Dokumen tersebut membahas tentang proses penggerindaan permukaan datar menggunakan mesin gerinda datar. Secara singkat, dibahas mengenai prinsip kerja mesin gerinda datar, bagian-bagiannya, dan metode penggerindaan balok.
Laporan ini membahas tentang praktikum kerja bangku yang dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum kerja bangku. Laporan ini mencakup penjelasan tentang alat ukur yang digunakan seperti mistar baja dan jangka sorong, jenis bahan yang digunakan seperti baja ST37, serta tahapan pengukuran dan desain yang dilakukan.
Makalah ini membahas proses produksi pemesinan dasar, meliputi konsep dasar proses manufaktur dan produksi, klasifikasi proses produksi seperti pemesinan, pembentukan, pengecoran, penyambungan, dan metalurgi serbuk, serta elemen-elemen dasar proses pemesinan seperti kecepatan potong dan makan. Proses-proses pemesinan yang dijelaskan lebih lanjut meliputi bubut, freis, bor, las, dan CNC.
Dokumen tersebut merangkum 3 poin penting:
1. Menguraikan peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengelasan las oksi-asetilen seperti generator, brander, kawat las, dan flux.
2. Menjelaskan alat pelindung diri yang harus dipakai seperti masker, sarung tangan, dan sepatu keselamatan.
3. Menguraikan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan seperti menggunakan peralatan sesuai prosedur
Dokumen tersebut membahas rencana pembelajaran peserta program pendidikan profesi guru yang mencakup kompetensi dasar mekanik dan K3. Pembelajaran dirancang untuk memberikan pemahaman tentang mekanik dasar di bengkel dan laboratorium serta penerapan K3 melalui kegiatan di kelas dan praktik di laboratorium/bengkel.
Makalah ini membahas tentang teknik kerja bangku dan peralatan yang digunakan. Terdapat berbagai peralatan tangan yang digunakan dalam kerja bangku seperti kikir, penggores, penitik, mistar, dan lainnya. Makalah ini juga menjelaskan fungsi dan cara penggunaan dari berbagai peralatan tersebut secara singkat.
Dokumen tersebut membahas tentang desain proses pemesinan logam, termasuk jenis-jenis proses pemesinan, alat yang digunakan, perkembangan, keuntungan dan tantangan, serta peluang bisnis.
Makalah ini membahas tentang penarikan kawat, batang, dan tabung. Penjelasan mencakup definisi dan jenis-jenis penarikan logam seperti wire drawing, bar drawing, dan tube drawing. Selain itu diuraikan pula prinsip kerja, komponen gaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penarikan seperti reduksi, temperatur, dan delta factor."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang peralatan pengukuran dan alat yang digunakan dalam proses menggagas, beserta fungsi dan cara penggunaannya. Beberapa peralatan yang disebutkan antara lain angkup vernier, penggarit, penebuk pusat, sesiku L, plat sudut, tolok permukaan, jangka sudut vernier, gergaji besi, kikir, mesin gerudi lantai dan pembaris keluli.
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
Ìý
Makalah ini membahas tentang analisis patah getas pada material keras dengan menggunakan metode studi jurnal, skripsi, dan laporan penelitian. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian patah getas, faktor penyebabnya, akibat, dan cara mengurangi terjadinya patah getas. Tujuannya adalah memahami proses patah getas secara mendetail agar dapat meminimalkan kegagalan material akibat beban berulang.
Dokumen tersebut merangkum laporan projek gegas yang dilakukan oleh seorang pelajar dalam kursus Asas Pertukangan. Pelajar tersebut memperkenalkan projek gegas, peraturan keselamatan di bengkel, langkah pencegahan kemalangan, proses kerja gegas, dan alat-alat tangan yang digunakan dalam projek tersebut."
Makalah ini membahas tentang teknik kerja bangku dan peralatan yang digunakan. Terdapat berbagai peralatan tangan yang digunakan dalam kerja bangku seperti kikir, penggores, penitik, mistar, dan lainnya. Makalah ini juga menjelaskan fungsi dan cara penggunaan dari berbagai peralatan tersebut secara singkat.
Dokumen tersebut membahas tentang desain proses pemesinan logam, termasuk jenis-jenis proses pemesinan, alat yang digunakan, perkembangan, keuntungan dan tantangan, serta peluang bisnis.
Makalah ini membahas tentang penarikan kawat, batang, dan tabung. Penjelasan mencakup definisi dan jenis-jenis penarikan logam seperti wire drawing, bar drawing, dan tube drawing. Selain itu diuraikan pula prinsip kerja, komponen gaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penarikan seperti reduksi, temperatur, dan delta factor."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang peralatan pengukuran dan alat yang digunakan dalam proses menggagas, beserta fungsi dan cara penggunaannya. Beberapa peralatan yang disebutkan antara lain angkup vernier, penggarit, penebuk pusat, sesiku L, plat sudut, tolok permukaan, jangka sudut vernier, gergaji besi, kikir, mesin gerudi lantai dan pembaris keluli.
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
Ìý
Makalah ini membahas tentang analisis patah getas pada material keras dengan menggunakan metode studi jurnal, skripsi, dan laporan penelitian. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian patah getas, faktor penyebabnya, akibat, dan cara mengurangi terjadinya patah getas. Tujuannya adalah memahami proses patah getas secara mendetail agar dapat meminimalkan kegagalan material akibat beban berulang.
Dokumen tersebut merangkum laporan projek gegas yang dilakukan oleh seorang pelajar dalam kursus Asas Pertukangan. Pelajar tersebut memperkenalkan projek gegas, peraturan keselamatan di bengkel, langkah pencegahan kemalangan, proses kerja gegas, dan alat-alat tangan yang digunakan dalam projek tersebut."
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
Ìý
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar danÌýKnowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 – 11 Agustus 2016
1. LAPORAN KEGIATAN PRATIKUM
TEKNOLOGI MEKANIK
Disusun Oleh :
Muhsin Ali (2020310902)
Dosen Pengampu :
ST Augustinus Pusaka, M.Si
Putra Pratama, S.T., M.T
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
2021
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada kehadiran Allah SWT karena atas hadiran dan
kehendaknyalah laporan tugas pratikum ini dapat terselesaikan. Dalam laporan
pratikum ini penulis bertujuan untuk menjelaskan hasil dari kegiatan yang telah
dilakukan oleh penulis selama satu semester dalam pemebelajaran mengenai
teknologi mekanik
Dengan adanya laporan pratikum ini diharapkan dapat memberi pengetahuan
tentang kegiatan yang ada dalam mata kuliah teknologi mekanik. Sehingga
pembaca dapat mengetahui proses dari suatu proses pembuatan barang.
Penulis menyadari bahwa laporan pratikum ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sangat penulisa harapkan
demi penyempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca.
3. ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................. 1
I.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
I.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
I.3 Tujuan............................................................................................................. 1
I.4 Manfaat.......................................................................................................... 1
I.4 Landasan Teori ............................................................................................... 2
I.4.1 Desain...................................................................................................... 2
I.4.2 Penandaan (Marking) ............................................................................. 2
I.4.3 Pemotongan (Cutting)............................................................................. 2
I.4.4 Pengelasan .............................................................................................. 2
I.4.5 Pembubutan............................................................................................ 3
I.4.6 Pembubutan ulir (threading) .................................................................. 3
BAB II METODE PENGERJAAN ................................................................................. 4
II.1 langkah Pengerjaan....................................................................................... 4
II.1.1 Desain..................................................................................................... 4
II.1.2 Proses Marking....................................................................................... 5
II.1.3 Pemotongan ......................................................................................... 6
II.1.4 Pengelasan............................................................................................ 8
II.1.5 Pembubutan........................................................................................... 9
II.1.6 Assembly Part....................................................................................... 11
BAB III PAPARAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN................................................... 12
BUKU KEGIATAN PRATIKUM ............................................................................. 12
DAFTAR PUSTKA.................................................................................................... 16
4. 1
BAB I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Teknologi Mekanik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
proses pengerjaan suatu benda atau material terutama logam, sehingga diperoleh
hasil yang sesuai dengansyarat-syarat yang diperlukan (sesuai spesifikasi). Dimana
ilmu yang mempelajari tentang suatu proses terbentuknya sebuah barang atau
benda. Dan juga memperkenalkan jenis dan juga alat-alat yang digunakan sebagai
penunjang suatu terbentuknya barang yang di inginkan. Adapun tahapan-tahapan
yang dilakukan dalam proses pembuatan barang yang akan dikerjakan, dimulai dari
proses desain yang menggunakan bantuan applikasi autocad, kemudian dilanjutkan
dengan proses penanadaan marking dan pemotongan (cutting) baik dalam hal
manual maupun CNC. Untuk proses penyambungan dapat menggunakan banyak
metode, dimana yang familiar sekarang yaitu dengan penggunaan pengelasan, srew,
serta bolting.
Clamp atau yang dikenal dengan penjepit merupakan suatu alat yang banyak
digunakan dalam suatu proses pengerjaan suatu benda. Clamp berfungsi sebagai
penyangga, agar benda yang dikerjakan tidak bergerak, serta untuk keamaanan
dalam sebuah pekerjaan.
I.2 Rumusan Masalah
Pada laporan pratikum kali ini penulis akan membuat sebuah clamp yang
telah didesain sendiri oleh penulis. Adapun tahap-tahapan yang menjadi pokok
permasalahan ya itu cara penyambungan yang menggunakan pengelasan mengingat
material yang digunakan merupakan material yang tipis. Selain itu untuk tahap-
tahapan proses pengerjaan clamp yang didesain.
I.3 Tujuan
Tujuan dari laporan pratikum ini sebagai bahan referensi serta pembelajaran
dalam suatu proses pengerjaan barang yang telah didesain. Agar mengetahui
langkah demi langkah agar barang tersebut bias menjadi suatu barang.
I.4 Manfaat.
Manfaat dari analisa ini yaitu:
1. Bagi Institusi
Menjadi bahan referensi untuk mahasiswa yang akan melakukan kegiatan
pratikum
5. 2
2. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahun mengenai tahapan tahapan dalam proses suatu
pembuatan barang.
I.4 Landasan Teori
I.4.1 Desain
Desain adalah rancangan dari suatu produk atau benda yang akan dibuat.
Desain dapat berupa sketsa gambar atau model. Desain digunakan untuk merancang
banyak hal mulai dari perabotan, rumah, karya seni, pakaian hingga jalan raya.
Desain berguna untuk mengungkapkan keinginan pembuat, tentang rencana bentuk
benda tersebut, ukuran hingga warna. Desain juga berguna untuk memperkirakan
kebutuhan bahan dari benda yang akan dibuat. Perkiraan bahan ini berpengaruh
pada perkiraan biaya yang diperlukan.
I.4.2 Penandaan (Marking)
Penandaan adalah tahap pekerjaan pemberian tanda garis potong, nomor
identifikasi, jarak lubang baut, diameter lubang baut dan jumlah lubang baut pada
bahan baku profil dan plat baja dengan mengacu kepada gambar fabrikasi.
Pemberian tanda biasanya dengan menggunakan penggores, penitik atau kapur.
I.4.3 Pemotongan (Cutting)
Pemotongan adalah proses pemisahan benda padat menjadi dua atau lebih,
melalui aplikasi gaya yang terarah melalui luas bidang permukaan yang kecil.
Benda yang umum digunakan untuk memotong adalah pisau, gergaji dan gunting.
Pada umumnya setiap benda yang tajam mampu memotong benda yang memiliki
tingkat kekerasan lebih rendah dan diaplikasikan dengan gaya yang signifikan.
Pengerjaan pemotongan sendiri sebenarnya tidaklah sulit, namun bukan berarti bisa
dilakukan sembarangan. Pipa, besi berbentuk silinder memiliki permukaan yang
licin. Pada saat memotongnya, mungkin saja pipa akan bergeser atau berputar dan
tentunya hal ini akan sangat berbahaya. Apalagi jika pemotongan pipa
menggunakan gerinda.
I.4.4 Pengelasan
Pengelasan adalah suatu proses menyatukan 2 buah logam atau lebih
menjadi suatu bentuk sambungan dengan menggunakan proses panas. Panas
tersebut diperlukan untuk mencairkan bagian logam yang akan disambung dengan
elektroda sebagai bahan tambah atau filler (Suwahyo 2011). Elektroda yang
berfungsi sebagai bahan pengisi mencair bersama dengan benda kerja dan setelah
dingin akan menjadi satu kesatuan yang sukar dipisahkan dan membentuk paduan
logam las atau weld metal . Pada saat logam las masih berupa cairan selanjutnya
pelan – pelan akan membeku selalu dilindungi oleh terak atau slang yang berfungsi
melindungi logam las dari oksidasi udara luar agar kualitas logam las dapat terjaga.
6. 3
Terak atau slang dibentuk dari bahan salutan pada elektroda. Kualitas dari
sambungan las inilah yang akan membentuk kualitas dari sebuah sambungan las.
Karena kerapatan terak lebih kecil dari logam las yang mencair, terak biasanya
berada pada permukaan dan dapat dihilangkan dengan mudah setelah dingin,
namun pendinginan sambungan yang terlalu cepat dapat menjerat terak sebelum
naik ke permukaan.
I.4.5 Pembubutan
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan
pahatdengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda
kerja yangberputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar
benda kerja seperti yangterlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini,
maka Proses bubut memilikikekhususan untuk membuat benda kerja yang
berbentuk silinder.Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan
chuck yang memilikirahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar
benda kerja melalui piringanpembawa sehingga memutar roda gigi pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung,putaran akan disampaikan ke roda gigi
poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulirtersebut diubah menjadi gerak
translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya padabenda kerja akan terjadi
sayatan yang berbentuk ulir.
I.4.6 Pembubutan ulir (threading)
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang
sesuaidengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga
menggunakan pahattertentu ukurannya yangsudah di jual di pasaran, biasanya
untuk ulir-ulir standar.
7. 4
BAB II
METODE PENGERJAAN
II.1 langkah Pengerjaan.
II.1.1 Desain
II.1. Gambar Desain Clamp
Pengerjaan desain dilakukan dengan menggunakan autocad
2014.Pembuatan desain ini dibuat berdasarkan kebutuhan project yang sedang
dilakukan. Dimana untuk dimensi serta ukur menyesuaikan berdasarkan keinginan.
Dimana untuk ukuran barang yang akan di buat yaitu dengan tinggi 200mm untuk
lebar bagian atas 125mm dan ditambah dengan nempatan untuk baut sebesar 25mm.
dan untuk pada bagian bawah dengan panjang 150mm. untuk material yang
digunakan yaitu square bar 20x20x2.5 dan untuk bautnya menggunakan round bar
16mm.
8. 5
II.1.2 Proses Marking
II.2. Gambar Marking Material
Setelah proses desain telah dibuat, selanjutnya masuk ke tahap proses marking pada
material, ada pun ukuran yang akan demarking yaitu sepanjang 200mm untuk tinggi
clamp dan 150mm, 120mm untuk lebar clamp.
9. 6
II.1.3 Pemotongan
II.3. Gambar Pemotongan Material
Setelah proses marking,selanjutnya masuk ketahap proses pemotongan.
Pemotongan dilakukan pada area yang sudah di marking. dengan menggunakan
bantuan alat mesin gerinda tangan. Dan berikut ini hasil dari potongan yang sudah
dipotong pada II.3.1 Gambar Hasil Potongan.
11. 8
II.1.4 Pengelasan.
II.4 Gambar Proses Pengelasan
Setelah proses pemotongan selesai dilakukan, langkah selanjutnya itu proses
penyambungan material menggunakan pengelasan SMAW. Proses penyambungan
dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat tipisnya bahan material yang digunakan
untuk proses pembuatan clamp.
12. 9
II.1.5 Pembubutan
II.5 Gambar Pembubutan
Proses pengerjaan dengan menggunakan mesin bubut yang pertama dilakukan yaitu
mengikis material dari ukuran diameter 16mm ke diameter 14mm. proses
pengikisan dilakukan tahap demi tahap agar proses pengikisan berjalan sama rata.
II.5 Gambar Penentuan ukuran yang akan dibubut
13. 10
Setiap satu garis yang berada di putran mesin handel bubut bernilai 0.2mm. karena
kita ingin menggubah diameter roundbar dari 16mm ke 14mm, maka proses
pengikisan material dilakukan sebanyak tiga kali, pengikisan dengan ukuran
pengikisan 0.6mm, lalu yang terakhir pengikisan dilakukan dengan ukuran 0.4mm.
Setelah diameter roundbar menjadi 14mm, langkah selanjutnya pembuatan ulir,
sebelum ini ganti mata pahat untuk membuat ulir. Untuk pembuatan ulir
menggunakan standar ukuran ulir pada umumnya, yaitu untuk ulir M14 adalah 1.5
untuk pitchnya.
II.5 Gambar Pembentukan ulir.
14. 11
II.1.6 Assembly Part.
II.6 Gambar hasil dari pengabungan part.
Setelah semua bagian dari part sudah dipotong dan sudah disambung. Langkah
terkahir ya itu menjadikan satu part-part yang sudah ada. Baik baut yang telah di
bubut, badan clamp yang sudah dilas. Proses ini biasanya dikenal dengan poses
assembly part. Dimana semua part dijadikan satu dan membentuk barang yang
sudah didesain.
15. 12
BAB III
PAPARAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN.
BUKU KEGIATAN PRATIKUM
Jenis Kegiatan : Marking, Cutting, Welding
Lokasi Kegiatan : Bengkel
Kegiatan dimulai tanggal : 19 Juni 2021 s/d 20 Juni 2021
Ukuran Material Awal Square Bar 20x20x2.5/500mm
Jenis Material Baja Karbon Steel
Perlakuan terhadap material Marking, Cutting, Welding
HASIL KEGIATAN
Deskripsi Photo Kegiatan
Marking. (19 Juni 2021)
Proses penandaan (marking) sebelum
dilakukanya pemotongan pada material.
Dimana untuk markingan pertama diambil
jarak 200mm untuk tinggi clamp,
kemudian markingan dengan jarak 150mm
untuk lebar dari clamp yang akan dibuat.
16. 13
Pemotongan (19 Juni 2021)
Setelah marking selesai, dilanjutkan
dengan proses pemotongan dengan mesin
gerinda tangan. Pemotongan dilakukan
berdasarkan hasil markingan yang telah
dimarking sebelumnya. Alur potongan
mengikuti marking yang telah dibuat.
Pengelasan (19 Juni 2021)
Proses penyambungan menggunakan
pengelasan SMAW. Setelah material dipotong
berdasarkan markingan yang telah dibuat,
selanjutnya mengelas material yang sudah
dipotong menjadi satu
17. 14
Pembubutan (20 Juni 2021)
Proses pengerjaan dengan menggunakan mesin
bubut yang pertama dilakukan yaitu mengikis
material dari ukuran diameter 16mm ke
diameter 14mm. proses pengikisan dilakukan
tahap demi tahap agar proses pengikisan
berjalan sama rata.
Setiap satu garis yang berada di putran mesin
handel bubut bernilai 0.2mm. karena kita ingin
menggubah diameter roundbar dari 16mm ke
14mm, maka proses pengikisan material
dilakukan sebanyak tiga kali, pengikisan
dengan ukuran pengikisan 0.6mm, lalu yang
terakhir pengikisan dilakukan dengan ukuran
0.4mm.
Setelah diameter roundbar menjadi 14mm,
langkah selanjutnya pembuatan ulir, sebelum
ini ganti mata pahat untuk membuat ulir. Untuk
pembuatan ulir menggunakan standar ukuran
ulir pada umumnya, yaitu untuk ulir M14
adalah 1.5 untuk pitchnya.
Photo Kegiatan
18. 15
Pembubutan (20 Juni 2021)
Setelah semua bagian dari part sudah dipotong
dan sudah disambung. Langkah terkahir ya itu
menjadikan satu part-part yang sudah ada. Baik
baut yang telah di bubut, badan clamp yang
sudah dilas. Proses ini biasanya dikenal dengan
poses assembly part. Dimana semua part
dijadikan satu dan membentuk barang yang
sudah didesain.