Manajemen kinerja merupakan proses sistematis yang melibatkan karyawan dalam meningkatkan efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan dan misi. Proses ini mencakup perencanaan, pengukuran, umpan balik, dan evaluasi kinerja secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Unsur kunci dari manajemen kinerja meliputi kejelasan peran, kompetensi, lingkungan kerja, nilai-nil
Dokumen tersebut membahas tentang talent management di perusahaan McDonald. Ia menjelaskan definisi talent management, tujuannya, dan sistem yang diterapkan McDonald untuk mengelola talenta karyawannya. McDonald melakukan evolusi sistem manajemen bakatnya berdasarkan 5 inisiatif utama yaitu meredesain sistem penilaian kinerja, memperkenalkan proses review bakat, mengembangkan program percepatan, mendirikan lembaga kepemimpinan, dan merancang program pengemb
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar motivasi dan kepemimpinan dalam organisasi. Terdapat penjelasan mengenai berbagai teori motivasi seperti teori Maslow, Herzberg, dan expectancy theory serta pendekatan-pendekatan motivasi seperti pendekatan kebutuhan, keseimbangan, penguatan, dan penyusunan tujuan. Dokumen juga membahas konsep kepemimpinan dan berbagai teori terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Ia menjelaskan perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, langkah-langkah pelaksanaan pelatihan, metode pelatihan, prinsip-prinsip pelatihan, dan manfaat pengembangan sumber daya manusia.
Dokumen tersebut membahas lima tahapan kunci untuk membangun proses perubahan yang efektif, yaitu memotivasi perubahan, menciptakan visi perubahan, membangun dukungan politik, mengelola transisi, dan memelihara momentum perubahan."
Dokumen tersebut membahas skema kerja dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), meliputi analisis strategi perusahaan, analisis jabatan, kebutuhan SDM, ketersediaan SDM, dan kesesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan untuk menentukan kebutuhan rekrutmen.
Dokumen pertama memberikan spesifikasi pekerjaan untuk posisi Kepala Bagian Komputer di Divisi Administrasi perusahaan yang berlokasi di Palembang. Pekerjaan ini membutuhkan pendidikan akademi komputer, pengalaman 3 tahun di bidang komputer, serta kesehatan dan kemampuan mental yang baik.
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kebutuhan pelatihan (training needs analysis) yang meliputi identifikasi masalah, kebutuhan pelatihan, standar kinerja, peserta pelatihan, kriteria pelatihan, biaya pelatihan, dan manfaat pelatihan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar human capital management. Ia menjelaskan pergeseran paradigma dalam memandang sumber daya manusia dari sebagai faktor produksi menjadi aset strategis organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip dasar manajemen SDM serta pergeseran teori dan praktiknya dari manajemen personalia hingga human capital management saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kinerja karyawan, mulai dari proses identifikasi, pengukuran, evaluasi, peningkatan, dan penghargaan atas kinerja karyawan. Sistem manajemen kinerja harus menyediakan umpan balik kinerja, menjelaskan ekspektasi organisasi, serta mengidentifikasi kebutuhan pengembangan. Dokumen ini juga membahas berbagai metode penilaian kinerja seperti skala grafis dan checklist
Dokumen tersebut merupakan sampel materi pelatihan mengenai keterampilan kepemimpinan yang efektif. Materi pelatihan tersebut meliputi unsur-unsur kepemimpinan kinerja tinggi seperti pencipta visi, pembangun tim, dan pemberi motivasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat dan biaya pelatihan serta profil fasilitator.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) membahas konsep, pergeseran istilah, aktivitas, peran, dan kompetensi manajer SDM. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pengelolaan SDM yang strategis untuk daya saing organisasi melalui proses rekruitmen, pelatihan, dan pengembangan pegawai.
Manpower planning menggambarkan pendekatan rasional dalam upaya forecasting apakah ada ketidak sesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat.
Tim membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Anggota tim harus memahami peran masing-masing dan berkomitmen pada hasil kolektif. Kepemimpinan yang efektif dapat mencegah disfungsi tim seperti takut konflik, kurangnya akuntabilitas, atau mengabaikan hasil.
Motivasi adalah dorongan atau daya penggerak yang mendorong seseorang untuk bertindak dan berperilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan. Motivasi terdiri dari motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri individu dan motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar. Teori-teori motivasi antara lain teori isi (content theories), teori proses (process theories), dan teori keadilan (equity theory) yang menjelaskan pentingnya keadilan dalam me
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang menentukan kepribadian seseorang dan model-model kepribadian seperti Myers-Briggs Type Indicator serta sifat-sifat utama dalam model Lima Besar. Juga dibahas bagaimana sifat-sifat kepribadian dapat memprediksi perilaku di tempat kerja serta nilai-nilai kerja dan kultur organisasi.
Bagi yang Membutuhkan Materi ini atau Jasa Pelatihan Managemen SDM, bisa menghubungi : HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline Service 0878-7063-5053 (Fast Response). Terimakasih.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kinerja pada program studi Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia mendefinisikan manajemen kinerja, tujuannya, prosesnya, dan implementasinya secara singkat.
Dokumen pertama memberikan spesifikasi pekerjaan untuk posisi Kepala Bagian Komputer di Divisi Administrasi perusahaan yang berlokasi di Palembang. Pekerjaan ini membutuhkan pendidikan akademi komputer, pengalaman 3 tahun di bidang komputer, serta kesehatan dan kemampuan mental yang baik.
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kebutuhan pelatihan (training needs analysis) yang meliputi identifikasi masalah, kebutuhan pelatihan, standar kinerja, peserta pelatihan, kriteria pelatihan, biaya pelatihan, dan manfaat pelatihan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar human capital management. Ia menjelaskan pergeseran paradigma dalam memandang sumber daya manusia dari sebagai faktor produksi menjadi aset strategis organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip dasar manajemen SDM serta pergeseran teori dan praktiknya dari manajemen personalia hingga human capital management saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kinerja karyawan, mulai dari proses identifikasi, pengukuran, evaluasi, peningkatan, dan penghargaan atas kinerja karyawan. Sistem manajemen kinerja harus menyediakan umpan balik kinerja, menjelaskan ekspektasi organisasi, serta mengidentifikasi kebutuhan pengembangan. Dokumen ini juga membahas berbagai metode penilaian kinerja seperti skala grafis dan checklist
Dokumen tersebut merupakan sampel materi pelatihan mengenai keterampilan kepemimpinan yang efektif. Materi pelatihan tersebut meliputi unsur-unsur kepemimpinan kinerja tinggi seperti pencipta visi, pembangun tim, dan pemberi motivasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat dan biaya pelatihan serta profil fasilitator.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) membahas konsep, pergeseran istilah, aktivitas, peran, dan kompetensi manajer SDM. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pengelolaan SDM yang strategis untuk daya saing organisasi melalui proses rekruitmen, pelatihan, dan pengembangan pegawai.
Manpower planning menggambarkan pendekatan rasional dalam upaya forecasting apakah ada ketidak sesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat.
Tim membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Anggota tim harus memahami peran masing-masing dan berkomitmen pada hasil kolektif. Kepemimpinan yang efektif dapat mencegah disfungsi tim seperti takut konflik, kurangnya akuntabilitas, atau mengabaikan hasil.
Motivasi adalah dorongan atau daya penggerak yang mendorong seseorang untuk bertindak dan berperilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan. Motivasi terdiri dari motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri individu dan motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar. Teori-teori motivasi antara lain teori isi (content theories), teori proses (process theories), dan teori keadilan (equity theory) yang menjelaskan pentingnya keadilan dalam me
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang menentukan kepribadian seseorang dan model-model kepribadian seperti Myers-Briggs Type Indicator serta sifat-sifat utama dalam model Lima Besar. Juga dibahas bagaimana sifat-sifat kepribadian dapat memprediksi perilaku di tempat kerja serta nilai-nilai kerja dan kultur organisasi.
Bagi yang Membutuhkan Materi ini atau Jasa Pelatihan Managemen SDM, bisa menghubungi : HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline Service 0878-7063-5053 (Fast Response). Terimakasih.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kinerja pada program studi Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia mendefinisikan manajemen kinerja, tujuannya, prosesnya, dan implementasinya secara singkat.
This document discusses a performance management seminar held at the Grand Menteng Hotel in Jakarta from November 10-12, 2008. The seminar covered concepts and definitions of performance management, including performance planning and target setting, monitoring, appraisal, and rewarding or punishing employees based on their performance.
Balanced Scorecard adalah metode untuk menerjemahkan visi dan strategi perusahaan menjadi sasaran dan kegiatan operasional dengan mengintegrasikan empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. KPI digunakan untuk mengukur pencapaian strategi perusahaan dari tingkat korporasi hingga individu. Penyusunan KPI harus memenuhi kriteria SMART yaitu spesifik, terukur, dap
Dokumen ini membahas sistem manajemen kinerja PT Duta Sugar International tahun 2009, termasuk visi dan misi perusahaan, pengertian kinerja individu dan perusahaan, siklus manajemen kinerja, dan proses penilaian kinerja karyawan secara berkala untuk menentukan imbalan.
Manajemen kinerja merupakan proses mengukur dan memberikan umpan balik kinerja karyawan untuk meningkatkan kinerja sesuai tujuan organisasi. Proses ini terdiri dari pendefinisian kinerja, pengukuran kinerja melalui penilaian kinerja, dan pemberian umpan balik. Tujuan manajemen kinerja antara lain mengelola kinerja individu, penentuan kompensasi, dan pengembangan karyawan.
Penilaian kinerja (performance appraisal), juga disebut tinjauan kinerja, evaluasi kinerja, atau penilaian karyawan, adalah upaya menilai prestasi dengan tujuan meningkatkan produktivitas karyawan maupun perusahaan.
Penerapan Sistem Manajemen Kinerja PT. Trikata Esa Karsa (TALKinc)Irviene Maretha
油
Berikut adalah presentasi mengenai penerapan sistem manajemen kinerja di PT. Trikata Esa Karsa. Presentasi ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Praktik Kerja Lapangan.
Dibuat oleh Irviene Maretha dari Universitas Paramadina
Sistem pengukuran kinerja perusahaan harus mencakup ukuran keuangan dan non-keuangan, serta internal dan eksternal untuk mendukung implementasi strategi perusahaan. Balance scorecard yang menggunakan empat perspektif diharapkan dapat mengukur kinerja secara seimbang, namun perlu dievaluasi pelaksanaannya agar tetap sesuai dengan perkembangan strategi dan lingkungan bisnis.
This document discusses the importance of performance management and development systems for organizations. It outlines key objectives of performance management like human resource planning, personnel decisions, and employee feedback and development. Effective systems separate evaluation from development, specify job-related criteria, use multiple ratings, and provide ongoing feedback. New approaches include team and 360-degree appraisals and competency-based systems. Technology now allows for computer monitoring and online evaluations. Strategic performance management aligns systems with organizational lifecycles, strategies, and competitive environments.
The document outlines a plan to capture quality defects from customer feedback by using a criteria questionnaire. It will follow up on any improvements and review process audits by implementing the questionnaire as a checking criteria. Defects will be analyzed using Pareto charts to identify root causes, with key performance indicators linked to the quality management process audit layers.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar manajemen kinerja dan penilaian kinerja, termasuk definisi, tujuan, teknik penilaian kinerja, dan masalah yang mungkin muncul dalam proses penilaian kinerja beserta panduan untuk menghadapinya. Dibahas pula berbagai metode penilaian kinerja seperti graphic rating scale, forced distribution method, dan computerized performance appraisal.
This document discusses key performance indicators (KPIs) and how to identify, measure, and monitor them. It provides the following information:
- KPIs are used to understand how local goals align with overall objectives and to measure key elements of processes. They are part of policy deployment.
- KPIs can be used at the local level to monitor outputs and goals, as part of understanding customer needs, and to align with business objectives.
- When choosing KPIs, considerations include existing metrics, how customers define quality, and whether changes would impact customers. Metrics should be important, easy to measure, and enable appropriate actions.
Makalah ini membahas penilaian kinerja, termasuk pengertian, tujuan, dan berbagai metode penilaian kinerja seperti skala penilaian grafis, ranking, distribusi paksa, essay, kejadian kritis, skala penilaian berorientasi perilaku, dan pengukuran kinerja utama. Metode penilaian ideal melibatkan penilaian diri dan umpan balik dari berbagai pihak seperti atasan, rekan kerja, dan bawahan. "[
Proses manajemen kinerja merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berurutan agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Beberapa model manajemen kinerja antara lain model Deming, Torrington dan Hall, Costello, serta model Blanchard dan Ridge yang menjelaskan proses manajemen kinerja meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, serta review atau peninjauan.
Manajemen kinerja merupakan proses pengelolaan sumber daya yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui komunikasi dan pendekatan strategis untuk mencapai tujuan organisasi. Terdapat berbagai model manajemen kinerja seperti model Deming, Torrington dan Hall, Costello, serta Armstrong dan Baron yang melibatkan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, serta evaluasi kinerja secara berkelanjutan.
Makalah ini membahas mengenai penilaian kinerja karyawan, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, proses, dan unsur-unsur penilaian kinerja. Juga dibahas mengenai HR Scorecard sebagai alat untuk mengukur kontribusi sumber daya manusia dalam mencapai strategi perusahaan. "
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kinerja yang meliputi pengertian, tujuan, proses, dan komponennya. Proses manajemen kinerja mencakup perencanaan kinerja, pengelolaan kinerja, penilaian kinerja, dan penghargaan kinerja. Tujuan manajemen kinerja adalah meningkatkan kinerja organisasi, kelompok, dan individu.
Tugas 1 evaluasi kinerja & kompensasisiti maesaroh
油
Dokumen tersebut membahas beberapa topik utama yaitu:
1) Kinerja SDM dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
2) Pengukuran kinerja SDM menggunakan Human Resource Scorecard
3) Motivasi dan kepuasan kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kinerja rumah sakit dengan menerapkan konsep Balanced Scorecard (BSC). BSC digunakan sebagai alat manajemen kinerja yang dapat menterjemahkan visi dan strategi organisasi menjadi indikator kinerja keuangan dan nonkeuangan untuk memantau pencapaian tujuan rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manajemen kinerja yang efektif bagi perusahaan untuk mencapai visi dan misinya. Manajemen kinerja efektif perlu memenuhi kriteria seperti relevansi, sensitivitas, keandalan, dapat diterima, dan praktis. Balanced Scorecard digunakan sebagai salah satu sistem manajemen kinerja yang menghubungkan strategi dengan kinerja melalui empat perspektif.
Resume evaluasiu kinerja dan kompensasi tugas 1evirizkiyah
油
Dokumen tersebut merangkum tentang evaluasi kinerja dan kompensasi SDM yang mencakup pengertian kinerja SDM, faktor-faktor yang mempengaruhinya, penilaian kinerja, konsep HR scorecard sebagai alat pengukuran kinerja, serta langkah-langkah pengembangan kompetensi dan kapabilitas SDM."
Makalah ini membahas tentang manajemen sumber daya manusia dan pengukuran kinerja. Ia menjelaskan pengertian MSDM, tujuan pengukuran kinerja, sistem pengukuran kinerja, dan prinsip-prinsip pengukuran kinerja. Makalah ini bertujuan untuk memahami pentingnya pengelolaan SDM dan pengukuran kinerja yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan.
Proses & Tahapan Manajemen Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajem...Kanaidi ken
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proses manajemen kinerja meliputi empat tahapan yaitu perencanaan kerja, penilaian kinerja, tindakan korektif, dan pemberian penghargaan. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi kinerja pegawai dengan fokus pada pengertian, tujuan, aspek yang dinilai, dan pengukuran kinerja. Dibahas pula motivasi kerja dan pengelolaan potensi kecerdasan emosional pegawai.
Seri 6 webinar manajemen talenta suksesi dan karirDadang Budiaji
油
Webinar ini akan membahas mengenai merancang jalur karir pekerja, mengelola program suksesi, dan melakukan konsultasi karir. Webinar ini akan dipandu oleh Dadang Budiaji, MM, praktisi dan konsultan SDM dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Peserta akan mempelajari bagaimana merancang jalur karir berdasarkan model dan kamus kompetensi organisasi, mengelola program suksesi dengan menganalisis kandidat dan kesenjang
Seri 3 menyusun sistem remunerasi 4 sept 2020 by dadang budiajiDadang Budiaji
油
Webinar ini membahas mengenai menyusun sistem remunerasi sesuai ketentuan perundang-undangan. Pembicara menjelaskan komponen upah dan non upah, serta tiga metode untuk menyusun struktur dan skala upah yaitu metode ranking sederhana, dua titik, dan poin faktor. Peserta diajak merancang struktur dan skala upah untuk organisasi berdasarkan analisis informasi internal dan eksternal serta mempertimbangkan strategi perusahaan.
Seri 2 webinar menyusun grading jabatan 29-8-2020 by dadang budiajiDadang Budiaji
油
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai evaluasi jabatan, termasuk prinsip, metode, dan faktor-faktor yang dinilai dalam evaluasi jabatan untuk menentukan sistem grading sesuai kebutuhan organisasi.
Webinar menyusun uraian jabatan 22 8-2020 by dadang budiajiDadang Budiaji
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang webinar menyusun uraian jabatan yang mencakup pengenalan pembicara, tujuan, overview letak uraian jabatan, metode dan perangkat analisis jabatan, komponen uraian jabatan, dan cara membuat serta menetapkan uraian jabatan.
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...Dadang Budiaji
油
Introduction to Human Resources Management: Definition, mission, HRD Roles, Competencies for HR People, HR System: Inputs - Process - Outputs. Case Study
2. 2
Tentang Trainer
Dadang Budiaji, MM
Pekerjaan:
1997-Now : Senior Manager HRD pada perusahaan garmen
1990-1997: Personnel Section Head pada perusahaan tekstil
2004-Now : Part time lecturer pada MM Unpad
Pendidikan:
S2: Magister Manajemen Unpad
S1: Hubungan Internasional Fisip-Unpad
Kontak:
Email: dadangbudiaji@gmail.com, HP: 0816620647
5. 5
Artikel: Appraisal Hanya Buang Waktu?
Memasuki bulan Desember, banyak perusahaan biasanya menyiapkan appraisal (penilaian)
tahunan untuk karyawan. Kesempatan bagi para manajer untuk mengetahui kualitas anak
buahnya? Salah. Sebuah penelitian terbaru menemukan adanya kecenderungan bahwa hasil
appraisal justru digunakan oleh karyawan untuk mencari pekerjaan baru di tempat lain!
Penelitian yang dilakukan oleh Investor in People, Inggris itu melibatkan 3000 karyawan
sebagai responden dan menemukan bahwa hampir separo dari mereka yang telah menerima
hasil appraisal tidak percaya manajer mereka jujur dalam proses itu. Dan, sepertiga
menganggap penilaian tahunan itu hanya buang waktu saja, dengan seperlima tak mau
menerimanya karena merasa telah diperlakukan tidak fair.
Ditemukan juga bahwa seperempat dari karyawan yang dinilai menduga manajer mereka
sebenarnya hanya melihat penilaian tahunan itu sebagai permainan "tick box". Di samping itu,
seperlima memprotes kurangnya persiapan para manajer dalam melakukan penilaian --
menurut mereka, para manajer itu bahkan baru mulai melakukannya setelah duduk di
ruangan.
Tentu saja, tidak semua karyawan berpandangan miring. Survei masih menemukan 4 dari 10
responden yang menerima hasil appraisal sebagai sesuatu yang berguna untuk mengukur
progress. Namun, tetap saja sangat sedikit yang percaya bahwa manajer mereka akan berbuat
sesuatu berkaitan dengan hasil penilaian tersebut.
6. 6
Hanya seperlima yang percaya bahwa manajer mereka akan berbuat sesuatu
berkaitan dengan hasil penilaian tersebut, dan prosentase yang hampir sama
mengatakan bahwa bos mereka jarang atau bahkan tidak pernah menindaklanjuti
concern-nya pada hasil appraisal itu.
Feedback Rutin
Sepertiga karyawan sebenarnya percaya bahwa appraisal (tahunan) sangat
membantu. Namun, mereka lebih menyukai feedback yang sifatnya lebih rutin dari
atasan
"Kurang atau bahkan mungkin tidak adanya feedback yang lebih rutin itulah yang
menjelaskan mengapa empatpuluh persen karyawan mengaku terkejut dengan hasil
appraisal tahunan mereka," ujar salah seorang CEO Investor in People Simon Jones.
Jones menegaskan bahwa review tahunan tetap diperlukan, baik bagi pimpinan
maupun karyawan, khususnya untuk mengidentifikasi area-area pengembangan
serta membangkitkan motivasi dan engagement. Namun, diingatkan, manajer bisa
kehilangan manfaat tersebut jika tidak melakukannya dengan benar.
7. 7
"Karyawan tidak hanya mengharap kejujuran, tapi juga rutinitas, feedback
sepanjang tahun sehingga mereka tidak terkejut saat review tahunan
dilakukan," ujar dia seraya menambahkan bahwa appraisal sebaiknya
dilakukan secara seimbang dan objektif, disertai diskusi tentang target-target
dan kesempatan-kesempatan ke depan.
"Appraisal akhir tahun adalah kesempatan besar bagi manajer untuk
memastikan karyawan mereka merasa tertantang dan dihargai untuk setahun
ke depan," simpul Jones.
Pertanyaan:
1. Bagaimana komentar Anda tentang tulisan tersebut ?
2. Apa yang harus dilakukan agar suatu proses penilaian kinerja dapat mencapai
sasarannya, yakni menilai dengan tepat, efektif dan berguna bagi atasan,
bawahan dan perusahaan?
9. 9
Kinerja, apa itu?
Suatu hasil akhir
Titik akhir dari kombinasi dan interaksi: orang,
sumberdaya, dan lingkungan tertentu
Kinerja akan dinilai baik apabila interaksi tersebut
memberikan hasil dalam tingkat mutu yang
dikehendaki, pada level biaya yang disepakati dan
waktu penyerahan yang diharapkan
10. 10
Definisi PM
Manajemen kinerja adalah proses sistematis oleh sebuah
lembaga yang melibatkan para karyawannya, sebagai individu
dan anggota kelompok, dalam meningkatkan efektivitas
organisasi dalam pencapaian misi dan tujuan lembaga
(http://www.opm.gov/perform/)
Manajemen kinerja adalah sebuah proses siklis yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja (misalnya: pencapaian tujuan
bisnis). (http://www.teamtechnology.co.uk/performancemanagement)
Manajemen kinerja meliputi kegiatan untuk memastikan bahwa
tujuan-tujuan secara konsisten terpenuhi secara efektif dan
efisien. (http://managementhelp.org/perf_mng/perf_mng.htm)
11. 11
Prasyarat PM
Manajemen kinerja harus:
Strategis - meliputi isu yang lebih luas dan tujuan jangka panjang
Terpadu - harus link (terkait) dengan berbagai aspek bisnis, orang-
orang manajemen, individu dan tim.
Harus mencakup:
Perbaikan kinerja - di seluruh organisasi, individu, tim dan
efektivitas organisasi
Development - hanya dengan pengembangan yang
berkesinambungan performance dapat diperbaiki
Mengelola perilaku - memastikan bahwa individu didorong untuk
berperilaku dengan cara yang memungkinkan dan mendorong
hubungan kerja yang lebih baik.
12. 12
Karakteristik PM
Manajemen kinerja yang baik adalah alat untuk memastikan
bahwa para manajer mengelola secara efektif; bahwa mereka
menjamin orang atau tim yang mereka kelola:
Mengetahui dan memahami apa yang diharapkan dari
mereka
Memiliki keterampilan dan kemampuan untuk memenuhi
harapan-harapan ini
Didukung oleh organisasi untuk mengembangkan kapasitas
guna memenuhi harapan-harapan ini, diberikan umpan
balik tentang kinerja mereka
Memiliki kesempatan untuk mendiskusikan dan
memberikan kontribusi untuk tujuan dan sasaran individu
dan tim
(ARMSTRONG, M. and BARON, A. (2004) Managing performance: performance management in action)
13. UNSUR-UNSUR UTAMA MANAJEMEN KINERJA
Manajemen kinerja adalah proses terencana
yang terdiri dari unsur-unsur utama:
Agreement / Kesepakatan,
Measurement / Pengukuran,
Feedback / Umpan Balik,
Positive reinforcement / Penguatan positif, and
Dialogue / Dialog
14. PERHATIAN MANAJEMEN KINERJA
Outputs, outcomes, process and inputs
Planning
Measurement and review
Continuous improvement
Continuous development
Communication
Stakeholders
Fairness and Transparency
15. 15
Asumsi dasar manajemen kinerja
Ketika orang-orang tahu dan mengerti apa
yang diharapkan dari mereka, dan mereka
terlibat dalam membentuk pengharapan itu,
maka mereka akan dapat melaksanakan dan
mencapainya
16. PENILAIAN KINERJA VS MANAJEMEN KINERJA
Penilaian kinerja adalah penilaian formal atas individu
oleh atasannya, biasanya dalam rapat tinjauan tahunan,
lebih fokus ke masa lalu
Manajemen kinerja bersifat kontinyu dan lebih luas,
lebih komprehensif dan merupakan proses manajemen
yang memperjelas pengharapan satu sama lain,
menekankan peran dukungan atasan yang diharapkan
bertindak sebagai coach (pelatih) daripada seorang
judge (hakim), dan fokus ke masa datang
19. 19
Apa manajemen kinerja stratejik?
Manajemen kinerja strategis didefinisikan
sebagai :
Proses untuk menjamin organisasi tetap terkendali
melalui definisi sistematis misi, strategi dan tujuan
organisasi,
Membuatnya dapat diukur melalui faktor penentu
keberhasilan (KRA) dan indikator kinerja utama
(KPI),
Dalam rangka mengambil tindakan korektif untuk
menjaga organisasi tetap di jalurnya
(Dr Andre A. De.)
21. Contoh Critical Success Factors (CSF):
Product development the ability to develop innovative products to
meet current or anticipated needs;
Market development the capacity to make markets and increase
market share;
Process innovation the ability to develop new manufacturing processes
and systems that will improve productivity and quality and reduce operating
costs;
Customer service the ability to meet customer needs and to deliver
improved standards of customer service;
Human resources the ability to obtain and retain high-quality people
with distinctive capabilities who will deliver added value;
Asset utilization the optimization of working capital, including
inventory, and the profitable use of capital assets
25. 25
Aktivitas pokok manajemen kinerja
PLAN:
1. Role definition
2. The performance agreement
3. The performance improvement plan
ACT:
4. The personal development plan
MONITOR:
5. Managing performance throughout the year
REVIEW:
6. Performance review
28. 28
Siklus manajemen kinerja
Menetapkan, menyepakati, & bertekad
memenuhi sasaran, tujuan, & target kinerja tahunan
Tindakan yg diambil utk Perencanaan
mengimplementasikan Kinerja Tindakan yg diambil utk
rencana peningkatan &
mencapai tujuan & target staf
pengembangan kinerja
individu
Tindakan Kajian & Diskusi
Umpan Balik
Korektif & Reguler Tentang
Reguler
Adaptif Kinerja
Saling melakukan kajian
ttg kemajuan menuju
Mengidentifikasi peningkatan kinerja sasaran atas dasar waktu
& kebutuhan pengembangan serta Evaluasi yg disepakati scr kuartalan
menyepakati rencana peningkatan &
pengembangan tahunan
Kinerja
Diskusi telaah kinerja formal
(termasuk penilaian diri) tahunan
Penghargaan / Ganjaran
30. The characteristics of good objectives:
S = Specific/stretching clear, unambiguous,
straightforward, understandable and challenging.
M = Measurable quantity, quality, time, money.
A = Achievable challenging but within the reach of a
competent and committed person.
R = Relevant relevant to the objectives of the
organization so that the goal of the individual is
aligned to corporate goals.
T = Time framed to be completed within an agreed
timescale
32. 32
Model Kinerja
P = Rc x C x E x V(Pf x Rw) + Fb
P = Performance = Kinerja
Rc = Role Clarity = Kejelasan Peran
C = Competency = Kompetensi
E = Environment = Lingkungan
V = Values = Nilai-nilai
Pf = Preference = Preferensi = Kesesuaian
Rw = Reward = Penghargaan
Fb = Feedback = Umpan balik
33. 33
Rc = Role Clarity = Kejelasan Peran
Syarat utama agar orang bisa bekerja dengan baik adalah bahwa mereka
harus memahami dengan jelas apa saja yang menjadi pekerjaan mereka
atau peran apa saja yang harus mereka lakukan
Ada 2 hal yang harus dihindari, yaitu ambiguitas peran dan konflik
peran
Hal-hal yang harus dilakukan atasan untuk menciptakan kejelasan
peran adalah:
Membuat deskripsi kerja (job description)
Menetapkan sasaran
Diskusi terfokus
Mengerjakan latihan klarifikasi peran
Pertukaran pandangan dan kebutuhan
Matriks kontribusi
Seringlah berbicara dengan team Anda
34. 34
C = Competency
Kompetensi adalah kapasitas untuk menangani
suatu pekerjaan atau tugas berdasarkan satu
standar yang telah ditetapkan
Kompetensi adalah kemampuan yang merupakan
hasil dari pengetahuan, keterampilan, dan bakat
seseorang (kemampuan untuk belajar menangani
suatu pekerjaan dan karakteristik personal lainnya
yang bermanfaat)
35. 35
E = Environment
Pertanyaan dasar: Apakah lingkungan kita
membuat pekerjaan kita dapat dilaksanakan
dengan efektif
Ada 3 sub-lingkungan:
Lingkungan fisik: alat, teknologi, kondisi fisik
Lingkungan manusia: teman, anggota team, mutu
kepemimpinan
Lingkungan organisasi: struktur, sistem, prosedur,
kultur
36. 36
V = Values
Pertanyaan dasar: Apakah yang saya lakukan ini
benar?
Prinsip dasar: Harus ada kesesuaian antara
sistem nilai yang dianut karyawan dengan nilai-
nilai yang diakui, direfleksikan dan dipraktikkan
dalam organisasi
Yang harus dihindari: Situasi dimana terjadi
konflik antara nilai dasar karyawan dan
organisasi
37. 37
Pf = Preference
Pertanyaan dasar: Apakah saya menyukai
pekerjaan atau tugas-tugas yang harus saya
lakukan?
Yang pasti: orang akan memiliki kinerja yang baik
apabila mereka menyukai pekerjaannya
38. 38
Rw = Reward
Pertanyaan dasar:
Apa yang telah / akan saya peroleh saat saya
berprestasi?
Apakah reward yang saya peroleh sesuai dengan
kebutuhan saya?
Ada 2 jenis reward:
Eksplisit (Job Context): Upah, Tunjangan, Fasilitas, dan
imbalan lainnya
Implisit (Job Content): Isi dan sifat pekerjaan itu sendiri
yang membuat orang lebih menyukai pekerjaannya.
Metode yang biasa digunakan: Job Enrichment
39. 39
Fb = Feedback
Feedback (umpan balik) jika dilakukan dengan
baik dan benar dapat bermanfaat:
Memecahkan banyak persoalan
Mengurangi ketidakpastian
Membangun hubungan kerja yang positif
Menumbuhkan saling percaya dan kerjasama team
yang efektif
Meningkatkan mutu kerja
40. 40
Syarat feedback agar maksimal:
Dimaksudkan untuk membantu bawahan
Spesifik, tidak bersifat umum
Diberikan immediately (segera)
Merupakan deskripsi (pemaparan) data, fakta dan
perilaku
Berfokus pada hal-hal yang dapat dilakukan
bawahan, bukan pada hal-hal yang tidak dapat
dilakukan bawahan
Diberikan dengan semangat: keterbukaan,
kerjasama, saling memberi & menerima
41. 41
Referensi
Armstrong, Michael, Performance management : key
strategies and practical guidelines, Third edition 2006
Murray Ainsworth, Neville Smith & Anne Millership,
Managing Performance Managing People: Panduan
praktis untuk memahami dan meningkatkan performa
tim, PT Buana Ilmu Populer (kelompok Gramedia),
2007
42. 42
Produktivitas = O/I
Efisiensi (daya guna) = kap terpakai / kap
terpasang X 100
Efektivitas (hasil guna) = Kenyataan / Harapan
X 100; Realisasi / Target X 100
Kualitas = hasil kerja = standard (sesuai yg
dijanjikan)