Makalah ini membahas tentang penarikan kawat, batang, dan tabung. Penjelasan mencakup definisi dan jenis-jenis penarikan logam seperti wire drawing, bar drawing, dan tube drawing. Selain itu diuraikan pula prinsip kerja, komponen gaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penarikan seperti reduksi, temperatur, dan delta factor."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengelasan (welding) sebagai salah satu teknik penyambungan logam dengan mencairkan sebagian logam dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis proses pengelasan, posisi pengelasan, perhitungan kekuatan sambungan las, dan contoh soal untuk menghitung panjang las, berat logam las, dan kebutuhan kawat las.
Hot Working Adalah proses merubah bentuk logam tanpa terjadi pencairan (T proses : T cair > 0,5), volume benda kerja tetap dan tak adanya geram (besi halus sisa proses).
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai proses pembentukan logam untuk membentuk bahan setengah jadi dan jadi. Proses-proses tersebut meliputi pengerjaan secara panas dan dingin, seperti pengerolan, penempaan, ekstrusi, drawing, pembengkokan, dan pembuatan pipa.
Dokumen tersebut membahas tentang proses bending yang merupakan proses deformasi plastik logam dengan hanya sedikit perubahan luas permukaan. Proses ini termasuk dalam sheet metal forming dimana lembaran logam diluruskam menjadi bentuk melengkung. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis proses bending serta faktor-faktor yang mempengaruhi hasil bending seperti radius, sudut, tebal lembaran, dan spring back.
Cold extrusion adalah proses membentuk logam dengan mendorongnya melalui rongga pada suhu bilik untuk menghasilkan profil berkeratan rentas. Proses ini menghasilkan permukaan halus dan dimensi tepat serta meningkatkan kekuatan logam tanpa perlu memanaskannya. Cold extrusion penting bagi industri kerana mampu menghasilkan bentuk rumit dengan mengurangkan bahan mentah, meningkatkan produktiviti, dan mengoptimumkan kitar pengeluaran
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai langkah-langkah keselamatan, teknik, dan jenis-jenis kecacatan dalam proses kimpalan arka serta faktor-faktor yang mempengaruhinya."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang proses kimpalan arka gas lengai (MIG) dan teknik kimpalan gas tungsten arc (TIG). Ia menjelaskan proses, peralatan, parameter kimpalan untuk MIG dan TIG, serta teknik kimpalan yang betul untuk mendapatkan hasil kimpalan yang bermutu. Dokumen ini juga menyenaraikan kelebihan dan kelemahan kedua-dua kaedah kimpalan tersebut.
Proses pengecoran logam telah dikembangkan sejak zaman kuno untuk membentuk logam cair menjadi berbagai bentuk yang kompleks. Pengecoran memungkinkan produksi massal komponen dengan biaya rendah serta mampu membentuk logam ke dalam bentuk yang rumit. Bahan yang umum digunakan untuk pengecoran antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengelasan, termasuk pengelasan fusi, pengelasan busur listrik, dan pengelasan sinar. Beberapa metode yang dijelaskan adalah pengelasan oksigen asetilena, pengelasan termit, pengelasan busur gas tungsten, pengelasan plasma, dan pengelasan sinar laser.
Kecacatan kimpalan dapat terjadi akibat faktor manusia maupun teknis. Tiga faktor utama penyebab kecacatan adalah kesalahan dalam teknik mengimpal, parameter kimpalan yang tidak sesuai, dan ketidakbersihan logam asas. Untuk mencegah kecacatan, perlu memperhatikan teknik mengimpal, parameter kimpalan, dan membersihkan logam sebelum proses kimpalan.
Makalah ini membahas proses pengecoran, mulai dari sejarah pengecoran, cara membuat coran, bahan-bahan yang digunakan, sifat logam cair, pembekuan logam, jenis pola dan cetakan, proses pengecoran khusus, cacat pada coran, dan pabrik pengecoran.
1. Dokumen menjelaskan proses pembentukan baja melalui proses rolling dan continuous casting. Rolling adalah proses mengurangi ketebalan logam dengan melewatkannya antara dua roll yang berputar berlawanan arah. Continuous casting menghasilkan slab baja secara berkelanjutan dengan mendinginkan cairan baja yang dialirkan dari tungku melalui nozzle ke dalam blok pendingin.
Pengecoran adalah proses yang melibatkan pencairan, penuangan ke cetakan, pendinginan, dan pembekuan logam. Bahan yang diproses meliputi besi cor kelabu, besi cor nodular, paduan tembaga, dan paduan aluminium untuk membuat komponen mobil dan mesin seperti blok silinder, cylinder head, poros engkol, bantalan, dan rumah katup. Sifat logam cair dipengaruhi oleh temperatur, dimana kekentalannya berkurang seiring peningkatan suhu
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kecacatan yang sering terjadi pada kimpalan logam beserta penyebabnya. Dibahas pula cara untuk mengatasi kecacatan tersebut seperti memilih ukuran elektroda yang tepat, mengontrol arus dan sudut kimpalan, serta membersihkan logam asas sebelum proses kimpalan.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan proses sand casting, yaitu teknik pembuatan produk logam dengan mencairkan logam dan menuangkannya ke dalam cetakan pasir. Prosesnya meliputi pembuatan cetakan pasir, penuangan logam cair, pendinginan hingga pelepasan produk logam yang telah memejal. Teknik ini murah dan bahan mentahnya mudah didapat, meski dapat menghasilkan kecacatan akibat gas atau ketidaksempurnaan cet
Dokumen tersebut berisi daftar pertanyaan tentang proses pengecoran logam, mencakup topik seperti keuntungan dan kerugian pengecoran, jenis cetakan, hukum kontinuitas, turbulensi, penyusutan, dan fungsi riser dan chill dalam penuangan logam cair. Terdapat 15 pertanyaan yang mencakup aspek-aspek kunci dalam proses pengecoran logam.
dari materi tersebut menjelaskan bagaimana proses dari pembentukan logam, dimana proses tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas
Cold extrusion adalah proses membentuk logam dengan mendorongnya melalui rongga pada suhu bilik untuk menghasilkan profil berkeratan rentas. Proses ini menghasilkan permukaan halus dan dimensi tepat serta meningkatkan kekuatan logam tanpa perlu memanaskannya. Cold extrusion penting bagi industri kerana mampu menghasilkan bentuk rumit dengan mengurangkan bahan mentah, meningkatkan produktiviti, dan mengoptimumkan kitar pengeluaran
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai langkah-langkah keselamatan, teknik, dan jenis-jenis kecacatan dalam proses kimpalan arka serta faktor-faktor yang mempengaruhinya."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang proses kimpalan arka gas lengai (MIG) dan teknik kimpalan gas tungsten arc (TIG). Ia menjelaskan proses, peralatan, parameter kimpalan untuk MIG dan TIG, serta teknik kimpalan yang betul untuk mendapatkan hasil kimpalan yang bermutu. Dokumen ini juga menyenaraikan kelebihan dan kelemahan kedua-dua kaedah kimpalan tersebut.
Proses pengecoran logam telah dikembangkan sejak zaman kuno untuk membentuk logam cair menjadi berbagai bentuk yang kompleks. Pengecoran memungkinkan produksi massal komponen dengan biaya rendah serta mampu membentuk logam ke dalam bentuk yang rumit. Bahan yang umum digunakan untuk pengecoran antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengelasan, termasuk pengelasan fusi, pengelasan busur listrik, dan pengelasan sinar. Beberapa metode yang dijelaskan adalah pengelasan oksigen asetilena, pengelasan termit, pengelasan busur gas tungsten, pengelasan plasma, dan pengelasan sinar laser.
Kecacatan kimpalan dapat terjadi akibat faktor manusia maupun teknis. Tiga faktor utama penyebab kecacatan adalah kesalahan dalam teknik mengimpal, parameter kimpalan yang tidak sesuai, dan ketidakbersihan logam asas. Untuk mencegah kecacatan, perlu memperhatikan teknik mengimpal, parameter kimpalan, dan membersihkan logam sebelum proses kimpalan.
Makalah ini membahas proses pengecoran, mulai dari sejarah pengecoran, cara membuat coran, bahan-bahan yang digunakan, sifat logam cair, pembekuan logam, jenis pola dan cetakan, proses pengecoran khusus, cacat pada coran, dan pabrik pengecoran.
1. Dokumen menjelaskan proses pembentukan baja melalui proses rolling dan continuous casting. Rolling adalah proses mengurangi ketebalan logam dengan melewatkannya antara dua roll yang berputar berlawanan arah. Continuous casting menghasilkan slab baja secara berkelanjutan dengan mendinginkan cairan baja yang dialirkan dari tungku melalui nozzle ke dalam blok pendingin.
Pengecoran adalah proses yang melibatkan pencairan, penuangan ke cetakan, pendinginan, dan pembekuan logam. Bahan yang diproses meliputi besi cor kelabu, besi cor nodular, paduan tembaga, dan paduan aluminium untuk membuat komponen mobil dan mesin seperti blok silinder, cylinder head, poros engkol, bantalan, dan rumah katup. Sifat logam cair dipengaruhi oleh temperatur, dimana kekentalannya berkurang seiring peningkatan suhu
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kecacatan yang sering terjadi pada kimpalan logam beserta penyebabnya. Dibahas pula cara untuk mengatasi kecacatan tersebut seperti memilih ukuran elektroda yang tepat, mengontrol arus dan sudut kimpalan, serta membersihkan logam asas sebelum proses kimpalan.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan proses sand casting, yaitu teknik pembuatan produk logam dengan mencairkan logam dan menuangkannya ke dalam cetakan pasir. Prosesnya meliputi pembuatan cetakan pasir, penuangan logam cair, pendinginan hingga pelepasan produk logam yang telah memejal. Teknik ini murah dan bahan mentahnya mudah didapat, meski dapat menghasilkan kecacatan akibat gas atau ketidaksempurnaan cet
Dokumen tersebut berisi daftar pertanyaan tentang proses pengecoran logam, mencakup topik seperti keuntungan dan kerugian pengecoran, jenis cetakan, hukum kontinuitas, turbulensi, penyusutan, dan fungsi riser dan chill dalam penuangan logam cair. Terdapat 15 pertanyaan yang mencakup aspek-aspek kunci dalam proses pengecoran logam.
dari materi tersebut menjelaskan bagaimana proses dari pembentukan logam, dimana proses tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas
The document discusses various metal forming processes, specifically focusing on forging and rolling. It defines forming, cold working, warm working and hot working based on the temperature of deformation relative to the material's melting point. The key forming processes covered are forging (smith forging, drop forging, press forging, machine forging), rolling (functions, types of mills, drafting), and extrusion (forward and backward extrusion, uses). Diagrams illustrate examples and defects are also outlined for each process.
Dokumen tersebut membahas proses-proses dasar pembentukan logam, mulai dari pengecoran, pembentukan, hingga penggunaan mesin perkakas. Proses pengecoran logam meliputi peleburan, pembuatan cetakan, dan penuangan logam cair ke dalam cetakan. Proses selanjutnya adalah pembentukan logam dengan teknik seperti tempa, tekuk, dan potong untuk memperoleh bentuk yang diinginkan. Berbagai
Dokumen tersebut menjelaskan pengujian lengkung pada bahan. Pengujian lengkung adalah proses pembebanan pada suatu bahan di tengah-tengahnya yang ditahan di dua tumpuan sehingga mengalami deformasi akibat dua gaya berlawanan. Dokumen tersebut juga menjelaskan metode pengujian lengkung tiga titik dan empat titik beserta rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung tegangan dan modulus elastisitas.
Proses pembentukan logam meliputi pengerjaan panas dan dingin. Pengerjaan panas memiliki permukaan buruk tetapi logam tetap lunak, sedangkan pengerjaan dingin memiliki permukaan baik namun memerlukan gaya besar. Jenis-jenis proses pembentukan logam antara lain pengerolan, tempa, penekukan, penarikan, pembengkokan, pembentukan pipa, dan pelebungan tembus.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis teknik pengelasan logam, dimana pengelasan adalah proses penyambungan logam dengan mencairkan sebagian logam untuk membentuk ikatan metalurgi. Dokumen juga menjelaskan bahwa pengelasan digunakan secara luas dalam berbagai konstruksi dan dapat digunakan untuk pembuatan maupun perbaikan. Terdapat lebih dari 40 jenis teknik pengelasan yang dib
Metal forming processes are used to shape metals into useful products. Rolling is the most common forming process and accounts for around 90% of metal forming. It involves passing metal between rolls to reduce thickness or change cross-section. Forging uses dies and compression to shape hot or cold metal. Extrusion forces heated metal through a die to create shapes like rods, tubes and structural sections. Drawing pulls metal through a die to make wires, rods and tubes from both hot and cold workpieces. Deep drawing specifically makes cylindrical parts like cups from sheet metal.
Konstruksi baja terdiri atas batang-batang baja yang digabung menjadi satu kesatuan bentuk dengan menggunakan teknik sambungan. Terdapat beberapa jenis alat sambungan baja seperti paku keling, baut, dan las yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelasan MIG (Metal Inert Gas) yang merupakan salah satu teknik pengelasan yang menggunakan busur listrik dan gas pelindung inert untuk melelehkan dan menyatukan logam. Teknik ini memiliki keuntungan seperti proses yang cepat dan hasil las yang kuat serta tahan karat.
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
油
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis sambungan yang digunakan untuk menghubungkan bagian-bagian logam, termasuk sambungan keling, las, dan baut. Jenis-jenis sambungan dijelaskan beserta fungsi, prinsip kerja, dan contoh penerapannya dalam berbagai konstruksi.
Tali baja merupakan komponen penting dalam overhead travelling crane. Dokumen ini menjelaskan struktur, konstruksi, diameter, jenis inti, putaran, finishing, kuantitas, dan grade tali baja serta tips memilih tali baja berkualitas. Dokumen ini juga membahas penyesuaian diameter tali baja dengan drum dan sheaves.
Modul ini membahas perencanaan sambungan profil baja dengan menggunakan baut, paku keling, dan las sesuai peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI). Modul ini menjelaskan cara menghitung jumlah dan jarak baut, paku keling, serta tebal las pada sambungan profil baja.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar mesin, khususnya tentang ilmu statika dan tegangan, komponen mesin seperti rem, roda gigi, bantalan, pegas, poros, dan transmisi, serta material yang digunakan seperti besi, baja, dan plastik.
1. 1
Teknik pembentukan logam
Penarikan kawat,batang dan tabung
Dosen Pengampu :
Sumarji ,S.T., M.T.
Disusun Oleh Kelompok 3 :
1.Atmazeal Achmad F (141910101023)
2.Muh Zainul Helmi (141910101024)
3.Okik Aris Setiawan (141910101030)
4.Sudrajat Tri Suryataba (141910101032)
5.Rizal Abdul Hamid (141910101040)
PROGAM STUDI S1 TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2016
2. 2
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
penarikan kawat,batang dan tabung.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada :
1.Bapak Sumarji ST.MT selaku dosen pengampu
2.Teman teman kelompok yang turut membantu menyelesaikan makalah ini
3.Semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul penarikan kawat,batang dan
tabung untuk pembaca ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Jember, 27 April 2016
Kelompok 3
3. 3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................1
KATA PENGANTAR .........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................4
DAFTAR TABEL................................................................................................5
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................6
1.1 Latar Belakang.......................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................7
1.3 Tujuan dan Manfaat...............................................................................7
BAB 2. PEMBAHASAN .....................................................................................8
2.1 Welding consumables............................................................................8
2.1.1 Elektroda terbungkus (covered electrodes)..................................8
2.1.2 Kawat las untuk las busur listrik pelindung gas ..........................11
2.2 Las Resistansi listrik..............................................................................12
2.2.1 las resistansi titik ..........................................................................13
2.2.2 Las resistansi tumpang (resistance seam welding).......................14
2.2.3 Projection welding........................................................................15
2.2.4 Flash welding...............................................................................16
2.2.5 Mampu las....................................................................................17
BAB 5. PENUTUP...............................................................................................18
5.1 Kesimpulan............................................................................................18
5.2 Saran.....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
4. 4
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................4
1. elektroda terbungkus.................................................................................8
2. las TIG atau las argon..............................................................................11
3. prinsip proses las resistansi listrik ............................................................13
4. spot welding,seam welding dan projection welding.................................14
5. Projection Welding...................................................................................16
6. Flash Welding...........................................................................................16
7. Mampu Las..............................................................................................17
6. 6
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman di era post modern sekarang ini memang sudah pesat
sekali.Untuk menjangkau dunia yang sangat luas dan sangat jauh jaraknya itu bisa dilakukan
dalam hitungan hari bahkan jam itu karena sudah ada teknologinya.Teknologi diciptakan dan
ditemukan sejatinya hanya mempuyai satu tujuan yaitu untuk memudahkan pekerjaan
manusia tersebut.Semakin maju teknologi baisanya semakin mudah seseorang melakukan
pekerjaan sehari hari.Banyak sekali macam macam teknologi yang diciptakan oleh para
engineer untuk memudahkan manusia.
Tak ketinggalan juga teknologi tentang pembentukan logam ikut berkembang
juga,baik dari segi cold working maupun hot working. Proses Teknologi Mekanik merupakan
suatu proses pembuatan suatu benda dari bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi,
dan dengan atau tanpa proses tambahan. Dari sejarah sejak pertama kali manusia mengenal
logam sebagai pembuat alat-alat yang diperlukan untuk menunjang kehidupannya, maka
manusia kemudian berusaha untuk mengembangkan cara pembuatan alat-alat tersebut.Salah
satu yang dikembangkan adalah metode penarikan kawat,batang dan tabung (wire
drawing,bar drawing dan pipe drawing).Secara garis besar wire drawing adalah mengurangi
diameter luar (OD) komposisi kawat sambil meningkatkan panjang, sedangkan Volume
kawat tetap konstan. Wire drawing biasanya memerlukan beberapa tahapan untuk
mengurangi kawat dengan ukuran yang diinginkan. Dies yang digunakan pada wire drawing
biasanya dibuat dari tungsten carbide atau berlian.bar drawing adalah mengurangi
penampang logam asli, dengan meningkatkan panjang. Sedangkan Lebar atau tinggi logam
aslinya mungkin tetap konstan, meskipun biasanya kedua dimensi dikurangi.Pipe drawing
adalah mengurangi diameter dalam (ID) dan diameter luar (OD), sedangkan peningkatan
panjang pipa dan ketebalan dinding pipa tetap konstan.
Untuk itu dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai macam macam penarikan
kawat,batang dan tabung serta pengertian dan aplikasinya juga.Penting bagi mahasiswa
khususnya progarm studi teknik mesin harus tau tentang pembentukan logam
umumnya.Untuk itu penulis membuat makalah dengan penarikan kawat,batang dan tabung.
agar berguna bagi masyarakat pada umumnya,dan para mahasiswa teknik mesin pada
umumnya .
7. 7
Bab II Pembahasan
1. COLD DRAWING
Cold drawing merupakan proses pembentukan pada keadaan dingin secara plastis dari
metal sepanjang sumbunya. Cold drawing adalah proses pembentukan logam dimana
sepotong logam dimasukkan melalui cetakan, sehingga mengurangi ukuran penampang
bagian asli.
Cold drawing digunakan dalam pembuatan kabel tembaga dan kabel listrik rumah tangga
serta struktur baja dan pipa industri. Proses cold drawing menghasilkan common item
sehari-hari, seperti klip kertas, senar gitar dan pipa air. Aplikasi lain termasuk bagian
untuk berbagai alat musik dan komponen listrik serta tabung hidrolik dan pipa.
Ada tiga jenis utama cold drawing:
Tube drawing : mengurangi diameter dalam (ID) dan diameter luar (OD), sedangkan
peningkatan panjang pipa dan ketebalan dinding pipa tetap konstan.
Bar drawing : mengurangi penampang logam asli, dengan meningkatkan panjang.
Sedangkan Lebar atau tinggi logam aslinya mungkin tetap konstan, meskipun biasanya
kedua dimensi dikurangi.
Wire drawing : mengurangi diameter luar (OD) komposisi kawat sambil meningkatkan
panjang, sedangkan Volume kawat tetap konstan. Wire drawing biasanya memerlukan
beberapa tahapan untuk mengurangi kawat dengan ukuran yang diinginkan. Dies yang
digunakan pada wire drawing biasanya dibuat dari tungsten carbide atau berlian.
Operasi penarikan adalah proses pengurangan penampang benda kerja dengan cara
penarikan logam melalui cetakan oleh gaya tarik yang bekerja pada bagian luar cetakan.
Contoh produk penarikan kawat :
kabel listrik
kawat pagar
gantungan baju/kawat jemuran
kereta belanja
batang kawat untuk membuat : jarum, sekrup, rivet, per, dan lain-lain.
Gambar produk penarikan kawat
8. 8
Contoh produk penarikan batang :
Batang produk setengah jadi yang kemudian dimesin atau melalui proses-proses
lainnya.
Gambar produk penarikan batang
2. PENARIKAN BATANG DAN KAWAT
Prinsip penarikan batang dan kawat umumnya sama, walaupun perlalatan yang
digunakan berbeda untuk setiap ukuran produk. Batang dan tabung yang tidak dapat
digulung, diproduksi pada mesin Tarik. Batang ditusuk dengan penusuk dimasukkan ke
cetakan dan dijepitkan pada kepala Tarik. Kepala Tarik digerakkan oleh rantai atau
dengan mekanisme hidraulis. Mesin Tarik mempunyai gaya Tarik 300.000 lb, panjang
tarikan 100 ft, dan kecepatan penarikan berkisar Antara 30 300 ft/menit.
9. 9
Proses penarikan kawat umumnya dilakukan pada temperatur rendah atau temperature
ruang, sehingga pembentukan ini disebut sebagai cold drawing. Pada proses penarikan
terjadi deformasi yang cukup besar, sehingga sering terjadi peningkatan temperatur yang
relatif besar. Dengan demikian pada proses penarikan kawat digunakan pelumas yang
mampu mengurangi dan tahan terhadap pengaruh panas yang timbul akibat gesekan.
Selain itu pelumas juga berfungsi sebagai media pendingin. Air merupakan media
pendingin yang biasa digunakan untuk mengurangi efek panas yang ditimbulkan selama
proses deformasi.
Skematika cetakan untuk wire drawing ditunjukan pada Gambar. Konstruksi tempat
masuknya logam ke cetakan dibuat sedemikian rupa, sehingga kawat yang masuk cetakan
akan menarik pelumas bersama dengan masuknya batang kawat. Bentuk lonceng dibuat
agar dapat meningkatkan tekanan hidrostatis dan memindahkan aliran pelumas.
10. 10
Reduction angle adalah bagian dari cetakan di mana terjadi reduksi diameter. Pada daerah
bearing tidak terjadi reduksi diameter, namun menambah gesekan pada permukaan
kawat. Fungsi utama daerah permukaan bantalan adalah untuk memastikan diameter
dan roundness kawat sesuai dengan targetnya. Tirus belakang (back relief) pada dies
memungkinkan kawat untuk mengembang sedikit, setelah kawat keluar dari cetakan.
3. Batas Reduksi Pada Wire Drawing
Batas reduksi wire drawing pada umumnya reduksi penampang untuk setiap tahap
dies tidak lebih dari 30 35%. Untuk mendapatkan diameter akhir dengan total lebih
besar dari 35 %, maka diperlukan reduksi ganda atau bertahap untuk mencapai reduksi
target. Diameter kawat berkurang setelah melalui dies tertentu, sedangkan kecepatan dan
panjang kawat bertambah. Jadi kecepatan setiap blok atau capstan harus bertambah besar
agar tidak terjadi slip antara kawat dan blok. Hal ini dapat dicapai bila kecepatan setiap
blok diatur dengan memasang motor tersendiri. Bila kecepatan kawat dan kecepatan blok
tidak sesuai, maka kawat akan menggeser pada blok sewaktu berputar. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya gesekan berlebihan yang menimbulkan panas yang akan
menimbulkan masalah.
11. 11
4. Batas Temperatur Wire Drawing
Batas temeperatur pada wire drawing, Peningkatan temperatur pada
operasi wire drawing merupakan hal yang umum terjadi. Meskipun penarikan batang
kawat biasanya dilakukan pada kondisi dingin. Deformasi plastik dan gesekan akan
menaikkan temperatur kawat hingga beberapa puluh derajat celcius. Sebagian panas akan
dilepaskan pada pendingin blok dan dies. Namun, karena panas yang diserap blok dan
cetakan relatif kecil, maka kenaikan temperatur menjadi relatif besar. Selama proses
deformasi, temperatur kawat tidak boleh melebihi dari 160 celcius. Temperatur yang
terlalu tinggi dapat merubah sifat-sifat metalurgis kawat.
13. 13
5. Delta Factor
Delta Factor merupakan perbandingan antara diameter rata-rata terhadap panjang
daerah deformasi. Pada penarikan kawat besarnya nilai delta factor dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:
6. PengaruhDelta FactorPada Proses Wire Drawing
Daerah operasi wire drawing terbagi menjadi tiga bagian:
Wire drawing yang beroperasi pada Daerah aman memiliki delta factor antara dua dan
tiga. Operasi ini akan menghasilkan produk tanpa cacat. Operasi akan berjalan lancar.
Operasi wire drawing dengan kondisi delta factor kurang daripada dua berpotensi
menimbulkan cacat pada permukan kawat.
Wire drawing yang beroperasi dengan delta factor lebih dari tiga cenderung
menghasilkan kawat yang memiliki cacat center
burst atau chevron. Cacat chevron dapat menyebabkan kawat putus saat
proses drawing. Putus saat drawing ditandai dengan permukaan patahan kawat yang
membentuk Cup and Cone
7. Delta Factor Kurang Dari Dua
Delta factor optimum untuk proses wire drawing adalah antara 2 sampai 3. Delta
Factor yang terlalu rendah, kurang dari 2 akan menyebabkan luas kontak antar
muka wire rod dan dies menjadi besar, zona deformasi menjadi besar. Ini akan
menimbulkan efek gesekan menjadi besar pula. Pengaruh selanjutnya akan muncul
14. 14
cacat permukaan seperti goresan (scratch),material pick-up. Terkadang di ikuti dengan
munculnya panas yang berlebihan. Panas berlebihan ini dapat berpengaruh terhadap
sifat-sifat metalurgis permukaan material.
8. Delta Factor Lebih Dari Tiga
Delta Factor yang terlalu tinggi, lebih daripada 3 dapat menyebabkan zona deformasi
menjadi kecil. Daerah deformasi menjadi sangat terbatas. Hal ini menyebabkan
permukaan kawat mendapat gaya tekan yang besar, sedangkan bagian tengah kawat
akan menerima gaya Tarik yang besar. Keadaan ini memberikan kecenderungan
terbentuknya cacat center burst, permukaan kawat yang lebih keras dan rendahnya
keuletan. Sifat-sifat ini tidak cocok untuk produk-produk yang dibentuk dengan
melibatkan proses puntir seperti pada ikatan spring atau proses cold heading pada
pembuatan kepala baut.
15. 15
9. PIPE DRAWING
Pipe drawing : mengurangi diameter dalam (ID) dan diameter luar (OD), sedangkan
peningkatan panjang pipa dan ketebalan dinding pipa tetap konstan.
PROSES PROSES PENARIKAN TABUNG
Ada 3 jenis penarikan tabung
1. Pembenaman (sinking)
2. Penarikan sumbat (plug drawing)
3. Penarikan mandrill
a. Pembenaman (sinking)
b. Penarikan sumbat (plug drawing) tetap
c. Penarikan sumbat (plug drawing) apung
d. Penarikan mandrill
Pembenaman
Pada bagian dalam tabung yang tidak ditopang akan mengalami penebalan pada
dinding tabung.
Geseran yang besar pada bagian masuk dan keluarnya cetakan menyebabkan
regangan yang tinggi dan deformasi pembatasnya lebih rendah dibandingkan dengan
pembuatan tabung lainnya.
16. 16
Penarikan Sumbat Tetap
Diameter dalam dan luar tabung dikontrol besarnya.
Metode sumbat menghasilkan ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan metode
pembenaman
Pengurangan luas jarang melebihi 30%
Penarikan Sumbat Apung
Pada sumbat apung dapat menghasilkan reduksi luas 45% dan pengurangan luas yang
sama.
Beban yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan sumbang tetap.
Keuntungannya mampu menarik dan menggulung tabung yang panjang.
Penarikan mandrill
Gesekan pada penarikan tabung dapat diperkecil
Madrill terdiri dari tabung dan kawat/batang panjang sepanjang tabung dan ditarik
bersamaan dengan tabung.
Mandrill ditarik keluar dari tabung yang mengakibatkan pembesaran dimensional
tabung.