際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA HUKUM ARCHIMEDES disusun oleh Vibi Primantono
(14/ XI IPA3) SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JETIS BANTUL YOGYAKARTA
2010/2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kita mungkin pernah mengamati bahwa
sebuah benda yang diletakan di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya
ketika di udara. Jika benda dicelupkan dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak
berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan
yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup di dalamnya. Ini menyebabkan berat
benda seakan-akan berkurang. Menghitung gaya ke atas dalam zat cair sesungguhnya dapat kita
lakukan dengan menggunakan pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat cair Pada
kesempatan ini kita akan membahas hukum archimedes secara mendetail, karena dalam
kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini. Aplikasi hukum
archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan misalnya hidrometer , kapal laut, kapal
selam, dan balon udara. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana hubungan antara massa jenis zat cair
dengan gaya ke atas? 2. Manakah massa jenis yang paling besar dari kedua zat cair tersebut? C.
Tujuan 1. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes BAB II TINJAUAN
PUSTAKA Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota
Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes dikenal
sebagai ahli fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen,
karena mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah
peristiwa yang disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi jika benda dimasukkan ke
dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan
yang dipindahkan benda itu. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda
dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata
lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang
sering disebut gaya Archimedes. Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam
air, berat batu yang terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
ketika dirimu menimbang batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada
timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan
dirasakan ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa
lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang
diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah
gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut
sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan.
http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-a.jpg Keterangan gambar :
Fpegas = gaya pegas, w = gaya berat batu, F1 = gaya yang diberikan fluida pada bagian atas
batu, F2 = gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu, Fapung = gaya apung. Fapung
merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2-F1). Arah gaya apung
(Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu (F2) lebih besar
daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1). Hal ini dikarenakan tekanan
fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan fluida pada bagian atas batu. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan ke dalam fluida
seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda tidak berada di dalam
fluida tersebut. Dirimu mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi
batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya
gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya
perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah gurumuda jelaskan
pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman.
Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda
dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian
atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah benda
memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda. (perhatikan
gambar di bawah). http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-b.jpg
Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang berada dibagian
bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang terletak pada bagian atas
benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda memiliki kedalaman yang
lebih besar daripada fluida yang berada di atas benda (h2 > h1). Besarnya tekanan fluida pada
kedalamana h2 adalah : Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h1 adalah
:http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-d.jpg F2 = gaya yang
diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda, F1 = gaya yang diberikan oleh fluida pada
bagian atas benda, A = luas permukaan benda Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total
yang diberikan oleh fluida pada benda, yang kita kenal dengan istilah gaya apung. Besarnya gaya
apung adalah : archimedes-f http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-
g.jpg Maka persamaan yang menyatakan besarnya gaya apung (Fapung) di atas bisa kita tulis
menjadi : http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-h.jpg mFg = wF =
berat fluida yang memiliki volume yang sama dengan volume benda yang tercelup. Berdasarkan
persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya apung pada benda sama dengan berat fluida
yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan dengan fluida yang dipindahkan di sini
adalah volume fluida yang sama dengan volume benda yang tercelup dalam fluida. Pada gambar
di atas, gurumuda menggunakan ilustrasi di mana semua bagian benda tercelup dalam fluida
(air). Jika dinyatakan dalam gambar maka akan tampak sebagai berikut : Apabila benda yang
dimasukkan ke dalam fluida, terapung, di mana bagian benda yang tercelup hanya sebagian
maka volume fluida yang dipindahkan = volume bagian benda yang tercelup dalam fluida
tersebut. Tidak peduli apapun benda dan bagaimana bentuk benda tersebut, semuanya akan
mengalami hal yang sama. Ini adalah buah karya eyang butut Archimedes (287-212 SM) yang
saat ini diwariskan kepada kita dan lebih dikenal dengan julukan Prinsip Archimedes. Prinsip
Archimedes menyatakan bahwa : Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di
dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana
besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. Dirimu bisa
membuktikan prinsip Archimedes dengan melakukan percobaan kecil-kecilan berikut. Masukan
air ke dalam sebuah wadah (ember dkk). Usahakan sampai meluap sehingga ember tersebut
benar-benar penuh terisi air. Setelah itu, silahkan masukan sebuah benda ke dalam air. Setelah
benda dimasukan ke dalam air, maka sebagian air akan tumpah. Volume air yang tumpah =
volume benda yang tercelup dalam air tersebut. Jika seluruh bagian benda tercelup dalam air,
maka volume air yang tumpah = volume benda tersebut. Tapi jika benda hanya tercelup
sebagian, maka volume air yang tumpah = volume dari bagian benda yang tercelup dalam air
Besarnya gaya apung yang diberikan oleh air pada benda = berat air yang tumpah (berat air yang
tumpah = w = mairg = massa jenis air x volume air yang tumpah x percepatan gravitasi). Volume
air yang tumpah = volume benda yang tercelup dalam air Secara sistematis, hukum archimedes
dapat ditulis sebagai berikut : FA = a Va g FA = gaya angkat ke atas pada benda (N) Va =
volume zat cair yang terdesak (m3) a = massa jenis zat cair (kg/m3) g = percepatan gravitasi
bumi (m/s2) BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan bahan 端 Neraca pegas 端 Gelas ukur 端
Benda yang berbeda jenis 端 Beberapa jenis zat cair B. Langkah Kerja : 1. Menyiapkan alat dan
bahan 2. Mengikat benda dengan tali pada neraca pegas, mengukur berat benda diudara dan
mencatat hasilnya 3. Menimbang benda di dalam air pada gelas ukur dengan neraca pegas,
mencatat volum air sebelum (Vo) benda di masukan dan volum setelah (V) benda dimasukan dan
mencatatnya. 4. Menghitung massa jenis benda jika massa jenis air 1 gram/cm続. Berat benda di
udara =  volum air mula-mula(Vo) = Berat benda dalam air =
 volum air akhir (V) = Massa jenis benda =  5. Mengulang
dari langkah nomor 2 dan 3 benda dimasukan ke dalam zat cair yang berbeda, dengan hasil
massa jenis (nomor 4), menghitung massa jenis zat cairnya dan memasukan data dalam tabel NO
Berat beban di udara(N) Berat benda dalam zat cair (N) Gaya ke atas (N) Volum awal (Vo)
Volum Akhir (V) Volum Benda(V) Massa jenis zat cair 1 2 3 BAB IV HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian No Jenis zat cair Benda Berat beban di
udara (N) Berat beban di dalam zat cair (N) Gaya ke atas (N) Volum awal (Vo) Volum akhir (V)
Volum benda (V) Massa jenis zat cair () 1 air 1 0,1 N 0,09 N 0,11 50 mL 53 mL 3 mL 1
gr/cm3 2 0,3 N 0,2 N 0,1 60 mL 10 mL 3 0,2 N 0,1 N 0,1 58 mL 8 mL 2 minyak 3 0,2 N 0,09N
0,11 50 mL 51,4 mL 1,4 mL ? Pembahasan Berat benda 1 di udara (Wu) = 0,1 N Berat benda di
air (Wa) = 0,09 N Volume benda 1 di air (V akhir) = 53 mL Volume benda 1 (V) = 3 mL Maka
FA = Wu-Wa = 0,01 N Berat benda 2 di udara (Wu) = 0,3 N Berat benda di air (Wa) = 0,2 N
Volume benda 2 di air (V akhir) = 60 mL Volume benda 2 (V) = 10 mL Maka FA = Wu-Wa =
0,1 N Berat benda 3 di udara (Wu) = 0,2 N Berat benda 3 di air (Wa) = 0,1 N Volume benda 3 di
air (V akhir) = 58 mL Volume benda 3 (V) = 8 mL Maka FA = Wu-Wa = 0,1 N Berat benda 3
di udara (Wu) = 0,2 N Berat benda 3 di minyak (Wm) = 0,09 N Volume benda 3 di minyak (V
akhir) = 51,4 mL Volume benda 3 (V) = 1,4 mL Maka FA = Wu-Wm = 0,11 N  11 gr 揃
Mencari massa jenis benda dalam air a. Benda 1  = m / V = 0,1 / 3 = 0,03  3 x 10-2 gr/cm3
b. Benda 2  = m / v = 0,3 / 10 = 0,03  3 x 10-2 gr/cm3 c. Benda 3  = m / v = 0,2 / 8 = 0,025
 2,5 x 10-2 gr/cm3 揃 Mencari massa jenis minyak FA =  g v  = FA / g v = Wu-Wm g.v = 11
/ 10 . 1,4 = 0,78 gram/cm3  terbukti Secara teori, massa jenis benda di dalam zat cair adalah
sama. namun, dalam percobaan yang kami lakukan pada saat itu, terdapat sedikit perbedaan.
Menurut kami, hal itu terjadi dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti yang telah kami
bahas sebelumnya. Sedangkan pada pembuktian massa jenis minyak yakni 0,8 gram/cm3, kami
menemukan sedikit perbedaan pada hasil akhir dimana kami memperoleh nilai untuk massa jenis
minyak yaitu 0,78 gram/cm3. dalam pembulatan bilangan matematika, perbedaan tersebut masih
dapat ditolerir. Namun, apabila dalam percobaan ternyata terdapat perbedaan, kiranya perlu
diteliti kembali. BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Banyaknya zat cair yang dipindahkan
adalah sebanding dengan besarnya gaya ke atas dari zat cair (Wb = FA) Benda tenggelam karena
ptelur > pair. Benda melayang karena ptelur = pair. Benda terapung karena ptelur
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

More Related Content

What's hot (20)

Jurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwanJurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwan
ihwan fauzi
laprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docxlaprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docx
Cahya Mutiara
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anion
VJ Asenk
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Nida Chofiya
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Ria Rohmawati
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPTHukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Puswita Septia Usman
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Ernalia Rosita
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Feren Jr
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Komarudin Muhamad Zaelani
Identifikasi dan cara pemisahan obat
Identifikasi dan cara pemisahan obatIdentifikasi dan cara pemisahan obat
Identifikasi dan cara pemisahan obat
raesatartilla
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
Nurul Wulandari
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
Panji Wijaksono
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMILAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
EmirSyarif
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
Operator Warnet Vast Raha
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Dhiarrafii Bintang Matahari
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
anandajpz
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
nurwiji
Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
Egga' Odont鱈atros
Jurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwanJurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwan
ihwan fauzi
laprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docxlaprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docx
Cahya Mutiara
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anion
VJ Asenk
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Nida Chofiya
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Ria Rohmawati
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Ernalia Rosita
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Feren Jr
Identifikasi dan cara pemisahan obat
Identifikasi dan cara pemisahan obatIdentifikasi dan cara pemisahan obat
Identifikasi dan cara pemisahan obat
raesatartilla
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
Nurul Wulandari
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
Panji Wijaksono
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMILAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
EmirSyarif
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
anandajpz
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
nurwiji

Similar to Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono (20)

Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
Nandz Iu
Fisika
Fisika Fisika
Fisika
Zee ID
HUKUM ARCHIMEDES MATERI UNTUK KELAS 8 SMP.pptx
HUKUM ARCHIMEDES MATERI UNTUK KELAS 8 SMP.pptxHUKUM ARCHIMEDES MATERI UNTUK KELAS 8 SMP.pptx
HUKUM ARCHIMEDES MATERI UNTUK KELAS 8 SMP.pptx
EkaSRahayu
Ringkasan Materi Hukum Pascal
Ringkasan Materi Hukum PascalRingkasan Materi Hukum Pascal
Ringkasan Materi Hukum Pascal
NovaPriyanaLestari
A2 Fluida Reza
A2 Fluida RezaA2 Fluida Reza
A2 Fluida Reza
ruy pudjo
Bahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida StatisBahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida Statis
MAFIA '11
ppt hukum archimedes.pptx
ppt hukum archimedes.pptxppt hukum archimedes.pptx
ppt hukum archimedes.pptx
SriIndayani4
Hukum archiemedes
Hukum archiemedesHukum archiemedes
Hukum archiemedes
Qonita Sumardani
FLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfFLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdf
Wan Na
Fluida
FluidaFluida
Fluida
Sartika Arifin
HUKUM_ARCHIMIDES_1.pptx
HUKUM_ARCHIMIDES_1.pptxHUKUM_ARCHIMIDES_1.pptx
HUKUM_ARCHIMIDES_1.pptx
LenniNasution1
Hukum Archimedes ppt
Hukum Archimedes pptHukum Archimedes ppt
Hukum Archimedes ppt
FachryJkl
contoh laporan
contoh laporancontoh laporan
contoh laporan
Alfi Syahrin
Modul_5_Keseimbangan Benda Terapung.pdf
Modul_5_Keseimbangan Benda Terapung.pdfModul_5_Keseimbangan Benda Terapung.pdf
Modul_5_Keseimbangan Benda Terapung.pdf
dimas160425
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
Widya arsy
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Widya arsy
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
Klik Bayoe
Hidrostatika
HidrostatikaHidrostatika
Hidrostatika
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
Mustari Mustamin
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
Mustari Mustamin
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
Nandz Iu
Fisika
Fisika Fisika
Fisika
Zee ID
HUKUM ARCHIMEDES MATERI UNTUK KELAS 8 SMP.pptx
HUKUM ARCHIMEDES MATERI UNTUK KELAS 8 SMP.pptxHUKUM ARCHIMEDES MATERI UNTUK KELAS 8 SMP.pptx
HUKUM ARCHIMEDES MATERI UNTUK KELAS 8 SMP.pptx
EkaSRahayu
Ringkasan Materi Hukum Pascal
Ringkasan Materi Hukum PascalRingkasan Materi Hukum Pascal
Ringkasan Materi Hukum Pascal
NovaPriyanaLestari
A2 Fluida Reza
A2 Fluida RezaA2 Fluida Reza
A2 Fluida Reza
ruy pudjo
Bahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida StatisBahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida Statis
MAFIA '11
ppt hukum archimedes.pptx
ppt hukum archimedes.pptxppt hukum archimedes.pptx
ppt hukum archimedes.pptx
SriIndayani4
FLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfFLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdf
Wan Na
HUKUM_ARCHIMIDES_1.pptx
HUKUM_ARCHIMIDES_1.pptxHUKUM_ARCHIMIDES_1.pptx
HUKUM_ARCHIMIDES_1.pptx
LenniNasution1
Hukum Archimedes ppt
Hukum Archimedes pptHukum Archimedes ppt
Hukum Archimedes ppt
FachryJkl
Modul_5_Keseimbangan Benda Terapung.pdf
Modul_5_Keseimbangan Benda Terapung.pdfModul_5_Keseimbangan Benda Terapung.pdf
Modul_5_Keseimbangan Benda Terapung.pdf
dimas160425
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
Widya arsy
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Widya arsy
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
Klik Bayoe

Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA HUKUM ARCHIMEDES disusun oleh Vibi Primantono (14/ XI IPA3) SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JETIS BANTUL YOGYAKARTA 2010/2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara. Jika benda dicelupkan dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Menghitung gaya ke atas dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan dengan menggunakan pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat cair Pada kesempatan ini kita akan membahas hukum archimedes secara mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini. Aplikasi hukum archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan misalnya hidrometer , kapal laut, kapal selam, dan balon udara. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana hubungan antara massa jenis zat cair dengan gaya ke atas? 2. Manakah massa jenis yang paling besar dari kedua zat cair tersebut? C. Tujuan 1. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes BAB II TINJAUAN PUSTAKA Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes dikenal sebagai ahli fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan benda itu. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang sering disebut gaya Archimedes. Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu menimbang batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan. http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-a.jpg Keterangan gambar : Fpegas = gaya pegas, w = gaya berat batu, F1 = gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu, Fapung = gaya apung. Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2-F1). Arah gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu (F2) lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1). Hal ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan fluida pada bagian atas batu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. Dirimu mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah gurumuda jelaskan
  • 2. pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman. Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda. (perhatikan gambar di bawah). http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-b.jpg Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang terletak pada bagian atas benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda memiliki kedalaman yang lebih besar daripada fluida yang berada di atas benda (h2 > h1). Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h2 adalah : Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h1 adalah :http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-d.jpg F2 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda, F1 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian atas benda, A = luas permukaan benda Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan oleh fluida pada benda, yang kita kenal dengan istilah gaya apung. Besarnya gaya apung adalah : archimedes-f http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes- g.jpg Maka persamaan yang menyatakan besarnya gaya apung (Fapung) di atas bisa kita tulis menjadi : http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-h.jpg mFg = wF = berat fluida yang memiliki volume yang sama dengan volume benda yang tercelup. Berdasarkan persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya apung pada benda sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan dengan fluida yang dipindahkan di sini adalah volume fluida yang sama dengan volume benda yang tercelup dalam fluida. Pada gambar di atas, gurumuda menggunakan ilustrasi di mana semua bagian benda tercelup dalam fluida (air). Jika dinyatakan dalam gambar maka akan tampak sebagai berikut : Apabila benda yang dimasukkan ke dalam fluida, terapung, di mana bagian benda yang tercelup hanya sebagian maka volume fluida yang dipindahkan = volume bagian benda yang tercelup dalam fluida tersebut. Tidak peduli apapun benda dan bagaimana bentuk benda tersebut, semuanya akan mengalami hal yang sama. Ini adalah buah karya eyang butut Archimedes (287-212 SM) yang saat ini diwariskan kepada kita dan lebih dikenal dengan julukan Prinsip Archimedes. Prinsip Archimedes menyatakan bahwa : Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. Dirimu bisa membuktikan prinsip Archimedes dengan melakukan percobaan kecil-kecilan berikut. Masukan air ke dalam sebuah wadah (ember dkk). Usahakan sampai meluap sehingga ember tersebut benar-benar penuh terisi air. Setelah itu, silahkan masukan sebuah benda ke dalam air. Setelah benda dimasukan ke dalam air, maka sebagian air akan tumpah. Volume air yang tumpah = volume benda yang tercelup dalam air tersebut. Jika seluruh bagian benda tercelup dalam air, maka volume air yang tumpah = volume benda tersebut. Tapi jika benda hanya tercelup sebagian, maka volume air yang tumpah = volume dari bagian benda yang tercelup dalam air Besarnya gaya apung yang diberikan oleh air pada benda = berat air yang tumpah (berat air yang tumpah = w = mairg = massa jenis air x volume air yang tumpah x percepatan gravitasi). Volume air yang tumpah = volume benda yang tercelup dalam air Secara sistematis, hukum archimedes dapat ditulis sebagai berikut : FA = a Va g FA = gaya angkat ke atas pada benda (N) Va = volume zat cair yang terdesak (m3) a = massa jenis zat cair (kg/m3) g = percepatan gravitasi bumi (m/s2) BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan bahan 端 Neraca pegas 端 Gelas ukur 端 Benda yang berbeda jenis 端 Beberapa jenis zat cair B. Langkah Kerja : 1. Menyiapkan alat dan
  • 3. bahan 2. Mengikat benda dengan tali pada neraca pegas, mengukur berat benda diudara dan mencatat hasilnya 3. Menimbang benda di dalam air pada gelas ukur dengan neraca pegas, mencatat volum air sebelum (Vo) benda di masukan dan volum setelah (V) benda dimasukan dan mencatatnya. 4. Menghitung massa jenis benda jika massa jenis air 1 gram/cm続. Berat benda di udara = volum air mula-mula(Vo) = Berat benda dalam air = volum air akhir (V) = Massa jenis benda = 5. Mengulang dari langkah nomor 2 dan 3 benda dimasukan ke dalam zat cair yang berbeda, dengan hasil massa jenis (nomor 4), menghitung massa jenis zat cairnya dan memasukan data dalam tabel NO Berat beban di udara(N) Berat benda dalam zat cair (N) Gaya ke atas (N) Volum awal (Vo) Volum Akhir (V) Volum Benda(V) Massa jenis zat cair 1 2 3 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian No Jenis zat cair Benda Berat beban di udara (N) Berat beban di dalam zat cair (N) Gaya ke atas (N) Volum awal (Vo) Volum akhir (V) Volum benda (V) Massa jenis zat cair () 1 air 1 0,1 N 0,09 N 0,11 50 mL 53 mL 3 mL 1 gr/cm3 2 0,3 N 0,2 N 0,1 60 mL 10 mL 3 0,2 N 0,1 N 0,1 58 mL 8 mL 2 minyak 3 0,2 N 0,09N 0,11 50 mL 51,4 mL 1,4 mL ? Pembahasan Berat benda 1 di udara (Wu) = 0,1 N Berat benda di air (Wa) = 0,09 N Volume benda 1 di air (V akhir) = 53 mL Volume benda 1 (V) = 3 mL Maka FA = Wu-Wa = 0,01 N Berat benda 2 di udara (Wu) = 0,3 N Berat benda di air (Wa) = 0,2 N Volume benda 2 di air (V akhir) = 60 mL Volume benda 2 (V) = 10 mL Maka FA = Wu-Wa = 0,1 N Berat benda 3 di udara (Wu) = 0,2 N Berat benda 3 di air (Wa) = 0,1 N Volume benda 3 di air (V akhir) = 58 mL Volume benda 3 (V) = 8 mL Maka FA = Wu-Wa = 0,1 N Berat benda 3 di udara (Wu) = 0,2 N Berat benda 3 di minyak (Wm) = 0,09 N Volume benda 3 di minyak (V akhir) = 51,4 mL Volume benda 3 (V) = 1,4 mL Maka FA = Wu-Wm = 0,11 N 11 gr 揃 Mencari massa jenis benda dalam air a. Benda 1 = m / V = 0,1 / 3 = 0,03 3 x 10-2 gr/cm3 b. Benda 2 = m / v = 0,3 / 10 = 0,03 3 x 10-2 gr/cm3 c. Benda 3 = m / v = 0,2 / 8 = 0,025 2,5 x 10-2 gr/cm3 揃 Mencari massa jenis minyak FA = g v = FA / g v = Wu-Wm g.v = 11 / 10 . 1,4 = 0,78 gram/cm3 terbukti Secara teori, massa jenis benda di dalam zat cair adalah sama. namun, dalam percobaan yang kami lakukan pada saat itu, terdapat sedikit perbedaan. Menurut kami, hal itu terjadi dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti yang telah kami bahas sebelumnya. Sedangkan pada pembuktian massa jenis minyak yakni 0,8 gram/cm3, kami menemukan sedikit perbedaan pada hasil akhir dimana kami memperoleh nilai untuk massa jenis minyak yaitu 0,78 gram/cm3. dalam pembulatan bilangan matematika, perbedaan tersebut masih dapat ditolerir. Namun, apabila dalam percobaan ternyata terdapat perbedaan, kiranya perlu diteliti kembali. BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Banyaknya zat cair yang dipindahkan adalah sebanding dengan besarnya gaya ke atas dari zat cair (Wb = FA) Benda tenggelam karena ptelur > pair. Benda melayang karena ptelur = pair. Benda terapung karena ptelur Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ