Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian dan prosedur pengukuran tanda-tanda vital (TTV) yang meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernafasan, dan tekanan darah. TTV dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, berat badan, dan kondisi kesehatan seseorang. Pengukuran TTV digunakan untuk mengetahui kondisi sistem tubuh dan dilakukan pada berbagai kesehatan seperti
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pola dan frekuensi berkemih seseorang, antara lain diet, gaya hidup, stres, aktivitas fisik, kondisi penyakit, pengobatan, dan pemeriksaan medis.
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Siswa melakukan praktek kerja lapangan di rumah sakit untuk mempelajari proses pelayanan keperawatan dan meningkatkan keterampilan. Siswa melakukan pengkajian pasien, merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan, serta mengevaluasi hasilnya. [3 kalimat]
Postural drainage merupakan prosedur untuk membantu pasien mengeluarkan dahak dengan menggunakan posisi tertentu untuk memanfaatkan gravitasi. Prosedur ini dilakukan dengan cara memberi posisi pada pasien, melakukan perkusi dada, vibrasi, dan mengajarkan teknik batuk efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang meliputi pengertian, sejarah perkembangan, karakteristik, tujuan dan tahapan-tahapannya. Proses keperawatan merupakan cara sistematis yang dilakukan perawat untuk menentukan kebutuhan pasien melalui pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan berfokus pada pasien. Proses ini telah berkembang sejak Florence Nightingale hingga model ter
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa dan kekuatan tulang sehingga resiko patah tulang meningkat. Osteoporosis dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, genetik, gaya hidup, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Gejalanya antara lain nyeri tulang, penurunan tinggi badan, dan patah tulang pada tulang-tul
1. daftar tilik pemasangan kateter pada wanitayolandaputri18
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan daftar tilik untuk penilaian keterampilan pemasangan kateter pada pasien wanita dan pria.
2. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala 0 sampai 2 untuk setiap langkah yang diamati.
3. Aspek yang dinilai meliputi sikap, konten prosedur, dan teknik pelaksanaan oleh mahasiswa.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, etiologi, faktor risiko, gejala, dan tindakan yang dilakukan pada pasien stroke non hemoragik. Dokumen tersebut juga menjelaskan masalah-masalah keperawatan yang dihadapi pasien dan intervensi yang dilakukan untuk mengatasinya.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
油
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit/puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran umum dan khusus, langkah-langkah perencanaan tenaga keperawatan, dan beberapa rumus untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan jam perawatan, jumlah pasien, dan tingkat ketergantungan pasien.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan perawatan operasi, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan fisik pasien, jenis-jenis anestesi, tahapan perawatan pra-operasi, intra-operasi dan pasca-operasi, serta prinsip-prinsip kebersihan dan asepsis yang harus dipenuhi di ruang operasi.
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Siswa melakukan praktek kerja lapangan di rumah sakit untuk mempelajari proses pelayanan keperawatan dan meningkatkan keterampilan. Siswa melakukan pengkajian pasien, merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan, serta mengevaluasi hasilnya. [3 kalimat]
Postural drainage merupakan prosedur untuk membantu pasien mengeluarkan dahak dengan menggunakan posisi tertentu untuk memanfaatkan gravitasi. Prosedur ini dilakukan dengan cara memberi posisi pada pasien, melakukan perkusi dada, vibrasi, dan mengajarkan teknik batuk efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang meliputi pengertian, sejarah perkembangan, karakteristik, tujuan dan tahapan-tahapannya. Proses keperawatan merupakan cara sistematis yang dilakukan perawat untuk menentukan kebutuhan pasien melalui pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan berfokus pada pasien. Proses ini telah berkembang sejak Florence Nightingale hingga model ter
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa dan kekuatan tulang sehingga resiko patah tulang meningkat. Osteoporosis dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, genetik, gaya hidup, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Gejalanya antara lain nyeri tulang, penurunan tinggi badan, dan patah tulang pada tulang-tul
1. daftar tilik pemasangan kateter pada wanitayolandaputri18
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan daftar tilik untuk penilaian keterampilan pemasangan kateter pada pasien wanita dan pria.
2. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala 0 sampai 2 untuk setiap langkah yang diamati.
3. Aspek yang dinilai meliputi sikap, konten prosedur, dan teknik pelaksanaan oleh mahasiswa.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, etiologi, faktor risiko, gejala, dan tindakan yang dilakukan pada pasien stroke non hemoragik. Dokumen tersebut juga menjelaskan masalah-masalah keperawatan yang dihadapi pasien dan intervensi yang dilakukan untuk mengatasinya.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
油
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit/puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran umum dan khusus, langkah-langkah perencanaan tenaga keperawatan, dan beberapa rumus untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan jam perawatan, jumlah pasien, dan tingkat ketergantungan pasien.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan perawatan operasi, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan fisik pasien, jenis-jenis anestesi, tahapan perawatan pra-operasi, intra-operasi dan pasca-operasi, serta prinsip-prinsip kebersihan dan asepsis yang harus dipenuhi di ruang operasi.
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan perioperatif yang mencakup 3 fase yaitu praoperatif, intraoperatif dan pascaoperatif. Fase praoperatif meliputi persiapan pasien secara fisik dan psikologis sebelum operasi. Fase intraoperatif meliputi pemantauan dan dukungan selama proses bedah. Fase pascaoperatif meliputi evaluasi kondisi pasien setelah operasi dan perawatan lanjutan.
3. askep pre operasi persiapan pra anastesi dan evaluasi tindakan keperawatanbianestesi
油
Asuhan keperawatan pre-operasi mencakup pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, perencanaan, dan implementasi untuk mempersiapkan pasien secara fisik dan mental menjelang operasi serta mencegah komplikasi. Intervensi mencakup kolaborasi dengan dokter, pemberian informasi, obat penenang, dan persiapan fisik seperti cairan infus.
Pemeriksaan vital sign terdiri dari suhu tubuh, nadi, tekanan darah, frekuensi nafas, dan perfusi perifer yang memberikan informasi penting tentang status kesehatan pasien dan berguna untuk mengidentifikasi masalah kesehatan akut."
Assistant:
- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah
- Menyiapkan alat & bahan yg dibutuhkan- Menyiapkan alat & bahan yg dibutuhkan
- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah
- Mengantisipasi kebutuhan dr bedah- Mengantisipasi kebutuhan dr bedah
- Mencatat hasil bedah- Mencatat hasil bedah
- Membant
Dokumen ini membahas tentang atrial fibrilasi, yaitu penyakit jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur. Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti EKG dan laboratorium. Diagnosis yang didiagnosis adalah atrial fibrilasi, gagal jantung kongestif, dan hipertiroid. Pasien dijelaskan tentang penyakitnya dan per
Pasien laki-laki berusia 29 tahun dirawat karena nyeri perut akibat luka jahitan operasi usus buntu. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan intervensi untuk mengatasi gangguan rasa nyeri, istirahat, dan aktivitas pasien dengan memberikan obat analgetik, mengatur lingkungan, serta membantu pasien melakukan aktivitas secara bertahap.
Angina pectoris is chest pain or discomfort that occurs when the heart muscle does not get enough oxygen-rich blood. It is usually described as a heavy or gripping sensation in the chest that may radiate to the left arm or neck. There are three main types: stable angina brought on by exertion and relieved by rest; unstable angina which occurs at rest and is unpredictable; and Prinzmetal's angina which occurs at rest due to coronary artery spasm. Angina is caused by atherosclerosis which narrows the coronary arteries and reduces blood flow to the heart. Diagnosis is made through patient history, examination for risk factors like hypertension, and tests like ECG, stress tests, and coronary angi
Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh kehancuran sel darah merah secara berlebihan sehingga menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah. Penyebabnya antara lain adalah gangguan membran sel darah merah, gangguan sintesis hemoglobin, dan reaksi autoimun terhadap sel darah merah. Gejala umum anemia hemolitik adalah pucat, lemah, dan nyeri abdomen. Penatalaksanaannya meliputi transfusi darah, ob
ukuran asosiasi epidemiologi merupakan suatu hal yang menceritakan tentang kondisi lingkungan yang ada disekitar kita dan bagaimana cara memanfaatkan lingkungan dengan sebaik-baiknya.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pentingnya kewirausahaan dan bagaimana menjadi seorang wirausaha yang baik. Beberapa poin pentingnya adalah bahwa kewirausahaan merupakan kewajiban dalam agama Islam, pentingnya sikap mental yang kuat untuk menjadi wirausaha, serta perlunya Indonesia memiliki lebih banyak wirausahawan baru dengan berani memulai usaha sekarang.
Anatomi dasar mempelajari struktur tubuh manusia dan hewan serta hubungan antar bagian-bagiannya. Ilmu ini membahas anatomi makroskopik, mikroskopik, dan sistematis yang mencakup sistem muskuloskeletal, kardiovaskuler, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah anatomi seperti posisi tubuh, bidang-bidang, dan regio-regio tubuh.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
1. Peri Operative Nursing
Pre Pembedahan : Mulai dari pemberian
informasi ttg pmbedahan sampai ke ruang
pembedahan.
1. Kondisi fisik pasien
a. Pasien harus sehat
b. Gizi harus memadai
c. Usia :
- Balita Imunitas belum memadai
- Lansia Imunitas sudah menurun
d. Perilaku : Perokok, Alkohol, napza
2. e. Riwayat penyakit : DM, Riwayat Allergi
f. Persiapan fisik
- Pemeriksaan Lab : Darah,urine dll
- Pemeriksaan penunjang : Ro , EKG dll
2. Psikologis
3. Inform Consent
Suatu proses mulai dari pemberian informasi ttg
pembedahan sampai penandatanganan
pembedahan. Pemberi informasi adl dokter. Peran
perawat : pendamping ps pd waktu dr menjelaskan
prwt hrs hadir utk menganalisa apakah benar atau
salah yg disampaikan dr dan mengklarifikasi
kembali kpd pasien apakah ps sdh mengerti / blm.
3. A. Pengkajian Pre Op
Data Subjektif
1. Pengetahuan dan pengalaman
a. Pengertian ttg bedah yg dilakukan
- Tempat
- Bentuk operasi yg dilakukan
- Kegiatan rutin sblm operasi
- Kegiatan rutin stelah operasi
- Pemerikasaan2 sblm operasi
b. Pengalaman bedah terdahulu
Bentuk, sifat, respon & jgka waktu
4. 2. Kesiapan psikologis Menghadapi bedah
a. Penghayatan & ketakutan mhadpi bedah
b. Metode penyesuaian yg dianjurkan
c. Agama dan praktek budaya thd bedah
d. Keluarga dan sahabat yg terdekat
e. Perubahan pola tidur
f. Peningkatan seringnya berkemih
3. Status Fisiologis
- Obat2 yg dpt mpngaruhi anestesi
- Bbgi allergi
- Penginderaan
- Nutrisi : Intake gizi yg sempurna
- Alat Protesa : Gigi palsu, mata palsu dsb.
5. Data Objektif
1. Pola Bicara
2. Tingkat intertaksi dg org lain (cemas)
3. Perilaku gelisah
4. TTV
5. Kulit ; turgor, trdpt lesi, merah & bintik-bintik
6. Penginderaan :
7. Geligi
8. Thorak
9. Ekstremitas
10. Kemampuan motor
Bila dari data yang dikumpulkan diketahui bahwa pasien
mengalami cemas yg gwat at bila ps bcerita ttg takut mati pada
saat dioperasi, laporkan informasi tsb pd dokter demi evaluasi
Lebih lanjut. Bedah bisa ditangguhkan jika situasi spt ini.
6. Persiapan Pra operatif
Persiapan pasien scr umum sblm operasi yg lebih
diutamakan pd waktu masuk mengumpulkan data
yang penting utk mbuat rencana kep yaitu :
- Koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit
- Perbaiki volume darah yg tdk adekuar dg transfusi
- Beri terapi penyakit yg ada
Petunjuk Preoperatif :
Secara spesifik pasien mbthk petunjuk preoperatif
mncakup bgimn cara batuk, napas dalam, mika-miki
Dan menggerakkan ekstremitas selama periode post
operasi.
7. Latihan Nafas Dalam :
Caranya :
- Ps duduk di TT / tidur telentang dg
kaki ditekuk
- Letakkan tangan pd daerah
lateral medial abdomen
- Tarik napas melalui hidung smpi
perut bagian atas gembung
- Keluarkan napas melalui mulut
dengan mkontraksikan otot perut
- Lakukan 5 10 kali setiap jam
8. Latihan Batuk efektif
Caranya :
- Pasien duduk atau berbaring
- Suruh ps tarik napas dalam keluarkan melalui
mulut kemudian diikuti napas pendek dan
batukkan
latihan batuk setelah dilakukan nafas dalam pada
operasi thoraks dan abdomen, utk mengurangi
nyeri dan tekanan, letakkan tangan diatas insisi
luka sblm batuk, bantal kecil/lipatan selimut dpt jg
membantu untuk menekan. Latihan pernafasan
dan batuk dpt membantu paru-paru yang kolaps
dan mencegah pneumonia post operasi dan
atelektasis.
9. Latihan miring kiri / kanan
Dilakukan dg menggunakan pagar TT sbg
pegangan.
tujuannya : untuk mengurangi venosus statis
dan mslh pnafas. Dilakukan tiap 1-2 jam slm
periode post operasi.
* Latihan Ekstremitas
ps diminta utk menekuk paha dan kaki,
menggerakkan pergelangan kaki scr memutar
tujuannya : utk mencegah msl sirkulasi spt
tromboplebitis, merangsang peristaltis usus.
10. PEMBEDAHAN
Pembedahan Penemuan IPTEK
Dampak Stress psikologis me
Tujuan belajar :
Perawat/bidan mampu mempersiapkan pasien & klg
dari segi psikologis dan fisik, agar supaya :
- Pasien kurang mengeluh sakit
- Pasien terhindar dari bahaya komplikasi di RS
- Pasien hanya diwarat dlm jangka waktu singkat
Penyuluhan kesh
11. Rasa nyeri di Medical :
- Intensitas nyeri menetap / meningkat
- Lebih kearah sistemis perjalanannya lama
- Nyerinya luas
- Mrp suatu penyakit
- Psikologis (penyuluhan tinggi)
Rasa nyeri dibangsal bedah
- Intensitas nyerinya tinggi / meningkat
- Nyerinya lokal, khusus pd perlukaan
- Penyakit yang dibuat
- Psikologis (penyuluhan kesh).
12. PERAWATAN INTRA OPERASI
Terdiri dari :
Pengelolaan keamanan
1. Jaminan penghitungan alat2 instrumen, kasa dan semua
yang dibutuhkan dlm proses operasi
2. Mengatur posisi pasien
3. Menyiapkan bantuan fisik
Pemantauan fisiologis
1. Mengkalkulasi pengaruh thd pasien kehilangan cairan
(intake dan output)
2. Melaporkan perubahan haemodinamik
Pemantauan psikologis
1. Menyiapkan bantuan emosional bila pasien sdh sadar
2. Mengkomunikasikan status emosional ps pd tim kesh
Manajemen keperawatan/kebidanan
1. Menyiapkan keselamatan fisik ps
2. Mempertahankan aseptik pada lingkungan yang terkendali
3. Mengelola dengan efektif sumber daya manusia
13. Penataan ruang operasi
Wilayah ruang operasi dibagi menjadi 4 :
1. Ruang prorektif : ruang lochker, tempat lalu lalang, tempat
penerimaan pasien
2. Ruang bersih : daerah mencuci tangan, daerah steril dan ruang
pemulihan
3. Ruang steril : Kamar operasi, tempat penyimpanan alat steril
4. Ruang kotor : Tempat pembuangan bahan2 kotor
Syarat-syarat kamar oprasi :
1. Dinding harus licin dan mudah dicuci
2. Meja mudah digeser guna kebersihan
3. Pintu yang bisa digeser,dpt menurunk keributan krn angin
4. Tidak boleh ada jendela
5. Dilengkapi dg sistem penyaring udara
6. Lampu-lampu dilangit-langit dibersihkan
7. Sistem pembuangan alat-alat terkontaminasi
8. Suhu harus dingin
14. PROSES KEPERAWATAN
I. Pengkajian
Gunakan data dan catatan ttg ps sbg penuntun dlm mberik asuhan kep/keb utk
merencanak perkmbangn pasien tsb
1. Identitas pasien
2. Validasi data yg diperlukan
3. Lengkapi pengkajian kep/keb pre op/intra op
a. Status fisiologis ; tingkat sehat/sakit,tngkt kesdarn
b. Status psikososial ; tingkt kecmasan, mek koping
c. Status fisik ; bgn yg dioprasi, kondisi kulit dll
II. Perencanaan
a. Menginterpretasikan bbrp hal/situasi berubah yg tdk kooperatif kedalam
rencana keperawatan : Usia, jenis kelamin, prosedur pembedahan,ahli bedah,
anestesi dan anggota tim,kebutuhan obat-obatan yg dibutuhkan dan menggunakan
perlengkapan spesifik utk prosedur dan ahli bedah.
b. Mengidentifikasi aspek-aspek dari lingkungan ruang operasi yg mgkin berpengaruh
thd pasien :
1. secara fisik
2. Secara psikososial
15. III. INTERVENSI
1. Berikan prioritas asuhan kep/keb menurut
kebutuhan pasien
2. Informasikan kpd ps mengenai pengalaman dlm
pelaksanaan operasi
3. Koordinasikan tindakan penting dengan tim kesh
yang lain
4. Berpartisipasi dlm perawatan ps mll pertemuan
5. Catat semua observasi dan menyiapkan
tindakan termasuk pencatatan data-data ps
6. Komunikasikan scr lisan dan tertulis dg petugas
ruangan pemulihan dan staf prwtn dari ruang
operasi
16. IV. EVALUASI
a. Menilai perubahan kondisi ps pd saat operasi berlangsung dari
kamar operasi sampai ruang pemulihan
b. Mengidentifikasi dalam perawatan ketidaknyamanan ps dan
persiapan tindakan
c. Mencatat dan mendokumentasikan semua masalah atau
perubahan fisik yang dialami ps
d. Manilai pengetahuan ps dlm perawatan diri pre/post operasi
e. Menilai aspek legal yg berhub dg perawatan perioperasi
Pemantauan pasien pada fase anestesi :
1. Kesadaran
2. Tekanan darah arteri
3. Cardiac
4. Analisa gas darah arteri
5. Suhu tubuh, pernapasan, denyut nadi
6. Output urine
7. Kehilangan darah.
17. POST OPERATIF
Post operatif dimulai sesegera mungkin
sesudah operasi selesai, jika pd ps
diberikan anestesi umum biasanya
membutuhk Recovery Room (RR) untuk
fase post anestesi.
Fase post anestesi
Periode post anestesi mrp saat yg kritis
dimana ps hrs diobservasi scr teliti dan
menerima dorongan atau dukungan fisik
dan psikologis scr intensif sampai dgn efef
dari anestesi tsb menghilang dan mencapai
kondisi yg stabil.
18. Hal-hal yang harus diperhatikan pada ps post
anestesi, meliputi :
Tahap pengkajian :
1. Status pernafasan : kaji frekuensi,
kedalaman, warna kulit dan suhu tubuh
2. Status neurologi : kaji tingkat kesadaran,
sensitifitas
3. Status kardiovaskuler : kaji TTV, sianosis
4. Status integumen : tanda2 infeksi, drainage
5. Infus
6. Posisi
7. Sistem gastrointestinal : peristaltis usus
8. Status genitourinaria : jlh urine, warna dan bau.
19. Diagnosa Keperawatan
1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif b/d obstruksi jalan
nafas
Hasil yang diharapkan : jalan nafas bersih dan
efektif, tdk ada obstruksi
Rencana tindakan :
Observasi frekuensi pernafasan, kedalaman,
observasi cuping hidung, warna kulit
Observasi TTV
Berikan posisi yg sesuai tergantung dari jenis
pembedahan
K/p section
Menganjurkan batuk efektif
Kolaborasi dlm pemberian oksigen dan pengobatan
20. Diagnosa Keperawatan
2. Pola pernafasan yg tdk efektif b/d nyeri pd luka
operasi, efek anestesi
Hasil yang diharapkan : pola nafas normal & efektif,
bebas dari diagnosis dan hypoxia serta klien dpt
mengatasi rasa nyeri
Rencana tindakan :
Kaji TTV
Kaji pola pernafasan
Kaji keluhan nyeri
Anjurkan relaksasi
Berikan posisi yang nyaman
Kolaborasi dlm pemberian therapi
21. Diagnosa Keperawatan
3. Nyeri b/d adanya luka operasi
Hasil yang diharapkan : Nyeri berkurang sampai dgn
hilang, pasien tampak tenang
Rencana tindakan :
Kaji TTV
Kaji intensitas nyeri
Observasi luka operasi
Berikan posisi yang nyaman
Anjurkan untuk relaksasi
Observasi efek analgetik
Kolaborasi untuk pemberian analgetik
22. Diagnosa Keperawatan
4. Kerusakan integritas kulit b/d adanya luka operasi,
efek yg ditimbulkan oleh medikasi atau akumulasi
drainage.
Hasil yang diharapkan : integritas kulit baik, utuh dan
infeksi tdk tjd serta tmpk proses penyembuhan luka
Rencana tindakan :
Kaji TTV
Kaji jumlah dan karakteristik cairan luka
Kaji dan rawat integritas kulit
Gunakan tehnik aseptik dlm perawatan luka
Kolaborasi dlm pemberian oksigen dan pengobatan
23. Diagnosa Keperawatan
5. Mual dan muntah b/d gangguan/ketegangan
gastrointestinal dan efek anestesi/pengobatan
Hasil yang diharapkan : Mual dan muntah berkurang
sampai dengan hilang
Rencana tindakan :
Kaji faktor pencetus
Kaji peristaltis usus, frekuensi, karakteristik
Monitor efek dari obat anestesi
K/p kolaborasi utk pmberian obat antiemetil
Jika ps menggunakan NGT, kaji warna, jmlh dan bau
cairan lambung.
24. Diagnosa Keperawatan
6. Resti ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b/d
intake cairan yg tdk adekuat
Hasil yang diharapkan : Kebutuhan cairan dan
elektrolit terpenuhi
Rencana tindakan :
Kaji TTV
Monitor kelancaran tetesan infus, jlh tetesan,
ketepatan posisi infus
Observasi tanda-tanda dehidrasi (turgor,elastisitas)
Periksa drainage
Kolaborasi dlm pemberian cairan parenteral
25. Diagnosa Keperawatan
7. Keterbatasan perawatan diri : Mandi, makan,
berpakaian dan toileting b/d pembatasan aktivitas
Hasil yang diharapkan : terpenuhinya kebutuhan
ADL, ps ikut serta aktivitas sesuai dgn
kemampuannya.
Rencana tindakan :
Kaji kemmpuan ps dlm memnuhi kemmpuannya
Bantu klien dlm memnuhi kebutuhan prwtan diri
Beri dukungan pada psien
Mendekatkan barang2 keperluan ps (meja ps)
Libatkan klg dlm memnuhi ADL ps
26. Diagnosa Keperawatan
8. Cemas b/d kurangnya pengetahuan ttg perawatan
selanjutnya
Hasil yang diharapkan : kecemasan berkurang
sampai dengan hilang
Rencana tindakan :
Jalin trust
Kaji tingkat kecemasan
Kaji tingkat pengetahuan ps
Ciptakan suasana yg nyaman dan tenang
Jelaskan pd ps dan klg ttg tanda-tanda gejala infeksi,
kebutuhan nutrisi ssi dietnya dan aktifitas serta cara-
cara merawat luka
27. Diagnosa Keperawatan
9. Resti terjadi infeksi b/d adanya luka
operasi
Hasil yang diharapkan : infeksi tdk
terjadi
Rencana tindakan :
Kaji TTV
Observasi keadaan luka
Gunakan tehnik aseptik dalam perawatan
luka
Ciptakan lingkungan yang bersih
Kolaborasi dgn dokter dlm pemberian