Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN mengukur prestasi siswa secara relatif dengan siswa lain, sedangkan PAP mengukur prestasi siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Keduanya memiliki persamaan seperti menggunakan tujuan evaluasi dan sampel yang sama, namun PAN cenderung mengukur banyak perilaku dengan sedikit soal, sedangkan PAP
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
油
Dokumen tersebut membahas tentang tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pengukuran adalah proses pemberian skor terhadap hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu, penilaian adalah proses menginterpretasikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian.
Modul ini membahas tentang pengembangan asesmen alternatif untuk menilai hasil belajar siswa dengan cara yang lebih komprehensif dan otentik melalui berbagai bentuk asesmen seperti asesmen kinerja, portofolio, dan rubrik penilaian."
Instrumen dan rubrik penilaian sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dan rasa ingin tahu untuk observasi dan penilaian diri peserta didik. Rubrik tersebut menilai frekuensi perilaku peserta didik berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Lembar observasi ini digunakan untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berkelompok meliputi tahap awal, inti, dan akhir. Terdapat 11 indikator yang dinilai dengan skala 1-5 berdasarkan kemunculan deskriptor tertentu. Lembar ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses kelompok siswa.
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
油
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
油
Lembar kerja ini berisi tentang penentuan teknik dan bentuk penilaian untuk ketiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Terdapat contoh instrumen penilaian untuk masing-masing ranah beserta cara pengolahan nilainya.
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
油
Dokumen tersebut merupakan taksonomi revisi Bloom untuk ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang mencakup tingkat-tingkat keterampilan dari mengingat hingga mencipta, menerima hingga mewujudkan nilai, serta meniru hingga mewujudkan presisi gerakan.
Dokumen tersebut membahas tentang tes diagnostik, mulai dari pengertian, fungsi, karakteristik, posisi, pengembangan, pelaksanaan, analisis dan tindak lanjut hasil tes diagnostik."
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
油
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
油
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pengukuran, asesmen, dan evaluasi. Pengukuran adalah proses kuantifikasi suatu objek, asesmen menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah upaya menentukan nilai suatu kegiatan untuk mendukung pencapaian tujuan. Ketiga istilah ini berhubungan hirarkis dimana evaluasi melibatkan pengukuran dan asesmen.
Praktikum ini menguji pengaruh detergen terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Kacang hijau direndam dalam larutan detergen berkonsentrasi berbeda yaitu 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%, dan kontrol (air). Hasilnya menunjukkan semakin tinggi konsentrasi detergen, pertumbuhan akar semakin terhambat bahkan mati. Detergen berpengaruh buruk bagi pertumbuhan tanaman pada konsentrasi tinggi k
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
油
Modul ini membahas tentang pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar siswa melalui berbagai metode seperti tes objektif, tes uraian, pengamatan, dan penilaian kinerja. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan perkembangan belajar siswa."
Lembar wawancara siswa digunakan untuk mewawancarai siswa mengenai pembelajaran kimia di kelas. Siswa mengungkapkan bahwa kimia adalah mapel yang sulit karena materinya abstrak. Mereka kesulitan memahami konsep asam-basa, penyangga, dan hidrolisis. Untuk mengatasi kesulitan, diperlukan metode pengajaran yang bervariasi dan menarik perhatian siswa. Guru diharapkan lebih sering
Dokumen tersebut membahas tentang tes diagnostik, mulai dari pengertian, fungsi, karakteristik, posisi, pengembangan, pelaksanaan, analisis dan tindak lanjut hasil tes diagnostik."
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
油
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
油
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pengukuran, asesmen, dan evaluasi. Pengukuran adalah proses kuantifikasi suatu objek, asesmen menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah upaya menentukan nilai suatu kegiatan untuk mendukung pencapaian tujuan. Ketiga istilah ini berhubungan hirarkis dimana evaluasi melibatkan pengukuran dan asesmen.
Praktikum ini menguji pengaruh detergen terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Kacang hijau direndam dalam larutan detergen berkonsentrasi berbeda yaitu 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%, dan kontrol (air). Hasilnya menunjukkan semakin tinggi konsentrasi detergen, pertumbuhan akar semakin terhambat bahkan mati. Detergen berpengaruh buruk bagi pertumbuhan tanaman pada konsentrasi tinggi k
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
油
Modul ini membahas tentang pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar siswa melalui berbagai metode seperti tes objektif, tes uraian, pengamatan, dan penilaian kinerja. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan perkembangan belajar siswa."
Lembar wawancara siswa digunakan untuk mewawancarai siswa mengenai pembelajaran kimia di kelas. Siswa mengungkapkan bahwa kimia adalah mapel yang sulit karena materinya abstrak. Mereka kesulitan memahami konsep asam-basa, penyangga, dan hidrolisis. Untuk mengatasi kesulitan, diperlukan metode pengajaran yang bervariasi dan menarik perhatian siswa. Guru diharapkan lebih sering
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem pembelajaran dan penyusunan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN digunakan untuk mengukur posisi siswa di antara kelompoknya secara relatif, sedangkan PAP mengukur tingkat pencapaian siswa terhadap tujuan instruksional. Dokumen ini juga membedakan ciri-ciri, contoh, persamaan, dan perbedaan antara PAN dan
Dokumen ini berisi petunjuk untuk mengisi angket motivasi siswa terhadap pelajaran yang terdiri dari 36 pernyataan dengan pilihan jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju. Angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa setelah mempelajari suatu materi pembelajaran.
Angket diagnostik kesulitan belajar matematika siswa ini berisi 20 pernyataan untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dalam mempelajari matematika. Siswa diminta memberi tanda centang pada kolom YA jika pernyataan sesuai atau TIDAK jika tidak sesuai.
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingachmad hidayat
油
Instrumen angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa menghadapi ujian nasional dan kebiasaan belajar siswa. Angket ini menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap siswa terhadap pernyataan-pernyataan tentang kecemasan dan kebiasaan belajar. Angket ini terdiri dari beberapa item pernyataan yang harus dijawab siswa dengan memilih salah satu skala jawaban.
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
油
Dokumen tersebut membahas tentang Norm Referenced Test (PAN) dan Criterion Referenced Test (PAP). PAN adalah penilaian yang membandingkan prestasi siswa dengan rata-rata kelompoknya, sedangkan PAP membandingkan prestasi siswa dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kedua jenis penilaian ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan bijak saat digunakan oleh sekolah
Dokumen tersebut membahas dua pendekatan penilaian yaitu pendekatan acuan normatif dan pendekatan acuan patokan. Pendekatan acuan normatif membandingkan prestasi siswa dengan siswa lain dalam kelompoknya, sedangkan pendekatan acuan patokan membandingkan prestasi siswa dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa membandingkan dengan siswa lain. Kedua pendekatan memiliki persamaan dan perbedaan dalam penerapannya.
JENIS UJIAN (UJIAN PRESTASI/PERFOMANCE TEST)Hadliwati Daud
油
Ujian prestasi adalah ujian yang digunakan untuk mengukur keupayaan murid dalam melaksanakan tugasan secara praktikal yang melibatkan manipulasi objek konkrit. Ia bertujuan untuk menilai pemahaman dan kemahiran murid dalam melakukan aktiviti atau siri aktiviti seharian berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Ujian prestasi memberikan peluang kepada murid dan guru untuk menilai sikap dan tingkah laku murid dalam menyeles
Nota Padat EDUP3063 - Pentaksiran Dalam PendidikanAhmad Fahmi
油
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep asas pentaksiran bilik darjah, termasuk tujuan pentaksiran, jenis alat pentaksiran, dan prinsip-prinsip pentaksiran seperti kesahan, kebolehpercayaan, dan keobjektifan.
Teknik evaluasi pembelajaran mencakup penilaian kuantitatif dan kualitatif. Ada dua teknik utama penilaian yaitu tes dan non-tes. Tes digunakan untuk menilai pengetahuan, keterampilan, dan bakat siswa, sedangkan non-tes digunakan untuk menilai sikap dan kepribadian. Penilaian formatif dan sumatif digunakan untuk memberikan umpan balik dan menilai pencapaian siswa. Standar mutlak dan relatif digunakan
Teknik pemberian skor pada tes meliputi penskoran dan pengolahan nilai-nilai yang dihasilkan menjadi angka atau huruf. Ada dua pendekatan utama yaitu pendekatan acuan patokan (ideal) yang membandingkan skor siswa dengan kriteria ideal dan pendekatan acuan normatif (PAN) yang membandingkan prestasi siswa dengan peserta tes lainnya.
tugas kurikulum dan pembelajaran aat atikah 2BAat Atiqah Usna
油
BAB I-IV membahas tentang evaluasi pendidikan yang meliputi:
1. Kedudukan evaluasi didalam kurikulum dan pengajaran yang berhubungan erat.
2. Evaluasi pencapaian siswa melalui berbagai bentuk tes hasil belajar sesuai prinsip-prinsipnya.
3. Jenis dan macam tes hasil belajar seperti tes objektif, essay, serta penyusunan dan persiapannya.
4. Prinsip dan prosedur penilaian tes hasil belaj
Evaluasi pendidikan adalah proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data guna membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan pendidikan. Evaluasi bertujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan program pendidikan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Indikator berperan penting sebagai pedoman pengembangan materi, desain pembelajaran, bahan ajar, dan penilaian hasil belajar siswa.
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan menentukan tindak lanjut. Jenis evaluasi mencakup formatif, sumatif, diagnostik, dan lainnya. Evaluasi memiliki manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah untuk meningkatkan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pembelajaran. Secara garis besar membahas tentang (1) pengertian analisis butir soal dan cara membuat soal yang baik, (2) teknik analisis soal untuk menghitung daya pembeda dan tingkat kesukaran, dan (3) perencanaan tes yang mencakup pengambilan sampel soal, format soal, dan distribusi tingkat kesukarannya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi makro dan mikro, termasuk konsep-konsep seperti produk domestik bruto, inflasi, uang, dan model permintaan serta penawaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana pendapatan nasional didistribusikan ke faktor-faktor produksi seperti modal dan tenaga kerja.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas konsep ilmu ekonomi untuk siswa kelas X semester 1. Materi akan disampaikan melalui diskusi kelompok dan presentasi untuk mendeskripsikan pengertian, pembagian, serta prinsip-prinsip ekonomi. Evaluasi pembelajaran mencakup tes tertulis, pengamatan proses, dan portofolio projek siswa.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
2. BAB I
PENDAHULUAN
Tes yang seharusnya disusun adalah
tes yang mengatur tingkat pencapaian
siswa terhadap perilaku yang
terdapat dalam tujuan intruksional.
Tes tersebut mungkin tidak dapat
mengukur penguasaan siswa terhadap
seluruh uraian pengajar dalam
proses intruksional, sebab apa yang
diberikan pengajar selama proses
tersebut belum tentu seluruhnya
relevan dengan tujuan intruksional. Isi
pelajaran bukanlah kriteria untuk
mengukur keberhasilan proses
pelaksanaan intruksional.
3. RUMUSAN MASALAH
Apakah pengertian dari Penilaian
Acuan Norma (PAN) dan Penilaian
Acuan Patokan (PAP)
Persamaan dan perbedaan PAN dan
PAP
Kekurangan dan kelebihan PAN dan
PAP
4. TUJUAN DAN MANFAAT
PENULISAN
Mengetahui teknik-teknik yang tepat
untuk memberikan pemeriksaan,
penskoran dan penilaian.
Mampu membandingkan teknik-teknik
yang ada dan menyesuaikannya dengan
situasi dan kondisi perkembangan
dunia pendidikan.
Mengetahui perbedaan, kelemahan dan
kelebihan dari tiap teknik.
Mengetahui langkah-langkah yang
harus dilakukan sebelum memperolah
dan meberikan nilai.
6. A. PENILAIAN ACUAN NORMA
Penilaian acuan norma (PAN)
merupakan pendekatan klasik,
karena tampilan pencapaian hasil
belajar siswa pada suatu tes
dibandingkan dengan penampilan
siswa lain yang mengikuti tes yang
sama.
7. A. PENILAIAN ACUAN NORMA
Berikut ini beberapa ciri dari Penilaian Acuan Normatif :
Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk menentukan status setiap
peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya. Artinya,
Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui
kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas,
sekolah, dan lain sebagainya.
Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat
relative. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan
atau kebutuhan pada waktu tersebut.
Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat
kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang
diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan peserta didik
(peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
Penilaian Acuan Normatif memiliki kecendrungan untuk menggunakan
rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai
dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan
yang serius.
Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan
penguasaan kelompok.
8. A. PENILAIAN ACUAN NORMA
Dalam kelas matematika, peserta tes terdiri dari 9 orang dengan
skor mentah 50, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 35, dan 30. Jika
menggunakan pendekatan penilaian acuan normal (PAN), maka
peserta tes yang mendapat skor tertinggi (50) akan mendapat
nilai tertinggi, misalnya 10. sedangkan mereka yang mendapat
skor di bawahnya akan mendapat nilai secara proporsional,
yaitu 9, 9, 8, 8, 8, 7, 7, 6. Nilai-nilai tersebut diperoleh secara
transpormasi sebagai berikut: Skor 50 dikonversi menjadi nilai
10 sebagai nilai tertinggi yang dicapai peserta tes, yang
diperoleh dengan cara:
50 x 10 = 10
50
45 x10 = 9,5
50
45 x 10 = 8
50
35 x 10 = 7
50
35 x10 = 6
9. B. PENILAIAN ACUAN PATOKAN
Penilaian acuan patokan (PAP)
biasanya disebut juga criterion
evaluation merupakan pengukuran
yang menggunakan acuan yang
berbeda. Dalam pengukuran ini
siswa dikomperasikan dengan
kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dalam tujuan
pembelajaran, bukan dengan
penampilan siswa yang lain.
10. B. PENILAIAN ACUAN PATOKAN
Sebagai contoh, seperti soal diatas
jika kita menggunakan PAP akan
seperti ini:
langkah pertama yang dilakukan
adalah menetapkan kriteria,
misalnya sebagai berikut:
12. Setelah kriteria ditetapkan, langkah
berikutnya adalah mengkonversi skor
mentah ke nilai. Untuk skor :
50 dikonversi menjadi nilai 6
45 dikonversi menjadi nilai 5
40 dikonversi menjadi nilai 5
35 dikonversi menjadi nilai 4
30 dikonversi menjadi nilai 4
Jika kita bandingkan masalah diatas,
maka masing-masing nilai akan
memiliki arti berbeda:
Skor Mentah, Nilai Berdasarkan
Pendekatan Normal dan Kriteria.
14. C. Persamaan dan Perbedaan Penilaian Acuan Norma
(PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan mempunyai beberapa
persamaan sebagai berikut:
Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan
evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan
tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional
khusus
Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai
subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur
mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir
pengambilan keputusan.
Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tentang siswa, kedua
pengukuran sama-sama memerlukan item-item yang disusun dalam satu
tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.
Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang
akan diukur.
Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes
karangan, tes penampilan atau keterampilan.
15. Perbedaan kedua penilaian adalah sebagai berikut:
Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah
besar perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk
setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya
mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas
dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku.
Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara
peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara
relatif. Penilaian acuan patokan menekankan penjelasan
tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat
dilakukan oleh setiap peserta tes.
Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir
tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya
membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit.
Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes
yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa
perduli dengan tingkat kesulitannya.
Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey.
17. A. KESIMPULAN
Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang mengacu kepada tujuan
instruksional atau untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik terhadap
perilaku yang terdapat dalam tujuan instruksional khusus tersebut. Penilaian
acuan norma adalah penilaian yang mengacu kepada norma untuk menentukan
kedudukan atau posisi seorang peserta didik di antara kelompoknya.
Persamaan penilaian acuan norma dan acuan patokan antara lain adalah keduanya
mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang diukur, disusun dari
sampel butir-butir tes yang relevan dan representatif, keduanya dinilai
kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitas dan digunakan ke dalam pendidikan
walaupun untuk maksud yang berbeda.
Adapun perbedaan dari kedua penilaian tersebut antara lain:
Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan
sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya mengukur
perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap
perilaku.
Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi
tingkat pencapaian belajar secara relatif. Penilaian acuan patokan menekankan
penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh
setiap peserta tes.
Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat
kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu
sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan
perilaku yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya.
18. B. SARAN
Dalam hal ini penulis mencoba
memberikan saran dari uraian di
atas :
Pendidik sebaiknya mengetahui
berbagai macam teknik dalam
pengolahan dan pengonversian hasil
evaluasi dengan memanfaatkan
metode penilaian acuan norma dan
acuan patokan.
Pendidik mampu menangani peserta
didiknya dalam proses