Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Batang merupakan struktur penting tumbuhan selain daun dan akar. Batang berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan tempat tumbuhnya bagian tumbuhan lain. Batang dapat berbentuk silindris, bersegi, pipih, dan berwarna coklat gelap.
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
油
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang morfologi akar dan modifikasinya pada beberapa jenis tumbuhan. Laporan ini menjelaskan bagian-bagian akar, tipe perakaran, bentuk modifikasi akar, serta bentuk modifikasi akar seperti akar udara dan akar penghisap yang diamati pada 11 jenis tumbuhan berbeda melalui praktikum lapangan.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap beberapa sifat umum batang pada tumbuhan jati muda dan tua serta tebu muda dan tua. Tujuannya adalah untuk mengenal struktur dan morfologi batang serta jenis-jenis dan fungsi batang pada tumbuhan."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri daun majemuk dan jenis-jenisnya berdasarkan susunan anak daun. Terdapat empat jenis utama daun majemuk yaitu menyirip, menjari, bangun kaki, dan campuran. Daun majemuk menyirip dibedakan lebih lanjut berdasarkan jumlah dan susunan anak daun serta letaknya pada cabang. Sedangkan daun majemuk menjari dibedakan berdasarkan
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
油
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Menurut ringkasan dokumen, terdapat empat karakteristik utama model arsitektur pohon menurut Halle dan Oldeman, yaitu pohon tidak bercabang, pohon bercabang dengan axis ekivalen dan orthotropik, pohon bercabang dengan axis vegetatif nonekivalen, dan pohon bercabang dengan axis campuran ekivalen dan nonekivalen. Dokumen ini juga menjelaskan sembilan model arsitektur pohon populer beserta contoh-contoh pohonnya.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
油
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Batang memiliki berbagai bentuk, fungsi, dan jenis percabangannya. Umumnya berbentuk silinder atau lainnya, terdiri atas ruas-ruas, tumbuh ke atas, dan mendukung bagian tumbuhan lain. Jenis batang meliputi batang basah, berkayu, rumput, dan mendong. Bentuknya dapat bulat, bersegi, pipih, licin, dan lainnya. Cara pertumbuhannya antara lain tegak, menggantung
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
油
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Dokumen ini membahas berbagai arah tumbuh batang tanaman, seperti tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, serong ke atas, mengangguk, memanjat, dan membelit ke kiri atau kanan. Jenis-jenis tanaman dan contohnya juga disebutkan.
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis dan sifat batang tanaman, termasuk bentuknya (bulat, bersegi, pipih), permukaannya (licin, berbulu), arah tumbuhnya (tegak, merayap, menggantung), dan jenis cabangnya (monopodial, simpodial, dikotom). Contoh tanaman yang disebutkan antara lain bambu, teki, markisah, kaktus, dan kopi.
Dokumen ini menjelaskan diagram dan rumus bunga, termasuk pengertian diagram bunga, bagian-bagiannya, cara membuat diagram bunga, dan simbol-simbolnya. Juga dijelaskan pengertian rumus bunga, unsur-unsurnya seperti kelamin, simetri, jumlah dan susunan bagian-bagian bunga, serta contoh rumus bunga pada dua spesies tumbuhan.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
油
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Menurut ringkasan dokumen, terdapat empat karakteristik utama model arsitektur pohon menurut Halle dan Oldeman, yaitu pohon tidak bercabang, pohon bercabang dengan axis ekivalen dan orthotropik, pohon bercabang dengan axis vegetatif nonekivalen, dan pohon bercabang dengan axis campuran ekivalen dan nonekivalen. Dokumen ini juga menjelaskan sembilan model arsitektur pohon populer beserta contoh-contoh pohonnya.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
油
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Batang memiliki berbagai bentuk, fungsi, dan jenis percabangannya. Umumnya berbentuk silinder atau lainnya, terdiri atas ruas-ruas, tumbuh ke atas, dan mendukung bagian tumbuhan lain. Jenis batang meliputi batang basah, berkayu, rumput, dan mendong. Bentuknya dapat bulat, bersegi, pipih, licin, dan lainnya. Cara pertumbuhannya antara lain tegak, menggantung
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
油
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Dokumen ini membahas berbagai arah tumbuh batang tanaman, seperti tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, serong ke atas, mengangguk, memanjat, dan membelit ke kiri atau kanan. Jenis-jenis tanaman dan contohnya juga disebutkan.
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis dan sifat batang tanaman, termasuk bentuknya (bulat, bersegi, pipih), permukaannya (licin, berbulu), arah tumbuhnya (tegak, merayap, menggantung), dan jenis cabangnya (monopodial, simpodial, dikotom). Contoh tanaman yang disebutkan antara lain bambu, teki, markisah, kaktus, dan kopi.
Dokumen ini menjelaskan diagram dan rumus bunga, termasuk pengertian diagram bunga, bagian-bagiannya, cara membuat diagram bunga, dan simbol-simbolnya. Juga dijelaskan pengertian rumus bunga, unsur-unsurnya seperti kelamin, simetri, jumlah dan susunan bagian-bagian bunga, serta contoh rumus bunga pada dua spesies tumbuhan.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi daun dan bunga. Secara singkat, daun berfungsi untuk fotosintesis dan pernapasan, sedangkan bunga terdiri atas bagian steril seperti kelopak dan mahkota bunga, serta bagian fertil seperti benang sari dan putik yang berperan dalam penyerbukan dan pembuahan."
Bab 1 membahas latar belakang tentang morfologi tumbuhan khususnya bagian-bagian bunga. Bab 2 membahas tiga bagian utama yaitu bagian-bagian bunga, pembagian tempat antar bagian bunga, dan simetri bunga. Bagian-bagian bunga terdiri dari tangkai, dasar, kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Pembagian tempat antar bagian bunga dapat terpencar, berakarang, atau campuran. Ada empat j
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
油
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal pada 7 jenis tanaman. Laporan ini menjelaskan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan berupa tabel dan gambar, serta analisis data dari masing-masing tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang morfologi daun pada beberapa tanaman.
Batang merupakan bagian penting tumbuhan yang berfungsi sebagai penopang, pengangkut zat, dan alat perkembangbiakan. Batang memiliki bentuk, ukuran, dan arah tumbuh yang bervariasi antar tumbuhan. Beberapa tumbuhan tidak memiliki batang yang jelas karena batangnya sangat pendek.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi daun pada tumbuhan. Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan gutasi. Daun dapat berbentuk tunggal atau majemuk, dan memiliki bagian-bagian seperti helaian, tangkai, dan tulang daun. Fungsi utama daun adalah sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis untuk membuat makanan tumbuhan.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
2. Phyllotaxis atau tata letak daun adalah aturan tata letak daun
pada batang.
Pada batang dewasa, daun tampak tersusun dalam pola tertntu
dan berulang-ulang. Susunan daun pada batang tersebut disebut
duduk daun atau filotaksis.
Pengertian
4. Tata letak Daun Pada Batang
(Phyllotaxis atau Dispositio Foliorum)
Buku buku batang (nodus)
Bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daun. Bagian ini
seringkali tampak sebagai bagian batang yang sedikit membesar dan
melingkar batang sebagai suatu cincin
Contohnya : Bambu (Bambusa sp) , tebu (Saccharum officinarum)
Ruas (internodium)
Bagian batang diantara 2 buku-buku
5. Untuk mengetahui bagaimana tata letak daun pada batang
harus ditentukan dahuli berapa jumlah daun yang terdapat pada
satu buku_buku batang, yang kemungkinannya adalah :
a. Pada setiap buku-buku hanya terdapat satu daun saja
b. Pada setiap buku-buku batang terdapat 2 daun yang
berhadap-hadapan
c. Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih dari 2 daun
6. Pada setiap buku-buku hanya terdapat
satu daun saja
1. Folia Spara
Pada pola yang pertama, di
mana pada satu buku
batang duduk hanya satu
tanggkai daun. Maka
dikenal sebagai pola daun
duduk tersebar(folia
spara). Biasanya daun
tersusun bersalang-seling.
Susunan tangkai daun
dapat berselang selang
teratur atau tidak teratur.
imperata cylindrica
7. Duduk daun folia spara juga berlaku untuk
daunmajemuk menyirip.contonya yaitu:
Pterocarpus indicus Averhoa belimbi
9. Pada setiap buku-buku batang terdapat 2
daun yang berhadap-hadapan
2. Folia Opposida
Pada pola kedua, setiap buku daun diduduki
dua tangkai daun. Pada pola ini daun duduk
berpasang-pasangan atau berhadap-hadapan
sehingga disebut juga Folia Opposida.
Rhizophora mucronata
11. Ada juga beberapa daun
memiliki Folia Opposida
yang saling bersilangan
antara dengan satu buku
dengan buku yang
lainnya. Misalnya pada
buku pertama , ketiga,
kelima , dan seterusnya
posisi daun saling
berhadapan. Pada buku
kedua, keempat , kelima
posisi daun yang
berhadapan memutar
900 dari posisi daun yang
berada pada di atas dan
di bawahnya tersebut.
Morinda citrifolia L
12. Pada setiap buku-buku batang
terdapat lebih dari 2 daun
3. Folia Verticillata
Pada pola yang ketiga, pada
setiap daun terdapat tiga atau
lbih daun yang duduk di sana.
Pola seperti ini dinamankan
sebagai daun yang berkarang
Folia Verticillata. Pada
beberapa buku determinasi
tumbuhan , pola berkarang
sering di sebut karang daun.
Contoh daun berkarng dengan
tiga daun dengan satu buku
dapat ditemukan pada :
Oleander (Nerium olender)
13. Sedangkan tumbuhan berkarang lebih dari tiga
daun pada satu buku dapat ditemukan pada :
1. alamanda (Allamanda cathartica L.)
Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih
2 daun
14. a. Roset akar, yaitu jika batang amat pendek, sehingga semua daun
berjejal-jejal diatas tanah, lidah buaya (aloe vera)
Istilah- Istilah Dalam Phyllotaxis
15. b. roset batang, jika daun yang rapat berjejal-
jejal itu terdapat pada ujung batang,
contohnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera
L.) dan bermacam macam palma lainnya.
16. Pada cabang-cabang yang mendatar atau
serong keatas, daun-daun dengan tata letak
tersebar dapat teratur sedemikian rupa pada
suatu bidang datar, dan membentuk suatu
pola seperti mosaik (pola karpet). Susunan
daun yang demikian itu disebut mosaik daun.
17. Dalam membentuk mozaik daun, pengisian bidang datar dapat
terjadi karena salah satu atau kedua hal berikut:
a.Pangkal daun (petiolus) terputar 90, sehingga seluruh daun
terletak dalam satu bidang datar. Pengisian bidang datar dengan
cara memutar pangkal daun ini umum terjadi pada tumbuhan
dengan duduk daun distika, dimana daun terletak dalam dua baris
panjang sepanjang cabang/ranting yang tumbuh plagiotrop.
b.Petiolus yang tidak sama panjang. Beberapa daun memiliki
petiolus yang pendek, sedangkan beberapa daun lainnya memiliki
petiolus yang lebih panjang. Perbedaan panjang petiolus ini
menyebabkan sebagian daun lebih menjorok ke arah luar (lebih
jauh dari cabang/rantingnya) dan sebagian lagi dekat dengan
cabang/rantingnya
18. Bagan (skema) dan diagram tata letak
daun
Untuk memberikan penjelasan mengenai tata letak daun pada
tanaman dapat dilakakukan dengan :
1. Membuat bagan atau skema letaknya
2. Membuat diagramnya
19. Rumus daun atau Divergensi.
Jika untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan
daun pertama tadi mengelilingi batang a kali, dan
jumlah daun yang dilewati selama itu adalah b,
maka perbandingan kedua bilangan tadi akan
merupakan pecahan a/b.
20. Ketentuan Rumus Daun:
- Tiap suku dibelakang suku kedua (jadi suku ketiga dst.)
merupakan suatu pecahan, yang pembilangnya dapat
diperoleh dengan menjumlah kedua pembilang dua suku yang
ada di depannya, dan penyebutnya merupakan hasil
penjumlahan kedua penyebu dua suku yang di depannya, atau
- Tiap suku dalam deretan itu merupakan suatu pecahan yang
pembilangnya merupakan selisih antara penyebut dan
pembilang suku yang di depannya, dan penyebutnya adalah
jumlah penyebut suku di depanya dengan pembilang suku itu
sendiri.
21. Manfaat dari deret Fibonacci dalam rumus daun:
Deret Fibonacci ini menunjukkan rumus tata letak daun suatu
tanaman, setiap tanaman pasti mempunyai rumus daun yang
berbeda sesuai dengan tata letak daun yang terdapat dalam
batang, karena itu deret Fibonacci ini dapat digunakan sebagai
tanda pengenal tumbuhan yang membedakan antara tanaman
yang satu dengan tanaman yang lainnya.
Contoh untuk semua tanaman yang sejenis misalnya pohon srikaya
pasti akan memilki rumus daun yang selamanya akan sama
meskipun tumbuh pada lingkungan yang berbeda.
22. Rumus daun hanya dapat dihitung apabila dalam tiap buku
batang hanya terdapat satu daun. Untuk tanaman yang dalam
tiap buku batang terdapat dua helai daun atau bahkan lebih,
tidak dapat ditentukan rumusan daunnya. Hal ini dikarenakan
susunan duduk daun yang terlalau rumit dan sulit menentukan
putaran daun yang saling tegak lurus.
23. 1. Diagram tata letak daun
Untuk membuat diagramnya, batang tumbuhan harus dipandang sebagai
kerucut yang memanjang, dengan buku-buku batangnya sebagai lingkaran-
lingkaran sempurna.
Jika diproyeksikan pada suatu bidang datar, maka buku-buku batang akan
menjadi lingkaran-lingkaran yang konsentris dan puncak batang akan
menjadi titik pusat semua lingkaran tadi.
Contoh :
Tata letak daun menurut rumus 2/5.
27. 2. Bagan tata letak daun
Batang tumbuhan digambarkan sebagai silinder dan padanya digambar
membujur ortostikortostiknya demikian pula buku-buku batangnya. Daun-
daun digambar sebagai penampang melintang helaian daun yang kecil.
Pada bagan akan terlihat misalnya pada daun dengan rumus 2/5 maka
daun-daun nomor 1, 6, 11, dst atau daun-daun nomor 2, 7, 12, dst akan
terletak pada ortostik yang sama
28. Spirostik dan Parastik
Garis-garis ortostik yang biasanya lurus ke atas, dapat mengalami perubahan-
perubahan arah karena pengaruh bermacam faktor. Garis-garis ortostik dapat
menjadi garis spiral yang tampak melingkari batang pula. Dalam keadaan yang
demikian spiral genetik sukar untuk ditentukan, dan letak daun pada batang
mengikuti ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral tadi, keadaan ini
dinamai : Spirostik. Spirostik terjadi karena pertumbuhan batang tidak lurus
tetapi memutar.
Akibatnya ortostiknya ikut memutar dan berubah menjadi spirostik,
contohh. :
- Pacing (Costus speciosus Smith), mempunyai satu spirostik.
- Bupleurum falcatum, mempunyai dua spirostik.
- Pandan (Pandanus tectorius Sol.), memperlihatkan tiga spirostik.
Pada tumbuhan yang letak daunnya cukup rapat ch. kelapa sawit (Elaeis
guinensis), duduk daun seakan-akan menurut garis-garis spiral ke kiri atau
kekanan. Tampaknya lalu ada dua spiral ke kiri dan kekanan. Garis-garis spiral
ini disebut : Parastik. Juga garis-garis spiral yang tampak pada buah nenas yang
menunjukkan aturan letak mata-mata pada buah nenas tadi adalah parastik-
parastik.