabat,
2. pengurusan kewangan , pengurusan fizikal, pembangunan staf dan hubungan komuniti. Bagi
tujuan perbincangan,kertas ini akan memfokuskan kepada komitmen guru dibilik darjah.
Sebagai makluman, sekolah ini mempunyai pencapaian akademik yang sangat baik dan
konsisten khususnya dalam PMR dan SPM. Sokongan dan kerjasama dari ibu bapa melalui PIBG
berada pada tahap yang sangat baik. Ibu bapa juga menunjukkan sikap yang prihatin dan sangat
responsif terhadap masalah pengajaran dan pembelajaran yang dihadapi oleh anak-anak dan
jagaan mereka. Oleh yang demikian, guru seharusnya bertanggungjawab penuh terhadap
pengajaran dan pembelajaran dibilik darjah .
REFLEKSI MASALAH
Pengajaran yang berkesan ialah pengajaran yang dapat meningkatkan pembelajaran dalam
kalangan para pelajar dan berlaku dalam suasana yang sihat dan bersemangat. Lazimnya
pengajaran dan pembelajaran (P & P) yang berkesan berlaku apabila guru-guru menunjukkan
komitmen yang tinggi terhadap amalan-amalan baik dibilik darjah.
Guru yang berkesan adalah pendidik professional, menunjukkan taat setia kepada profesion serta
mempamerkan kekuatan teori serta kaya dengan maklumat. Pada masa yang sama mereka mesti
mempunyai kekuatan ilmu,memiliki personaliti sihat dan serba boleh. Guru yang komited akan
sentiasa berusaha untuk meningkatkan kualiti hasil pengajarannya supaya terus mendapat
pengiktirafan masyarakat umum. Mereka perlu prihatin terhadap kehendak klien dan
berkebolehan menangani masalah P & P dengan cekap. Keberkesanan pengurusan P & P dibilik
darjah akan meningkatkan pencapaian murid dalam peperiksaan awam dan peringkat sekolah. Ini
memerlukan rutin tugas guru dilaksanakan secara sedar dengan komitmen yang berterusan.
Guru mesti berupaya kecekapan baru yang diperlukan bagi melaksanakan inovasi. Semasa
melaksanakan tugas rutin P & P di bilik darjah,ada guru-guru yang tidak dapat memenuhi
tanggungjawab profesionalisme penguruan. Ini menyebabkan wujud perbezaan antara apa yang
sebenarnyadengan apa yang sepatutnya. Keadaan yang sedemikian dibimbangi bahawa satu
pola perubahan dalam perkembangan kerjaya guru berlaku seperti yang digambarkan oleh
woodcook dan Francis (1993) sebagaimana berikut:
3. Kemunduran
Penguasaan Kemunduran
Kemampuan
Cabaran
Menjalankan tugas baru
Rajah 1 : Tahap Pekerjaan Dalam Pekerjaan
Woodcook dan Francis (1993) juga mengatakan bahawa sesudah beberapa lama dalam sesuatu
tugas, cabaran menjadi kurang kerana seseorang telah tahu bahawa kebanyakan tuntutan dapat
segera diatasi kerana pengalaman yang banyak. Ini berlaku bila seseorang berada di peringkat
penguasaan. Peringkat kemunduran dalam pekerjaan tiba apabila rangsangan tugas menjadi
lemah dan seseorang itu tidak berhasil mencari cabaran dan rangsangan baru.
Penulis berpendapat sudah tiba masa untuk meningkatkan komitmen guru melalui inisiatif dan
kreativiti pengurusan. Petanda awal terhadap kemerosotan kualiti komitmen guru dalam P & P
telah dikesan melalui aduan yang diterima dari ibubapa dan penjaga murid.
Komitmen tinggi yang diharapkan bukan satu jaminan yang akan diperoleh dari setiap orang
guru sepanjang tahun. Aduan-aduan yang diterima daripada ibubapa dan penjaga mengenai
guru-guru yang tidak memenuhi tingkah laku piawai (standard behavior) profesion perguruan
telah diterima pihak pengurusan sekolah. Ini mengesahkan bahawa terdapat kelemahan atau
kekurangan dalam mewujudkan suasana P & P yang teratur dan baik. Kempimpinan sekolah
bertanggungjawab untuk melakukan penambahbaikan dan ia adalah berdasarkan permasalahan
sebenar yang dihadapi oleh pihak sekolah.
4. ISU KEPRIHATIAN / FOKUS KAJIAN
Membina kecemerlangan sekolah boleh dilakukan menerusi program penambahbaikan sekolah
secara dalaman. Hussein (1997) mengatakan terdapat dua pendekatan yang biasa dilakukan iaitu
(i) mengarahkan pihak sekolah melaksanakan sesuatu program oleh stakeholders atau (ii) pihak
sekolah sendiri yang mengusahakannya dan penambahbaikan itu menggunakan maklumat dari
dalam sekolah. Untuk melaksanakan proses perubahan disekolah, peranan guru besar sangat
penting. Penulis telah memilih untuk memulakan (intiate) perubahan dari dalam analisis masalah
dan menyelesaikan masalah, komunikasi, perkembangan persetujuan bersama (consensus
development) dan motivasi staf.
Sesebuah organisasi seperti sekolah perlu mendapat input dari persekitarannya dan mungkin
boleh diperoleh daripada komuniti atau PIBG. Pada masa yang sama mekanisme proses
pembelajaran dan pengurusan mesti dapat membangitkan tenaga dan usaha secara menyeluruh
dan bersepadu untuk mencapai misi dan visi organisasi.
Pengurusan sekolah bertanggungjawab mempastikan guru memberi sepenuh komitmen terhadap
tugas mereka selaras denga Tatasusila Profesion Perguruan, patuh dalam melaksanakan semua
arahan dalam Surat Pekeliling Ikthisas Kementerian Pelajaran Malaysia. Guru-guru hendaklah
jelas dan faham akan peranan, tugas dan tanggungjawab mereka, disamping itu berusaha
menerapkan nilai-nilai yang baik kepada pelajar melalui pengajaran mereka.
Komitmen atau sikap sama ada pendirian atau perbuatan untuk memberikan sepenuh tenaga dan
perhatian telah sedia terbina dalam kalangan guru sejak dari institusi latihan lagi. Namun
pencairan mungkin berlaku kerana tiada pembaharuan ,akauntabiliti, konflik personality atau
tiada personal development.
Untuk mengelakkan institusi sekolah dari menjadi usang dan bersikap defensif kerana kurang
kepekaan kepada persekitaran dan klien,maka pengurusan perlu melakukan intervensi bagi
meningkatkan komitmen guru. Di antara perkara yang penting dilakukan ialah mewujudkan
perhubungan professional yang berkualiti dalam kalangan guru, berkongsi dalam hal-hal
kepemimpinan, berkongsi maklumat dan kefahaman megenai P & P dan sentiasa menjadikan diri
sebagai pelajar. Barth(1990) menyebut bahawa guru-guru sebagai komuniti pembelajaran
melibatkan diri dalam inkuiri mengenai pengajaran secara berterusan.
5. Pendekatan yang diambil adalah dengan melaksanakan program perkembangan staf, penyeliaan
klinikal P &P, sesi taklimat dan lain-lain mekanisme kawalan pengurusan. Mengambil
pandangan dari Hussein yang menyatakan proses penambahbaikan sekolah mengandungi tiga
fasa iaitu : (i) Naming and Framing yang bermaksud pembentukan kesafahaman bersama. (ii)
Menganalisis dan menyatukan dimana para guru melakukan refleksi dan menilai amalan-amalan
yang diamalkan oleh mereka. (iii) Applying and experimenting iaitu idea-idea baru dilaksanakan
dan pihak luar boleh juga memberi bantuan dan sokongan agar inovasi dan perubahan yang
dijalankan itu dapat dikekalkan. Pandangan ini menjadikan panduan untuk merangka tindakan
dalam kajian ini.
Bersandarkan pemikiran school improvement, penulis telah menamakan usaha penambahbaikan
yang dilaksanakan sebagai intervensi dinamik R & R. Ia adalah untuk membuang idea, sikap
dan nilai yang merugikan serta membolehkan guru melakukan perubahan atau sedia belajar. R
& R yang dimaksudkan adalah rectify and resolve. Ini bermakna semasa melakukan intervensi
dalam menyelesaikan isu atau masalah yang timbul, ia perlu dilakukan secara dinamik. Ia
memberi maksud semua tindakan dilaksanakan dengan teratur, berhemah dan baik. Akhirnya apa
yang tidak wajar berlaku diperbetulkan, dielakkan dari berulang pada masa hadapan dan dapat
diselesaikan dengan baik.
4.0 OBJEKTIF KAJIAN
4.1 Objektif umum
Meningkatkan keberkesanan dan kecekapan sekolah dalam usaha menjana
kecemerlangan akademik dan sahsiah pelajar.
4.2 Objektif Khusus
4.2.1 Membina dan mengekalkan amalan-amalan positif P & P dibilik darjah.
4.2.2 Mengamalkan perkhidmatan P & P berkualiti semasa berada dibilik darjah.
6. 5.0 METODOLOGI KAJIAN
5.1 Rekabentuk Kajian
Kajian ini adalah berdasarkan anekdot aduan yang diterima oleh pengurusan sekolah
mengenai rasa tidak puas hati ibu bapa atau penjaga terhadap guru. Rekod aduan tersebut
adalah aduan-aduan yang diterima sepanjang tahun sebelum kajian.
5.2 Batasan Kajian
Data yang digunakan adalah anekdot aduan yang berkaitan dengan komitmen guru dalam
mengurus P & P di bilik darjah dan tidak melibatkan aduan dalam bidang-bidang lain.
6.0 PELAKSANAAN KAJIAN
6.1 Kumpulan Sasaran
Kajian ini disasarkan kepada semua guru-guru yang mengajar disekolah ini yang
berjumlah 52 orang. Adalah wajar tindakan penambahbaikan melibatkan semua guru agar
perkara yang sama di dalam aduan tidak berulang pada masa hadapan.
6.2 Tinjauan Masalah
Masalah yang dihadapi adalah berdasarkan kepada anekdot aduan yang diterima oleh
pengurusan sekolah seperti Lampiran A.
6.3 Analisis Masalah/Data
Data dianalisis menggunakan Force Field Analysis Kurt Lewin.Analisis terbahagi
kepada dorongan positif dan dorongan negative. Situasi yang wujud dalam organisasi
sekolah sekarang adalah hasil daripada suatu keseimbangan (state of equilibrium)
dorongan positif (kekuatan mendorong) dan kekuatan dorongan negative(yang menolak).
Perubahan mengalih garis keseimbangan.
7. Daya yang
mendorong Daya yang menolak
perubahan perubahan
Situasi keseimbangan
Rajah 2 : Keseimbangan Gaya Pendorong dan Penolak Perubahan
Daya dorong Daya tolak
Keseimbangan lama Situasi yang dinginkan
Rajah 3 : Perubahan Sebagai Peralihan pada Keseimbangan Antara Gaya Dorong
dan Gaya Tolak.
Berdasarkan kepada konsep tersebut, kepimpinan sekolah memahami untuk mengatur
perkembangan profesionalisme guru. Ini bermakna daya dorong (dorongan positif) harus
diperkuat dan daya tolak (dorongan negative) diperlemah seperti yang ditunjukkan dalam
rajah 3.
Aduan-aduan mengenai rasa tidak puas hati terhadap komitmen P & P guru diseneraikan sebagai
dorongan negatif. Kemudian analisis aduan tersebut dijadikan sumber untuk menjana idea
dorongan positif. Tindakan jangka pendek dan jangka panjang dirangka untuk menyelesaikan
aduan-aduan tersebut dan mengelak dari berulang pada masa hadapan.
8. Berikut ialah jadual Analisis Aduan mengikut dorongan negative dan positif yang dibuat
berdasarkan anekdot aduan seperti di Lampiran A.
Bil Dorongan negatif Dorongan positif
1. Guru tidak tahu membina item ujian Guru perlu memiliki kemahiran membina
item ujian
2. Ibu bapa tidak faham pelaporan ujian Ibu bapa faham pendekatan pelaporan OTI
formatif bersifat formatif
3. Pemeriksaan kertas jawapan tidak merujuk Skima pemarkahan disediakan untuk
kepada skim pemarkahan rujukan
4. Tidak teliti semasa mencampur skor markah Skor markah murid dijumlahkan dengan
murid teliti dan betul
5. Murid mendapat soalan bocor sebelum ujian Murid perlu berlaku jujur melaporkan
untuk senang menghadapi OTI soalan bocor sebelum ujian
6. Menghukum murid secara tidak rasional Menghukum dan memuji dibuat secara
mengganggu pembelajaran murid berpatutan berdasarkan perlakuan murid
7. Amalan bersifat peribadi dilakukan secara Amalan bersifat peribadi tidak patut
bebas semasa mengajar berlaku semasa mengajar
8. Kawalan emosi dan displin murid yang Kawalan emosi dan displin yang baik
rendah memudahkan berlaku pergaduhan di mewujudkan suasana kelas yang tenteram
bilik darjah
9. Pengurusan kelas yang lemah mengabaikan Pengurusan kelas yang cekap setiap hari
kebersihan kelas tidak mengabaikan kebersihan kelas
10. Guru meninggalkan kelas atas sebab-sebab Guru meninggalkan kelas dengan izin dan
yang tidak munasabah berganti
9. 11. Racial remarks menimbulkan keresahan Perlu bersikap adil terhadap semua kaum
kaum tanpa prejudis kaum dan agama
12. Streaming kelas dibuat semata-mata Streaming kelas yang fleksibel bersifat
untuk membezakan yang lemah dengan heterogenous grouping
yang terbaik(homogenous grouping)
Berikut ialah kategori aduan dan masa penyelesaian.
No Aduan Kategori Masa Penyelesaian
1,2,3,4,5 Isu Berkala
6,7 Masalah Segera
8,9 Salah Laku Segera
10 Masalah Segera
11,12,13 dan 14 Isu Berkala
6.4 Tindakan Yang Dijalankan
Aduan-aduan yang telah dikategorikan diambil tindakan untuk penyelesaian berasaskan
dorongan positif. Tindakan kepada guru atau semua guru dilakukan secara dinamik,
fleksibel dan berasaskan teori dan model kepimpinan dan pengurusan yang kukuh. Semua
tindakan bersifat rectify and resolve (membetulkan kesilapan atau menjadikan situasi
lebih baik dan selesaikan masalah atau tegas bertindak).
Untuk menggelakan aduan-aduan rasa tidak puas hati maka intervensi dinamik dilakukan
oleh kepimpinan sekolah. Intervensi dinamik ini bermaksud mengadakan sesi taklimat
dalam bentuk peringatan (reminders) ,menjelaskan konsep atau pendekatan sesuatu
program ,menyelesaikan isu atau masalah berbangkit dengan berhemah on the spot.
10. Guru diupayakan untuk menjelaskan isu atau menyelesaikan masalah diperingkat bilik
darjah melalui interaksi di antara rakan sekerja. Jika tidak dapat diselesaikan juga
barulah dipanjangkan kepada pengurusan sekolah. Penulis sangat bersetuju dengan idea
dan pandangan dari Barth (1990) yang menyebut:
The success of school,I believe ,depends above all on quality of interactions between
teacher and teacher,and administrator. These contacts take many forms.
Seterusnya Barth menambah:
Somehow the school principal must assume more of the burden of protecting the
best interests of teachers and liberating more of the constructive power of which teachers
are capable.In addition ,each teacher will have to assume more ownership for the best
interests of the school-including other teachers,other teachers pupils and the principal.
Walaupun sebahagian besar dari aduan rasa tidak puas hati ibubapa telah diambil
tindakan berdasarkan keutamaan tempoh masa seperti tindakan segera selepas aduan,
tetapi tindakan secara berkala dibuat secara berterusan.
Bil Program/ Aktiviti Sasaran Tempoh Tindakan
Pelaksanaan
1. Taklimat tugas guru Semua guru 3 minggu Guru besar
2. Penyeliaan klinikal dan P &P. Guru yang 3 minggu Guru besar ,
berkenaan. Semua PK
dan guru
3. Jadual ganti dan laporan guru Guru ganti 3 minggu PK
ganti. Pentadbiran
4. Siasatan awal aduan Guru atau murid 3 minggu Guru besar &
berkenaan Semua PK
dan guru
11. 5. Tindakansusul lepas siasatan. Guru atau murid 3 minggu Guru besar &
berkenaan Semua PK
6. Pertemuan khas dengan guru Guru berkenaan 3 minggu Guru
besar.
7. Perjumpaan Ibubapa Ibubapa murid 3 minggu Guru
kelas streaming
8. Bengkel bina item ujian Semua guru 3 minggu Guru
9. Management by walking Semua kelas 3 minggu Guru
around
10. Mesyuarat / taklimat bulanan Semua guru 3 minggu Guru
staf.
6.5 Pelaksanaa Tindakan dan Pemerhatian
Tindakan awal tahun yang diambil adalah mengadakan taklimat tugas dan peranan guru
berdasarkan pelantikan jawatan seperti guru matapelajaran, ketua panitia, guru kelas dan
lain-lain. Buku panduan tugas guru diberikan kepada semua guru. Taklimat ini adalah
untuk mengingatkan semula peranan guru berdasarkan Tatasusila Profesion Perguruan
dan Pekeliling Ikhtisas Kementerian Pelajaran Malaysia.
Guru diingatkan bahawa kehadiran di kelas sebagai guru ganti adalah wajib dan guru
ganti di kehendaki melaporkan semula melalui boring laporan aktiviti guru ganti.
Jika ibubapa atau penjaga membuat aduan, guru-guru perlu melayan aduan yang
diterima dan berusaha menyelesaikan di peringkat operasional guru. Guru boleh
mencatat aduan dan kemudian memaklumkan kepada pengurusan sekolah. Aduan boleh
dicatat di bahagian catatan dalam Buku Rekod Persediaan Mengajar masing-masing.
Perjumpaan khas antara guru besar dengan guru-guru yang dibuat aduan oleh ibubapa
dilakukan di buat berdasarkan pekara atau keaadan serius kes yang diadu. Akan tetapi,
12. kebiasaanya guru-guru yang terlibat dengan aduan ibubapa atau penjaga akan datang
sendiri ke pejabat sebelum dijemput oleh guru besar ke pejabat. Secara tidak langsung
aduan rasa tidak puas terhadap guru kepada Guru Besar berkurangan dengan mendadak.
Pembinaan item ujian dilkasanakan melalui tinjauan ke atas kertas Peperiksaan
Pertengahan Tahun 2012 yang telah dilaksankan baru-baru ini. Secara keseluruhannya
adalah bermakna jika dapat meningkatkan komitmen guru dalam pengajaran dan
pembelajaran.
7.0 REFLEKSI
Pada pendapat saya usaha untuk penambahbaikan secara keseluruhan telah berjaya
dilakukan. Suasana P&P di bilik darjah menjadi lebih konduksif. Secara khususnya
aduan-aduan terhadap guru semakin berkurangan. Saya percaya bahawa sokongan guru-
guru-guru, ibubapa dan murid-murid menjadi factor pelaksanaan kajian ini.
8.0 CADANGAN UNTUK KAJIAN SETERUSNYA.
Kajian adalah sesuatu yang patut dilakukan secara berterusan oleh sesiapa yang
menghadapi masalah secara berterusan dalam meningktakan P&P di sekolah. Ia menjadi
lebih baik apabila sekolah yang sentiasa meningkat pencapaian akademik hendaklah
mengekalkan pencapaian cemerlang secara berterusan. Lebih hebat lagi sekolah yang
pencapaian akademik rendah menyelesaikan kemelut mereka melalui kajian ini.
13. BIBLIOGRAFI
Janet, P. & Jerome, Q. (2003). Contemporary Sp Management. Champaign, Human
Kinetics.
Jemaah Nazir Sekolah. (2003). Standard Kualiti Pendidikan Malaysia Instrumen Pemastian
Standard. Jemaah Nazir Sekolah : Kuala Lumpur.
Kagan, DM & Tippins, DJ. (1991). How teachers classroom express their pedagogical
beliefs. Journal of Teacher Education. 42 (4), 281-291.
Mohd Salleh Lebar (2002). Pentadbiran Pendidikan dan Pendidikan di Malaysia. Petaling
Jaya: Addison Wesley Longman .
Percetakan Nasional Malaysia (1996). Akta Pendidikan 1996 (Akta 550). Kuala Lumpur.
Sharifah Md. Nor (2000). Keberkesanan Sekolah. Serdang: UPM.
Tan Ai Hoon (1997). Kurikulum Sejarah KBSM: Kajian Pemikiran Guru Terhadap
Pernyataan Hasrat dan Pelaksanaannya. Tesis Sarjana Pendidikan yang tidak
diterbitkan. Pulau Pinang: Universiti Sains Malaysia.
14. SME 6054
INTEGRATING ICT IN
MATHEMATICS CLASSROOM
KAJIAN TINDAKAN
(MENINGKATKAN KEBERKESANAN KOMITMEN GURU DALAM PENGAJARAN
DAN PEMBELAJARAN (P&P) MELALUI INTERVEENSI DINAMIK
R&R (RECTIFY DAN RESOLVE)
15. NAME : CHITRA A/P GOPALAN
: MAIMUN BT ALI KUTY
MATRIC NO : M20102001079
: M20101000203