Dokumen tersebut membahas tentang pengertian promosi kesehatan, ruang lingkupnya, dan strategi yang digunakan seperti advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar komunikasi, termasuk komunikasi interpersonal, konseling, hambatan komunikasi, dan prinsip-prinsip komunikasi secara umum. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi dan manfaat komunikasi interpersonal, langkah-langkah konseling, hambatan komunikasi seperti keterbatasan waktu dan jarak psikologis, serta prinsip-prinsip komunikasi seperti menentukan tujuan dan me
Dokumen ini membahas tentang pengembangan kawasan tanpa rokok di Lampung. Data menunjukkan prevalensi merokok masih tinggi di Lampung, terutama di pedesaan. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat kawasan tanpa rokok untuk melindungi nonperokok dan generasi muda, serta langkah-langkah pengembangan kawasan tersebut meliputi sosialisasi, pembuatan kebijakan, dan penegakan hukum.
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Emma Khumairah Hentihu beserta tugas dan tanggung jawabnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dokumen tersebut juga menyajikan data dan informasi mengenai beban penyakit tidak menular di Indonesia serta upaya yang dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit tersebut.
Bedah konsep dan kebijakan sjsn dalam pelaksanaan ukp di tingkat primer, seku...Yusbaimbang Bilabora
油
Lokakarya membahas konsep dan kebijakan SJSN dalam pelaksanaan layanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier. Pembicara membahas pengaturan SJSN oleh BPJS Kesehatan, regulasi yang ada, kondisi fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, serta perkembangan rumah sakit dan kekurangan tempat tidur. Diskusi menyentuh peran swasta dan masyarakat dalam penyediaan fasilitas rujukan s
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan kesehatan di Kota Ambon, termasuk strategi, isu-isu, dan program yang akan dilaksanakan pada tahun 2011; (2) Beberapa program utama adalah peningkatan kapasitas sumber daya kesehatan, pengadaan obat dan perbekalan, upaya kesehatan masyarakat, dan perbaikan gizi masyarakat; (3) Tujuannya
Dokumen tersebut berisi ringkasan capaian program pelayanan kesehatan P2PTM dan KESWA di Kota Batam pada bulan Januari 2023, yang mencakup indikator pelayanan kesehatan pada usia produktif, penderita hipertensi, diabetes melitus, ODGJ berat, dan deteksi dini IVA dan SADANIS. Data tersebut dianalisis berdasarkan puskesmas dengan capaian tertinggi dan terendah."
Dokumen tersebut membahas mengenai kebijakan dan strategi pencegahan serta pengendalian penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma di Indonesia. Dokumen tersebut menyoroti peningkatan prevalensi berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas. Dokumen tersebut juga menyoroti bahwa merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan diet buruk merupakan faktor risiko utama peny
[Ringkasan]
Tabel 1-7 memberikan informasi tentang data demografi, sarana kesehatan, kunjungan pasien, dan kapasitas layanan kesehatan darurat di Kabupaten Sidoarjo. Terdapat 31 rumah sakit dengan 100% memiliki kapasitas layanan darurat level 1. RS Daerah Sidoarjo merupakan rumah sakit dengan kunjungan dan kapasitas terbesar di kabupaten tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pergigian warga emas di Malaysia. Ia menjelaskan definisi warga emas dan tren penuaan populasi di Malaysia. Dokumen ini juga membahas masalah kesihatan umum dan masalah pergigian yang dihadapi warga emas serta cara untuk membantu mereka.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang visi, misi, dan program kesehatan Puskesmas Kecamatan Bagan Sinembah tahun 2010. Puskesmas bertekad menjadi mitra kesehatan utama di daerah tersebut dan mendorong pembangunan kesehatan berbasis masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata. Dokumen ini juga menyajikan data demografi, sarana kesehatan, dan capaian program kesehatan tahun 2008
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang evaluasi penanganan COVID-19 dan kesiapan pelaksanaan PPKM level 3 di NTB pada masa Natal dan Tahun Baru. Terdapat penurunan kasus harian COVID-19 di NTB selama 2 bulan terakhir, namun perlu antisipasi terhadap lonjakan kasus. Laju vaksinasi mengalami peningkatan signifikan sejak September 2021.
Model dan Nilai Promosi Kesehatan
Beberapa model yang dijelaskan dalam dokumen ini meliputi Model Kepercayaan Kesehatan, Model Transteoritik, Teori Aksi Beralasan, dan Stres dan Koping. Model-model ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang seperti persepsi, tahap perubahan perilaku, sikap, dan pengelolaan stres.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian promosi kesehatan, ruang lingkupnya, dan strategi yang digunakan seperti advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
More Related Content
Similar to Kebijakan kesehatan 17 maret 2012. final (20)
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Emma Khumairah Hentihu beserta tugas dan tanggung jawabnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dokumen tersebut juga menyajikan data dan informasi mengenai beban penyakit tidak menular di Indonesia serta upaya yang dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit tersebut.
Bedah konsep dan kebijakan sjsn dalam pelaksanaan ukp di tingkat primer, seku...Yusbaimbang Bilabora
油
Lokakarya membahas konsep dan kebijakan SJSN dalam pelaksanaan layanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier. Pembicara membahas pengaturan SJSN oleh BPJS Kesehatan, regulasi yang ada, kondisi fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, serta perkembangan rumah sakit dan kekurangan tempat tidur. Diskusi menyentuh peran swasta dan masyarakat dalam penyediaan fasilitas rujukan s
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan kesehatan di Kota Ambon, termasuk strategi, isu-isu, dan program yang akan dilaksanakan pada tahun 2011; (2) Beberapa program utama adalah peningkatan kapasitas sumber daya kesehatan, pengadaan obat dan perbekalan, upaya kesehatan masyarakat, dan perbaikan gizi masyarakat; (3) Tujuannya
Dokumen tersebut berisi ringkasan capaian program pelayanan kesehatan P2PTM dan KESWA di Kota Batam pada bulan Januari 2023, yang mencakup indikator pelayanan kesehatan pada usia produktif, penderita hipertensi, diabetes melitus, ODGJ berat, dan deteksi dini IVA dan SADANIS. Data tersebut dianalisis berdasarkan puskesmas dengan capaian tertinggi dan terendah."
Dokumen tersebut membahas mengenai kebijakan dan strategi pencegahan serta pengendalian penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma di Indonesia. Dokumen tersebut menyoroti peningkatan prevalensi berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas. Dokumen tersebut juga menyoroti bahwa merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan diet buruk merupakan faktor risiko utama peny
[Ringkasan]
Tabel 1-7 memberikan informasi tentang data demografi, sarana kesehatan, kunjungan pasien, dan kapasitas layanan kesehatan darurat di Kabupaten Sidoarjo. Terdapat 31 rumah sakit dengan 100% memiliki kapasitas layanan darurat level 1. RS Daerah Sidoarjo merupakan rumah sakit dengan kunjungan dan kapasitas terbesar di kabupaten tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pergigian warga emas di Malaysia. Ia menjelaskan definisi warga emas dan tren penuaan populasi di Malaysia. Dokumen ini juga membahas masalah kesihatan umum dan masalah pergigian yang dihadapi warga emas serta cara untuk membantu mereka.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang visi, misi, dan program kesehatan Puskesmas Kecamatan Bagan Sinembah tahun 2010. Puskesmas bertekad menjadi mitra kesehatan utama di daerah tersebut dan mendorong pembangunan kesehatan berbasis masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata. Dokumen ini juga menyajikan data demografi, sarana kesehatan, dan capaian program kesehatan tahun 2008
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang evaluasi penanganan COVID-19 dan kesiapan pelaksanaan PPKM level 3 di NTB pada masa Natal dan Tahun Baru. Terdapat penurunan kasus harian COVID-19 di NTB selama 2 bulan terakhir, namun perlu antisipasi terhadap lonjakan kasus. Laju vaksinasi mengalami peningkatan signifikan sejak September 2021.
Model dan Nilai Promosi Kesehatan
Beberapa model yang dijelaskan dalam dokumen ini meliputi Model Kepercayaan Kesehatan, Model Transteoritik, Teori Aksi Beralasan, dan Stres dan Koping. Model-model ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang seperti persepsi, tahap perubahan perilaku, sikap, dan pengelolaan stres.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian promosi kesehatan, ruang lingkupnya, dan strategi yang digunakan seperti advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) dan skenario latihan tanggap darurat bencana gempa bumi di Desa Suka Ngaring. SPGDT mencakup komponen antisipasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, mitigasi, pemulihan, dan rekonstruksi. Latihan akan melibatkan korban, petugas lapangan, posko, puskesmas, rumah sakit, dan dinas untuk mengevalu
Dokumen tersebut membahas tentang promosi kesehatan di sekolah, termasuk 6W1H (mengapa, siapa, kepada siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana), tujuan, pelaksana, sasaran, materi, waktu, tempat, metode, strategi, pendekatan, dan manfaat promosi kesehatan di sekolah.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2. SISTEMATIKA PAPARAN
1. PENDAHULUAN
- Kondisi Umum Bidang Kesra
2. TANTANGAN PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
- Tantangan
- Permasalahan Umum Kesehatan
- Kondisi SDM dan Fasilitas Kesehatan
3. TARGET MDGs DAN SASARAN RPJMN BIDANG KESEHATAN 2012
4. PROGRAM UNGGULAN BIDANG KESEHATAN
3. KONDISI UMUM BIDANG KESRA
Penduduk : BPS 7.6 JUTA (2010)
BKKBN 8,1 JUTA (2010)
KAB/KOTA (TRIWULAN II 2011) 9 JUTA
Luas Wilayah Daratan : 35.367,5 km2
Daratan & perairan : 51.991,0 km2
Kepadatan penduduk: 214 jiwa/km2
Jlh Penduduk Miskin Prov. Lampung :
2009 : 20,22 % (ke 2 se Sumatera) GK 188.812
: 18,94 % (ke 2 se Sumatera) GK 202.414
: 16,93 % (ke 3 se Sumatera) GK 238.073
Terdapat 14 kabupaten/kota
* Lampung Utara tertinggi 28,19%
(2 wilayah kota dan 12 wilayah kabupaten)
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010
IPM 68,80 69,40 69,78 69,78 70,93 71,41
Angka Harapan Hidup 68,00 68,50 68,80 69,00 69,25 69,50
Rata-rata Lama Sekolah 7,20 7,30 7,30 7,30 7,49 7,75
Pengeluaran Perkapita Riil 605,10 607,05 610,09 615,03 617,42 618,63
5. * TANTANGAN
1. Meningkatnya kebutuhan masyarakat pada pelayanan kesehatan
yang bermutu;
2. Beban ganda penyakit (di satu sisi, angka kesakitan penyakit
infeksi masih tinggi namun di sisi lain penyakit tidak menular
mengalami peningkatan yang cukup bermakna);
3. Disparitas status kesehatan antar wilayah cukup besar, (daerah
terpencil, perbatasan dan kepulauan);
4. Peningkatan kebutuhan distribusi obat yang bermutu dan
terjangkau;
5. Jumlah SDM Kesehatan kurang, disertai distribusi yang tidak
merata;
6. Adanya potensi masalah kesehatan akibat bencana dan
perubahan iklim, serta
7. Integrasi pembangunan infrastruktur kesehatan yang melibatkan
lintas sektor di lingkungan pemerintah, Pusat-Daerah, dan
Swasta.
6. * Disparitas status kesehatan
* Beban ganda penyakit.
* Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah.
* Perilaku masyarakat yang kurang mendukung
pola hidup bersih dan sehat
* Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan
* Rendahnya kualitas, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan
* Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi
tidak merata.
* Rendahnya kualitas kesehatan penduduk
miskin.
6
7. 1. Internal
Kinerja Sistem Kesehatan
* Ekternal
Di luar sistem kesehatan
Determinan kesehatan
7
8. Kondisi tempat tinggal
dan tempat kerja
Lingkungan Pekerjaan
kerja
Air bersih
Pertanian, dan sanitasi
industri pangan
Pelayanan
Kesehatan
Pendidikan Perumahan
Faktor genetik,
umur, jenis kelamin
8
9. Sepuluh Besar Penyakit Di Propinsi Lampung Tahun 2010
JUMLAH
NO. NAMA PENYAKIT %
PENDERITA
1 Infeksi Akut Pada Saluran Pernafasan 83.451 31,30
2 Nasopharyngitis Akut Common Cold 78.905 23,41
(Peradangan tenggorokan & hidung)
3 Lain-Lain 30.739 9,12
4 Penyakit Kulit Infeksi 30.016 8,91
5 Gastritis (Peradangan usus/Maag) 23.762 7,05
6 Pharyngitis Akut (Tenggorokan) 19.613 5,82
7 Hypertensi (Darah Tinggi) 17.824 5,29
8 Asfiksia Waktu Lahir (Gangguan Pernafasan) 17.671 5,24
9 Keracunan Bahan Kimia 17.649 5,24
10 Infeksi Usus Karena Bakteri Lainnya 17.431 5,17
Sumber : SP2TP 2010
10. Kasus DBD Kasus Diare
Tahun
Penderita Meninggal Penderita Meninggal
2005 696 10 67.056 3
2006 1.402 14 151.655 12
2007 4.470 24 159.929 10
2008 4.869 39 135.587 13
2009 1.862 20 148.557 7
2010 1.714 29 158.082
Sumber : Laporan Evaluasi Program P3PL dan Profil Kesehatan
Kab/kota
11. Situasi Malaria dan Kasus Sifilis serta AIDS
Provinsi Lampung tahun 2004-2010
Malaria
No. Tahun Klinis Sifillis AIDS
1 2004 61.110 62 7
2 2005 56.802 75 49
3 2006 49.107 79 51
4 2007 54.685 114 41
5 2008 51.336 162 28
6. 2009 40.662 11
7 2010 28.147 79 29
Sumber : Seksi P2 bidang P3PL & profil Kesehatan Kab/kota
13. PENINGKATAN RASIO TENAGA KESEHATAN DI PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2004 - 2011
No Tenaga Rasio per 100.000 penduduk Standar
Kesehatan Nasional
2004 2007 2011
1 Dokter Umum 7,75 8,53 13,03 40
2 Dokter Spesialis 1,78 2,09 3,03 6
3 Dokter Gigi 2,56 2,95 3,34 11
4 Perawat 45,07 51,41 69,93 117
5 Bidan 24,45 39,52 59,69 100
6 Kesehatan 3,85 6,79 10,82 40
Masyarakat
14. Jumlah Puskesmas, Puskesmas R. Inap, Pustu dan Pusling
di Propinsi Lampung Th. 2003 - 2010
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Puskesm as 221 224 227 235 246 261 261 269
P.Rw t Inap 30 32 36 39 40 49 50 57
Pustu 715 700 708 729 744 768 768 779
Pusling 208 224 250 245 253 265 262 273
15. Rasio Puskesmas, Pustu Terhadap Penduduk
di Propinsi Lampung Tahun 2007-2010
Pencapaian
No Rasio Target
2010
2007 2008 2010
Ratio PKM thd
1 1 : 20.000 1 : 29.633 1: 28.318 1: 28.704 1: 28.238
penduduk
Ratio Pustu
2 1 : 6.000 1: 9.798 1: 9.014 1: 9.755 1: 9.767
thd penduduk
16. Jumlah Rumah Sakit, Tempat Tidur dan Ratio
TT/Penduduk Tahun 2003-2010
Tahun Jumlah RS Jumlah TT RS Ratio TT/Penduduk
2003 21 2.018 1 : 3.396
2004 23 2.096 1 : 3.300
2005 24 2.178 1 : 3.206
2006 26 2.733 1 : 2.708
2007 26 2.944 1 : 2.476
2008 32 3.685 1 : 2.006
2009 39 3.768 1: 1.988
2010 45 4.005 1 : 900
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Keterangan : termasuk RS swasta
18. Perpres No 5/2010 (Januari 2010) : Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010-2014
VISI
INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN
Memperkuat triple tracks strategy
Sejahtera serta pembangunan inklusif dan
berkeadilan
Memantapkan konsolidasi
Demokratis demokrasi
Memperkuat penegakan hukum dan
Berkeadilan pemberantasan korupsi serta
pengurangan kesenjangan
19. 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
5 Ketahanan Pangan
11 Prioritas Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu II 6 Infrastruktur
2009-2014 7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8 Energi
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
11 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Prioritas Lainnya 13 Bidang Perekonomian
14 Bidang Kesejahteraan Rakyat
20. Pendidikan
Status Awal Target tahun
(tahun 2008) 2014
a) Meningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk berusia 15 tahun ke
7,50 8,25
atas (tahun)
b) Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas
5,97 4,18
(persen)
c) Meningkatnya APM SD/SDLB/ MI/Paket A (persen) 95,14 96,0
d) Meningkatnya APM SMP/SMPLB/ MTs/Paket B (persen) 72,28 76,0
e) Meningkatnya APK SMA/SMK/ MA/Paket C (persen) 64,28 85,0
f) Meningkatnya APK PT usia 19-23 tahun (persen) 21,26 30,0
g) Menurunnya disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan antarwilayah, gender, dan sosial
ekonomi, serta antarsatuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat
Kesehatan
a) Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,7 72,0
b) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran
228 118
hidup
c) Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 24
d) Menurunnya prevalensi kekurangan gizi(gizi kurang dan gizi buruk)
18,4 < 15,0
pada anak balita (persen)
21. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)
Mengentasan Meningkatkan
Kemiskinan Ekstrim Kesehatan Ibu
dan Kelaparan
Memerangi HIV/AIDS
Mencapai Pendidikan
dan penyakit menular
Dasar untuk Semua
lainnya
Mendukung Kesetaraan Memastikan
Gender dan Kelestarian
Memberdayakan Lingkungan
Perempuan
Mengurangi Tingkat Mengembangkan
Kematian Anak Kemitraan untuk
Pembangunan
22. GOAL 1 : Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan
TARGET 1 : Menurunkan proporsi penduduk yang menderita
kelaparan menjadi setengahnya dalam kurun waktu 1990-2015
Indikator Proxy Capaian
Persentase anak-anak berusia di bawah 5 Persentase gizi buruk : 3,5 % (2010)
tahun yang mengalami gizi buruk (severe Target MDGs < 4%
underweight) Sudah tercapai
Persentase anak-anak berusia di bawah 5 Persentase gizi kurang : 10 % (2010)
tahun yang mengalami gizi kurang (moderate Target MDGs < 5 %
underweight) Akan tercapai
23. 600
400
200
0
2006 2007 2008 2009 2010
JML KASUS 402 180 228 161 191
MASIH DIRAWAT 291 67 81 115 90
SEMBUH 88 107 130 24 65
Sumber : Dinas Kesehatan 2010
24. ANGKA HARAPAN HIDUP MENURUT KABUPATEN/KOTA
SE- PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2006 - 2010
Kabupaten/Kota 2006 2007 2008 2009 2010
Lampung Barat 65,90 66,26 66,52 66,83 67,14
Tanggamus 67,70 68,16 68,51 68,92 69,33
Lampung Selatan 67,50 67,78 68,02 68,20 68,44
Lampung Timur 69,40 69,65 69,81 70,02 70,22
Lampung Tengah 68,60 68,81 68,92 69,09 69,25
Lampung Utara 67,10 67,36 67,52 67,73 67,94
Way Kanan 68,70 68,93 69,07 69,26 69,45
Tulang Bawang 67,80 68,11 68,33 68,59 68,86
Pesawaran - - 68,20 68,30 68,40
Pringsewu - - - 68,44 68,51
Mesuji - - - 68,39 68,39
Tulang Bawang Barat - - - 68,66 68,66
Bandar Lampung 69,40 69,82 70,13 70,50 70,87
Metro 71,90 72,11 72,22 72,38 72,54
Provinsi Lampung 68,50 68,80 69,00 69,25 69,50
Sumber : BPS Provinsi Lampung, Susenas 2006-2010.
24
25. GOAL 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
TARGET 5: Menurunkan angka kematian bayi dan balita sebesar
dua pertiganya dalam kurun waktu 1990-2015
Indikator Proxy Capaian
1. Angka kematian bayi (AKB) per 1000 AKB :
kelahiran hidup 43 per 1.000 kh (SDKI 2007)
Target MDGs 29 per 1.000 kelahiran
hidup
Perlu perhatian Khusus
3. Anak usia 12-23 bulan yang Cakupan imunisasi campak
diimunisasi campak (90%) 93,6 % (2010 : Dinkes Prov Lampung)
Target Meningkat
Sudah tercapai
27. GOAL 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu
TARGET 6: Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga
perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015
Indikator Proxy Capaian
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran AKI :
hidup -228 per 100.000 kh (SDKI 2007)
Target MDGs 102/100.000
Perlu perhatian Khusus
Proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga Persalinan oleh tenaga kesehatan
kesehatan terlatih : 82,66 % (data Dinkes 2010)
Target MDGs 91 %
Akan Tercapai
Proporsi wanita 15-49 tahun berstatus kawin yang Menggunakan indikator :
sedang menggunakan atau memakai alat keluarga Peserta KB Aktif : 50,28% ( data Dinas
berencana (60%) Kesehatan tahun 2010)
Target MDGs 70,1 %
Akan Tercapai
29. TARGET 8
Dihentikannya penyebaran dan dikurangi insiden Malaria dan Tuberculosis pada
2015
Indikator Proxy Capaian
1. Prevalensi dan kematian akibat Malaria
Note : Annual malaria incidence (AMI) di
Mengendalikan penyakit malaria dan mulai provinsi lampung sebesar 4,4/1000
menurunnya jumlah kasus baru malaria pada penduduk (2010)
tahun 2015. Target MDGs 5/1000 penduduk
Akan Tercapai
2. Proporsi populasi pada area risiko Malaria
yang menggunakan pencegahan dan
pengobatan
33. TARGET 7A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah
tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak.
Indikator Proxy Capaian
1. Proporsi rumah tangga dengan akses -Perkotaan 72,12 (2010)
berkelanjutan terhadap air minum layak -Perdesaan 71,79 (2010)
Target MDGs
- Perkotaan 75,29
- Perdesaan 75,81
Akan Tercapai
2. Proporsi rumah tangga dengan akses -Perkotaan 71,45 (2010)
berkelanjutan terhadap sanitasi dasar -Perdesaan 38,55 (2010)
Target MDGs
- Perkotaan 76,80
- Perdesaan 55,54
Akan Tercapai
34. 1. JAMKESMAS DAN JAMKESTA (JAMINAN KESEHATAN
SEMESTA)
2. PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT DI KOTA BARU (TH 2012 AKAN
DIBANGUN UTK 50 KAMAR DAN DILENGKAPI SARANA
PRASARANA)
3. RS UMUM ABDOEL MOELOEK SEBAGAI RUMAH SAKIT
PENDIDIKAN
4. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
5. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT dan
PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN dan ANAK
6. PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
7. PENINGKATAN PUSKESMAS MENJADI PUSKESMAS RAWAT
INAP
8. PEMBANGUNAN PUSTU DAN POSKESDES
9. PUSAT LAYANAN KELILING UNTUK WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL
10.PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
35. HASIL YANG DICAPAI :
2. MENURUNNYA KASUS KEKURANGAN GIZI PADA BALITA DARI 16,5%
(2007) MENJADI 13,4% (2010)
MENINGKATNYA UMUR HARAPAN HIDUP DARI 67,6 TAHUN (2004)
MENJADI 69,5 TAHUN (2010)
MENURUNNYA ANGKA KEMATIAN BAYI DARI 55/1.000 KELAHIRAN
HIDUP (2003) MENJADI 43/1.000 KELAHIRAN HIDUP (2007)
MENURUNNYA ANGKA KEMATIAN IBU DARI 307/100.000
KELAHIRAN HIDUP (2003) MENJADI 228/100.000 KELAHIRAN HIDUP
(2007)
1. MENURUNNYA ANGKA KESAKITAN MALARIA (AMI) DARI 8,84/1.000
PENDUDUK (2004) MENJADI 2,26/1.000 PENDUDUK (2011)
2. MENINGKATNYA ANGKA KESEMBUHAN TB PARU (CR) DARI 83% (2004)
MENJADI 88% (2011)
36. UPAYA YANG TELAH & SEDANG
DILAKUKAN:
PENINGKATAN PUSKESMAS
RAWAT INAP 60 UNIT DARI 273
UNIT PUSKESMAS
REVITALISASI SELURUH
POSYANDU 7.626 POSYANDU DAN
1.507 POSKESDES PROGRAM KE DEPAN :
SHARING JAMKESTA RP. 5 M 2. PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
(2011) RP. 28 M (2012) UNTUK TANPA KELAS DI KOTA BARU
PENGOBATAN GRATIS LAMPUNG
PUSKESMAS DAN RS KELAS 3 3. PEMBANGUNAN PUSKESMAS PLUS
BANTUAN PEMENUHAN GIZI
DI DAERAH TERPENCIL
BAYI/BALITA UNTUK KELUARGA
4. DUKUNGAN PERALATAN KESEHATAN
MISKIN
UNTUK RUMAH SAKIT DAN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
PUSKESMAS
MELALUI APBD 2011 DISKES
RP.66, RSAM RP.114 M, 2012 5. PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
109,65 M, RSAM RP.114 M TERAPUNG DAN PUSKESMAS
TERAPUNG DI WILAYAH TERPENCIL
KEPULAUAN
6. RUMAH SAKIT KELILING
37. * Keberhasilan Pelayanan kesehatan tidak hanya dilihat pada besarnya
anggaran kesehatan saja tetapi yang terpenting adalah bagaimana
masyarakat memahami pola hidup sehat oleh sebab itu perlu
diperbanyak sosialisasi pada masyarakat bagaimana menuju hidup
sehat.
* Keberhasilan Pelayanan kesehatan selain dibutuhkan sarana
pelayanan kesehatan, juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat
tinggal dan prilaku masyarakat. Tanggungjawab pembangunan
kesehatan bukan semata tanggungjawab pemerintah, namun yang
yang penting adalah kepedulian dan insiatif masyarakat, ormas dan
dunia usaha