1. Ketergantungan observasi pada teori. Observasi membutuhkan teori untuk dilakukan dan dipahami, sementara teori juga dibentuk berdasarkan observasi. Keduanya saling mempengaruhi.
Terdapat dua pola evolusi utama, yaitu divergen dan konvergen. Divergen menyebabkan spesies induk membelah menjadi spesies baru yang semakin berbeda satu sama lain, sementara konvergen menyebabkan spesies yang berbeda menjadi mirip karena adaptasi terhadap lingkungan yang sama. Kedua pola ini telah berlangsung lama dan menghasilkan keanekaragaman hayati di bumi.
Dokumen ini membahas tentang klasifikasi tumbuhan berdasarkan pembuluhnya menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan berpembuluh memiliki sistem pembuluh untuk mengangkut nutrisi dan hasil fotosintesis, sedangkan tumbuhan tidak berpembuluh tidak memiliki organ seperti akar, batang, daun. Dokumen ini juga memberikan contoh tumbuhan pada masing-masing kelomp
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang bersifat diouse, dengan organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Terdapat strobilus jantan berbentuk kerucut dan strobilus betina tidak berbentuk kerucut. Strobilus mengandung mikrospora dan makrospora yang akan berkembang menjadi gametofit. Proses pembuahan melibatkan pergerakan serbuk sari dan sperma menuju ov
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
油
Dokumen tersebut membahas sejarah awal klasifikasi tumbuhan, mulai dari Theophrastus pada abad ke-4 SM hingga Linnaeus pada abad ke-18 M. Dokumen juga menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan dari semula berdasarkan karakteristik fisik menjadi berdasarkan hubungan kekerabatan setelah teori evolusi Darwin. Selain itu, dibahas pula mengenai tata nama tumbuhan dan cara-cara penentuan
Chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut: notokord, tali saraf tunggal, ekor, dan celah faring. Chordata dibagi menjadi 3 subfilum: Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Vertebrata memiliki tulang belakang dan dibagi menjadi 5 kelas: ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia.
Basidiomycota adalah kelompok jamur multiseluler yang mereproduksi spora melalui basidium. Jamur ini umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa organisme hidup dan memiliki peranan penting dalam siklus karbon. Reproduksi seksual Basidiomycota melibatkan perkawinan antara hifa berbeda jenis untuk menghasilkan basidiospora, sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk spora konidia.
Suku Moraceae merupakan salah satu suku tumbuhan berbunga yang terdiri dari lebih dari 1.000 spesies termasuk beringin, ara, tin, pohon bodhi, dan murbei. Ciri khasnya adalah daun tebal berdaging dan buah yang terbentuk dari dasar bunga. Genus Ficus (ara) tumbuh di daerah tropis dengan 850 spesies berupa pohon, semak, menjalar atau epifit.
Divisi Gnetophyta merupakan tumbuhan berkayu dengan daun tunggal, bunga majemuk berbentuk bulir, dan akar tunggang. Terbagi menjadi 3 ordo yaitu Ephedrales, Gnetales, dan Welwitschiales. Reproduksinya menggunakan strobilus jantan dan betina. Mengandung zat antioksidan dan senyawa nutrisi penting.
Sistem peredaran darah vertebrata terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung terbagi menjadi ruang-ruang untuk mengalirkan darah secara teratur ke seluruh tubuh. Pembuluh darah terdiri atas arteri, vena, dan kapiler yang menghubungkan darah dari dan ke jantung. Sistem peredaran darah bervariasi antar spesies namun secara umum berfungsi untuk mengangkut zat dan oksigen ke seluruh jaringan tub
Dokumen tersebut membahas tentang aves (burung) dengan menjelaskan ciri-ciri umum, penyebaran, klasifikasi, morfologi, dan anatomi burung. Terdapat beberapa ordo utama burung seperti Neognathae yang kebanyakan dapat terbang dan Paleognathae yang umumnya tidak dapat terbang. Dokumen ini juga menjelaskan struktur tubuh burung seperti skelet, otot, sistem pencernaan, pernafasan, dan reproduksi.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis jaringan tumbuhan dan proses pengangkutan air dan mineral pada tumbuhan. Ada dua jenis jaringan utama yaitu jaringan meristem yang aktif membelah dan jaringan permanen. Jaringan permanen terdiri atas jaringan epidermis, parenkim, penguat, dan pengangkut. Jaringan pengangkut meliputi xilem yang mengangkut air dan floem yang mengangkut makanan. Air dan mineral diangkut secara ekstrav
Dokumen tersebut membahas tentang hormon tumbuhan dan zat pengatur tumbuhan (ZPT) serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dibahas pula beberapa contoh hormon sintetik yang digunakan dalam agribisnis beserta faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas ZPT.
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
油
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan yang dijadikan rujukan dalam melakukan penelaran. logika. sebagai sumber pengetahuan dan kriteria kebenaran sehingga membantu kita dalam mengkasi sutu ilmu dari bergaia sumber penegtahuan.
Teks tersebut membahas tentang indra penglihatan manusia dan hewan, serta bagian-bagian mata dan gangguan penglihatan. Teks ini menjelaskan fungsi mata, mekanisme kerja indra penglihatan, dan bagian-bagian utama mata seperti kornea, iris, lensa, dan retina. Juga dibahas gangguan penglihatan seperti rabun dekat dan jauh.
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
油
Dokumen tersebut membahas sejarah awal klasifikasi tumbuhan, mulai dari Theophrastus pada abad ke-4 SM hingga Linnaeus pada abad ke-18 M. Dokumen juga menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan dari semula berdasarkan karakteristik fisik menjadi berdasarkan hubungan kekerabatan setelah teori evolusi Darwin. Selain itu, dibahas pula mengenai tata nama tumbuhan dan cara-cara penentuan
Chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut: notokord, tali saraf tunggal, ekor, dan celah faring. Chordata dibagi menjadi 3 subfilum: Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Vertebrata memiliki tulang belakang dan dibagi menjadi 5 kelas: ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia.
Basidiomycota adalah kelompok jamur multiseluler yang mereproduksi spora melalui basidium. Jamur ini umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa organisme hidup dan memiliki peranan penting dalam siklus karbon. Reproduksi seksual Basidiomycota melibatkan perkawinan antara hifa berbeda jenis untuk menghasilkan basidiospora, sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk spora konidia.
Suku Moraceae merupakan salah satu suku tumbuhan berbunga yang terdiri dari lebih dari 1.000 spesies termasuk beringin, ara, tin, pohon bodhi, dan murbei. Ciri khasnya adalah daun tebal berdaging dan buah yang terbentuk dari dasar bunga. Genus Ficus (ara) tumbuh di daerah tropis dengan 850 spesies berupa pohon, semak, menjalar atau epifit.
Divisi Gnetophyta merupakan tumbuhan berkayu dengan daun tunggal, bunga majemuk berbentuk bulir, dan akar tunggang. Terbagi menjadi 3 ordo yaitu Ephedrales, Gnetales, dan Welwitschiales. Reproduksinya menggunakan strobilus jantan dan betina. Mengandung zat antioksidan dan senyawa nutrisi penting.
Sistem peredaran darah vertebrata terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung terbagi menjadi ruang-ruang untuk mengalirkan darah secara teratur ke seluruh tubuh. Pembuluh darah terdiri atas arteri, vena, dan kapiler yang menghubungkan darah dari dan ke jantung. Sistem peredaran darah bervariasi antar spesies namun secara umum berfungsi untuk mengangkut zat dan oksigen ke seluruh jaringan tub
Dokumen tersebut membahas tentang aves (burung) dengan menjelaskan ciri-ciri umum, penyebaran, klasifikasi, morfologi, dan anatomi burung. Terdapat beberapa ordo utama burung seperti Neognathae yang kebanyakan dapat terbang dan Paleognathae yang umumnya tidak dapat terbang. Dokumen ini juga menjelaskan struktur tubuh burung seperti skelet, otot, sistem pencernaan, pernafasan, dan reproduksi.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis jaringan tumbuhan dan proses pengangkutan air dan mineral pada tumbuhan. Ada dua jenis jaringan utama yaitu jaringan meristem yang aktif membelah dan jaringan permanen. Jaringan permanen terdiri atas jaringan epidermis, parenkim, penguat, dan pengangkut. Jaringan pengangkut meliputi xilem yang mengangkut air dan floem yang mengangkut makanan. Air dan mineral diangkut secara ekstrav
Dokumen tersebut membahas tentang hormon tumbuhan dan zat pengatur tumbuhan (ZPT) serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dibahas pula beberapa contoh hormon sintetik yang digunakan dalam agribisnis beserta faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas ZPT.
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
油
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan yang dijadikan rujukan dalam melakukan penelaran. logika. sebagai sumber pengetahuan dan kriteria kebenaran sehingga membantu kita dalam mengkasi sutu ilmu dari bergaia sumber penegtahuan.
Teks tersebut membahas tentang indra penglihatan manusia dan hewan, serta bagian-bagian mata dan gangguan penglihatan. Teks ini menjelaskan fungsi mata, mekanisme kerja indra penglihatan, dan bagian-bagian utama mata seperti kornea, iris, lensa, dan retina. Juga dibahas gangguan penglihatan seperti rabun dekat dan jauh.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang alat optik seperti mata, cermin, lensa, kaca pembesar, mikroskop dan teleskop. RPP ini menjelaskan bagian-bagian dan fungsi mata serta cara kerja berbagai alat optik tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar optika seperti pemantulan dan pembiasan cahaya.
Teks tersebut membahas perbedaan antara pengetahuan dan ilmu. Pengetahuan adalah informasi yang belum tersusun secara sistematis dan belum teruji kebenarannya, sedangkan ilmu merupakan pengetahuan yang telah disusun, diorganisir, dan dilakukan pengujian kebenarannya melalui metode ilmiah. Ilmu memiliki objek material dan formal, yaitu apa yang dipelajari dan cara pendekatan yang digunakan untuk mempelajarinya.
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdfhennyherlina2
油
Pengetahuan membutuhkan persepsi atau penggunaan indra untuk memahami fakta
empiris dan dunia fisik.
Ilmu pengetahuan atau sains menggunakan paradigma pengetahuan empiris dengan
pengumpulan data dan eksperimen atau observasi.
Pengetahuan tentang fakta-fakta abstrak atau non-empiris bergantung pada
penalaran.
Intuisi sering diyakini sebagai semacam akses langsung ke pengetahuan apriori.
Ingatan memungkinkan kita untuk mengingat dan mempertahankan pengetahuan
dari masa lalu.
Pengetahuan juga dapat ditransmisikan dari satu orang ke orang lain melalui
kesaksian atau pembenaran yang diberikan oleh sumber tepercaya
Dokumen tersebut membahas pengertian ilmu dan pengetahuan. Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dapat dibuktikan, sedangkan pengetahuan bersumber dari pengalaman. Ilmu memiliki dasar ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Metode ilmu meliputi observasi, induksi, deduksi, eksperimen, dan evaluasi.
1. Ilmu alamiah dasar membahas gejala-gejala alam semesta termasuk bumi dengan menggunakan konsep dan prinsip.
2. Manusia memiliki keunikan seperti organ tubuh kompleks dan kuriositas yang mendorong perkembangan pikiran manusia.
3. Metode ilmiah menggabungkan pendekatan rasional dan empiris untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang obyektif, sistematik, dan berlaku umum.
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
1. Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah sebagai berikut: dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang alat-alat optik yang mencakup tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, materi pelajaran, dan metode pembelajaran. Materi pelajaran mencakup bagian-bagian mata, cacat mata, alat-alat optik seperti kamera, mikroskop, teleskop, dan cara kerja
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara penalaran induktif dan deduktif. Penalaran deduktif berangkat dari premis umum untuk menarik kesimpulan khusus, sedangkan penalaran induktif menguji informasi khusus untuk menarik kesimpulan umum. Kedua penalaran tersebut dapat digunakan bersama-sama dalam penelitian ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu alam dasar dan konsep-konsep dasarnya, termasuk konsep, prinsip, objek dan subjek ilmu alam dasar, keunikan manusia, kurioistas manusia, dan perkembangan pikiran manusia dari tahap teologi hingga tahap ilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pengamatan, proses pengamatan, jenis-jenis pengamatan, sifat pengamatan, organisasi pengamatan berdasarkan pendekatan Gestalt, faktor-faktor yang mempengaruhi pengamatan, dan peranan pengetahuan dalam pengamatan.
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
油
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa refleks pupil terhadap intensitas cahaya yaitu semakin terang suatu lingkungan, maka semakin kecil diameter pupil, dan begitu juga sebaliknya. Untuk refleks pupil terhadap akomodasi mata yaitu semakin jauh suatu benda, maka semakin besar diameter pupil dan begitu juga sebaliknya. Dan semakin jauh jarak benda, maka semakin besar bayangan yang jatuh pada bintik buta mata.
Peranan Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualandianaists
油
Promosi Pond's saat ini kurang efektif dalam menarik perhatian target pasar dan membangun kesadaran merek. Rencana yang diusulkan adalah meningkatkan intensitas iklan di media cetak dan elektronik serta menggunakan teknik promosi baru yang lebih menarik dan memberi kesan mendalam seperti TVC berseri, brand activation, dan merchandising untuk meningkatkan penjualan dan kesadaran merek Pond's.
The document discusses three of the ten pillars of LSPR: honesty, discipline, and perseverance. It provides examples of how each pillar can be applied in daily life, including being honest with oneself and others, having discipline with time management, finances, and emotions, and persevering in work, study, and when facing failures in the community. Applying these pillars builds good character and allows one to become a better person.
Ada 5 pendekatan hubungan antara Kristus dan budaya menurut Niebuhr, yaitu: Kristus melawan budaya, Kristus berasal dari budaya, Kristus di atas budaya, Kristus dan budaya dalam paradoks, dan Kristus mengubah budaya.
Film Milk menceritakan perjuangan politikus Harvey Milk, orang homoseksual pertama di San Fransisco, dalam memperjuangkan hak-hak kaum gay di Amerika pada tahun 1970-an. Meskipun berhasil menjadi supervisor, Milk akhirnya dibunuh oleh saingan politiknya. Film ini menggambarkan karakter dan tekad kuat Milk dalam melawan diskriminasi terhadap komunitasnya.
Teks tersebut membahas apakah bangsa-bangsa sudah perlu menggunakan sistem ekonomi selain kapitalis modern. Penulis berargumen bahwa penggantian sistem ekonomi memerlukan waktu panjang dan masih terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan sistem kapitalis di Indonesia. Oleh karena itu, bangsa-bangsa belum perlu mengganti sistem ekonomi kapitalis saat ini.
Teh Botol Sosro has been a market leader in bottled tea in Indonesia since 1940. It introduced bottled tea and saw success through sampling promotions. In 1974, PT Sinar Sosro was established to produce Teh Botol Sosro. While it remains popular due to flavor and quality, a marketing strategy is being developed to reposition its image and packaging for the modern market through a bottle redesign and promotional campaign.
Dokumen ini membahas rencana pembuatan majalah baru tentang hewan peliharaan yang bernama "Spetcies". Majalah ini akan ditujukan untuk penyayang hewan dan memiliki rubrik fashion serta informasi tentang cara merawat hewan. Majalah ini juga akan mempublikasikan konten berupa informasi dan gambar untuk mendukung informasi.
Perusahaan 4kids adalah produsen permen berkualitas yang didirikan pada tahun 2000 di Indonesia dengan tujuan memuaskan konsumen melalui permen berbahan dasar susu sapi berkualitas tinggi yang sehat dan enak.
Makalah ini membahas pentingnya melestarikan kebudayaan Indonesia di tengah arus globalisasi. Kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa yang perlu dilestarikan. Meskipun terjadi pertukaran budaya, tidak mungkin semua budaya digabung menjadi satu, melainkan setiap bangsa akan tetap mempertahankan ciri khas budayanya masing-masing. Masyarakat perlu sadar akan kekayaan budaya Indonesia dan turut melestarikannya
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan etnis Tionghoa di Indonesia, meliputi sistem keagamaan, organisasi sosial, pengetahuan, mata pencaharian, dan teknologi mereka. Dokumen ini menganalisis bagaimana kebudayaan Tionghoa diterapkan berdasarkan 7 unsur kebudayaan universal.
Clinique Laboratories is launching a new Mineral Translucent Spray Blusher that contains pure minerals and is fragrance-free and allergy tested. An event will be held to promote the product and create awareness of its benefits among women aged 22-35 in Jakarta. The budget and program details for the event are provided, including engagement of media partners to maximize outreach.
This document provides details on a product launch presentation for Clinique Mineral Translucent Spray Blusher. It discusses the company profile of Clinique, SWOT analysis, product characteristics, PR consultant objectives and target public, proposed media plan and budget, event program information, and press kit and goody bag contents. The launch event will be held on August 2, 2008 in Jakarta to create awareness of the new blusher product among female consumers aged 22-35.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian negara dan bangsa. Negara didefinisikan sebagai organisasi masyarakat yang terikat oleh wilayah dan pemerintah tertentu, yang mengatur tata tertib dan keamanan kelompok manusia yang mendiami wilayah tersebut. Terdapat beberapa teori tentang terbentuknya negara, seperti teori kekuasaan ilahi, kekuasaan, dan hukum alam. Unsur-unsur pokok negara adalah wilayah
Nokia corporation is the world's largest producer of mobile phones. It launched the Nokia E90 Communicator in 2007, targeting professional business users. The E90 had advanced features for productivity, communication and entertainment. It was expensive, priced at over Rp10 million initially in Indonesia, but fell to around Rp8 million after a few months as supply increased. The E90 was distributed widely through Nokia stores and other mobile phone retailers across Indonesia.
1. The document discusses Nokia's E90 Communicator mobile phone, including its specifications, pricing strategies, distribution channels, services, warranty, and promotional activities.
2. It provides details on Nokia's history and growth from a pulp company established in 1865 to the world's largest mobile device maker.
3. Key facts presented include the E90's features such as a 3.2MP camera, 128MB memory, Symbian OS, and HSDPA connectivity, as well as Nokia using price skimming and credit offers to target professional users.
The group is marketing a clothing product called 'Arc' for teenagers aged 15-25 years old. The brand name 'Arc' means rainbow and was chosen to represent the colorful, dynamic lives of teenagers. Their t-shirt product will be priced between Rp 100,000-200,000 to target middle to upper middle class teenagers living in big cities. The product level compares to Giordano and their trademark is the 'Arc' logo.
1. Nama :Diana Sari
Kelas :11-7A
NIM :2007110153
Tugas 2
Ketergantungan Observasi pada Teori
Abstrak
Teori dan observasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Tanpa teori tidak mungkin
kita dapat melakukan observasi dan tanpa observasi tidak mungkin sebuah teori dapat terbentuk.
Keterangan observasi selalu dibuat dalam bahasa satu teori dan akan persis seperti kerangka
teoretis atau konsepsual yang dimanfaatkan, sedangkan teori-teori diformulasi secara cermat dan
jelas merupakan prasyarat untuk keterangan observasi yang tepat. Karena itulah, teori-teori
mendahului observasi. Hal inilah yang memicu timbulnya kritik terhadap kaum induktivis (kaum
yang memiliki pandangan yang membutuhkan penarikan keterangan universal dari keterangan
tunggal lewat induksi) yang ingin membuat pembedaan sangat tajam antara keterangan
observasi dan teori. Oleh karena itu, meskipun persoalan induksi ini tidak dapat disalahkan
secara konklusif, namun pandangan induktivisme ini harus ditinggalkan karena bila
dibandingkan dengan pendekatan rivalnya yang lebih modern, induktivisme makin gagal
memberikan keterangan baru yang menarik tentang watak ilmu.
Kata Kunci
Ilmiah
Ilmu
Induktivis
Induktivisme
Objek
Observasi
Persepsual
Teori
Validitas
1
2. Batang Tubuh
1. Pandangan popular tentang Observasi
Indra penglihatan merupakan indera yang paling extensif dipergunakan di dalam
praktek ilmu.
Manusia melihat menggunakan matanya. Komponen-komponen terpenting mata
manusia adalah lensa dan retina(selaput jala).
Fungsi retina: sebagai layar di mana gambar dari objek-objek dunia luar mata
kita terbentuk.
Sorotan sinar dari objek yang kita pandang itu masuk ke lensa mata via media
yang memperantarainya. Sorotan sinar ini terbias oleh bahan lensa mata
sedemikian rupa sehingga berfokus pada retina, dan dengan demikian
terbentuklah gambaran objek itu. Sampai di situ mata kita berfungsi seperti
kamera. Perbedaan besar mata dan kamera terletak pada cara merekam gambar
pada fase terakhir. Syaraf-syaraf optik, yang meliputi retina sampai ke pusat
kortex otak kita, memberikan informasi tentang sinar yang jatuh pada retina
kepada otak kita. Rekaman informasi otak manusia inilah yang bersesuaian
dengan objek yang dilihat manusia.
Dua hal yang ditekankan dalam gambaran garis besar tentang observasi via indera
penglihatan yang merupakan titik-titik kunci bagi kaum induktivis:
a. Seorang pengamat sedikit banyak dapat menangkap langsung beberapa sifat
dari dunia luar selama sifat-sifat itu terekam oleh otaknya dengan tindakan
melihat.
b. Dua pengamat yang normal memandang objek atau adegan yang sama dari
tempat yang sama akan melihat hal yang sama.
2. Pengalaman visual tidak ditentukan oleh gambar-gambar pada retina
Banyak bukti menunjukkan bahwa pengalaman para pengamat ketika memandang
satu objek ditentukan semata-mata oleh informasi dalam bentuk sorotan sinar
yang memasuki mata pengamat, juga tidak ditentukan semata-mata oleh gambar-
gambar pada retina si pengamat. Dua pengamat memandang objek yang sama dari
tempat yang sama dan dalam keadaan fisik yang sama tidak harus memiliki
2
3. pengalaman visual yang sama, walaupun gambar-gambar yang diterima retina
masing-masing pada hakekatnya sama. Ada suatu segi penting di dalamnya di
mana kedua pengamat tidak harus melihat hal yang sama.
N.R. Hanson:
Melihat itu melebihi dari sekedar apa yang dijumpai oleh biji mata.
Apa yang dilihat seorang pengamat, artinya, pengalaman visual yang dimiliki
seorang pengamat ketika memandang suatu objek, tergantung sebagian pada
pengalamannya di masa lalu, pengetahuan dan harapan-harapannya.
Contoh: teka-teki bergambar anak-anak, di mana pengamat diminta menemukan
wajah orang diantara daun-daun lukisan sebuah pohon. Apa yang terlihat, artinya
kesan subjektif yang dialami oleh seorang, mula-mula adalah lukisan yang sesuai
dengan sebuah pohon. Tetapi kesan ini segera berubah sewaktu wajah orang itu
ditemukan. Apa yang tadinya nampak sebagai daun-daun dan ranting-ranting
pohon, kini nampak sebagai wajah manusia. Sekali lagi, objek fisik tetap sama
sebelum dan sesudah teka-teki dipecahkan, dan gambar yang diterima retina pun
kiranya tidak berubah tatkala wajah orang ditemukan. Dan apabila lukisan itu
dipandang lagi pada waktu-waktu kemudian, maka wajah orang itu dengan mudah
dapat terlihat kembali.
Penjelasan dari semua hal di atas:
a. Sebab-sebab fisik dari gambar-gambar pada retina tidak ada hubungan apa-
apa dengan apa yang kita lihat. Kita tidak dapat melihat hanya apa yang kita
suka. Akan tetapi, sambil gambar-gambar pada retina itu menjadi sebagian
yang menyebabkan kita melihat, sebagian sebab lain yang penting dibentuk
oleh keadaan dalam (inner state) pikiran atau otak kita, yang jelas tergantung
pada didikan kebudayaan, pengetahuan, harapan-harapan kita, dsb, dan tidak
semata-mata ditentukan oleh sifat-sifat fisik mata kita dan objek yang kita
amati.
b. Dalam variasi keadaan yang luas, apa yang kita lihat dalam berbagai macam
situasi tetap cukup stabil. Ketergantungan apa yang kita lihat pada keadaan
pikiran atau otak kita, tidaklah sedemikian peka sehingga membuat
komunikasi dan ilmu menjadi tidak mungkin.
3
4. c. Di dalam contoh yang dikutip di sini, terdapat satu segi dalam mana semua
pengamat melihat hal yang sama. Terdapat suatu pra-anggapan, yakni, bahwa
satu dunia fisik, tunggal dan unik ada (exist) secara tidak tergantung pada
pengamat-pengamatnya. Dengan demikian, bilamana sejumlah pengamat
memandang sebuah lukisan, sebuah perkakas, sebuah slide mikroskop, atau
apa saja, maka mereka semua dikonfrontasikan pada sesuatu, dan dengan
demikian mereka melihat hal yang sama. Namun ini tidak berarti bahwa
mereka semua memiliki pengalaman persepsual yang sama. Ada suatu segi
penting di mana mereka tidak melihat hal yang sama, dan pada segi itulah
diletakkan dasar kritik terhadap posisi induktivis.
3. Keterangan-observasi membutuhkan teori
Menurut pandangan induktivis tentang ilmu, dasar kukuh di atas mana hukum-hukum
dan teori-teori membangun ilmu, sebenarnya lebih merupakan keterangan-observasi
publik daripada pengalaman subjektif pengamat individual.
Pandangan induktivis itu membutuhkan penarikan keterangan universal dari
keterangan tunggal lewat induksi.
Penalaran induktif maupun deduktif melibatkan relasi-relasi antara berbagai
perangkat keterangan, dan bukan antara keterangan dengan pengalaman persepsual.
Keterangan observasi merupakan milik publik, diformulasi dalam bahasa publik,
melibatkan teori yang sangat umum dalam berbagai tingkat dan menggunakan
argumentasi yang bisa mengelabui.
Sekali perhatian dipusatkan pada keterangan observasi yang membentuk dasar kukuh
bagi ilmu, maka dapat dilihat bahwa berlawanan dengan klaim induktivis, suatu teori
mesti mendahului semua keterangan observasi, keterangan-observasi itu mungkin
sama salahnya dengan teori dalam pra-anggapan yang mendahuluinya.
Keterangan observasi selalu dibuat dalam bahasa satu teori dan akan persis seperti
kerangka teoritis atau konsepsual yang mereka manfaatkan.
Teori-teori yang diformulasi secara cermat dan jelas merupakan prasyarat untuk
keterangan-observasi yang tepat. Dalam segi inilah teori-teori mendahului observasi.
4
5. Klaim tentang prioritas teori mendahului observasi, bertentangan dengan tesis
induktivis yang menyatakan bahwa makna dari banyak konsep dasar diperoleh
melalui observasi.
Keterangan-observasi bisa sama salahnya seperti teori-teori yang mendahuluinya,
karena itu tidak dapat memberikan dasar yang sepenuhnya terjamin kukuh untuk
membangun hukum-hukum dan teori-teori ilmiah di atasnya.
Ilustrasi:
Perhatikan pernyataan: Ada sebatang kapur tulis di sini, yang diucapkan oleh
seorang guru sambil menunjukkan sebuah benda berbentuk silinder putih yang
dipegang di depan papan tulis. Bahkan keterangan observasi paling dasar seperti ini
pun telah melibatkan satu teori, dan bisa salah pula. Satu generalisasi tingkat sangat
rendah seperti batangan-batangan putih yang terdapat di dalam ruangan kelas
sekolah dekat papan tulis adalah kapur tulis lahir dari satu asumsi. Dan sudah tentu
generalisasi ini tidak mesti benar. Keterangan sang guru dalam contoh di atas pun
bisa salah. Silinder putih yang dimaksud boleh-jadi bukan kapur tulis, melainkan
barang tiruan yang dibuat dengan cermat oleh seorang murid yang bermaksud main-
main. Guru itu, atau orang lain, dapat mengambil langkah-langkah untuk menguji
kebenaran keterangannya. Akan tetapi, penting disadari, makin meyakinkan hasil
pengujiannya, makin banyak teori yang diperlukan, dan selanjutnya, kepastian absolut
tidak pernah dicapai. Misalnya, karena ditantang, sang guru mungkin akan
menggunakan benda silinder itu untuk menarik garis pada papan tulis, dan sambil
menunjuk jejak garis putih, ia berkata: Nyatalah ia adalah kapur tulis. Ini
melibatkan suatu asumsi, kapur tulis meninggalkan garis putih bila ditarik pada
papan tulis. Demonstrasi sang guru mungkin bisa disangkal bahwa selain kapur tulis,
benda-benda lain pun dapat meninggalkan bekas putih pada papan tulis. Mungkin
setelah langkah-langkah pengujian lain, misalnya remah-remah kapur tulis, ia akan
disangkal lagi dengan cara yang sama, lantas sang guru yang berkemauan keras
kemudian melakukan analisa kimiawi. Secara kimiawi, begitulah sang guru
menerangkan, kapur tulis sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat, dan akan
menghasilkan karbon dioxida bila dicelupkan ke dalam suatu cairan asam. Ia
5
6. melakukan percobaan dan mendemonstrasikan bahwa gas yang diperoleh adalah
karbon dioxida dengan menunjukkan bahwa ia mengubah air kapur yang bening itu
menjadi keruh seperti susu. Setiap tingkat dalam rangkaian usaha untuk
mengkonsolidasi validitas keterangan observasi: Ini adalah sebatang kapur tulis,
ternyata melibatkan kebutuhan tidak hanya pada keterangan-keterangan observasi
lebih lanjut, tetapi juga pada generalisasi-generalisasi yang lebih teoretis. Percobaan
di atas yang merupakan titik henti dari sederetan percobaan, telah melibatkan
sejumlah teori kimia tertentu.
Memantapkan validitas suatu keterangan-observasi, memerlukan pertolongan teori,
dan makin mantap validitasnya, makin extensif pula pengetahuan teori yang
digunakan.
Contoh: di zaman Copernicus (sebelum ditemukan teleskop), orang-orang dengan
cermat mengamati besarnya Venus. Keterangan-observasi: Venus, dipandang dari
bumi, nampak ukuran besarnya tidak mengalami perubahan sepanjang tahun
umumnya diterima baik oleh semua ahli astronomi, baik golongan Copernican
maupun non-Copernican. Andreas Osiander, rekan sezaman Copernicus, menunjuk
pada ramalan bahwa Venus seharusnya nampak berubah ukurannya, jadi sebagai
suatu hasil yang berlawanan dengan pengalaman dari tahun ke tahun. Observasi
ini diterima baik, walaupun mengalami kesulitan, sejak teori Copernicus dan juga
beberapa rivalnya mengemukakan bahwa Venus seharusnya nampak berubah
ukurannya sepanjang tahun. Tetapi observasi itu kini telah dianggap salah, karena
mendasarkannya pada teori salah bahwa besarnya sumber cahaya yang kecil dapat
diukur dengan akurat oleh mata telanjang. Teori modern dapat menerangkan mengapa
mata telanjang yang menilai besarnya ukuran sumber cahaya kecil yang menyesatkan,
dan mengapa observasi dengan teleskop, yang dapat menunjukkan dengan jelas
berubah-ubahnya ukuran Venus sepanjang tahun, lebih dapat diterima. Contoh ini
dengan jelas mengilustrasikan ketergantungan keterangan-observasi pada teori, dan
karenanya bisa salah.
Pandangan induktivis salah dalam dua hal. Ilmu tidak bertolak lewat keterangan-
keterangan observasi, karena ada teori mendahului segala keterangan-observasi,
6
7. selain itu keterangan-observasi tidak memberikan dasar yang kukuh untuk
membangun pengetahuan ilmiah, makanya ia bisa salah.
Peranan keterangan-observasi dalam ilmu menurut pandangan induktivis itu tidak
seksama, tidak correct.
4. Observasi dan experimen dibimbing oleh teori
Menurut induktivis yang paling na誰f, dasar pengetahuan ilmiah dibangun lewat
observasi-observasi yang dilakukan tanpa prasangka dan tidak memihak.
Contoh: Heinrich Hertz, 1888, mengadakan suatu experimen listrik yang
memungkinkan ia pertama kali dapat membuat dan mendetect gelombang-gelombang
radio. Apabila ia sepenuhnya tidak memihak ketika melakukan observasi, maka ia
wajib mencatat tidak hanya jarum berbagai macam perkakas meteran, ada atau tidak
adanya letik api di berbagai lokasi yang kritis di dalam sirkuit-sirkuit listrik, dimensi-
dimensi sirkuit, dsb, tetapi juga warna dari perkakas meteran, dimensi
laboratoriumnya, keadaan cuaca, ukuran sepatunya dan sejumlah besar perincian-
perincian yang jelas sekali irrelevan.
Contoh di atas menggambarkan satu segi penting yang menyatakan bahwa di dalam
ilmu, teori mendahului observasi. Observasi dan percobaan diadakan dengan maksud
untuk menguji atau mengungkap sesuatu teori , dan hanya observasi yang relevan
dengan tugas penelitian itu harus direkam.
5. Induktivisme tidak disalahkan secara konklusif
Teori-teori boleh-jadi dikandung lebih dulu sebelum mengadakan observasi yang
diperlukan untuk mengujinya. Selanjutnya, menurut induktivisme tingkat tinggi,
untuk penemuan baru diperlukan kreativitas istimewa dan paling mutakhir dengan
kepintaran luar biasa, dan melibatkan psikologi para ilmuwan individual, sedangkan
analisa logika harus ditolak. Penemuan baru dan persoalan tentang asal-usul teori-
teori baru harus dipisahkan dari filsafat ilmu. Akan tetapi, sekali hukum dan teori
baru diperoleh, tidak peduli melalui jalan apa, masih tetap akan ada masalah
kelayakan dari hukum dan teori itu.
7
8. Sejumlah besar kenyataan yang relevan dengan suatu teori harus ditentukan dengan
observasi pada variasi keadaan yang luas, dan harus dibuktikan seberapa jauh teori itu
bias dikatakan benar atau boleh-jadi benar dari segi fakta-fakta yang ditarik lewat
semacam penyimpulan induktif.
Pemisahan cara penemuan dan cara pembenaran, memungkinkan kaum induktivis
menghindari kritik yang diarahkan pada klaim mereka bahwa ilmu bertolak lewat
observasi. Akan tetapi, legitimasi pemisahan dua cara itu harus dipertanyakan. Hal ini
diharapkan menjadi makin jelas bahwa esensial untuk mengerti bahwa ilmu adalah
lembaga perkembangan historis pengetahuan dan suatu teori hanya dapat dinilai
berharga apabila perhatian secukupnya diberikan pada kontex sejarahnya. Penilaian
teori erat hubungannya dengan keadaan ketika teori itu pertama kali muncul.
Walaupun apabila kita perkenankan kaum induktivis memisahkan cara penemuan dari
cara pembenaran, posisi mereka tetap terancam oleh kenyataan bahwa keterangan-
observasi itu bermuatan teori, dan oleh karenanya bisa salah. Kaum induktivis ingin
membuat pembedaan sangat tajam antara observasi langsung, yang mereka harapkan
akan membentuk dasar yang kukuh untuk pengetahuan ilmiah, dan teori-teori yang
akan dibenarkan dengan sejumlah dukungan induktif yang diterimanya dari dasar
observasi yang terjamin.
Persoalan induksi tidak dapat dipandang sebagai kesalahan yang pasti, karena
sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, kebanyakan filsafat ilmu lainnya pun
menderita kesulitan-kesulitan serupa.
Alasan terutama mengapa induktivisme harus ditinggalkan ialah bahwa dibandingkan
dengan pendekatan rivalnya yang lebih modern, induktivisme makin gagal
memberikan keterangan baru dan yang menarik tentang watak ilmu, suatu kenyataan
yang telah mendorong Imre Lakatos untuk menyebut program itu sebagai program
yang membawa kemunduran.
8