Model terbaik yang dapat menggambarkan jumlah bangkitan pergerakan di Kecamatan Palu Utara adalah model yang melibatkan tiga faktor penentu yaitu jumlah anggota keluarga, jumlah kendaraan bermotor roda dua, dan jumlah pendapatan. Model ini mampu menjelaskan 33,5% variasi data pergerakan."
Loncatan hidroulis terjadi ketika aliran super kritis mengalir melalui saluran sub kritis, menyebabkan perubahan aliran secara mendadak. Ada beberapa tipe loncatan yang tergantung pada nilai Froude, seperti loncatan berombak, loncatan lemah, loncatan berisolasi, loncatan tetap, dan loncatan kuat. Tinggi, panjang, dan energi loncatan dapat dihitung menggunakan persamaan yang melibatkan kecepatan, k
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Dokumen ini membahas tentang fasilitas yang dibutuhkan di pelabuhan agar mampu melayani kapal-kapal generasi mutakhir dan meningkatkan kecepatan bongkar muat barang. Fasilitas utama pelabuhan antara lain dermaga, alur pelayaran, kolam pelabuhan, gudang, lapangan penumpukan, dan terminal penumpang.
Sistem transportasi merupakan keterkaitan antara penumpang, barang, sarana dan prasarana dalam perpindahan orang dan barang. Sistem ini dipengaruhi oleh tata guna lahan dan bertujuan untuk mencapai transportasi yang optimal, aman, nyaman dan efisien. Terdapat berbagai jenis transportasi darat, laut dan udara yang digunakan sesuai dengan tujuan perjalanan.
[Ringkasan]
Studi ini menganalisis kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas jalan Wolter Monginsidi Kota Manado dengan melakukan survey volume dan kecepatan lalu lintas selama 4 hari. Hasilnya menunjukkan kapasitas ruas jalan adalah 2934,36 kendaraan per jam dengan tingkat pelayanan E, artinya lalu lintas mendekati kapasitas maksimum.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan tanggung jawab syahbandar dipelabuhan serta ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh kapal dan nakhoda saat berada dipelabuhan. Secara ringkas, syahbandar bertanggung jawab atas pengaturan lalu lintas kapal, pengawasan kelaiklautan kapal, dan menjamin terpenuhinya ketertiban dan keselamatan dipelabuhan. Kapal dan nakhoda wajib mematuhi peraturan yang
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penilaian mahasiswa dan pengertian pelabuhan serta jenis-jenisnya, termasuk definisi kapal dan jenis-jenis kapal. Dokumen ini memberikan gambaran mengenai unsur-unsur penting dalam perencanaan pelabuhan seperti penilaian mahasiswa, definisi pelabuhan, jenis pelabuhan, kapal dan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelabuhan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek penyelenggaraan, pengusahaan, teknis pembangunan, penggunaan, dan luas kegiatan. Pelabuhan dapat berupa umum, khusus, yang diusahakan, tidak diusahakan, alam, buatan, semi alam, ikan, minyak, barang, penumpang, campuran, dan militer.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi meliputi aksesibilitas, jarak tujuan, kapasitas, kecepatan, biaya operasi, dan karakteristik pengguna. Tata guna lahan berpengaruh besar dalam analisis bangkitan lalu lintas karena setiap daerah memiliki pola tata guna lahan dan kebutuhan perjalanan yang berbeda. Sistem transportasi nasional dan lokal membentuk jaringan transportasi terpadu untuk menunjang mobilis
Dokumen tersebut membahas tentang kelayakan kapal perikanan yang bertanggung jawab dalam hal pemenuhan persyaratan kelautan dan kelayakan kapal, pengawakan kapal, serta kelengkapan alat tangkap dan komunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan ketentuan dan peraturan terkait kelayakan kapal perikanan baik secara nasional maupun internasional.
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Irene Baria
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria perencanaan irigasi di Indonesia. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan tiga tingkatan jaringan irigasi yaitu irigasi sederhana, semiteknis, dan teknis beserta unsur-unsurnya. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan irigasi mulai dari tahap studi, perencanaan awal hingga akhir, serta data dan pengukuran yang dibutuhkan dalam
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan persimpangan lalu lintas, baik yang tidak menggunakan sinyal maupun menggunakan sinyal. Pembahasan mencakup pengertian persimpangan dan jenis-jenisnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas persimpangan seperti lebar pendekat, lingkungan sekitar, dan rasio arus lalu lintas. Dokumen juga menjelaskan konsep derajat kejenuhan dan tundaan p
Laporan ini membahas pengukuran kemiringan lereng dengan berbagai alat. Kemiringan lereng mempengaruhi erosi dengan meningkatkan aliran permukaan seiring kecuraman lereng. Alat yang digunakan untuk pengukuran antara lain selang air, alat ukur tipe A, dan klinometer. Tujuan praktikum adalah mengetahui cara pengukuran kemiringan lereng dan membandingkan hasil pengukuran dengan berbagai alat.
(1) Dokumen tersebut membahas tentang aliran air pada saluran terbuka dan tertutup, termasuk klasifikasi, jenis, dan kondisi aliran. (2) Secara khusus, dibahas tentang aliran seragam pada saluran terbuka dan rumus Chezy untuk menentukan kecepatan aliran. (3) Contoh soal juga diberikan untuk mengaplikasikan rumus tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan penerapan model binomial logit dalam memodelkan pemilihan moda transportasi antara bus dan kereta api berdasarkan biaya perjalanan. Model tersebut menggunakan variabel selisih biaya perjalanan kedua moda untuk memprediksi proporsi pemilihan moda. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar penumpang cenderung memilih bus meskipun biayanya sama dengan kereta api.
[Ringkasan]
Studi ini menganalisis kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas jalan Wolter Monginsidi Kota Manado dengan melakukan survey volume dan kecepatan lalu lintas selama 4 hari. Hasilnya menunjukkan kapasitas ruas jalan adalah 2934,36 kendaraan per jam dengan tingkat pelayanan E, artinya lalu lintas mendekati kapasitas maksimum.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan tanggung jawab syahbandar dipelabuhan serta ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh kapal dan nakhoda saat berada dipelabuhan. Secara ringkas, syahbandar bertanggung jawab atas pengaturan lalu lintas kapal, pengawasan kelaiklautan kapal, dan menjamin terpenuhinya ketertiban dan keselamatan dipelabuhan. Kapal dan nakhoda wajib mematuhi peraturan yang
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penilaian mahasiswa dan pengertian pelabuhan serta jenis-jenisnya, termasuk definisi kapal dan jenis-jenis kapal. Dokumen ini memberikan gambaran mengenai unsur-unsur penting dalam perencanaan pelabuhan seperti penilaian mahasiswa, definisi pelabuhan, jenis pelabuhan, kapal dan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelabuhan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek penyelenggaraan, pengusahaan, teknis pembangunan, penggunaan, dan luas kegiatan. Pelabuhan dapat berupa umum, khusus, yang diusahakan, tidak diusahakan, alam, buatan, semi alam, ikan, minyak, barang, penumpang, campuran, dan militer.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi meliputi aksesibilitas, jarak tujuan, kapasitas, kecepatan, biaya operasi, dan karakteristik pengguna. Tata guna lahan berpengaruh besar dalam analisis bangkitan lalu lintas karena setiap daerah memiliki pola tata guna lahan dan kebutuhan perjalanan yang berbeda. Sistem transportasi nasional dan lokal membentuk jaringan transportasi terpadu untuk menunjang mobilis
Dokumen tersebut membahas tentang kelayakan kapal perikanan yang bertanggung jawab dalam hal pemenuhan persyaratan kelautan dan kelayakan kapal, pengawakan kapal, serta kelengkapan alat tangkap dan komunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan ketentuan dan peraturan terkait kelayakan kapal perikanan baik secara nasional maupun internasional.
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Irene Baria
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria perencanaan irigasi di Indonesia. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan tiga tingkatan jaringan irigasi yaitu irigasi sederhana, semiteknis, dan teknis beserta unsur-unsurnya. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan irigasi mulai dari tahap studi, perencanaan awal hingga akhir, serta data dan pengukuran yang dibutuhkan dalam
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan persimpangan lalu lintas, baik yang tidak menggunakan sinyal maupun menggunakan sinyal. Pembahasan mencakup pengertian persimpangan dan jenis-jenisnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas persimpangan seperti lebar pendekat, lingkungan sekitar, dan rasio arus lalu lintas. Dokumen juga menjelaskan konsep derajat kejenuhan dan tundaan p
Laporan ini membahas pengukuran kemiringan lereng dengan berbagai alat. Kemiringan lereng mempengaruhi erosi dengan meningkatkan aliran permukaan seiring kecuraman lereng. Alat yang digunakan untuk pengukuran antara lain selang air, alat ukur tipe A, dan klinometer. Tujuan praktikum adalah mengetahui cara pengukuran kemiringan lereng dan membandingkan hasil pengukuran dengan berbagai alat.
(1) Dokumen tersebut membahas tentang aliran air pada saluran terbuka dan tertutup, termasuk klasifikasi, jenis, dan kondisi aliran. (2) Secara khusus, dibahas tentang aliran seragam pada saluran terbuka dan rumus Chezy untuk menentukan kecepatan aliran. (3) Contoh soal juga diberikan untuk mengaplikasikan rumus tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan penerapan model binomial logit dalam memodelkan pemilihan moda transportasi antara bus dan kereta api berdasarkan biaya perjalanan. Model tersebut menggunakan variabel selisih biaya perjalanan kedua moda untuk memprediksi proporsi pemilihan moda. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar penumpang cenderung memilih bus meskipun biayanya sama dengan kereta api.
Bendungan Waduk Ir. H. Juanda merupakan bendungan dengan volume tampungan terbesar di Indonesia yaitu 2,44 milyar m3. Namun saat ini bendungan ini menghadapi masalah penurunan muka air serta peningkatan sedimentasi dan keramba apung yang perlu mendapat perhatian bersama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang jenis-jenis bilah bulldozer yang digunakan untuk berbagai pekerjaan pemindahan tanah, seperti U-Blade, Straight Blade, Angling Blade, dan jenis bilah lainnya beserta penjelasan singkat fungsi masing-masing bilah.
1) Studi kasus ini meneliti kemacetan lalu lintas di Jalan Kaligawe Kota Semarang dengan menganalisis volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, dan hambatan samping.
2) Hasil penelitian menunjukkan volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan dan menyebabkan penurunan kecepatan rata-rata kendaraan. Tingginya kejadian hambatan samping juga berpengaruh terhadap kinerja jalan.
3) Analisis regresi
Dokumen tersebut membahas tentang baja struktural sebagai material bangunan. Baja diperoleh dari tambang besi dan memiliki sifat kuat serta ringan yang menjadikannya bahan struktur utama. Dokumen menjelaskan jenis, sifat, bentuk, dan kelebihan serta kekurangan penggunaan baja dalam konstruksi bangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang permeabilitas tanah dan uji permeabilitas. Uji permeabilitas berguna untuk menentukan kemampuan tanah mengalirkan air dengan melibatkan pengukuran tingkat air dalam tanah setelah diberi tekanan. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur uji permeabilitas menggunakan peralatan khusus seperti permeability meter dan mold tanah.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
Sistem transportasi adalah keterkaitan antara penumpang, prasarana, dan sarana yang berinteraksi dalam perpindahan orang atau barang. Transportasi memiliki manfaat sosial, ekonomi, politik, dan fisik bagi kehidupan manusia. Kereta api dianggap paling efisien untuk angkutan massal darat karena biaya murah dan kecepatannya. Kemajuan teknologi memengaruhi kelancaran transportasi. Moda transportasi meliputi darat, laut, dan
Dokumen tersebut membahas metode pembukaan lahan hutan tropis dan padang alang-alang secara manual dan mekanis untuk keperluan konstruksi, mencakup proses penebangan pohon, pembakaran sisa-sisa kayu, dan penggundulan alang-alang.
Teks tersebut membahas tentang pondasi tiang pancang. Definisi pondasi tiang pancang adalah konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya pada sumbu tiang dengan menyerap lenturan. Tiang pancang dapat terbuat dari kayu, beton biasa atau prategang, dan baja. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu.
Dokumen tersebut membahas perencanaan geometrik jalan yang meliputi peta kontur, rencana trase jalan, penentuan medan jalan, perhitungan alinyemen horizontal dan vertikal, serta perhitungan jarak pandang. Dokumen ini memberikan panduan dasar untuk merencanakan geometri jalan seperti menentukan jenis dan bentuk tikungan berdasarkan kecepatan rencana jalan.
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi melakukan analisis dengan beberapa asumsi, di antaranya pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan terjadi secara geser umum. Ia mengembangkan persamaan daya dukung yang terdiri dari komponen kohesi, beban terbagi, dan berat tanah. Analisis Terzaghi ini digunakan untuk menghitung daya dukung ult
Dokumen tersebut membahas tentang teknik lalu lintas, dimana dijelaskan tentang kemacetan lalu lintas, kapasitas jalan, derajat kejenuhan, dan tundaan lalu lintas. Dokumen ini juga menjelaskan metode penelitian dan lokasi penelitian yang akan digunakan."
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi mengembangkan analisis daya dukung berdasarkan anggapan tertentu seperti pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan geser umum. Ia mendefinisikan daya dukung ultimit sebagai beban maksimum per satuan luas. Persamaan daya dukung mempertimbangkan kohesi, beban terbagi, dan berat tanah dengan menggun
1. MODEL
TRANSPORTASI
Ayu Fatimah Zahra
18311892
SMTS 05 – 2011 B
Universitas Gunadarma
2. Dikutip dari :
Jurnal
Jurair Patunrangi
Dengan Judul :
MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA
KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU
3. Pend
ahul
uan
Kaji
Kesim an
pula Lite
n qatu
q
Analis Meto
is de
dan
Pemb Pene
ahas litia
an n
4. Pendahuluan
Transportasi timbul dalam kehidupan manusia karena
adanya proses pemenuhan kebutuhan dimana kebutuhan itu
tidak terpenuhi di tempat ia berada tetapi terpenuhinya
di tempat lain. Karena alasan tersebut membuat
pergerakan terjadi antara dua tempat yaitu tempat
dimana barang/jasa dibutuhkan ke tempat dimana
barang/jasa tersedia. Pergerakan yang terjadi akibat
adanya proses pemenuhan kebutuhan ini dapat terjadi
pada kurun waktu tertentu seperti setiap hari, setiap
jam, setiap menit bahkan setiap detiknya.
5. Kajian Literatur
Sistem empat tahap dalam perencanaan sistem transportasi
merupakan tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang
lain, yaitu:
• Pembangkit perjalanan (trip generation)
• Distribusi perjalanan (trip distribution)
• Pemilihan moda (modal split)
• Pemilihan rute (trip assignment)
Penelitian ini hanya difokuskan pada bagaimana memodelkan
bangkitan pergerakan (trip production) dari kawasan zona
kecamatan Palu Utara sebagai pembangkit pergerakan. Studi
tentang trip production telah banyak dilakukan oleh para
peneliti menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan sebagai
salah satu cara dalam memodelkan pola pergerakan.
6. a. Model Analisa Regresi
Model analisa regresi dapat digunakan untuk
memodelkan hubungan antara dua peubah atau
lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak
bebas (Y) yang mempunyai hubungan fungsional
dengan satu atau lebih peubah bebas (Xi), yang
dapat dinyatakan dengan persamaan:
7. b. Model Regresi-Linear Berganda
Merupakan pengembangan lanjut dari model
regresi tunggal dengan rumus umum sebagai
berikut:
8. Metode Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada
rumah tangga yang menjadi target sesuai metode acak untuk
mendapatkan 368 rumah tangga. Dengan jumlah data rumah tangga
sebanyak itu diharapkan dapat memenuhi syarat untuk mencerminkan
populasi, sedangkan penarikan sampel dilakukan secara acak
dengan metode simple random sampling. Adapun data yang
dikumpulkan dari kuesioner adalah:
• Kepemilikan kendaraan
• Jumlah anggota keluarga yang bekerja
• Jumlah pendapatan dari anggota keluarga
• Jumlah penghuni rumah
• Luas bangunan rumah
10. Analisis dan Pembahasan
Karakteristik Sosio Karakteristik
Ekonomi Pergerakan Penduduk
Hasil
• Jenis Pekerjaan Analisis
• Jumlah Anggota Keluarga • Tujuan Perjalanan Regresi
• Kepemilikan Kendaraan bermotor roda 2 • Frekuensi Perjalanan Linier
• Kepemilikan Kendaraan bermotor roda 4 • Jenis Kendaraan yang digunakan Berganda
• Jumlah Pendapatan • Lokasi Tujuan Perjalanan
• Luas Rumah
11. 1.Karakteristik
Sosio Ekonomi
a) Jumlah
Anggota Keluarga
Dari gambar 1 terlihat bahwa jumlah anggota
keluarga terbanyak dalam satu rumah tangga di
wilayah studi adalah 4 (empat) orang yaitu
sebanyak 21,74%, dan lebih dari 6 (enam) juga
memiliki 21,74%, dan jumlah anggota keluarga
dalam satu rumah tangga yang terkecil adalah ≤
2 orang sebesar 7,88%.
12. Dengan membuat grafik hubungan antara jumlah
anggota keluarga dengan jumlah pergerakan yang
terjadi pada setiap rumah tangga, menghasilkan
persamaan sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2,
dimana hasil persamaan menunjukkan bahwa setiap
penambahan 1 (satu) anggota keluarga di setiap
rumah tangga akan meningkatkan pergerakan sebesar
0,537.
13. b) Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2 (dua)
Kepemilikan kendaraan bermotor roda 2 (dua) pada setiap rumah
tangga tentu memiliki pengaruh terhadap pergerakan yang terjadi
dalam rumah tangga tersebut, dengan adanya kendaraan tentu
akan mempermudah akses seseorang untuk melakukan pergerakan
dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.
14. Dari gambar 3 terlihat bahwa rumah tangga
dengan 1 (satu) kendaraan bermotor roda 2
memiliki prosentase tertinggi yaitu 41,58%.
Sementara rumah tangga dengan jumlah
kendaraan terendah yaitu > 4 (empat) buah
memiliki prosentase sebesar 0,27%.
Dari gambar 4 terlihat bahwa kepemilikan
kendaraan merupakan salah satu faktor yang
dapat meningkatkan jumlah pergerakan, hal
ini dapat dilihat dari bentuk grafik yang
dapat menjelaskan bahwa setiap penambahan
1 (satu) buah kendaraan dalam rumah tangga
akan meningkatkan pergerakan sebesar
0,617.
16. Dari gambar 5 terlihat bahwa rumah tangga
yang tidak memiliki kendaraan bermotor roda 4
(empat) memiliki prosentase tertinggi sebesar
85,87%, sedangkan rumah tangga yang memiliki
kendaraan ≥ 4 buah, tidak ada sama sekali
atau prosentase 0%.
Dari gambar 6 dapat diketahui bahwa
kepemilikan kendaraan bermotor roda 4
(empat) memiliki pengaruh terhadap jumlah
pergerakan. Dari persamaan yang dihasilkan
dapat menjelaskan bahwa setiap penambahan
satu kendaraan bermotor roda 4 (empat)
akan meningkatkan jumlah pergerakan
sebesar 0,233.
18. Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa
kelompok luas rumah 46 ≤ m2 ≤ 90 memiliki
prosentase tertinggi yaitu sebesar 37,23%.
Sementara kelompok luas rumah yang terendah
yaitu 136 ≤ m2 ≤ 180 memiliki prosentase
sebesar 8,15%.
Dari persamaan yang diperoleh (gambar 8),
menggambarkan bahwa pada setiap penambahan
1 (satu) meter persegi luasan rumah akan
menghasilkan peningkatan pergerakan
sebesar 0,415.
20. Dari gambar 9 dapat dilihat bahwa tingkat
pendapatan rumah tangga terbesar berada pada
kelompok pendapatan < Rp. 750.000, dengan
prosentase sebesar 21,74%. Sementara tingkat
pendapatan rumah tangga terkecil berada pada
kelompok pendapatan 2.501.000 s/d 3.000.000,
dengan prosentase sebesar 7,34%.
Pada grafik hubungan antara jumlah
pendapatan terhadap pergerakan (gambar
10)pada setiap rumah tangga, diperoleh
persamaan matematis yang dapat menjelaskan
bahwa akan terjadi peningkatan jumlah
pergerakan sebesar 0,537 pada setiap
pertambahan tingkat jumlah pendapatan.
21. 2. Karakteristik Pergerakan Penduduk
Karakteristik pergerakan penduduk adalah
pola perilaku atau tujuan dari perjalanan
yang dilakukan oleh anggota rumah tangga.
Adapun karakteristik pergerakan rumah
tangga yang ditinjau terdiri atas jenis
pekerjaan, tujuan perjalanan, frekuensi
perjalanan, jenis kendaraan dan lokasi
tujuan.
a) Jenis pekerjaan
Pekerjaan sebagai kegiatan
rutin/insidentil yang akan membangkitkan
pergerakan, akan dilakukan oleh setiap
anggota keluarga yang sudah bekerja.
22. Dari gambar 11 terlihat bahwa jenis
terbesar adalah pelajar/mahasiswa(i)
yaitu dengan prosentase sebesar 33,54%.
Hal ini mengindikasikan bahwa jenis
pergerakan terbesar di zona kecamatan
Palu Utara adalah pergerakan
pelajar/mahasiswa(I) menuju ke tempat
sarana pendidikan. Jenis pekerjaan
terbanyak selain pelajar/mahasiswa(i)
adalah swasta dengan prosentase
18.98%. Sedangkan, pekerjaan yang
paling sedikit digeluti oleh masyarakat
adalah nelayan dengan prosentase
1,16%.
23. b) Tujuan perjalanan
Tujuan perjalanan adalah pergerakan yang
dilakukan oleh anggota keluarga guna
pemenuhan kebutuhannya.
Tujuan perjalanan terbesar
berdasarkan gambar 12 adalah
tujuan perjalanan rutin, maksud
tujuan perjalanan rutin yaitu
tujuan perjalanan diluar tujuan
perjalanan yang disajikan, dalam
hal ini didominasi oleh tujuan
perjalanan untuk bekerja,
sedangkan tujuan perjalanan
terkecil adalalah antar jemput
dengan prosentase sebesar 2.96%.
24. c) Frekuensi perjalanan
Frekuensi perjalanan adalah jumlah perjalanan yang dapat dilakukan oleh
anggota keluarga dalam seminggu, baik perjalanan yang sifatnya rutin maupun
perjalanan insidentil, dari hasil survey terhadap frekuensi perjalanan
disajikan sesuai gambarl 13.
Dari gambar 13 dapat kita lihat bahwa
frekuensi perjalanan tertinggi adalah
6 (enam) kali seminggu dengan
prosentase 50%. Hal ini tentu saja
sesuai dengan jenis pekerjaan yang
mayoritas adalah pelajar yang
melakukan perjalanan ke sarana
pendidikan rata-rata 6 (enam) kali
dalam seminggu. Sedangkan frekwensi
perjalanan terendah adalah 4 (empat)
kali seminggu dengan prosentase 1 %.
25. d) Jenis Kendaraan
Jenis kendaraan yang digunakan
Frekuensi perjalanan sangat dipengaruhi
oleh ketersediaan kendaraan, baik
perjalanan rutin maupun perjalanan
insidentil.
dapat kita ketahui bahwa jenis
kendaraan yang paling banyak
digunakan dalam pergerakan
adalah kendaraan roda 2 (dua)
dengan prosentase 57,14%.
Sedangkan jenis kendaraan yang
sangat kurang digunakan adalah
Ojek/ Dokar/ Becak dengan
jumlah prosentase sebesar
4.92%.
26. e) Lokasi tujuan perjalanan
Lokasi tujuan perjalanan merupakan daerah
penarik pergerakan bagi pengguna perjalanan
dalam pemenuhan kebutuhannya
Dari gambar 15 diketahui bahwa lokasi
tujuan perjalanan terbesar adalah
kecamatan Palu Utara dengan prosentase
sebesar 66%. Hal ini menjelaskan bahwa
jenis pergerakan yang dominan terjadi di
kecamatan Palu Utara bersifat intrazona
atau pergerakan yang terjadi dalam zona
sendiri, kemungkinan hal ini disebabkan
oleh tata guna lahan yang telah cukup
memadai untuk memenuhi kebutuhan
perjalanan masyarakat setempat.
Sedangkan lokasi tujuan yang sangat
kurang dikunjungi adalah kecamatan Palu
Barat dengan prosentase sebesar 2%.
27. 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Pendekatan dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda, untuk
mendapatkan angka koefisien determinasi (R2), konstanta regresi (A) dan koefisien regresi
(B), untuk menghasilkan persamaan regresi. Perhitungan analisis regresi dilakukan dengan
bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution).
29. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 368 responden
di zona kecamatan Palu Utara yang dianalisis dan dibuat
pemodelan menggunakan metode analisis langkah demi langkah, maka
diperoleh:
a) Model terbaik yang dapat digunakan untuk menggambarkan jumlah
Bangkitan Pergerakan Zona Kecamatan Palu Utara adalah pada tahap
3 yaitu:
Y = 0,108 + 0,475 X1 + 0,285 X2 + 0,151 X5
Dari model dijelaskan bahwa besarnya bangkitan pergerakan (Y) di
wilayah Kecamatan Palu Utara dipengaruhi oleh peubah bebas
Jumlah Anggota Keluarga (X1), Jumlah Kepemilikan Kendaraan
Bermotor Roda 2 (X2), dan Jumlah Pendapatan (X5) dengan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,335 atau 33,5% bangkitan
pergerakan dapat dijelaskan oleh ketiga peubah bebas tersebut.
30. b) Koefisien jumlah anggota keluarga
(X1) sebesar 0,475 berarti setiap
penambahan 1 orang anggota 2. Nilai koefisien
keluarga akan meningkatkan determinasi (R2) bukanlah
pergerakan sebesar 0,475. satu-satunya nilai yang
c) Koefisien kepemilikan kendaraan sangat menentukan baiknya
bermotor roda 2 (X2) sebesar
0,285 berarti setiap penambahan
suatu model tetapi juga
1 buah kendaraan bermotor roda 2 ditentukan oleh nilai
akan meningkatkan pergerakan koefisien regresi (F) dimana
sebesar 0,285. nilai yang dihasilkan semakin
d) Koefisien jumlah pendapatan (X5) besar semakin baik. Pada
sebesar 0,151 berarti bila
terjadi peningkatan pendapatan tahap yang dipilih nilai F
secara rata-rata dalam rumah diperoleh sebesar 61,04.
tangga akan meningkatkan
pergerakan sebesar 0,151.