Visi dan Prakarsa Perubahan Guru Penggerak
Guru penggerak memiliki peran yang sangat penting dalam transformasi pendidikan. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pemimpin yang menginspirasi dan memotivasi siswa, rekan sejawat, serta masyarakat. Visi dan prakarsa perubahan yang mereka jalankan bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Visi Guru Penggerak
Visi guru penggerak meliputi beberapa aspek penting:
Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Guru penggerak meyakini bahwa setiap siswa memiliki potensi unik. Oleh karena itu, mereka berupaya menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan dapat lebih terlibat dan termotivasi untuk belajar.
Inovasi dalam Pembelajaran: Dalam era digital, guru penggerak berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang kreatif. Mereka mencari cara baru untuk menyampaikan materi agar lebih menarik dan interaktif, termasuk penggunaan media digital dan pembelajaran berbasis proyek.
Pengembangan Karakter: Visi guru penggerak tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Mereka berusaha menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, empati, dan kerja sama, yang sangat penting untuk kehidupan sosial siswa di masa depan.
Kolaborasi dengan Komunitas: Guru penggerak percaya bahwa pendidikan yang baik melibatkan seluruh elemen masyarakat. Mereka berupaya membangun kemitraan yang kuat dengan orang tua, rekan sejawat, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik.
Pendidikan Berkelanjutan: Visi guru penggerak mencakup komitmen untuk terus belajar dan berkembang. Mereka menyadari bahwa dunia pendidikan selalu berubah, sehingga perlu untuk selalu meningkatkan kompetensi diri.
Prakarsa Perubahan
Untuk mewujudkan visinya, guru penggerak melaksanakan berbagai prakarsa, antara lain:
Pengembangan Kurikulum yang Fleksibel: Guru penggerak berusaha untuk mengembangkan kurikulum yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Mereka mengintegrasikan konten lokal dan relevan dengan kehidupan siswa agar pembelajaran lebih kontekstual.
Penerapan Pembelajaran Aktif: Mereka menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, seperti diskusi kelompok, studi kasus, dan pembelajaran berbasis proyek. Metode ini tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan sosial dan kolaboratif.
Pelatihan dan Workshop: Guru penggerak sering mengadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan mengajar. Mereka berbagi praktik terbaik dan pengalaman dengan rekan-rekan, sehingga menciptakan komunitas pembelajaran yang kolaboratif.
Keterlibatan Orang Tua: Guru penggerak aktif melibatkan orang tua dalam proses pendidikan. Mereka mengadakan pertemuan dan seminar untuk memberi informasi dan mendengarkan masukan dari orang tua, sehingga menciptakan dukungan yang kuat bagi siswa.
Mentoring
Rani Nurmayanti_CGP8 1.3.a.6 Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pptxRaniNurmayanti1
油
1. Program pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan akan dibuat untuk meningkatkan karakter siswa. 2. Tim panitia akan dibentuk untuk menyusun program tersebut yang melibatkan guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa. 3. Kegiatan inti meliputi pembiasaan nilai-nilai keagamaan secara rutin di sekolah dan di rumah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya budaya positif di sekolah, termasuk konsep disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal. Dokumen juga membahas perbedaan antara hukuman dan konsekuensi serta proses restitusi untuk memperbaiki kesalahan siswa."
Prestasi Aksinyata modul 1.4_Pirdayati_20240822_075407_0000.pptxpirdayati72
油
Merupakan power poin berisikan contoh budaya positif yang ada di sekolah. Modul ini adalah salah satu tugas pada modul 1.4. isi modul ini sudah sesuai dengan semestinya dan bisa menjadi referensi bagi teman teman ppg
Visi dan Prakarsa Perubahan Guru Penggerak
Guru penggerak memiliki peran yang sangat penting dalam transformasi pendidikan. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pemimpin yang menginspirasi dan memotivasi siswa, rekan sejawat, serta masyarakat. Visi dan prakarsa perubahan yang mereka jalankan bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Visi Guru Penggerak
Visi guru penggerak meliputi beberapa aspek penting:
Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Guru penggerak meyakini bahwa setiap siswa memiliki potensi unik. Oleh karena itu, mereka berupaya menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan dapat lebih terlibat dan termotivasi untuk belajar.
Inovasi dalam Pembelajaran: Dalam era digital, guru penggerak berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang kreatif. Mereka mencari cara baru untuk menyampaikan materi agar lebih menarik dan interaktif, termasuk penggunaan media digital dan pembelajaran berbasis proyek.
Pengembangan Karakter: Visi guru penggerak tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Mereka berusaha menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, empati, dan kerja sama, yang sangat penting untuk kehidupan sosial siswa di masa depan.
Kolaborasi dengan Komunitas: Guru penggerak percaya bahwa pendidikan yang baik melibatkan seluruh elemen masyarakat. Mereka berupaya membangun kemitraan yang kuat dengan orang tua, rekan sejawat, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik.
Pendidikan Berkelanjutan: Visi guru penggerak mencakup komitmen untuk terus belajar dan berkembang. Mereka menyadari bahwa dunia pendidikan selalu berubah, sehingga perlu untuk selalu meningkatkan kompetensi diri.
Prakarsa Perubahan
Untuk mewujudkan visinya, guru penggerak melaksanakan berbagai prakarsa, antara lain:
Pengembangan Kurikulum yang Fleksibel: Guru penggerak berusaha untuk mengembangkan kurikulum yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Mereka mengintegrasikan konten lokal dan relevan dengan kehidupan siswa agar pembelajaran lebih kontekstual.
Penerapan Pembelajaran Aktif: Mereka menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, seperti diskusi kelompok, studi kasus, dan pembelajaran berbasis proyek. Metode ini tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan sosial dan kolaboratif.
Pelatihan dan Workshop: Guru penggerak sering mengadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan mengajar. Mereka berbagi praktik terbaik dan pengalaman dengan rekan-rekan, sehingga menciptakan komunitas pembelajaran yang kolaboratif.
Keterlibatan Orang Tua: Guru penggerak aktif melibatkan orang tua dalam proses pendidikan. Mereka mengadakan pertemuan dan seminar untuk memberi informasi dan mendengarkan masukan dari orang tua, sehingga menciptakan dukungan yang kuat bagi siswa.
Mentoring
Rani Nurmayanti_CGP8 1.3.a.6 Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pptxRaniNurmayanti1
油
1. Program pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan akan dibuat untuk meningkatkan karakter siswa. 2. Tim panitia akan dibentuk untuk menyusun program tersebut yang melibatkan guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa. 3. Kegiatan inti meliputi pembiasaan nilai-nilai keagamaan secara rutin di sekolah dan di rumah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya budaya positif di sekolah, termasuk konsep disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal. Dokumen juga membahas perbedaan antara hukuman dan konsekuensi serta proses restitusi untuk memperbaiki kesalahan siswa."
Prestasi Aksinyata modul 1.4_Pirdayati_20240822_075407_0000.pptxpirdayati72
油
Merupakan power poin berisikan contoh budaya positif yang ada di sekolah. Modul ini adalah salah satu tugas pada modul 1.4. isi modul ini sudah sesuai dengan semestinya dan bisa menjadi referensi bagi teman teman ppg
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
3. 1.Nyalakan camera
2. Matikan Mic
3.Hadir Seutuhnya
4.Hargai waktu
5.Buat catatan kecil
6.Maksimalkan chat
7. Klik Raesi Hand saat ingin bertanya
diakhir sesi
7.Gangguan teknis Hal Biasa dalam
Sesi daring
KOMITMEN KITA
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN UMUM:
Memahami konsep pendidikan PAI dihubungkan dengan konsep
budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak pada
murid.
Melakukan evaluasi dan refleksi tentang praktik disiplin dalam
pendidikan Indonesia secara umum untuk mendapatkan
pemahaman baru mengenai konsep disiplin positif untuk
menciptakan murid dengan profil pelajar Pancasila.
Memahami peran sebagai guru PAI untuk membangun karakter
budaya positif dengan menerapkan konsep disiplin positif dalam
berinteraksi dengan murid.
5. Selamat. bapak ibu telah berhasil mengikuti rangkaian pembelajaran
terkait Budaya Positif di sekolah. Menuju pembelajaran yang inovatif .
Terima kasih sudah dengan antusias mengikuti perjalanan berproses
menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik. Membentuk budaya
sekolah dengan berfokus pada kebutuhan murid dan pertumbuhan
karakter positif bukanlah hal yang mudah, tetapi bapak ibu telah
berhasil melaluinya dan merencanakan yang terbaik untuk murid dan
sekolah. Buah dari kerja keras ini dapat terlihat ketika kita menyadari
bahwa murid kita telah bertumbuh menjadi seorang dewasa yang
sukses di pekerjaan, kehidupan, dan relasinya dengan orang lain
dengan Nilai-nilai agama karakter yang memiliki integritas tinggi,
bertanggung jawab, dapat diandalkan, berbudi pekerti luhur, dan
bermanfaat bagi lingkungan dan negara.
Materi terkait budaya positif bukan berakhir sampai disini, akan tetapi
perjalanan Anda menjadi Guru PAI baru dimulai. Setelah memahami
dan mendalami pondasi yang diperlukan dalam menyusun budaya di
sekolah, bapak ibu akan bertemu dengan lain yang dapat diterapkan
secara teknis dalam proses belajar mengajar. Anda akan belajar dan
mencoba banyak hal baru yang menarik dan menjadi bekal dalam
mengembangkan pendidikan Agama Islam diIndonesia yang semakin
baik lagi. Selamat berproses!
6. Budaya Positif Sekolah
Materi ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi
guru PAI sebagai berikut:
1. Guru PAI memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar
dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah
agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan
nyaman.
2. Guru PAI mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk
bersama-sama mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah
yang berpihak pada murid dan berlandaskan nilai-nilai agama
dan kebajikan universal.
7. Lingkungan yang
aman dan nyaman
berbasis disiplin positif
di sekolah akan
berdampak secara
maksimal pada
perkembangan dan
pembentukan karakter
peserta didik.
9. Apakah makna
Disiplin?
Berasal dari bahasa Latin, disciplina, yang artinya belajar.
Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari
murid-murid Socrates dan Plato.
Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju
sebuah tujuan, apa yang dia hargai.
Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah
berubah menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada
orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kecenderungan
umum adalah menghubungkan kata disiplin dengan
ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau
pencapaian suatu tujuan mulia.
10. Nilai-Nilai Kebajikan
Universal
Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia
yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai
setiap individu.
Nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas
bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang.
11. Nilai-Nilai Kebajikan
Universal
Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini
seseorang
maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga
menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat
mencapai tujuan mulia yang diinginkan.
Diane Gossen, 1998
13. Nilai-Nilai Kebajikan Universal
Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia
kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila.
Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia.
Mandiri
Bernalar Kritis
Berkebinekaan Global
Bergotong royong
Kreatif
15. Setuju/Tidak Setuju
1. Hukuman di sekolah dapat mendisiplinkan anak.
2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti
membaca atau membersihkan halaman sekolah
dapat meningkatkan disiplin anak.
3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan
motivasi belajar anak.
4. Membuat anak merasa bersalah memberi
dampak lebih ringan dibanding menghukum
16. Merdeka menurut
Ki Hajar Dewantara
...merdeka itu artinya;
tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi
juga cakap buat memerintah diri sendiri
(Ki Hajar Dewantara, Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka
Cetakan Kelima, 2013, Halaman 469)
17. TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU KONSEKUENSI
1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, Saya tidak akan
terlambat lagi, karena terlambat ke sekolah.
2. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena
terlambat hadir di sekolah.
3. Murid diminta untuk push up 15 kali karena
tidak menggunakan masker ke sekolah.
4. Menggantikan kertas tugas teman yang telah
dicoret-coret.
5. Membersihkan tumpahan air di meja tulis
karena tersenggol pada saat belajar.
6. Meminta murid tidak mengenakan sepatu
seharian di sekolah karena tidak mengenakan
sepatu hitam.
7. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena
21. Mengapa tidak peraturan saja?
Mengapa harus keyakinan Kelas?
Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila
mengendarai kendaraan roda dua?
Mengapa kita memiliki peraturan membuang sampah di tempatn
Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada
saat mengikuti pelatihan?
Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembalikan ke nilai-nilai/ keyaki
keyakinan, karena akan lebih menggerakkan seseorang dibandingkan
serangkaian peraturan-peraturan.
22. Peraturan
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Dilarang Mengganggu Orang Lain
Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai
Dilarang Melakukan Kekerasan
Dilarang Menggunakan Narkoba
Bergantian atau menunggu giliran
Gunakan masker
Jangan berlari di kelas atau koridor
28. Perilaku Siswa Memukul teman yang menghinan
Kebutuhan yang
Mungkin Berusaha
Dipenuhi
KEKUASAAN/POWER
Pertanyaan pada Siswa Apakah ada cara untuk memenuh
kebutuhan KEKUASAAN tanpa
melakukan kekerasan?
Perilaku Siswa Menyebarkan gosip tentang teman sekelas
Kebutuhan yang
Mungkin Berusaha
Dipenuhi
Cinta dan kasih sayang (Kalau saya menjele
jelekan orang lain, mungkin ada orang yang
akan suka sama saya.)
Pertanyaan pada Siswa Apakah ada cara untuk memenuhi kebutuh
CINTA dan kasih sayang tanpa merusak
29. Perilaku Siswa Menjatuhkan teman saat teman sedang
berjalan di lorong sekolah.
Kebutuhan yang
Mungkin berusaha
Dipenuhi
SENANG (Hanya bercanda!).
Pertanyaan pada Siswa Apakah ada cara untuk memenuhi kebutu
SENANG tanpa menyakiti orang lain?
Perilaku Siswa Mengganggu di kelas.
Kebutuhan yang
Mungkin Berusaha
Dipenuhi
KEBEBASAN (Bebaskan saya!).
Pertanyaan pada Siswa Apakah ada cara untuk memenuhi kebutu
KEBEBASAN tanpa mengganggu
pembelajaran semua orang?
30. Praktik baik pembelajaran inovasi PAI (Pendidikan Agama
Islam)
upaya untuk meningkatkan minat siswa, menyampaikan materi secara
efektif, dan mencapai tujuan pembelajaran.
Beberapa contoh praktik baik pembelajaran inovasi PAI adalah:
Menggunakan referensi yang beragam, seperti cetak, digital, dan online
Menggunakan perangkat IT untuk memperkenalkan materi
Menggunakan temuan ilmu pengetahuan untuk memperkuat keimanan
siswa
Menggunakan metode dan teknik mengajar yang efektif, seperti tanya
jawab, diskusi, dan demonstrasi
Menggunakan model pembelajaran inovatif, seperti berbasis proyek,
berbasis masalah, dan kooperatif
Menggunakan metode Game Base Learning untuk menarik minat siswa
Inovasi pembelajaran PAI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan
31. Selamat. bapak ibu telah berhasil mengikuti materi terkait Budaya Positif di
sekolah. Menuju pembelajaran yang inovatif . Terima kasih sudah dengan
antusias mengikuti perjalanan berproses menuju pendidikan Indonesia yang
lebih baik. Membentuk budaya sekolah dengan berfokus pada kebutuhan murid
dan pertumbuhan karakter positif bukanlah hal yang mudah, tetapi bapak ibu
telah berhasil melaluinya dan merencanakan yang terbaik untuk murid dan
sekolah. Buah dari kerja keras ini dapat terlihat ketika kita menyadari bahwa
murid kita telah bertumbuh menjadi seorang dewasa yang sukses di pekerjaan,
kehidupan, dan relasinya dengan orang lain dengan Nilai-nilai agama karakter
yang memiliki integritas tinggi, bertanggung jawab, dapat diandalkan, berbudi
pekerti luhur, dan bermanfaat bagi lingkungan dan negara.
Materi terkait budaya positif bukan berakhir sampai disini, akan tetapi
perjalanan Anda menjadi Guru PAI baru dimulai. Setelah memahami dan
mendalami pondasi yang diperlukan dalam menyusun budaya di sekolah, bapak
ibu akan bertemu dengan lain yang dapat diterapkan secara teknis dalam
proses belajar mengajar. Anda akan belajar dan mencoba banyak hal baru yang
menarik dan menjadi bekal dalam mengembangkan pendidikan Agama Islam
diIndonesia yang semakin baik lagi. Selamat berproses!