Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menginfeksi vagina, urethra, dan kantong kemih. Gejalanya meliputi pengeluaran cairan kuning dari vagina dan rasa gatal pada wanita, serta rasa terbakar saat berkemih dan ejakulasi pada laki-laki. Penularan terjadi melalui hubungan seksual tidak aman. Pencegahan meliputi ANC, higiene yang baik
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1. Nyamuk mengalami metamorfosis lengkap dari telur, larva, pupa, hingga dewasa. Larva dan pupa hidup di air, sedangkan dewasa di darat atau di udara.
2. Aedes aegypti betina mengisap darah berkali-kali untuk memenuhi lambungnya dan mematangkan telur. Nyamuk ini sangat berperan dalam penularan penyakit seperti demam berdarah.
3. Survei di Bandarlampung menunjukkan kepadatan telur,
Pulex irritans/ human flea/ pinjal manusia/ kutu kepala adalah adalah sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup di bagian kepala. Kutu kepala menyebar dengan cepat melalui sentuhan dengan rambut yang bermasalah. Ia juga dapat melompat ke kepala melalui sisir, topi, bantal dan handuk.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis cacing parasit pada manusia seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen juga menjelaskan morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan penyakit yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis cacing tersebut.
Trypanosoma adalah genus protozoa yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Terdapat beberapa spesies Trypanosoma yang patogen seperti T. brucei yang menyebabkan penyakit tidur pada manusia, T. cruzi yang menyebabkan penyakit Chagas, dan T. evansi yang menyebabkan surra pada hewan. Siklus hidup Trypanosoma melibatkan vektor seperti lalat tsetse. Penyakit-penyakit yang disebabkann
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
油
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Makalah ini membahas tentang pemeriksaan feses sebagai alat bantu diagnosis penyakit. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu: (1) definisi dan manfaat pemeriksaan feses, (2) indikasi penyakit yang dapat didiagnosis melalui feses, dan (3) prosedur pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis beserta interpretasi hasilnya.
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menginfeksi vagina, urethra, dan kantong kemih. Gejalanya meliputi pengeluaran cairan kuning dari vagina dan rasa gatal pada wanita, serta rasa terbakar saat berkemih dan ejakulasi pada laki-laki. Penularan terjadi melalui hubungan seksual tidak aman. Pencegahan meliputi ANC, higiene yang baik
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1. Nyamuk mengalami metamorfosis lengkap dari telur, larva, pupa, hingga dewasa. Larva dan pupa hidup di air, sedangkan dewasa di darat atau di udara.
2. Aedes aegypti betina mengisap darah berkali-kali untuk memenuhi lambungnya dan mematangkan telur. Nyamuk ini sangat berperan dalam penularan penyakit seperti demam berdarah.
3. Survei di Bandarlampung menunjukkan kepadatan telur,
Pulex irritans/ human flea/ pinjal manusia/ kutu kepala adalah adalah sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup di bagian kepala. Kutu kepala menyebar dengan cepat melalui sentuhan dengan rambut yang bermasalah. Ia juga dapat melompat ke kepala melalui sisir, topi, bantal dan handuk.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis cacing parasit pada manusia seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen juga menjelaskan morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan penyakit yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis cacing tersebut.
Trypanosoma adalah genus protozoa yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Terdapat beberapa spesies Trypanosoma yang patogen seperti T. brucei yang menyebabkan penyakit tidur pada manusia, T. cruzi yang menyebabkan penyakit Chagas, dan T. evansi yang menyebabkan surra pada hewan. Siklus hidup Trypanosoma melibatkan vektor seperti lalat tsetse. Penyakit-penyakit yang disebabkann
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
油
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Makalah ini membahas tentang pemeriksaan feses sebagai alat bantu diagnosis penyakit. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu: (1) definisi dan manfaat pemeriksaan feses, (2) indikasi penyakit yang dapat didiagnosis melalui feses, dan (3) prosedur pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis beserta interpretasi hasilnya.
Nyamuk termasuk kelas Insekt, ordo Diptera, dan famili Culicidae. Mempunyai daur hidup lengkap yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Nyamuk betina menghisap darah untuk pembentukan telur, sedangkan jantan menghisap nektar/cairan. Perilaku nyamuk dipengaruhi oleh speciesnya seperti hospes, tempat istirahat, aktivitas menggigit, dan jarak terbang.
Makalah ini membahas tentang filum dan kelas hewan. Terdapat delapan filum invertebrata yaitu Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, Coelenterata, Platyhelminthes, Nematoda, dan Porifera. Filum vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu Mamalia, Burung, Reptilia, Amphibi, dan Ikan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis arthropoda seperti lalat, tuma, kecoa yang dapat menyebarkan penyakit. Arthropoda tersebut dapat menjadi vektor penyakit seperti disentri, tifus, kolera karena membawa bibit penyakit dari sampah, kotoran, dan makanan terkontaminasi. Upaya pencegahan meliputi pembersihan lingkungan dan penanggulangan sarang-sarangnya.
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian antibodi, struktur, fungsi, jenis-jenis, dan variabilitas antibodi. Juga disebutkan beberapa penyakit yang terkait dengan antibodi seperti diabetes melitus tipe 1, rheumatoid arthritis, psoriasis, graves disease, dan lupus.
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Upaya pencegahan korupsi meliputi pembentukan lembaga anti-korupsi seperti KPK, pencegahan korupsi di sektor publik dengan transparansi proses pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta pemberdayaan masyarakat untuk memantau pemerintah dan memberikan akses informasi. Pendidikan karakter antikorupsi di sekolah juga penting untuk membangun generasi muda yang memiliki moral untuk menolak korupsi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen laboratorium, termasuk pengertian laboratorium dan biosafety, jenis-jenis biosafety level 1 hingga 3 beserta persyaratan rancang bangun dan fasilitas yang dibutuhkan. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara biosafety yang melindungi staf laboratorium dan biosecurity yang melindungi objek penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kadar garam dalam konsumsi. Terdapat beberapa metode untuk menganalisis kadar garam yaitu metode Mohr yang melibatkan pembentukan endapan berwarna, metode Volhard yang melibatkan pembentukan merah tiosianat, dan metode Fajans yang menggunakan indikator absorpsi. Metode Mohr dijelaskan secara lebih rinci prosedurnya yang melibatkan titrasi sampel dengan perak nitrat.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
3. Siphonaptera adalah serangga lateral, bersayap, dan holometabola. Terdapat
hampir 2.575 spesies.
Semua spesies parasit dalam tahap dewasa memiliki mulut yang dirancang
untuk menusuk dan mengisap, sisir dirancang hampir di seluruh tubuh mereka
dan kaki, serta kaki dirancang untuk melompat.
Ordo Siphonoptera mempunyai ciri-ciri tidak bersayap, termasuk
endopterygota, bermata tunggal, metamorfosisnya sempurna, dan
mempunyai alat mulut menusuk dan menghisap.
Contohnya adalah Ctenocephalus cannis (kutu anjing), Ctenocephalus felis
(kutu kucing), Pulex irritan (pinjal manusia), Xenopsylla cheopsis (kutu tikus),
Echidnophaga.
4. Pinjal masuk ke dalam ordo Siphonaptera yang pada mulanya dikenal
sebagai ordo Aphniptera.
Ordo Siphonaptera terdiri atas tiga super famili yaitu Pulicoidea, Copysyllodea
dan Ceratophylloidea.
Ketiga super famili ini terbagi menjadi Sembilan famili yaitu Pulicidae,
Rophalopsyllidae, Hystrichopsyllidae, Pyglopsyllidae, Stephanocircidae,
Macropsyllidae, Ischnopsyllidae dan Ceratophillidae.
5. Pinjal betina tidak memiliki rambut
pendek di belakang lekuk antenna.
Kaki belakang dari sub spesies ini terdiri
dari enam ruas dorsal dan
manubriumnya tidak melebar di apical
Pinjal merupakan insekta yang tidak
memiliki sayap dengan tubuh berbentuk
pipih bilateral dengan panjang 1,5-4,0
mm, yang jantan biasanya lebih kecil
dari yang betina. Kedua jenis kelamin
yang dewasa menghisap darah.Pinjal
mempunyai kritin yang tebal.Tiga
segmen thoraks dikenal sebagai
pronotum, mesonotum dan metanotum
(metathoraks).Segmen yang terakhir
tersebut berkembang, baik untuk
menunjang kaki belakang yang
mendorong pinjal tersebut saat
meloncat.Di belakang pronotum pada
beberapa jenis terdapat sebaris duri
yang kuat berbentuk sisir, yaitu
ktenedium pronotal.Sedangkan tepat
diatas alat mulut pada beberapa jenis
terdapat sebaris duri kuat berbentuk
sisir lainnya, yaitu ktenedium genal.Duri-
duri tersebut sangat berguna untuk
membedakan jenis pinjal.
6. Pinjal betina mempunyai sebuah spermateka seperti kantung dekat ujung
posterior abdomen sebagai tempat untuk menyimpan sperma, dan yang
jantan mempunyai alat seperti per melengkung , yaitu aedagus atau penis
berkitin di lokasi yang sama. Kedua jenis kelamin memiliki struktur seperti
jarum kasur yang terletak di sebelah dorsal , yaitu pigidium pada tergit yang
kesembilan. Fungsinya tidak diketahui, tetapi barangkali sebagai alat
sensorik.
Mulut pinjal bertipe penghisap dengan tiga silet penusuk (epifaring dan stilet
maksila). Pinjal memiliki antenna yang pendek, terdiri atas tiga ruas yang
tersembunyi ke dalam lekuk kepala (Susanti, 2001)
8. Tempat kesukaan pinjal menggigit pada tubuh manusia
Jenis ektoparasit lebih suka menggigit
bagian tubuh yang berbeda pada manusia
Kutu
Menggigit pada kepala
Pinjal
Menggigit sepanjang lambung, pinggang,
bahu, paha dan betis kaki.
Kepinding (kutu busuk)
Menggigit tangan, pipi, leher dan kaki.
10. Klasifikasi Ctenocephalus felis adalah sebagai berikut :
Golongan : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Genus : Ctenocephalidae
Spesies : Ctenocephalides felis
Ctenocephalides felis
11. Kutu jenis ini memiliki ciri-ciri
tidak bersayap,
memiliki tungkai panjang, dan
koksa-koksa sangat besar,
Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri yang mengarah ke belakang dan
rambut keras,
Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala,
Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk,
Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago),
Telur tidak berperekat, abdomen terdiri dari 10 ruas, Larva tidak bertungkai kecil, dan
keputihan, Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun prenatal.
Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari struktur tubuhnya, yaitu jika jantan
pada ujung posterior bentuknya seperti tombak yang mengarah ke atas dan antenna lebih
panjang, sedangkan tubuh betina berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek dari jantan.
13. Telur akan menetas 2-10 hari
menjadi larva yang makan darah
kering (yang dikeluarkan pinjal
dewasa), feses, bahan organik
lainnya. Larva juga membuat pupa
dengan menyilih 2 kali.Stadium larva
berlangsung 1-24 minggu. Pupa
dapat hidup selama 1 minggu sampai
1 tahun tergantung faktor
lingkungan.Pinjal ini dapat sebagai
hospes intermedier dari Dypillidium
caninum, dan menyebabkan gatal
dan iritasi pada tubuh hospes
(kucing).
15. Kutu kucing hidup di sarang dan tempat beristirahat dari host mereka
ketika mereka tidak makan, dan tuan rumah mereka ketika mereka makan.
Mereka hidup di hampir semua jenis habitat, selama itu hangat dan lembab
cukup untuk mempromosikan pembangunan. (Roberts dan Janovy, 2000).
Hewan ini ditemukan di daerah yang beriklim tropis, terestrial biomes, seperti
padang pasir atau gundukan, savana atau padang rumput, kaparal, hutan hujan,
hutan belukar, perkotaan, pinggiran kota, serta pertanian
17. Klasifikasi
Golongan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Genus : Ctenocephalides
Spesies : Ctenocephalides canis
Ctenocephalides cannis
18. Tidak bersayap, memiliki tungkai panjang, dan koksa-koksa sangat besar,
Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri yang mengarah
ke belakang dan rambut keras,
Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala,
Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk,
Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago), Telur tidak berperekat,
abdomen terdiri dari 10 ruas,
Larva tidak bertungkai kecil, dan keputihan,.
Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari struktur tubuhnya,
yaitu jika jantan pada ujung posterior bentuknya seperti tombak yang
mengarah ke atas dan antenna lebih panjang, sedangkan tubuh betina
berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek dari jantan.Kutu dewasa
berwarna hitam kecoklatan, tapi tampak hitam kemerahan setelah makan
darah.Kutu dewasa panjangnya 3-4mm. Memiliki baik ctenidia genal dan
pronatal, memiliki mata, pada koksa kaki ke-2 (mesopleuron) ditemukan
batang pleural (batang meral).
Morfologi
24. Ada empat tahap utama dari siklus hidup kutu: telur, larva, pupa dan dewasa.
Dibutuhkan sekitar 30 sampai 40 hari untuk kutu anjing dalam mengerami telur menjadi
telur yang sempurna,meskipun ada beberapa kasus yang menunjukkan siklus ini
berlangsung selama satu tahun.
Kutu betina mulai bertelur dalam waktu 2 hari makan darah pertamanya. Telur yang putih
dan kecil (0.5mm) tetapi yang terlihat dengan mata telanjang.Telur diletakkan pada rambut,
bulu atau dalam habitat hospesnya, mereka kemudian jatuh ke tempat-tempat seperti
tempat tidur, karpet atau perabot.
Beberapa kutu meletakkan 3-18 telur sekaligus di dalam tubuh anjing tersebut,hal ini
berpotensi memperbanyak telur hingga 500 telur selama beberapa bulan. Telur menetas
dalam 1-12 hari setelah disimpan kemudian memproduksi larva seperti cacing yang tidak
memiliki kaki dan tidak ada mata.
.
Siklus Hidup
25. Larva berwarna putih dan 1,5-5mm panjang dengan pelindung dari bulu tipis. Mereka jarang tinggal di tubuh inang mereka, kemudian
mereka segera mencari daerah tertutup seperti tempat tidur hewan peliharaan , serat karpet dan retakan pada lantai di mana mereka
mencari makanan sementara menghindari cahaya.
Larva memakan berbagai bahan organik termasuk kulit-kulit yang terjatuh, kotoran hewan dan kotoran dewasa (terdiri dari darah ).
Larva memungkinkan untuk mengganti kulit mereka untuk tumbuh dan berubah menjadi kepompong sutra selama 5-15 hari.Sisa larva
sebagai pre-pupa selama 3 hari sebelum molting lagi untuk membentuk pupa Pupa mengembangkan dalam kokon dari lima hari
sampai lima minggu.
Dalam kondisi normal, bentuk dewasa siap untuk muncul setelah kira-kira 2 minggu tetapi pada temperatur yang lebih tinggi perubahan
akan lebih cepat. Mereka kadang-kadang tetap tinggal di kolon sampai getaran atau kebisingan dirasakan (yang mengindikasikan
keberadaan manusia atau binatang) yang berarti - karena tidak ada gerakan bentuk dewasa dapat tinggal di kokon sampai dengan 6
bulan.
Kutu dewasa, tidak bersayap, ukuran 2-8mm panjang dan lateral dikompresi. Mereka tercakup dalam bulu dan sisir yang membantu
mereka untuk menempel pada host dan memiliki antena yang dapat mendeteksi dihembuskannya karbon dioksida dari hewan.
Antena mereka juga sensitif terhadap panas, getaran, bayangan dan perubahan arus udara.Semua kutu bergantung pada darah untuk
nutrisi mereka tetapi mampu hidup dalam waktu yang lama tanpa makan, biasanya sekitar 2 bulan.
Dalam kondisi yang menguntungkan dan disertai dengan sumber t makanan (darah) yang memadai, kutu dapat hidup sampai satu
tahun.
28. Golongan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Genus : Xenopsylla
Spesies : Xenopsylla cheopsis
Xenopsylla cheopsis
29. Kutu pada tikus tidak memiliki sisir genal atau pronotal. Karakteristik ini dapat
digunakan untuk membedakan kutu tikus oriental dari kutu kucing, kutu anjing,dan
kutulainnya.
Tubuh kutu adalah hanya sekitar sepersepuluh dari satu inci panjang (sekitar 2,5 mm).
Kutu memilki dua fungsi, yaitu untuk menyemprotkan air liur atau sebagian darah
dicerna ke dalam gigitan dan untuk menyedot darah dari tuan rumah. Proses ini
memancarkan secara mekanis patogen yang dapat menyebabkan penyakit kutu mungkin.
Kutu menghela napas bau karbon dioksida dari manusia dan hewan dan melompat dengan
cepat ke sumber untuk memberi makan pada host yang baru ditemukan. kutu adalah
bersayap sehingga tidak bisa terbang, tapi bisa lompat jauh dengan bantuan kaki kuat
kecil. Sebuah kaki kutu terdiri dari empat bagian.Bagian yang paling dekat dengan tubuh
adalah coxa tersebut.Berikutnya adalah femur, tibia dan tarsus.
Morfologi
30. Siklus Hidup
Tahap Telur
Seekor kutu betina dapat bertelur 50 telur per hari di hewan peliharaan anda. Telurnya tidak lengket, mereka
mudah jatuh dari hewan peliharaan anda dan menetas dalam dua atau lima hari. Seekor betina dapat bertelur
sekitar 1.500 telur di dalam hidupnya.
Tahap Larva
Setelah menetas, larva akan menghindar dari sinar ke daerah yang gelap sekitar rumah anda dan makan dari
kotoran kutu loncat ( darah kering yang dikeluarkan dari kutu loncat). Larva akan tumbuh, ganti kulit dua kali dan
membuat kempongpong dimana mereka tumbuh menjadi pupae.
Tahap Pupa
Lama tahap ini rata-rata 8 sampai 9 hari. Tergantung dari kondisi cuaca, ledakan populasi biasanya terjadi 5
sampai 6 minggu setelah cuaca mulai hangat.Pupa tahap yang paling tahan dalam lingkungan dan dapat terus tidak
aktif sampai satu tahun.Tahap Dewasa Kutu loncat dewasa keluar dari kepompong nya waktu mereka merasa
hangat, getaran dan karbon dioksida yang menandakan ada host di sekitarnya. Setelah mereka loncat ke host, kutu
dewasa akan kawin dan memulai siklus baru. Siklus keseluruhnya dapat dipendek secepatnya sampai 3-4 minggu.
33. Habitat
Xenopsylla cheopis biasanya mendiami habitat tropis dan subtropis, meskipun telah
dilaporkan dalam zona sedang juga. Cheopis Xenopsylla jarang ditemukan di tempat
yang dingin karena membutuhkan iklim / tropis subtropis untuk menjadi kepompong.Kutu
yang lazim di kota-kota besar banyak. Spesies Rattus biasanya ditemukan dalam sistem
saluran pembuangan kota dan habitat terkait manusia adalah host yang sangat baik
untuk cheopis X.. Pelabuhan laut dan daerah tikus-penuh lainnya juga habitat umum
untuk cheopis X..
Kutu adalah parasit nidiculous, mereka tinggal di sarang tuan rumah. Pakaian, tempat
tidur dan sofa membuat rumah sempurna untuk banyak dari kutu. Kutu hanya
melampirkan menjadi tuan rumah sementara mereka sedang menghisap darah; di lain
waktu mereka bebas-hidup di sarang tuan rumah. (Brown, 1975; James dan Harwood,
1969)
34. GENUS PULEX
Morfologi, Klasifikasi, Siklus Hidup, Habitat dan Penyakit yang ditularkan oleh Pulex irritans. Pulex irritans, disebut juga human
flea atau pinjal orang. Pulex irritans dikenal sebagai pinjal pada beberapa hospes yaitu: babi, anjing, anjing liar dan sebagainya.
Morfologi
Tidak memiliki sayap, sebagian besar tidak bermata, bentuk tubuh yang pipih dorsoventral, bagian mulut disesuaikan untuk
menusuk-isap atau untuk mengunyah, dan memiliki enam tungkai atau kaki yang kokoh dengan kuku yang besar pada ujung
tarsus yang bersama dengan tonjolan tibia berguna untuk merayap dan memegangi bulu atau rambut inangnya. Tidak memiliki
baik ktenidia genal dan pronatal ktenidia, dahinya membentuk kurva (membulat).Umumnya menginfestasi manusia, tetapi dapat
menginfestasi, ayam, babi, anjing, kucing dan tikus.
35.
Klasifikasi
Klasifikasi Pulex irritans adalah sebagai berikut :
揃 Golongan : Animalia
揃 Filum : Arthropoda
揃 Kelas : Insekta
揃 Ordo : Siphonaptera
揃 Family : Pulicidae
揃 Genus : Pulex
揃 Spesies : Pulex irritans
Pulex irritans
38. Siklus Hidup
Metamorfosis sempurna, pinjal dewasa dapat hidup 58 hari tanpa makan dan 234 hari bila
dapat makan. Pinjal betina bertelur berukurannya kecil berbentuk ovoid, berwarna keputihan
dengan panjang 0,5 mm berjumlah 3 18 butir setiap hari (sejumlah 448 selama hidupnya,
biasanya diletakkan dicelah kandang atau tubuh hospes definitif (tetapi pada umumnya
sebelum menetas akan jatuh. Dari dalam telur akan keluar larva berbentuk seperti cacing
bergerak aktif untuk mencari makan berupa bahan-bahan organik atau darah yang mengering.
Larva terdiri dari 14 segmen yang ditutupi oleh bulu-bulu. Larva akan mengalami ekdisis
(menyilih) selama 3 kali dan pergantian kulit yang terakhir terjadi di dalam kokon. Didalam
kokon yang biasanya tertutup oleh partikel kotoran, terbentuk pupa yang berwarna keputihan
dan akhirnya terbentuk pinjal dewasa.Sampai terbentuknya kokon itu diperrlukan waktu 14-21
hari, lalu menjadi dewasa.Pinjal bisa hidup selama 1 2 tahun dan tahan hidup tanpa
menghisap darah selama 6 minggu.
41. GENUS ECHIDNOPHAGA
Klasifikasi
Golongan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Ordo: Siphonaptera
Genus: Echidnophaga
Spesies : Echidnophaga gallinacea
Echidnophaga gallinacea
43. Morfologi
Echidnophaga gallinacea dewasa memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 4 mm dan
bagian lateral rata. Echidnophaga gallinacea berwarna coklat tua, bersayap dan
memiliki mulut yang membantu dalam menusuk kulit dan menghisap darah dari host.
Ada bagian genal maupun pronotal. Kutu dewasa memiliki kepala yang datar,tajam
tetapi miring (tidak melengkung atau membulat).
Telur memiliki panjang sekitar 0,5 mm. Telur dari Echidnophaga
gallinacean berbentuk lonjong berwarna putih mutiara dan oval. Betina yang nonfertil
memproduksi telur yang subur seperti yang Echidnophaga
gallinacean betina lainnya.
Larva mempunyai panjang sekitar 6 mm.Larva adalah belatung mirip dengan
cacing,berwarna kuning / krem dan memiliki segmen tiga belas dengan bulu pada
setiap segmen.
44. Siklus Hidup
Perkawinan terjadi sebelum kedua jenis kelamin melompat di sekitar tanaman
bebas.Siklus hidup spesies ini mirip dengan yang irritans Pulex, kecuali pembuahan.
Dimana betina tetap melekat pada host dan bertelur dalam borok yang telah terbentuk.
Larva kemudian jatuh dan memakan sampah organik, termasuk kotoran dari kutu
dewasa. Setelah beberapa minggu larva akan berubah menjadi kepompong, kemudian
tertutup debu dan kotoran, di mana mereka menjadi kepompong. Kepompong dapat
berubah menjadi kutu dewasa dalam beberapa hari, minggu atau bahkan berbulan-bulan
tergantung pada kondisi lingkungan.Kutu dewasa muncul mencari inang, kawin dan
betina melekat pada host untuk menghasilkan generasi baru.Siklus hidup membutuhkan
waktu sekitar 30-60 hari.
Habitat
Habitat dari Echidnophaga, yaitu burung, tikus, kelinci, anjing, kucing, kuda dan kadang-
kadang manusia.