Dokumen ini membahas tentang transpose matriks dan determinan matriks. Transpose matriks adalah proses menukar baris dan kolom suatu matriks, sementara determinan matriks adalah jumlah hasil perkalian unsur-unsur diagonal utama dikurangi hasil perkalian unsur-unsur diagonal kedua. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat transpose matriks dan cara menghitung determinan matriks orde dua dan tiga.
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Dokumen ini menjelaskan definisi, jenis, notasi, dan operasi dasar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan matriks, serta transpose matriks.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi kuadrat, termasuk bentuk umum, sifat, cara menggambar grafik, dan cara menyusun fungsi kuadrat berdasarkan informasi titik-titik yang diketahui. Di antaranya adalah penjelasan bahwa grafik fungsi kuadrat memiliki sifat seperti kurva mulus, memiliki sumbu simetri, dan memiliki titik balik berupa maksimum atau minimum.
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
油
Dokumen tersebut membahas tentang materi Aljabar Linear Elementer yang terdiri dari 8 bab yang mencakup operasi matriks, determinan matriks, sistem persamaan linear, vektor, ruang vektor, transformasi linear, ruang eigen. Dokumen selanjutnya lebih spesifik membahas tentang determinan matriks, permutasi, definisi determinan, dan cara menghitung determinan dengan operasi baris elemen dan ekspansi kofaktor.
Dokumen tersebut berisi 10 soal tes matematika kelas XII IPA tentang konsep akar, pangkat, logaritma, fungsi, komposisi fungsi dan invers fungsi. Soal-soal tersebut ditujukan untuk mengukur indikator-indikator kompetensi dasar terkait.
Dokumen ini membahas tentang determinan matriks, termasuk definisi determinan matriks sebagai jumlah hasil perkalian elementer yang bertanda dari suatu matriks A. Dibahas pula cara menghitung determinan matriks berordo 2x2 dan 3x3, di mana untuk matriks 3x3 dapat menggunakan metode Sarrus atau metode ekspansi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep matriks, operasi-operasi dasar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks dengan skalar dan perkalian antar matriks, menentukan determinan matriks, menentukan invers matriks, dan menyelesaikan sistem persamaan linier menggunakan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang program linear pada kelas XII IPA SMA Dharma Suci Jakarta Utara. Secara singkat, dibahas tentang sistem pertidaksamaan linear dua variabel, merancang model matematika dari masalah program linear, dan menentukan nilai optimum dari fungsi objektif.
Operasi Hitung pada Matriks - Kelas X SMA - by Hadasa M. S.Hadasa Maretisa
油
Dokumen tersebut membahas tentang operasi hitung pada matriks kelas X yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dengan matriks, perkalian matriks dengan matriks, determinan, dan invers matriks beserta contoh soal latihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang determinan dan invers matriks, mulai dari definisi determinan matriks ordo 2x2 dan 3x3 beserta contoh soalnya, kemudian membahas minor, kofaktor, dan adjoin matriks, serta cara menentukan invers matriks ordo 2x2 dan 3x3.
Dokumen tersebut membahas tentang integral sebagai konsep yang berkaitan dengan turunan (diferensial). Integral merupakan operasi invers dari diferensial dan digunakan untuk menemukan fungsi asli dari turunannya. Dibahas pula beberapa metode pengintegralan seperti integral tak tentu, substitusi, parsial, dan trigonometri serta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang vektor, subruang, basis dan dimensi, serta beberapa contoh aplikasi ruang vektor seperti metode optimasi, sistem kontrol, dan operation research.
Model matematika penyebaran penyakit dengan empat kompartemen (susceptible, exposed, infected, recovered). Model ini merupakan pengembangan model Blyuss dengan menambahkan pergerakan antar lokasi. Dokumen ini menjelaskan analisis keberadaan dan ketunggalan solusi model tersebut dengan mereduksi integral yang menyatakan difusi global dan menyajikan model dalam bentuk persamaan.
Teks tersebut berisi soal-soal latihan tentang operasi pembagian suku banyak. Terdapat soal-soal tentang menentukan sisa dan hasil bagi pembagian suku banyak, menentukan faktor-faktor suku banyak, dan menyelesaikan persamaan suku banyak.
Dokumen tersebut membahas tentang kaidah pencacahan dan contoh-contoh soalnya. Kaidah pencacahan menggunakan aturan penjumlahan apabila kejadian tidak berkelanjutan, sedangkan menggunakan aturan perkalian apabila kejadian berkelanjutan. Diberikan empat contoh soal yang menggunakan kaidah pencacahan untuk menentukan jumlah pilihan yang mungkin.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian matriks, jenis-jenis matriks, operasi-operasi aljabar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks dengan skalar dan perkalian matriks, serta penyelesaian persamaan linier menggunakan matriks dan determinan matriks.
Dokumen tersebut berisi 10 soal tes matematika kelas XII IPA tentang konsep akar, pangkat, logaritma, fungsi, komposisi fungsi dan invers fungsi. Soal-soal tersebut ditujukan untuk mengukur indikator-indikator kompetensi dasar terkait.
Dokumen ini membahas tentang determinan matriks, termasuk definisi determinan matriks sebagai jumlah hasil perkalian elementer yang bertanda dari suatu matriks A. Dibahas pula cara menghitung determinan matriks berordo 2x2 dan 3x3, di mana untuk matriks 3x3 dapat menggunakan metode Sarrus atau metode ekspansi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep matriks, operasi-operasi dasar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks dengan skalar dan perkalian antar matriks, menentukan determinan matriks, menentukan invers matriks, dan menyelesaikan sistem persamaan linier menggunakan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang program linear pada kelas XII IPA SMA Dharma Suci Jakarta Utara. Secara singkat, dibahas tentang sistem pertidaksamaan linear dua variabel, merancang model matematika dari masalah program linear, dan menentukan nilai optimum dari fungsi objektif.
Operasi Hitung pada Matriks - Kelas X SMA - by Hadasa M. S.Hadasa Maretisa
油
Dokumen tersebut membahas tentang operasi hitung pada matriks kelas X yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dengan matriks, perkalian matriks dengan matriks, determinan, dan invers matriks beserta contoh soal latihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang determinan dan invers matriks, mulai dari definisi determinan matriks ordo 2x2 dan 3x3 beserta contoh soalnya, kemudian membahas minor, kofaktor, dan adjoin matriks, serta cara menentukan invers matriks ordo 2x2 dan 3x3.
Dokumen tersebut membahas tentang integral sebagai konsep yang berkaitan dengan turunan (diferensial). Integral merupakan operasi invers dari diferensial dan digunakan untuk menemukan fungsi asli dari turunannya. Dibahas pula beberapa metode pengintegralan seperti integral tak tentu, substitusi, parsial, dan trigonometri serta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang vektor, subruang, basis dan dimensi, serta beberapa contoh aplikasi ruang vektor seperti metode optimasi, sistem kontrol, dan operation research.
Model matematika penyebaran penyakit dengan empat kompartemen (susceptible, exposed, infected, recovered). Model ini merupakan pengembangan model Blyuss dengan menambahkan pergerakan antar lokasi. Dokumen ini menjelaskan analisis keberadaan dan ketunggalan solusi model tersebut dengan mereduksi integral yang menyatakan difusi global dan menyajikan model dalam bentuk persamaan.
Teks tersebut berisi soal-soal latihan tentang operasi pembagian suku banyak. Terdapat soal-soal tentang menentukan sisa dan hasil bagi pembagian suku banyak, menentukan faktor-faktor suku banyak, dan menyelesaikan persamaan suku banyak.
Dokumen tersebut membahas tentang kaidah pencacahan dan contoh-contoh soalnya. Kaidah pencacahan menggunakan aturan penjumlahan apabila kejadian tidak berkelanjutan, sedangkan menggunakan aturan perkalian apabila kejadian berkelanjutan. Diberikan empat contoh soal yang menggunakan kaidah pencacahan untuk menentukan jumlah pilihan yang mungkin.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian matriks, jenis-jenis matriks, operasi-operasi aljabar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks dengan skalar dan perkalian matriks, serta penyelesaian persamaan linier menggunakan matriks dan determinan matriks.
Matriks adalah susunan angka atau bilangan yang berbentuk empat persegi. Matriks memiliki baris dan kolom, serta elemen yang posisinya ditentukan oleh baris dan kolom. Terdapat berbagai jenis matriks seperti matriks persegi, diagonal, identitas, dan lainnya. Operasi pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian bilangan real dengan matriks, serta perkalian antar matriks.
Matriks adalah susunan angka atau bilangan yang berbentuk empat persegi. Matriks memiliki baris dan kolom, serta elemen yang posisinya ditentukan oleh baris dan kolom. Terdapat berbagai jenis matriks seperti matriks persegi, diagonal, identitas, dan lainnya. Operasi pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian bilangan real dengan matriks, serta perkalian antar matriks.
Matriks adalah susunan angka atau bilangan yang berbentuk empat persegi. Matriks memiliki baris dan kolom, serta elemen yang posisinya ditentukan oleh baris dan kolom. Terdapat berbagai jenis matriks seperti matriks persegi, diagonal, identitas, dan lainnya. Operasi pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian bilangan real dengan matriks, serta perkalian antar matriks.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian matriks, notasi matriks, ordo matriks, beberapa jenis matriks khusus, operasi-operasi dasar matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian bilangan real dengan matriks, perkalian dua matriks, dan pengertian determinan matriks.
Matriks adalah susunan berbentuk persegi panjang dari elemen-elemen yang diatur berdasarkan baris dan kolom. Bab ini membahas pengertian matriks, operasi matriks seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian matriks, serta konsep determinan dan invers matriks. Sistem persamaan linier dapat didefinisikan menggunakan notasi matriks.
Dokumen tersebut membahas tentang matriks, termasuk definisi matriks, notasi matriks, jenis-jenis matriks seperti matriks nol, satu, diagonal, dan identitas, serta operasi-operasi pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, perkalian matriks, dan transpose matriks.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
6. 1. Pengertian Matriks
Matriks adalah sekelompok bilangan yang disusun berbentuk persegi panjang atau
persegi. Anggota yang ditulis mendatar disebut baris dan yang ditulis menurun
disebut kolom yang semua anggotanya terletak di dalam suatu tanda kurung.
Ordo Suatu Matriks
JikasuatumatriksAmempunyabarissebanyakmdanmempunyaikolomsebanyakn,makaordomatriksAadalahmn.
7. Baris Pertama
Bantuk Umum Matriks
Baris Kedua
Baris Ketiga
Kolom Pertama
Kolom Kedua
Kolom Ketiga
m x n
9. 2. Jenis-jenis Matrik
Matriks Kolom dan Matriks Baris
Pada umumnya, jika suatu matriks A mempunya ordo m 1, maka matriks A
disebut matrik kolom.
B =
Pada umumnya, jika suatu matriks A mempunya ordo 1 n, maka matriks A
disebut matriks baris.
Q =
10. Matriks Nol
Jika semua anggota suatu matriks merupakan angka nol, maka matriks
tersebut disebut matriks nol.
2 3 =
(0 0 0
0 0 0)
Matriks Persegi
Pada umunya, jika suatu matriks A mempunyai ordo m m, maka matriks A
disebut matriks persegi.
M =
11. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi dengan anggota diagonal utama
sekurang-kurangnya satu bilangan bukan nol dan anggota lain nol.
Matriks Skalar
Jika anggota-anggota , di mana k suatu bilangan bukan nol dan satu, maka
matriks D disebut matriks skalar.
M =
A =
12. Matriks Identitas
Matriks persegi seperti matriks I disebut matrik identitas.
Matriks Segitiga
Matriks segitiga adalah matriks berordo n dengan elemen-elemen di matriks yang
berada di bawah diagonal utama atau diatas diagonal utama semunaya nol.
A =
13. A. Matriks segitiga atas
Matriks dengan elemen-elemen dibawah diagonal utama semuanya nol.
A =
B. Matriks segitiga bawah
Matriks dengen elemen-elemen di atas diagonal utama semuanya nol.
A =
14. Matriks Transpos
Matriks yang dibentuk dengan menulis setiap baris dari A sebagai kolom
yang bersesuaian untuk disebut matriks A transpos.
=
=
16. 3. Kesamaan Dua Matriks
Dua matriks A dan B dikatakan sama jika:
1) Mempunyai ordo yang sama.
2) Anggota-anggota yang bersesuain juga sama.
A = B =
A = B
19. 4. Operasi pada Matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan jika ordo kedua matriks tersebut sama. Bentuk operasinya
adalah dengan menjumlahkan elemen-elemen yang seletak pada kedua matriks.
a. Penjumlahan Matriks
Contoh 1 :
(3 4
5 6)+(5 6
4 7)=多
(3 +5 4 +6
5 +4 6 + 7 )=多
( 8 10
9 13 )
20. Contoh 2 :
Diketahui matriks A = dan B = . Tentukan A + B = ....
Jawab :
+ =
A + B =
=
21. b. Pengurangan Matriks
( 3 2
1 4 )
(5 7
1 7)=多
Contoh 1
Pada umumnya pengurangan pada matriks sama dengan penjumlahan pada matriks,
yaitu dengan melakukan pengurangan pada elemen-elemen yang bersesuaian.
(8 9
0 3)
(3(5) 27
1(1) 47 )=多
D
D
23. c. Perkalian Matriks
(
)=
(
)
Misalakan k adalah suatu skalar, maka hasil kali skalar k dengan matriks
sebagai berikut.
5 =5
( 3 2
1 4 )=多
Contoh
1) Perkalian Bilangan Real dan Matriks
h
$ =
( 3 2
1 4 ).$$5 !
Jawab :
( 1 5 10
5 20
27. Syarat perkalian 2 matriks
Suatu matrik A B dapat dikalikan jika matriks A berordo m n dan matriks B
berordo n p dengan hasil kali matiks berordo m p.
Berikut ditunjukan proses perkalian dua matrik berordo 2 2.
2) Perkalian 2 Matriks
33. Determinan matriks merupakan selisih antara perkalian elemen-elemen pada
diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder.
5. Determinan Matriks
Notasi :
det (A) det A |A|
atau atau
36. 2) Determinan Matriks Ordo 3 x 3
a. Aturan Sarrus
Langkah :
1). kita tulis kembali elemen-elemen pada kolom ke-1 dan ke-2 di sebelah
kanan matriks A
2). Kalikan silang pada diagonal Utama (+) dan perkalian silang pada diagonal
Sekunder/Samping (-)
40. 3) Sifat-sifat Determinan Matriks
1. Misalkan A dan B matriks persegi ordo n x n, dengan determinannya masing-masing
|A| dan |B|, serta k suatu konstanta.
a. |AB| = |A|.|B|
b. |AT
|=|A| ; (AT
transpose dari A)
c. |kA|=kn
|A|
d. |A-1
|=
1
A
41. 2. Jika elemen-elemn salah satu baris (kolom) matriks A semuanya nol, maka |A| = 0
3. Jika dalam matriks A ada dua baris (kolom) yang elemen-elemennya
sama(kelipatannya) maka |A| = 0
42. Perhatikan contoh berikut.
Matriks Satuan (Identitas)
AI =
AI =
Pada contoh di atas AI = IA dan hasil kalinya adalah matriks A. Dengan demikian apabila matriks
dikalikan dengan matriks berordo 2 2 akan menghasilkan matriks itu sendiri. Selanjutnya, matriks
dinamakan matriks satuan atau identitas perkalian.
53. 2. Invers Matriks Ordo 3 x 3
a. Dengan Adjoin
Misal
Kita tentukan matriks kofaktor, ditulis kof(A) = ((-1)i+j
Mij
11 12 13
21 22 23
31 32 33
kof( )
M M M
A M M M
M M M
Adjoin A didefinisikan sebagai transpose dari matriks kofaktor atau Adj(A) = (kof(A))T
54. 11 21 31
12 22 32
13 23 33
adj( )
M M M
A M M M
M M M
atau
22 23 12 13 12 13
32 33 31 33 22 23
21 23 11 13 11 13
31 33 31 33 21 23
11 12 11 12
31 32 21 22
adj(A)
21 22
31 32
a a a a a a
a a a a a a
a a a a a a
a a a a a a
a a a a
a a
a a a a
a a
56. b. Dengan Transformasi Baris Elementer
Langkah pengerjaan :
1. Bentuk matriks ( An | In ) dengan In adalah matriks ordo n
2. Transformasikan matriks ( An | In ) ke dalam bentuk ( In | Bn ) dengan
transformasi baris
3. Dari hasil pada langkah 2, diperoleh invers matriks An adalah Bn
58. Persamaan Matriks Bentuk AX = B dan XA = B
Penyelesaian persamaan matriks AX = B adalah X = A-1
.B
Penyelesaian persamaan matriks XA = B adalah X = B.A-1
Contoh :
Diketahui
8 3
5 2
A
緒
2 1
0 1
B
緒
Tentukan matriks X yang memenuhi
a. AX = B
b. XA = B
7. Persamaan Matriks
59. a. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Misal terdapat sistem persamaan linear dua variabel
ax + by = p
cx + dy = q
Di ubah kedalam bentuk matriks menjadi
(
)(
)=
(
) (
)=
1
(
)(
)
60. Contoh 1 :
Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut
2x + y = 4
x + 3y = 7
61. Contoh 2 :
Empat orang tukang kebun dan 2 orang staff kantor akan menerima bonus Rp 440.000,00,
sedangkan Rp 280.000,00 diberikan kepada 3 tukang kebun dan seorang staff kantor.
Tentukan besar bonus per masing-masing tukang kebun dan staff kantor !
62. b. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Misal terdapat sistem persamaan linear dua variabel
Di ubah kedalam bentuk matriks menjadi
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 2 3
a x b y c z d
a x b y c z d
a x b y c z d
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
a b c x d
a b c y d
a b c z d
駈
件
件
件
醐
1
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
x a b c d
y a b c d
z a b c d
63. Contoh 1 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut
2x + y z = 1
x + y + z = 7
x 2y + z = 0
64. c. Metode Determinan
Misal terdapat sistem persamaan linear dua variabel
ax + by = p
cx + dy = q
Kita tentukan determinan
a b
D ad bc
c d
x
p c
D pd cq
q d
y
a p
D aq pb
b q
x
D
x
D
y
D
y
D
Penyelesaian :
65. Contoh 1 :
Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut
2x + y = 4
x + 3y = 7
66. Contoh 2 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut
2x + y z = 1
x + y + z = 7
x 2y + z = 0