ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
11/29/2009




                    Peningkatan
            Kehandalan Peralatan dan
            Efektifitas Biaya Perawatan
                              Tri Yuswidjajanto Zaenuri
                       Ahli Tribologi Perawatan & Konversi Energi
                           Kelompok Keahlian Konversi Energi
                         Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
                                Institut Teknologi Bandung




                                 Perawatan
                            • Perawatan: kegiatan yang dilakukan berulang-
            Manajemen
                              ulang untuk mengembalikan standar prestasi
                              dan kehandalan peralatan agar memenuhi
Perawatan




                              tuntutan operasi saat ini
              Teknik
                            • Manajemen Perawatan: pengelolaan kegiatan
                              perawatan yang meliputi perencanaan,
                              penjadwalan, pelaporan, pengawasan,
                              perbaikan berkelanjutan & organisasi
                              pelaksana kegiatan perawatan
                            • Maintenance Technique: kegiatan
                              pengawasan dan perbaikan peralatan yang
                              dilakukan secara berulang-ulang agar prestasi
                              dan kehandalan peralatan memenuhi
                              tuntutan operasi saat ini




                                                                                      1
11/29/2009




                                       Standar Prestasi
                                                                     • Fungsi Pompa:
                                                                       mengalirkan air dari tanki X
                                                                       ke tanki Y
                                                                     • Standar Prestasi:
                                                                       800 liter per menit
                                                                     • Kapasitas Bawaan:
                                                                       1000 liter/menit
                                                                     • Desain operasi:
                                                                       800/1000 x 100% = 80%




                       Kehandalan (Reliability)
                       Down                 Down                     Mean Time Between Failure (MTBF)   (a+c+e)/3                         1.33
    Operasi 1                   Operasi 2                Operasi 3
                       Time 1               Time 2                   Mean Time To Repair (MTTR)         (b+d)/2                           1.00
A
       a                 b         c           d            e        Availability (Ketersediaan)         {(a+c+e)/)a+b+c+d+e)} x 100%    66.7%
       2                 1         1           1            1        Reliability (Kehandalan)            sebanding MTBF                 ∞ 1.33


                                 Down                                Mean Time Between Failure (MTBF)   (p+q)/2                           2.50
           Operasi 1                            Operasi 2
                                 Time 1                              Mean Time To Repair (MTTR)         (q)/1                             1.00
B
                p                  q                 r               Availability (Ketersediaan)         {(p+r)/(p+q+r)} x 100%          83.3%
                3                   1                2               Reliability (Kehandalan)            sebanding MTBF                 ∞ 2.50



• Pasti: Kehandalan ↑  Ketersediaan ↑
• Tidak Mungkin: Kehandalan ↓  Ketersediaan ↑
• Kehandandalan  Penentu Produktivitas




                                                                                                                                                         2
11/29/2009




      Reliability & Cost Effectiveness
• Melakukan equipment criticality rating
• Menetapkan work priority
• Menetapkan spare parts service level
• Melakukan / mengatur monitoring frequency
• Mengoptimasi monitoring tools
• Menganalisis failure mode (sesuai operasi saat ini)
• Mengoptimasi maintenance technique




     Equipment Criticality Rating (ECR)
No      ECR                         Keterangan
               Peralatan yang jika terjadi kerusakan padanya akan
1    Vital     menyebabkan terancamnya jiwa manusia dan/atau
               kerusakan lingkungan serta kerugian produksi besar
               Peralatan yang jika terjadi kerusakan padanya akan
2    Essential
               menyebabkan kerugian produksi yang besar
               Peralatan yang jika terjadi kerusakan padanya akan
3    Support
               menyebabkan kerugian produksi yang kecil
               Peralatan yang jika terjadi kerusakan padanya tidak
4    Operation
               akan menyebabkan kerugian produksi




                                                                             3
11/29/2009




                              Work Priority
No       ECR       Work Priority                       Keterangan
                                   Pekerjaan perbaikan harus segera dimulai saat terjadi
1    Vital         Emergency       kegagalan dan harus dilaksanakan secara terus
                                   menerus sampai kegagalan teratasi
                                   Pekerjaan perbaikan dilakukan dalam jam kerja
                                   normal, dimulai saat terjadi kegagalan dan
2    Essential     Critical
                                   dilaksanakan secara terus menerus sampai kegagalan
                                   teratasi
                                   Pekerjaan perbaikan selambat-lambatnya dimulai 2
                                   minggu setelah terjadi kegagalan dan dilaksanakan
3    Support       Urgent
                                   secara terus menerus dalam jam kerja normal sampai
                                   kegagalan teratasi
                                   Pekerjaan perbaikan selambat-lambatnya dimulai 1
                                   bulan setelah terjadi kegagalan dan dilaksanakan
4    Operation     Normal
                                   secara terus menerus dalam jam kerja normal sampai
                                   kegagalan teratasi




                 Spare Parts Service Level




                                                                                                   4
11/29/2009




           Potential - Failure
                               • Potential (P):
                                 saat dimana
                                 failure symptom
                                 mulai dapat
                                 dideteksi
                               • Failure (F): saat
                                 dimana
                                 kegagalan terjadi




                Monitoring




Monitoring frequency harus dioptimasi untuk menjamin
     tuntutan availability dan cost effectiveness




                                                               5
11/29/2009




                     Monitoring Tools
                                            P-F Interval pendek:
                                            • Makin sempit waktu
                                              untuk persiapan
                                              tenaga kerja, analisis
                                              dan penyediaan spare
                                              parts
                                            • Kemungkinan terjadi
                                              breakdown makin
                                              besar
                                            • Downtime akan lebih
                                              panjang (kerugian
                                              produksi lebih besar)




                         Maintenance
                              Maintenance
                               Planned                      Un-Planned
                     Preventive
Strategy




                              Condition
            Time based
                                based       Corrective      Breakdown
            (Preventive
                             (Predictive
           Maintenance)
                           Maintenance)
                           Monitoring &
            Monitoring     Prediction of
                                            Time Based
Action




                               Failure                    Correction after
                                            Correction
                              Condition                       Failure
            Time Based                     before Failure
                                Based
             Correction
                             Correction




                                                                                     6
11/29/2009




                           Downtime




 •   Longer downtime = higher production loss
 •   Breakdown = unplanned/unscheduled maintenance activities = higher cost




            Risk – Monitoring Tools




probability depend on ability of inspection tools to detect failure symptom




                                                                                      7
11/29/2009




       Infra-Red Thermography
AR01
                  31,0°C    Object parameter          Value
                       30
                            • Emissivity                0,96
        SP01                • Object distance           75,0 m
                       25
                            • Ambient temperature       28,1°C
                            • Relative humidity 0, 84
                       20   • LNG Temperature -160 oC
                            Label                        Value
                       15
                            • SP01                      23,1°C
                  14,3°C
                            • AR01 : min                23,1°C
                            • AR01 : avg                26,1°C
                  • Infra-Red Thermography
                     melokalisir daerah kritis
                  • Ultrasonic
                     mengukur ketebalan dinding tanki pada bagian
                            kritis
                  • Life Assessment
                     menetapkan umur sisa tanki




               Failure Mode

                            →   A=B+F
                            →   B = wear-out
                            →   C = fatigue
                            →   D = random failure
                                (electrical/instrument)

                            → E = random failure
                                (mechanical)

                            → F = infant mortality




                                                                             8
11/29/2009




Failure Mode Pattern B & C




Failure Mode Pattern E & F




                                     9
11/29/2009




         Maintenance Technique
Failure Mode
                               Maintenance Technique
   Pattern
               Combination of corrective maintenance and optimized
     A
               time based preventive maintenance
     B         Optimized time based preventive maintenance
               Time based preventive maintenance refer to instruction
     C
               manual
               Predictive maintenance (condition based preventive
     D
               maintenance) for electrical/instrumentation equipment
               Predictive maintenance (condition based preventive
     E
               maintenance) for mechanical equipment
     F         Corrective maintenance




         Maintenance Technique




                                                                               10
11/29/2009




Gas Engine Failures (4x)
               • Exhaust valves
                 broken
               • Intake valve bend
               • Piston surface
                 defect & broken
               • Cylinder head
                 surface defect
               • Valves recession
               • Valve seats worn




 Root Cause Analysis




                                            11
11/29/2009




            Frequently Monitoring
• Quality control:
   – Cylinder head assembly
   – Lubricant ash content
• On condition monitoring:
   – Intake manifold temperature
   – Engine vibration / knocking
• Lubricant analysis:
   – Oxidation
   – Total Base Number




            Condemning Limit TBN




            Condemning
   TBN                   Analyzed
               Limit
Initial        1.00        4.50
Attention      0.65        2.93
Critical       0.40        1.80




                                           12
11/29/2009




            Total Base Number
                 Recommended
                  oil exchange




                                   Extended oil
                                    exchange




Life Extention  Cost Effective
                                     TBN
                                                        Running
     Parameter           Condemning
                                    Analyzed Calculated  Hour
                            Limit
Initial                     1.00      4.50                 0
Recommended Oil
                                                                 1000
Exchange
Attention (P)                    0.65             2.93           1200
Critical (F)                     0.40             1.80           2800
P-F Interval                                             1.13
1/3 x P-F Interval                                       0.38
Extended Oil
                                                         2.55    1780
Exchange
Extention                                                        780
Cost Saving/Year                                         37.5%




                                                                               13
11/29/2009




                     Kesimpulan
• Kehandalan dapat ditingkatkan jika:
   – Dilakukan monitoring yang optimum
   – Dipilih alat monitoring yang sesuai
   – Diketahui mode kegagalan peralatan
   – Dipilih teknik perawatan yang tepat
• Efektifitas biaya perawatan dapat ditingkatkan jika:
   – Ada klasifikasi tingkat kekritisan peralatan
   – Ada tingkat prioritas pekerjaan
   – Penyediaan suku cadang diatur sesuai kebutuhan
   – Berani melakukan peningkatan umur pakai




               TERIMA KASIH
         Dr.-Ing. Tri Yuswidjajanto Zaenuri
           Email: triyuswid@yahoo.com
                  HP. 08122040704




                                                                14

More Related Content

Materi pak tri yus

  • 1. 11/29/2009 Peningkatan Kehandalan Peralatan dan Efektifitas Biaya Perawatan Tri Yuswidjajanto Zaenuri Ahli Tribologi Perawatan & Konversi Energi Kelompok Keahlian Konversi Energi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Perawatan • Perawatan: kegiatan yang dilakukan berulang- Manajemen ulang untuk mengembalikan standar prestasi dan kehandalan peralatan agar memenuhi Perawatan tuntutan operasi saat ini Teknik • Manajemen Perawatan: pengelolaan kegiatan perawatan yang meliputi perencanaan, penjadwalan, pelaporan, pengawasan, perbaikan berkelanjutan & organisasi pelaksana kegiatan perawatan • Maintenance Technique: kegiatan pengawasan dan perbaikan peralatan yang dilakukan secara berulang-ulang agar prestasi dan kehandalan peralatan memenuhi tuntutan operasi saat ini 1
  • 2. 11/29/2009 Standar Prestasi • Fungsi Pompa: mengalirkan air dari tanki X ke tanki Y • Standar Prestasi: 800 liter per menit • Kapasitas Bawaan: 1000 liter/menit • Desain operasi: 800/1000 x 100% = 80% Kehandalan (Reliability) Down Down Mean Time Between Failure (MTBF) (a+c+e)/3 1.33 Operasi 1 Operasi 2 Operasi 3 Time 1 Time 2 Mean Time To Repair (MTTR) (b+d)/2 1.00 A a b c d e Availability (Ketersediaan) {(a+c+e)/)a+b+c+d+e)} x 100% 66.7% 2 1 1 1 1 Reliability (Kehandalan) sebanding MTBF ∞ 1.33 Down Mean Time Between Failure (MTBF) (p+q)/2 2.50 Operasi 1 Operasi 2 Time 1 Mean Time To Repair (MTTR) (q)/1 1.00 B p q r Availability (Ketersediaan) {(p+r)/(p+q+r)} x 100% 83.3% 3 1 2 Reliability (Kehandalan) sebanding MTBF ∞ 2.50 • Pasti: Kehandalan ↑  Ketersediaan ↑ • Tidak Mungkin: Kehandalan ↓  Ketersediaan ↑ • Kehandandalan  Penentu Produktivitas 2
  • 3. 11/29/2009 Reliability & Cost Effectiveness • Melakukan equipment criticality rating • Menetapkan work priority • Menetapkan spare parts service level • Melakukan / mengatur monitoring frequency • Mengoptimasi monitoring tools • Menganalisis failure mode (sesuai operasi saat ini) • Mengoptimasi maintenance technique Equipment Criticality Rating (ECR) No ECR Keterangan Peralatan yang jika terjadi kerusakan padanya akan 1 Vital menyebabkan terancamnya jiwa manusia dan/atau kerusakan lingkungan serta kerugian produksi besar Peralatan yang jika terjadi kerusakan padanya akan 2 Essential menyebabkan kerugian produksi yang besar Peralatan yang jika terjadi kerusakan padanya akan 3 Support menyebabkan kerugian produksi yang kecil Peralatan yang jika terjadi kerusakan padanya tidak 4 Operation akan menyebabkan kerugian produksi 3
  • 4. 11/29/2009 Work Priority No ECR Work Priority Keterangan Pekerjaan perbaikan harus segera dimulai saat terjadi 1 Vital Emergency kegagalan dan harus dilaksanakan secara terus menerus sampai kegagalan teratasi Pekerjaan perbaikan dilakukan dalam jam kerja normal, dimulai saat terjadi kegagalan dan 2 Essential Critical dilaksanakan secara terus menerus sampai kegagalan teratasi Pekerjaan perbaikan selambat-lambatnya dimulai 2 minggu setelah terjadi kegagalan dan dilaksanakan 3 Support Urgent secara terus menerus dalam jam kerja normal sampai kegagalan teratasi Pekerjaan perbaikan selambat-lambatnya dimulai 1 bulan setelah terjadi kegagalan dan dilaksanakan 4 Operation Normal secara terus menerus dalam jam kerja normal sampai kegagalan teratasi Spare Parts Service Level 4
  • 5. 11/29/2009 Potential - Failure • Potential (P): saat dimana failure symptom mulai dapat dideteksi • Failure (F): saat dimana kegagalan terjadi Monitoring Monitoring frequency harus dioptimasi untuk menjamin tuntutan availability dan cost effectiveness 5
  • 6. 11/29/2009 Monitoring Tools P-F Interval pendek: • Makin sempit waktu untuk persiapan tenaga kerja, analisis dan penyediaan spare parts • Kemungkinan terjadi breakdown makin besar • Downtime akan lebih panjang (kerugian produksi lebih besar) Maintenance Maintenance Planned Un-Planned Preventive Strategy Condition Time based based Corrective Breakdown (Preventive (Predictive Maintenance) Maintenance) Monitoring & Monitoring Prediction of Time Based Action Failure Correction after Correction Condition Failure Time Based before Failure Based Correction Correction 6
  • 7. 11/29/2009 Downtime • Longer downtime = higher production loss • Breakdown = unplanned/unscheduled maintenance activities = higher cost Risk – Monitoring Tools probability depend on ability of inspection tools to detect failure symptom 7
  • 8. 11/29/2009 Infra-Red Thermography AR01 31,0°C Object parameter Value 30 • Emissivity 0,96 SP01 • Object distance 75,0 m 25 • Ambient temperature 28,1°C • Relative humidity 0, 84 20 • LNG Temperature -160 oC Label Value 15 • SP01 23,1°C 14,3°C • AR01 : min 23,1°C • AR01 : avg 26,1°C • Infra-Red Thermography  melokalisir daerah kritis • Ultrasonic  mengukur ketebalan dinding tanki pada bagian kritis • Life Assessment  menetapkan umur sisa tanki Failure Mode → A=B+F → B = wear-out → C = fatigue → D = random failure (electrical/instrument) → E = random failure (mechanical) → F = infant mortality 8
  • 9. 11/29/2009 Failure Mode Pattern B & C Failure Mode Pattern E & F 9
  • 10. 11/29/2009 Maintenance Technique Failure Mode Maintenance Technique Pattern Combination of corrective maintenance and optimized A time based preventive maintenance B Optimized time based preventive maintenance Time based preventive maintenance refer to instruction C manual Predictive maintenance (condition based preventive D maintenance) for electrical/instrumentation equipment Predictive maintenance (condition based preventive E maintenance) for mechanical equipment F Corrective maintenance Maintenance Technique 10
  • 11. 11/29/2009 Gas Engine Failures (4x) • Exhaust valves broken • Intake valve bend • Piston surface defect & broken • Cylinder head surface defect • Valves recession • Valve seats worn Root Cause Analysis 11
  • 12. 11/29/2009 Frequently Monitoring • Quality control: – Cylinder head assembly – Lubricant ash content • On condition monitoring: – Intake manifold temperature – Engine vibration / knocking • Lubricant analysis: – Oxidation – Total Base Number Condemning Limit TBN Condemning TBN Analyzed Limit Initial 1.00 4.50 Attention 0.65 2.93 Critical 0.40 1.80 12
  • 13. 11/29/2009 Total Base Number Recommended oil exchange Extended oil exchange Life Extention  Cost Effective TBN Running Parameter Condemning Analyzed Calculated Hour Limit Initial 1.00 4.50 0 Recommended Oil 1000 Exchange Attention (P) 0.65 2.93 1200 Critical (F) 0.40 1.80 2800 P-F Interval 1.13 1/3 x P-F Interval 0.38 Extended Oil 2.55 1780 Exchange Extention 780 Cost Saving/Year 37.5% 13
  • 14. 11/29/2009 Kesimpulan • Kehandalan dapat ditingkatkan jika: – Dilakukan monitoring yang optimum – Dipilih alat monitoring yang sesuai – Diketahui mode kegagalan peralatan – Dipilih teknik perawatan yang tepat • Efektifitas biaya perawatan dapat ditingkatkan jika: – Ada klasifikasi tingkat kekritisan peralatan – Ada tingkat prioritas pekerjaan – Penyediaan suku cadang diatur sesuai kebutuhan – Berani melakukan peningkatan umur pakai TERIMA KASIH Dr.-Ing. Tri Yuswidjajanto Zaenuri Email: triyuswid@yahoo.com HP. 08122040704 14