際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
2
Most read
4
Most read
22
Most read
SupriWidyanto, S.Pd.
Pengertian
 Mekanisme pertahanan diri merupakan salah
satu bentuk penyesuaian diri untuk melindungi
seorang individu dari kecemasan, meringankan
penderitaan saat mengalami kegagalan, dan
untuk menjaga harga diri.
Bentuk Mekanisme Diri
a. Identifikasi
b. Introjeksi
c. Proyeksi
d. Represi
e. Regresi
f. Reaction formation
g. Undoing
h. Displacement
i. Sublimasi
j. Acting Out
k. Denial
l. Kompensasi
m. Rasionalisasi
n. Fiksasi
o. Simbolisasi
p. Disosiasi
q. Konversi
Identifikasi
ingin menyamai figur yang diidolakan. Ia akan
memindahkan salah satu ciri dari figur yang
diidolakan ke dalam dirinya sehingga ia merasa
harga dirinya bertambah tinggi
Introjeksi
merupakan bentuk sederhana dari identifikasi.
Ia akan mengikuti norma-norma sehingga ego-
nya tidak terganggu oleh ancaman dari luar
(pembentukan super-ego).
Mendengar penilaian atau komentar orang lain
atas diri sendiri, lalu secara tidak sadar
mengimani hingga menjadikannya bagian dari
diri sendiri.
Proyeksi
yaitu menyalahkan orang lain atas kesalahan
atau kekurangan, keinginan, atau impuls dirinya
sendiri.
Represi
yaitu secara tidak sadar mencegah keinginan
atau pikiran-pikiran yang menyakitkan masuk
ke dalam kesadaran. Represi membantu
individu mengendalikan impuls yang
berbahaya. Misalnya melupakan suatu
pengalaman traumatik (amnesia). Keinginan
yang direpresi dapat muncul kembali bila
pertahanan diri melemah atau saat mabuk dan
tidur.
Regresi
yaitu kembali ke tingkat perkembangan
terdahulu. Cenderung bertingkah primitif,
misalnya mengamuk, meraung-raung,
melempar, merusak, dan sebagainya.
Reaction formation
yaitu bertingkah laku berlebihan yang
bertentangan dengan keinginan atau perasaan
sebenarnya. Misalnya, pantang membicarakan
orang lain karena dorongan yang kuat atau
terlalu banyak protes yang berarti sama saja
mengakui kesalahan diri sendiri.
Undoing
yaitu menghilangkan pikiran atau impuls yang
tidak baik, seolah-olah menghapus suatu
kesalahan. Misalnya, teman yang sering usil
tiba-tiba bertindak manis di depannya dengan
demikian ia merasakan keusilannya terhapus.
Displacement
yaitu mengalihkan emosi, arti simbolik atau
fantasi sumber yang sebenarnya ke orang lain,
benda ataupun keadaan lain. Misalnya, seorang
karyawan dimarahi oleh bosnya kemudian saat
pulang ke rumah ia marah-marah pada tembok.
Sublimasi
yaitu mengganti keinginan atau tujuan yang
terhambat dengan cara yang dapat diterima
oleh masyarakat. Misalnya, kehilangan pacar
disalurkan menjadi novel percintaan, dan
sebagainya.
Acting out
yaitu langsung mengutarakan perasaan bila
keinginan terhambat. Misalnya, bertengkar
untuk menyelesaikan masalah
Denial
yaitu menolak untuk menerima atau
menghadapi kenyataan yang tidak enak.
Kompensasi
yaitu menutupi kelemahan dengan
menonjolkan kemampuannya yang lain.
Rasionalisasi
yaitu memberi keterangan bahwa tingkah
lakunya menurut alasan yang seolah-olah
rasional sehingga tidak menjatuhkan harga diri.
Fiksasi
yaitu berhenti pada tingkat perkembangan satu
aspek tertentu (emosi, tingkah laku atau
pikiran) sehingga perkembangan selanjutnya
terhalang. Misalnya, bersikap kekanak-
kanakan, atau selalu mengharapkan bantuan
dari orang lain.
Simbolisasi
yaitu menggunakan benda atau tingkah laku
sebagai simbol pengganti suatu keadaan yang
sebenarnya. Misalnya, seorang anak selalu ijin
ke belakang untuk menghilangkan
kegelisahannya, setelah ditelusuri ternyata ia
takut apabila disuruh maju kedepan kelas.
Disosiasi
yaitu keadaan dimana seorang individu
memiliki dua kepribadian. Kepribadian primer
adalah yang asli; dan sekunder berasal dari
unsur lain terlepas dari kontrol kesadaran
individu.
Konversi
yaitu transformasi konflik emosional ke dalam
bentuk gejala jasmani. Misalnya, seseorang
tiba-tiba tidak dapat bersuara. Faktor penyebab
perlunya dilakukan mekanisme pertahanan
adalah kecemasan.
 Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme
pertahanan adalah kecemasan.
 Rasa bersalah dan malu sering menyertai
perasaan cemas.
 Kecemasan dirasakan sebagai peningkatan
ketegangan fisik dan mental.
PENTING !
Namun jika mekanisme ini terus-menerus
dilakukan, justru bukannya mendapatkan
perlindungan tetapi akan menjadi ancaman,
karena sebenarnya mekanisme pembelaan diri
ini mengandung banyak unsur penipuan diri
sendiri, dan distorsi realitas atau
memutarbalikan fakta. Sebagian besar
mekanisme ini bersifat unconcious atau di
bawah sadar, sehingga sukar dinilai dan
dievaluasi secara sadar.

More Related Content

What's hot (20)

PPT
Mengenal Potensi Diri
setiawan354
PPTX
Kesehatan Mental - mekanisme pertahanan diri
Reyvaa Novella
PPTX
Endokarditis
EllyeUtami
PPTX
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Iis Nurul Fitriyani
DOC
Askep hemofilia AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
PPTX
Gaya belajar.ppt
Wahyu Sutrisno
PPTX
Ginjal
Retno Astuti
PPTX
Self Confidence & Motivating People _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager...
Kanaidi ken
PPTX
Belajar Efektif dan Efisien
Rizka Andita
PPT
ENTAMOEBA HISTOLYTICA
universitas samawa
PPT
Patofisiologi pencernaan
Dedi Kun
PPTX
Bakat minat dan kemampan
venidwis
DOCX
Makalah modifikasi perilaku
Tiya Widiyanti
DOCX
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
Ana Minnie
PPTX
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
Luh Putu Arishanti W. A.Md.AK.,S.Si
PPTX
PPT MENGELOLA EMOSI.pptx
NurulMadani
DOC
Makalah Narative Text
Nurulbanjar1996
PPTX
Kegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa Jepang
BellaNindaThania
DOCX
Mengubah hikayat menjadi cerpen
MiftahulJannah316
PPTX
emosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptx
FredyAkbar
Mengenal Potensi Diri
setiawan354
Kesehatan Mental - mekanisme pertahanan diri
Reyvaa Novella
Endokarditis
EllyeUtami
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Iis Nurul Fitriyani
Askep hemofilia AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Gaya belajar.ppt
Wahyu Sutrisno
Ginjal
Retno Astuti
Self Confidence & Motivating People _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager...
Kanaidi ken
Belajar Efektif dan Efisien
Rizka Andita
ENTAMOEBA HISTOLYTICA
universitas samawa
Patofisiologi pencernaan
Dedi Kun
Bakat minat dan kemampan
venidwis
Makalah modifikasi perilaku
Tiya Widiyanti
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
Ana Minnie
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
Luh Putu Arishanti W. A.Md.AK.,S.Si
PPT MENGELOLA EMOSI.pptx
NurulMadani
Makalah Narative Text
Nurulbanjar1996
Kegiatan di Waktu Senggang dalam Bahasa Jepang
BellaNindaThania
Mengubah hikayat menjadi cerpen
MiftahulJannah316
emosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptx
FredyAkbar

More from Kepli Mancs (17)

PPTX
Manajemen waktu yang efektif
Kepli Mancs
PPTX
Aku adalah makhluk tuhan
Kepli Mancs
PPTX
Evaluasi diri
Kepli Mancs
PPTX
Tindakanku cerminan karaterku
Kepli Mancs
PPT
menumbuhkan semangat_belajar
Kepli Mancs
PPTX
Cari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmu
Kepli Mancs
PPTX
Mengatasi kejenuhan dalam_belajar
Kepli Mancs
PPTX
6. hidup bermasyarakat
Kepli Mancs
PPTX
Managemen emosi
Kepli Mancs
PPTX
menjadi remaja kreatif dan inovatif
Kepli Mancs
PPTX
Belajar dan belajar
Kepli Mancs
PPT
Mr. bamitok
Kepli Mancs
PPTX
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Kepli Mancs
PPTX
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Kepli Mancs
PPTX
Komunikasi perusahaan
Kepli Mancs
PPTX
Penelitian menurut metode historis
Kepli Mancs
PPTX
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Kepli Mancs
Manajemen waktu yang efektif
Kepli Mancs
Aku adalah makhluk tuhan
Kepli Mancs
Evaluasi diri
Kepli Mancs
Tindakanku cerminan karaterku
Kepli Mancs
menumbuhkan semangat_belajar
Kepli Mancs
Cari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmu
Kepli Mancs
Mengatasi kejenuhan dalam_belajar
Kepli Mancs
6. hidup bermasyarakat
Kepli Mancs
Managemen emosi
Kepli Mancs
menjadi remaja kreatif dan inovatif
Kepli Mancs
Belajar dan belajar
Kepli Mancs
Mr. bamitok
Kepli Mancs
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Kepli Mancs
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Kepli Mancs
Komunikasi perusahaan
Kepli Mancs
Penelitian menurut metode historis
Kepli Mancs
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Kepli Mancs
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Uji Toksisitas Akut Pra-Klinik (In Vivo)
Apothecary Indonesia Persada
PDF
contoh format nilai kelompok untuk siswa
eninuraini17
PDF
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Dadang Solihin
PPTX
Performance Matric, Audit & Continoues Improvement_Training *ASSET INTEGRITY ...
Kanaidi ken
PDF
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
PPTX
Materi Sosialisasi Lomba Esai UT 2025.pptx
yusalvar2
PPTX
Review Jurnal_MK SPL_Kelompok 01 _Kolonel Laut (E) Dr. H.A. Danang Rimbawa, S...
ArisHaryanto10
PDF
Modul Ajar Informatika Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Roh Kudus
SABDA
PDF
Modul Ajar Ekonomi Kelas 10 Deep Learning
Adm Guru
PDF
Panduan Materi Kegiatan MPLS 2024/2025 transisi paud ke sd
MeiSeraaf17
PDF
2.3 Lampiran I.C PP Nomor 28 Tahun 2025 (I.C.1-182).pdf
medinanuralisha32
PPTX
Asset Integrity Procedures_Training *ASSET INTEGRITY MANAGEMENT (AiM)*.pptx
Kanaidi ken
DOCX
Silabus Pelatihan *Penyusunan RAB untuk Pengadaan KJPP Apraisal (Upaya Member...
Kanaidi ken
PDF
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
Dadang Solihin
DOCX
PENGARUH BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK SKIN...
qq4vet8b9b
PDF
Brosur Kedokteran kampus almuslimFIX.pdf
ssuserd5d08f
PDF
2.9 Lampiran I.I PP Nomor 28 Tahun 2025 (I.I.1-411).pdf
medinanuralisha32
PDF
Modul Ajar IPA Kelas 8 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
PDF
Mekanisme Pembiayaan PM dan KKA_materi sosialisasi BGTKAceh.pdf
rahimah632
Uji Toksisitas Akut Pra-Klinik (In Vivo)
Apothecary Indonesia Persada
contoh format nilai kelompok untuk siswa
eninuraini17
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Dadang Solihin
Performance Matric, Audit & Continoues Improvement_Training *ASSET INTEGRITY ...
Kanaidi ken
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
Materi Sosialisasi Lomba Esai UT 2025.pptx
yusalvar2
Review Jurnal_MK SPL_Kelompok 01 _Kolonel Laut (E) Dr. H.A. Danang Rimbawa, S...
ArisHaryanto10
Modul Ajar Informatika Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Materi Seminar AITalks: AI dan Roh Kudus
SABDA
Modul Ajar Ekonomi Kelas 10 Deep Learning
Adm Guru
Panduan Materi Kegiatan MPLS 2024/2025 transisi paud ke sd
MeiSeraaf17
2.3 Lampiran I.C PP Nomor 28 Tahun 2025 (I.C.1-182).pdf
medinanuralisha32
Asset Integrity Procedures_Training *ASSET INTEGRITY MANAGEMENT (AiM)*.pptx
Kanaidi ken
Silabus Pelatihan *Penyusunan RAB untuk Pengadaan KJPP Apraisal (Upaya Member...
Kanaidi ken
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
Dadang Solihin
PENGARUH BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK SKIN...
qq4vet8b9b
Brosur Kedokteran kampus almuslimFIX.pdf
ssuserd5d08f
2.9 Lampiran I.I PP Nomor 28 Tahun 2025 (I.I.1-411).pdf
medinanuralisha32
Modul Ajar IPA Kelas 8 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
Mekanisme Pembiayaan PM dan KKA_materi sosialisasi BGTKAceh.pdf
rahimah632
Ad

mekanisme pertahanan_diri

  • 2. Pengertian Mekanisme pertahanan diri merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri untuk melindungi seorang individu dari kecemasan, meringankan penderitaan saat mengalami kegagalan, dan untuk menjaga harga diri.
  • 3. Bentuk Mekanisme Diri a. Identifikasi b. Introjeksi c. Proyeksi d. Represi e. Regresi f. Reaction formation g. Undoing h. Displacement i. Sublimasi j. Acting Out k. Denial l. Kompensasi m. Rasionalisasi n. Fiksasi o. Simbolisasi p. Disosiasi q. Konversi
  • 4. Identifikasi ingin menyamai figur yang diidolakan. Ia akan memindahkan salah satu ciri dari figur yang diidolakan ke dalam dirinya sehingga ia merasa harga dirinya bertambah tinggi
  • 5. Introjeksi merupakan bentuk sederhana dari identifikasi. Ia akan mengikuti norma-norma sehingga ego- nya tidak terganggu oleh ancaman dari luar (pembentukan super-ego). Mendengar penilaian atau komentar orang lain atas diri sendiri, lalu secara tidak sadar mengimani hingga menjadikannya bagian dari diri sendiri.
  • 6. Proyeksi yaitu menyalahkan orang lain atas kesalahan atau kekurangan, keinginan, atau impuls dirinya sendiri.
  • 7. Represi yaitu secara tidak sadar mencegah keinginan atau pikiran-pikiran yang menyakitkan masuk ke dalam kesadaran. Represi membantu individu mengendalikan impuls yang berbahaya. Misalnya melupakan suatu pengalaman traumatik (amnesia). Keinginan yang direpresi dapat muncul kembali bila pertahanan diri melemah atau saat mabuk dan tidur.
  • 8. Regresi yaitu kembali ke tingkat perkembangan terdahulu. Cenderung bertingkah primitif, misalnya mengamuk, meraung-raung, melempar, merusak, dan sebagainya.
  • 9. Reaction formation yaitu bertingkah laku berlebihan yang bertentangan dengan keinginan atau perasaan sebenarnya. Misalnya, pantang membicarakan orang lain karena dorongan yang kuat atau terlalu banyak protes yang berarti sama saja mengakui kesalahan diri sendiri.
  • 10. Undoing yaitu menghilangkan pikiran atau impuls yang tidak baik, seolah-olah menghapus suatu kesalahan. Misalnya, teman yang sering usil tiba-tiba bertindak manis di depannya dengan demikian ia merasakan keusilannya terhapus.
  • 11. Displacement yaitu mengalihkan emosi, arti simbolik atau fantasi sumber yang sebenarnya ke orang lain, benda ataupun keadaan lain. Misalnya, seorang karyawan dimarahi oleh bosnya kemudian saat pulang ke rumah ia marah-marah pada tembok.
  • 12. Sublimasi yaitu mengganti keinginan atau tujuan yang terhambat dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Misalnya, kehilangan pacar disalurkan menjadi novel percintaan, dan sebagainya.
  • 13. Acting out yaitu langsung mengutarakan perasaan bila keinginan terhambat. Misalnya, bertengkar untuk menyelesaikan masalah
  • 14. Denial yaitu menolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak.
  • 15. Kompensasi yaitu menutupi kelemahan dengan menonjolkan kemampuannya yang lain.
  • 16. Rasionalisasi yaitu memberi keterangan bahwa tingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah rasional sehingga tidak menjatuhkan harga diri.
  • 17. Fiksasi yaitu berhenti pada tingkat perkembangan satu aspek tertentu (emosi, tingkah laku atau pikiran) sehingga perkembangan selanjutnya terhalang. Misalnya, bersikap kekanak- kanakan, atau selalu mengharapkan bantuan dari orang lain.
  • 18. Simbolisasi yaitu menggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol pengganti suatu keadaan yang sebenarnya. Misalnya, seorang anak selalu ijin ke belakang untuk menghilangkan kegelisahannya, setelah ditelusuri ternyata ia takut apabila disuruh maju kedepan kelas.
  • 19. Disosiasi yaitu keadaan dimana seorang individu memiliki dua kepribadian. Kepribadian primer adalah yang asli; dan sekunder berasal dari unsur lain terlepas dari kontrol kesadaran individu.
  • 20. Konversi yaitu transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala jasmani. Misalnya, seseorang tiba-tiba tidak dapat bersuara. Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme pertahanan adalah kecemasan.
  • 21. Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme pertahanan adalah kecemasan. Rasa bersalah dan malu sering menyertai perasaan cemas. Kecemasan dirasakan sebagai peningkatan ketegangan fisik dan mental.
  • 22. PENTING ! Namun jika mekanisme ini terus-menerus dilakukan, justru bukannya mendapatkan perlindungan tetapi akan menjadi ancaman, karena sebenarnya mekanisme pembelaan diri ini mengandung banyak unsur penipuan diri sendiri, dan distorsi realitas atau memutarbalikan fakta. Sebagian besar mekanisme ini bersifat unconcious atau di bawah sadar, sehingga sukar dinilai dan dievaluasi secara sadar.