Penyakit paru akibat pekerjaan dapat terjadi karena paparan berbagai zat berbahaya seperti debu, gas, dan asap selama bekerja. Tiga jenis penyakit paru yang paling umum adalah silikosis akibat paparan debu silika, asbestosis karena serat asbestos, dan pneumoconiosis pada penambang batubara akibat debu batubara. Ketiga penyakit ini menyebabkan fibrosis paru sehingga menurunkan kapasitas paru dan menimbulkan
Ipa8 kd9-gangguan pada sistem pernapasan manusia dan upaya untuk mencegah ata...SMPK Stella Maris
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang volume udara yang dapat ditampung oleh paru-paru dan berbagai gangguan sistem pernapasan seperti influenza, tonsilitis, faringitis, pneumonia, tuberculosis, asma, dan kanker paru-paru beserta gejala-gejalanya.
Paru-paru adalah organ penting sistem pernapasan yang berfungsi menukar oksigen dan karbon dioksida. Terdiri dari lobus dan alveoli, paru-paru menerima udara melalui bronkus dan menyebarkan oksigen ke darah. Beberapa penyakit paru-paru umum disebabkan oleh infeksi, asap rokok, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan penggunaan berbagai alat pemberian oksigen seperti Ventury Mask, Bag Valve Mask, pipa orofaring dan endotrakeal tube. Secara singkat, Ventury Mask digunakan untuk memberikan oksigen dengan konsentrasi tetap, Bag Valve Mask digunakan untuk resusitasi darurat, sedangkan pipa orofaring dan endotrakeal tube digunakan untuk menjaga terbukanya saluran napas.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk bagian-bagiannya, proses pernapasan, masalah yang dapat timbul, dan penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk bagian-bagiannya, proses pernapasan, masalah yang dapat timbul, dan penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk bagian-bagiannya, proses pernapasan, masalah yang dapat timbul, dan penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan manusia, meliputi pengertian, fungsi, organ dan bagian-bagian sistem pernapasan, serta cara kerja sistem pernapasan. Sistem pernapasan terdiri atas rongga hidung, tenggorokan, paru-paru, dan alveolus yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pernapasan merupakan proses otomatis yang penting untuk kelangsungan hidup.
Tinjauan teoritis membahas konsep dasar asma pada anak, termasuk definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, dan patofisiologi penyakit ini. Asma merupakan penyakit saluran pernafasan yang ditandai dengan penyempitan luar saluran nafas dan berbagai faktor dapat memicu serangan. Penanganan melibatkan pengobatan dan asuhan keperawatan yang tepat.
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAnurahlina08
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi sistem pernapasan manusia, meliputi definisi sistem pernapasan, fungsi paru-paru, alat-alat sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, dan mekanisme pertukaran gas. Juga dibahas mengenai kelainan dan penyakit sistem pernapasan serta cara mencegahnya.
Dokumen tersebut membahas tentang emfisema, gangguan paru yang ditandai dengan pelebaran saluran napas distal dan kerusakan dinding alveolus. Emfisema disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, polusi udara, dan infeksi paru. Gejalanya meliputi sesak napas, produksi sputum sedikit, dan penurunan fungsi paru. Pemeriksaan spirometri dan rontgen dada digunakan untuk diagnosis.
Sistem pernapasan manusia terdiri dari hidung, tekak, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, dan paru-paru. Proses pernapasan meliputi inspirasi, di mana oksigen masuk, dan ekspirasi, di mana karbon dioksida keluar. Beberapa kelainan sistem pernapasan umum meliputi influenza, asma, tuberkulosis, dan kanker paru-paru.
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan dan penyakit sistem pernapasan manusia seperti sinusitis, renitis, bronkitis, tonsilitis, faringitis, laringitis, pleuritis, pneumonia, tuberculosis, asma, emfisema, kanker paru-paru, dan polip, serta pengobatannya. Juga dibahas teknologi terkait seperti oksigen, regulator oksigen, dan bronkoskop.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan penggunaan berbagai alat pemberian oksigen seperti Ventury Mask, Bag Valve Mask, pipa orofaring dan endotrakeal tube. Secara singkat, Ventury Mask digunakan untuk memberikan oksigen dengan konsentrasi tetap, Bag Valve Mask digunakan untuk resusitasi darurat, sedangkan pipa orofaring dan endotrakeal tube digunakan untuk menjaga terbukanya saluran napas.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk bagian-bagiannya, proses pernapasan, masalah yang dapat timbul, dan penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk bagian-bagiannya, proses pernapasan, masalah yang dapat timbul, dan penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk bagian-bagiannya, proses pernapasan, masalah yang dapat timbul, dan penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernapasan manusia, meliputi pengertian, fungsi, organ dan bagian-bagian sistem pernapasan, serta cara kerja sistem pernapasan. Sistem pernapasan terdiri atas rongga hidung, tenggorokan, paru-paru, dan alveolus yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pernapasan merupakan proses otomatis yang penting untuk kelangsungan hidup.
Tinjauan teoritis membahas konsep dasar asma pada anak, termasuk definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, dan patofisiologi penyakit ini. Asma merupakan penyakit saluran pernafasan yang ditandai dengan penyempitan luar saluran nafas dan berbagai faktor dapat memicu serangan. Penanganan melibatkan pengobatan dan asuhan keperawatan yang tepat.
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAnurahlina08
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi sistem pernapasan manusia, meliputi definisi sistem pernapasan, fungsi paru-paru, alat-alat sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, dan mekanisme pertukaran gas. Juga dibahas mengenai kelainan dan penyakit sistem pernapasan serta cara mencegahnya.
Dokumen tersebut membahas tentang emfisema, gangguan paru yang ditandai dengan pelebaran saluran napas distal dan kerusakan dinding alveolus. Emfisema disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, polusi udara, dan infeksi paru. Gejalanya meliputi sesak napas, produksi sputum sedikit, dan penurunan fungsi paru. Pemeriksaan spirometri dan rontgen dada digunakan untuk diagnosis.
Sistem pernapasan manusia terdiri dari hidung, tekak, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, dan paru-paru. Proses pernapasan meliputi inspirasi, di mana oksigen masuk, dan ekspirasi, di mana karbon dioksida keluar. Beberapa kelainan sistem pernapasan umum meliputi influenza, asma, tuberkulosis, dan kanker paru-paru.
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan dan penyakit sistem pernapasan manusia seperti sinusitis, renitis, bronkitis, tonsilitis, faringitis, laringitis, pleuritis, pneumonia, tuberculosis, asma, emfisema, kanker paru-paru, dan polip, serta pengobatannya. Juga dibahas teknologi terkait seperti oksigen, regulator oksigen, dan bronkoskop.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
Ìý
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini
diharapkan mampu:
1.Mendiagnosis gejala-gejala penyakit
/gangguan pada sistem pernafasan.
2. Menganalisis pengaruh pencemaran udara
terhadap kelainan struktur dan fungsi
organ pernafasan.
3. Uraian Materi
1. Gangguan sistem pernafasan
Beberapa gangguan (kelainan dan penyakit) pada
sistem pernapasan manusia antara lain sebagai
berikut:
a. Asma adalah gangguan pada rongga saluran
pernapasan yang diakibatkan oleh kontraksi otot
polos pada trakea dan mengakibatkan penderita
sulit bernapas. ditandai dengan kontraksi yang
kaku dari bronkiolus . Asma biasanya disebabkan
oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma
bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara.
penyebab penyakit ini juga dapat terjadi
dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.
4. Gambar 16. Bronkiolus penderita asma (kiri) dibanding bronkiolus normal (kanan)
www.p2ptm.kemkes.go.id
5. b. Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit spesifik
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua
organ tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-
paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses
difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-
bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini
menyebabkan : · Peningkatan kerja sebagian otot
pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara
paru- paru · Mengurangi kapasitas vital dan
kapasitas pernapasan · Mengurangi luas
permukaan membran pernapasan, yang akan
meningkatkan ketebalan membran pernapasan
sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi
paru-paru
6. c. Faringitis merupakan peradangan
pada faring sehingga timbul rasa nyeri
pada waktu menelan makanan ataupun
kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus
dan dapat juga disebabkan terlalu banyak
merokok. Bakteri yang biasa menyerang
penyakit ini adalah Streptococcus
pharyngitis.
8. d. Bronkitis adalah penyakit karena
peradangan pada bronkus (saluran
yang membawa udara menuju paru-
paru). Penyebabnya bisa karena
infeksi kuman, bakteri atau virus.
Penyebab lainnya adalah asap rokok,
debu, atau polutan udara.
9. Gambar 18. Peradangan saluran bronkus pada penderita bronchitis
(kanan), bandingkan dengan bronkus normal (kiri)
http://sakitbronchitis.blogspot.com/
10. e. Pneumonia adalah peradangan paru-
paru dimana alveolus biasanya terinfeksi
oleh cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi
disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus
ke alveolus lain hingga dapat meluas ke
seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru.
Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus), Diplococcus
pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma
pneumoniae.
11. Gambar 19. Alveolus berisi cairan karena infeksi bakteri pada penderita pneumonia
(kanan), bandingkan dengan alveolus normal (kiri)
https://medlineplus.gov/
12. f. Emfisema adalah kelain paru-paru
disebabkan karena hilangnya elastisitas
alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat
dalam paru-paru. Pada penderita
emfisema, volume paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan orang yang sehat
karena karbondioksida yang seharusnya
dikeluarkan dari paru-paru terperangkap
didalamnya. Asap rokok dan kekurangan
enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
13. Gambar 20. Alveolus penderita emfisema dan alveolus normal
https://idnmedis.com/
14. g. Dipteri merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphterial yang dapat
menimbulkan penyumbatan pada
rongga faring (faringitis) maupun
laring (laringitis) oleh lendir yang
dihasilkan oleh bakteri tersebut.
16. h. Asfiksi adalah gangguan dalam
pengangkutan oksigen ke jaringan yang
disebabkan terganggunya fungsi paru-paru,
pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.
Misalnya alveolus yang terisi air karena
seseorang tenggelam. Gangguan yang lain
adalah keracunan karbon monoksida yang
disebabkan karena hemoglobin lebih
mengikat karbon monoksida sehingga
pengangkutan oksigen dalam darah
berkurang.
17. i. Kanker Paru-paru adalah kelainan karena
pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di
dalam jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi
pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh
bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama
dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria
dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak
rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk
menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak menutup
kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit
ini. Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah
penderita menghirup debu asbes, kromium, produk
petroleum, dan radiasi ionisasi.
18. j. Laringitis atau radang pada laring.
Penderita serak atau kehilangan suara.
Penyebabnya antara lain karena infeksi,
terlalu banyak merokok, minum
alkohol, dan terlalu banyak serak.
k. Sinusitis adalah kelainan karena radang
pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi
kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di
dalam sinus terkumpul nanah yang harus
dibuang melalui operasi.
19. 2. Tehnologi Pernafasan Pada Manusia
a. Teknologi Pulmotor/Alat Pernapasan Buatan
Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk melakukan
proses pernapasan buatan. Alat ini biasanya digunakan pada
pasien atau orang yang mengalami gangguan pernapasan,
seperti gangguan pernapasan karena tenggelam dan kaget
saat tersengat listrik.
Bentuk Pulmotor yang digunakan dalam keadaan darurat dan
yang berada di rumah sakit berbeda. Pulmotor yang ada di
rumah sakit dilengkapi dengan tabung oksigen berukuran
besar, dan biasanya dilengkapi dengan instalasi khusus yang
memudahkan untuk proses penggunaanya.
Pulmotor yang dilengkapi tabung oksigen lebih cepat
membantu proses pemulihan pernapasan, karena setelah
penyumbatan ditarik keluar, maka oksigen langsung
dimasukkan ke tubuh pasien, sehingga diharapkan kondisi
pasien bisa segera pulih seperti sediakala.
20. b. Teknologi Oxygen Catheter/Selang
Pernapasan.
Jika Anda pernah ke rumah sakit atau
menemani kerabat yang sedang dirawat, maka
terkadang kita melihat ada selang yang
terpasang di hidung pasien. Sebenarnya
selang apakah itu? Selang tersebut merupakan
bagian dari teknologi sistem pernapasan yang
disebut Oxygen Catheter atau Oxygen Cannula.
Selang tersebut berfungsi mengalirkan oksigen
ke dalam tubuh pasien. Mengapa ini dilakukan,
karena pasien memiliki ketidakmampuan
untuk menyerap oksigen secara mandiri.
21. Oxygen Catheter biasanya akan tersambung dengan
tabung oksigen yang diletakkan di samping tempat
tidur pasien. Oxygen Catheter biasanya dipasang ke
pasien pada kondisi-kondisi darurat saja, misalnya
saja jika ada pasien yang mengalami koma,
penyakit berat, setelah mengalami operasi dan
tindakan-tindakan lainnya. Untuk kenyamanan
pasien, sebaiknya pihak medis perlu memilih Oxygen
Catheter dengan kualitas yang baik, pertama pilihlah
yang paling efektif dan efisien dalam menyalurkan
oksigen, kedua pilihlah bahan Oxygen Catheter yang
lembut dan non kinking, dan memiliki ujung konektor
yang lunak. Ujung konektor yang lunak akan
memudahkan tenaga medis untuk memasukkan ke
oksigen outlet.
22. c. Teknologi Spirometer /Alat Diagnosa Kondisi
Paru-Paru
Spirometer merupakan alat yang digunakan untuk
diagnosa kondisi paru- paru. Kapasitas paru-paru
sering dijadikan parameter kerusakan yang terjadi
pada paru-paru seseorang. Proses pengukuran inilah
yang dilakukan oleh alat bernama Spirometer dan
proses pengukurannya diberi nama spirometri.
Untuk mengetahui kondisi paru-paru, maka
Spirometer akan mengukurnya dan kemudian
menampilkannya dalam bentuk grafik-grafik. Untuk
menentukan baik atau tidaknya, maka grafik dari
hasil pengukuran akan dibandingkan dengan grafik
pada kondisi paru-paru yang normal.
23. Spirometer sangat penting perannya
dalam dunia kesehatan paru-paru.
Spirometer berperan penting pada
penyakit obstruktif kronis (PPOK).
Teknologi sistem pernapasan yang satu ini
mampu mendiagnosa penyakit, mulai dari
pertama kali penyakit
24. d. Teknologi Nebulizer : Alat yang
Digunakan Oleh Penderita Asma
Nebulize merupakan alat yang sering
digunakan bagi mereka yang mengidap
asma kronis. Asma kronis ini merupakan
asma yang tidak bisa disembuhkan lagi,
tapi masih bisa diatasi dengan sejumlah
obat-obatan tertentu. Nebulizer sendiri
merupakan alat yang memiliki
kemampuan mengubah obat dalam
bentuk cair menjadi uap.
25. Nebulizer ini merupakan alat yang
dayanya dibantu dengan baterai.
Penderita asma yang menggunakan
Nebulizer akan merasa lebih lega saat
bernapas. Nebulizer mampu
mengubah partikel obat menjadi uap
dengan partikel yang sangat kecil.
26. Nebulizer terdiri dari beberapa jenis
antara lain adalah Nebulizer compressor,
Nebulizer ultrasonic, dan Nebulizer mesh.
Nebulizer compressor akan
menghasilkan gas dengan tekanan yang
tinggi. Nebulizer dengan tipe seperti ini
di pasaran harganya relatif lebih murah,
ini dikarenakan lebih boros listrik dan
lebih berisik saat proses penggunaannya.
Langkah-langkah menggunakan
Nebulizer adalah sebagai berikut:
27. a) Sebelum Anda menggunakan Nebulizer,
maka Anda perlu memastikan tangan
Anda bersih. Oleh karena itu cucilah
tangan Anda sebelum menggunakan
Nebulizer, sehingga hal ini bisa mencegah
kuman masuk ke paru-paru bersama obat.
b) Siapkan obat yang akan Anda masukkan
ke dalam Nebulizer, kemudian
tambahkanlah cairan bernama saline,
terutama jika dokter meresepkannya.
28. c) Setelah itu Anda bisa memasukkan wadah
berisi obat ke mesin Nebulizer.
d) Jika semua sudah siap, maka Anda bisa
memasang masker di wajah hingga hidung dan
mulut Anda tertutup.
e) Setelah semua siap, maka inilah saatnya Anda
menghidupkan mesin, dengan hidupnya
mesin, maka Anda bisa menghirup udaranya
menggunakan hidung dan mengeluarkan melalui
mulut.
f) Jika semua uap sudah keluar, maka Anda bisa
mengakhiri pengobatan
29. Rangkuman
1.Gangguan sistem pernafasan terjadi
karena organ-organ pernafasan
tidak berfungsi normal. Kelaianan
fungsi tersebut bisa disebabkan oleh:
a. Prilaku yang merusak organ
pernafasan, misalnya kebiasaan
merokok.
b. Polutan di udara yang melebihi
batas ambang, misalnya CO2.
c. Infeksi penyakit
30. 2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini dapat mengatasi
beberapa gangguan sistem
pernafasan, tetapi teknologi tersebut
membutuhkan biaya yang tidak
murah.
31. Pulmotor merupakan alat yang digunakan
untuk melakukan proses pernapasan
buatan.Alat ini biasanya digunakan pada pasien
atau orang yang mengalami gangguan
pernapasan, seperti gangguan pernapasan
karena tenggelam dan gangguan pernapasan
karena kaget
Oxygen Catheter biasanya dipasang ke pasien
pada kondisi-kondisi darurat saja, misalnya
saja jika ada pasien yang mengalami koma,
penyakit berat.