ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
MODEL
TRANSPORTASI
    Ayu Fatimah Zahra
        18311892
   SMTS 05 – 2011 B
   Universitas Gunadarma
Dikutip dari :


              Jurnal

         Jurair Patunrangi


        Dengan Judul :
MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA
 KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU
Pend
            ahul
            uan

                      Kaji
Kesim                  an
pula                  Lite
  n                   qatu
                        q



   Analis          Meto
     is             de
    dan
   Pemb            Pene
    ahas           litia
     an              n
Pendahuluan
Transportasi timbul dalam kehidupan manusia karena
adanya proses pemenuhan kebutuhan dimana kebutuhan itu
tidak terpenuhi di tempat ia berada tetapi terpenuhinya
di tempat lain. Karena alasan tersebut membuat
pergerakan terjadi antara dua tempat yaitu tempat
dimana   barang/jasa   dibutuhkan  ke   tempat   dimana
barang/jasa tersedia. Pergerakan yang terjadi akibat
adanya proses pemenuhan kebutuhan ini dapat terjadi
pada kurun waktu tertentu seperti setiap hari, setiap
jam, setiap menit bahkan setiap detiknya.
Kajian Literatur
    Sistem empat tahap dalam perencanaan sistem transportasi
    merupakan tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang
    lain, yaitu:
•   Pembangkit perjalanan (trip generation)
•   Distribusi perjalanan (trip distribution)
•   Pemilihan moda (modal split)
•   Pemilihan rute (trip assignment)
         Penelitian ini hanya difokuskan pada bagaimana memodelkan
    bangkitan pergerakan (trip production) dari kawasan zona
    kecamatan Palu Utara sebagai pembangkit pergerakan. Studi
    tentang trip production telah banyak dilakukan oleh para
    peneliti menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan sebagai
    salah satu cara dalam memodelkan pola pergerakan.
a. Model Analisa Regresi
Model analisa regresi dapat digunakan untuk
memodelkan hubungan antara dua peubah atau
lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak
bebas (Y) yang mempunyai hubungan fungsional
dengan satu atau lebih peubah bebas (Xi), yang
dapat dinyatakan dengan persamaan:
b. Model Regresi-Linear Berganda
 Merupakan pengembangan lanjut dari model
regresi tunggal dengan rumus umum sebagai
                 berikut:
Metode Penelitian
1. Pengumpulan Data
   Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada
   rumah tangga yang menjadi target sesuai metode acak untuk
   mendapatkan 368 rumah tangga. Dengan jumlah data rumah tangga
   sebanyak itu diharapkan dapat memenuhi syarat untuk mencerminkan
   populasi, sedangkan penarikan sampel dilakukan secara acak
   dengan metode simple random sampling. Adapun data yang
   dikumpulkan dari kuesioner adalah:
• Kepemilikan kendaraan
• Jumlah anggota keluarga yang bekerja
• Jumlah pendapatan dari anggota keluarga
• Jumlah penghuni rumah
• Luas bangunan rumah
Hasil Pengumpulan Data
Analisis dan Pembahasan

Karakteristik Sosio                         Karakteristik
Ekonomi                                     Pergerakan Penduduk
                                                                                   Hasil
                                            •   Jenis Pekerjaan                   Analisis
•   Jumlah Anggota Keluarga                 •   Tujuan Perjalanan                 Regresi
•   Kepemilikan Kendaraan bermotor roda 2   •   Frekuensi Perjalanan               Linier
•   Kepemilikan Kendaraan bermotor roda 4   •   Jenis Kendaraan yang digunakan   Berganda
•   Jumlah Pendapatan                       •   Lokasi Tujuan Perjalanan
•   Luas Rumah
1.Karakteristik
Sosio Ekonomi

a) Jumlah
Anggota Keluarga




                   Dari gambar 1 terlihat bahwa jumlah anggota
                   keluarga terbanyak dalam satu rumah tangga di
                   wilayah studi adalah 4 (empat) orang yaitu
                   sebanyak 21,74%, dan lebih dari 6 (enam) juga
                   memiliki 21,74%, dan jumlah anggota keluarga
                   dalam satu rumah tangga yang terkecil adalah ≤
                   2 orang sebesar 7,88%.
Dengan membuat grafik hubungan antara jumlah
anggota keluarga dengan jumlah pergerakan yang
terjadi pada setiap rumah tangga, menghasilkan
persamaan sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2,
dimana hasil persamaan menunjukkan bahwa setiap
penambahan 1 (satu) anggota keluarga di setiap
rumah tangga akan meningkatkan pergerakan sebesar
                     0,537.
b) Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2 (dua)
Kepemilikan kendaraan bermotor roda 2 (dua) pada setiap rumah
tangga tentu memiliki pengaruh terhadap pergerakan yang terjadi
dalam rumah tangga tersebut, dengan adanya kendaraan tentu
akan mempermudah akses seseorang untuk melakukan pergerakan
dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.
Dari gambar 3 terlihat bahwa rumah tangga
dengan 1 (satu) kendaraan bermotor roda 2
memiliki prosentase tertinggi yaitu 41,58%.
Sementara   rumah   tangga   dengan  jumlah
kendaraan terendah yaitu > 4 (empat) buah
memiliki    prosentase     sebesar   0,27%.

  Dari gambar 4 terlihat bahwa kepemilikan
  kendaraan merupakan salah satu faktor yang
  dapat meningkatkan jumlah pergerakan, hal
  ini dapat dilihat dari bentuk grafik yang
  dapat menjelaskan bahwa setiap penambahan
  1 (satu) buah kendaraan dalam rumah tangga
  akan   meningkatkan   pergerakan   sebesar
                    0,617.
c) Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda 4 (empat)
Dari gambar 5 terlihat bahwa rumah tangga
yang tidak memiliki kendaraan bermotor roda 4
(empat) memiliki prosentase tertinggi sebesar
85,87%, sedangkan rumah tangga yang memiliki
kendaraan ≥ 4 buah, tidak ada sama sekali
atau prosentase 0%.

  Dari gambar 6 dapat diketahui bahwa
  kepemilikan kendaraan bermotor roda 4
  (empat) memiliki pengaruh terhadap jumlah
  pergerakan. Dari persamaan yang dihasilkan
  dapat menjelaskan bahwa setiap penambahan
  satu kendaraan bermotor roda 4 (empat)
  akan    meningkatkan   jumlah   pergerakan
  sebesar 0,233.
d) Luas rumah
Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa
kelompok luas rumah 46 ≤ m2 ≤ 90 memiliki
prosentase tertinggi yaitu sebesar 37,23%.
Sementara kelompok luas rumah yang terendah
yaitu 136 ≤ m2 ≤ 180 memiliki prosentase
sebesar 8,15%.

  Dari persamaan yang diperoleh (gambar 8),
  menggambarkan bahwa pada setiap penambahan
  1 (satu) meter persegi luasan rumah akan
  menghasilkan     peningkatan    pergerakan
  sebesar 0,415.
e) Jumlah pendapatan
Dari gambar 9 dapat dilihat bahwa tingkat
pendapatan rumah tangga terbesar berada pada
kelompok pendapatan < Rp. 750.000, dengan
prosentase sebesar 21,74%. Sementara tingkat
pendapatan rumah tangga terkecil berada pada
kelompok pendapatan 2.501.000 s/d 3.000.000,
dengan prosentase sebesar 7,34%.
  Pada grafik hubungan antara jumlah
  pendapatan terhadap pergerakan (gambar
  10)pada setiap rumah tangga, diperoleh
  persamaan matematis yang dapat menjelaskan
  bahwa akan terjadi peningkatan jumlah
  pergerakan sebesar 0,537 pada setiap
  pertambahan tingkat jumlah pendapatan.
2. Karakteristik Pergerakan Penduduk

Karakteristik pergerakan penduduk adalah
pola perilaku atau tujuan dari perjalanan
yang dilakukan oleh anggota rumah tangga.
Adapun karakteristik pergerakan rumah
tangga yang ditinjau terdiri atas jenis
pekerjaan, tujuan perjalanan, frekuensi
perjalanan, jenis kendaraan dan lokasi
tujuan.

 a) Jenis pekerjaan
    Pekerjaan sebagai kegiatan
    rutin/insidentil yang akan membangkitkan
    pergerakan, akan dilakukan oleh setiap
    anggota keluarga yang sudah bekerja.
Dari gambar 11 terlihat bahwa jenis
terbesar adalah pelajar/mahasiswa(i)
yaitu dengan prosentase sebesar 33,54%.
Hal ini mengindikasikan bahwa jenis
pergerakan terbesar di zona kecamatan
Palu     Utara     adalah    pergerakan
pelajar/mahasiswa(I) menuju ke tempat
sarana pendidikan. Jenis pekerjaan
terbanyak selain pelajar/mahasiswa(i)
adalah swasta dengan prosentase
18.98%. Sedangkan, pekerjaan yang
paling sedikit digeluti oleh masyarakat
adalah nelayan dengan prosentase
                 1,16%.
b) Tujuan perjalanan
Tujuan perjalanan adalah pergerakan yang
dilakukan oleh anggota keluarga guna
pemenuhan kebutuhannya.

                                 Tujuan perjalanan terbesar
                                 berdasarkan gambar 12 adalah
                                 tujuan perjalanan rutin, maksud
                                 tujuan perjalanan rutin yaitu
                                 tujuan perjalanan diluar tujuan
                                 perjalanan yang disajikan, dalam
                                 hal ini didominasi oleh tujuan
                                 perjalanan untuk bekerja,
                                 sedangkan tujuan perjalanan
                                 terkecil adalalah antar jemput
                                 dengan prosentase sebesar 2.96%.
c) Frekuensi perjalanan
Frekuensi perjalanan adalah jumlah perjalanan yang dapat dilakukan oleh
anggota keluarga dalam seminggu, baik perjalanan yang sifatnya rutin maupun
perjalanan insidentil, dari hasil survey terhadap frekuensi perjalanan
disajikan sesuai gambarl 13.

                                     Dari gambar 13 dapat kita lihat bahwa
                                     frekuensi perjalanan tertinggi adalah
                                     6   (enam)    kali   seminggu   dengan
                                     prosentase 50%. Hal ini tentu saja
                                     sesuai dengan jenis pekerjaan yang
                                     mayoritas    adalah     pelajar   yang
                                     melakukan    perjalanan    ke   sarana
                                     pendidikan rata-rata 6 (enam) kali
                                     dalam seminggu. Sedangkan frekwensi
                                     perjalanan terendah adalah 4 (empat)
                                     kali seminggu dengan prosentase 1 %.
d) Jenis Kendaraan
    Jenis kendaraan yang digunakan
Frekuensi perjalanan sangat dipengaruhi
   oleh ketersediaan kendaraan, baik
  perjalanan rutin maupun perjalanan
                insidentil.

dapat kita ketahui bahwa jenis
kendaraan yang paling banyak
digunakan dalam pergerakan
adalah kendaraan roda 2 (dua)
dengan prosentase 57,14%.
Sedangkan jenis kendaraan yang
sangat kurang digunakan adalah
Ojek/ Dokar/ Becak dengan
jumlah prosentase sebesar
4.92%.
e) Lokasi tujuan perjalanan
Lokasi tujuan perjalanan merupakan daerah
penarik pergerakan bagi pengguna perjalanan
dalam pemenuhan kebutuhannya
   Dari gambar 15 diketahui bahwa lokasi
   tujuan perjalanan terbesar adalah
   kecamatan Palu Utara dengan prosentase
   sebesar 66%. Hal ini menjelaskan bahwa
   jenis pergerakan yang dominan terjadi di
   kecamatan Palu Utara bersifat intrazona
   atau pergerakan yang terjadi dalam zona
   sendiri, kemungkinan hal ini disebabkan
   oleh tata guna lahan yang telah cukup
   memadai untuk memenuhi kebutuhan
   perjalanan     masyarakat     setempat.
   Sedangkan lokasi tujuan yang sangat
   kurang dikunjungi adalah kecamatan Palu
   Barat dengan prosentase sebesar 2%.
3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
 Pendekatan dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda, untuk
mendapatkan angka koefisien determinasi (R2), konstanta regresi (A) dan koefisien regresi
(B), untuk menghasilkan persamaan regresi. Perhitungan analisis regresi dilakukan dengan
bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution).
model transportasi trip production
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 368 responden
   di zona kecamatan Palu Utara yang dianalisis dan dibuat
   pemodelan menggunakan metode analisis langkah demi langkah, maka
   diperoleh:
   a) Model terbaik yang dapat digunakan untuk menggambarkan jumlah
   Bangkitan Pergerakan Zona Kecamatan Palu Utara adalah pada tahap
   3 yaitu:
   Y = 0,108 + 0,475 X1 + 0,285 X2 + 0,151 X5
   Dari model dijelaskan bahwa besarnya bangkitan pergerakan (Y) di
   wilayah Kecamatan Palu Utara dipengaruhi oleh peubah bebas
   Jumlah Anggota Keluarga (X1), Jumlah Kepemilikan Kendaraan
   Bermotor Roda 2 (X2), dan Jumlah Pendapatan (X5) dengan
   koefisien determinasi (R2) sebesar 0,335 atau 33,5% bangkitan
   pergerakan dapat dijelaskan oleh ketiga peubah bebas tersebut.
b) Koefisien jumlah anggota keluarga
   (X1) sebesar 0,475 berarti setiap
   penambahan 1 orang anggota          2.       Nilai        koefisien
   keluarga akan meningkatkan          determinasi    (R2)    bukanlah
   pergerakan sebesar 0,475.           satu-satunya     nilai     yang
c) Koefisien kepemilikan kendaraan     sangat    menentukan    baiknya
   bermotor roda 2 (X2) sebesar
   0,285 berarti setiap penambahan
                                       suatu   model    tetapi    juga
   1 buah kendaraan bermotor roda 2    ditentukan      oleh      nilai
   akan meningkatkan pergerakan        koefisien regresi (F) dimana
   sebesar 0,285.                      nilai yang dihasilkan semakin
d) Koefisien jumlah pendapatan (X5)    besar   semakin    baik.   Pada
   sebesar 0,151 berarti bila
   terjadi peningkatan pendapatan      tahap yang dipilih nilai F
   secara rata-rata dalam rumah        diperoleh sebesar 61,04.
   tangga akan meningkatkan
   pergerakan sebesar 0,151.
model transportasi trip production

More Related Content

What's hot (20)

Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Aswar Amiruddin
Ìý
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
Shaleh Afif Hasibuan
Ìý
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
Ardi Bato'v Patimang
Ìý
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Dokter Kota
Ìý
Pengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaranPengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaran
DeskaUliyani1
Ìý
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
Dangzt Iman
Ìý
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
pooja khan
Ìý
Jenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhanJenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhan
Wardi Al-Qadri
Ìý
Laporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi DasarLaporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi Dasar
Nurul Afdal Haris
Ìý
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikanan
bachrisb
Ìý
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Ali Asnan
Ìý
Persimpangan
PersimpanganPersimpangan
Persimpangan
bangkit bayu
Ìý
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Irene Baria
Ìý
Persimpangan ke 5
 Persimpangan ke 5 Persimpangan ke 5
Persimpangan ke 5
laodesalahuddin
Ìý
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
a_agung_kartika
Ìý
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
SalmanAP2
Ìý
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
andini rambe
Ìý
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aceh Engineering State
Ìý
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Aswar Amiruddin
Ìý
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
Ardi Bato'v Patimang
Ìý
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Dokter Kota
Ìý
Pengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaranPengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaran
DeskaUliyani1
Ìý
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
Dangzt Iman
Ìý
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
pooja khan
Ìý
Jenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhanJenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhan
Wardi Al-Qadri
Ìý
Laporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi DasarLaporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi Dasar
Nurul Afdal Haris
Ìý
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikanan
bachrisb
Ìý
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Ali Asnan
Ìý
Persimpangan
PersimpanganPersimpangan
Persimpangan
bangkit bayu
Ìý
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Irene Baria
Ìý
Persimpangan ke 5
 Persimpangan ke 5 Persimpangan ke 5
Persimpangan ke 5
laodesalahuddin
Ìý
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
a_agung_kartika
Ìý
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
SalmanAP2
Ìý
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
andini rambe
Ìý
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aceh Engineering State
Ìý

Viewers also liked (14)

pemilihan moda
pemilihan modapemilihan moda
pemilihan moda
Wahh Yudi
Ìý
waduk jati luhur
waduk jati luhurwaduk jati luhur
waduk jati luhur
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Ayu fatimah zahra 18311892
Ayu fatimah zahra 18311892Ayu fatimah zahra 18311892
Ayu fatimah zahra 18311892
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Blade Buldozer
Blade BuldozerBlade Buldozer
Blade Buldozer
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
studi kasus transp. darat
studi kasus transp. daratstudi kasus transp. darat
studi kasus transp. darat
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Baja struktural
Baja strukturalBaja struktural
Baja struktural
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanah
Ketut Swandana
Ìý
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasi
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Presentasi lempeng tektonik
Presentasi lempeng tektonikPresentasi lempeng tektonik
Presentasi lempeng tektonik
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
pemilihan moda
pemilihan modapemilihan moda
pemilihan moda
Wahh Yudi
Ìý
Ayu fatimah zahra 18311892
Ayu fatimah zahra 18311892Ayu fatimah zahra 18311892
Ayu fatimah zahra 18311892
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
studi kasus transp. darat
studi kasus transp. daratstudi kasus transp. darat
studi kasus transp. darat
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanah
Ketut Swandana
Ìý
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasi
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Presentasi lempeng tektonik
Presentasi lempeng tektonikPresentasi lempeng tektonik
Presentasi lempeng tektonik
Ayu Fatimah Zahra
Ìý

More from Ayu Fatimah Zahra (12)

Land clearing
Land clearingLand clearing
Land clearing
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Geometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasiGeometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasi
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik SipilPeranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah ZahraPerkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokSimpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Geometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasiGeometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasi
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik SipilPeranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah ZahraPerkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokSimpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Ayu Fatimah Zahra
Ìý
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
Ìý

model transportasi trip production

  • 1. MODEL TRANSPORTASI Ayu Fatimah Zahra 18311892 SMTS 05 – 2011 B Universitas Gunadarma
  • 2. Dikutip dari : Jurnal Jurair Patunrangi Dengan Judul : MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU
  • 3. Pend ahul uan Kaji Kesim an pula Lite n qatu q Analis Meto is de dan Pemb Pene ahas litia an n
  • 4. Pendahuluan Transportasi timbul dalam kehidupan manusia karena adanya proses pemenuhan kebutuhan dimana kebutuhan itu tidak terpenuhi di tempat ia berada tetapi terpenuhinya di tempat lain. Karena alasan tersebut membuat pergerakan terjadi antara dua tempat yaitu tempat dimana barang/jasa dibutuhkan ke tempat dimana barang/jasa tersedia. Pergerakan yang terjadi akibat adanya proses pemenuhan kebutuhan ini dapat terjadi pada kurun waktu tertentu seperti setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detiknya.
  • 5. Kajian Literatur Sistem empat tahap dalam perencanaan sistem transportasi merupakan tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang lain, yaitu: • Pembangkit perjalanan (trip generation) • Distribusi perjalanan (trip distribution) • Pemilihan moda (modal split) • Pemilihan rute (trip assignment) Penelitian ini hanya difokuskan pada bagaimana memodelkan bangkitan pergerakan (trip production) dari kawasan zona kecamatan Palu Utara sebagai pembangkit pergerakan. Studi tentang trip production telah banyak dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam memodelkan pola pergerakan.
  • 6. a. Model Analisa Regresi Model analisa regresi dapat digunakan untuk memodelkan hubungan antara dua peubah atau lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak bebas (Y) yang mempunyai hubungan fungsional dengan satu atau lebih peubah bebas (Xi), yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
  • 7. b. Model Regresi-Linear Berganda Merupakan pengembangan lanjut dari model regresi tunggal dengan rumus umum sebagai berikut:
  • 8. Metode Penelitian 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada rumah tangga yang menjadi target sesuai metode acak untuk mendapatkan 368 rumah tangga. Dengan jumlah data rumah tangga sebanyak itu diharapkan dapat memenuhi syarat untuk mencerminkan populasi, sedangkan penarikan sampel dilakukan secara acak dengan metode simple random sampling. Adapun data yang dikumpulkan dari kuesioner adalah: • Kepemilikan kendaraan • Jumlah anggota keluarga yang bekerja • Jumlah pendapatan dari anggota keluarga • Jumlah penghuni rumah • Luas bangunan rumah
  • 10. Analisis dan Pembahasan Karakteristik Sosio Karakteristik Ekonomi Pergerakan Penduduk Hasil • Jenis Pekerjaan Analisis • Jumlah Anggota Keluarga • Tujuan Perjalanan Regresi • Kepemilikan Kendaraan bermotor roda 2 • Frekuensi Perjalanan Linier • Kepemilikan Kendaraan bermotor roda 4 • Jenis Kendaraan yang digunakan Berganda • Jumlah Pendapatan • Lokasi Tujuan Perjalanan • Luas Rumah
  • 11. 1.Karakteristik Sosio Ekonomi a) Jumlah Anggota Keluarga Dari gambar 1 terlihat bahwa jumlah anggota keluarga terbanyak dalam satu rumah tangga di wilayah studi adalah 4 (empat) orang yaitu sebanyak 21,74%, dan lebih dari 6 (enam) juga memiliki 21,74%, dan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tangga yang terkecil adalah ≤ 2 orang sebesar 7,88%.
  • 12. Dengan membuat grafik hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan jumlah pergerakan yang terjadi pada setiap rumah tangga, menghasilkan persamaan sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2, dimana hasil persamaan menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 (satu) anggota keluarga di setiap rumah tangga akan meningkatkan pergerakan sebesar 0,537.
  • 13. b) Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2 (dua) Kepemilikan kendaraan bermotor roda 2 (dua) pada setiap rumah tangga tentu memiliki pengaruh terhadap pergerakan yang terjadi dalam rumah tangga tersebut, dengan adanya kendaraan tentu akan mempermudah akses seseorang untuk melakukan pergerakan dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.
  • 14. Dari gambar 3 terlihat bahwa rumah tangga dengan 1 (satu) kendaraan bermotor roda 2 memiliki prosentase tertinggi yaitu 41,58%. Sementara rumah tangga dengan jumlah kendaraan terendah yaitu > 4 (empat) buah memiliki prosentase sebesar 0,27%. Dari gambar 4 terlihat bahwa kepemilikan kendaraan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan jumlah pergerakan, hal ini dapat dilihat dari bentuk grafik yang dapat menjelaskan bahwa setiap penambahan 1 (satu) buah kendaraan dalam rumah tangga akan meningkatkan pergerakan sebesar 0,617.
  • 15. c) Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda 4 (empat)
  • 16. Dari gambar 5 terlihat bahwa rumah tangga yang tidak memiliki kendaraan bermotor roda 4 (empat) memiliki prosentase tertinggi sebesar 85,87%, sedangkan rumah tangga yang memiliki kendaraan ≥ 4 buah, tidak ada sama sekali atau prosentase 0%. Dari gambar 6 dapat diketahui bahwa kepemilikan kendaraan bermotor roda 4 (empat) memiliki pengaruh terhadap jumlah pergerakan. Dari persamaan yang dihasilkan dapat menjelaskan bahwa setiap penambahan satu kendaraan bermotor roda 4 (empat) akan meningkatkan jumlah pergerakan sebesar 0,233.
  • 18. Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa kelompok luas rumah 46 ≤ m2 ≤ 90 memiliki prosentase tertinggi yaitu sebesar 37,23%. Sementara kelompok luas rumah yang terendah yaitu 136 ≤ m2 ≤ 180 memiliki prosentase sebesar 8,15%. Dari persamaan yang diperoleh (gambar 8), menggambarkan bahwa pada setiap penambahan 1 (satu) meter persegi luasan rumah akan menghasilkan peningkatan pergerakan sebesar 0,415.
  • 20. Dari gambar 9 dapat dilihat bahwa tingkat pendapatan rumah tangga terbesar berada pada kelompok pendapatan < Rp. 750.000, dengan prosentase sebesar 21,74%. Sementara tingkat pendapatan rumah tangga terkecil berada pada kelompok pendapatan 2.501.000 s/d 3.000.000, dengan prosentase sebesar 7,34%. Pada grafik hubungan antara jumlah pendapatan terhadap pergerakan (gambar 10)pada setiap rumah tangga, diperoleh persamaan matematis yang dapat menjelaskan bahwa akan terjadi peningkatan jumlah pergerakan sebesar 0,537 pada setiap pertambahan tingkat jumlah pendapatan.
  • 21. 2. Karakteristik Pergerakan Penduduk Karakteristik pergerakan penduduk adalah pola perilaku atau tujuan dari perjalanan yang dilakukan oleh anggota rumah tangga. Adapun karakteristik pergerakan rumah tangga yang ditinjau terdiri atas jenis pekerjaan, tujuan perjalanan, frekuensi perjalanan, jenis kendaraan dan lokasi tujuan. a) Jenis pekerjaan Pekerjaan sebagai kegiatan rutin/insidentil yang akan membangkitkan pergerakan, akan dilakukan oleh setiap anggota keluarga yang sudah bekerja.
  • 22. Dari gambar 11 terlihat bahwa jenis terbesar adalah pelajar/mahasiswa(i) yaitu dengan prosentase sebesar 33,54%. Hal ini mengindikasikan bahwa jenis pergerakan terbesar di zona kecamatan Palu Utara adalah pergerakan pelajar/mahasiswa(I) menuju ke tempat sarana pendidikan. Jenis pekerjaan terbanyak selain pelajar/mahasiswa(i) adalah swasta dengan prosentase 18.98%. Sedangkan, pekerjaan yang paling sedikit digeluti oleh masyarakat adalah nelayan dengan prosentase 1,16%.
  • 23. b) Tujuan perjalanan Tujuan perjalanan adalah pergerakan yang dilakukan oleh anggota keluarga guna pemenuhan kebutuhannya. Tujuan perjalanan terbesar berdasarkan gambar 12 adalah tujuan perjalanan rutin, maksud tujuan perjalanan rutin yaitu tujuan perjalanan diluar tujuan perjalanan yang disajikan, dalam hal ini didominasi oleh tujuan perjalanan untuk bekerja, sedangkan tujuan perjalanan terkecil adalalah antar jemput dengan prosentase sebesar 2.96%.
  • 24. c) Frekuensi perjalanan Frekuensi perjalanan adalah jumlah perjalanan yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga dalam seminggu, baik perjalanan yang sifatnya rutin maupun perjalanan insidentil, dari hasil survey terhadap frekuensi perjalanan disajikan sesuai gambarl 13. Dari gambar 13 dapat kita lihat bahwa frekuensi perjalanan tertinggi adalah 6 (enam) kali seminggu dengan prosentase 50%. Hal ini tentu saja sesuai dengan jenis pekerjaan yang mayoritas adalah pelajar yang melakukan perjalanan ke sarana pendidikan rata-rata 6 (enam) kali dalam seminggu. Sedangkan frekwensi perjalanan terendah adalah 4 (empat) kali seminggu dengan prosentase 1 %.
  • 25. d) Jenis Kendaraan Jenis kendaraan yang digunakan Frekuensi perjalanan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan kendaraan, baik perjalanan rutin maupun perjalanan insidentil. dapat kita ketahui bahwa jenis kendaraan yang paling banyak digunakan dalam pergerakan adalah kendaraan roda 2 (dua) dengan prosentase 57,14%. Sedangkan jenis kendaraan yang sangat kurang digunakan adalah Ojek/ Dokar/ Becak dengan jumlah prosentase sebesar 4.92%.
  • 26. e) Lokasi tujuan perjalanan Lokasi tujuan perjalanan merupakan daerah penarik pergerakan bagi pengguna perjalanan dalam pemenuhan kebutuhannya Dari gambar 15 diketahui bahwa lokasi tujuan perjalanan terbesar adalah kecamatan Palu Utara dengan prosentase sebesar 66%. Hal ini menjelaskan bahwa jenis pergerakan yang dominan terjadi di kecamatan Palu Utara bersifat intrazona atau pergerakan yang terjadi dalam zona sendiri, kemungkinan hal ini disebabkan oleh tata guna lahan yang telah cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat setempat. Sedangkan lokasi tujuan yang sangat kurang dikunjungi adalah kecamatan Palu Barat dengan prosentase sebesar 2%.
  • 27. 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pendekatan dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda, untuk mendapatkan angka koefisien determinasi (R2), konstanta regresi (A) dan koefisien regresi (B), untuk menghasilkan persamaan regresi. Perhitungan analisis regresi dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution).
  • 29. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 368 responden di zona kecamatan Palu Utara yang dianalisis dan dibuat pemodelan menggunakan metode analisis langkah demi langkah, maka diperoleh: a) Model terbaik yang dapat digunakan untuk menggambarkan jumlah Bangkitan Pergerakan Zona Kecamatan Palu Utara adalah pada tahap 3 yaitu: Y = 0,108 + 0,475 X1 + 0,285 X2 + 0,151 X5 Dari model dijelaskan bahwa besarnya bangkitan pergerakan (Y) di wilayah Kecamatan Palu Utara dipengaruhi oleh peubah bebas Jumlah Anggota Keluarga (X1), Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2 (X2), dan Jumlah Pendapatan (X5) dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,335 atau 33,5% bangkitan pergerakan dapat dijelaskan oleh ketiga peubah bebas tersebut.
  • 30. b) Koefisien jumlah anggota keluarga (X1) sebesar 0,475 berarti setiap penambahan 1 orang anggota 2. Nilai koefisien keluarga akan meningkatkan determinasi (R2) bukanlah pergerakan sebesar 0,475. satu-satunya nilai yang c) Koefisien kepemilikan kendaraan sangat menentukan baiknya bermotor roda 2 (X2) sebesar 0,285 berarti setiap penambahan suatu model tetapi juga 1 buah kendaraan bermotor roda 2 ditentukan oleh nilai akan meningkatkan pergerakan koefisien regresi (F) dimana sebesar 0,285. nilai yang dihasilkan semakin d) Koefisien jumlah pendapatan (X5) besar semakin baik. Pada sebesar 0,151 berarti bila terjadi peningkatan pendapatan tahap yang dipilih nilai F secara rata-rata dalam rumah diperoleh sebesar 61,04. tangga akan meningkatkan pergerakan sebesar 0,151.