Dokumen tersebut menjelaskan tentang teknik dasar komunikasi dalam konseling yang terdiri dari 15 teknik, yaitu attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, clarification, paraphrasing, structuring, lead, silence, advice, summary, konfrontasi, interpretasi, dan termination. Teknik-teknik tersebut digunakan oleh konselor untuk membantu menggali perasaan dan memahami konseli.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Dokumen tersebut membahas tentang penstrukturan dalam proses konseling. Penstrukturan digunakan untuk memberikan batasan agar proses konseling berjalan sesuai tujuan. Terdapat beberapa bentuk penstrukturan seperti batasan waktu, tindakan, peran, dan masalah. Fungsi penstrukturan adalah memfasilitasi tanggung jawab klien, memecahkan masalah, dan melindungi klien. Tujuan penstrukturan adalah menjelaskan peran
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
1. AUM PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Alat ini terdiri dari beberapa format untuk mahasiswa dan siswa SD sampai SLTA.
2. Alat ini digunakan untuk mengungkap masalah belajar terkait prasyarat materi, keterampilan, sarana, kondisi pribadi, dan lingkungan belajar. Hasilnya digunakan se
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dasar yang digunakan dalam proses konseling, seperti teknik acceptance untuk menerima konseli, opening untuk memulai komunikasi, dan refleksi perasaan untuk memantulkan emosi konseli. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik lain seperti klarifikasi, ringkasan, dan konfrontasi untuk mengungkap kesenjangan pandangan antara konselor dan konseli.
Dokumen tersebut merupakan verbatim dari sesi konseling antara seorang konselor dengan konseli. Konseli mengalami masalah karena sering datang terlambat ke kampus akibat berangkat dengan waktu yang mepet. Melalui konseling, konseli diajak menggunakan teknik self management untuk mengatasi masalahnya dengan menetapkan target perilaku baru untuk berangkat lebih awal ke kampus.
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Ayu W. Shepty
油
Bu Lia mengalami masalah rumah tangga dengan suaminya setelah suami bertemu kembali dengan mantan kekasihnya. Sikap suami berubah menjadi acuh tak acuh terhadap Bu Lia dan anaknya. Selain itu, Bu Lia juga mengalami kesulitan keuangan karena gajinya yang pas-pasan.
Pendekatan konseling analisis transaksional dan realitas memberikan pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas keputusannya. Kedua pendekatan ini berfokus pada perilaku saat ini untuk memenuhi kebutuhan dasar secara konstruktif.
Dokumen tersebut merangkum teori konseling Adler yang mendasarkan perilaku pada perasaan inferioritas dan tujuan untuk mencapai superioritas. Proses konseling berfokus pada mengembangkan pemahaman diri klien dan minat sosial melalui teknik seperti analisis ingatan masa kecil dan mimpi. Konselor berperan sebagai pendidik untuk mengubah gaya hidup klien.
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
油
1) Beberapa contoh penerapan teori belajar operant conditioning dan classical conditioning dalam kehidupan sehari-hari seperti mendapat hadiah jika mendapat nilai bagus, takut pada binatang setelah pengalaman, dan terbiasa melakukan suatu perilaku.
2) Contoh penerapan teori belajar kognitif meliputi pengajaran dengan memberikan penjelasan teori dan contoh soal, siswa belajar sendiri setelah intruksi, dan evaluasi
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan konseling Adlerian, mulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, biografi Adler hingga konsep-konsep utama pendekatan konseling Adlerian.
2. Pendekatan konseling Adlerian didasarkan pada pandangan bahwa manusia memiliki dorongan sosial untuk mencapai superioritas dan mengatasi rasa inferioritas.
3. Perilaku manusia
Dokumen tersebut merangkum pendekatan konseling humanistik, yang menekankan pada kebebasan individu dan aktualisasi diri. Pendekatan ini menentang pandangan psikoanalisis dan behavioristik. Tokoh kuncinya meliputi Maslow dan Rogers. Tujuannya adalah membantu klien mengembangkan diri dengan mengoptimalkan kesadaran diri dan menerima keadaan apa adanya. Peran konselor adalah menerima dan menghargai klien.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bakat dan minat serta perbedaan antara keduanya. Bakat adalah potensi yang dimiliki sejak lahir yang perlu dikembangkan melalui belajar, sedangkan minat adalah aktivitas yang memberi kesenangan dan dapat berubah. Keduanya perlu dikembangkan agar dapat terealisasi.
Dokumen ini memberikan panduan tentang pentingnya memberikan sambutan yang hangat dan menerima klien dengan sepenuh hati untuk membangun kesan pertama yang baik. Teknik dasar seperti tersenyum, memperkenalkan diri, dan menawarkan bantuan dianjurkan. Selain itu, jarak, sikap tubuh, dan kontak mata yang tepat dapat membantu menciptakan suasana nyaman bagi klien.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dasar yang digunakan dalam proses konseling, seperti teknik acceptance untuk menerima konseli, opening untuk memulai komunikasi, dan refleksi perasaan untuk memantulkan emosi konseli. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik lain seperti klarifikasi, ringkasan, dan konfrontasi untuk mengungkap kesenjangan pandangan antara konselor dan konseli.
Dokumen tersebut merupakan verbatim dari sesi konseling antara seorang konselor dengan konseli. Konseli mengalami masalah karena sering datang terlambat ke kampus akibat berangkat dengan waktu yang mepet. Melalui konseling, konseli diajak menggunakan teknik self management untuk mengatasi masalahnya dengan menetapkan target perilaku baru untuk berangkat lebih awal ke kampus.
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Ayu W. Shepty
油
Bu Lia mengalami masalah rumah tangga dengan suaminya setelah suami bertemu kembali dengan mantan kekasihnya. Sikap suami berubah menjadi acuh tak acuh terhadap Bu Lia dan anaknya. Selain itu, Bu Lia juga mengalami kesulitan keuangan karena gajinya yang pas-pasan.
Pendekatan konseling analisis transaksional dan realitas memberikan pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas keputusannya. Kedua pendekatan ini berfokus pada perilaku saat ini untuk memenuhi kebutuhan dasar secara konstruktif.
Dokumen tersebut merangkum teori konseling Adler yang mendasarkan perilaku pada perasaan inferioritas dan tujuan untuk mencapai superioritas. Proses konseling berfokus pada mengembangkan pemahaman diri klien dan minat sosial melalui teknik seperti analisis ingatan masa kecil dan mimpi. Konselor berperan sebagai pendidik untuk mengubah gaya hidup klien.
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
油
1) Beberapa contoh penerapan teori belajar operant conditioning dan classical conditioning dalam kehidupan sehari-hari seperti mendapat hadiah jika mendapat nilai bagus, takut pada binatang setelah pengalaman, dan terbiasa melakukan suatu perilaku.
2) Contoh penerapan teori belajar kognitif meliputi pengajaran dengan memberikan penjelasan teori dan contoh soal, siswa belajar sendiri setelah intruksi, dan evaluasi
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan konseling Adlerian, mulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, biografi Adler hingga konsep-konsep utama pendekatan konseling Adlerian.
2. Pendekatan konseling Adlerian didasarkan pada pandangan bahwa manusia memiliki dorongan sosial untuk mencapai superioritas dan mengatasi rasa inferioritas.
3. Perilaku manusia
Dokumen tersebut merangkum pendekatan konseling humanistik, yang menekankan pada kebebasan individu dan aktualisasi diri. Pendekatan ini menentang pandangan psikoanalisis dan behavioristik. Tokoh kuncinya meliputi Maslow dan Rogers. Tujuannya adalah membantu klien mengembangkan diri dengan mengoptimalkan kesadaran diri dan menerima keadaan apa adanya. Peran konselor adalah menerima dan menghargai klien.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bakat dan minat serta perbedaan antara keduanya. Bakat adalah potensi yang dimiliki sejak lahir yang perlu dikembangkan melalui belajar, sedangkan minat adalah aktivitas yang memberi kesenangan dan dapat berubah. Keduanya perlu dikembangkan agar dapat terealisasi.
Dokumen ini memberikan panduan tentang pentingnya memberikan sambutan yang hangat dan menerima klien dengan sepenuh hati untuk membangun kesan pertama yang baik. Teknik dasar seperti tersenyum, memperkenalkan diri, dan menawarkan bantuan dianjurkan. Selain itu, jarak, sikap tubuh, dan kontak mata yang tepat dapat membantu menciptakan suasana nyaman bagi klien.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik dalam pengembangan diri, sosial, belajar, dan karir secara optimal sehingga menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsipnya meliputi kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian,
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiahmad yani
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar makalah yang menjelaskan latar belakang, tujuan, dan ringkasan bab pendahuluan tentang pengertian dan prinsip-prinsip demokrasi."
cara menyambut dan mendaftarkan tamu (front office )yulia safitry
油
Dokumen tersebut membahas prosedur umum dalam menyambut tamu di hotel, meliputi 3 langkah utama: (1) menyapa dan menawarkan bantuan, (2) mendaftarkan tamu baik dengan atau tanpa reservasi, (3) menyerahkan kunci kamar dan kartu tamu.
How to Make Awesome 際際滷Shares: Tips & Tricks際際滷Share
油
Turbocharge your online presence with 際際滷Share. We provide the best tips and tricks for succeeding on 際際滷Share. Get ideas for what to upload, tips for designing your deck and more.
際際滷Share is a global platform for sharing presentations, infographics, videos and documents. It has over 18 million pieces of professional content uploaded by experts like Eric Schmidt and Guy Kawasaki. The document provides tips for setting up an account on 際際滷Share, uploading content, optimizing it for searchability, and sharing it on social media to build an audience and reputation as a subject matter expert.
Keterampilan dalam konseling traumatikesperokajaya
油
Dokumen tersebut membahas tentang proses konseling yang terbagi atas tiga tahap yaitu tahap awal, pertengahan, dan akhir. Tahap awal meliputi keterampilan dasar seperti mendengarkan, empati, dan refleksi. Tahap pertengahan meliputi keterampilan seperti menyimpulkan sementara, memfokuskan, dan memberikan nasehat. Tahap akhir meliputi menyimpulkan hasil, merencanakan tindak lanjut
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kemahiran-kemahiran asas kaunseling yang perlu dikuasai oleh kaunselor, termasuk kemahiran membina hubungan, mendengar, menyoal, dan merumus untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kemahiran asas kaunseling yang perlu dikuasai oleh kaunselor untuk memastikan sesi kaunseling berjalan dengan efektif. Antara kemahiran tersebut adalah kemahiran mendengar, membalas, merefleksi, merumus, dan menggunakan soalan terbuka dan tertutup secara tepat. Kemahiran-kemahiran ini selari dengan kemahiran komunikasi untuk memudahkan kli
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan dasar komunikasi dalam konseling (KDK) yang mencakup 15 teknik, diantaranya attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, clarification, paraphrasing, structuring, lead, silence, reassurance, rejection, advice, summary, dan konfrontasi. Keterampilan-keterampilan tersebut digunakan oleh konselor untuk memfasilitasi proses komunikasi dengan konseli guna mencapai tujuan sesi konseling.
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran-kemahiran dasar yang penting bagi kaunselor untuk memiliki, termasuk kemahiran mendengarkan secara aktif, membangun hubungan yang efektif dengan klien, dan mengelola lingkungan dan interaksi untuk mendukung proses kaunseling.
Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling behavioral dari Ivan Pavlov dan B.F. Skinner, termasuk konsep dasar, asumsi, tujuan, peran konselor, proses, teknik, kelebihan dan keterbatasan, serta contoh penerapannya dalam sesi konseling."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai keterampilan inti komunikasi interpersonal dan konseling (KIP/K) yang meliputi observasi, membina hubungan baik, mendengarkan, dan bertanya secara efektif. Keempat keterampilan tersebut merupakan hal penting dalam berkomunikasi dengan pasien untuk mendiagnosis masalah dan memberikan solusi.
PPT KETERAMPILAN DASAR KONSELING KELOMPOK 5.pptxAsti40
油
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dasar yang digunakan dalam proses konseling seperti teknik attending, opening, acceptance, restatement, paraphrasing, reflection of feeling, structuring, leading, silence, reassurance, rejection, advice, confrontation, clarification, interpretasi, summary, dan termination.
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran-kemahiran dasar yang perlu dimiliki oleh seorang konselor agar dapat memberikan layanan konseling yang efektif. Kemahiran mendengarkan dengan aktif dijelaskan sebagai kemahiran paling penting, diikuti kemahiran membangun hubungan yang erat dengan klien untuk menciptakan suasana yang aman bagi proses konseling. Berbagai aspek lain seperti penampilan, jarak ant
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang keterampilan konseling di Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian konseling, tujuan konseling, serta langkah-langkah dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang konselor agar dapat memberikan konseling yang efektif.
2024MAKALAH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI.pdfDaleCarter18
油
Teknik dasar komunikasi dalam konseling
1. TEKNIK DASAR KOMUNIKASI
DALAM KONSELING
Menurut Andriani (2009:4), teknik dasar komunikasi adalah teknik dasar yang dapat
digunakan untuk membantu konselor dalam menggali perasaan-perasaan konseli baik dari
tingkah laku verbal maupun non verbal sebagai usaha untuk memahami dirinya sendiri dan
memahami perubahan yang terjadi di dalam kehidupannya.
Dari pengertian tersebut terkandung maksud bahwa teknik dasar komunikasi dalam
konseling tidak hanya bersifat respon dan pengamatan verbal, namun juga bersifat non
verbal. Teknik dasar komunikasi dalam konseling digunakan untuk membantu konseli,
dengan melakukan pengamatan terhadap tingkah laku verbal maupun non verbalnya.
Teknik Dasar Komunikasi dalam konseling itu terbagi ke dalam beberapa kategori, yaitu :
1.Attending ( Perhatian )
Attending adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan
perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif
sehingga klien bebas mengekspresikan/mengungkapkan pikiran , perasaan ataupun tingkah
lakunya. Ketrampilan attending meliputi :
a.Posisi badan (termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka) diantara posisi badan yang baik
dalam attending mencakup :
-Duduk dengan badan menghadap klien
-Tangan diatas pangkuan atau berpegang bebas atau kadang-kadang di gunakan untuk
menunjukan gerak isyarat yang sedangdikomunikasikan secara verbal
-Responsif dengan menggunakan bagian wajah, umpamanya senyum spontan atau anggukan
kepala sebagai persetujuan atau pemahaman dan kerutan dahi tanda tidak mengerti
-Badan tegak lurus tanpa kaku dan sesekali condong kearahklien untuk Menunjukan
kebersamaan dengan klien
b.Kontak mata. kontak mata yang baik berlangsung dengan melihat klien pada waktu dia
ber-bicara kepada konselor dan sebaliknya. Kontak mata harus dipertahankan atau dipelihara
dengan menggunakan pandangan spontan yang mengekspresikan minat dan keinginan
mendengarkan serta merespon klien
2.Opening ( Pembukaan )
2. Opening adalah ketrampilan / teknik untuk membuka / memulai komunikasi /
hubungan konseling. Hal hal yang perlu dilakukan :
a. Penyambutan
- Verbal : Konselor memberi atau menjawab salam,menyebut nama klien,mempersilahkan
duduk, dll.
- Non Verbal : Konselor segera membuka pintu ruang konseling, jabat tangan, senyum
dengan ceria,mendampingi/mengiringi klien saat menujutempat duduk, menempatkan klien
pada tempatduduk yang lebih baik, duduk sesudah kliennyduduk, dll
b. Pembicaraan topik netral
c. Pemindahan Topik Netral ke permulaan konseling
3. Acceptance
Acceptance adalah teknik yang digunakan konselor untuk menunjukan minat dan
pemahaman terhadap hal-hal yang dikemukakan klien.
Contoh Verbal :Bentuk pendek : teruskan/terus, oh ...ya; lalu/kemudian. Ya .. ya ..; hem
..hem ..Bentuk panjang : saya memahami ..; saya menghayati ..; saya dapat merasakan ..;Saya
dapat mengerti ..., dll.
4.Restatement ( Pengulangan )
Restatement adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulangi/menyatakan
kembali pernyataan klien ( sebagian atau seluruhnya ) yang dianggap penting.Contoh :Klien :
Sebetulnya saya ingin masuk jurusan teknik industri, tetapi ibu tidak Setuju bila saya
memasuki jurusan tersebut..Konselor : Ibu tidak setuju ..
5.Reflection Of Feeling ( Pemantulan perasaan )
Reflection of feeling ( pemantulan perasaan ) adalah teknik yang digunakan konselor
untuk memantulkan perasaan/sikap yang terkandung di balik pernyataan klien. Contoh:
Klien : Pak, saya sudah belajar dengan giat sebelum menghadap iujian, tetapi nilai yang
saya terima jauh di bawah yang saya harapkan .
Konselor : Sepertinya Anda merasa kecewa terhadap nilai ujian yangAnda terima
6.Clarification
Clarification adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi
pernyataan klien dengan menggunakan kata-kata baru dan segar.
3. Contoh:
Klien : Saya pernah meminjamkan buku catatan kuliah konseling individual kepada Andi,
tetapi ia tidak mengembalikannyalagi kepada saya. Ee.. kemarin lusa adiknya, Ari, mau
pinjam buku Psikologi Belajar pada saya. Saya tidak memberinya pak. Dia kan adik Andi,
sudah tentu dia juga tidak akanmengembalikan buku yang dipinjamnya itu kepada saya .
Konselor : Dengan kata lain, Anda menyamakan Ari dengan Andi.
7.Paraprashing
Paraprashing adalah kata-kata konselor untuk menyatakan kembali asensi dari
ucapan-ucapan klien. Contoh:
Klien :Dia tidak mengijinkan saya melamar pekerjaan itu, sayamenginginkan pekerjaan itu,
tetapi dia menggagalkannya,sebenarnya dia hanya tidak membiarkan saya meninggalkan kota
ini.
Pesan utama : pada kalimat terakhir, yaitu ia takut berpisah.
Paraprasenya : Apakah anda merasakan bahwa ia sebenarnya takut berpisah dengan anda?
8.Structuring ( Pembatasan )
Structuring adalah teknik yang digunakan konselor untuk memberikan batas-batas/
pembatasan agar proses konseling berjalan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam
konseling. Jenis jenis Structuring :
a.Time limit ( Pembatasan waktu ). Contoh:
Klien : Pak, sebetulnya saya sudah seminggu yang lalu ingin menemui Bapak, tetapi baru
kali ini saya dapat berjumpa dengan Bapak. Dan hari ini saya dapat menghadap Bapak dari
jam 8.00 sampai jam 8.30, karena jam 8.30 nanti sayaada acara pembekalan PPL di
Laboratorium.
Konselor : Kalau demikian, marilah kita manfaatkan waktu selama 30 menit ini dengan
sebaik-baiknya.
b. Role Limit ( Pembatasan peran ). Contoh:
Klien : Akhir akhir ini saya sulit sekali mengkonsentrasikan diri dalam belajar, karena itu
saya menemui Bapak untuk meminta nasihat bagaimana cara belajar yang baik .
Konselor : Anda meminta nasihat dari saya ? Perlu anda ketahui bahwa saya tidak dapat
memberikan nasihat sebagaimana yang anda minta, tetapi marilah kita bicarakan bersama
masalah Anda itu kemudian kita cari jalan keluarnya .
c.Problem Limit ( Pembatasan Masalah ). Contoh:
4. Klien : Pak saya sulit sekali berkonsentrasi belajar sehingga ketika ujian berlangsung saya
tidak dapat mengerjakan dengan baik maka dari itu nilai saya menjadi jelek. Disamping
itu,dikelas saya juga sulit sekali bergaul dengan lawan jenis dan satu hal lagi Pak, gimana ya
caranya agar saya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru ?
Konselor : Dalam masalah yang anda kemukakan tadi setidaknya ada tiga masalah yaitu
masalah berkonsentrasi belajar, masalah dengan bergaul dengan lawan jenis, dan masalah
penyesuaian diri. Nah dari ketiga masalah tersebut manayang mendesak untuk kita bicarakan
terlebih dahulu ?
d.Action Limit ( Pembatasan tindakan ). Contoh:
Klien : ( Datang ke ruang konseling dengan marah marah, wajah memerah dan sambil
menyobek nyobek kertas )
Konselor : Tenang tenang .., Anda boleh mengutarakan apa saja di sini, tetapi satu hal
yang tidak boleh anda lakukan di sini yaitu mengotori ruangan ini .
9.Lead ( Pengarahan )
Lead adalah teknik /ketrampilan yang digunakan konselor untuk mengarahkan
pembicaraan klien dari satu hal ke hal yang lain secara langsung. Ketrampilan ini sering pula
disebut ketrampilan bertanya, karena dalam penggunaannya banyak menggunakan kalimat-
kalimat tanya.Jenis jenis Lead :
a.Lead UmumTeknik pengarahan/pertanyaan yang memberikan kesempatan kepada klien
untuk bebas mengeleborasi, mengeksplorasi, atau memberikan reaksi / jawaban dari berbagai
kemungkinan sesuai dengan keinginan klien.
b.Lead KhususTeknik pengarahan/pertanyaan untuk memberikan suatureaksi/jawaban yang
spesifik / tertentu.
10.Silence ( Diam )
Silent/ Diam atau membiarkan keheningan berlangsung beberapa saat yang
diciptakan secara sengaja dengan sejumlah tujuan tertentu yang disadari konselor. Contoh:
Konseli: begitulah saya akhir-akhir ini
Konselor hemhemhem .ya, ya,
Konseli: (diam)
Konselor: (diam Keheningan 3-5 detik)
11.Advice ( Saran/nasehat )
5. Advice adalah ketrapilan / teknik yang digunakan konselor untuk memberikan nasehat
atau saran bagi klien agar dia dapat lebih jelas, pasti mengenai apa yang akan dikerjakan.
12.Summary ( Ringkasan/kesimpulan )
Summary adalah ketrampilan/teknik yang digunakan konselor untuk menyimpulkan
atau ringkasan mengenai apa yang telah dikemukakanklien pada proses komunikasi
konseling.
13.Konfrontasi ( Perttentangan )
Konfrontasi adalah ketrampilan / teknik yang digunakan oleh konselor untuk
menunjukan adanya kesenjangan, diskrepansi atau inkronguensi dalam diri klien dan
kemudian konselor mengumpan balikan kepada klien.
14.Interpretasi ( Penafsiran )
Interpretasi adalah ketrampilan/teknik yang digunakan oleh konselor dimana berarti
atau karena tingkah laku klien ditafsirkan/diduga dan dimengerti dengan dikomunikasikan
pada klien. Selain itu dalam interpretasi konselor menggali arti dan makna yang terdapat di
belakang kata kata klien atau dibelakang perbuatan/tindakannya yang telah diceritakannya.
Contoh:
Konselor :Anda mengatakan tadi bahwa anda merasa malu berbadan gemuk. Anda juga
mengatakan dilain waktu, bahwa anda sering berkata-kata kasar terhadap teman-teman dan
suka membeberkan kepada mereka semua kesalahan yang mereka perbuat. Apakah mungkin
semua itu hanyalah merupakan siasat yang anda gunakan untuk menutupi rasa malu itu?
Bagaimana menurut pendapat anda ?
15.Termination ( Pengakhiran )
Termination adalah ketrampilan/teknik yang digunakan konselor untuk mengakhiri
komunikasi konseling, baik mengakhiri untuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya
maupun mengakhiri karena komunikasi konseling betul-betul telah breakhir. Contoh :
Konselor : Baik, sekarang waktu telah menunjukan pukul 10.00sesuai kesepakatan kita
diawal pertemuan tadi bahwa pertemuan ini hanya sampai pukul 10.00, maka marilah kita
akhiri pertemuan ini dan dapat kita lanjutkan minggu depan.