Sistem distribusi listrik memiliki keandalan yang ditentukan oleh konfigurasi, komponen, dan pengaturan operasinya. Konfigurasi spindle lebih andal dari radial karena memiliki gardu hubung dan feeder cadangan, meskipun biayanya lebih mahal. Keandalan setiap komponen juga mempengaruhi keandalan keseluruhan sistem.
Dari kondisi abnormal diatas, hubung singkat menimbulkan efek yang paling parah. hal ini disebabkan karena IHS sangat besar yang akan menimbulkan stress dan panas yang berlebihan pada bagian dari sistem yang dialiri IHS tersebut, akibatnya bisa terjadi:
Konduktor meleleh/putus
Isolator retak/pecah
Kebakaran
Cara penanggulangannya dengan memperpendek tHS berada pada sistem dengan:
Pengaman lebur (fuse)
Relay proteksi
Sistem proteksi generator terdiri dari berbagai jenis relay seperti differential relay, overcurrent relay, undervoltage relay, dan overspeed relay yang berfungsi untuk mendeteksi gangguan seperti hubung singkat, tegangan kurang, tegangan lebih, dan kecepatan berlebih guna melindungi generator.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang komponen-komponen penting dalam sistem transmisi tenaga listrik mulai dari gardu induk, saluran transmisi, menara tiang, isolator, kompensator, hingga peralatan telekomunikasi dan proteksi.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis gangguan sistem listrik beserta penyebab dan akibatnya, termasuk gangguan beban lebih, hubung singkat, tegangan lebih, kekurangan daya, dan ketidakstabilan.
2. Gangguan-gangguan tersebut dapat menyebabkan kerusakan peralatan listrik akibat pemanasan berlebihan atau gaya mekanis, serta dapat mempercepat proses penuaan peralatan.
3.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Dokumen ini membahas sistem proteksi pada instalasi penyaluran tenaga listrik untuk mendeteksi berbagai jenis gangguan dan memisahkan bagian yang terganggu. Sistem proteksi harus sensitif, andal, selektif dan cepat bekerja untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis peralatan proteksi seperti relay, transformator arus dan tegangan, serta metode pemeliharaan seperti preventif dan korekt
Sistem proteksi tenaga listrik memberikan ringkasan singkat tentang definisi, komponen, dan fungsi sistem proteksi yang dipasang pada peralatan listrik seperti generator, transformator, transmisi, dan distribusi untuk melindungi peralatan dari kerusakan akibat gangguan atau keadaan tidak normal. Dokumen ini juga menjelaskan jenis-jenis relai yang digunakan pada setiap peralatan.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Gardu induk merupakan sub-sistem penting dalam sistem penyaluran listrik yang berperan mengubah tegangan listrik dan menyalurkan daya ke konsumen. Terdapat berbagai gangguan yang dapat terjadi pada gardu induk seperti gangguan alam, teknis, operasi, dan lainnya seperti hubung singkat, beban lebih, atau gangguan pada transformator.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pentanahan pada sistem listrik, termasuk definisi, tujuan, jenis-jenis sistem pentanahan titik netral dan pentanahan peralatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tahanan pentanahan."
Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjaAdi sekecil mungkin.dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik, mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik
Dokumen tersebut membahas tentang relay proteksi sistem tenaga listrik. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian relay proteksi, jenis-jenis relay yang digunakan untuk melindungi sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik, serta karakteristik kerja relay seperti waktu kerja dan besaran yang diukur.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tenaga listrik, termasuk pengertian, klasifikasi, dan komponen jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan jaringan yang menghubungkan sumber daya listrik besar dengan konsumen, dan terdiri atas jaringan distribusi primer dan sekunder dengan tegangan yang berbeda. Dokumen ini juga membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi perencanaan jaringan distribusi.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Dokumen tersebut membahas tentang transmisi dan distribusi energi listrik. Secara singkat, transmisi adalah proses penghantaran energi listrik dari pembangkit ke gardu induk melalui jaringan saluran transmisi. Saluran transmisi dapat berupa udara atau kabel bawah tanah dan harus dirancang dengan baik untuk mencegah gangguan seperti korona dan hubungan singkat.
Gardu induk adalah sub-sistem penting dalam sistem penyaluran listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan tegangan listrik dan mengatur pasokan daya ke beban. Gardu induk terdiri dari peralatan seperti transformator, busbar, sakelar, dan peralatan telekomunikasi untuk pengukuran dan pengawasan. Ada berbagai jenis gardu induk seperti gardu terbuka dan gardu tertutup menggunakan gas SF6.
Presentasi ini membahas tentang gardu induk, termasuk pengertian dan fungsinya, jenis-jenisnya berdasarkan pelayanan, penempatan, isolasi, dan bentuk rangkaian relnya. Juga dibahas fasilitas dan peralatan gardu induk seperti transformator utama, rel daya, dan peralatan penghubung. Dijelaskan pula prinsip kerja, gangguan-gangguan pengaman, isolasi, serta transformator utama dalam gardu induk. "
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Makalah ini membahas tentang kestabilan tegangan dalam sistem tenaga listrik. Terdapat beberapa subkategori kestabilan tegangan yaitu kestabilan tegangan jangka pendek dan jangka panjang serta perbedaan antara kestabilan tegangan dan sudut rotor. Makalah ini juga menjelaskan penyebab keruntuhan tegangan beserta tindakan pencegahan dan korektif.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah atau JTR adalah bagian dari sistem tenaga listrik yang menyalurkan listrik ke pelanggan. JTR dapat berupa saluran udara atau kabel di udara maupun tanah dan tersusun dari komponen seperti tiang, kabel, isolator, sambungan. JTR rentan mengalami gangguan seperti hubung singkat, tegangan lebih, beban berlebih yang dapat memengaruhi kualitas pasokan listrik.
Sistem proteksi tenaga listrik memberikan ringkasan singkat tentang definisi, komponen, dan fungsi sistem proteksi yang dipasang pada peralatan listrik seperti generator, transformator, transmisi, dan distribusi untuk melindungi peralatan dari kerusakan akibat gangguan atau keadaan tidak normal. Dokumen ini juga menjelaskan jenis-jenis relai yang digunakan pada setiap peralatan.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Gardu induk merupakan sub-sistem penting dalam sistem penyaluran listrik yang berperan mengubah tegangan listrik dan menyalurkan daya ke konsumen. Terdapat berbagai gangguan yang dapat terjadi pada gardu induk seperti gangguan alam, teknis, operasi, dan lainnya seperti hubung singkat, beban lebih, atau gangguan pada transformator.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pentanahan pada sistem listrik, termasuk definisi, tujuan, jenis-jenis sistem pentanahan titik netral dan pentanahan peralatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tahanan pentanahan."
Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjaAdi sekecil mungkin.dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik, mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik
Dokumen tersebut membahas tentang relay proteksi sistem tenaga listrik. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian relay proteksi, jenis-jenis relay yang digunakan untuk melindungi sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik, serta karakteristik kerja relay seperti waktu kerja dan besaran yang diukur.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tenaga listrik, termasuk pengertian, klasifikasi, dan komponen jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan jaringan yang menghubungkan sumber daya listrik besar dengan konsumen, dan terdiri atas jaringan distribusi primer dan sekunder dengan tegangan yang berbeda. Dokumen ini juga membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi perencanaan jaringan distribusi.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Dokumen tersebut membahas tentang transmisi dan distribusi energi listrik. Secara singkat, transmisi adalah proses penghantaran energi listrik dari pembangkit ke gardu induk melalui jaringan saluran transmisi. Saluran transmisi dapat berupa udara atau kabel bawah tanah dan harus dirancang dengan baik untuk mencegah gangguan seperti korona dan hubungan singkat.
Gardu induk adalah sub-sistem penting dalam sistem penyaluran listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan tegangan listrik dan mengatur pasokan daya ke beban. Gardu induk terdiri dari peralatan seperti transformator, busbar, sakelar, dan peralatan telekomunikasi untuk pengukuran dan pengawasan. Ada berbagai jenis gardu induk seperti gardu terbuka dan gardu tertutup menggunakan gas SF6.
Presentasi ini membahas tentang gardu induk, termasuk pengertian dan fungsinya, jenis-jenisnya berdasarkan pelayanan, penempatan, isolasi, dan bentuk rangkaian relnya. Juga dibahas fasilitas dan peralatan gardu induk seperti transformator utama, rel daya, dan peralatan penghubung. Dijelaskan pula prinsip kerja, gangguan-gangguan pengaman, isolasi, serta transformator utama dalam gardu induk. "
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Makalah ini membahas tentang kestabilan tegangan dalam sistem tenaga listrik. Terdapat beberapa subkategori kestabilan tegangan yaitu kestabilan tegangan jangka pendek dan jangka panjang serta perbedaan antara kestabilan tegangan dan sudut rotor. Makalah ini juga menjelaskan penyebab keruntuhan tegangan beserta tindakan pencegahan dan korektif.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah atau JTR adalah bagian dari sistem tenaga listrik yang menyalurkan listrik ke pelanggan. JTR dapat berupa saluran udara atau kabel di udara maupun tanah dan tersusun dari komponen seperti tiang, kabel, isolator, sambungan. JTR rentan mengalami gangguan seperti hubung singkat, tegangan lebih, beban berlebih yang dapat memengaruhi kualitas pasokan listrik.
Inverter PV Solar Panel Harmonic DistortionFaurinaFauzi2
油
Menganalisa inverter berdasarkan kadar harmonik yang dihasilkan dari switching bertegangan tinggi. Inverter yang digunakan adalah inverter SMA. Masih dalam bentuk perencanaan dan overview mengenai basic yang dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang proteksi sistem tenaga listrik, meliputi prinsip dasar proteksi, komponen proteksi, dan persyaratan sistem proteksi. Dibahas pula proses pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik beserta komponen dan tegangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang generator set (genset) sebagai sumber listrik cadangan. Secara singkat, genset terdiri atas mesin diesel sebagai penggerak utama dan generator. Genset berfungsi menghasilkan listrik jika terjadi gangguan pasokan listrik dari PLN. Panel otomatis ATS dan AMF digunakan untuk memindahkan beban listrik secara otomatis dari PLN ke genset ketika terjadi gangguan listrik. Kapasitas genset ditentukan berdasarkan
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, busbar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut.
Sistem Kelistrikan
Mata Kuliah
Sistem Catu Daya
Definisi Sistem kelistrikan terdiri dari 2 kata, yaitu sistem merupakan rangkaian atau kumpulan dari sebuah kesatuan, dan listrik adalah sumber energi yang di salurkan melalui kabel.
Jadi, sistem kelistrikan adalah suatu kumpulan atau rangkaian dari kesatuan energi yang saling terhubung untuk menggerakan suatu komponen tersebut.
Secara umum sistem tenaga listrik dapat dikatakan terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
a. pembangkit tenaga listrik,
b. penyaluran tenaga listrik dan
c. distribusi tenaga listrik.
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban.
Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan seperti terlihat pada gambar 2.1.
Ketentuan Dasar Dalam Sistem Tenaga Listrik
Menyediakan setiap waktu, tenaga listrik untuk keperluan konsumen
Menjaga nilai kestabilan nilai tegangan, dimana tidak lebih toleransi 10%
Menjaga kestabilan frekuensi, dimana tidak lebih toleransi 0,1 Hz
Harga yang tidak mahal
Standar keamanan (safety)
Respek terhadap lingkungan
Sistem Tenaga Listrik :
Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi
Sistem Tenaga listrik terbagi dalam tiga sub system :
Sistem Pembangkitan
Sistem Transmisi
Sistem Distribusi
Dokumen tersebut membahas tentang variasi tegangan dan frekuensi pada sistem listrik, termasuk voltage sag, voltage swell, dan variasi frekuensi. Voltage sag dan swell merupakan penurunan atau kenaikan tegangan sementara yang dapat merusak peralatan, sedangkan variasi frekuensi dapat mempengaruhi kecepatan motor dan kualitas produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab dan teknik mitigasi seperti penggunaan DVR, D-
Dokumen tersebut membahas tentang gardu induk sebagai pusat pembagi daya listrik ke konsumen. Ia menjelaskan pengertian gardu induk, jenis-jenisnya, fasilitas dan peralatan yang ada seperti transformator, pemutus daya, dan peralatan lainnya. Dokumen ini juga membahas perancangan gardu induk yang mempertimbangkan kapasitas sistem, sifat gardu induk, dan kondisi setempat.
Gardu induk adalah sebuah subsistem dari system penyaluran (teransmisi) tenaga listrik. Gardu indu memiliki perang penting dari pengoprasianya, tidak dapat di pisahkan dari system penyaluran secara keseluruhan
GITET 500 kV Pedan awalnya dibangun pada tahun 1997-2000 untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa-Bali. Gardu induk ini berfungsi untuk menurunkan tegangan transmisi 500 kV menjadi 150 kV melalui Inter Bus Transformer dan mendistribusikan listrik ke beberapa wilayah di Jawa bagian selatan. Peralatan utama gardu induk ini meliputi transformer, circuit breaker, dan peralatan lain untuk mengatur dan melindungi aliran listrik.
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
油
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan tinggi DC, termasuk fungsi pengujian tegangan tinggi DC, fenomena yang terjadi pada tegangan tinggi seperti sparkover dan korona, kelebihan sistem transmisi menggunakan tegangan tinggi DC seperti kapasitas penyaluran yang lebih besar, dan contoh rangkaian pembangkit tegangan tinggi DC seperti rangkaian Greinacher dan Cockroft-Walton.
Pertemuan ini membahas berbagai teknik optimisasi untuk memaksimalkan atau meminimalkan fungsi tujuan perusahaan dengan kendala tertentu. Teknik-teknik tersebut meliputi analisis hubungan ekonomi, biaya total rata-rata dan marginal, pendekatan penerimaan total dan biaya total, analisis marginal, kalkulus diferensial, serta optimasi terkendala dan multivariat.
1. The circuit contains an inductor L and resistor R. A switch connecting the inductor to a voltage source Vs opens at t=0.
2. The initial current through the inductor is i(0)=I0. The final current is i()=0 as there is no longer a voltage applied.
3. The time constant is =L/R. The current through the inductor will decay exponentially according to the equation i(t)=I0e-t/.
The document discusses reliability criteria for bulk power supply systems. It defines key terms like reliability, security, adequacy, and discusses how reliability criteria are used in system planning and operation. Specifically, it establishes the most economic operating conditions under normal conditions and ensures the system can withstand disturbances without violating criteria. The document uses examples of system operating limits and disturbance-performance tables to illustrate how limits are determined and assessed using reliability criteria.
1. Various types of high voltage tests are performed on electrical equipment, including sustained low-frequency tests at power frequency, high voltage direct current tests, and high-frequency tests.
2. Tests are conducted on insulating materials (samples) and completed equipment to evaluate dielectric strength, loss, and heating effects.
3. Different classes of tests are conducted on insulators including type tests to evaluate design suitability, sample tests on a few units, and routine tests applied to all units to test performance up to flashover.
1. The document discusses power factor, AC power calculations, and power factor correction for complex loads. It defines real power, reactive power, apparent power, and power factor.
2. Transformers are introduced as devices that couple AC circuits magnetically. An ideal transformer multiplies input voltage by the turn ratio and divides input current by the turn ratio. Impedance is reflected across transformers.
3. Three-phase power systems are discussed, including positive sequence, line voltages, and total constant power for balanced loads in wye and delta configurations.
The document discusses capacitors and their properties. It covers the basic structure of a capacitor, how capacitors store charge, the factors that determine capacitance, different types of capacitors, and how capacitors behave in DC and AC circuits. It also addresses switched capacitors and their use in integrated circuits.
The document discusses various types of tests conducted on isolators, bushings, cables, and circuit breakers. Key tests include:
1. Power frequency and impulse voltage withstand tests to check the insulation strength of isolators, bushings, and cables.
2. Partial discharge and tan delta tests to evaluate insulation condition and dielectric losses.
3. Short circuit tests on circuit breakers to check their ability to safely interrupt fault currents under different voltage and current conditions.
4. Other tests include temperature rise, mechanical endurance, and measurement of electrical characteristics.
The document discusses current transformers (CTs) and their basics according to IEEE standards. It covers various types of CT construction including the common "doughnut" type using an iron core wound with secondary turns. It explains key CT concepts such as transformer ratio, polarity, rating factors, accuracy classes for metering and relaying purposes, burden calculations, and factors that can influence accuracy such as frequency, current ratio, and burden. CT saturation and DC offset are also addressed.
This document defines voltage transformers (VTs) and control power transformers. VTs are instrument transformers that reflect a primary voltage to a secondary voltage through a magnetic medium, connected in parallel across a circuit. They produce a secondary voltage of 115-120V nominally for ease of measurement and safety. Control power transformers provide power for devices with high inrush currents, with less critical regulation. The document discusses VT accuracy classes, burdens, installation guidelines, and typical connection methods including open delta and Y-Y configurations.
The document discusses disconnector switches and earth switches. It defines disconnectors as devices used for galvanically isolating networks or sections of switchgear installations. It lists 7 types of disconnectors - center break, double end break, vertical break, single side break, pantograph, semi-pantograph, and earth switch. It provides technical specifications for disconnectors, including voltage ratings, insulation levels, current ratings, interlocks, clearances, insulators, operating times, and mechanisms. Outline drawings of disconnectors are also included.
This document provides an overview of surge protection and power quality. It discusses how voltage surges can damage electronic equipment and outlines the basics of AC power and types of voltage disturbances. The progression of increasingly sensitive electronic devices is described. Common surge protection devices are explained, particularly metal oxide varistors, how they work to suppress voltage surges, and their failure modes from high energy or repetitive overvoltages. The goal is to describe surge risks and various protection technologies.
This document provides an overview of conductors and insulators. It discusses the function of conductors in providing pathways for current flow. It also describes standard wire gauge sizes and types of wire conductors. Additionally, it covers topics such as connectors, printed wiring, switches, fuses, wire resistance, ion current in liquids and gases, and insulators.
The document discusses different types of circuit breakers. It describes the working principles of circuit breakers including how they protect electrical circuits from overload or short circuits. It explains the basic components and working of oil circuit breakers, air circuit breakers, vacuum circuit breakers, and SF6 circuit breakers. SF6 circuit breakers use sulfur hexafluoride gas which has excellent insulating properties and enables fast and efficient extinguishing of electric arcs during opening of contacts.
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1Novia Putri
油
This document discusses high voltage equipment and power transmission. It begins by listing references on high voltage engineering. It then provides equations showing that transmission losses are directly proportional to resistance and inversely proportional to the square of the transmission voltage. To reduce losses, the transmission voltage should be increased. It also discusses key differences between high and low voltage equipment, including larger insulation systems, components, cooling requirements, and overvoltage protection for high voltage.
Tiga cara utama dalam perawatan mesin yaitu (1) membersihkan peralatan dari debu dan kotoran, (2) memeriksa bagian-bagian penting peralatan, dan (3) memperbaiki kerusakan pada bagian instalasi. Perawatan dibedakan menjadi terencana seperti pemeliharaan pencegahan dan korektif, serta tidak terencana seperti darurat dan kerusakan.
2. Keandalan Sistem Tenaga Listrik merupakan kemampuan sebuah sistem tenaga
listrik yang terdiri dari Pusat Pembangkit Listrik, Saluran Transmisi, dan Sistem
Distribusi untuk melaksanakan suatu fungsi sesuai standar (tanpa kegagalan) dalam
keadaan yang ditentukan untuk jangka waktu tertentu.
3. 1. Pusat Pembangkit Listrik (Power Plant);
Yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan,
dimana terdapat turbin sebagai penggerak mula (prime
mover) dan generator yang membangkitkan listrik. Biasanya
di pusat pembangkit listrik juga terdapat gardu induk (GI).
Peralatan utama pada gardu induk antara lain: Transformer,
yang berfungsi untuk menaikkan tegangan generator (11,5
kV) menjadi tegangan transmisi / tegangan tinggi (150 kV)
dan juga peralatan pengaman dan pengatur. Jenis pusat
pembangkit yang umum antara lain: PLTA (Pusat Listrik
Tenaga Air), PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pusat
Listrik Tenaga Gas), PLTN (Pusat Listrik Tenaga Nuklir).
4. 2. Saluran Transmisi (Transmission Line);
Berupa kawat-kawat yang di pasang pada menara atau tiang
dan bisa juga melalui kabel yang di pendam di bawah
permukaan tanah, saluran transmisi berfungsi menyalurkan
energi listrik dari pusat pembangkit, yang umumnya terletak
jauh dari pusat beban, ke gardu induk penurun tegangan yang
memiliki transformer penurun tegangan dari tegangan
transmisi ke tegangan distribusi (menengah).
Saluran transmisi ini mempunyai tegangan yang tinggi agar
dapat meminimalkan rugi-rugi daya (power losses) disaluran.
Contoh dari saluran transmisi di Indonesia adalah : SUTT
(Saluran Udara Tegangan Tinggi, dengan tegangan kerja 70--
150 kV), SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi,
dengan tegangan kerja 500 kV).
5. 3. Sistem Distribusi;
Yang merupakan sub-sistem tersendiri yang terdiri
dari: Pusat Pengatur Distribusi ( Distribution
Control Centre, DCC ) , Saluran tegangan
menengah (6 kV dan 20 kV, biasa juga disebut
tegangan distribusi primer) yang merupakan
saluran udara atau kabel tanah.
Gardu Distribusi (GD) tegangan menengah yang
terdiri dari panel-panel pengatur tegangan
menengah dan trafo sampai dengan panel-panel
distribusi tegangan rendah (380 V, 220 V) yang
menghasilkan tegangan kerja/tegangan jala-jala
untuk industri dan konsumen perumahan.
6. a. Penyimpangan terus-menerus (Continuous
Deviation); frekuensi berada diluar batasnya
pada saat yang lama (secara terus-menerus),
frekuensi standar 50 Hz dengan toleransi 0,6
Hz ------ (49,4 50,6 Hz)
b. Penyimpangan sementara (Transient
Deviation); penurunan atau penaikkan
frekuensi secara tiba-tiba dan sesaat.
7.
a. Fluktuasi Tegangan; seperti: Tegangan Lebih (Over Voltage), Tegangan Turun (Drop
Voltage) dan tegangan getar (flicker voltage)
Tegangan lebih pada sistem akan mengakibatkan arus listrik yang mengalir menjadi besar
dan mempercepat kemunduran isolasi (deterioration of insulation)
sehingga menyebabkan kenaikan rugi-rugi daya dan operasi, memperpendek umur kerja
peralatan dan yang lebih fatal akan terbakarnya peralatan tersebut. Peralatan-peralatan
yang dipengaruhi saat terjadi tegangan lebih adalah transformer, motor-motor listrik,
kapasitor daya dan peralatan kontrol yang menggunakan coil/kumparan seperti solenoid
valve, magnetic switch dan relay. tegangan lebih biasanya disebabkan karena eksitasi yang
berlebihan pada generator listrik (over excitation), sambaran petir pada saluran transmisi,
proses pengaturan atau beban kapasitif yang berlebihan pada sistem distribusi.
Tegangan turun pada sistem akan mengakibatkan berkurangnya intensitas cahaya (redup)
pada peralatan penerangan; bergetar dan terjadi kesalahan operasi pada peralatan kontrol
seperti automatic valve, magnetic switch dan auxiliary relay; menurunnya torsi pada saat
start (starting torque) pada motor-motor listrik. Tegangan turun biasanya disebabkan oleh
kurangnya eksitasi pada generator listrik (drop excitation), saluran transmisi yang terlalu
panjang, jarak beban yang terlalu jauh dari pusat distribusi atau peralatan yang sudah
berlebihan beban kapasitifnya.
8. b.Tegangan Kedip (Dip Voltage); adalah
turunnya tegangan (umumnya sampai 20%)
dalam perioda waktu yang sangat singkat
(dalam milli second). Penyebabnya adalah
hubungan singkat (short circuit) antara fasa
dengan tanah atau fasa dengan fasa pada
jaringan distibusi.
Tegangan kedip dapat mengakibatkan
gangguan pada: stabilisator tegangan arus
DC, electromagnetic switch, variable speed
motor, high voltage discharge lamp dan under
voltage relay.
9. c. Harmonik Tegangan (Voltage Harmonic); adalah komponen-
komponen gelombang sinus dengan frekuensi dan amplitudo yang
lebih kecil dari gelombang asalnya (bentuk gelombang yang cacat).
Tegangan harmonik dapat mengakibatkan: panas yang berlebihan,
getaran keras, suara berisik dan terbakar pada peralatan capacitor
reactor (power capacitor); meledak pada peralatan power fuse
(power capacitor); salah beroperasi pada peralatan breaker; suara
berisik dan bergetar pada peralatan rumah tangga (seperti TV, radio,
lemari pendingin dsb.); dan pada peralatan motor listrik, elevator dan
peralatan-peralatan kontrol akan terjadi suara berisik, getaran yang
tinggi, panas yang berlebihan dan kesalahan operasi. Kontribusi
arus harmonik akan menyebabkan cacat (distorsi) pada tegangan,
tergantung seberapa besar kontribusinya.
Cara mengurangi pengaruh tegangan harmonik yang terjadi pada
sistem adalah dengan memasang harmonic filter yang sesuai pada
peralatan-peralatan yang dapat menyebabkan timbulnya harmonik
seperti arus magnetisasi transformer, static VAR compensator dan
peralatan-peralatan elektronika daya (seperti inverter, rectifier,
converter, dsb.)
10. d. Ketidak seimbangan tegangan
(Unbalance Voltage); umumnya terjadi di
sistem distribusi karena pembebanan fasa
yang tidak merata.
Gangguan-gangguan tegangan
sebagaimana dijelaskan diatas dapat
menyebabkan peralatan-peralatan yang
menggunakan listrik, beroperasi secara
tidak normal dan yang paling fatal adalah
kerusakan atau terbakarnya peralatan.
11. Forced Outage Rate (FOR) adalah suatu faktor yang menggambarkan keandalan unit pembangkit. Dalam sistem interkoneksi yang
terdiri dari banyak unit pembangkit, maka keandalan unit-unit pembangkit yang beroperasi dibandingkan dengan beban yang harus
dilayani menggambarkan keandalan sistem tersebut.
Ada angka yang menggambarkan berapa besar probabilitas unit-unit pembangkit yang beroperasi tidak mampu melayani beban.
Angka probabilitas ini dalam bahasa Inggris disebut "loss of load probability" atau biasa disingkat LOLP. Gambar 1
menggambarkan secara kualitatif besarnya LOLP untuk suatu sistem, yaitu:
LOLP = p x t
keterangan
p : menggambarkan probabilitas sistem dapat menyediakan daya sebesar b.
t : menggambarkan lamanya garis tersedianya daya sebesar b memotong kurva lama beban dari sistem.
Grafik 1. Penggambaran LOLP = pxt dalam hari per tahun pada kurva lama beban.
Nilai LOLP biasanya dinyatakan dalam hari per tahun.
"Makin kecil nilai LOLP, makin tinggi keandalan sistem. Sebaliknya, makin besar nilai LOLP, makin rendah keandalan sistem, karena
hal ini berarti probabilitas sistem tidak dapat melayani beban yang makin besar."
Nilai LOLP dapat diperkecil dengan menambah daya terpasang atau menurunkan nilai Forced Outage Rate (FOR) unit pembangkit,
karena dua langkah ini dapat memperkecil probabilitas daya tersedia b pada gambar 1 menjadi terlalu rendah sehingga memotong
kurva lama beban dengan nilai t yang lebih lama.
Penentuan besarnya nilai LOLP dari suatu sistem harus mempertimbangkan besarnya peran penyediaan tenaga listrik pada sistem
tersebut atau dengan kata lain berapa besar kerugian yang dialami pemakai energi listrik (konsumen) apabila terjadi interupsi atau
gangguan penyediaan pasokan energi listrik.
12. Keandalan sebuah sistem distribusi pada dasarnya ditentukan oleh hal-hal
sebagai berikut :
Konfigurasi dari sistem distribusi
Keandalan masing masing komponen yang menyusun sistem distribusi
tersebut.
Pengaturan operasi saluran distribusi
Sistem distribusi dengan konfigurasi tertentu dapat lebih andal dari sistem
distribusi konfigurasi lain, walaupun masing-masing mempunyai komponen
yang sama. Makin andal suatu konfigurasi, maka biayanya juga semakin
mahal. Hal ini misalnya dapat dilihat pada sistem konfigurasi radial dan
sistem konfigurasi spindle, dimana sistem konfigurasi spindle lebih andal,
karena dilengkapi dengan gardu hubung dan express feeder sehingga
memungkinkan gardu distribusi salah satu feeder disuplai oleh express
feeder, tetapi dengan sendirinya investasi yang harus ditanamkan lebih
mahal yaitu untuk biaya gardu hubung dan express feeder terse but.
Sedangkan keandalan dari masing - masing komponen distribusi tersebut
dapat dilihat dari kegagalan yang terjadi dari komponen itu sendiri.