Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam organisasi, termasuk definisi pemimpin, pola hubungan antara tenaga kerja, corak interaksi antara pemimpin dan bawahan, serta syarat-syarat pemimpin ideal. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep kepemimpinan dalam organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan perusahaan dalam 3 kalimat. Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi, kepemimpinan berbeda dari manajemen karena lebih berfokus pada efektivitas sedangkan manajemen efisiensi, dan peran pemimpin meliputi aspek interpersonal, informasional, dan pengambilan keputus
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang definisi kepemimpinan dan gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian.
2) Juga membahas tentang hubungan antara tenaga kerja dalam perusahaan dan ciri-ciri pribadi pemimpin.
3) Membandingkan ciri-ciri pribadi antara manajer dari berbagai bidang fungsional seperti produksi, penjualan, dan administrasi.
Kepimpinan melibatkan proses mempengaruhi anggota organisasi untuk mencapai matlamat. Terdapat beberapa teori kepimpinan seperti teori tingkah laku, teori kontigensi, dan teori trait yang menjelaskan ciri-ciri pemimpin berkesan. Pemimpin perlu mempunyai kemahiran komunikasi, pengetahuan, dan motivasi untuk memimpin anggota mencapai sasaran.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan, termasuk karakteristik pemimpin, pendekatan perilaku kepemimpinan, pendekatan kontinjensi kepemimpinan, dan model-model kontinjensi seperti model Fiedler dan teori situasional Hersey-Blanchard.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan dan berbagai pendekatan dalam studi kepemimpinan seperti pendekatan sifat, perilaku, kontinjensi, serta teori-teori kepemimpinan kontemporer.
2. Ada beberapa pengertian kepemimpinan yang disebutkan yaitu sebagai perilaku mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kinerja.
3. Berbagai pendekatan d
Kepemimpinan ldks smp islam al hikmah 2018 2019Viki Iswanto
油
Organisasi adalah wadah kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama melalui hubungan formal dan hirarki. Kepemimpinan dalam organisasi dipengaruhi oleh faktor genetik, sosial, dan lingkungan, serta memerlukan keterampilan konseptual, komunikasi, administrasi, dan teknis. Gaya kepemimpinan beragam antara lain birokrasi, transaksional, otokratis, karismatik, partisipatif
Presentasi ini membahas bagaimana kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting dalam komunikasi organisasi. Tipe-tipe kepemimpinan dapat mempengaruhi pemimpin dalam hal komunikasi interpersonalnya, pemberian perintah atau tugas, pengembangan hubungan atasan dan bawahan, serta lain sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan manajemen strategik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tiga bentuk kepemimpinan (otoritarian, demokratis, dan laissez-faire), peranan pemimpin dalam manajemen partisipatif, serta model manajemen strategik Whittaker yang mencakup misi, visi, nilai-nilai, analisis lingkungan, strategi, tujuan, sasaran, dan pemantauan kinerja.
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)Hafizdaprianto
油
Mau menjadi seorang pemimpin yang efektif, serta Luar Biasa?
Mau menjadi pemimpin yang berkarakter dan disukai oleh para bawahan kita?
Menghilangkan hambatan-hambatan dalam hubungan antara Atasan dan Bawahan??
Silahkan Lihat Presentasi ini :
Ilmu Kepemimpinan Efektif - By Hafizd Aprianto, ST.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek kepemimpinan, mulai dari tahap-tahap perkembangan individu, definisi kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, kompetensi pemimpin, tugas pemimpin, gaya kepemimpinan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan."
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan manajemen serta gaya-gaya kepemimpinan. Secara ringkas, kepemimpinan adalah proses memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan, sedangkan manajemen meliputi fungsi-fungsi seperti perencanaan dan pengorganisasian. Ada tiga gaya kepemimpinan yaitu otokratik, demokratik, dan bebas terkendali, dimana masing-masing memiliki kekuatan dan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kepemimpinan dan perilaku organisasi. Kepemimpinan didefinisikan sebagai pengaruh antarpribadi untuk mencapai tujuan tertentu melalui komunikasi. Perilaku organisasi mempelajari bagaimana perilaku individu dan kelompok mempengaruhi kinerja organisasi. Faktor seperti budaya organisasi, tugas pemimpin, dan karakteristik individu seperti kepribadian mempengaruhi perilaku dalam organis
1. Pentingnya persamaan persepsi individu dalam tim dan kemampuan bekerja sama tim untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Diperlukan upaya manajemen dalam memfasilitasi kebersamaan tim melalui berbagai proses pembelajaran untuk membangun kerja sama yang solid dan menjadikan tim sebagai sumber daya yang kuat bagi organisasi.
Teks tersebut membahas tentang kepemimpinan dan manajemen organisasi. Terdapat definisi kepemimpinan, tujuan, fungsi, dan karakteristik kepemimpinan. Juga dibahas tentang manajemen, organisasi, fungsi organisasi, dan tipe-tipe kepemimpinan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan dan berbagai pendekatan dalam studi kepemimpinan seperti pendekatan sifat, perilaku, kontinjensi, serta teori-teori kepemimpinan kontemporer.
2. Ada beberapa pengertian kepemimpinan yang disebutkan yaitu sebagai perilaku mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kinerja.
3. Berbagai pendekatan d
Kepemimpinan ldks smp islam al hikmah 2018 2019Viki Iswanto
油
Organisasi adalah wadah kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama melalui hubungan formal dan hirarki. Kepemimpinan dalam organisasi dipengaruhi oleh faktor genetik, sosial, dan lingkungan, serta memerlukan keterampilan konseptual, komunikasi, administrasi, dan teknis. Gaya kepemimpinan beragam antara lain birokrasi, transaksional, otokratis, karismatik, partisipatif
Presentasi ini membahas bagaimana kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting dalam komunikasi organisasi. Tipe-tipe kepemimpinan dapat mempengaruhi pemimpin dalam hal komunikasi interpersonalnya, pemberian perintah atau tugas, pengembangan hubungan atasan dan bawahan, serta lain sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan manajemen strategik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tiga bentuk kepemimpinan (otoritarian, demokratis, dan laissez-faire), peranan pemimpin dalam manajemen partisipatif, serta model manajemen strategik Whittaker yang mencakup misi, visi, nilai-nilai, analisis lingkungan, strategi, tujuan, sasaran, dan pemantauan kinerja.
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)Hafizdaprianto
油
Mau menjadi seorang pemimpin yang efektif, serta Luar Biasa?
Mau menjadi pemimpin yang berkarakter dan disukai oleh para bawahan kita?
Menghilangkan hambatan-hambatan dalam hubungan antara Atasan dan Bawahan??
Silahkan Lihat Presentasi ini :
Ilmu Kepemimpinan Efektif - By Hafizd Aprianto, ST.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek kepemimpinan, mulai dari tahap-tahap perkembangan individu, definisi kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, kompetensi pemimpin, tugas pemimpin, gaya kepemimpinan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan."
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan manajemen serta gaya-gaya kepemimpinan. Secara ringkas, kepemimpinan adalah proses memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan, sedangkan manajemen meliputi fungsi-fungsi seperti perencanaan dan pengorganisasian. Ada tiga gaya kepemimpinan yaitu otokratik, demokratik, dan bebas terkendali, dimana masing-masing memiliki kekuatan dan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kepemimpinan dan perilaku organisasi. Kepemimpinan didefinisikan sebagai pengaruh antarpribadi untuk mencapai tujuan tertentu melalui komunikasi. Perilaku organisasi mempelajari bagaimana perilaku individu dan kelompok mempengaruhi kinerja organisasi. Faktor seperti budaya organisasi, tugas pemimpin, dan karakteristik individu seperti kepribadian mempengaruhi perilaku dalam organis
1. Pentingnya persamaan persepsi individu dalam tim dan kemampuan bekerja sama tim untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Diperlukan upaya manajemen dalam memfasilitasi kebersamaan tim melalui berbagai proses pembelajaran untuk membangun kerja sama yang solid dan menjadikan tim sebagai sumber daya yang kuat bagi organisasi.
Teks tersebut membahas tentang kepemimpinan dan manajemen organisasi. Terdapat definisi kepemimpinan, tujuan, fungsi, dan karakteristik kepemimpinan. Juga dibahas tentang manajemen, organisasi, fungsi organisasi, dan tipe-tipe kepemimpinan.
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptxHospitality Industry
油
Dokumen tersebut membahas tentang peran supervisor dalam industri hospitality khususnya dalam memberikan motivasi kepada pekerja. Dokumen menjelaskan teori-teori kebutuhan dan motivasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seperti sikap, keterampilan, hubungan antara pekerja dan manajemen, serta sarana pendukung. Dokumen juga menjelaskan peran dan tugas supervisor serta kompetensi yang dibutuhkan seperti per
Dokumen tersebut membahas tentang peran kepemimpinan dan proses pengambilan keputusan. Peran kepemimpinan meliputi perencanaan, memandang ke depan, pengembangan loyalitas, pengawasan, dan pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengembangan solusi, dan pemilihan solusi. Kepemimpinan berperan penting dalam proses pengambilan keputusan organis
Dokumen tersebut membahasakan konsep kepimpinan dan motivasi. Ia mendefinisikan kepimpinan sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan, dan motivasi sebagai dorongan internal untuk berusaha mencapai tujuan. Dokumen ini juga membandingkan gaya kepimpinan seperti autokratik, demokratik dan laissez-faire, serta menjelaskan teori-teori motivasi seperti hirarki kebutuhan Mas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hakikat kepemimpinan dan berbagai teori kepemimpinan seperti teori sifat, perilaku, situasi, dan kewibawaan.
2. Juga membahas mengenai berbagai gaya kepemimpinan seperti otokratis, demokratis, dan lainnya.
3. Tujuan penulisan dokumen tersebut adalah untuk melatih mahasiswa menulis dan mema
6, kwh, agung rismawan, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dab gaya kepemim...AgungRismawan1
油
Teks tersebut membahas tentang komunikasi dan gaya kepemimpinan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan beberapa hal berikut:
1. Definisi kepemimpinan dan pendekatan gaya kepemimpinan seperti pendekatan Blake dan Mouton serta pendekatan situasional.
2. Beberapa pendekatan gaya kepemimpinan seperti pendekatan kepemimpinan tim dan kepemimpinan transformasional.
3. Pentingnya komunikasi yang baik ant
Dokumen tersebut membahas berbagai teori kepemimpinan, termasuk teori sifat, teori perilaku situasi, teori kewibawaan, dan teori situasi. Juga membahas gaya kepemimpinan seperti otokratis, partisipatif, demokrasi, dan kendali bebas. Teori kepemimpinan berfokus pada karakteristik pemimpin, interaksi pemimpin dan pengikut, serta situasi organisasi.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai sebuah istilah, apakah kepemimpinan itu ernilai ilmiah atau
tidak lebih dari sebuah aplikasi praktis yang muncul karena kebutuhan nyata.
Keduanya adalah benar, terlepas dari apakah pemimipin yang menampilkan
perilaku kepemimpinan itu menjadi kaidah-kaidah ilmiah sebagai acuan atau
tidak.
Banyak ahli mengemukakan pendapat dan teorinya tentang
kepemimpinan. Teori yang mereka kemukakan beraneka ragam. Keragaman
itu disebabkan antara lain oleh tiga hal. Pertama, teori dirumuskan berdasarkan
bukti empiris atau hasil penelitian. Kedua, perbedaan sudut pandang para ahli
mengenai manusia organisasi. Ketiga, hakikat dan substansi tugas yang
dilakukan dalam kerangka praktek kepemimpinan itu. Jika ditelaah secara
mendalam, kepemimpinan selali bersifat bipolar, yaitu mengandung unsur
pimpinan yang dipimpin. Sukses organisasi mungkin ditentukan oleh
pimpinannya atau mungkin karena dorongan luar biasa dari bawahan untuk
bekerja, atau mungkin karena keduanya. Konsep kepemimpinan modern
eranjak dari tesis bahwa sukses organisasi dalam mengemban misinya
ditentukan oleh interaksi produktif antara pemimpin (leader) dengan yang
dipimpin (staff), yang secara teknis mempunyai kedudukan dan fungsi berbeda.
Begitu banyak teori tentang kepemimpinan, yang mencakup mengenai
hubungan yang ada dalam suatu organisasi, corak interaksi bawahan dengan
atasannya dan juga mengenai perilaku pemimpin yang efektif. Sehingga perlu
pemahaman lebih dalam mengenai hal ini, sehingga penulis melakukan
penulisan ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan yang ada dalam suatu kelompok?
2. Apa saja jenis interaksi antara pemimpin dengan bawahannya?
2. 2
3. Apa syarat-syarat menjadi pemimpin?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa mengetahui hubungan yang ada dalam kelompok.
2. Mahasiswa mengetahui jenis interaksi antara pemimpin dengan
bawahannya
3. Mahasiswa mengetahui syarat-syarat menjadi pemimpin.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan antara tenaga kerja dalam perusahaan
Dalam organisasi formal dapat kita bedakan dua macam manajer sebagai
pemimpin. Pendekatan kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri pribadi manajer
(sebagai pemimpin) dalam mencapai keberhasilan berdasarkan perilaku yang
menggambarkan berbagai gaya manajemen atau kepemimpinan.
1. Mengepalai keseluruhan organisasi
Pemimpin yang mengepalai seluruh organisasi adalah Manajer puncak yang
memulai dan memiliki usahanya sendiri, yang memimpin perusaannya
sendiri.
2. Mengepalai satu bagian atau satu unit dari organisasi
Tenaga kerja sebagai komponen manusia dalam sistem organisasi
berhubungan secara terus menerus dengan para tenaga kerja lainnya
Setiap tenaga kerja memiliki pola hubungan antara tenaga kerja sendiri. Ada
4 macam pola hubungan antar tenaga kerja, yaitu pola hubungan pada tingkat:
a) Manajemen Puncak
Manajemen yang banyak berhubungan dengan orang orang yang
bekerja di luar organisasi perusahaannya (seperti: Pejabat, Pemerintahan,
nasabah / langganan). Karena ia harus peka dan tanggap terhadap peristiwa
yang terjadi di sekitar perusahaannya yang mempengaruhi kelancaran
perkembangan usahanya. Manajer Puncak bekerja secara langsung dengan
bawahannya. Karena itu Kepribadian Manajer Puncak mempunyai dampak
pada keseluruhan organisasi perusahaan.
4. 4
b) Manajemen Madya
Manajemen yang mempunyai hubungan dengan atasan, rekan
setingkat dan bawahan yang semuanya menduduki jabatan kepemimpinan.
Manajer ini berhubungan dengan orang-orang diluar perusahaan, ia juga
mempunyai peran ganda. Dan berperan sebagai bawahan, rekan, atasan dan
wakil dari perusahaan. Ia juga mempunyai peran penting sebagai
penghubung dan kreatif antara tingkat-tingkat manajemen rendah dengan
tinggi. Meringkaskan data dari bawahannya untuk dilaporkan ke atasannya
beserta dengan pandangannya, dapat pula menerjemahkan kebijaksanaan
untuk tingkat manajemen bawahannya. Kepemimpinanya lebih bercorak
perorangan, lebih banyak menghadapi manajer bawahannya secara sendiri
dari pada kelompok. Cara memimpinnya dipengaruhi oleh bagaimana Ia
sebagai bawahannya dipimpin atasannya. Pengaruhnya akan dirasakan oleh
kesatuan yang dipimpinnya.
c) Manajemen Pertama
Manajer ini mempunyai pola yang serupa dengan Manajemen
Madya. Bedannya yaitu bawahannya bukan memegang jabatan pemimpin.
Manajer Pertama juga disebut tenaga kerja yang berada ditengah (the man
in the - middle,Petit,1975) antara manajer dan para pekerja. Tergantung
dari jenis pekerjaannya manajer pertama menghadapi bawahannya secara
perorangan atau kelompok. Pada umumnya interaksi antara pekerja
bawahannya lebih besar dari pada interaksi antar tenaga kerja pada tingkat
organisasi yang lebih tinggi.
d) Tenaga kerja Produktif
Tenaga kerja ini menduduki jabatan yang terendah dalam organisasi
perusahaan, berhubungan dengan rekan dan atasan saja. Peran utamanya
adalah sebagai Bawahan, dan dapat memberikan pengaruh nyata dalam
keberhasilan kepemimpinan atasannya. Bersifat ketergantungan pada
5. 5
tenaga kerja lainnya. Artinya dapat melakukannya dengan seimabang
(masing -masing tenaga kerja memerlukan tenaga kerja lainnya dalam
derajat yang sama), dapat pula hubungan ketergantungan yang tidak
seimbang (tenaga kerja yang satu lebih memerlukan tenaga kerja yang lain
dari pada sebaliknya). Hubungan antara atasan-bawahan merupakan
hubungan ketergantungan yang tidak seimbang.
2.2 Ciri-ciri Pribadi
Ciri-ciri Pemimpin yang berhasil terdapat pandangan bahwa kepemimpinan
hanya orang tertentu saja dan yang mempunyai bakat untuk memimpinlah yang bisa
jadi seorang pemimpin. Efektivitas kepemimpinan ditentukan oleh kepribadian
pemimpin. Pemimpin juga memiliki kualitas yang lebih baik dari pada pengikutnya
(bawahan), dan mempunyai ciri-ciri yang tidak dipunyai pengikutnya.
(Andreas Dananjaya,1985), mengemukakan adanya perbedaan dalam nilai
operatif pada manajer yang berhasil dengan manajer yang kurang berhasil. Manajer
yang berhasil memiliki nilai operatif yang berhubungan dengan kondisi atau
sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan
dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan
dan nilai -nilai yang menunjukkan pandangan jauh ke depan dan sikap yang selalu
waspada. Sebaliknya, manajer kurang berhasil memiliki nilai - nilai operatif yang
berhubungan dengan prestise atau gengsi seseorang. (De Bono, 1986) Yang
menentukan keberhasilan seseorang atau sekelompok orang yaitu ciri kepribadian:
A Little Madness
Orang yang tahu dengan pasti dan jelas tentang apa yang ia inginkan, serta
memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai tujuan.
Very Talented
Orang yang memiliki bakat sangat menonjol dibidang tertentu.
6. 6
Faktor lainnya ialah :
Rapid Growth Field
Orang yang bekerja dalam bidang yang berkembang sangat cepat
mempunyai peluang lebih banyak untuk berhasil, dari pada orang yang
bekerja di bidang yang tidak berkembang dengan cepat.
Contohnya : Bidang teknologi yang berkembang dengan cepat, keadaan
inilah yang memungkinkan bakat untuk berkembang.
Luck
Ketepatang orang yang dengan sangat kebetulan untuk melakukan
usahanya, serta ada orang yang juga sulit untuk memulai usahanya.
2.3 Corak Interaksi Pemimpin dengan Bawahannya
1. Kepemimpinan Transaksional
Pemimpin berinteraksi dengan bawahannya melalui proses transaksi. Bass
dan Avolio (1994) membagi empat macam transaksi, yaitu:
a. Continget reward; bawahan dijanjikan imbalan yang setimpal jika dapat
bekerja dengan baik, jika anda bekera baik akan saya beri imbalan yang
baik.
b. Management by exception-active; pemimpin aktif dan memantau ketat
pelksanaan tugas bawahan agar tidak membuat kesalahan atau agar
kesalahan bawahan dapat diketahui dan diperbaiki dengan cepat. silahkan
mengerjakan tugas anda, saya akan awasi secara ketat sehingga jika terjadi
kesalahan saya akan bantu anda.
c. Management by exception-passive; pemimpin baru akan bertindak setelah
terjadi kegagalan untuk mencapai tujuan bekerja. silahkan melaksanakan
pekerjaan anda, jika timbul masalah usahakan untuk mengastasi masalah
7. 7
anda sendiri, saya baru akan membantu anda jika saya lihat anda tidak
mampu mengatasi permasalahan tersebut.
d. Laissez-faire; pemimpin membiarkan bawahannya melakukan tugas tanpa
ada pengawasan dari dirinya, dengan akat lain kerja bawahan adalah
tanggung jawab bawahan. silahkan anda melakukan tugas anda secara
mandiri, anda mampu dan harus bertanggung jawab atas hasil pekerjaan
anda.
2. Kepemimpinan Transformasional
Interaksi antara pemimpin dan bawahan ditadai oleh pengaruh pemimpin
untuk mengubah perilaku bawahan menjadi seseorang yang merasa mampu dan
bermotiasi tinggi serta berupaya mencapai prestasi kerja yang tinggi dan
bermutu.Terdapat lima aspek kepemimpinan transformasional, yaitu:
a. Attributed charisma; pemimpin mendahulukan kepentingan perusahaan dan
kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.
b. Inspirational leadership / motivation; pemimpin mampu menimbulkan
inspirasi pada bawahannya, antara lain dengan menentukan standar-standar
tinggi, memberikan keyakinan bahwa tujuan dapat dicapai.
c. Intellectual stimulation; bawahan merasa pemimpin mendorong mereka
untuk memikirkan kembali cara keja mereka, untuk mencari cara-cara baru
dalam mempersepsi tugas-tugas mereka.
d. Individualized consideration; bawahan merasa diperhatikan dan
diperlakukan secara khusus oleh pimpinannya. Pemimpin memperlakukan
bawahan sebagai seorang pribadi yang memiliki kecakapan, kebutuhan,
keinginan masing-masing
e. Idealized influence; pemimpin berusaha melalui pembicaraan
mempengaruhi bawahan dengan menekanka pentingnya nilai-nilai dan
keyakinan, pentingnya kaitan ppada keyakinan,perlu dilmilikinya tekad
dalam mencapai tujuan.
8. 8
2.4 Perilaku Pemimpin yang Efektif
Kepemimpinan merupakan seuah fenomena universal. Siapapun
menjalankan tugas-tugas kepemimpinan, manakala dalam tugas itu dia erinteraksi
dengan orang lain. Bahkan dalam kapasitas priadi pun, di dalam tuuh manusia itu
ada kapasitas atau potensi pengendali yang pada intinya memfasilitasi seseorang
untuk dapat memimpin dirinya sendiri. Oleh karen kepemimpinan itu merupakan
sebuah fenomena yang kompleks, maka amat sukar untuk membuat rumusan
menyeluruh tentang arti kepemimpinan.
Oleh karenanya, tidak ada satu definisi kepemimpinan pun dapat
dirumuskan secara sangat lengkap untuk mengastraksikan perilaku sosial atau
perilaku interaktif manusia didalam organisasi yang memiliki regulasi dan struktur
tertentu, serta misi yang kompleks.
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana pimpinan dilukiskan akan
memberi perintah atau pengaruh bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan
orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Mc. Farland
: 1978), kepemimpinan adalah seni mengkoordinasi Dn memberi arah kepada
individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (J.M Pfiffner :
1980), kemampuan mengambil inisiatif dalam situasi sosial untuk menciptakan
bentuk dan prosedur baru dan mengatur perbuatan dengan memangkitkan
kerjasama ke arah tercapainya tujuan. (Oteng Sutisna : 1983)
Dari beberapa definisi memeri gambaran yang cukup luas dan mendalam
tentang kepemimpinan. Beberapa rumusan lain yang dapat ditarik dari definisi
diatas adalah:
1. Kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok untuk mengkoordiansi dan memberi arah kepada individu atau
kelompok yang tergabung di dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
9. 9
2. Aktivitas pemimpin antara lain terjelma dalam bentuk memberi perintah,
membimbing dan mempengaruhi kelompok kerja atau orang lain dalam
rangka mencapai tertentu secara efektif dan effisien.
3. Aktivitas pemimpin dapat dilukiskan sebagai seni (art) dan bukan ilmu
(science) untuk mengkoordinasi dan memerikan arah kepada anggota
kelompok dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
4. Mempimpin adalah mengambil inisiatif dalam rangka situasi sosial (bukan
perorangan) untuk membuat prakarsa baru, menentukan prosedur,
merancang perbuatan dan segenap kreatifitas lain, dan karena itu pulalah
tujuan organisasi akan tercapai.
5. Pimpinan tidak memisahkan diri dari kelompoknya. Pimpinan bekerja
dengan orang lain, bekerja melalui orang lain atau keduanya.
2.5 Syarat-syarat Pemimpin Ideal
Berdasarkan hasil kajian terhadap sejumlah literatur dan sintesis dari diskusi
yang dilakukan dengan mahasiswa, ahwa untuk menjadi pemimpin yang ideal harus
memenuhi persyaratan tertentu. Hal ini dikarenakan tugas pokok pimpinan paling
tidak memiliki tiga dimensi, yaitu memimpin sekelompok orang, menggerakan
sumer daya material dan melaksanakan pekerjaan dengan dan melalui orang lain.
Pemimpin ideal harus memiliki kelebihan diandingkan dengan kelompok yang
dipimpinnya sekaligus ada kesadaran dalam dirinya bahwa dia memiliki
kelamahan. Misalnya, dia memiliki kelemahan dalam pekerjan teknis, tetapi
memiliki kelebihan dalam menggerakan orang. Leih jauh lagi, baik karena jabatan
formal atau karena kepentingan tertentu, seseorang yang menjalankan fungsi
kepemimpinan setidaknya harus memiliki persyaratan atau sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Memiliki inteligensi yang tinggi
3. Memiliki fisik yang kuat
4. Berpengetahuan luas
10. 10
5. Percaya diri
6. Dapat menjadi anggota kelompok
7. Adil dan bijaksana
8. Tegas dan berinisiatif
9. Berkapasitas membuat keputusan
10. Memiliki kestabilan emosi
11. Sehat jasmani dan rohani
12. Bersifat prospektif.
1. Bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Pemimpin menghargai manusia tidak hanya seagaimana adanya,
akan tetapi manusia sebagaimana makhluk tuhan. Dengan demikian seorang
pemimpin tidak melihat manusia dari satu sisi saja, misalnya agama
inteligensi, kondisi fisik, tingkat sosial ekonomi, dan latar belakang
keturunan untuk kepentingan mendudukkan label tertentu kepadanya
melainkan memandangnya utuh sebagai makhluk Tuhan.
2. Memiliki Inteligensi yang Tinggi
Kemampuan analisis yang tinggi adalah syarat mutlak bagi
kepemimpinan yang efektif. Mengapa kemampuan analisis ini diperlukan?
Seringkali pemimpin menghadapi kondisi dilematis yang tidak dapat
dipecahkan melalui kerangka berfikir simplistik. Sering pula dia
menghadapi fenomena yang kompleks dan data yang rumit, yang masing-
masingnya harus ditelaah secara tali temali.
3. Memiliki Fisik yang Kuat.
Tidak jarang seorang pemimpin harus bekerja dalam waktu lama dan
sangat melelahkan. Pemimpinan organisasi besar menuntut ketahanan dan
kekuatan fisik dalam waktu yang lama karena mempunyai kesibukan luar
biasa dan seringkali lebih sibuk dari dugaan orang banyak.
11. 11
4. Berpengetahuan Luas.
Kegagalan seorang pimpinan antara lain disebabkan oleh karena
rendahnya kemampuan teoritis dan ketidakmampuan bertindak secara
praktis. Sebaliknya, pemimpin yang profesional perlu memiliki kedua-
duanya. Dengan pengetahuan luas, tidak berarti bahwa seorang harus
lulusan universitas atau akademi. Insan akademik tidak jarang memiliki
pengetahuan yang sempit secara keorganisasian, sementara itu orang yang
berpendidikan rendah adakalanya memiliki pengetahuan luas dengan
kecakapan praktis yang memadai.
5. Percaya Diri
Percaya diri tidak sama dengan diri sendiri dan tidak percaya pada
orang lain. sikap seseorang terhadap konsep dan keyakinan dirinya (self-
confidence) adalah faktor penentu kesuksesan kerja seorang pimpinan.
Pimpinan yang sukses bersikap konsisten atau tidak labil menghadapi
situasi yang variatif.
6. Dapat Menjadi Anggota Kelompok
Seorang pemimpin selalu bekerja dengan dan melalui anggota
kelompoknya. Kerjasama itu amat terasa essensi dan urgensinya, karena
adanya perpaduan antara pemimpin dengan anggota kelompoklah, tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif dan effisien. Seorang pemimpin
berada di dalam kelompok bukan di luarnya. Kelompok mempercayai
pimpinan sebagian dari dirinya. Aktivitas pemimpin didasari atas
kepentingan kelompok atau organisasi, bukan karena misi pribadi yang
terlepas dari sistem lain.
7. Adil dan Bijaksana
Sesuai dengan kodratnya manusia ingin diperlakukan secara adil.
Dia tidak berbekalkan bijak, melainkan juga harus bijak. Seorang pemimpin
karenanya harus membuat kebijakan sekaligus kebaikan. Keadilan
mengandung makna kesesuaian antara Hak dan kewajiban, posisi dengan
tugas, dan prinsip keseimbangan lain. pemimpin yang menganakemaskan
satu kelompok dan membebani secara berlebihan kelompokn lain, berada di
ambang kehancuran.
12. 12
8. Tegas dan Berinisiatif.
Tegas tidak identik dengan kaku dan keras, bukan pula otoriter atau
diktator. Ketegasan adalah kemampuan mengambil keputusan atas dasar
keyakinan tertentu, dengan didukung oleh data yang kuat atau naluri intuitif
yang jitu. Berinisiatif berarti pula berarti bahwa seseorang yang menduduki
posisi pimipinan mampu membuat gagasan baru, inovasi baru atau atau
tindakan lain yang menduduki posisi pimpinan mampu membuat gagasan
baru.
9. Berkapasitas Memuat Keputusan
Organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat menelorkan
keputusan-keputusan dengan kualitas yang baik. Membuat keputusan pada
intinya adalah memecahkan persoalan keorganisasian. Pemimpin
mempunyai kapasitas membuat keputusan akan dapat membawa
organisasinya mencapai tujuan tertentu.
10. Memiliki Kestabilan Emosi
Ciri manusia beremosi stabil adalah sabar dan tidak mengambil
inisiatif dalam situasi emosional, kecuali benar-benar terpaksa. Kalau pun
dia terpaksa mengambil keputusan dalam situasi emergensi, nuansa
kesabaran itu masih tampak, dan tidak sengaja mengambil pilihan yang
fatalistik. Pempinan yang sabar didambakan oleh pengikut (followers), dan
karenanya dia harus mampu mengendalikan emosi dan berfikir rasional
pada situasi yang berbeda. Didalam menentukan tindakan seorang
[pemimpin dituntut tetap berada pada posisi sikap normal dan tahan
terhadap godaan. Emosi yang stabil berarti pula bersikap tidak tergesa-gesa.
Pemimpin harus sabar, teliti, dan hati-hati, karena setiap tindakan atau
keputusannya mengandung suatu konsekuensi tertentu.
11. Sehat Jasmani dan Rohani
Sehat jasmani dan rohani adalah syarat mutlak seorang pimpinan.
Bukan kita tidak boleh dipimpin oleh orang buta, meski seharusnya tidak
terjadi, apalagi yang bersangkutan harus sering menandatangani dokumen,
surat resmi atau cek bank. Dapat dibayangkan, misalnya, manakala
13. 13
kebutaan itu disalahgunakan oleh stafnya untuk menandatangani sebuah
cek, yang secara lisan disebut Rp. 5.000.000,- yang dalam kenyataan
nilainya Rp. 5.000.000.000,- bahkan lebih dari pada itu. Organisasi yang
mengurusi orang gilapun harus diurus oleh orang yang sehat rohaninya,
apalagi yang diurus adalah orang yang sehat rohaninya. Namun demikian,
sehat jasmani tidak mutlak bertolak belakang dengan cacat fisik. Ukuran
sehat jasmani, karenanya, relatif situasional. Sehat jasmani dan rohani,
berarti memungkinkan seseorang bekerja secara optimal dalam bidang yang
dia tekuni. Hanya subjek yang mempunyai kesehatan kedua-duanya yang
dapat bekerja secara sehat.
Orang-orang yang melamar pekerjaan pada suatu instansi, apalagi
sudah dinyatakan diterima tahap awal, biasanya dimintai sejumlah
persyaratan yang pada intinya berkaitan dengan segi-segi jasmani dan
rohani calon. Beberapa persyaratan tersebut, seperti tidak terganggu
pendengarannya. Ketentuan tinggi badan, tidak cacat fisik yang benar-benar
mengganggu, rekomendasi rumah sakit jiwa, surat keterangan dokter ahli
paru-paru, dan sebagainya.
12. Bersifat Prospektif
Organisasi beroperasi dengan memanfaatkan tiga kondisi, yaitu
pengalaman masa lalu, kearifan masa kini, dan harapan masa depan. Masa
depan memang tidak dapat diramalkan secara pasti, meskipun dapat
diantisipasi jika variabelnya telah diketahui atau dianalisis dianalisis secara
hati-hati. Sifat prospektif itu diperlukan terutama untuk menghadapi
suprasistem yang dinamis, seperti pertumbuhan penduduk, pertumbuhan
ekonomi, perubahan kondisi politik di dalam dan di luar negeri,
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kebijakan moneter dan
sebagainya.
14. 14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, hubungan dalam suatu
perusahaan terdapat 4 (empat) macam pola hubungan antar tenaga kerja, yaitu pola
hubungan pada tingkat Manajer puncak, Manajer Madya, Manajer Pertama dan
Tenaga Kerja. Sedangkan pada interaksi antara Pimpinan dengan bawahannya
dibedakan menjadi 2 jenis kepemimpinan yaitu : Kepemimpinan Transaksional
melalui proses transaksi, dan Kepemimpinan Transformasional ditandai oleh
pengaruh pemimpin untuk mengubah perilaku bawahan menjadi seseorang yang
merasa mampu dan bermotiasi tinggi serta berupaya mencapai prestasi kerja yang
tinggi dan bermutu. Syarat syarat pemimpin ideal agar tujuan cepat tercapai antara
lain Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Memiliki inteligensi yang tinggi,
Memiliki fisik yang kuat, Berpengetahuan luas, Percaya diri, Dapat menjadi
anggota kelompok, Adil dan bijaksana, Tegas dan berinisiatif, Berkapasitas
membuat keputusan, Memiliki kestabilan emosi, Sehat jasmani dan rohani, Bersifat
prospektif.
3.2 SARAN
Sebuah organisasi/perusahaan tidak akan berjalan apabila tidak adanya
koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahannya. Sehingga diperlukan juga
kriteria dan syarat-syarat terntentu bagi anggota/bawahan agar tujuan bisa
terlaksana lebih efektif dan effisien.
15. 15
DAFTAR PUSTAKA
Aprinto, Jacob Arisandy. (2013). Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia.
Jakarta: PPM
Danim, Sudarwan.2010.Motivasi Kepemimpinan & EfektivitasKelompok.
Jakarta: Rineka Cipta
Munandar, Sunyoto. (2001). Psikologi Industri Organisasi. Jakarta:Universitas
Indonesia
Teguh Sulistiyani, Ambar.2009.Kepemimpinan Profesional Pendekatan
Lueadership Games. Yogyakarta:Grava Media
Yuwono, Ino.2005.psikologi Industri & Organisasi.Surabaya:Universitas
Airlangga