Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang pengertian remaja, kenakalan remaja, sebab-sebab terjadinya kenakalan remaja, dan upaya penanggulangan kenakalan remaja melalui pendidikan agama, peran orang tua, serta pengisiian waktu luang remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, penyebab, dan solusi atas masalah tersebut. Disebutkan bahwa kenakalan remaja dipengaruhi oleh faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti kurangnya perhatian orang tua dan pengaruh lingkungan. Untuk menanggulanginya, dibutuhkan pendekatan preventif melalui pembinaan mental re
Remaja mengalami masa transisi yang sering menimbulkan kenakalan. Makalah ini menjelaskan pengertian kenakalan remaja sebagai perilaku menyimpang dari norma, dan menyebutkan faktor-faktor penyebabnya seperti krisis identitas, kurang perhatian orang tua, pengaruh lingkungan dan sekolah. Solusi yang dibahas adalah pemberian perhatian, pendidikan agama, dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang remaja.
Teks tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, penyebab, dan solusi dari masalah tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa kenakalan remaja disebabkan oleh faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti kurangnya perhatian orang tua dan pengaruh lingkungan. Untuk menanggulangi masalah ini diperlukan tindakan
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamjaMarulituazalukhu
油
Makalah Henry Praherdhiono Disajikan dalam Prapascasarjana UM 9
penciptaan konsep mereka tetapi juga dalam pengujian mereka. Dalam menguji
hipotesis, pebelajar harus bereksperimen untuk menciptakan pembentukan konsep
baru. Pengetahuan baru ini nantinya akan menjadi bagian dari pembuatan
hipotesis masa depan.
Sumber (Google Maps, n.d.)
Gambar 5. Letak nasi goreng jawa di Malang
Tema Terintegrasi
Relevansi koneksi menjadi jelas bagi pebelajar saat tema dan konsep
diintegrasikan secara holistik. Misalnya, pebelajar yang membangun makna
tentang gaya hidup belanja secara online. Bagaimana berfikir tentang, apa yang
harus dibeli?, mengapa itu harus dibeli?, bagaimana harus dibeli? Kapan harus
Makalah Henry Praherdhiono Disajikan dalam Prapascasarjana UM 10
dibeli? dll. Namun tema terintegrasi ini sulit untuk diterapkan pada kampus atau
sekolah yang menganggap dosen atau guru adalah subjek mandiri dan parsial.
Masing-masing dosen adalah unik dan masing-masing mata kuliah atau mata
pelajaran berdiri sendiri berlandaskan keilmuan masing-masing
Sumber (Jual Beli Online Aman dan Nyaman - Tokopedia, n.d.)
Gambar 6. Informasi tematik dari bumbu nasi goreng
Jurnal
Journaling adalah proses merefleksikan sebuah pernyataan atau pertanyaan
yang diberikan untuk memahaminya dalam hal pengalaman masa lalu dan
pengalaman pebelajar. Misalnya, pebelajar mungkin memulai sebuah jurnal di
awal sebuah unit perjalanan luar angkasa. Di awal jurnal pebelajar mungkin
diminta untuk merefleksikan dan menulis tentang bagaimana rasanya
meninggalkan planet yang mereka kenal untuk perjalanan menuju kehidupan baru
yang disertai ketidakpastian. Seiring kemajuan pebelajar melalui unit ini, lebih
baik secara tematik, mereka diminta untuk merenungkan perjalanan mereka saat
mereka menempuh perjalanan jauh dan jauh dari planet Bumi. Bagaimana
MakalahHenryPraherdhionoDisajikandalamPrapascasarjanaUM11
bertahanhidupmerekaterpenuhi?membantuapayangmerekahadapi?Apa
perbaikankualitashidupmerekayangmerekatemukan?Sepertipengujian
hipotesis,analogi,danmetafora,jenispengalamaninimemaksapebelajaruntuk
kembalikepembelajaransebelumnyamempebelajarimaknamembangunbersama.
Sumber(Sains,dan)
Gambar7.Perjalanankeluarluar angkasa
Portofolio
Portofolioadalahsistempengorganisasianberbagaidokumensehingga
hubunganantardokumendanmaknakonteksnyadapatdilakukan.Portofolio
mungkinberisipernyataanparadigmaataudeklarasitentangapayangdipahami
pebelajartentangsebuahkonsepditempatdanwaktudalamkehidupanmereka.
Misalnya,mulaipebelajartatabogadimintauntukmendokumentasikancara
masakhinggajadisebuahmasakandanuntukmeninjaukembalipernyataan
tersebutsaatmerekatumbuhdalamprofesijurumasak.Denganitudi
manamerekaberada?,perbedaanhasilwaktudibangkukuliahhinggamenjadi
profesional?koneksidapatdilakukanantarapengetahuandanpengalaman
sebelumnya,sekarang,danmasadepan.
Instrumenlaindapatdigunakanuntukmenganalisiskonsepsisaatini.
Kuesioner,pengawasan,dandaftarperiksadapatterselesaikandanmemperbaruisecara
secara
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk penyebabnya (internal dan eksternal) serta cara mengatasinya. Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor seperti gagalnya perkembangan identitas, kontrol diri yang lemah, keluarga yang tidak harmonis, dan lingkungan yang tidak mendukung. Untuk mengatasinya perlu adanya teladan orang dewasa yang baik, dukungan keluarga, pemilihan teman sebaya yang
Makalah ini membahas tentang kenakalan remaja, mulai dari pengertian kenakalan remaja, bentuk-bentuknya seperti kenakalan biasa hingga kenakalan khusus, penyebabnya yang terkait faktor internal maupun eksternal seperti keluarga dan lingkungan sekolah, serta cara mengatasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kenakalan remaja, faktor-faktor penyebabnya, gejala-gejalanya, contoh perilakunya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani kenakalan remaja seperti pembinaan, pendidikan karakter, dan pengawasan lingkungan sekolah.
Makalah ini membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, bentuk, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Kenakalan remaja dapat berdampak buruk bagi perkembangan remaja seperti gangguan mental, kriminalitas, dan penyalahgunaan narkoba."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, jenis, dan penyebabnya. Remaja sedang mencari identitas diri sehingga rawan melakukan kesalahan yang dapat menimbulkan kenakalan. Faktor internal dan eksternal seperti keluarga dan lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya kenakalan pada remaja.
Prilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannyaBaihakiPLS
油
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk definisi, jenis, faktor penyebab, dan upaya penanggulangannya. Kenakalan remaja didefinisikan sebagai perbuatan yang melanggar hukum, moral, dan sosial yang dilakukan remaja. Faktor penyebabnya dibagi menjadi internal dan eksternal, sedangkan penanggulangannya meliputi preventif, represif, dan kuratif.
1. Kenakalan remaja meliputi perilaku yang menyimpang dari norma hukum yang dilakukan remaja dan merugikan diri sendiri atau orang lain.
2. Faktor penyebab kenakalan remaja antara lain krisis identitas, kontrol diri yang lemah, keluarga yang tidak harmonis, dan lingkungan yang kurang mendukung.
3. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah memberikan teladan yang baik, motiv
Tugas karya tulis ini membahas tentang kenakalan remaja. Dibahas tentang pengertian kenakalan remaja, penyebabnya, dan cara menanggulanginya. Latar belakang masalah adalah semakin banyaknya kenakalan yang dilakukan remaja saat ini akibat pengaruh lingkungan dan media sosial.
Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)Inini際際滷 .
油
Kenakalan remaja terjadi karena faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti masalah keluarga, lingkungan, dan teman sebaya. Perilaku menyimpang remaja dapat diatasi dengan pendidikan karakter yang baik dari keluarga dan sekolah beserta sosialisasi dari pihak terkait.
Makalah ini membahas tentang kenakalan remaja, penyebab, dan solusi untuk mengatasinya. Kenakalan remaja adalah perilaku yang menyimpang dari norma yang dilakukan remaja. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya perhatian orang tua, pengaruh lingkungan, dan krisis identitas. Solusi yang dibahas meliputi peningkatan pengawasan orang tua, pembinaan agama dan moral, serta program rehabilitasi.
Kenakalan remaja adalah perilaku anak belasan tahun yang melanggar norma sosial dan mengganggu ketertiban, dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat. Bentuknya meliputi tindakan indisipliner, kabur dari rumah, keluyuran, pesta semalam suntuk, membaca buku cabul, minum minuman keras, tawuran, pencurian, dan penganiayaan. Penanggulangannya membutuhkan kerja sama keluarga, sekolah, m
Makalah ini membahas tentang kenakalan remaja. Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja antara lain kurangnya perhatian orang tua, pengaruh lingkungan seperti media dan teman sebaya, serta rendahnya pemahaman tentang agama. Kenakalan remaja dapat berakibat buruk bagi perkembangan remaja dan masyarakat. Untuk menanggulanginya diperlukan solusi seperti peningkatan pembinaan keluarga
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, penyebab, dan akibat kenakalan remaja. Hasil riset dan observasi lapangan menunjukkan bahwa 35% responden pernah melakukan kenakalan remaja."
Dokumen ini membahas tentang kenakalan remaja, termasuk definisi, jenis, faktor-faktor penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Kenakalan remaja adalah perilaku yang melanggar norma sosial yang dilakukan remaja usia 13-17 tahun dan belum menikah. Jenisnya dapat berupa kenakalan biasa, pelanggaran hukum, bahkan penyalahgunaan narkoba. Faktor penyebabnya antara lain krisis ident
Teks tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, penyebab, dan solusi dari masalah tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa kenakalan remaja disebabkan oleh faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti kurangnya perhatian orang tua dan pengaruh lingkungan. Untuk menanggulangi masalah ini diperlukan tindakan
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamjaMarulituazalukhu
油
Makalah Henry Praherdhiono Disajikan dalam Prapascasarjana UM 9
penciptaan konsep mereka tetapi juga dalam pengujian mereka. Dalam menguji
hipotesis, pebelajar harus bereksperimen untuk menciptakan pembentukan konsep
baru. Pengetahuan baru ini nantinya akan menjadi bagian dari pembuatan
hipotesis masa depan.
Sumber (Google Maps, n.d.)
Gambar 5. Letak nasi goreng jawa di Malang
Tema Terintegrasi
Relevansi koneksi menjadi jelas bagi pebelajar saat tema dan konsep
diintegrasikan secara holistik. Misalnya, pebelajar yang membangun makna
tentang gaya hidup belanja secara online. Bagaimana berfikir tentang, apa yang
harus dibeli?, mengapa itu harus dibeli?, bagaimana harus dibeli? Kapan harus
Makalah Henry Praherdhiono Disajikan dalam Prapascasarjana UM 10
dibeli? dll. Namun tema terintegrasi ini sulit untuk diterapkan pada kampus atau
sekolah yang menganggap dosen atau guru adalah subjek mandiri dan parsial.
Masing-masing dosen adalah unik dan masing-masing mata kuliah atau mata
pelajaran berdiri sendiri berlandaskan keilmuan masing-masing
Sumber (Jual Beli Online Aman dan Nyaman - Tokopedia, n.d.)
Gambar 6. Informasi tematik dari bumbu nasi goreng
Jurnal
Journaling adalah proses merefleksikan sebuah pernyataan atau pertanyaan
yang diberikan untuk memahaminya dalam hal pengalaman masa lalu dan
pengalaman pebelajar. Misalnya, pebelajar mungkin memulai sebuah jurnal di
awal sebuah unit perjalanan luar angkasa. Di awal jurnal pebelajar mungkin
diminta untuk merefleksikan dan menulis tentang bagaimana rasanya
meninggalkan planet yang mereka kenal untuk perjalanan menuju kehidupan baru
yang disertai ketidakpastian. Seiring kemajuan pebelajar melalui unit ini, lebih
baik secara tematik, mereka diminta untuk merenungkan perjalanan mereka saat
mereka menempuh perjalanan jauh dan jauh dari planet Bumi. Bagaimana
MakalahHenryPraherdhionoDisajikandalamPrapascasarjanaUM11
bertahanhidupmerekaterpenuhi?membantuapayangmerekahadapi?Apa
perbaikankualitashidupmerekayangmerekatemukan?Sepertipengujian
hipotesis,analogi,danmetafora,jenispengalamaninimemaksapebelajaruntuk
kembalikepembelajaransebelumnyamempebelajarimaknamembangunbersama.
Sumber(Sains,dan)
Gambar7.Perjalanankeluarluar angkasa
Portofolio
Portofolioadalahsistempengorganisasianberbagaidokumensehingga
hubunganantardokumendanmaknakonteksnyadapatdilakukan.Portofolio
mungkinberisipernyataanparadigmaataudeklarasitentangapayangdipahami
pebelajartentangsebuahkonsepditempatdanwaktudalamkehidupanmereka.
Misalnya,mulaipebelajartatabogadimintauntukmendokumentasikancara
masakhinggajadisebuahmasakandanuntukmeninjaukembalipernyataan
tersebutsaatmerekatumbuhdalamprofesijurumasak.Denganitudi
manamerekaberada?,perbedaanhasilwaktudibangkukuliahhinggamenjadi
profesional?koneksidapatdilakukanantarapengetahuandanpengalaman
sebelumnya,sekarang,danmasadepan.
Instrumenlaindapatdigunakanuntukmenganalisiskonsepsisaatini.
Kuesioner,pengawasan,dandaftarperiksadapatterselesaikandanmemperbaruisecara
secara
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk penyebabnya (internal dan eksternal) serta cara mengatasinya. Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor seperti gagalnya perkembangan identitas, kontrol diri yang lemah, keluarga yang tidak harmonis, dan lingkungan yang tidak mendukung. Untuk mengatasinya perlu adanya teladan orang dewasa yang baik, dukungan keluarga, pemilihan teman sebaya yang
Makalah ini membahas tentang kenakalan remaja, mulai dari pengertian kenakalan remaja, bentuk-bentuknya seperti kenakalan biasa hingga kenakalan khusus, penyebabnya yang terkait faktor internal maupun eksternal seperti keluarga dan lingkungan sekolah, serta cara mengatasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kenakalan remaja, faktor-faktor penyebabnya, gejala-gejalanya, contoh perilakunya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani kenakalan remaja seperti pembinaan, pendidikan karakter, dan pengawasan lingkungan sekolah.
Makalah ini membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, bentuk, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Kenakalan remaja dapat berdampak buruk bagi perkembangan remaja seperti gangguan mental, kriminalitas, dan penyalahgunaan narkoba."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, jenis, dan penyebabnya. Remaja sedang mencari identitas diri sehingga rawan melakukan kesalahan yang dapat menimbulkan kenakalan. Faktor internal dan eksternal seperti keluarga dan lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya kenakalan pada remaja.
Prilaku kenakalan remaja dan cara penanggulangannyaBaihakiPLS
油
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk definisi, jenis, faktor penyebab, dan upaya penanggulangannya. Kenakalan remaja didefinisikan sebagai perbuatan yang melanggar hukum, moral, dan sosial yang dilakukan remaja. Faktor penyebabnya dibagi menjadi internal dan eksternal, sedangkan penanggulangannya meliputi preventif, represif, dan kuratif.
1. Kenakalan remaja meliputi perilaku yang menyimpang dari norma hukum yang dilakukan remaja dan merugikan diri sendiri atau orang lain.
2. Faktor penyebab kenakalan remaja antara lain krisis identitas, kontrol diri yang lemah, keluarga yang tidak harmonis, dan lingkungan yang kurang mendukung.
3. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah memberikan teladan yang baik, motiv
Tugas karya tulis ini membahas tentang kenakalan remaja. Dibahas tentang pengertian kenakalan remaja, penyebabnya, dan cara menanggulanginya. Latar belakang masalah adalah semakin banyaknya kenakalan yang dilakukan remaja saat ini akibat pengaruh lingkungan dan media sosial.
Kenakalan remaja (Psikologi Perkembangan 2)Inini際際滷 .
油
Kenakalan remaja terjadi karena faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti masalah keluarga, lingkungan, dan teman sebaya. Perilaku menyimpang remaja dapat diatasi dengan pendidikan karakter yang baik dari keluarga dan sekolah beserta sosialisasi dari pihak terkait.
Makalah ini membahas tentang kenakalan remaja, penyebab, dan solusi untuk mengatasinya. Kenakalan remaja adalah perilaku yang menyimpang dari norma yang dilakukan remaja. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya perhatian orang tua, pengaruh lingkungan, dan krisis identitas. Solusi yang dibahas meliputi peningkatan pengawasan orang tua, pembinaan agama dan moral, serta program rehabilitasi.
Kenakalan remaja adalah perilaku anak belasan tahun yang melanggar norma sosial dan mengganggu ketertiban, dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat. Bentuknya meliputi tindakan indisipliner, kabur dari rumah, keluyuran, pesta semalam suntuk, membaca buku cabul, minum minuman keras, tawuran, pencurian, dan penganiayaan. Penanggulangannya membutuhkan kerja sama keluarga, sekolah, m
Makalah ini membahas tentang kenakalan remaja. Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja antara lain kurangnya perhatian orang tua, pengaruh lingkungan seperti media dan teman sebaya, serta rendahnya pemahaman tentang agama. Kenakalan remaja dapat berakibat buruk bagi perkembangan remaja dan masyarakat. Untuk menanggulanginya diperlukan solusi seperti peningkatan pembinaan keluarga
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, penyebab, dan akibat kenakalan remaja. Hasil riset dan observasi lapangan menunjukkan bahwa 35% responden pernah melakukan kenakalan remaja."
Dokumen ini membahas tentang kenakalan remaja, termasuk definisi, jenis, faktor-faktor penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Kenakalan remaja adalah perilaku yang melanggar norma sosial yang dilakukan remaja usia 13-17 tahun dan belum menikah. Jenisnya dapat berupa kenakalan biasa, pelanggaran hukum, bahkan penyalahgunaan narkoba. Faktor penyebabnya antara lain krisis ident
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfedenmanoppo
油
makalah muhamad zulkarnaen 91110909999999
1. MAKALAH
Kenalakan Remaja
Dosen Pengampuh Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik:
Trena Galih Sukma Suryana, M. Pd
Di susun Oleh :
Nama : Muhamad Zulkarnaen
Nim : 2110610004
Kelas : 3C (Weekend)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIJ)
2. ABSTRAK
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan
kegiatan remaja- remaja pada waktu yang akhirakhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh
organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang
semakin melanda di kalangan sebagian pemuda- pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan
kenakalan remaja. Tujuan Pengabdian ini antara lain mencegah perilaku remaja yang
mengindikasikan menyimpang dan memberikan edukasi tentang bahaya kenakalan remaja dan
penanggulanagannya melalui sosialisasi. Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja
dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat
dikatakan sebagai kanak- kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan
dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan
melalui metoda cobacoba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering
menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya.
Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena
mereka semua memang samasama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang
menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan
kegiatan remaja- remaja pada waktu yang akhirakhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh
organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang
semakin melanda di kalangan sebagian pemuda- pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan
kenakalan remaja. Dalam surat kabar- surat kabar sering kali kita membaca berita tentang
perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang
dilakukan oleh anak- anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di
kalangan remaja putri dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang
dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja
seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah
yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi
kenakalan di kalangan remaja. B. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab kenakalan remaja.
2. Bagaimanakah akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja.
3. Bagaimana cara penanggulangan kenakalan remaja.
3. B. Tujuan
Tujuan Pengabdian ini antara lain mencegah perilaku remaja yang mengindikasikan menyimpang
dan memberikan edukasi tentang bahaya kenakalan remaja dan penanggulanagannya melalui
sosialisasi
C. Luaran Yang Diharapkan
Masyarakat khususnya Orang tua dan remaja di Pagambiran Ampalu Nan XX Jalan Berlian VII RT
01 RW 012 memliki karakter dan tidak menyimpang dari norma yang berlaku serta tidak mudah
tertular oleh perilaku negatif.
BAB II
KENAKALAN REMAJA SEBAGAI PERILAKU
MENYIMPANG DARI REMAJA
Pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai
dengan norma-norma yang hidup di dalam
Masyarakatnya. Beberapa ahli mengatakan :
a. Kartini Kartono (1988 : 93) mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai
anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial
yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat
sebagai suatu kelainan dan disebut kenakalan.
b. Singgih D. Gunarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja
digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu:
1) Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-
undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran
hukum;
2) Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai
dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan
melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan:
4. 1. Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah
tanpa pamit
2. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai mobil tanpa
SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin
3. Kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pergaulan
bebas, pemerkosaan dll. Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam
penelitian.
Tentang normal tidaknya perilaku kenakalan atau perilaku menyimpang, pernah dijelaskan dalam
pemikiran Emile Durkheim (dalam Soerjono Soekanto, 1985 : 73). Dalam bukunya Rules of
Sociological Method bahwa perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu
dianggap melanggar fakta sosial yang normal dan dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah
normal karena tidak mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan
normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut
terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. Jadi
kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku nakal/jahat yaitu perilaku yang
disengaja meninggalkan keresahan pada masyarakat.
Istilah keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu akan kolektivitas,
seperti keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupannya serta
dapat memenuhi kebutuhannya. Juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dianggap
penting dan pokok bagi penampilan beberapa peranan sosial tertentu yang harus dilaksanakan oleh
setiap individu sebagai konsekuensi dari keanggotaannya dalam masyarakat.
Penampilan dianggap efektif diantarannya jika suatu keluarga mampu melaksanakan tugas-tugasnya,
menurut (Achlis, 1992) keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan
tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam situasi social tertentu berupa adanya rintangan dan
hambatan dalam mewujudkan nilai dirinya mencapai kebutuhan hidupnya. Keberfungsian sosial
kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta adaptasi resiprokal antara
keluarga dengan anggotanya, dengan lingkungannya, dan dengan tetangganya dll. Kemampuan
berfungsi social secara positif dan adaptif bagi sebuah keluarga salah satunya jika berhasil dalam
melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap
anggota keluarganya.
BAB III
KENAKALAN REMAJA DAN PENANGANANNYA
A. Faktor-Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca tentang perbuatan kriminalitas yang
terjadi di negeri yang kita cintai ini. Ada anak remaja yang meniduri ibu kandungnya sendiri,
perkelahian antar pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba dan minum- minuman keras dan masih
5. banyak lagi kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Kerusakan moral sudah merebak di seluruh
lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa serta orang yang sudah lanjut usia.
Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah remaja. Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah
melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia
berada pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan
perbuatanperbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya. Ulah para remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri sering sekali mengusik
ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan
sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti
minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu
akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada
tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya
secara ringkas:
1. Faktor Internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan
yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri
untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal
a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak.
Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak.
Karena itu baik- buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau
buruknya pertumbuhan kepribadian anak.
6. Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang
broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya, keluarga
yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber yang subur
untuk memunculkan delinkuensi remaja.
Dr. Kartini Kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja
antara lain:
1. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua,
terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masingmasing sibuk mengurusi
permasalahan serta konflik batin sendiri
2. Kebutuhan fisik maupun psikis anakanak remaja yang tidak terpenuhi, keinginan dan
harapan anakanak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan
kompensasinya
3. Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup
normal, mereka tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol-diri yang baik.
Maka dengan demikian perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan suatu dorongan yang
berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta sikap remaja
sehari-hari. Jadi perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan faktor penyebab terjadinya
kenakalan remaja.
b. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor
terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat
penting karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena perubahan
waktu dan tempat.
Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil
sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan
mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya.
Karena itu pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan latihanlatihan,
nasehat-nasehat yang dipandang baik.
Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan yang baik berupa hal-hal yang
mengarah kepada perbuatan positif, karena apa yang diperoleh dalam rumah tangga remaja akan
dibawa ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral dan agama dalam keluarga
penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk
mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral
akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri.
7. Pemahaman tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua
dengan cara memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya setelah
mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka lakukan sesuatu di setiap
harinya. Kondisi masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu pengetahuan
mengakibatkan kaidah-kaidah moral dan tata susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu
menjadi tertinggal di belakang. Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan
moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan perbuatan-perbuatan
orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau tauladan bagi anak-anak dan remaja sehingga
berdampak timbulnya kenakalan remaja.
c. Pengaruh dari lingkungan sekitar,
Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya
untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya. Lingkungan adalah faktor yang paling
mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang
buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik
maka ia akan menjadi baik pula.
Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu
ketentraman masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat atau pergaulan dengan teman
sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui bahwa para remaja
umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat faktor negatifnya, karena
anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.
d. Tempat pendidikan
Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah berupa lembaga pendidikan atau
sekolah. Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang
kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan antar pelajar yang
terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan
dan dekadensi moral yang terjadi di negeri ini.
B. Akibat-Akibat yang Ditimbulkan oleh Kenakalan Remaja.
1. Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat
merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan
tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.
Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-
mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral
yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung
selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan mengarahkan.
8. 2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila
orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan
menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan
putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena dapat
mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya
bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum- minuman keras atau
mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah
dilakukan oleh remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam
Keluarganya.
3. Bagi lingkungan masyarakat
Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya
dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering
membuat keonaran, mabukmabukan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka
dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap
remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu
yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
C. Penanggulangan Kenakalan Remaja
Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja masa kini sebagaimana telah
disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa solusi yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan
remaja masa kini. Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi
masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan kenakalan remaja
dapat dibagi dalam:
1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara berikut:
a. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
b. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja.
Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan
dalam bentuk kenakalan.
Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
a. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
9. b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama,
budi pekerti dan etiket.
c. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
d. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
e. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik.
f. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan
pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
g. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun
masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi
seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga.
Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam
gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik
kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah
melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan
yang perlahan dan sabar.
Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan
Mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi antara aspek rasio dan
aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang
pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan
masing-masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan
tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan
psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap
remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan
tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan
remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di
10. antaranya melakukan program monitoring pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan
keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan berbagai kegiatan
positif bagi remaja.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai:
a. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
b. Penyesuaian diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan tersebut.
c. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan
sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilainilai sosial, moral dan etik.
Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:
a. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri.
Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya.
b. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau
kelompok kecil tersebut.
2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan
hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan
remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut jera dan tidak berbuat hal yang
menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman
secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga.
Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata
tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap
pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota
keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap
pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi
hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala
sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan
kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif
diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan
orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing dan
11. melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis
pelanggaran tata tertib sekolah.
3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu
mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan
diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun
perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
a. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-
orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
b. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
c. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga, melukis,
mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
d. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
e. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya
atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan terjadinya kenakalan
remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan mengenai penanggulangan
masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha pengendalian kenakalan remaja
harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja
diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam
kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
BAB IV
KESIMPULAN
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya
peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma- norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
12. Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah.
Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman
tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan
dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu
sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Solusi dalam menanggulangi kenakalan remaja dapat
dibagi ke dalam tindakan
Preventif, tindakan represif, dan tindakan kuratif dan rehabilitasi. Adapun solusi internal bagi
seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
a. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan
b. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama
c. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif
d. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul,
e. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya
atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja
yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi
kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa
dan tanah air.
DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito, Kenakalan Anak, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi, Yogyakarta. 1982.
Fuad Kauma, Sensasi Remaja di Masa Puber (Dampak Negatif dan Upaya Penanggulangannya),
Kalam Mulia, Jakarta. 1999.
Kartini Kartono, Kenakalan Remaja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.1998.
Raharjo, ST. Assessment untuk Praktik Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial. Unpad Press,
Bandung. 2015.
13. , Dasar Pengetahuan Pekerjaan Sosial. Unpad Press, Bandung. 2015.
, Keterampilan Pekerjaan Sosial: Dasar-dasar. Unpad Press, Bandung. 2015.
Singgih D. Gunarso. Psikologi Perkembangan. PT Gramedia, Jakarta. 1988.