際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini, tanpa suatu halangan apapun.
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kepada kita semua menuju jalan
keselamatan, yakni Dinul Islam.
Adapun makalah ini dengan judul Pendekatan konseling Client
Centered merupakan suatu tugas dari mata kuliah Model  model Konseling I
dengan tujuan agar pembaca dapat benar-benar mengerti dan memahami isi dari
makalah ini.
Kemudian tentunya dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan.
Dan mudah-mudahan makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua,
Amin
25 Maret 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar.........................................................................................................i
Daftar isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep dasar pendekatan konseling Client Center...........................................3
B. Asumsi perilaku bermasalah pendekatan konseling Client Center..................3
C. Ciri-ciri konseling pendekatan konselingClient Center..................... ............4
D. Tujuan konselor pendekatan konseling Client Center......................................4
E. Peran konselor pendekatan konseling Client Center.......................................5
F. Deskripsi proses konseling pendekatan konseling Client Center....................5
G. Teknik konseling pendekatan konseling Client Center....................................6
H. Kelebihan dan keterbatasan pendekatan Client Center....................................7
I. Contoh penerapan pendekatan Client Center....................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................iii
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Carl R. Rogers mengembangkan terapi client-centered sebagai reaksi
terhadap apa yang disebutkannya keterbatasan-keterbatasan mendasar dari
psikoanalisis. Pada hakikatnya, pendekatan client-centered adalah cabang
khusus dari terapi humanistik yang menggaris bawahi tindakan mengalami
klien berikutnya dunia subjektif dan fenomenalnya. Terapis berfungsi
terutarna sebagai penunjang pertumbuhan pribadi kliennya dengan jalan
membantu kliennya itu dalam menemukan kesanggupan kesanggupan untuk
memecahkan masalah-masalah. Pendekatan client-centered manaruh
kepercayaan yang besar pada kesanggupan klien untuk mengikuti jalan terapi
dan menemukan arahnya sendiri. Hubungan terapeutik antara terapis dan
klien merupakan katalisator bagi perubahan; klien menggunakan hubungan
yang unik sebagai alat unuk meningkatkan kesadaran dan untuk menernukan
sumber-sumber terpendam yang bisa digunakan secara konstruktif dalam
pengubahan hidupnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep dasar pendekatan konseling client centered?
2. Apa asumsi bermasalah pendekatan konseling client centered?
3. Apa ciri-ciri pendekatan konseling client centered?
4. Apa tujuan pendekatan konseling client centered?
5. Apa peran pendekatan konseling client centered?
6. Apa deskripsi pendekatan konseling client centered?
7. Apa teknik pendekatan konseling client centered?
8. Apa kelebihan dan kelemahan pendekatan konseling client centered?
9. Bagaimana contoh pendekatan konseling client centered?
4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep dasar pendekatan konseling client centered.
2. Mengetahui asumsi bermasalah pendekatan konseling client centered.
3. Mengetahui ciri-ciri pendekatan konseling client centered.
4. Mengetahui tujuan pendekatan konseling client centered.
5. Mengetahui peran pendekatan konseling client centered.
6. Mengetahui deskripsi pendekatan konseling client centered.
7. Mengetahui teknik pendekatan konseling client centered.
8. Mengetahui kelebihan dan kelemahan pendkatan konseling client
centered.
9. Mengetahui contoh penerapan dalam pendekatan konseling client
centered.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar
Model konseling client centered ini berpusat pada pribadi yang
dikembangkan oleh Carl R. Rogers. Sebagai cabang dari psikologi
humanistik yang menekankan model fenomenologis. Konseling person-
centered mula-mula dikembangkan pada 1940 an sebagai reaksi terhadap
konseling psychoanalytic. Semula dikenal sebagai model nondirektif,
kemudian diubah menjadi client-centered. Carl R. Rogers mengembangkan
terapi client-centered sebagai reaksi terhadap apa yang disebutnya
keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Terapis berfugsi
terutama sebagai penunjang pertumbuhan pribadi seseorang dengan jalan
membantunya dalam menemukan kesanggupan-kesanggupan untuk
memecahkan masalah-masalah. Pendekatan client centered ini menaruh
kepercayaan yang besar pada kesanggupan seseorang untuk mengikuti jalan
terapi dan menemukan arahnya sendiri.
2.2 Asumsi Dasar Pendekatan Konseling Client Centered
 Individu memiliki kapasitas untuk membimbing, mengatur,
mengarahkan, dan mengendalikan dirinya sendiri apabila ia diberikan
kondisi tertentu yang mendukung
 Individu memiliki potensi untuk memahami apa yang terjadi dalam
hidupnya yang terkait dengan tekanan dan kecemasan yang ia rasakan.
 Individu memiliki potensi untuk mengatur ulang dirinya sedemikian rupa
sehingga tidak hanya untuk menghilangkan tekanan dan kecemasan yang
ia rasakan, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan diri dan mencapai
kebahagiaan.
6
2.3 Ciri - Ciri Pendekatan Client Centered
Berikut ini uraian ciri-ciri pendektan Client Centered dari Rogers :
1. Client dapat bertanggungjawab, memiliki kesanggupan dalam
memecahkan masalah dan memilih perliku yang dianggap pantas bagi
dirinya.
2. Menekankan dunia fenomenal client. Dengan empati dan pemahaman
terhadap client, terapis memfokuskan pada persepsi diri client dan
persepsi client terhadap dunia.
3. Prinsip-prinsip psikoterapi berdasarkana bahwa hasrat kematangan
psikologis manusia itu berakar pada manusia sendiri. Maka psikoterapi
itu bersifat konstrukstif dimana dampak psikoteraputik terjadi karena
hubungan konselor dan client. Karena hal ini tidak dapat dilakukan
sendirian (client).
4. Efektifitas teraputik didasarkan pada sifat-sifat ketulusan, kehangatan,
penerimaan nonposesif dan empati yang akurat.
5. Pendekatan ini bukanlah suatu sekumpulan teknik ataupun dogma. Tetapi
berakar pada sekumpulan sikap dan kepercayaan dimana dalam proses
terapi, terapis dan client memperlihatkan kemanusiawiannya dan
partisipasi dalam pengalaman pertumbuhan.
2.4 Tujuan Konseling Client Centered
1. Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien untuk mengeksplorasi diri
sehingga dapat mengenal hambatan pertumbuhannya .
2. Membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan, kepercayaan
yang lebih besar kepada dirinya, keinginan untuk menjadi pribadi yang
mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya.
3. Menyediakan iklim yang aman dan percaya dalam pengaturan konseling
sedemikian sehingga konseli, dengan menggunakan hubungan konseling
untuk self-exploration, menjadi sadar akan blok/hambatan ke
pertumbuhan.
7
2.5 Peran Konselor dalam Teknik Clien Centered
1. Konselor berperan sebagai fasilitator, yaitu konselor hanya mengarahkan
klien agar mereka dapat mengambil keputusan dan memecahkan
masalahnya sendiri dengan tepat sesuai keinginan klien dan tentunya
dengan arahan yang tepat pula.
2. Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah
pembicaraan ditentukan oleh klien.
3. Konselor menerima individu dengan sepenuhnya dalam keadaan atau
kenyataan yang bagaimanapun.
4. Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan
perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
5. Konselor harus dapat membuat klien merasa nyaman, menghormati klien,
dan menghargai klien apa adanya.
6. Konselor tidak membiarkan klien berjalan sendiri jika pada suatu ketika
menemukan sendiri apa yang ingin dicapai, tetapi konselor tetap mengatur
proses konseling menurut fase-fase tertentu dengan mengambil pula
langkah-langkah kerja tertentu.
2.6 Deskripsi Proses Konseling
Proses-proses yang terjadi dalam konseling dengan menggunakan
pendekatan Client Centered adalah sebagai berikut :
1. Konseling memusatkan pada pengalaman individual.
2. Konseling berupaya meminimalisir perasaan terancam, dan
memaksimalkan serta menopang eksplorasi diri. Perubahan perilaku
datang melalui pemanfaatan potensi individu untuk menilai
pengalamannya, membuatnya untuk memperjelas dan mendapat tilikan
perasaan yang mengarah pada pertumbuhan.
3. Melalui penerimaan terhadap klien, konselor membantu untuk
menyatakan, mengkaji dan memadukan pengalaman-pengalaman
sebelumnya ke dalam konsep diri.
8
4. Dengan redefinisi dan pengalaman maka individu mencapai penerimaan
diri dan menjadi orang yang berkembang penuh.
2.7 Teknik Konseling Client Centered
Dalam penerapannya, konseling dengan teknik client-centered
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Congruence yaitu keselarasan antara pikiran dan perilaku konselor dengan
klien. Ketika seorang klien mengatakan keengganannya mengunjungi
konselor karena baginya membuang-buang waktu konselor, maka sikap
konselor yang ditunjukkan bahwa bagi konselor hal ini tidak akan
mebuang-buang waktunya dan mengungkapkan bahwa konselor ingin
bertemu dengan klien dilain waktu lagi jika konselor bersedia.
2. Unconditional positive regard yaitu penerimaan dan penghargaan tanpa
syarat. Ketika klien mengatakan bahwa masalahnya tidak akan berhasil
diselesaikan maka konselor dapat bersikap dengan memberikan percayaan
pada klien bahwa ia dapat menyelesaikan masalahnya dan konselor akan
menerima klien apabila ia bersedia datang kembali.
3. Empathic understanding yaitu menyelami alam perasaan konseli/seolah-
olah konselor mengenakan kepribadian konseli. Saat klien menceritakan
suatu kejadian, maka konselor mencoba memahami situasi saat itu yang
terjadi pada klien dan mencoba mendapatkan tanggapan kembali dari klien
dengan lebih banyak informasi.
4. Relationship yaitu konselor menjalin hubungan yang baik dengan konseli.
Artinya bahwa hubungan antarpribadi konselor dan klien yang saling
berkomunikasi menjadi kunci sukses atau gagalnya proses wawancara
konseling.
2.8 Kelebihan dan Kelemahan Teknik Konseling Client Centered
 Kelebihan
a. Menekankan pada peranan klien sendiri sebagai pihak yang akhirnya
menentukan keberhasilan atau kegagalan proses konseling sesuai
dengan keinginan klien.
9
b. Klien diberi kebebasan untuk menentukan apa yang akan diubahnya
pada diri sendiri.
c. Lebih mementingkan hubungan antarpribadi.
d. Lebih mementingkan konsep diri (penghayatan dan kesadaran tentang
dirinya sendiri).
e. Konselor menunjukkan sikap penuh pemahaman dan penerimaan.
f. Tingginya rasa menghargai terhadap apa yang menjadi keputusan
klien.
g. Lebih pada penekanan emosi, perasaan dan afektif dalam konseling
 Kelemahan
a. Tidak semua klien dapat menangkap makna dari apa yang diterapkan
oleh konselor, sehingga mereka merasa seolah-olah dibiarkan
berputar-putar dalam dirinya sendiri tanpa ada tujuan dan arah yang
jelas.
b. Teknik client-centered counseling kurang tepat untuk diterapkan pada
klien yang memiliki tingkat kecerdasan yang biasa-biasa saja , karena
bisa menimbulkan kebingungan daripada klien untuk berbuat apa dan
harus bagaimana.
c. Tidak semua konselor bisa mempraktekan terapi Client-Centered,
sebab banyak konselor yang tidak mempercayai filsafat yang
melandasinya
2.9 Contoh Penerapan Terapi Client Centered di Sekolah
 Dalam proses belajar mengajar
Filsafat yang mendasari teori client centered memiliki penerapan
langsung pada proses belajar. Seperti pandangannya terhadap terapis dan
client, guru berperan sebagai alat yang menciptakan atmosfer yang
positif dan siswa dipandang sebagai manusi yang dapat
bertanggungjawab dan menemukan masalah-masalah yang penting yang
berkaitan dengan keberadaan dirinya. Siswa bisa terlibat dalam kegiatan
belajar bermakna, jika guru menciptakan iklim kebebasan dan
kepercayaan. Fungsi guru seperti yang dijalankan terapis kesejatian,
10
ketulusan, keterbukaan, penerimaan, pengertian, empati dan kesediaan
untuk membiarkan para siswa untuk mengeksplorasi materi yang
bermakna menciptakan atmosfer dimana kegiatan belajar yang signifikan
bisa berjalan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi client-centered berlandaskan suatu filsafat tentang manusia yang
menekankan bahwa kita memiliki dorongan bawaan kepada aktualisasi diri.
Selain itu, Rogers memandang manusia secara fenomenologis, yakni ia
baranggapan bahwa manusia menyusun dirinya sendiri menurut persepsinya-
persepsinya tentang kenyataan. Orang termotivasi untuk mengaktualkan diri
dalam kenyataan yang dipersepsinya. Teori Rogers berlandaskan dalil bahwa
klien memiliki kesanggupan untuk memahami faktor-faktor yang ada dalam
hidupnya yang menjadi penyebab ketidak bahagiaan. Klien juga memiliki
kesanggupan untuk mengarahka diri dan melakukan perubahan pribadi yang
konstruktif.
Perubahan pribadi akan timbul jika terapis yang selaras bisa
membangun hubungan dengan kliennya, suatu hubungan yang ditandai oleh
kehangatan, penerimaan, dan pengertian empatik yang akurat. Terapi client-
centered menempatkan tanggung jawab utama terhadap arah terapi pada
klien. Tujuan-tujuan umumnya ialah: menjadi lebih terbuka kapada
pengalaman, mempercayai organismenya sendiri, mengembangkan evaluasi
ineternal, kesediaan untuk menjadi suatu proses, dan dengan cara-cara lain
bergerak menuju taraf-taraf yang lebih tinggi dari aktualisasi diri. Terapis
tidak mengajukan tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang spesifik kepada klien.
Terapi client-centered menitikberatkan hubungan pribadi antara klien dan
terapis. Sikap-sikap terapis lebih penting dari pada teknik-teknik,
pengetahuan atau teori. Jika terapis menunjukkan dan mengomunikasikan
kepada kliennya bahwa terapis adalah pribadi yang selaras, secara hangat dan
tak bersyarat menerima perasaan-perasaan dan kepribadian klien, dan mampu
mempersepsi secara peka.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui paling tidak sedikit
tentang apa itu Pendekatan Konseling Client Centered? Akan tetapi, karena
12
setiap manusia memiliki keterbatasan dan kekurangan maka penulis
mengharapkan kritik dan dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah ini
serta dari temanteman seperjuangan juga. Sebab jalan menuju kesempurnaan
adalah dengan saling mengisi. Seperti halnya dengan makalah ini dengan
adanya kritikan serta saran dari pihak yang terkait maka makalah ini menuju
jalan kesempurnaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Winkel.1994. Bimbingan dan Konseling diIntitusi Pendidikan. Grasindo. Jakarta.

More Related Content

What's hot (20)

Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
safutri nurhidayah
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Dina Haya Sufya
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
rina_nurjanah96
Pendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtPendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbt
varizalamir
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
Nur Arifaizal Basri
Ppt client centered
Ppt  client centeredPpt  client centered
Ppt client centered
elsanugrahita
Teknik dasar konseling
Teknik dasar konselingTeknik dasar konseling
Teknik dasar konseling
misbakhulfirdaus
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
bkupstegal
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
misbakhulfirdaus
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
asm
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
Ade Dini Afry Annisa
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
yayuzuliantini25
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
FATHATUL FIKRIYAH
Verbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompokVerbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompok
Aini Farihah
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
Adri Hermawan
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
Nur Arifaizal Basri
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
safutri nurhidayah
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Dina Haya Sufya
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
rina_nurjanah96
Pendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtPendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbt
varizalamir
Ppt client centered
Ppt  client centeredPpt  client centered
Ppt client centered
elsanugrahita
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
bkupstegal
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
misbakhulfirdaus
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
asm
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
yayuzuliantini25
Verbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompokVerbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompok
Aini Farihah

Viewers also liked (12)

Hairshop studio   servicios de coloraci坦nHairshop studio   servicios de coloraci坦n
Hairshop studio servicios de coloraci坦n
Carolina Diaz
Lesson plan (autosaved)
Lesson plan (autosaved)Lesson plan (autosaved)
Lesson plan (autosaved)
Epal Oren
Rosa martinez eje 1_actividad 3Rosa martinez eje 1_actividad 3
Rosa martinez eje 1_actividad 3
Rosa Belen Martinez Hernandez
White Genocide In South Africa - Here Are The Names
White Genocide In South Africa - Here Are The NamesWhite Genocide In South Africa - Here Are The Names
White Genocide In South Africa - Here Are The Names
miniatureafterl18
Titulos uniformes power pointTitulos uniformes power point
Titulos uniformes power point
JesicaGaravaglia
Workflow coordinator performance appraisal
Workflow coordinator performance appraisalWorkflow coordinator performance appraisal
Workflow coordinator performance appraisal
ArvilLagvine678
"Knowing Your Customers Before It's Too Late" SEMA Education Days 2014
"Knowing Your Customers Before It's Too Late" SEMA Education Days 2014"Knowing Your Customers Before It's Too Late" SEMA Education Days 2014
"Knowing Your Customers Before It's Too Late" SEMA Education Days 2014
Tim Hayden
Hyatt Regency Transforms Guest Experiences and Bottom Line with Cisco Wi-Fi a...
Hyatt Regency Transforms Guest Experiences and Bottom Line with Cisco Wi-Fi a...Hyatt Regency Transforms Guest Experiences and Bottom Line with Cisco Wi-Fi a...
Hyatt Regency Transforms Guest Experiences and Bottom Line with Cisco Wi-Fi a...
Cisco Mobility
La narracion y descripcion .. lenguaje y comunicacionLa narracion y descripcion .. lenguaje y comunicacion
La narracion y descripcion .. lenguaje y comunicacion
Maxicar
Falta de responsabilidad en la educaci坦nFalta de responsabilidad en la educaci坦n
Falta de responsabilidad en la educaci坦n
yesseniagarciazam
Doc1.pdf enfeites festa juninaDoc1.pdf enfeites festa junina
Doc1.pdf enfeites festa junina
Maria Terra
Hairshop studio   servicios de coloraci坦nHairshop studio   servicios de coloraci坦n
Hairshop studio servicios de coloraci坦n
Carolina Diaz
Lesson plan (autosaved)
Lesson plan (autosaved)Lesson plan (autosaved)
Lesson plan (autosaved)
Epal Oren
Rosa martinez eje 1_actividad 3Rosa martinez eje 1_actividad 3
Rosa martinez eje 1_actividad 3
Rosa Belen Martinez Hernandez
White Genocide In South Africa - Here Are The Names
White Genocide In South Africa - Here Are The NamesWhite Genocide In South Africa - Here Are The Names
White Genocide In South Africa - Here Are The Names
miniatureafterl18
Titulos uniformes power pointTitulos uniformes power point
Titulos uniformes power point
JesicaGaravaglia
Workflow coordinator performance appraisal
Workflow coordinator performance appraisalWorkflow coordinator performance appraisal
Workflow coordinator performance appraisal
ArvilLagvine678
"Knowing Your Customers Before It's Too Late" SEMA Education Days 2014
"Knowing Your Customers Before It's Too Late" SEMA Education Days 2014"Knowing Your Customers Before It's Too Late" SEMA Education Days 2014
"Knowing Your Customers Before It's Too Late" SEMA Education Days 2014
Tim Hayden
Hyatt Regency Transforms Guest Experiences and Bottom Line with Cisco Wi-Fi a...
Hyatt Regency Transforms Guest Experiences and Bottom Line with Cisco Wi-Fi a...Hyatt Regency Transforms Guest Experiences and Bottom Line with Cisco Wi-Fi a...
Hyatt Regency Transforms Guest Experiences and Bottom Line with Cisco Wi-Fi a...
Cisco Mobility
La narracion y descripcion .. lenguaje y comunicacionLa narracion y descripcion .. lenguaje y comunicacion
La narracion y descripcion .. lenguaje y comunicacion
Maxicar
Falta de responsabilidad en la educaci坦nFalta de responsabilidad en la educaci坦n
Falta de responsabilidad en la educaci坦n
yesseniagarciazam
Doc1.pdf enfeites festa juninaDoc1.pdf enfeites festa junina
Doc1.pdf enfeites festa junina
Maria Terra

Similar to Pendekatan konseling client centered (20)

Konseling Berpusat Pribadi.ppTX_YAAAAAAAA
Konseling Berpusat Pribadi.ppTX_YAAAAAAAAKonseling Berpusat Pribadi.ppTX_YAAAAAAAA
Konseling Berpusat Pribadi.ppTX_YAAAAAAAA
BayuAjiLaksono2
pendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerpendekatan konseling client center
pendekatan konseling client center
winarsih_enar
Bab 2 Kaunseling
Bab 2    KaunselingBab 2    Kaunseling
Bab 2 Kaunseling
Fathmalyn Abdullah
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centred
wiyadnya
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Nazrul azizi
Modul 7 kaunseling dan stress
Modul 7   kaunseling dan stressModul 7   kaunseling dan stress
Modul 7 kaunseling dan stress
Mis Faralia
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
IlahNursilah
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppt
hein30
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
Ayu W. Shepty
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencana
Stiunus Esap
Bab 5 Model Proses Kaunseling
Bab 5   Model Proses KaunselingBab 5   Model Proses Kaunseling
Bab 5 Model Proses Kaunseling
Fathmalyn Abdullah
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
ShofiyahKhoirunnisa
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptx
hein30
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
Yabniel Lit Jingga
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
Amin Upsi
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS TegalPendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Universitas Pancasakti Tegal
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatanModul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
pjj_kemenkes
Konseling Berpusat Pribadi.ppTX_YAAAAAAAA
Konseling Berpusat Pribadi.ppTX_YAAAAAAAAKonseling Berpusat Pribadi.ppTX_YAAAAAAAA
Konseling Berpusat Pribadi.ppTX_YAAAAAAAA
BayuAjiLaksono2
pendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerpendekatan konseling client center
pendekatan konseling client center
winarsih_enar
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centred
wiyadnya
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Nazrul azizi
Modul 7 kaunseling dan stress
Modul 7   kaunseling dan stressModul 7   kaunseling dan stress
Modul 7 kaunseling dan stress
Mis Faralia
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppt
hein30
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
Ayu W. Shepty
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencana
Stiunus Esap
Bab 5 Model Proses Kaunseling
Bab 5   Model Proses KaunselingBab 5   Model Proses Kaunseling
Bab 5 Model Proses Kaunseling
Fathmalyn Abdullah
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptx
hein30
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
Amin Upsi
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatanModul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
pjj_kemenkes

Pendekatan konseling client centered

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, tanpa suatu halangan apapun. Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kepada kita semua menuju jalan keselamatan, yakni Dinul Islam. Adapun makalah ini dengan judul Pendekatan konseling Client Centered merupakan suatu tugas dari mata kuliah Model model Konseling I dengan tujuan agar pembaca dapat benar-benar mengerti dan memahami isi dari makalah ini. Kemudian tentunya dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Dan mudah-mudahan makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua, Amin 25 Maret 2015 Penulis
  • 2. 2 DAFTAR ISI Kata pengantar.........................................................................................................i Daftar isi..................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................................................1 B. Rumusan Masalah...............................................................................................1 C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep dasar pendekatan konseling Client Center...........................................3 B. Asumsi perilaku bermasalah pendekatan konseling Client Center..................3 C. Ciri-ciri konseling pendekatan konselingClient Center..................... ............4 D. Tujuan konselor pendekatan konseling Client Center......................................4 E. Peran konselor pendekatan konseling Client Center.......................................5 F. Deskripsi proses konseling pendekatan konseling Client Center....................5 G. Teknik konseling pendekatan konseling Client Center....................................6 H. Kelebihan dan keterbatasan pendekatan Client Center....................................7 I. Contoh penerapan pendekatan Client Center....................................................8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................................9 B. Saran................................................................................................................10 BAB IV DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................iii
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Carl R. Rogers mengembangkan terapi client-centered sebagai reaksi terhadap apa yang disebutkannya keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Pada hakikatnya, pendekatan client-centered adalah cabang khusus dari terapi humanistik yang menggaris bawahi tindakan mengalami klien berikutnya dunia subjektif dan fenomenalnya. Terapis berfungsi terutarna sebagai penunjang pertumbuhan pribadi kliennya dengan jalan membantu kliennya itu dalam menemukan kesanggupan kesanggupan untuk memecahkan masalah-masalah. Pendekatan client-centered manaruh kepercayaan yang besar pada kesanggupan klien untuk mengikuti jalan terapi dan menemukan arahnya sendiri. Hubungan terapeutik antara terapis dan klien merupakan katalisator bagi perubahan; klien menggunakan hubungan yang unik sebagai alat unuk meningkatkan kesadaran dan untuk menernukan sumber-sumber terpendam yang bisa digunakan secara konstruktif dalam pengubahan hidupnya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa konsep dasar pendekatan konseling client centered? 2. Apa asumsi bermasalah pendekatan konseling client centered? 3. Apa ciri-ciri pendekatan konseling client centered? 4. Apa tujuan pendekatan konseling client centered? 5. Apa peran pendekatan konseling client centered? 6. Apa deskripsi pendekatan konseling client centered? 7. Apa teknik pendekatan konseling client centered? 8. Apa kelebihan dan kelemahan pendekatan konseling client centered? 9. Bagaimana contoh pendekatan konseling client centered?
  • 4. 4 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui konsep dasar pendekatan konseling client centered. 2. Mengetahui asumsi bermasalah pendekatan konseling client centered. 3. Mengetahui ciri-ciri pendekatan konseling client centered. 4. Mengetahui tujuan pendekatan konseling client centered. 5. Mengetahui peran pendekatan konseling client centered. 6. Mengetahui deskripsi pendekatan konseling client centered. 7. Mengetahui teknik pendekatan konseling client centered. 8. Mengetahui kelebihan dan kelemahan pendkatan konseling client centered. 9. Mengetahui contoh penerapan dalam pendekatan konseling client centered.
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dasar Model konseling client centered ini berpusat pada pribadi yang dikembangkan oleh Carl R. Rogers. Sebagai cabang dari psikologi humanistik yang menekankan model fenomenologis. Konseling person- centered mula-mula dikembangkan pada 1940 an sebagai reaksi terhadap konseling psychoanalytic. Semula dikenal sebagai model nondirektif, kemudian diubah menjadi client-centered. Carl R. Rogers mengembangkan terapi client-centered sebagai reaksi terhadap apa yang disebutnya keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Terapis berfugsi terutama sebagai penunjang pertumbuhan pribadi seseorang dengan jalan membantunya dalam menemukan kesanggupan-kesanggupan untuk memecahkan masalah-masalah. Pendekatan client centered ini menaruh kepercayaan yang besar pada kesanggupan seseorang untuk mengikuti jalan terapi dan menemukan arahnya sendiri. 2.2 Asumsi Dasar Pendekatan Konseling Client Centered Individu memiliki kapasitas untuk membimbing, mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan dirinya sendiri apabila ia diberikan kondisi tertentu yang mendukung Individu memiliki potensi untuk memahami apa yang terjadi dalam hidupnya yang terkait dengan tekanan dan kecemasan yang ia rasakan. Individu memiliki potensi untuk mengatur ulang dirinya sedemikian rupa sehingga tidak hanya untuk menghilangkan tekanan dan kecemasan yang ia rasakan, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan diri dan mencapai kebahagiaan.
  • 6. 6 2.3 Ciri - Ciri Pendekatan Client Centered Berikut ini uraian ciri-ciri pendektan Client Centered dari Rogers : 1. Client dapat bertanggungjawab, memiliki kesanggupan dalam memecahkan masalah dan memilih perliku yang dianggap pantas bagi dirinya. 2. Menekankan dunia fenomenal client. Dengan empati dan pemahaman terhadap client, terapis memfokuskan pada persepsi diri client dan persepsi client terhadap dunia. 3. Prinsip-prinsip psikoterapi berdasarkana bahwa hasrat kematangan psikologis manusia itu berakar pada manusia sendiri. Maka psikoterapi itu bersifat konstrukstif dimana dampak psikoteraputik terjadi karena hubungan konselor dan client. Karena hal ini tidak dapat dilakukan sendirian (client). 4. Efektifitas teraputik didasarkan pada sifat-sifat ketulusan, kehangatan, penerimaan nonposesif dan empati yang akurat. 5. Pendekatan ini bukanlah suatu sekumpulan teknik ataupun dogma. Tetapi berakar pada sekumpulan sikap dan kepercayaan dimana dalam proses terapi, terapis dan client memperlihatkan kemanusiawiannya dan partisipasi dalam pengalaman pertumbuhan. 2.4 Tujuan Konseling Client Centered 1. Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien untuk mengeksplorasi diri sehingga dapat mengenal hambatan pertumbuhannya . 2. Membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan, kepercayaan yang lebih besar kepada dirinya, keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya. 3. Menyediakan iklim yang aman dan percaya dalam pengaturan konseling sedemikian sehingga konseli, dengan menggunakan hubungan konseling untuk self-exploration, menjadi sadar akan blok/hambatan ke pertumbuhan.
  • 7. 7 2.5 Peran Konselor dalam Teknik Clien Centered 1. Konselor berperan sebagai fasilitator, yaitu konselor hanya mengarahkan klien agar mereka dapat mengambil keputusan dan memecahkan masalahnya sendiri dengan tepat sesuai keinginan klien dan tentunya dengan arahan yang tepat pula. 2. Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. 3. Konselor menerima individu dengan sepenuhnya dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimanapun. 4. Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. 5. Konselor harus dapat membuat klien merasa nyaman, menghormati klien, dan menghargai klien apa adanya. 6. Konselor tidak membiarkan klien berjalan sendiri jika pada suatu ketika menemukan sendiri apa yang ingin dicapai, tetapi konselor tetap mengatur proses konseling menurut fase-fase tertentu dengan mengambil pula langkah-langkah kerja tertentu. 2.6 Deskripsi Proses Konseling Proses-proses yang terjadi dalam konseling dengan menggunakan pendekatan Client Centered adalah sebagai berikut : 1. Konseling memusatkan pada pengalaman individual. 2. Konseling berupaya meminimalisir perasaan terancam, dan memaksimalkan serta menopang eksplorasi diri. Perubahan perilaku datang melalui pemanfaatan potensi individu untuk menilai pengalamannya, membuatnya untuk memperjelas dan mendapat tilikan perasaan yang mengarah pada pertumbuhan. 3. Melalui penerimaan terhadap klien, konselor membantu untuk menyatakan, mengkaji dan memadukan pengalaman-pengalaman sebelumnya ke dalam konsep diri.
  • 8. 8 4. Dengan redefinisi dan pengalaman maka individu mencapai penerimaan diri dan menjadi orang yang berkembang penuh. 2.7 Teknik Konseling Client Centered Dalam penerapannya, konseling dengan teknik client-centered memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Congruence yaitu keselarasan antara pikiran dan perilaku konselor dengan klien. Ketika seorang klien mengatakan keengganannya mengunjungi konselor karena baginya membuang-buang waktu konselor, maka sikap konselor yang ditunjukkan bahwa bagi konselor hal ini tidak akan mebuang-buang waktunya dan mengungkapkan bahwa konselor ingin bertemu dengan klien dilain waktu lagi jika konselor bersedia. 2. Unconditional positive regard yaitu penerimaan dan penghargaan tanpa syarat. Ketika klien mengatakan bahwa masalahnya tidak akan berhasil diselesaikan maka konselor dapat bersikap dengan memberikan percayaan pada klien bahwa ia dapat menyelesaikan masalahnya dan konselor akan menerima klien apabila ia bersedia datang kembali. 3. Empathic understanding yaitu menyelami alam perasaan konseli/seolah- olah konselor mengenakan kepribadian konseli. Saat klien menceritakan suatu kejadian, maka konselor mencoba memahami situasi saat itu yang terjadi pada klien dan mencoba mendapatkan tanggapan kembali dari klien dengan lebih banyak informasi. 4. Relationship yaitu konselor menjalin hubungan yang baik dengan konseli. Artinya bahwa hubungan antarpribadi konselor dan klien yang saling berkomunikasi menjadi kunci sukses atau gagalnya proses wawancara konseling. 2.8 Kelebihan dan Kelemahan Teknik Konseling Client Centered Kelebihan a. Menekankan pada peranan klien sendiri sebagai pihak yang akhirnya menentukan keberhasilan atau kegagalan proses konseling sesuai dengan keinginan klien.
  • 9. 9 b. Klien diberi kebebasan untuk menentukan apa yang akan diubahnya pada diri sendiri. c. Lebih mementingkan hubungan antarpribadi. d. Lebih mementingkan konsep diri (penghayatan dan kesadaran tentang dirinya sendiri). e. Konselor menunjukkan sikap penuh pemahaman dan penerimaan. f. Tingginya rasa menghargai terhadap apa yang menjadi keputusan klien. g. Lebih pada penekanan emosi, perasaan dan afektif dalam konseling Kelemahan a. Tidak semua klien dapat menangkap makna dari apa yang diterapkan oleh konselor, sehingga mereka merasa seolah-olah dibiarkan berputar-putar dalam dirinya sendiri tanpa ada tujuan dan arah yang jelas. b. Teknik client-centered counseling kurang tepat untuk diterapkan pada klien yang memiliki tingkat kecerdasan yang biasa-biasa saja , karena bisa menimbulkan kebingungan daripada klien untuk berbuat apa dan harus bagaimana. c. Tidak semua konselor bisa mempraktekan terapi Client-Centered, sebab banyak konselor yang tidak mempercayai filsafat yang melandasinya 2.9 Contoh Penerapan Terapi Client Centered di Sekolah Dalam proses belajar mengajar Filsafat yang mendasari teori client centered memiliki penerapan langsung pada proses belajar. Seperti pandangannya terhadap terapis dan client, guru berperan sebagai alat yang menciptakan atmosfer yang positif dan siswa dipandang sebagai manusi yang dapat bertanggungjawab dan menemukan masalah-masalah yang penting yang berkaitan dengan keberadaan dirinya. Siswa bisa terlibat dalam kegiatan belajar bermakna, jika guru menciptakan iklim kebebasan dan kepercayaan. Fungsi guru seperti yang dijalankan terapis kesejatian,
  • 10. 10 ketulusan, keterbukaan, penerimaan, pengertian, empati dan kesediaan untuk membiarkan para siswa untuk mengeksplorasi materi yang bermakna menciptakan atmosfer dimana kegiatan belajar yang signifikan bisa berjalan.
  • 11. 11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Terapi client-centered berlandaskan suatu filsafat tentang manusia yang menekankan bahwa kita memiliki dorongan bawaan kepada aktualisasi diri. Selain itu, Rogers memandang manusia secara fenomenologis, yakni ia baranggapan bahwa manusia menyusun dirinya sendiri menurut persepsinya- persepsinya tentang kenyataan. Orang termotivasi untuk mengaktualkan diri dalam kenyataan yang dipersepsinya. Teori Rogers berlandaskan dalil bahwa klien memiliki kesanggupan untuk memahami faktor-faktor yang ada dalam hidupnya yang menjadi penyebab ketidak bahagiaan. Klien juga memiliki kesanggupan untuk mengarahka diri dan melakukan perubahan pribadi yang konstruktif. Perubahan pribadi akan timbul jika terapis yang selaras bisa membangun hubungan dengan kliennya, suatu hubungan yang ditandai oleh kehangatan, penerimaan, dan pengertian empatik yang akurat. Terapi client- centered menempatkan tanggung jawab utama terhadap arah terapi pada klien. Tujuan-tujuan umumnya ialah: menjadi lebih terbuka kapada pengalaman, mempercayai organismenya sendiri, mengembangkan evaluasi ineternal, kesediaan untuk menjadi suatu proses, dan dengan cara-cara lain bergerak menuju taraf-taraf yang lebih tinggi dari aktualisasi diri. Terapis tidak mengajukan tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang spesifik kepada klien. Terapi client-centered menitikberatkan hubungan pribadi antara klien dan terapis. Sikap-sikap terapis lebih penting dari pada teknik-teknik, pengetahuan atau teori. Jika terapis menunjukkan dan mengomunikasikan kepada kliennya bahwa terapis adalah pribadi yang selaras, secara hangat dan tak bersyarat menerima perasaan-perasaan dan kepribadian klien, dan mampu mempersepsi secara peka. 3.2 Saran Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui paling tidak sedikit tentang apa itu Pendekatan Konseling Client Centered? Akan tetapi, karena
  • 12. 12 setiap manusia memiliki keterbatasan dan kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah ini serta dari temanteman seperjuangan juga. Sebab jalan menuju kesempurnaan adalah dengan saling mengisi. Seperti halnya dengan makalah ini dengan adanya kritikan serta saran dari pihak yang terkait maka makalah ini menuju jalan kesempurnaan.
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Winkel.1994. Bimbingan dan Konseling diIntitusi Pendidikan. Grasindo. Jakarta.