Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan geometri jalan raya dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lalu lintas, topografi, kapasitas, keamanan, dan analisis biaya-manfaat.
2) Standar perencanaan geometri jalan raya mencakup ketentuan dasar, jarak pandang, dan penampang melintang jalan.
3) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan
Dokumen tersebut membahas perencanaan geometrik jalan, termasuk klasifikasi jalan, volume lalu lintas, kendaraan rencana, kecepatan rencana, kelas jalan, dan unsur-unsur perencanaan geometrik seperti trase jalan, potongan memanjang dan melintang. Tujuannya adalah merencanakan geometri dan struktur jalan yang ekonomis dan menghasilkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan lalu lintas.
Laporan rancangan perkerasan jalan raya i ,dimana merencanakan jalan yang hemat biaya antara 3 trase yang telah dibuata dipeta topografi dengan skala 1;2000
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Djunaidi Syalat
油
Proposal ini membahas rencana perubahan geometri jalan Subaim-Buli di Kabupaten Halmahera Timur menjadi jalan arteri luar kota tipe pegunungan. Rencana ini mencakup perubahan geometri jalan, perencanaan tebal perkerasan lentur, dan dimensi saluran tepi jalan.
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
油
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar gambar konstruksi bangunan jalan dan jembatan. Mencakup definisi jalan raya, bagian-bagian jalan seperti lebar jalur, bahu, dan drainase. Jenis-jenis perkerasan jalan serta istilah yang terkait dengan perencanaan jalan seperti ruang jalan, jalur lalu lintas, dan bahu jalan."
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Panduan ini membahas tentang penempatan berbagai fasilitas perlengkapan jalan seperti marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas, dan fasilitas penerangan jalan. Dokumen ini memberikan definisi istilah terkait dan menjelaskan tipe, fungsi, dan cara penempatan yang benar dari berbagai fasilitas perlengkapan jalan.
Tugas perencanaan struktur geometri jalanMuhammad Ali
油
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan geometri jalan perkotaan. Terdapat ketentuan umum dan teknis mengenai klasifikasi jalan, penentuan jumlah lajur, kecepatan rencana, kendaraan rencana, bagian-bagian jalan seperti damaja dan dawasja, potongan melintang, jalur lalu lintas, lajur, kemiringan melintang, bahu jalan, jalur lambat, separator jalan, median jalan, dan jalur hijau.
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017Aji Aulia
油
[RINGKASAN]
Makalah ini membahas perencanaan volume lalu lintas untuk geometri dan perkerasan jalan. Istilah overloading memiliki dua arti yaitu muatan sumbu kendaraan melebihi batas atau kerusakan jalan lebih cepat dari perkiraan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu mengukur volume dan muatan lalu lintas sebagai dasar perencanaan.
Sistem transportasi terdiri dari beberapa komponen utama yaitu fasilitas terminal, alat transportasi, sistem pemeliharaan, dan sistem manajemen yang saling terkait untuk memindahkan orang dan barang dari asal ke tujuan dengan aman, nyaman, dan efisien melalui jaringan jalan, udara, dan air.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi jalan dan jembatan, termasuk klasifikasi jalan berdasarkan fungsi, kelas, medan, dan wewenang pembinaannya. Jenis-jenis jalan yang dijelaskan antara lain jalan arteri, kolektor, dan lokal. Dibahas pula bagian-bagian jalan dan persyaratan minimum untuk setiap klasifikasi jalan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan geometrik jalan, termasuk klasifikasi jalan, volume lalu lintas, kendaraan rencana, kecepatan rencana, kelas jalan, dan unsur-unsur perencanaan geometrik seperti trase jalan, potongan memanjang dan melintang. Tujuannya adalah merencanakan geometri dan struktur jalan yang ekonomis dan menghasilkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan lalu lintas.
Laporan rancangan perkerasan jalan raya i ,dimana merencanakan jalan yang hemat biaya antara 3 trase yang telah dibuata dipeta topografi dengan skala 1;2000
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Djunaidi Syalat
油
Proposal ini membahas rencana perubahan geometri jalan Subaim-Buli di Kabupaten Halmahera Timur menjadi jalan arteri luar kota tipe pegunungan. Rencana ini mencakup perubahan geometri jalan, perencanaan tebal perkerasan lentur, dan dimensi saluran tepi jalan.
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
油
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar gambar konstruksi bangunan jalan dan jembatan. Mencakup definisi jalan raya, bagian-bagian jalan seperti lebar jalur, bahu, dan drainase. Jenis-jenis perkerasan jalan serta istilah yang terkait dengan perencanaan jalan seperti ruang jalan, jalur lalu lintas, dan bahu jalan."
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Panduan ini membahas tentang penempatan berbagai fasilitas perlengkapan jalan seperti marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas, dan fasilitas penerangan jalan. Dokumen ini memberikan definisi istilah terkait dan menjelaskan tipe, fungsi, dan cara penempatan yang benar dari berbagai fasilitas perlengkapan jalan.
Tugas perencanaan struktur geometri jalanMuhammad Ali
油
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan geometri jalan perkotaan. Terdapat ketentuan umum dan teknis mengenai klasifikasi jalan, penentuan jumlah lajur, kecepatan rencana, kendaraan rencana, bagian-bagian jalan seperti damaja dan dawasja, potongan melintang, jalur lalu lintas, lajur, kemiringan melintang, bahu jalan, jalur lambat, separator jalan, median jalan, dan jalur hijau.
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017Aji Aulia
油
[RINGKASAN]
Makalah ini membahas perencanaan volume lalu lintas untuk geometri dan perkerasan jalan. Istilah overloading memiliki dua arti yaitu muatan sumbu kendaraan melebihi batas atau kerusakan jalan lebih cepat dari perkiraan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu mengukur volume dan muatan lalu lintas sebagai dasar perencanaan.
Sistem transportasi terdiri dari beberapa komponen utama yaitu fasilitas terminal, alat transportasi, sistem pemeliharaan, dan sistem manajemen yang saling terkait untuk memindahkan orang dan barang dari asal ke tujuan dengan aman, nyaman, dan efisien melalui jaringan jalan, udara, dan air.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi jalan dan jembatan, termasuk klasifikasi jalan berdasarkan fungsi, kelas, medan, dan wewenang pembinaannya. Jenis-jenis jalan yang dijelaskan antara lain jalan arteri, kolektor, dan lokal. Dibahas pula bagian-bagian jalan dan persyaratan minimum untuk setiap klasifikasi jalan.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi jalan dan jembatan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang klasifikasi jalan berdasarkan fungsi, kelas, medan, dan wewenang pemerintah. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagian-bagian dari jalan dan definisi dari jalan itu sendiri.
Teks tersebut membahas karakteristik komponen lalu lintas seperti sarana, pemakai jalan, dan prasarana. Ia menjelaskan dimensi dan kategori berbagai jenis kendaraan, karakteristik pemakai jalan, serta klasifikasi dan fungsi jalan seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal.
Jalan terdiri atas jalan umum dan khusus. Jalan umum dikelompokkan berdasarkan sistem, fungsi, status dan kelas. Penampang melintang jalan menunjukkan bagian-bagian jalan seperti jalur lalu lintas, bahu jalan, trotoar, dan median. Perencanaan geometrik jalan mencakup unsur-unsur seperti alinyemen horizontal, alinyemen vertikal, dan penampang melintang.
Dokumen tersebut membahas tentang hirarki sistem jaringan jalan di Indonesia menurut peraturan pemerintah dan undang-undang, termasuk klasifikasi jalan menurut sistem, fungsi, status dan kelas."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan transportasi dan sistem jaringan jalan. Ia menjelaskan tentang pengelompokan sistem jaringan jalan berdasarkan status, fungsi, dan kelasnya. Dokumen juga menjelaskan tentang sistem hirarki jalan menurut fungsinya seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal baik untuk sistem primer maupun sekunder. Selanjutnya dijelaskan tentang persyaratan teknis dari m
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas peraturan perundang-undangan tentang jalan di Indonesia, yaitu UU Jalan Nomor 38 Tahun 2004 dan PP Nomor 34 Tahun 2006. Dokumen menjelaskan pengertian jalan, pengelompokan jalan berdasarkan sistem jaringan, fungsi, status, dan kelas, serta spesifikasi prasarana jalan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis jalan dan bagian-bagiannya, termasuk pengertian jalan, jenis-jenis jalan berdasarkan sistem jaringan, hak penggunaan, ruas jalan, dan kelas prasarana. Bagian-bagian penting jalan yang dijelaskan adalah jalur lalu lintas, lajur, bahu jalan, talud, drainase, median, trotoar, dan badan jalan. Bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan se
"Balok Analisis Struktur Metode Matriks, Menghitung Gaya Dalam dan Momen pada Titik A,B,C,D,E dan F dengan cara Matriks. Menghitung Gaya Dalam dan Momen pada Titik A,B,C,D dan E dengan cara Matriks. Menghitung dan Menggambar Bidang M, Q, dan N dengan Metode Matriks Kekakuan dan Engilab Beam 2D 2014 Lite serta SAP 2000 v.14"
Dokumen tersebut merupakan proposal untuk membuka usaha butik bernama ZARA di Pangkalan Bun. Usaha ini didirikan oleh beberapa anak muda yang memiliki minat dalam bidang fashion untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk fashion yang up to date. Usaha ini berlokasi di jalan strategis untuk menjangkau pelanggan potensial yaitu pemuda-pemudi penggemar fashion.
Dokumen tersebut membahas tentang alat berat dozer yang digunakan dalam proyek konstruksi. Dozer merupakan traktor yang dilengkapi dengan pisau di bagian depannya untuk mendorong atau memotong material. Jenis pekerjaan yang menggunakan dozer antara lain membuka lahan, membuat jalan, memindahkan material, dan menyebarkannya.
Pengangkutan material dapat dibagi menjadi pengangkutan horisontal dan vertikal. Truk dan kereta api digunakan untuk pengangkutan horisontal jarak jauh, sementara crane digunakan untuk pengangkutan vertikal jarak pendek. Berbagai alat pengangkut seperti truk, crane, dan belt conveyor digunakan untuk memindahkan material sesuai dengan jarak dan arah yang dibutuhkan.
Perancangan geometrik jalan-Kendaraan dilihat dari Aspek Pertumbuhan Perekon...Okitanawa Everrobert
油
Dokumen tersebut membahas hubungan antara kendaraan dan perekonomian suatu daerah. Kendaraan yang awalnya merupakan kebutuhan sekunder dapat berubah menjadi kebutuhan primer karena faktor-faktor seperti ketersediaan transportasi umum yang tidak memadai. Transportasi yang baik sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan ketersediaan barang, menstabilkan harga, menurunkan biaya, dan mendorong sp
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kendaraan yang dibagi menjadi kendaraan bermotor dan tidak bermotor. Kendaraan bermotor dijalankan menggunakan mesin seperti mobil, sepeda motor, truk, dan bus. Sedangkan kendaraan tidak bermotor dioperasikan menggunakan tenaga manusia atau hewan seperti sepeda, becak, delman, dan gerobak. Dokumen juga menjelaskan kendaraan rencana dan Satuan Mobil Penumpang (SMP)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
2. JALAN
Jalan adalah prasarana transportasi
darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan
lori, dan jalan kabel.
3. UNDANG-UNDANG TENTANG JALAN
UU RI NO. 13 TAHUN 1980 TENTANG
JALAN
JALAN SEBAGAI SALAH SATU PRASARANA
PERHUBUNGAN PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN
UNSUR PENTING DALAM USAHA PENGEMBANGAN
KEHIDUPAN BANGSA DAN PEMBINAAN KESATUAN
DAN PERATURAN BANGSA UNTUK MENCAPAI
TUJUAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA
SEPERTI TERMAKTUB DI DALAM PEMBUKAAN
UUD 1945.
JALAN MEMPUNYAI PERANAN YANG PENTING
TERUTAMA YANG MENYANGKUT PERWUJUDAN
PERKEMBANGAN ANTAR DAERAH YANG
SEIMBANG DAN PEMERATAAN HASIL
4. PENGELOMPOKAN JALAN
JALAN dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
Jalan
Umum
jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas
umum
Jalan
Khusus
jalan yang di bangun oleh instasi, badan
usaha. perseorangan, atau kelompok
masyarakat untuk kepentingan pribadi
6. Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan
jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan
primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang
terjalin dalam hubungan hierarki.
Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu
pada rencana tata ruang wilayah dan dengan
memperhatikan keterhubungan antar kawasan
dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan
pedesaan. Jalan tol adalah jalan umum yang
merupakan bagian sistem jaringan jalan dan
sebagai jalan nasional yang penggunanya
diwajibkan membayar tol.
7. Sistem Jaringan Jalan Primer
Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan
rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang
dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di
tingkat nasional, dengan menghubungkan semua
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat
kegiatan sebagai berikut:
menghubungkan secara menerus pusat kegiatan
nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan
lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan
menghubungkan antar pusat kegiatan nasional.
8. Sistem Jaringan Jalan Sekunder
Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pelayanan
distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam
kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus
kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder
kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan
seterusnya sampai ke persil.
9. JALAN ARTERI
Jalan yang melayani angkutan utama dengan
ciri-ciri perjalanan jarak jauh,
kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara efisien
JALAN KOLEKTOR
Jalan yang melayani angkutan
pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri
perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan
masuk dibatasi,
10. JALAN LOKAL
Jalan yang melayani angkutan setempat
dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat,
kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah
jalan masuk tidak dibatasi
JALAN LINGKUNGAN
jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan
jarak dekat,
kecepatan rata-rata rendah
11. Jalan bebas hambatan
Rumah/ terminal/ kantor
Jalan lokal
Jalan kolektor
Jalan Akses
Jalan Arteri
12. Jalan Nasional
Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan
kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan antar ibukota provinsi, dan
jalan strategis nasional, serta jalan tol.
Jalan Provinsi
Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam
sistem jaringan primer yang menghubungkan
ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota,
atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan
strategis provinsi.
13. JALAN UMUM menurut STATUS
Jalan Kabupaten
Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam
sistem jaringan jalan primer yang tidak
termasuk dalam jalan nasional dan jalan
provinsi, yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota kecamatan,
antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten
dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat
kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem
jaringan jalan sekunder dalam wilayah
kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
14. JALAN UMUM menurut STATUS
Jalan Kota
Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan
sekunder yang menghubungkan antarpusat
pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
pelayanan dengan persil, menghubungkan antara
persil, serta menghubungkan antarpusat
permukiman yang berada di dalam kota
Jalan Desa
Jalan desa merupakan jalan umum yang
menghubungkan kawasan dan/atau
antarpermukiman di dalam desa, serta jalan
lingkungan.
16. JALAN UMUM menurut KELAS
Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi
penyediaan prasarana jalan dikelompokkan atas jalan
bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang, dan jalan kecil.
Menurut berat kendaraan yang Iewat, jalan raya terdiri
atas:
1. Jalan Kelas I 4. Jalan Kelas IIC
2. Jalan Kelas IIA 5. Jalan Kelas III
3. Jalan Kelas IIB
Tebal perkerasan jalan itu ditentukan sesuai dengan kelas
jalan.
Makin berat kendaraan-kendaraan yang melalui suatu
jalan, makin berat pula syarat-syarat yang ditentukan
untuk pembuatan jalan tersebut.
17. JALAN UMUM menurut KELAS
Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan
kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas,
dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) dalam
satuan ton.
Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta
kaitannya dengan kasifikasi menurut fungsi jalan dapat
dilihat dalam Tabel (Pasal 11, PP. No.43/1993).
FUNGSI KELAS MST (Ton )
ARTERI
I
II
III A
>10
10
8
KOLEKTOR
III A
III B 8
19. Bagian-Bagian Jalan
DAMAJA
(Daerah Manfaat Jalan)
DAMIJA
(Daerah Milik Jalan)
DAWASJA
(Daerah Pengawasan Jalan)
20. Daerah manfaat jalan (DAMAJA)
1) lebar antara batas ambang pengaman
konstruksi jalan di kedua sisi jalan,
2) tinggi 5 meter di atas permukaan perkerasan
pada sumbu jalan, dan
3) kedalaman ruang bebas 1,5 meter di bawah
muka jalan.
Daerah milik jalan (DAMIJA)
Damija dibatasi oleh lebar yang sama dengan
Damaja ditambah ambang pengaman konstruksi
jalan dengan tinggi 5 meter dan kedalaman 1.5
meter
21. . Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA)
Ruang Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja)
adalah ruang sepanjang jalan di luar Damaja yang
dibatasi oleh tinggi dan lebar tertentu, diukur dari
sumbu jalan
a) jalan Arteri minimum 20 meter,
b) jalan Kolektor minimum 15 meter,
c) jalan Lokal minimum 10 meter.
Untuk keselamatan pemakai jalan, Dawasja di
daerah tikungan ditentukan oleh jarak pandang
bebas
Editor's Notes
#17: Jalan Kelas I
Jalan Kelas IIA
Jalan Kelas IIB
Jalan Kelas IIC