Dokumen tersebut membahas tentang promosi kesehatan di tempat kerja, dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung, serta memberikan dampak positif bagi pekerja dan lingkungan sekitar. Dibahas pula sasaran, kegiatan, lokasi, manfaat, dan kendala promosi kesehatan di tempat kerja, serta strategi yang dapat diterapkan seperti membentuk komite kesehatan dan program pelatihan K3.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu komunikasi dan beberapa konsep dasar dalam komunikasi kesehatan masyarakat seperti advokasi, kemitraan, pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, promosi kesehatan, dan komunikasi terapeutik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesehatan perkotaan dan masalah-masalah yang muncul di kawasan perkotaan. Masalah utama yang disebutkan adalah tingginya kepadatan penduduk, polusi lingkungan, dan keterbatasan sistem pelayanan kesehatan yang kurang responsif terhadap gaya hidup perkotaan. Dokumen ini juga menjelaskan sumber daya dan fasilitas kesehatan yang ada di perkotaan beserta tantangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan masyarakat dan epidemiologi. Prinsip-prinsip epidemiologi membahas tentang mempelajari kelompok manusia yang mengalami masalah kesehatan, menunjukkan frekuensi masalah kesehatan, dan mengkaji masalah kesehatan secara terperinci. Dokumen ini juga membahas tentang frekuensi masalah kesehatan, ukuran-ukuran epidemiologi, pencegahan penyakit menular dan tidak
Dokumen tersebut membahas perencanaan kesehatan daerah, termasuk tujuan normatif pembangunan kesehatan, peran dinas kesehatan, kaidah upaya kesehatan, spektrum barang publik dan privat, serta perencanaan strategis dan operasional."
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan yang merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan akibat hubungan antara lingkungan dengan manusia. Faktor lingkungan seperti biologis, fisik, dan sosial ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang fasilitas kesehatan lingkungan seperti perumahan, air bersih, pengelolaan limbah, dan dampak jika tid
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat meliputi faktor lingkungan (fisik dan sosial), perilaku (gaya hidup), genetik, dan kualitas pelayanan kesehatan. Lingkungan yang buruk, gaya hidup tidak sehat, riwayat penyakit keluarga, serta akses terhadap fasilitas kesehatan yang terbatas dapat mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan makalah pendek tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). ISPA adalah infeksi pada organ pernapasan yang disebabkan oleh masuknya kuman ke tubuh dan berlangsung kurang lebih 14 hari. Penyebabnya antara lain virus, bakteri, dan jamur. Gejalanya bervariasi dari ringan seperti batuk dan pilek hingga berat seperti demam tinggi dan kesulitan bernapas. Pencegahan ISPA meliputi pol
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan sanitasi dan hygiene untuk tempat-tempat umum seperti pasar, rumah makan, dan restoran berdasarkan peraturan pemerintah, yang mencakup fasilitas minimum seperti air bersih, toilet, tempat sampah, dan cuci tangan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan kesehatan jiwa komunitas. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, kategori pelayanan kesehatan jiwa, serta program dan aktivitas keperawatan kesehatan jiwa komunitas yang mencakup pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK), termasuk definisi, faktor-faktor penyebabnya seperti fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial, serta langkah diagnosis PAK. PAK didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja yang didukung data klinis dan analisis pekerjaan.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Dokumen tersebut membahas tentang konsep tumbuh kembang anak, yang mencakup pengertian pertumbuhan dan perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti genetik dan lingkungan, tahapan-tahapan tumbuh kembang mulai dari masa pra-natal hingga dewasa, serta karakteristik perkembangan pada setiap tahapan tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan masyarakat dan epidemiologi. Prinsip-prinsip epidemiologi membahas tentang mempelajari kelompok manusia yang mengalami masalah kesehatan, menunjukkan frekuensi masalah kesehatan, dan mengkaji masalah kesehatan secara terperinci. Dokumen ini juga membahas tentang frekuensi masalah kesehatan, ukuran-ukuran epidemiologi, pencegahan penyakit menular dan tidak
Dokumen tersebut membahas perencanaan kesehatan daerah, termasuk tujuan normatif pembangunan kesehatan, peran dinas kesehatan, kaidah upaya kesehatan, spektrum barang publik dan privat, serta perencanaan strategis dan operasional."
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan yang merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan akibat hubungan antara lingkungan dengan manusia. Faktor lingkungan seperti biologis, fisik, dan sosial ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang fasilitas kesehatan lingkungan seperti perumahan, air bersih, pengelolaan limbah, dan dampak jika tid
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat meliputi faktor lingkungan (fisik dan sosial), perilaku (gaya hidup), genetik, dan kualitas pelayanan kesehatan. Lingkungan yang buruk, gaya hidup tidak sehat, riwayat penyakit keluarga, serta akses terhadap fasilitas kesehatan yang terbatas dapat mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan makalah pendek tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). ISPA adalah infeksi pada organ pernapasan yang disebabkan oleh masuknya kuman ke tubuh dan berlangsung kurang lebih 14 hari. Penyebabnya antara lain virus, bakteri, dan jamur. Gejalanya bervariasi dari ringan seperti batuk dan pilek hingga berat seperti demam tinggi dan kesulitan bernapas. Pencegahan ISPA meliputi pol
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan sanitasi dan hygiene untuk tempat-tempat umum seperti pasar, rumah makan, dan restoran berdasarkan peraturan pemerintah, yang mencakup fasilitas minimum seperti air bersih, toilet, tempat sampah, dan cuci tangan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan kesehatan jiwa komunitas. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, kategori pelayanan kesehatan jiwa, serta program dan aktivitas keperawatan kesehatan jiwa komunitas yang mencakup pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK), termasuk definisi, faktor-faktor penyebabnya seperti fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial, serta langkah diagnosis PAK. PAK didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja yang didukung data klinis dan analisis pekerjaan.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Dokumen tersebut membahas tentang konsep tumbuh kembang anak, yang mencakup pengertian pertumbuhan dan perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti genetik dan lingkungan, tahapan-tahapan tumbuh kembang mulai dari masa pra-natal hingga dewasa, serta karakteristik perkembangan pada setiap tahapan tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Psikologi industri mempelajari perilaku manusia dalam konteks kerja berdasarkan teori-teori seperti kebutuhan Maslow dan faktor-faktor lingkungan kerja. Aspek-aspek seperti motivasi, seleksi pegawai, pelatihan, produktivitas dan stres dipengaruhi oleh faktor individu dan organisasi serta berdampak pada kinerja kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang program rehabilitasi bagi pekerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Program rehabilitasi meliputi aspek medis, kerja, dan sosial dengan tujuan memulihkan kemampuan pekerja sehingga dapat kembali bekerja dan mandiri. Dokumen juga menjelaskan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program rehabilitasi di tempat kerja.
Ceramah ini membahas tentang berbagai sumber stres kerja dan cara mengatasinya. Beberapa sumber stres yang disebutkan adalah beban kerja berlebihan, lingkungan kerja yang tidak nyaman, hubungan kerja yang buruk dengan rekan sekerja, dan hasil kerja yang tidak dihargai. Ceramah ini juga memberikan saran untuk mengurangi stres seperti berolahraga, berbincang dengan orang lain, dan berdoa.
Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari manusia dan segi-segi kejiwaan dalam konteks kerja di industri untuk memecahkan masalah sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas dengan mempertimbangkan faktor psikologis seperti motivasi, kepuasan, dan interaksi sosial karyawan.
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan lanjut usia sebagai individu, meliputi tujuan, fokus, tahapan, dan aspek-aspek pengkajian keperawatan lanjut usia seperti fisik, psikologis, sosial ekonomi, dan spiritual. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip umum pengkajian dan data dasar yang perlu dikaji pada lanjut usia serta rencana dan tindakan keperawatan yang
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan dan perusahaan. Faktor-faktor seperti kondisi kerja yang tidak aman, tindakan berbahaya, dan stres dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja yang berdampak negatif pada produktivitas dan biaya perusahaan. Langkah-langkah seperti memperbaiki kondisi kerja, pelatihan keselamatan, dan budaya keselamatan di tempat
Dokumen ini membahas tentang pengembangan kawasan tanpa rokok di Lampung. Data menunjukkan prevalensi merokok masih tinggi di Lampung, terutama di pedesaan. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat kawasan tanpa rokok untuk melindungi nonperokok dan generasi muda, serta langkah-langkah pengembangan kawasan tersebut meliputi sosialisasi, pembuatan kebijakan, dan penegakan hukum.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian promosi kesehatan, ruang lingkupnya, dan strategi yang digunakan seperti advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Model dan Nilai Promosi Kesehatan
Beberapa model yang dijelaskan dalam dokumen ini meliputi Model Kepercayaan Kesehatan, Model Transteoritik, Teori Aksi Beralasan, dan Stres dan Koping. Model-model ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang seperti persepsi, tahap perubahan perilaku, sikap, dan pengelolaan stres.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian promosi kesehatan, ruang lingkupnya, dan strategi yang digunakan seperti advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar komunikasi, termasuk komunikasi interpersonal, konseling, hambatan komunikasi, dan prinsip-prinsip komunikasi secara umum. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi dan manfaat komunikasi interpersonal, langkah-langkah konseling, hambatan komunikasi seperti keterbatasan waktu dan jarak psikologis, serta prinsip-prinsip komunikasi seperti menentukan tujuan dan me
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) dan skenario latihan tanggap darurat bencana gempa bumi di Desa Suka Ngaring. SPGDT mencakup komponen antisipasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, mitigasi, pemulihan, dan rekonstruksi. Latihan akan melibatkan korban, petugas lapangan, posko, puskesmas, rumah sakit, dan dinas untuk mengevalu
Dokumen tersebut membahas tentang promosi kesehatan di sekolah, termasuk 6W1H (mengapa, siapa, kepada siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana), tujuan, pelaksana, sasaran, materi, waktu, tempat, metode, strategi, pendekatan, dan manfaat promosi kesehatan di sekolah.
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. Tujuan Instruksional Mengetahui kebutuhan promosi kesehatan di tempat kerja Menjelaskan tujuan pelayanan kesehatan kerja Menggambarkan pelayanan dan kegiatan yang dilakukan dalam rangka kesehatan kerja Mengetahui beberapa program promosi kesehatan di tempat kerja
3. Kebutuhan promosi kesehatan di tempat kerja Sebagian orang bekerja dan meluangkan waktunya di tempat kerja Tidak dapat kesempatan untuk menerima manfaat promosi kesehatan masyarakat, krn promkes biasanya dilaksanakan pada jam kerja Kadang-kadang ada kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan Merupakan audiens yang captive, hampir 8 jam berada di kantor
4. Tujuan Pelayanan Kesehatan di tempat kerja Menetapkan dan memelihara lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan memberikan fasilitas kesehatan mental dan fisik yang berhubungan dengan pekerjaan Bekerja dengan meningkatkan kapabilitas kesehatan mental dan fisik pekerja
5. Tujuan Pelayanan Kesehatan di tempat kerja (WHO) Mengidentifikasi dan melakukan kontrol atas semua hal secara kimia, fisik, mekanik, biologis dan psikososial yang membahayakan bagi pekerja Menetapkan bahwa kebutuhan fisik dan mental di tempat kerja sesuai dengan kapabilitas, kebutuhan dan keterbatasan anatomik, fisiologik dan psikologik pekerja Memberikan pengukuran yang efektif untuk melindungi mereka-mereka yang rentan di tempat kerja
6. Aktivitas Pelayanan Kesehatan di tempat kerja Pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah diterima menjadi pegawai Treatment untuk masalah okupasional dan non okupasional Counselling Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan Melakukan kontrol lingkungan pekerjaan
7. Beberapa bahan-bahan kimia yang berbahaya Acrylamide monomer Arsenic Benzene Beryllium Carbon disulphide Diethyline dioxide Ethylene oxide
8. Langkah dalam kontrol lingkungan kerja Mengukur semua bahaya di tempat kerja Bila memungkinkan, menyingkirkan hal-hal yang berbahaya Melindungi pekerja dari bahaya yang potensial Menyediakan alat-alat yang aman Menyediakan pakaian yang aman Memberikan pengetahuan ttg bahaya dan keamanan di tempat kerja
9. Stress Pekerjaan: penyebabnya Ketidakpastian Jam kerja yang tidak pasti atau terlalu menekan pekerja Kekurangmampuan menyelesaikan pekerjaan Tidak realistik terhadap harapan Melakukan pekerjaan yang sebetulnya tidak perlu dikerjakan Mempunyai perilaku tipe A (terburu-buru, punya ambisi yang tinggi dsb) Terlalu banyak pekerjaan Peran atau deskripsi pekerjaan yang kurang jelas Ketidakberdayaan Terlalu banyak rapat Tidak mempunyai pengganti atau asisten dalam menjalankan pekerjaan Komunikasi yang kurang lancar atau minim Gaji dan honor yang kurang memuaskan
10. Penyebab Stress, lainnya Bekerja lebih dari yang seharusnya Kesulitan menyelesaikan masalah Peningkatan jumlah pekerjaan yang keliru Melewati suatu dead line pekerjaan atau melupakan janji Masalah berinteraksi dengan sesama teman Kegagalan personal
11. Pengertian Stress Perasaan tertekan, cemas dan tegang Stimulus atau respon yang menuntut individu untuk melakukan penyesuaian
12. Stressor Pekerjaan Lingkungan fisik: Cahaya, suara, suhu, udara terpolusi Individu: Konflik peran, peran ganda, beban kerja berlebih, tidak adakontrol, tanggungjawab & kondisi kerja Kelompok: Hubungan yang buruk dengan teman, atasan atau bawahan Organisasi: Desain struktur jelek, politik jelek, tidak ada kebijakan khusus
13. Perbedaan Individu yg Mempengaruhi Terjadinya Stress Kognitif/afektif: Tipe A/B Daya tahan Dukungan sosial Afektivitas negatif Biologi/demografi: Umur Jenis kelamin, seks Pekerjaan Ras
14. Konsekuensi Stress Subjektif: Ketakutan Apatis Perilaku: Alkoholisme Ketergantungan obat Mudah mendapatkan kecelakaan Kognitif: Konsentrasi rendah Hambatan Letih
15. Kekurangan & Kelebihan Beban Kerja Beban Kurang Penampilan Optimal Beban Lebih Rasa bosan & Motivasi turun Motivasi & energi tinggi Insomnia & mudah marah Absentisme Persepsi tajam Kesalahan meningkat Apatis Tenang Bimbang
16. Program Organisasi utk Mengelola Stress Analisis faktor dan klarifikasi Budaya perusahaan Merancang setting fisik Meningkatkan budaya organisasi Klarifikasi peran Pelatihan stress management
17. Program Individual utk Mengelola Stress Latihan dan olah raga Relaksasi & meditasi Humor Umpan Balik Menulis buku harian Monitoring otot Rekreasi
18. Manfaat promosi kesehatan di tempat kerja Mengurangi biaya untuk sakit: Mengurangi kecelakaan kerja Mengurangi biaya asuransi pekerjaan Mengurangi biaya training krn pekerja tidak mudah utk berhenti kerja Meningkatkan keinginan untuk bekerja sebaik-baiknya
19. Manfaat promosi kesehatan di tempat kerja Meningkatkan produktivitas kerja Mengurangi absen sakit Mengurangi absen bolos Meningkatkan moral pekerja Meningkatkan citra perusahaan Menarik staf untuk berkompetisi secara sehat Meningkatkan citra organisasi dengan melindungi dan menghargai pegawai.
20. Beberapa program promosi kesehatan di tempat kerja Program olah raga Pengelolaan hipertensi dan CHD Drug dan alkohol Stress management Smoking Pengurangan berat badan Keamanan Screening untuk kanker
21. Beberapa hal yang menyebabkan perusahaan/institusi tidak melaksanakan program promkes Tidak ada waktu Kekurangan ahli Kekurangan fasilitas Kekurangan sumber daya manusia Tidak ada minat (pada pekerja) Tidak ada komitmen (pada manajemen) Tidak percaya bahwa manajemen harus meminta pekerja melakukan sesuatu hal
22. Beberapa hal yang menyebabkan perusahaan/institusi tidak melaksanakan program promkes Manajemen meragukan kepentingan promkes di tempat bekerja Kekurangan dana Kesulitan untuk menyetujui program promkes Pekerjaan dengan shift Meragukan motivasi pekerja Kekurangan tempat penitipan anak
23. Hambatan pekerja untuk berpartisipasi dalam kegiatan promkes Giliran pekerjaan Hambatan dalam bahasa Kekurangan tempat penitipan anak Meragukan motivasi dari manajemen Mengurangi jam makan siang Terlalu lelah sehabis bekerja Kekurangan fasilitas Tidak ada waktu Tidak ada komitmen dari pihak manajemen Kekurangan minat Sibuk
24. Faktor-faktor yang menentukan efektivitas dan efisiensi Promkes di tempat kerja Secara aktif mencari kelompok yang peduli Mendengarkan tanpa membuat asumsi atau membuat kesimpulan Fokus pada kebutuhan kesehatan, tujuan, minat dan aspirasi dari kelompok Fokus pada kekuatan dan sumber yang ada Memastikan pengukuran penilaian kebutuhan yang tepat Memahami budaya dan berusaha memadukan, bukan mencoba mengubah Mempertimbangkan memasukkan promkes ke dalam sistem Membangun kerjasama dengan orang-orang dan agen, secara lokal Merencanakan, melaksanakan dan akhirnya melakukan evaluasi seluruh kegiatan
25. Thanking for your attention.. Referensi: Perkins, ER., Simnett, I., & Wright, L. 1999 Evidence-based Health Promotion. John Wiley & Sons, Inc, New York Kemm, J., & Close, A. 1995 Health Promotion Theory & Practice. Mac Millan Press, Ltd, London