Peta proses bisnis level II instansi pemerintah di Provinsi Bengkulu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penyusunan proses bisnis secara terstruktur dan terintegrasi antar unit organisasi sesuai dengan RPJMD Provinsi Bengkulu. Proses bisnis utama yang diidentifikasi meliputi peningkatan perekonomian daerah dan pemenuhan infrastruktur wilayah.
Penyusunan Peta Proses Bisnis pada Instansi Pemerintah.pptxaliarahayu1
油
Pedoman Penyusunan Peta Proses Bisnis di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Peta Proses Bisnis adalah Adalah diagram yang menggambarkan hubungan kerja yang efektif & efesien antar unit organisasi untuk menghasilkan kinerja sesuai dengan tujuan pendirian organisasi agar menghasilkan keluaran yg bernilai tambah bagi pemangku kepentingan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penyusunan peta proses bisnis organisasi pemerintah untuk meningkatkan koordinasi antar unit, meningkatkan efisiensi pelaksanaan tugas, dan menyelaraskan kebijakan dengan proses bisnis sesuai peraturan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan peta proses bisnis instansi pemerintah. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang pentingnya penyelarasan antara mandat, desain organisasi, proses bisnis, struktur organisasi, analisis jabatan, uraian jabatan dan spesifikasi jabatan untuk menjaga efektivitas organisasi. Dokumen juga menjelaskan tahapan penyusunan peta proses bisnis dan contoh penerap
Dokumen tersebut membahas tentang reformasi birokrasi di Indonesia, termasuk definisi, dasar hukum, tujuan, tahapan pelaksanaan, dan langkah-langkah reformasi birokrasi."
Dokumen tersebut membahas mengenai penguatan peran APIP pemerintah daerah sebagai evaluator penilaian mandiri reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah daerah. Dokumen menjelaskan peran APIP dalam evaluasi reformasi birokrasi, strategi perubahan reformasi birokrasi daerah, serta rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan peran APIP sebagai evaluator.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP bertujuan untuk mendorong terciptanya good governance, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, serta meningkatkan kinerja instansi pemerintah berdasarkan umpan balik dari evaluasi kinerja. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip dan komponen-komponen SAKIP serta tujuan dari implementasi SAKIP di instansi pemer
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan penyusunan indikator kinerja di pemerintah provinsi Jawa Tengah tahun 2021 berdasarkan peraturan dan perundang-undangan terkait.
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...Dr. Zar Rdj
油
https://itjen.dephub.go.id/2019/12/11/bravo-kemenhub-lompatan-besar-zona-integritas-di-tahun-2019-dalam-mengakselerasi-implementasi-reformasi-birokrasi/
DYNAMIC GOVERNANCE 2025: Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan:
1. tidak ada korupsi;
2. tidak ada pelanggaran;
3. APBN dan APBD baik;
4. semua program selesai dengan baik
5. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;
6. komunikasi dengan publik baik;
7. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;
8. penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan;
9. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan)
ZONA INTEGRITAS adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan public
WILAYAH BEBAS dari KORUPSI (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria dalam manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang Laporan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang merupakan laporan tahunan pelaksanaan pemerintahan daerah berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Dokumen ini menjelaskan lingkup LPPD, tujuan LPPD, dan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja.
Dokumen tersebut membahas mengenai penguatan peran APIP pemerintah daerah sebagai evaluator penilaian mandiri reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah daerah. Dokumen menjelaskan peran APIP dalam evaluasi reformasi birokrasi, strategi perubahan reformasi birokrasi daerah, serta rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan peran APIP sebagai evaluator.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP bertujuan untuk mendorong terciptanya good governance, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, serta meningkatkan kinerja instansi pemerintah berdasarkan umpan balik dari evaluasi kinerja. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip dan komponen-komponen SAKIP serta tujuan dari implementasi SAKIP di instansi pemer
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan penyusunan indikator kinerja di pemerintah provinsi Jawa Tengah tahun 2021 berdasarkan peraturan dan perundang-undangan terkait.
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...Dr. Zar Rdj
油
https://itjen.dephub.go.id/2019/12/11/bravo-kemenhub-lompatan-besar-zona-integritas-di-tahun-2019-dalam-mengakselerasi-implementasi-reformasi-birokrasi/
DYNAMIC GOVERNANCE 2025: Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan:
1. tidak ada korupsi;
2. tidak ada pelanggaran;
3. APBN dan APBD baik;
4. semua program selesai dengan baik
5. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;
6. komunikasi dengan publik baik;
7. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;
8. penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan;
9. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan)
ZONA INTEGRITAS adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan public
WILAYAH BEBAS dari KORUPSI (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria dalam manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang Laporan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang merupakan laporan tahunan pelaksanaan pemerintahan daerah berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Dokumen ini menjelaskan lingkup LPPD, tujuan LPPD, dan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja.
Penulisan Tinjauan Pustaka untuk Penelitiannatta sanjaya
油
Penyusunan Probis Prov Bengkulu - 24 Maret 2022.pptx
1. 24 Maret 2022
Hijrah Apriyansyah
Analis Kebijakan Muda, Deputi Bidang
Kelembagaan dan Tata Laksana
Kementerian PANRB
PENYUSUNAN
Peta Proses Bisnis PERMENPANRB
Nomor 19 TAHUN 2018
PROVINSI BENGKULU
2. 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI ROAD MAP RB 2020-2024*
Hasil yang diharapkan
peningkatan kualitas layanan
pemerintah berbasis elektronik,
peningkatan penerapan tata
laksana berbasis elektronik, dan
terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
*PermenPANRB 25/2020
Organisasi
Tata Laksana
Deregulasi Kebijakan
SDM Aparatur
Pengawasan
Akuntabilitas
Pelayanan Publik
Manajemen Perubahan
2
Aspek Pemenuhan
Proses Bisnis dan SOP, dengan indikator:
1. Peta proses bisnis sudah dijabarkan ke
dalam prosedur operasional tetap
(SOP);
2. Telah dilakukan penjabaran peta lintas
fungsi (peta level n) ke dalam SOP;
3. Prosedur operasional tetap (SOP) telah
diterapkan
PermenPANRB 26/2020
3. 3
Proses Bisnis untuk menjaga Keselarasan, Konsistensi, dan
Efektivitas Penyusunan Organisasi
1. Adanya lompatan proses pada praktek yang dilakukan selama ini;
2. Tanpa melakukan pemetaan binis proses dan analisis jabatan terlebih dahulu, cenderung menghasilkan uraian jabatan yang
seragam;
3. Uraian jabatan yang seragam akan menyulitkan dalam mengidentifikasi indikator kinerja (KPI) secara spesifik dan terukur;
Mandat
Disain
Organisasi
Proses
Bisnis
Struktur
Organisasi
Analisa
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan
= Harmonis
Praktek
Terbaik
Mandat ? ?
Struktur
Organisasi
? Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan = ?
lompatan proses
lompatan proses
Kondisi Saat
Ini
Kesenjangan
7. 7
Pasal 7
(1) Pejabat Pemerintahan berkewajiban untuk
menyelenggarakan Administrasi Pemerintahan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan,
kebijakan pemerintahan, dan AUPB.
(2) Pejabat Pemerintahan memiliki kewajiban:
h. menyusun standar operasional prosedur
pembuatan Keputusan dan/atau Tindakan;
Pasal 49
(1) Pejabat Pemerintahan sesuai dengan kewenangannya
wajib menyusun dan melaksanakan pedoman umum
standar operasional prosedur pembuatan Keputusan.
BAB XII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 80
- Ringan
- Sedang
- Berat
UNDANG UNDANG NOMOR 30 TAHUN
2014 TENTANG ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
8. 8
Penjelasan Pasal 2 huruf g: Yang dimaksud
dengan asas tata kerja yang jelas adalah
pelaksanaan tugas dan fungsi
Perangkat Daerah dan unit kerja pada
Perangkat Daerah mempunyai
hubungan kerja yang jelas, baik vertikal
maupun horizontal
PP 18 TAHUN 2016 TENTANG
PERANGKAT DAERAH
9. 9
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 25 TAHUN 2020
TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2020-2024
Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) yang bertujuan untuk mewujudkan sistem pemerintahan
berbasis elektronik yang terpadu baik di instansi Pusat maupun Pemerintah
Daerah. Arsitektur SPBE Nasional akan digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan integrasi proses bisnis, data, infrastruktur, aplikasi dan
keamana SPBE untuk menghasilkan keterpaduan secara nasional.
10. 10
PERMENPANRB NOMOR 26 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN
EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH
11. APA ITU PROSES DAN PROBIS ?
11
Proses Bisnis
Serangkaian aktivitas atau tugas
yang saling terkait dan berhubungan
yang berurutan, dimana merubah
input menjadi output
Kumpulan aktivitas atau tugas yang terstruktur dan
terkait yang menghasilkan layanan atau produk
yang spesifik bagi satu atau beberapa penerima
hasil tertentu
12. DEFINISI PETA PROSES BISNIS
Adalah diagram yang
menggambarkan hubungan kerja
yang efektif & efesien antar unit
organisasi untuk menghasilkan
kinerja sesuai dengan tujuan
pendirian organisasi agar
menghasilkan keluaran yg bernilai
tambah bagi pemangku
kepentingan
12
13. PRINSIP PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS
13
Definitif
Peta probis harus memiliki
batasan, masukan, serta keluaran
yang jelas
Urutan
Peta probis harus terdiri atas
aktivitas yang berurutan sesuai
waktu dan ruang.
Sederhana Representatif
Mewakili seluruh aktivitas organisasi
dan digambarkan secara sederhana
Nilai Tambah
Transformasi yang terjadi dalam
proses harus meberikan nilali
tambah pada penerima.
Keterkaitan
Proses bisnis harus saling terkait
dalam struktur organisasi.
Fungsi silang
Proses mencakup hasil kerja sama
beberapa fungsi dalam satu
organisasi.
Pelanggan
Pelanggan akhir menerima hasil
dari proses niai tambah pada
penerima
Konsensus subyektif
Disepakati oleh seluruh unit
organisasi yang ada dalam ruang
lingkup instansi pemerintah.
14. Level ProsesBisnis
Rencana Road Map KeMenPanRB terkait Bisnis Proses secara Nasional untuk
Kementerian/Lembaga dibagi 4 level sbb:
Proses Bisnis antar Kementerian/Lembaga
yang bersifat lintas sektor dibawah KemenKo
Proses Bisnis antar UKE 1 dan/atau antar
UKE 2 dalam satu
Kementerian/Lembaga/Pemda
Proses Bisnis antar UKE 2 dalam satu
UKE 1 dalam satu K/L atau antar OPD
dalam satu Pemda
Level I Proses Bisnis yang menggambarkan hubungan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (dalam
bentuk RUU)
Level II
Level III
Level IV
15. Proses Bisnis Level IIIPadaK/L/D (Pemda)
to the horizontal, enterprise process organization with cross-functional drivers
16. Proses Bisnis Level IVPadaK/L/D (Perangkat Daerah)
to the horizontal, enterprise process organization with cross-functional drivers
18. Peta Proses
TAHAPAN PENYUSUNAN PETA PROBIS
PROSES INTI
Proses inti merupakan proses yang menciptakan aliran
nilai utama
a. Berperan langsung dalam memenuhi kebutuhan
pengguna eksternal dan internal instansi pemerintah
b. Berpengaruh langsung terhadap keberhasilan
instansi pemerintah dalam mencapai visi, misi, dan
strategi organisasi
c. Memberikan respon langsung terhadap permintaan
dan memenuhi kebutuhan pengguna
PROSES PENDUKUNG DAN MANAJEMEN
Proses pendukung adalah proses untuk mengelola
operasional dan manajemen dari suatu sistem dan
memastikan proses inti berjalan dengan baik.
a. Memenuhi kebutuhan pengguna internal
b. Memberikan dukungan atas aktivitas pada proses
inti
PROSES LAINNYA
Proses lainnya adalah proses yang tidak memiliki kaitan
langsung dengan proses inti namun menghasilkan nilai
manfaat bagi pemangku kepentingan eksternal. Proses
lainnya memiliki kriteria yang memungkinkan aktivitas pada
proses berjalan lebih optimal.
19. Jenis Gambar Peta Flowchart
Peta Relasi Peta Lintas Fungsi
Peta Subproses
20. 20
Peta Proses Bisnis
Merupakan peta proses bisnis yang memuat seluruh proses bisnis instansi pemerintah yang terdiri
dari proses utama, proses pendukung, dan proses manajemen
Peta Sub Proses Bisnis
Merupakan penjabaran lebih rinci dari peta proses yang menggambarkan peta proses bisnis yang
dilakukan oleh unit organisasi dan keterhubungan antara satu proses dengan proses lainnya
Peta Lintas Fungsi
Peta yang menggambarkan rangkaian kerja lintas unit/fungsi yang saling berhubungan dan
membentuk proses kerja
Peta Relasi
Peta yang menggambarkan dan menunjukkan siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam setiap
proses yang tergambarkan pada peta proses bisnis
SOP
Pengembangan Peta Lintas Fungsi sebagai dasar dalam penyusunan SOP Makro dan SOP Mikro
Alur Penggambaran Peta Proses Bisnis (Flowchart) Permenpanrb No 19 Tahun 2018
22. SASARAN STRATEGIS
K/L DAN PEMDA
STRUKTUR PROGRAM K/L/D dalam RENSTRA/RPJMD Sebagai BASIS
PENYUSUNAN BISNIS PROSES
PETA PROSES LV 0
PETA SUBPROSES LV 1 sd LV n
24. Menurunkan Per Misi
Cara Mengidentifikasi Proses Utama (Level 0) Sesuai RPJMD
Misi
1. Membangun Ekonomi dan Insraftruktur Secara Merata dan Berkeadilan Untuk Mewujudkan
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Inklusif;
2. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan dan
Bermanfaat yang Sebesar-Besarnya Bagi Kesejahteraan;
3. Memperkuat Kelembagaan Pemerintahan, Mewujudkan Birokrasi yang Bersih Efektif dan Profesional
Serta Transformasi Pelayanan Publik;
4. Membangun Sumber Daya Manusia Menjadi Berkualiras Berdaya Saing dan Berbudaya Serta Toleran
dan Religius;
5. Memperkuat Pemberdayaan dan Perlindungan dan Anak serta Kelompok Disabilitas Secara Terpadu
Visi
Bengkulu Maju, Sejahtera, dan Hebat
1
Menjabarkan Visi & Misi
3 Mengidentifikasi Proses Utama
2
4 Mengidentifikasi Sub Proses
Mengidentifikasi Peta
Relasi dan CFM 5
25. No Misi Tujuan Sasaran
IDENTIFIKASI
KALIMAT PROSES
JENIS PROSES
(Utama/Pendu
kung/Lainnya)
Identifikasi Kalimat
Sub Proses
KODE
PROSES
ORGANISASI
TERKAIT
1
Membangun
Ekonomi dan
Insfrastruktur
Secara
Merata dan
Berkeadilan
Untuk
Mewujudkan
Pertumbuhan
yang
Berkualitas
dan Inlusif
Meningkatknya
Perekonomian
Daerah
1. Meningkatkanya
Nilai Investasi
2. Meningkatnya
Pertumbuhan
Sektor Industri
dan Sektor
Perdagangan
Terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi Daerah
1. Peningkatan
Nilai Investasi
Daerah
2. Peningkatan
Pertumbuhan
Perekonomian
Daerah yang
Berkualitas dan
Inklusif
Proses Utama/
Pendukung
1. Pengembangan Iklim Penanaman Modal
2. Pengembangan Promosi Penanaman Modal
3. Peningkatan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal
4. Pengelolaan Data dan Sisten Informasi Penanaman
Modal
5. Peningkatan Perencanaan dan Pembangunan
Insdustri
6. Pengendalian Izin Usaha Industri
7. Pengelolaan Sistem Informasi Industri Nasional
8. Pelayanan Izin Usaha Simpan Pinjam
9. Pengawasan Pemeriksaan Koperasi
10. Pengembangan UMKM
PB-BKL 01 a. Kepala Daerah
b. Setda
c. Dinas PMPTSP
d. Inspektorat
e. Dinas
Perindag
f. Dinas UMKM
Meningkatknya
Pemenuhan
Infrastruktur
Wilayah
1. Meningkatnya
Pemenuhan
Infrastruktur
Strategis
2. Meningkatnya
Pemenuhan
Infrastruktur
Dasar
Peningkatan
Pemenuhan
Infrastruktur
Strategis dan
Infrastruktur Dasar
Proses Utama 1. Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2. Peningkatan Pengelolaan Pelayaran
3. Peningkatan Pengelolaan Perkeretaapian
4. Pengelolaan Sumber Daya Air
5. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum
6. Pengembangan Permukiman
7. Peningkatan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum
8. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Ketenagalistrikan
PB-BKL 02 a. Kepala Daerah
b. Setda
c. Bappeda
d. Bappenda
e. Inspektorat
f. Dinas
Perhubungan
g. Dinas PUPR
h. Dinas PKKP
i. Dinas ESDM
Meningkatnya
Kesejahteraan
Masyarakat yang
Merata
1. Menurunnya
Angka
Kemiskinan
2. Menunrunnya
Angka
Pengangguran
Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat Secara
Adil dan Merata
Proses 1. .
2. .
3. .
PB-BKL 03 a.
b.
c.
Tabel Instrumen Penentuan Proses
OPD penanggung
jawab dan stakeholders
terkait
Dilihat dari Program
Elaborasi kalimat
Misi, Tujuan, dan
Sasaran
Elaborasi kalimat
Misi, Tujuan, dan
Sasaran
26. No Misi Tujuan Sasaran
IDENTIFIKASI
KALIMAT PROSES
JENIS PROSES
(Utama/Pendu
kung/Lainnya)
KODE
PROSES
ORGANISASI
TERKAIT
2
Mewujudkan
Pengelolaan
Sumber Daya Alam
dan Lingkungan
Hidup yang
Berkelanjutan dan
Bermanfaat yang
Sebesar-Besarnya
Bagi Kesejahteraan;
Meningkatnya
Perekonomian
Daerah yang
Berkelanjutan
1. Meningkatnya Pertumbuhan
Sektor Unggulan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
2. Meningkatnya Kualitas
Lingkungan Hidup
Peningkatan Pengelolaan
SDA dan Pertumbuhan Sektor
Unggulan yang Berdaya Saing
Proses Utama PB-BKL 04 a.
Peningkatan Kualitas dan
Kebermanfaatan
Lingkungan Hidup yang
Berkelanjutan
Proses PB-BKL 05 a.
Tabel Instrumen Penentuan Proses
27. No Misi Tujuan Sasaran
IDENTIFIKASI
KALIMAT PROSES
JENIS PROSES
(Utama/Pendu
kung/Lainnya)
KODE
PROSES
ORGANISASI
TERKAIT
3
Memperkuat
Kelembagaan
Pemerintahan,
Mewujudkan
Birokrasi yang
Bersih, Efektif dan
Profesional Serta
Transformasi
Pelayanan Publik
Meningkatnya
Kualitas Layanan dan
Tata Kelola
Pemerintahan
Meningkatnya Akuntabilitas
Penyelenggaraan Pemerintahan
Peningkatan Akuntabilitas
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Proses
Utama/Pendukung
PB-BKL a.
Penguatan Tata Kelola
Birokrasi Pemerintahan
Proses
Utama/Pendukung
PB-BKL a
Peningkatan
Profesionalitas Pelayanan
Publik
Proses
Utama/Pendukung
PB-BKL a
Tabel Instrumen Penentuan Proses
28. No Misi Tujuan Sasaran
IDENTIFIKASI KALIMAT
PROSES
JENIS PROSES
(Utama/Pendu
kung/Lainnya)
KODE
PROSES
ORGANISASI TERKAIT
4
Membangun
Sumber Daya
Manusia
Menjadi
Berkualitas,
Berdaya Saing
dan Berbudaya
Serta Toleran
dan Religius
Meningkatnya Kualitas SDM 1. Meningkatnya Akses dan Kualitas
Pendidikan
2. Meningkatnya Derajat Kesehatan
Masyarakat
3. Meningkatnya Kesejahteraan
Masyarakat
Peningkatan Kualitas
SDM Berdaya Saing,
Berbudaya, dan
Religius
Proses Utama a.
5
Memperkuat
Pemberdayaan
dan
Perlindungan
Perempuan
dan Anak
Secara Terpadu
Meningkatnya Pemberdayaan
Perempuan Serta Perlindungan
Perempuan dan Anak
Meningkatnya Pemberdayaan
Perempuan Serta Perlindungan
Perempuan dan Anak
Penguatan
Pemberdayaan dan
Perlindungan Terhadap
Perempuan dan Anak
Secara Terpadu
Proses Utama a.
Tabel Instrumen Penentuan Proses
29. PB-BKL 07
Penguatan Pemberdayaan dan
Perlindungan Terhadap
Perempuan dan Anak Secara
Terpadu
PROSES INTI
PB-BKL 02
Peningkatan Pemenuhan
Infrastruktur Strategis dan
Infrastruktur Dasar
PB-BKL 03
Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Secara Adil dan
Merata
PB-BKL 12
Peningkatan Kepatuhan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
PB-BKL 08
Peningkatan Akuntabilitas
Penyelenggaraan
Pemerintahan
PB-BKL 11
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
PB-BKL 10
Perencanaan dan
penelitian
pembangunan
PROSES PENDUKUNG
PB-BKL 09
Penguatan Tata Kelola
Birokrasi Pemerintahan
Dukungan
teknis
manajerial,
teknis
pendikung,
dan
pengawasan
Masyarakat
Kebijakan/regulasi
Permintaan
informasi, konsultasi,
dan layanan
Dunia
Usaha
Permintaan
informasi, konsultasi,
dan layanan
Legislatif
Media
Permintaan
informasi, konsultasi,
dan layanan
Akademisi/
Profesional
hasil kajian,
konsultasi
Kebijakan/regulasi
Akuntabilitas/
Laporan
Layanan, perizinan dll
Layanan perizinan dll
Pemerintah
Masyarakat
Dunia
Usaha
Legislatif
Media
Akademisi/
Profesional
Layanan publikasi
Akuntabilitas/
Laporan
Bahan kebijakan
Eksekutif/
Pemerintah
PB-BKL 01
Peningkatan Pertumbuhan
Perekonomian Daerah yang
Berkualitas dan Inklusif
Rekomendasi Peta Proses Bisnis Provinsi Bengkulu
PB-BKL 04
Peningkatan Pengelolaan SDA
dan Pertumbuhan Sektor
Unggulan yang Berdaya Saing
PB-BKL 05
Peningkatan Kualitas dan
Kebermanfaatan Lingkungan
Hidup yang Berkelanjutan
PB-BKL 06
Peningkatan Kualitas SDM
Berdaya Saing, Berbudaya,
dan Religius
Diambil dari Visi, Misi,
Tujuan, dan Sasaran
dalam RPJMD
30. No Misi Tujuan Sasaran
IDENTIFIKASI
KALIMAT PROSES
JENIS PROSES
(Utama/Pendu
kung/Lainnya)
Identifikasi Kalimat
Sub Proses
KODE
PROSES
ORGANISASI
TERKAIT
1
Membangun
Ekonomi dan
Insfrastruktur
Secara
Merata dan
Berkeadilan
Untuk
Mewujudkan
Pertumbuhan
yang
Berkualitas
dan Inlusif
Meningkatknya
Perekonomian
Daerah
1. Meningkatkanya
Nilai Investasi
2. Meningkatnya
Pertumbuhan
Sektor Industri
dan Sektor
Perdagangan
Terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi Daerah
Peningkatan
Pertumbuhan
Perekonomian
Daerah yang
Berkualitas dan
Inklusif
Proses Utama/
Pendukung
1. Pengembangan Iklim Penanaman Modal
2. Pengembangan Promosi Penanaman Modal
3. Peningkatan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal
4. Pengelolaan Data dan Sisten Informasi Penanaman
Modal
5. Peningkatan Perencanaan dan Pembangunan
Insdustri
6. Pengendalian Izin Usaha Industri
7. Pengelolaan Sistem Informasi Industri Nasional
8. Pelayanan Izin Usaha Simpan Pinjam
9. Pengawasan Pemeriksaan Koperasi
10. Pengembangan UMKM
PB-BKL 01 a. Kepala Daerah
b. Setda
c. Dinas PMPTSP
d. Inspektorat
e. Dinas
Perindag
f. Dinas UMKM
Meningkatknya
Pemenuhan
Infrastruktur
Wilayah
1. Meningkatnya
Pemenuhan
Infrastruktur
Strategis
2. Meningkatnya
Pemenuhan
Infrastruktur
Dasar
Peningkatan
Pemenuhan
Infrastruktur
Strategis dan
Infrastruktur Dasar
Proses Utama 1. Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2. Peningkatan Pengelolaan Pelayaran
3. Peningkatan Pengelolaan Perkeretaapian
4. Pengelolaan Sumber Daya Air
5. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum
6. Pengembangan Permukiman
7. Peningkatan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum
8. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Ketenagalistrikan
PB-BKL 02 a. Kepala Daerah
b. Setda
c. Bappeda
d. Bappenda
e. Inspektorat
f. Dinas
Perhubungan
g. Dinas PUPR
h. Dinas PKKP
i. Dinas ESDM
Meningkatnya
Kesejahteraan
Masyarakat yang
Merata
1. Menurunnya
Angka
Kemiskinan
2. Menunrunnya
Angka
Pengangguran
Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat Secara
Adil dan Merata
Proses 1. .
2. .
3. .
PB-BKL 03 a.
b.
c.
Tabel Instrumen Penentuan Proses
OPD penanggung
jawab dan stakeholders
terkait
Dilihat dari Program
Elaborasi kalimat
Misi, Tujuan, dan
Sasaran
Elaborasi kalimat
Misi, Tujuan, dan
Sasaran
31. Contoh Identifikasi Peta Sub Proses Provinsi Bengkulu
PB-BKL 01
Peningkatan Pertumbuhan Perekonomian yang
Berkualitas dan Inklusif
Infrastruktur yang
menunjang layanan
kepada masyarakat
Disusun setelah teridentifikasi
melalui Peta Lintas Fungsi
Disusun setelah teridentifikasi
melalui Peta Lintas Fungsi
Pertumbuhan Ekonomi
Daerah
Dukungan
penganggaran yang
lebih tepat sasaran
Pengawasan dan
pengendalian
pelaksanaan kegiatan
Kualitas pelayanan
publik kepada
masyarakat
PB-BKL 01.01
Pengembangan Iklim
Penanaman Modal
PB-BKL 01.02
Pengembangan Promosi
Penanaman Modal
PB-BKL 01.03
Peningkatan Pengendalian
Pelaksanaan Penanaman
Modal
PB-BKL 01.04
Pengelolaan Data dan
Sisten Informasi
Penanaman Modal
PB-BKL 01.05
Peningkatan Perencanaan
dan Pembangunan
Insdustri
PB-BKL 01.06
Pengendalian Izin Usaha
Industri
PB-BKL 01.07
Pengelolaan Sistem
Informasi Industri Nasional
PB-BKL 01.08
Pelayanan Izin Usaha
Simpan Pinjam
PB-BKL 01.09
Pengawasan Pemeriksaan
Koperasi
PB-BKL 01.10
Pengembangan UMKM
PB-BKL 02
Peningkatan Pemenuhan
Infrastruktur Strategis dan
Infrastruktur Dasar
PB-BKL 11
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
PB-BKL 10
Perencanaan dan
penelitian
pembangunan
PB-BKL 03
Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Secara Adil dan
Merata
PB-BKL 08
Peningkatan Akuntabilitas
Penyelenggaraan
Pemerintahan
32. Contoh Identifikasi Peta Relasi Provinsi Bengkulu
PB-BKL 01
Peningkatan Pertumbuhan Perekonomian
yang Berkualitas dan Inklusif
Kepala Daerah
Bappeda
DPRD
Dinas PMPTSP
Bappenda
Inspektorat
Dinas UMKM
Dinas Perindag
Badan Pusat Statistik Sekolah
Infrastruktur yang
menunjang layanan
kepada masyarakat
Disusun setelah teridentifikasi
melalui Peta Lintas Fungsi
Dukungan
penganggaran yang
lebih tepat sasaran
Pengawasan dan
pengendalian
pelaksanaan kegiatan
PB-BKL 02
Peningkatan Pemenuhan
Infrastruktur Strategis dan
Infrastruktur Dasar
PB-BKL 10
Perencanaan dan
penelitian
pembangunan
PB-BKL 08
Peningkatan Akuntabilitas
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Disusun setelah teridentifikasi
melalui Peta Lintas Fungsi
Pertumbuhan Ekonomi
Daerah
Kualitas pelayanan
publik kepada
masyarakat
PB-BKL 11
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
PB-BKL 03
Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Secara Adil dan
Merata
33. Tulis nama unit organisasi yang terlibat.
Untuk posisi paling atas dimulai dengan
pihak yang berinteraksi langsung (baik
internal maupun eksternal)
Lanjutkan dengan unit organisasi lain
yang memiliki hubungan paling dekat
dengan pihak tersebut
identifikasi langkah kerja yang merupakan tanggung
jawab dari masing-masing pihak dalam unit organisasi
tuliskan pada peta nama proses/aktivitasnya dan
pemilik prosesnya dengan mengacu pada peta
hubungan (Relationship Map);
Diambil dari peta sub-proses
34. No
Sub
Proses
Output/
Outcome
OPD
Penanggung
jawab
Identifikasi Aktivitas PJ Aktivitas
1
Pengembang
an Promosi
Penanaman
Modal
Jumlah Minat
Investor
Dinas PMPTSP
1. Penyusunan rencana pengembangan promosi
penanaman modal (RP3M)
2. Verifikasi dan sinkronisasi RP3M
3. Pembahasan RP3M
4. Persetujuan RP3M
5. Penyusunan draft/konsep kebijakan RP3M
6. Penetapan kebijakan RP3M
7. Penganggaran pelaksanaan RP3M
8. Pelaksanaan Pengembangan Promosi Penanaman
Modal
9. Pengawasan pelaksanaan kegiatan dan anggaran
10.Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
11.Pendokumentasian jumlah minat investasi dari Investor
12.Publikasi angka jumlah minat Investor
1. Dinas PMPTSP
2. Bappeda
3. DinPMPTSP, Bappeda, Setda, Kepala
Daerah, DPRD
4. Kepala Daerah
5. Dinas PMPTSP
6. Kepala Daerah
7. Dinas PMPTSP
8. Dinas PMPTSP
9. Inspektorat
10.Dinas PMPTSP
11.Badan Pusat Statistik
12.Dinas PMTSP
Tabel Instrumen Penentuan Lintas Fungsi
35. Contoh Peta Lintas Fungsi PB.BKL.01.02 - CFM.01
Insepktorat
Setda
DPRD
Kepala
Daerah
Dinas
PMPTSP
Bappeda
PB-BKL.01.02. CFM 01 Pengembangan Promosi Penanaman Modal
pembahasan dan
verifikasi RP3M
Pembahasan
RRP3M
Penetapan
kebijakan RP3M
Penyusunan rencana
pengembangan
promosi penanaman
modal
Penyusunan draft
kebijakan RP3M
Tidak
Penganggaran
pelaksanaan
RP3M
Pendokumentasian
jumlah minat investasi
dari Investor
Ya
Tidak
Persetujuan
RP3M
Tidak
Ya
BPS
Pengawasan
pelaksanaan kegiatan
dan anggaran
Pelaksanaan
program promosi
penanaman
modal
Publikasi angka
jumlah minat
Investor
#24: TAHAP 1 (renstra, LK, tusi)
ada 3 (tiga) prinsip yang perlu
diperhatikan yaitu:
a. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan kegiatan bukan berdasarkan
unit organisasi.
b. Pengelompokan didasarkan pada seluruh kegiatan/aktivitas/proses kerja
yang dilakukan di dalam instansi pemerintah.
c. Pengelompokan dilakukan secara sederhana dan mudah
diimplementasikan.